• Tidak ada hasil yang ditemukan

Apakabar 9 Tahun Krisis Listrik di Sumat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Apakabar 9 Tahun Krisis Listrik di Sumat"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Apakabar 9 Tahun Krisis Listrik di Sumatera?

Oleh: Nadira Dwiputri (3613100070)

Kondisi listrik di Indonesia sedang mengalami penurunan tepatnya di Sumatera dan Jawa yang sedang marak pemadaman listrik. Pemadaman tersebut paling sering terjadi di Sumatera, terutama di Sumatera Utara. Kondisi persebaran dan pendistribusian listrik di Sumatera Utara dapat dikatakan krisis. Hal tersebut telah terjadi sejak tahun 9 tahun lalu. Upaya dari pemerintah untuk menangani kasus tersebut telah dilakukan pada tahun 2004 yang diawali dengan pengajuan perijinan untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Angin (PLTA) yaitu PLTA Ambas III. Akan tetapi, untuk memproses perijinan membangun PLTA di Sumatera Utara memakan waktu yang sangat lama. Ditahun 2012, perijinan untuk melakukan pembangunan PLTA di Sumatera Utara baru diijinkan karena mengalami beberapa hambatan.

Hambatan yang biasanya dialami dalam pembangunan adalah masalah pembebasan lahan dan sumber pembiayaan. Dalam kasus pembangunan PLTA Ambas III yang merupakan kerjasama antara pemerintah dan swasta salah satunya mengalami hambatan saat proses pengajuan perijinan pembangunan tidak lain tidak bukan adalah masalah pembebasan lahan di Sumatera Utara. Masalah pembebasan lahan di Indonesia sudah menjadi masalah yang biasa, karena status kepemilikan lahan menjadi masalah utama apabila lahan tersebut ingin dikembangkan untuk hal lain. Maka dari itu, untuk memproses perijinan pembangunan PLTA Ambas III memakan waktu 8 tahun.

Setelah terbitnya surat perijinan tersebut, pembangunan dilaksanakan pada tahun 2012 dan kemudian mengalami hambatan kembali pada tahun 2015. Berdasarkan sumber, bahwa proyek PLTA Ambas III terhambat karena mengalami beberapa kendala seperti kendala, kendala tanah, kendala hukum, masalah hutan, kendala pembiayaan, dan kendala lainnya.

(2)

pinjaman dari JBIC (Japan Bank International Coorperation) sebesar US$ 420 Juta dengan cicilan bunga 0,7 persen. PLN yang memiliki peran penting dalam kasus ini, kabar hangatnya juga mendapat pinjaman biaya dari Asian Development Bank (ADB) sebesar $600 juta untuk peningkatan sistem transmisi dan distribusi listrik di Sumatera. Menurut detik.com, pendanaan untuk penguatan jaringan kelistrikan program Sumatra mencakup pinjaman US$ 575 juta dari Sumber Daya Modal Biasa

(Ordinary Capital Resources) ADB, dan pinjaman US$ 25 Juta dari Dana Infrastruktur ASEAN, dengan ADB sebagai pemberi pinjaman tercatat (lender of record).

Referensi

Dokumen terkait

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga.. Tesis

Pada pusat-pusat kegiatan kota hal ini dapat terlihat pada tingkat penggunaan sarana dan prasarana transportasi. Keadaan ini harus diimbangi dengan penyediaan sarana dan

Dalam proses pembuatan peta RDTR Pola Ruang BWP Lumajang tersebut mengunakan data pendukung meliputi, peta dasar yang digunakan sebgai acuan dalam pembuatan peta

42 diberikan dengan cara memberikan pendidikan kesehatan karena masih banyak ibu yang belum pernah mendapatkan informasi tentang Pil Oral kombinasi. Sehingga Jika ibu

Berdasarkan survey pelanggan dan staf serta analisa SWOT bahwa sistem informasi hukum berbasis web layak untuk dibuat dengan resiko kesiapan PDAM dalam menghadapi kritik dari

diselenggarakan oleh Universitas Padjadjaran Bandung. 10) SMAN I Tarogong Kidul sebagai juara 2 olimpiade IPS tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Universitas

 Algoritma genetika menerapkan pemikiran tersebut dengan cara, didalam setiap generasi sejumlah kromosom yang mempunyai nilai fitness tinggi dipilih untuk diproses untuk

Tema desain yang digunakan pada proyek Sentra Batik Khas Blora ini adalah Arsitektur Neo Vernakular.. Kata “Neo” diambil dari Bahasa Yunani dan digunakan sebagai