MAKALAH HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
OLEH : ANDRISUMA KELAS : B
NIM : 110101 1011 0085
FAKULTAS HUKUM
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena
berkat rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan
tugas ini. Tugas makalah ini adalah tugas dari
mata kuliah Hukum Administrasi Negara. Ucapan
terima kasih tak lupa saya ucapkan kepada dosen
mata kuliah Hukum Administrasi Negara karena
berkat bimbingan dan materi kuliah dari
beliaulah saya dapat menyusun makalah
ini.Makalah ini membahas mengenai
penyimpangan dalam praktek perekrutan
Pegawai Negeri Sipil.
Dalam penyusunan makalah saya ini pun
sadar bahwa makalah ini memang tidak
sempurna, maka dari itu saya meminta saran dan
kritik agar saya tidak mengulangi kesalahan
pada masa yang akan datang.
Wassalamualaikum wr.wb.
Semarang, 31 Desember 2011
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR iDAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
BAB II LANDASAN TEORI 3 2.1 Pengantar 3
2.2 Pengertian Pegawai Negeri Sipil dan Unsur-unsur Pegawai Negeri Sipil 4 2.3 Jenis-jenis Pegawai Negeri Sipil 5
BAB III PEMBAHASAN 6
3.1 Kronologis Kejadian Ditemukannya Pegawai Negeri Sipil Yang Tidak Disiplin Dalam Bekerja 6
3.2 Sanksi Administrasi Terhadap Pegawai Negeri Sipil Yang Tidak Disiplin 7 3.3 Tujuan Pemberian Sanksi 8
BAB IV PENUTUP 9 4.1 KESIMPULAN 9 4.2 SARAN 10
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pegawai adalah merupakan tenaga kerja manusia jasmaniah maupun rohaniah (mental dan pikiran) yang senantiasa
dibutuhkan dan oleh karena itu menjadi salah satu modal pokok dalam usaha kerja sama untuk mencapai tujuan tertentu
(organisasi).
Dari definisi di atas dapat diketahui bahwa pegawai merupakan modal
pokok dalam suatu organisasi, baik itu organisasi pemerintah maupun organisasi
swasta.Dikatakan bahwa pegawai merupakan modal pokok dalam suatu
organisasi karena berhasil tidaknya suatu organisasi dalam mencapai tujuannya
tergantung pada pegawai yang memimpin dalam melaksanakan tugas-tugas yang
ada dalam organisasi tersebut.
Pegawai yang telah memberikan tenaga maupun pikirannya dalam
melaksanakan tugas ataupun pekerjaan, baik itu organisasi pemerintah maupun
organisasi swasta akan mendapat imbalan sebagai balas jasa atas pekerjaan yang
telah dikerjakan.
Dari definisi di atas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa pegawai
sebagai tenaga kerja atau yang menyelenggarakan pekerjaan perlu digerakkan
pada akhirnya akan dapat menghasilkan karya-karya yang bermanfaat untuk
tercapainya tujuan organisasi. Karena tanpa kemampuan dan keterampilan pegawai
sebagai pelaksana pekerjaan maka alat-alat dalam organisasi tersebut
akan seperti benda mati dan waktu yang dipergunakan akan terbuang dengan
percuma sehingga pekerjaan tidak efektif.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Dalam makalah ini, dibahas tentang permasalahan PNS yang tidak disiplin dalam bekerja yang merupakan pelanggaran juga terhadap peraturan yang berlaku.
Berdasarkan latar belakang di atas maka perlu kiranya dikemukakan pokok permasalahan yang ada, yaitu :
- Bagaimana kronologis kejadian ditemukannya Pegawai Negeri Sipil yang tidak disiplin dalam menjalankan pekerjaannya ?
- Bagaimana pemberian sanksi administrasi disiplin Pegawai negeri Sipil ?
BAB II LANDASAN TEORI
PENGANTAR
Pegawai mengandung pengertian sebagai berikut: 1. Menjadi anggota suatu usaha kerja sama
(organisasi) dengan maksud memperoleh balas jasa atau imbalan kompensasi atas jasa yang telah diberikan.
2. Pegawai di dalam sistem kerja sama yang sifatnya pamrih.
3. Berkedudukan sebagai penerima kerja dan berhadapan dengan pemberi kerja (majikan).
4. Kedudukan sebagai penerima kerja itu diperoleh setelah melakukan proses penerimaan.
5. Akan mendapat saat pemberhentian (pemutusan hubungan kerja antara
2.2 PENGERTIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL
Menurut Pasal 3 : “Pegawai Negeri adalah unsur aparatur negara, abdi negara
dan abdi masyarakat yang penuh kesetiaan dan ketaatan lepada Pancasila, UUD 1945, Negara dan Pemerintah
menyelenggarakan tugas pemerintah dan pembangunan.”
Dua pengertian pegawai negeri :
menurut Undang-Undang Pokok Kepegawaian No.43 Tahun 1999 Tentang
Perubahan UU No.8 Tahun1974 Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian yaitu:
1. Pegawai negeri adalah unsur aparatur negara, abdi negara, dan abdi
masyarakat yang dengan kesetiaan dan ketaatan kepada Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945, negara dan pemerintah, menyelenggarakan tugas
pemerintahan dan pembangunan.
ditentukan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, diangkat oleh
pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam sesuatu jabatan negeri atau
diserahi tugas negara lainnya yang ditetapkan berdasarkan sesuatu peraturan
undangan dan digaji menurut peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Dari pengertian Pegawai Negeri diatas kita mengetahui bahwa PNS
harus memenuhi empat unsur pokok, yakni :
1. Memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan. 2. Diangkat oleh pejabat yang berwenang.
3. Diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri.
4. Digaji menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2.3 JENIS-JENIS PEGAWAI NEGERI SIPIL
Berdasarkan Pasal 2 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 1999 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 Tentang PokokPokok Kepegawaian, yang menjelaskan Pegawai Negeri terdiri dari:
- Anggota Tentara Nasional Indonesia
- Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia Pegawai Negeri Sipil terdiri dari:
1. Pegawai negeri sipil pusat 2. Pegawai negeri sipil daerah
3. Pegawai negeri sipil lain yang ditetapkan dengan peraturan pemerintah
ad.1. Pegawai Negeri Sipil Pusat
departemen, kesekretariatan, lembaga tertinggi/tinggi negara, instansi
vertikal di daerah-daerah dan kepaniteraan pengadilan. b. Yang bekerja pada perusahaan jawatan misalnya perusahaan jawatan
kereta api, pegadaian dan lain-lain.
c. Yang diperbantukan atau dipekerjakan pada Pemerintah Provinsi dan
Pemerintah Kabupaten/Kota.
d. Yang berdasarkan suatu peraturan perundang-undangan dan
diperbantukan atau dipekerjakan pada badan lain seperti perusahaan
umum, yayasan dan lainnya.
e. Yang menyelenggarakan tugas negara lainnya, misalnya hakim pada pengadilan negeri/pengadilan tinggi dan lain-lain.
ad.2. Pegawai Negeri Sipil Daerah
Pegawai Negeri Sipil daerah diangkat dan bekerja pada Pemerintahan
Daerah Otonom baik pada Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota.
ad.3 Pegawai Negeri sipil lain yang ditetapkan dengan Peraturan
Pemerintah.
BAB III PEMBAHASAN
3.1 KRONOLOGIS KEJADIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG TIDAK DISIPILIN
Sebanyak 13 pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemkot Palembang, Sumatera Selatan terjaring berada di mal saat jam kerja, sehingga diwajibkan menandatangani surat pernyataan tidak akan mengulangi tindakan
indisipliner tersebut.
Selasa (27/12) mengatakan razia PNS di mal tersebut sebagai upaya mendorong pegawai meningkatkan disiplin mereka sehingga tidak berkeliaran diwaktu kerja.
Belasan PNS yang terjaring tersebut langsung diminta untuk menandatangani surat pernyataan tidak akan mengulangi lagi tindakan mereka meninggalkan pekerjaan dengan berada di mal, kata dia.
Menurut dia, upaya mendisiplinkan pegawai terus dilakukan untuk mendorong rasa tanggung jawab terhadap pekerjaan yang mereka lakukan.
Peningkatan disiplin pegawai sebagai cermin mendorong pelayanan kepada masyarakat kota setempat, tambah dia. Ia mengatakan, setiap PNS yang kedapatan mangkir dari jam kerja langsung diminta untuk menandatangani surat pernyataan agar tidak mengulangi lagi tindakan tersebut.
"Kalau sampai tiga kali razia masih kedapatan mangkir jam kerja maka akan langsung disanksi dengan menunda kenaikan pangkat dan gaji pegawai," kata dia.
Dia menjelaskan, razia PNS tersebut dilakukan pada sejumlah mal di Kota Palembang pukul 13.00 sampai pukul 15.00 WIB, saat seharusnya pegawai bekerja di kantor atau urusan dinas lain. Namun, setelah dilakukan razia ternyata belasan PNS berkeliaran saat jam kerja, ujar dia.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah Kota Palembang, M Husni Thamrin menegaskan pihaknya akan memberikan
tindakan setiap pegawai yang tidak disiplin, tetapi sanksinya disesuaikan dengan pelanggaran mereka lakukan.
Penerapan sanksi tersebut sebagai upaya meningkatkan kinerja dan tanggung jawab pegawai untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, tegas Husni.
Di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 Tentang
Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil pada Pasal 6 memuat tingkat dan
jenis hukuman disiplin, yaitu :
1. Hukuman disiplin ringan terdiri dari : a. Teguran lisan.
Hukuman disiplin yang berupa teguran lisan dinyatakan dan
disampaikan secara lisan oleh pejabat yang berwenang menghukum kepada Pegawai Negeri Sipil yang melakukan pelanggaran disiplin. Apabila seorang atasan menegor bawahannya tetapi tidak dinyatakan secara tegas sebagai hukumandisiplin, bukan hukuman disiplin
b. Teguran tertulis.
Hukuman disiplin yang berupa teguran tertulis dinyatakan dan
disampaikan secara tertulis oleh.pejabat yang berwenang menghukum kepada Pegawai Negeri Sipil yang melakukan pelanggaran disiplin.
c. Pernyataan tidak puas secara tertulis.
Hukuman disiplin yang berupa pernyataan tidak puas dinyatakan
dan disampaikan secara tertulis oleh pejabat yang berwenang
menghukum kepada Pegawai Negeri Sipil yang melakukan pelanggaran disiplin.
2. Hukuman disiplin sedang, terdiri dari :
a. Penundaan kenaikan gaji berkala untuk paling lama satu tahun.
ditetapkan untuk masa sekurangkurangnya tiga bulan dan untuk 43
paling lama satu tahun. Masa penundaan kenaikan gaji berkala
tersebut dihitung penuh untuk kenaikan gaji berkala berikutnya.
b. Penurunan gaji sebesar satu kali kenaikan gaji berkala untuk
paling lama satu tahun.
Hukuman disiplin yang berupa penurunan gaji sebesar satu kali
kenaikan gaji berkala, ditetapkan untuk masa
sekurangkurangnya tiga bulan dan untuk paling lama satu tahun. Setelah
masa menjalani hukuman disiplin tersebut selesai, maka gaji
pokok Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan langsung kembali pada gaji pokok semula. Masa penurunan gaji tersebut
dihitung penuh untuk kenaikan gaji berkala berikutnya. Apabila
dalam masa menjalani hukuman disiplin Pegawai Negeri Sipil
yang bersangkutan memenuhi syarat-syarat untuk kenaikan gaji
berkala, maka kenaikan gaji berkala tersebut baru diberikan
terhitung mulai bulan berikutnya dari saat berakhirnya masa
menjalani hukuman disiplin.
c. Penundaan kenaikan pangkat untuk paling lama satu tahun.
Hukuman disiplin yang berupa penundaan kenaikan pangkat
untuk paling lama satu tahun, terhitung mulai tanggal kenaikan
pangkat Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan dapat dipertimbangkan. 44
3. Hukuman disiplin berat, terdiri dari :
a. Penurunan pangkat pada pangkat setingkat lebih rendah untuk
paling lama satu tahun.
Hukuman disiplin yang berupa penurunan pangkat pada pangkat yang setingkat lebih rendah, ditetapkan untuk masa
sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan, dan untuk paling lama
satu tahun. Setelah masa menjalani hukuman disiplin penurunan pangkat selesai, maka pangkat Pegawai Negeri Sipil
yang bersangkutan dengan sendirinya kembali pada pangkat
yang semula.
Masa dalam pangkat terakhir sebelum dijatuhi hukuman disiplin
berupa penurunan pangkat, dihitung sebagai masa kerja untuk
kenaikan pangkat berikutnya. Kenaikan pangkat berikutnya
Pegawai Negeri Sipil yang dijatuhi hukuman disiplin berupa
penurunan pangkat, baru dapat dipertimbangkan setelah Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan
sekurang-kurangnya
satu tahun dikembalikan pada pangkat semula. b. Pembebasan dari jabatan.
pembebasan dari jabatan organik. Pembebasan dari jabatan
berarti pula pencabutan segala wewenang yang melekat pada
jabatan itu. Selama pembebasan dari jabatan, Pegawai Negeri 45
Sipil yang bersangkutan menerima penghasilan penuh kecuali
tunjangan jabatan.
c. Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri
sebagai Pegawai Negeri Sipil.
Pegawai Negeri Sipil yang dijatuhi hukuman disiplin berupa
pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri
sebagai Pegawai Negeri Sipil, apabila memenuhi syarat masa
kerja dan usia pensiun menurut peraturan perundang-undangan
yang berlaku, yang bersangkutan diberikan hak pensiun. d. Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai Pegawai Negeri
Sipil.
3.3 TUJUAN PEMBERIAN SANKSI
Pemerintah terus berusaha melakukan reformasi birokrasi di tubuh PNS. Karena itu, telah dibuat proyek percontohan di tiga lembaga yakni :
Perwujudan pemerintah yang bersih dan berwibawa diawali dengan penegakan disiplin nasional di lingkungan aparatur
negara khususnya Pegawai Negeri Sipil. Pegawai Negeri Indonesia pada umumnya masih kurang mematuhi peraturan kedisiplinan pegawai sehingga dapat menghambat kelancaran pemerintahan dan pembangunan nasional. Mereka seharusnya menjadi teladan bagi masyarakat secara keseluruhan agar
masyarakat dapat percaya terhadap peran Pegawai Negeri Sipil. Pemerintah Indonesia telah memberikan suatu regulasi dengan di keluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 Tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil. Pegawai Negeri Sipil sebagai aparat pemerintah dan abdi masyarakat diharapkan selalu siap sedia menjalankan tugas yang telah menjadi tanggung jawabnya dengan baik, namun realitanya
sering terjadi dalam suatu instansi pemerintah, para pegawainya melakukan pelanggaran disiplin yang menimbulkan
ketidakefektifan kinerja pegawai yang bersangkutan.Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil adalah peraturan yang mengatur kewajiban, larangan, dan sanksi apabila kewajiban – kewajiban tidak ditaati atau dilanggar oleh Pegawai Negeri Sipil dengan maksud untuk mendidik dan membina Pegawai Negeri Sipil, bagi mereka yang melakukan pelanggaran atas kewajiban dan
larangan dikenakan sanksi berupa hukuman disiplin.
Pegawai Negeri Sipil sebagai unsur aparatur negara dalam menjalankan roda pemerintahan dituntut untuk melaksanakan fungsi dan tugasnya sebagai abdi negara dan abdi masyarakat. Pegawai Negeri Sipil juga harus bisa menjunjung tinggi martabat dan citra kepegawaian demi kepentingan masyarakat dan negara.
BAB IV PENUTUP
Pegawai Negeri Sipil adalah pegawai negara yang mengemban tugas mulia yang merupakan contoh dari abdi masyarakat, maka dari itu sebaiknya melakukan pekerjaannya dengan sungguh-sungguh, sehingga menjadi teladan bagi masyarakat Indonesia.
4..2 SARAN
Pegawai Negeri Sipil seharusnya jangan sampai menuai kritik dari masyarakat terhadap sikapnya yang kurang disiplin dalam
bekerja, maka dari itu diharapkan kesadaran dari masing-masing individu untuk memperbaiki diri agar menjadi pegawai yang
diharapkan oleh masyarakat dan sesuai dengan Undang-Undang.
DAFTAR PUSTAKA
WWW.ANTARANEWS.COM WWW.DETIK.COM
WWW.GOOGLE.COM
WWW.JURNAL-INDONESIA.NET