• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Keputusan Konsumen Membeli Buah di Pasar Modern di Kota Medan (Studi Kasus : Swalayan Supermarket di Kecamatan Medan Sunggal)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Keputusan Konsumen Membeli Buah di Pasar Modern di Kota Medan (Studi Kasus : Swalayan Supermarket di Kecamatan Medan Sunggal)"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1.1Latar Belakang

Tingkat konsumsi buah dan sayur masyarakat Indonesia masih jauh dari angka

ideal yang ditetapkan badan pangan dunia yaitu Food and Agriculture

Organization (FAO) yaitu 73 kilogram per kapita per tahun sedangkan di

Indonesia saat ini tingkat konsumsi sayur dan buah hanya 40 kilogram per kapita

per tahun. Padahal Indonesia merupakan penghasil buah dan sayur yang sangat

besar dan beragam. Tingat konsumsi buah masyarakat dipengaruhi oleh perilaku

konsumen dalam pengambilan keputusan akan pembelian buah. Tidak hanya

perilaku konsumen, faktor psikologis seperti gengsi dan kenyamanan juga

berpengaruh terhadap pembelian buah.

Perilaku konsumen akan selalu berubah-ubah sesuai dengan pengaruh sosial

budaya yang semakin meningkat, sehingga berusaha mencari motivasi dalam diri

konsumen. Konsumen rela membelanjakan uang lebih dengan tujuan

mendapatkan pelayanan yang baik, yang tentunya memberi nilai kepuasan kepada

konsumen. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi perilaku konsumen adalah

gaya hidup. Gaya hidup akan mempengaruhi penilaian yang dilakukan oleh

seseorang yang akan membeli suatu produk. Salah satu contoh dari gaya hidup

masyarakat sekarang ini adalah dengan membeli buah di pasar modern yang

(2)

Keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh karakteristik/ciri-ciri pribadinya,

terutama yang berpengaruh adalah umur dan tahapan dalam siklus hidup pembeli,

pekerjaan, keadaan ekonominya, gaya hidupnya, pribadi dan konsep jati dirinya.

Banyaknya pasar tradisional dan pasar modern yang menawarkan produk

buah-buahan, menyebabkan konsumen memiliki pilihan yang semakin banyak, dengan

demikian kekuatan tawar menawar konsumen semakin besar. Oleh karena itu,

pasar seharusnya mengetahui apa kebutuhan dan keinginan konsumen, kemudian

berusaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Masyarakat Medan dapat memperoleh buah di pasar tradisional dan pasar modern.

Dengan perkembangan pasar modern yang sangat pesat membuat pasar tradisional

terkikis dalam hal keberlanjutan usaha yang dilakukan, ini dapat dilihat dimana

(3)

Tabel 1. Jumlah Pasar Tradisional dan Pasar Modern Di Kota Medan

Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Medan 2013

Dari Tabel 1 dapat dilihat bahwa pasar modern jauh lebih banyak dibandingkan

dengan pasar tradisional. Ini menjadi bukti bahwa gaya hidup konsumen yang

lebih memilih untuk membeli buah di pasar modern dibandingkan harus membeli

buah di pasar tradisional.

Dahulu pasar tradisional merupakan tempat utama yang dituju oleh konsumen

untuk berbelanja. Tetapi karena adanya perkembangan dari waktu ke waktu

banyak bermunculan pasar-pasar modern atau swalayan atau dikenal dengan nama

(4)

Meskipun demikian, pasar tradisional masih menjadi pilihan bagi masayarakat

untuk membeli buah karena pasar tradisional memiliki keunggulan bersaing

alamiah yang tidak dimiliki secara langsung oleh pasar modern. Harga yang

rendah, lokasi yang strategis, keragaman buah yang lengkap, area penjualan yang

luas, dan sistem tawar menawar yang menunjukan keakraban antar penjual dan

pembeli merupakan kunggulan yang dimiliki oleh pasar tradisional.

Perbedaan antara pasar tradisional dan modern yang paling jelas dapat kita lihat

dari karakteristik produk pertanian yang dijual. Keunggulan yang dimiliki oleh

pasar modern yang ditawarkan pada produk pertanian, yaitu menyediakan

berbagai macam kebutuhan produk pada satu tempat berbelanja, produk yang

dijual lengkap, kemudahan dalam mencari barang, kenyamanan berbelanja,

kualitas produk baik, parkir luas dan aman serta kebersihan yang terjaga.

Keunggulan yang dimiliki oleh pasar modern tersebut menimbulkan minat yang

tinggi bagi konsumen untuk memilih pasar modern dalam memenuhi kebutuhan,

dibandingkan dengan pasar tradisional yang cenderung kurang nyaman

(Dharmmesta dan Handoko, 2000)

.

Kehadiran peritel modern awalnya tidak mengancam pasar tradisional. Kehadiran

para peritel modern yang menyasar konsumen dari kalangan menengah keatas,

saat itu lebih menjadi alternatif dari pasar tradisional yang identik dengan kondisi

pasar yang kumuh dengan tampilan dan kualitas yang buruk, serta harga jual

rendah dan sistem tawar menawar konvensional. Namun sekarang ini kondisinya

telah banyak berubah. Supermarket serta Hypermarket tumbuh bak cendawan di

(5)

dimasyarakat. Sebagai konsumen, masyarakat menuntut hal yang berbeda di

dalam aktivitas berbelanja. Kondisi ini masih ditambah semakin meningkatnya

pengetahuan, pendapatan, dan jumlah keluarga berpendapatan ganda (suami isteri

bekerja) dengan waktu berbelanja yang terbatas. Konsumen menuntut peritel

untuk memberikan nilai lebih dari setiap sen uang yang dibelanjakan. Peritel harus

mampu mengakomodasi tuntutan tersebut jika tidak ingin ditinggalkan para

pelanggannya (Ekapribadi, 2007).

Saat ini jumlah pasar modern di kota Medan semakin banyak bermunculan.

Walaupun demikian, tidak serta merta membuat semua masyarakat beralih

memilih berbelanja di pasar modern. Untuk mengetahui lebih jelas faktor-faktor

apa saja yang menyebabkan konsumen membeli di pasar modern perlu dilakukan

penelitian secara ilmiah.

1.2Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dirumuskan beberapa masalah

sebagai berikut:

1. Bagaimana karakteristik konsumen buah di Kota Medan?

2. Faktor apa sajakah yang menyebabkan konsumen membeli buah di pasar

modern di Kota Medan?

1.3Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui karakteristik konsumen buah di Kota Medan.

2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan konsumen membeli buah

(6)

1.4Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian adalah:

1. Sebagai bahan informasi mengenai faktor-faktor yang menyebabkan

keputusan konsumen membeli buah di pasar modern.

2. Sebagai informasi dan refrensi bagi pihak-pihak yang membutuhkan baik

akademik maupun non akademik.

3. Sebagai bahan informasi bagi peneliti selanjutnya yang berhubungan dengan

Gambar

Tabel 1. Jumlah Pasar Tradisional dan Pasar Modern Di Kota Medan

Referensi

Dokumen terkait

With no cache, ARP must continually request address translations each time a frame is placed on the network.. This adds latency to the communication and could congest

Sehubungan dengan proses pelaksanaan Pemilihan Langsung Pekerjaan Pembangunan Asrama Haji Transit Provinsi Papua, kami bermaksud melaksanakan Pembuktian Kualifikasi atas

Pendidikan di sekolah yang di peroleh secara teratur, sistematis, bertingkat, dan dengan mengikuti syarat-syarat yang

Penyedia Barang/Jasa mengikuti proses Penjelasan Dokumen Penawaran (Aanwijzing) jumlah 3 (tiga) Peserta calon penyedia Jasa.. Penjelasan Dokumen Pengadaan (Aanwijzing)

 p Ponpes Modern  tetap mengajarkan pendidikan umum, di mana persentase ajarannya lebih banyak ilmu-ilmu pendidikan agama.. Mata Pelajaran yang diajarkan Fiqh Tasawuf Nahwu

Pada hari ini Senin tanggal Tiga Belas bulan Maret tahun Dua Ribu Tujuh Belas, Pokja Unit Layanan Pengadaan (ULP) Pembangunan Ruang Kelas Baru Kota

different text types in different genres ); 4) Strategic Competence ( Selecting and using relevant English expression appropriately ) which is proportionally integrated in

Kriteria Perumahan Kumuh Dan Permukiman Kumuh Kekumuhan Ditinjau dari Bangunan Gedung Kekumuhan Ditinjau dari Jalan Lingkungan Kekumuhan Ditinjau.. dari Penyediaan Air