• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATI (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATI (1)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Septian Ari Jayusman : Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 2 ARTIKEL ILMIAH

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

BERBASIS

GEOGEBRA

PADA MATERI PERSAMAAN

GARIS LURUS DI KELAS VIII SMP NEGERI 8

KOTA JAMBI

Oleh :

Septian Ari Jayusman RRA1C210090

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI

(3)

Septian Ari Jayusman : Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 3

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

BERBASIS

GEOGEBRA

PADA MATERI PERSAMAAN

GARIS LURUS DI KELAS VIII SMP NEGERI 8

KOTA JAMBI

Oleh:

Septian Ari Jayusman1), Jefri Marzal2), Sufri2)

1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jambi 2) Dosen Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jambi

Email: septian_ari04@yahoo.com

ABSTRAK

Permasalahan pembelajaran matematika pada saat ini antara lain, rendahnya pengua-saan konsep matematika dasar dan sumber belajar (buku paket) yang disediakan sangat kurang sehingga ada siswa yang sulit untuk belajar di rumah. Dalam hal media pembelajaran, guru hanya menggunakan PowerPoint dalam memberikan materi tertentu, sedangkan pada materi geometri, guru masih menggunakan media papan tulis dan penggaris dalam hal meng-gambar.

Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan media pembelajaran berbantuan Soft-ware GeoGebra dan Buku Panduan GeoGebra untuk materi persamaan garis lurus kelas VIII SMP yang valid menurut ahli serta untuk mengetahui respon dan efektifitas dari media ter-sebut terhadap buku panduan yang telah dibuat.

Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Penelitian ini mengembangkan media pembelajaran dan pemberian tes untuk mengetahui hasil belajar siswa. Instrumen yang digunakan adalah angket penilaian ahli materi dan ahli media, angket tanggapan guru dan siswa, dan tes hasil belajar siswa.

Setelah media pembelajaran dibuat maka media pembelajaran tersebut divalidasi oleh ahli. Validasi dilakukan oleh dua ahli materi dan ahli media pembelajaran hingga media pembelajaran dinyatakan layak untuk diujicobakan. Setelah media pembelajaran divalidasi dan direvisi, maka selanjutnya dilakukan ujicoba. Ujicoba dilakukan dengan meminta tanggapan dari guru matematika dan siswa sebagai subjek penelitian. Berdasarkan hasil ujicoba tersebut, media pembelajaran kembali direvisi jika kembali ditemukan kelemahan. Selanjutnya media pembelajaran tersebut diterapkan pada kegiatan pembelajaran yang sebenarnya pada siswa kelas VIII A di SMP Negeri 8 Kota Jambi.

Dari hasil analisis post-test yang dilakukan pada kegiatan akhir pembelajaran dipe-roleh 81,25% nilai siswa mencapai dan diatas kriteria ketuntasan minimum. Sementara itu, hasil dari analisis dari angket persepsi siswa menunjukkan kategori “sangat positif”. Sehingga media pembelajaran ini efektif serta bisa digunakan oleh guru dan siswa SMP khususnya pada pembelajaran materi persamaan garis lurus.

(4)

Septian Ari Jayusman : Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 4

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

BERBASIS

GEOGEBRA

PADA MATERI PERSAMAAN

GARIS LURUS DI KELAS VIII SMP NEGERI 8

KOTA JAMBI

Oleh:

Septian Ari Jayusman1), Jefri Marzal2), Sufri2)

1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jambi 2) Dosen Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jambi

Email: septian_ari04@yahoo.com

P\NDAHULUAN

Inti dari pembelajaran adalah pro-ses komunikasi. Komponen propro-ses komu-nikasi dalam pembelajaran terdiri atas pe-san berupa materi pelajaran, sumber pepe-san, media, dan penerima pesan yaitu siswa (Mahmudi, 2007).

Media dalam proses pembelajaran cenderung diartikan sebagai alat-alat gra-fis, fotogragra-fis, atau elektronis untuk me-nangkap, memproses, dan menyusun kem-bali informasi visual dan verbal. Dengan istilah mediator, media berfungsi menga-tur hubungan yang efektif antara siswa dan isi pelajaran dalam pembelajaran. Dapat dikatakan pula setiap sistem pembelajaran yang melakukan mediasi, mulai dari guru sampai peralatan canggih dapat disebut sebagai media. Dengan demikian, media pembelajaran adalah alat yang menyam-paikan atau mengantarkan pesan-pesan pembelajaran (Emut, 2009). Sebagai con-toh yaitu media pembelajaran menggu-nakan Teknologi Informasi dan Komuni-kasi (TIK).

Media pembelajaran merupakan hal penting dalam pembelajaran matematika. Pemakaian media pembelajaran dalam pro-ses pembelajaran matematika dapat mem-bangkitkan keinginan, motivasi, dan rang-sangan kegiatan belajar matematika.

Tuju-annya untuk mengefektifitaskan proses ko-munikasi pembelajaran sehingga tercapai tujuan pembelajaran (Agung, 2013).

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi pendahuluan yang dilakukan di SMP Negeri 8 Kota Jambi Kelas VIII pada tanggal 4 Februari 2014, di dapat bahwa ketika guru menjelaskan materi di depan kelas, siswa yang menangkap materi pela-jaran hanya sekitar 31,25% dari 32 orang siswa. Hal ini terjadi karena beberapa hal yaitu, pemahaman matematika dasar yang sangat rendah (15,78%) dan sumber belajar (buku paket) yang disediakan sangat ku-rang sehingga ada siswa yang sulit untuk belajar di rumah. Dalam hal media pembe-lajaran, guru hanya menggunakan Power-Point dalam memberikan materi tertentu sedangkan pada materi geometri, kemudian guru masih menggunakan media papan tulis dan penggaris dalam menggambar.

(5)

Septian Ari Jayusman : Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 5 pembelajaran mempunyai peran yang

pen-ting guna menyembatani kesenjangan itu. Berdasarkan penelitian yang dilaku-kan Prabowo (2013) yang berjudul Pengem-bangan Media Pembelajaran Matematika Berbantuan Komputer pada Materi Fungsi Komposisi Untuk Siswa Kelas XI Program IPS di nyatakan bahwa media pembelajaran interaktif dapat digunakan secara klasikal dikelas maupun secara mandiri, serta siswa akan menjadi aktif dan kreatif karena dapat dijadikan sumber belajar bagi siswa di luar kelas. Akan tetapi tidak semua program komputer dapat dijadikan media pembela-jaran matematika. Pengajar harus menen-tukan program mana yang akan dipakai untuk media pembelajarannya.

Salah satu program komputer ( soft-ware) yang dapat dimanfaatkan sebagai me-dia pembelajaran matematika, khususnya geometri dan aljabar adalah GeoGebra. Me-nurut Hohenwarter (Mahmudi, 2010) Geo-Gebra adalah program komputer (software) untuk membelajarkan matematika, khusus-nya geometri dan aljabar.

Program GeoGebra melengkapi berbagai program komputer untuk pembe-lajaran aljabar yang sudah ada, seperti Derive, Maple, MuPad, maupun program komputer untuk pembelajaran geometri, seperti Geometry’s Sketchpad atau CABRI. Menurut Hohenwarter (Rohman, 2013), bila program-program komputer tersebut digu-nakan secara spesifik untuk membelajarkan aljabar atau geometri secara terpisah, maka GeoGebra dirancang untuk membelajarkan geometri sekaligus aljabar secara simultan. Program GeoGebra sangat bermanfaat bagi guru maupun siswa. Tidak sebagaimana pada penggunaan software komersial yang biasanya hanya bisa dimanfaatkan di seko-lah, GeoGebra dapat diinstal pada komputer pribadi dan dimanfaatkan kapan dan di ma-napun oleh siswa maupun guru. Menurut Lavicza (Mahmudi, 2010), sejumlah pene-litian menunjukkan bahwa GeoGebra dapat

mendorong proses penemuan dan eksperi-mentasi siswa di kelas. Fitur-fitur visuali-sasinya dapat secara efektif membantu siswa dalam mengajukan berbagai konjektur mate-matis.

Beberapa manfaat GeoGebra dalam pembelajaran matematika adalah (a) Dapat menghasilkan lukisan-lukisan geometri dan aljabar dengan cepat dan teliti dibandingkan dengan menggunakan pensil, penggaris dan jangka. (b) Adanya fasilitas animasi dan gerakan manipulasi (dragging) pada prog-ram GeoGebra dapat memberikan penga-laman visual yang lebih jelas kepada siswa dalam memahami konsep geometri dan alja-bar. (c) Dapat dimanfaatkan sebagai balikan atau evaluasi untuk memastikan bahwa luki-san yang telah dibuat benar. (d) Memper-mudah guru/siswa untuk menyelidiki atau menunjukkan sifat-sifat yang berlaku pada suatu pembelajaran aljabar.

Inilah alasan penulis memilih judul:

“Pengembangan Media Pembelajaran Matematika Berbasis GeoGebra pada Materi Persamaan Garis Lurus di Kelas VIII SMP Negeri 8 Kota Jambi”

KAJIAN PUSTAKA

Menurut Santyasa (2007) media me-rupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari komu-nikator menuju komunikan. Berdasarkan definisi tersebut, dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran merupakan proses komunikasi. Proses pembelajaran meng-andung lima komponen komunikasi, yaitu guru (komunikator), bahan pembelajaran, media pembelajaran, siswa (komunikan), dan tujuan pembelajaran.

(6)

Septian Ari Jayusman : Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 6 GeoGebra adalah software dinamis

yang dapat digunakan sebagai alat bantu dalam pembelajaran matematika. Software ini dikembangkan untuk proses belajar mengajar matematika di sekolah oleh Markus Hohenwarter di Universitas Florida Atlantic (Rohman, 2013).

Menurut Hohenwarter (Rohman, 2013), program GeoGebra sangat berman faat bagi guru maupun siswa. Tidak seba-gaimana pada penggunaan software komer-sial yang biasanya hanya bisa dimanfaatkan di sekolah, GeoGebra dapat diinstal pada komputer pribadi dan dimanfaatkan kapan dan di manapun oleh siswa maupun guru. Bagi guru, GeoGebra menawarkan kesem-patan yang efektif untuk mengkreasi ling-kungan belajar online interaktif yang me-mungkinkan siswa mengeksplorasi berba-gai konsep-konsep matematis.

METODE PENGEMBANGAN

Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan (Reseacrh and Develop-ment). Model penelitian yang digunakan adalah model ADDIE yang dikembangkan oleh Robert. Tahapan model pengembangan ADDIE yang dikembangkan oleh Owens dan Lee. Model ini sesuai dengan namanya, terdiri dari lima tahap utama, yaitu (A)na-lyze, (D)esign, (D)evelop, (I)mplement, dan (E)valuation. Kelima fase atau tahapan dalam model ADDIE ini harus dilakukan secara sistematik.

Prosedur Pengembangan 1. Tahap Analisis (Analyze)

Pada tahap ini ada dua jenis kegiatan analisis yang harus dilakukan oleh peneliti, yaitu analisis kinerja dan analisis kompe-tensi.

2. Tahap Perancangan (Design)

Dalam perancangan model atau metode pembelajaran, tahap desain memiliki kemi-ripan dengan kegiatan belajar mengajar. Kegiatan ini merupakan proses sistematis yang dimulai dari menetapkan tujuan

jar, merancang skenario atau kegiatan bela-jar mengabela-jar, merancang perangkat pembe-lajaran, merancang materi pembelajaran dan alat evaluasi hasil belajar. Rancangan ini akan mendasari proses pengembangan beri-kutnya.

3. Tahap Pengembangan (Develop) Pada tahap ini, dilakukan ujicoba pro-duk berupa ujicoba perorangan dengan me-libatkan pengisian angket oleh 1 orang guru matematika, ujicoba kelompok kecil dengan melibatkan 9 orang siswa non subjek, dan ujicoba kelompok besar dengan melibatkan siswa kelas VIIID (kelas non subjek). 4. Tahap Implementasi (Implement)

Pada tahap implimentasi produk yang telah diujicoba diterapkan dalam situasi nyata dengan pengajaran yang sesungguh-nya melibatkan 32 orang siswa sebagai sub-jek yaitu kelas VIIIA.

5. Tahap Evaluasi (Evaluation)

Pada tahap evaluasi ini akan mengukur ketercapaian tujuan pengembangan produk dan mencari informasi apa saja yang dapat membuat peserta didik mencapai hasil dengan baik.

Teknik Analisis Data

Teknik yang digunakan dalam pene-litian ini adalah teknik pengembangan me-dia pembelajaran menggunakan software GeoGebra pada materi Persamaan Garis Lurus dengan tahapan sebagai berikut: 1. Membuat buku petunjuk siswa dalam

menggunakan software GeoGebra pada materi persamaan garis lurus.

2. Setelah desain selesai, lalu desain ter-sebut divalidasi oleh tenaga ahli media dan ahli materi. Validasi dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan kele-mahan dari produk yang akan dikem-bangkan. Jika ditemukan suatu kele-mahan, maka produk tersebut harus direvisi. Data validasi yang diperoleh merupakan data kualitatif.

(7)

Septian Ari Jayusman : Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 7 melihat persepsi siswa terhadap media

yang dikembangkan. Jika tanggapan yang diberikan kurang memuaskan, maka perlu dilakukan revisi, jika me-muaskan maka media langsung di pro-duksi. Hasil angket persepsi siswa merupakan data kuantitatif.

4. Menghitung respon positif dan ketun-tasan hasil belajar siswa untuk menda-patkan keefektifitasan media. Menurut Yamasari (2010) suatu media pembe-lajaran berbasis ICT dikatakan efektif jika memenuhi indikator :

a. Skor tes hasil belajar siswa sete-lah mendapatkan pembelajaran dengan media pembelajaran ber-bantuan komputer tuntas.

b. Adanya respon positif siswa yang ditunjukan dari angket.

HASIL PENGEMBANGAN

Hasil dari penelitian pengembang-an ini berupa (1) sebuah Buku pembelajarpengembang-an untuk siswa dalam menggunakan software GeoGebra pada materi Persamaan Garis Lurus kelas VIII SMP, (2) penilaian materi dan media oleh ahli materi dan ahli media, guru serta tanggapan yang didapat dari sis-wa pada saat ujicoba, dan (3) hasil belajar dan persepsi siswa terhadap buku pembe-lajaran untuk siswa dalam menggunakan software GeoGebra pada materi persamaan garis lurus kelas VIII SMP.

Analisis Data Validasi Materi dan Media Pada tahap ini peneliti memilih seorang ahli materi pembelajaran dan satu orang ahli yang berpengalaman sebagai validator desain media pembelajaran.

Adapun komentar dan saran umum yang diberikan oleh ahli media terhadap media ini adalah sangat mendukung kegi-atan pembelajaran, diharapkan dengan penggunaan software ini siswa lebih kreatif dan aktif dalam proses pembelajaran, agar desain disempurnakan sesuai saran yang telah disampaikan. Kesimpulan dari ahli

media adalah media dinyatakan layak untuk diujicoba lapangan dengan revisi sesuai saran.

Sedangkan komentar dan saran umum yang diberikan oleh ahli materi ter-hadap media ini adalah media GeoGebra dapat digunakan sebagai penunjang setelah dilakukan pembelajaran sebagaimana sebe-lumnya, gunakan GeoGebra sebagai sum-ber tambahan dalam memahami materi. Adapun kesimpulan dari ahli materi adalah media layak ujicoba lapangan dengan revisi sesuai saran.

Analisis Data Ujicoba Perorangan

Ujicoba perorangan melibatkan 1 orang guru matematika. Guru matematika tersebut sebagai responden yang akan mengamati dan menilai produk pembe-lajaran yang telah direvisi. Kemudian res-ponden diminta untuk memberikan peni-laian dengan menggunakan angket.

Dari komentar dan saran yang diberikan, ada beberapa revisi yang dila-kukan, yaitu pada pemberian materi pada buku panduan. Pada buku panduan sebe-lumnya pemberian materi terkesan monoton dan membuat siswa pasif terhadap pembe-lajaran. Setelah dilakukan revisi, pemberian materi pada buku panduan mengarahkan siswa untuk belajar secara mandiri dan terarah.

Analisis Data Ujicoba Kelompok Kecil Pada tahap ujicoba kelompok kecil subjek ujicoba yang dipilih peneliti adalah 9 orang Kelas VIIIE dimana siswa ini ber-kemampuan rendah, sedang, dan tinggi. Ke-giatan pembelajaran dilaksanakan tiga kali pertemuan.

(8)

Septian Ari Jayusman : Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 8 Analisis Data Ujicoba Kelompok Besar

Ujicoba ini melibatkan subjek 34 atau satu kelas yaitu kelas VIIID SMP Ne-geri 8 Kota Jambi. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan tiga kali pertemuan. Dari uji-coba kelompok besar didapatkan hasil dari angket terbuka yang diberikan kepada siswa berupa tanggapan dan saran terhadap media yang diberikan peneliti. Untuk hasil angket tersebut semua siswa berpendapat sangat baik terhadap media pembelajaran.

Tahap Implementasi

Pada tahap implimentasi produk yang telah diujicoba diterapkan dalam situ-asi nyata dengan pengajaran yang sesung-guhnya melibatkan subjek 32 atau satu kelas yaitu kelas VIIIA SMP Negeri 8 Kota Jam-bi. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan ti-ga kali pertemuan. Pada kegiatan implemen-tasikegiatan dimulai dengan pemberian pe-tunjuk menggunakan software GeoGebra. Analisis Hasil Persepsi Siswa

Hasil dari angket persepsi siswa yang mengikuti pembelajaran mengguna-kan software GeoGebra dan buku pem-belajaran pada materi persamaan garis lurus didapat hasil rata-rata respon siswa adalah 91,2%, hal ini menunjukan bahwa siswa merespon sangat baik tentang media pem-belajaran menggunakan buku panduan dan software GeoGebra.

Analisis Data Hasil post-test Siswa

Jumlah siswa yang tuntas yaitu memiliki nilai yang sesuai dan diatas Kri-teria Ketuntasan Minimum (KKM) adalah 26 siswa tuntas dan 6 siswa belum tuntas. Dilihat dari persentase, siswa yang tuntas mencapai 81,25%. Dari persentase tersebut maka dapat dikatakan bahwa media Geo-Gebra sangat baik untuk digunakan. Tahap Evaluasi

Evaluasi yang dimaksudkan untuk memperbaiki media di setiap tahapnya, evaluasi ini disebut evaluasi formatif. Ber-dasarkan hasil analisis, software GeoGebra dan buku panduan dalam menggunakan

GeoGebra pada materi persamaan garis lurus yang dibuat dapat dikatakan efektif.

KAJIAN DAN SARAN Kajian

Penelitian pengembangan ini telah menghasilkan suatu produk berupa media pembelajaran menggunakan software Geo-Gebra yang dimuat dalam buku pembe-lajaran pada materi persamaan garis lurus di kelas VIII SMP yang dapat memberikan kemudahan bagi siswa dalam memahami konsep dan meningkatkan pemahaman ter-hadap materi.

Efektifitas suatu media pembelajaran yang dikembangkan dapat dilihat dari respon positif dari siswa dan ketuntasan dari hasil belajar. Pada penelitian ini untuk mengetahui respon siswa peneliti menggu-nakan angket persepsi, sedangkan untuk hasil belajar menggunakan post-test setelah siswa melaksanakan pembelajaran.

Hasil dari angket persepsi siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan soft-ware GeoGebra dan buku pembelajaran pada materi persamaan garis lurus didapat hasil rata-rata respon siswa adalah 91,2%, hal ini menunjukan bahwa siswa merespon sangat baik tentang media pembelajaran menggunakan buku panduan dan software GeoGebra.

Hasil post-test siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan software Geo-Gebra dan buku pembelajaran pada materi persamaan garis lurus didapat ada 26 orang siswa yang tuntas dari 32 orang siswa, ini berarti ada 6 orang yang belum tuntas dengan nilai tertinggi 96 dan terendah 50. Jika dipersentasekan ketuntasan mencapai 81,25%, maka hal ini mendapatkan kata-gori sangat baik.

(9)

Septian Ari Jayusman : Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 9 Saran Pemanfaatan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan seperti yang telah disebutkan diatas, disarankan hal-hal berikut ini: 1. Ketersediaan media pembelajaran yang

berkualitas dapat membantu jalannya proses pembelajaran dan dapat pula meningkatkan hasil pembelajaran. Penu-lis menyarankan kepada guru mata pela-jaran matematika untuk menggunakan media pembelajaran menggunakan soft-ware GeoGebra pada materi geometri dan aljabar khususnya pada materi per-samaan garis lurus kelas VIII SMP ka-rena sangat cocok untuk kurikulum 2013. 2. Media pembelajaran layak untuk

di-gunakan karena dapat meningkatkan mi-nat dan motivasi belajar siswa, karena pada saat pembelajaran yang dilakukan peneliti terlihat siswa antusias untuk mengikuti kegiatan pembelajaran dan pada saat kegiatan pembelajaran siswa terlibat sangat aktif dalam setiap proses pembelajaran.

3. Penulis juga menyarankan untuk peneliti pengembangan selanjutnya agar dapat mengembangkan media pembelajaran menggunakan software GeoGebra pada materi geometri dan aljabar lainnya serta dengan media pembelajaran lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Agung, I. dan Masduki, 2013. Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah dan Komunikasi Matematis SMA dengan Pemanfaatan Software Core Math Tools, Hasil Penelitian (Se-minar Nasional Pendidikan Mate-matika, Surakarta 15 Mei 2013) Pen-didikan Matematika, FKIP, Univer-sitas Muhammadiyah Surakarta.

Akbar, Sa’dun, 2013. Instrumaen Perang-kat Pembelajaran, Remaja Rosda-karya: Bandung.

Arikunto, Suharsimi, 2007. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara: Jakarta.

______, 2009. Prosedur Penilitian. Rineka Cipta: Jakarta.

Branch, Robert, 2009. Instructional Design: The ADDIE Approach. Springer: USA.

Emut, 2009. Mengajar Matematika Dengan Menggunakan Media Macromedia Flash 8. FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta.

Dewi, 2011. Pengembangan Multimedia

Pembelajaran Matematika “

Math-Tainment” Materi Pokok Garis dan

Sudut Untuk SMP Kelas VII. Skripsi. FMIPA: Universitas Negeri Yogya-karta.

Mahmudi, Ali, 2007. Pengembangan Pem-belajaran Matematika. FMIPA Uni-versitas Negeri Yogyakarta.

_____ 2010. Pemanfaatan Geo-Gebra dalam Pembelajaran Mate-matika. FMIPA: Universitas Negeri Yogyakarta.

Nopiyanti, N. L. P. A., 2012. Pengem-bangan Perangkat Pembelajaran Berbantuan GeoGebra Dalam Upa-ya Meningkatkan Keterlibatan dan Presentasi Belajar Siswa Kelas VII. Hasil Penelitian: Program Studi Pen-didikan Matematika Program Pasca-sarjana, Universitas Pendidikan Ga-nesha.

(10)

Septian Ari Jayusman : Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 10 Fungsi Komposisi Untuk Siswa

Ke-las XI Program IPS, Hasil Pene-litian, Jurusan Pendidikan Mate-matika: FMIPA Universitas Negeri Malang.

Proboyekti, Umi, 2006. Pengantar Tekno-logi Informasi, Prodi Sistem Infor-masi: Universitas Kristen Duta Wa-cana.

Rohman, M. Fatkoer, 2013. Panduan Peng-gunaan GeoGebra Sofware Alat Bantu Pembelajaran Matematika.

Santyasa, I Wayan, 2007. Landasan Kon-septual Media Pembelajaran, Fa-kultas Matematika dan Ilmu Penge-tahuan Alam Universitas Pendidikan Ganesha.

Setyosari, Punaji, 2013. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangannya. Kencana: Jakarta.

Sugiyono, 2013. Metode Penelitian Pendi-dikan Pendekatan Kuantitatif, Kua-litatif, dan R&D. Alfabeta: Ban-dung.

Walgito, Bimo, 2010. Pengantar Psikologi Umum. Andi Offset: Yogyakarta.

Warsita, Bambang, 2008. Teknologi Pem-belajaran, Landasan dan Aplika-sinya. Rineka Cipta: Jakarta.

Yamasari, Yuni, 2010. Pengembangan Me-dia Pembelajaran Matematika Ber-basis ICT yang Berkualitas. Jurusan Matematika, Fakultas MIPA Uni-versitas Negeri Surabaya.

Yamin, Martinis, 2013. Strategi & Metode dalam Model Pembelajaran.

Referensi

Dokumen terkait

Yang dilakukan oleh instansi terkait dalam hal ini yang dimaksud dinas pendidikan, dinas kesehatan, maupun KPKTR yaitu hanya sebatas pada sosialisasi mengenai

Berdasarkan hasil analisis varians menunjukkan bahwa kedua faktor yaitu inokulasi mikrobia pelarut fosfat dan mikoriza terhadap tiga variabel yang diamati (ketersediaan P tanah,

Dengan adanya penelitian ini dihasilkan sebuah aplikasi pengolahan sinyal suara yang dapat menentukan apakah ubin keramik yang sudah terpasang tersebut sudah perlu

hardness (0,141 ± 0,020 kgf) dan kadar formaldehid (3,497 ± 1.027 ppm) yang lebih rendah dibandingkan dengan hardness (0,164 ± 0,038 kgf) dan kadar formaldehid (3,747 ± 1,169

Gunakan Petunjuk A dalam menjawab 

[r]

Upaya pengendalian pencemaran sungai yang diakibatkan oleh sampah masih terbatas dan diperparah dengan rendahnya kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungannya

Pemerintah Kota Probolinggo perlu untuk mengetahui dan memahami potensi- potensi apa saja yang harus dioptimalkan dari pajak reklame, sehingga di tahun yang akan