• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELAKSANAAN MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELIN (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PELAKSANAAN MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELIN (1)"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Manajemen BK

PELAKSANAAN MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING

SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK

DI SMP NEGERI 2 SALATIGA

BASYLEA DWI NUGRAHENI basyleadn@gmail.com

DWITJAHJO KOESHARJANTO dwicahyokusharyanto@gmail.com

MUH. ABDUL KHARIS haris_smp2@yahoo.com

PRIYANTO davidpriyanto2@gmail.com

TAMMY RIKA SUTEDJA tammyrikasutedja5@gmail.com

PROGRAM PASCA SARJANA MEGISTER PARIWISATA SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PARIWISATA

(2)

Manajemen BK

PELAKSANAAN MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING

SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK

DI SMP NEGERI 2 SALATIGA

BASYLEA DWI NUGRAHENI basyleadn@gmail.com

DWITJAHJO KOESHARJANTO dwicahyokusharyanto@gmail.com

MUH. ABDUL KHARIS haris_smp2@yahoo.com

PRIYANTO davidpriyanto2@gmail.com

TAMMY RIKA SUTEDJA tammyrikasutedja5@gmail.com

Abstract

The purpose of this study were to determine how far is of the implementation and success of the guidance and counseling program at schools. In more detail the objectives this study described as follows: (1) To study the management of guidance and counseling in handling problems of the students in SMP Negeri 2 Salatiga (2) How is the implementation of the guidance and counseling program at the SMP Negeri 2 Salatiga. (3) How the handling problem students in SMP Negeri 2 Salatiga. This research uses descriptive qualitative method. The research object is the management of guidance and counseling in handling problems of the students in SMP Negeri 2 Salatiga; while the subjects of the study is the guidance and counseling teachers, principals and students in SMP Negeri 2 Salatiga. Techniques data collecting in this study were observation, interviews and documentation. The results of research are: (1) Management of guidance counseling in handling problems of the students in SMP Negeri 2 Salatiga through several stages such as planning, implementation, assessment, analysis of results, follow-up and reporting. (2) The implementation of the guidance and counseling program at the SMP Negeri 2 Salatiga run well, whereas guidance and counseling teachers give services to the students from class VII, VIII and IX. (3) Efforts to tackle the problem of students in SMP Negeri 2 Salatiga use several strategies in the form of individual counseling that includes technical directive and non-directive approach.

Abstrak

(3)

Manajemen BK

PENDAHULUAN

Bimbingan dan konseling merupakan program yang dimiliki oleh setiap sekolah dalam rangka membantu peserta didik untuk menyelesaikan permasalahan yang ada dalam dirinya maupun yang terkait dengan lingkungannya

Slameto (2010) menyatakan bahwa bimbingan adalah: “Proses memberikan bantuan kepada siswa agar ia sebagai pribadi memiliki pemahaman yang benar akan diri pribadinya dan akan dunia disekitarnya.

Sedangkan Konseling dimaknai :

“Proses hubungan antara konselor dengan klien baik secara langsung (tatap muka) atau tidak langsung (internet atau telepon) dalam rangka membantu klien agar dapat mengembangkan potensi dirinya atau memecahkan masalah yang dialaminya”.

Lingkungan sekolah memiliki peranan dalam kehidupan seorang anak, setelah lingkungan keluarga,karena anak tumbuh dan berkembang pada saat mengenyam pendidikan di lingkungan sekolah. Dalam pembukaan UUD 1945 pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang beriman ,berbudi pekerti luhur,memiliki pengetahuan dan ketrampilan ,sehat jasmani dan rohani,berkepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggungjawab yang tinggi dalam bermasyarakat. Untuk mencapai semua itu peserta didik harus dapat berkembang secara optimal.

Sekolah tidak hanya berfungsi memberikan pengetahuan dalam kegiatan belajar mengajar akan tetapi juga berfungsi dalam mengembangkan karakter dan kepribadian anak. Oleh karena itu sekolah

sangat membutuhkan guru bimbingan konseling untuk dapat membantu peserta didik dalam mengembangkan seluruh aspek kepribadian dan lingkungannya.

SMP Negeri 2 Salatiga merupakan sekolah yang telah melaksanakan bimbingan konseling dalam kesehariannya. Di sekolah ini sudah mempunyai tim bimbingan konseling yang terdiri dari 5 orang guru. Untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan dan keberhasilan bimbingan konseling di sekolah ini maka perlu dilakukan evaluasi dan supervisi pada program bimbingan konseling yang telah dilaksanakan. Pada makalah ini penulis akan menyampaikan tentang pelaksanaan bimbingan konseling di SMP Negeri 2 Salatiga dan hambatan-hambatan apa saja yang dialami oleh tim bimbingan konseling dalam melaksanakan tugasnya.

RUMUSAN MASALAH

Berikut ini diajukan rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apa saja program BK (Bimbingan Konseling) dalam penanganan masalah peserta didik di SMP Negeri 2 Salatiga? 2. Bagaimana pelaksanaan program

bimbingan konseling di SMP Negeri 2 Salatiga?

3. Bagaimana upaya penanganan masalah peserta didik di SMP Negeri 2 Salatiga? KAJIAN PUSTAKA

(4)

Manajemen BK

Bimbingan konseling merupakan salah satu organisasi yang ada di dalam sekolah yang juga memerlukan adanya manajemen agar dapat mencapai tujuannya.

Sugiyo (2012:28) menyatakan manajemen bimbingan konseling adalah kegiatan yang diawali dari perencanaan kegiatan bimbingan konseling, pengorganisasian aktivitas dan semua unsur pendukung bimbingan dan konseling.

Gibson (2011:566) menyatakan bahwa manajemen bimbingan konseling adalah aktivitas – aktivitas yang memfasilitasi dan melengkapi fungsi-fungsi keseharian staf konseling meliputi aktivitas ruang administratif seperti pelaporan dan perekaman, perencanaan dan kontrol anggaran, menajemen fasilitas dan pengaturan sumber daya.

Dari pendapat di atas maka dapat disimpulkan manajemen bimbingan konseling adalah kegiatan manajemen yang dilakukan oleh konselor untuk memfasilitasi fungsi bimbingan konseling mulai perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi untuk mencapai tujuan bimbingan konseling yang efektif dan efisian dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada.

Program layanan bimbingan konseling di sekolah untuk mengatasi masalah tanpa masalah yang berlebihan difokuskan untuk membantu kesuksesan peserta didik dalam memahami pelajaran di sekolah. Menurut Rochman Natawidjaja (1981) bimbingan adalah proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan, supaya individu tersebut dapat memahami dirinya sehingga sanggup mengarahkan diri dan dapat bertindak wajar,

sesuai dengan tuntutan dan keadaan keluarga serta masyarakat. Sedang konseling menurut Bimo Walgito (1982:11) adalah bantuan yang diberikan kepada individu dalam memecahkan masalah kehidupannya dengan wawancara,dengan cara yang sesuai dengan keadaan individu yang dihadapinya untuk mencapai hidupnya.

Dalam pengertian di atas bimbingan konseling diartikan sebagai bantuan yang diberikan oleh konselor kepada konseling agar mampu menyelesaikan masalah yang dihadapinya dan juga mampu mengembangkan potensi yang dimilikinya secara optimal dan mandiri.

Personal pelaksana pelayanan bimbingan konseling adalah semua unsur yang terkait dalam organisasi pelayanan bimbingan dengan dikoordinasikan oleh koordinator bimbingan konseling. Penanggung jawab bimbingan konseling adalah kepala sekolah dibantu oleh wakil kepala sekolah, sedangkan pelaksana utama adalah guru bimbingan konseling dibantu oleh guru mata pelajaran dan wali kelas.

(5)

Manajemen BK

tersebut bermasalah melalui wawancara dan informasi dari sejumlah sumber data.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif yang difikuskan pada manajemen penanganan masalah peserta didik (studi di SMP Negeri 2 Salatiga) .Obyek penelitian adalah manajemen bimbingan konseling dalam penanganan masalah peserta didik di SMP Negeri 2 Salatiga; sedangkan subyek penelitiannya adalah guru bimbingan dan konseling, kepala sekolah dan peserta didik bermasalah di SMP Negeri 2 Salatiga.

Teknik dalam pengambilan data yang diperlukan dalam penelitian ini menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi.

HASIL PENELITIAN

Dari hasil wawancara dengan guru bimbingan konseling, peserta didik dan kepala sekolah diperoleh keterangan sebagai berikut:

1. Guru Bimbingan Konseling

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bimbingan konseling SMP Negeri 2 Salatiga mengenai manajemen bimbingan dan konseling dalam menangani masalah peserta didik melalui beberapa tahapan yang meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, penilaian, analisis hasil, tindak lanjut dan pelaporan. Masalah yang sering terjadi di SMP Negeri 2 Salatiga cenderung masalah pribadi seperti pelanggaran tata tertib, ketidak hadiran yang melebihi batas, keterlambatan kehadiran. Dalam menangani masalah tersebut diberikan arahan, nasihat dan konseling secara

individual dengan teknik pendekatan directif dan non directif.

2. Siswa

Dari hasil wawancara dengan siswa, diperoleh keterangan bahwa dalam menyelesaikan setiap masalah yang dihadapi oleh peserta didik guru bimbingan konseling selalu memberikan arahan dan motivasi secara halus dan penuh kasih sayang sehingga peserta didik merasa nyaman dan berkomitmen untuk menjadi lebih baik lagi.

3. Kepala sekolah

Dari hasil wawancara dengan kepala sekolah sebagai pemimpin di SMP Negeri 2 Salatiga diperoleh keterangan bahwa pelaksanaan manajemen bimbingan konseling dalam penanganan masalah peserta didik di SMP Negeri 2 Salatiga sudah berjalan dengan baik di bawah koordinasi kepala sekolah dalam setiap kegiatan yang diprogramkan di sekolah. Kepala sekolah juga melaksanakan pengawasan dan pembinaan terhadap program bimbingan konseling yang dilaksanakan secara rutin. Selain itu dalam mengevaluasi hasil kerja bimbingan konseling dilakukan dengan cara melihat pemberian layanan secara langsung di kelas dan dari hasil pelaporan administrasi guru bimbingan dan konseling tiap bulan.

(6)

Manajemen BK

yaitu melalui tahapan perencanaan, pelaksanaan, penilaian, analisis hasil, tindak lanjut dan pelaporan. Dalam penanganan masalah tersebut guru bimbingan dan konseling memanggil peserta didik yang bersangkutan kemudian memberikan nasihat, arahan dan motivasi agar tidak mengulanginya. Layanan tersebut dilakukan dengan konseling individu yang dapat memberi bantuan untuk pengembangan pribadi klien dan diharapkan klien dapat mengantisipasi masalah – masalah yang dihadapi.

Dalam pelaksanaan manajemen bimbingan konseling tersebut didukung oleh kepala sekolah yang berperan dalam pelaksanaan kegiatan, mengawasi, membina dan mengevaluasi hasil kerja bimbingan konseling.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SMP Negeri 2 Salatiga maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

Manajemen bimbingan konseling dalam penanganan masalah peserta didik di SMP Negeri 2 Salatiga melalui beberapa tahapan yaitu tahapan perencanaan, pelaksanaan, penilaian, analisis hasil, tindak lanjut dan pelaporan.

Pelaksanaan program bimbingan konseling di SMP Negeri 2 Salatiga sudah dilaksanakan dengan baik dimana guru bimbingan konseling memberi layanan dari kelas VII, VIII dan IX. Kepala sekolah berperan mengawasi jalannya pelaksanaan pengelolaan, penanganan masalah peserta didik karena sebagai penanggung jawab kepala sekolah harus mengetahui apakah program bimbingan sudah sesuai dengan standar yang ada.

Upaya penanganan masalah peserta didik di SMP Negeri 2 Salatiga menggunakan beberapa strategi yaitu berupa konseling individu yang mencakup teknik pendekatan direktif dan non direktif.

SARAN

Saran bagi sekolah supaya lebih meningkatkan fasilitas bimbingan dan konseling yang ada di ruang bimbingan konseling , bagi guru bimbingan konseling lebih menumbuhkan minat siswa untuk senantiasa mau mengkonsultasikan setiap masalah yang dihadapinya, sedangkan bagi siswa untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya ketertiban dan pendidikan sekolah dalam mencapai cita –cita yang diharapkan.

DAFTAR RUJUKAN

Gibson, Robert L dan Marianne H.Mitchell 2011 Bimbingan dan Konseling, Yogyakarta: Pustaka Belajar. Hikmat, 2011, Manajemen Pendidikan,

Bandung: Pustaka Setia

Sugiyo, 2011, Manajemen Bimbingan dan konseling di sekolah, Semarang: Widya Karya

Bimo Walgito,Bimbingan dan Penyuluhan Di sekolah,1983, Fak. Psikologi UGM, Yogyakarta

Rochmat Natawijaya, (Ed),1981,Pedoman Pembinaan Program Bimbingan di sekolah,Jakarta, Depdikbud Slameto, 2010, Materi Kuliah Bimbingan

Referensi

Dokumen terkait

Pada tingkat kepolisian tindakan yang dilakukan dilakukan dalam penegakkan hukum terhadap pe- nyalahgunaan Narkotika dan Psi- kotropika di Kota Jambi sudah

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerimaan sensori teh celup kulit buah naga dengan penambahan kulit jeruk lemon dan stevia berbagai formulasi dengan

Gesekan (friction) merupakan faktor utama dalam pengereman. Oleh karena itu komponen yang dibuat untuk sistem rem harus mempunyai sifat bahan yang tidak hanya menghasilkan jumlah

Dilihat dari kesenjangan yang terjadi di organisasi, IMM UNMUH Jember membutuhkan sebuah langkah pengembangan organisasi dengan tujuan supaya organisasi IMM UNMUH Jember

alat penangkap ikan. Cara ini hanya menyebabkan kerusakan yang lebih parah terhadap pertumbuhan terumbu karang sehingga mengancam kelangsungan fungsi ekosistem ini untuk

Intisari (Abstract) tidak boleh mengandung gambar maupun tabel, rata kanan-kiri, huruf TNR 9 dan spasi tunggal.. Judul ‘Abstract’ (dalam bahasa Inggris) dan Intisari

Taktik Belajarnya : Duduklah di depan kelas dan buat catatanmu selama pelajaran, Ketika belajar, jalan modar-mandir sambil mengingat informasi yg penting, Dalam mengingat

peningkatan kesempatan kerja dan investasi pada kelompok sektor industri berbasis pertanian, namun penurunan serapan tenaga kerja terdidik dan tingkat harga komoditas yang