• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konsumsi Fashion dan Identitas Diri (Studi Fenomenologi terhadap Konsumsi Streetwear Fashion pada Remaja Laki-Laki di Kota Surakarta).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Konsumsi Fashion dan Identitas Diri (Studi Fenomenologi terhadap Konsumsi Streetwear Fashion pada Remaja Laki-Laki di Kota Surakarta)."

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1 ABSTRAK

Lewi Liwa Lawe. D0312048. 2012. KONSUMSI FASHION DAN IDENTITAS DIRI (Studi Fenomenologi terhadap Konsumsi Streetwear Fashion pada Remaja Laki-Laki di Kota Surakarta). Skripsi. Program Studi Sosiologi. Fakultas Ilmu

Sosial dan Politik. Universitas Sebelas Maret Kota Surakarta.

Remaja laki-laki memiliki ketertarikan terhadap fashion khususnya Streetwear Fashion dengan adanya beberapa event fashion seperti Social Club, Breaktown Market dan menjamurnya berbagai produk Streetwear Fashion melalui distribusi ke toko pakaian. Selain itu, media juga yang digunakan untuk

mempromosikan Streetwear Fashion. Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan fenomena konsumsi Streetwear Fashion dan identitas diri remaja laki-laki yang mengonsumsi Streetwear Fashion. Teori yang digunakan adalah teori konsumsi oleh Jean P. Baudrillard. Dalam teori konsumsi nilai guna

sebuah objek telah berganti menjadi nilai tanda. Penelitian kualitatif ini

menggunakan pendekatan fenomenologi. Data dikumpulkan dengan cara

wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Sampel diambil dengan

menggunakan teknik purposive sampling. Untuk menguji kebenaran data menggunakan teknik triangulasi metodologis. Analisis data yang digunakan

adalah interaktif dengan menggunakan analisis penelitian fenomenologi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi yang dilakukan oleh

remaja laki-laki adalah konsumsi simbol dan adanya aktivitas simulakra, sehingga

dapat menimbulkan hiperrealitas dalam bentuk identitas diri pada remaja laki –

laki Streetwear. Produksi produk Streetwear Fashion dilakukan dengan mereproduksi tanda-tanda. Distribusi dilakukan oleh produsen produk Streetwear Fashion dengan menggunakan berbagai media kepada remaja laki-laki. Media yang digunakan adalah website, majalah, dan media sosial. Remaja laki-laki menggunakan media sosial untuk menampilkan Streetwear Fashion dengan berbagai tujuan dan alasan. Hasil dari proses simulakra adalah adanya

hiperrealitas. Hiperrealitas yang terjadi ada dalam bentuk identitas diri. Identitas

(2)

2

berbagai permainan tanda. Penelitian ini menemukan dua kategori identitas diri

remaja laki-laki Streetwear yaitu kategori remaja laki-laki Streetwear sub kultur jalanan dan kategori remaja laki-laki Streetwear Fashion. Selain itu, identitas lain yang ingin ditunjukkan oleh remaja laki-laki Streetwear yaitu identitas kebebasan.

(3)

3 ABSTRACT

Lewi Liwa Lawe. D0312048. 2012. FASHION CONSUMPTION AND

SELF-IDENTITY (A Phenomenology Study on Teenage Boys’ Consumption of Streetwear Fashion in Surakarta). An Undergraduate Thesis. Sociology

Department. Faculty of Social and Political Sciences. Sebelas Maret University

Surakarta.

Teenagers have interest to fashion, particularly Streetwear Fashion by the

presence of some enthused fashion events, such as Social Club, Breaktown

Market, and various Streetwear Fashion products through distribution process to

clothing store. In addition, a large number of media which is used to promote

Streetwear Fashion. This study aims at describing a phenomenon to consume

Streetwear Fashion and self-identity on teenage boys. The Theory of

Consumption by Jean P. Baudrillard said that the usage value of an object has

changed to symbolic value. This qualitative study used approach of

phenomenology. Data were obtained through indepth interview, observation, and

documentation. Samples were taken by using purposive sampling technique. Data

validity was examined by using methodological triangulation technique. Data

analysis used is an interactive by using research analysis of phenomenology.

Results of the study show that the consumption committed by teenagers is

the consumption of symbol and there is a simulacra activity, which causes

hyperreality in the form of self-identity in Streetwear teenage boys. Production of

Streetwear Fashion products is made by reproducing the signs. Distribution is

done by the Streetwear Fashion product manufacturer using various media to

teenage boys. Media used are website, magazine, and social media. Teenage boys

use social media to display Streetwear Fashion with many purposes and reasons.

The result of the simulacra process is hyperreality. The hyperreality occured is in

the form of self-identity. Self-identity obtained is hyperreality identity because it

(4)

4

Streetwear Fashion teenagers. Another identity to be demonstrated by Streetwear

teenage boys is the identity of freedom.

Referensi

Dokumen terkait

Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan bahwa secara umum anak pada masa akhir kanak-kanak di Yogyakarta memiliki tingkat kenakalan yang rendah.. Kata Kunci: Kenakalan Anak,

Serbuk kayu adalah sisa-sisa dari pengolahan kayu yang dapat digunakan sebagai bahan tambah untuk kuat tekan beton.. Menurut Arif (2006), penambahan serat berupa serabut kelapa

Kepemimpinan dalam lembaga pendidikan islam mencakup kepala madrasah dan guru yang mempunyai peran yang sangat urgen dalam memberdayakan ummat. Tujuannya adalah untuk

Islam, disertai pengamatan terhadap Sunnah Rasul. Kemudian telah kita telusuri lorong lorong sejarah ketatanegaraan dunia Islam dengan memberikan perhatian khusus kepada

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui literasi media dan peran orang tua dalam penggunaan jejaring sosial oleh remaja di Lingkungan VII Kelurahan Tanjung Gusta, Kecamatan

interactive for students’ (ESA Regions, 2006:26). 3) The students will easy in understanding the meaning of vocabulary, in that a there areclues related to the words. 4)

Dapat disimpulkan bahwa, dalam tampilan antarmuka permainan responden menilai bahwa di dalam permainan, tampilan menu pada permainan mudah dimengerti, tata letak

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel Islamic Corporate Governance memiliki pengaruh positif terhadap indikasi terjadinya fraud pada Bank Umum Syariah, Shariah