• Tidak ada hasil yang ditemukan

Marah Halimcup 1972 -1995

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Marah Halimcup 1972 -1995"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam beberapa dekade terakhir prestasi sepakbola di Sumatera Utara semakin menurun. Terakhir kali klub sepakbola Sumatera Utara menjuarai Liga Perserikatan tahun 1985, dimana liga ini masih belum tergolong profesional. Hal ini dilihat dari tidak adanya klub sepakbola perwakilan Sumatera Utara di ajang Liga Super Indonesia yang merupakan kompetisi sepakbola tertinggi di persepakbolaan Indonesia yang dimulai pada tahun 2008 menggantikan divisi utama1

Sementara itu Sumatera Utara memiliki nama baik tentang persepakbolaan di era 1970-an. Adapun yang dapat membuktikan reputasi tersebut adalah

. Dapat dilihat hanya klub sepakbola Persatuan Sepakbola Medan dan Sekitarnya (PSMS) yang bermain di Liga tersebut pada musim kompetisi 2008 dan 2012 setelah itu terdegradasi ke divisi utama.

Berdasarkan catatan sejarah klub sepakbola, Sumatera Utara tidak pernah merasakan gelar juara Liga Indonesia sepanjang kompetisi profesional liga sepakbola Indonesia, PSMS saja pun hanya mampu merebut peringkat kedua pada gelaran liga Indonesia ke-13 yaitu musim 2007-2008.

(2)

terselenggaranya turnamen Marah Halim atau yang populer dikenal oleh masyarakat Indonesia sebagai “MARAH HALIM CUP”. Turnamen ini merupakan yang terpopuler saat itu dari Indonesia hingga ke tingkat Internasional.

Turnamen yang diselenggarakan pertama kali pada tahun 1972 ini dibidani oleh Ketua Komisaris Daerah Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Sumatera Utara, Kamarudin Panggabean. Ide realisasi turnamen tersebut mempertemukan 6 kesebelasan besar PSSI. Pertandingan-pertandingan ini turut menyemarakkan perayaan hari jadi ke-63 tahun Kota Medan. Selain turut menyemarakkan perayaan hari jadi Kota Medan turnamen ini bertujuan untuk meningkatkan mutu persepakbolaan di daerah Sumatera Utara serta membuka mata para pecinta sepakbola dengan semakin banyaknya peserta yang mengikuti turnamen ini, sampai pada akhirnya turnamen sepakbola Marah Halim Cup menjadi turnamen yang berskala internasional.

Pemberian nama “MARAH HALIM CUP” tidak lain sebagai tanda terima kasih masyarakat olahraga di Sumatera Utara khususnya atas pembinaan Gubernur Sumatera Utara Marah Halim Harahap terhadap semua cabang olahraga terutama sepakbola. Pada tahun 1975, Marah Halim diberi penghargaan oleh PSSI sebagai pembina olahraga terbaik 1974/1975.

(3)

3

ketingkat internasional dengan mengundang kesebelasan-kesebelasan dari luar negeri yaitu Hongkong, Myanmar, Thailand, Singapura dan Malaysia. Puncaknya pada tahun 1975 turnamen ini diakui menjadi turnamen internasional dan terdaftar menjadi agenda FIFA.2

Dalam melakukan sebuah penulisan, sudah seharusnya ada yang menjadi pokok permasalahan yang akan dibahas. Seperti yang diungkapkan oleh Albert Dengan diakui dan terdaftar menjadi agenda FIFA menjadikan turnamen ini memiliki prestise dan kebanggaan bagi Indonesia secara umum dan Sumatera Utara secara khususnya.

Dari paparan di atas, tentu menjadi suatu pembahasan yang sangat menarik untuk diamati dan diteliti perkembangan sejarah Turnamen Marah Halim Cup yang peranannya pada masa sekarangmulai terlupakan. Bagaimana perjalanan kompetisi kebanggaan masyarakat Sumatera Utara ini dapat memberikan peranan terhadap sepakbola di Sumatera Utara. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk menjadikan turnamen Marah Halim Cup sebagai objek untuk diteliti. Untuk itu, diangkatlah sebuah judul MARAH HALIM CUP. Adapun skop temporal yang diangkat adalah sekitar tahun 1972 sampai dengan 1995. Tahun 1972 adalah tahun turnamen ini dilaksanakan pertama kali. Sedangkan tahun 1995 merupakan batas akhir skop temporal penelitian sejarah. Hal ini dikarenakan mulai mundurnya turnamen tersebut dan menjadi tahun terakhir turnamen ini terlaksana.

1.2 Rumusan Masalah

(4)

Einstein: “Perumusan sebuah permasalahan sering lebih esensial dibandingkan dengan pemecahannya itu sendiri”. Rumusan masalah merupakan alasan mengapa sebuah penelitian dilakukan, dan petunjuk yang mengarahkan tujuan penelitian.3

1. Bagaimana latar belakang terlaksananya Turnamen MARAH HALIM CUP ?

Pokok permasalahan ini sangat penting karena menjadi landasan dan dasar sebuah penelitian. Dengan adanya pokok permasalahan akan sangat membantu peneliti agar penelitian yang dilakukan menjadi terarah dan tepat sasaran sesuai dengan objek yang telah ditentukan.

Adapun yang menjadi pokok permasalahan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut:

2. Bagaimana penyelenggaraan MARAH HALIM CUP selama tahun 1972- 1995 ?

3. Mengapa Turnamen MARAH HALIM CUP tidak lagi dilaksanakan sejak tahun1996 ?

4. Bagaimana kontribusi MARAH HALIM CUP terhadap perkembangan dan prestasi sepakbola di Sumatera Utara ?

1.3 Tujuan dan Manfaat

Dalam melakukan sebuah penulisan tentang Sejarah Turnamen Marah Halim Cup 1972-1995 ini tentu mempunyai tujuan dan manfaat yang dapat diberikan kepada

(5)

5

pembaca dan seluruh jajaran sejarahwan serta akademisi dan masyarakat Sumatera Utara. Adapun tujuannya antara lain:

1. Menjelaskan latar belakang terlaksananya Turnamen Marah Halim Cup. 2. Menjelaskan penyelenggaraan Marah Halim Cup selama 1972 – 1995 3. Menjelaskan Turnamen Marah Halim Cup tidak terlaksana sejak tahun

1996

4. Menjelaskan kontribusi Marah Halim Cup terhadap sepakbola di Sumatera Utara.

Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:

1. Mendukung perkembangan ilmu pengetahuan terutama dalam penulisan sejarah olahraga dewasa ini, khususnya sepakbola.

2. Memperkaya khasanah penelitian sejarah olahraga, khususnya sejarah sepakbola di Sumatera Utara.

3. Sebagai sumber informasi untuk meneliti bagi para akademisi, sejarahwan, dan masyarakat bahwa sepakbola memiliki peranan lain, selain sebagai olahraga manusia juga sebagai kebanggaan masyarakat.

(6)

1.4 Tinjauan Pustaka

Ketika kita menulis karya ilmiah, maka diperlukanlah beberapa literatur untuk mendukung penulisan tersebut. Literatur-literatur itulah yang peneliti sebut dengan tinjauan pustaka. Tinjauan adalah literatur yang relevan dan memiliki keterkaitan secara dekat dengan pokok permasalahan yang akan ditulis. Tinjauan pustaka berisi tentang uraian-uraian yang mengarahkan penulis betapa pentingnya literatur sehingga digunakan sebagai sumber acuan yang menimbulkan ide, sumber informasi dan pendukung penelitian. Adapun literatur yang digunakan untuk mendukung penelitian ini adalah sebagai berikut :

Srie Agustina Palupi bukunya “Politik dan Sepakbola di Jawa, 1920-1942

tahun 2004” menguraikan awal masuknya sepakbola ke Indonesia pada zaman

kolonial serta perkembangannya dan proses terbentuknya induk organisasi sepakbola indonesia yaitu PSSI. Selain itu buku ini juga mengkaitkan perkembangan sepakbola di Jawa pada masa kolonialisme dengan nasionalisme di mana sepakbola bisa memperjuangkan nasionalisme serta digunakan sebagai sarana untuk meningkatkan harga diri bangsa Indonesia.

Sorip Harahap bukunya “Sejarah Olahraga Sumatera Utara tahun 1992 Buku ini menceritakan perkembangan olahraga dan lahirnya organisasi-organisasi olahraga di Sumatera Utara. Dalam buku ini dinyatakan bahwa organisasi sepakbola sudah ada sejak masa Hindia Belanda yang ditandai dengan beridirnya Oast Sumatera Voetbal

(7)

7

pada 1950 berdirilah PSMS, perserikatan sepakbola kebanggaan kota Medan yang menjadi salah satu peserta Marah Halim Cup.

1.5 Metode Penelitian

Di dalam suatu penelitian sejarah yang ilmiah pemakaian metode sejarah sangatlah penting.4 Metode sejarah adalah suatu tahapan yang digunakan dalam penelitian sejarah ilmiah. Metode sejarah adalah proses menguji dan menganalisa secara kitis rekaman peninggalan masa lampau.5

1. Heuristik adalah tahapan paling awal dalam metode sejarah. Tahapan ini peneliti berusaha mengumpulkan sumber atau data melalui dua metode, yaitu metode kepustakaan ( library research ) dan metode penelitian lapangan ( field research ). Penelitian dengan metode kepustakaan bertujuan untuk memperoleh data tertulis melalui buku-buku, arsip, artikel ataupun sumber tertulis lainnya. Sumber-sumber tertulis tersebut diperoleh dari artikel koran seperti Waspada yang merekam pertandingan-pertandingan Marah Halim Cup. Perpustakaan Daerah dan Perpustakaan Universitas Sumatera Utara. Sedangkan pengumpulan data metode

Dengan adanya metode penelitian dapat menjadi petunjuk peneliti untuk memperoleh sumber-sumber yang relevan terhadap pokok pembahasan sehingga dapat dipertanggung jawabkan hasilnya.

Adapun tahap-tahap yang harus dilakukan dalam metode sejarah adalah :

4 Kuntowijoyo, Metodologi Sejarah, Yogyakarta: Tiara Wacana, 1994, hlm. 94-97.

(8)

penelitian lapangan dilakukan dengan teknik wawancara terhadap beberapa informan yang terkait dengan penelitian. Hal ini dapat dilakukan karena masih terdapatnya beberapa informan yang mengetahui perjalanan turnamen Marah Halim Cup seperti Nobon Kayamuddin, Parlin Siagian dan para mantan pemain PSMS tahun 1970-an. Akan digali informasi dari orang-orang yang menyaksikan turnamen Marah Halim Cup di masa lalu terutama para wartawan seperti Muhammad TWH dan Habibul Chair.Dalam rencana penelitian lapangan yang akan dilakukan penulis akan menggunakan metode wawancara yang terbuka. Wawancara yang dilakukan ditujukan kepada informan yang berhubungan dengan topik penelitian.

2. Kritik Sumber adalah tahapan kedua dalam metode sejarah. Pada tahapan ini peneliti bertugas untuk mengkritik terhadap sumber-sumber yang diteliti agar peneliti lebih dekat lagi dengan nilai kebenaran dan keaslian dari sumber yang diperoleh. Dalam melakukan kritik terhadap sumber dapat dilakukan dengan cara mengcroscheck data dengan menelaah kembali kebenaran isi atau fakta dari sumber buku, arsip ataupun hasil wawancara dengan informan, dan kemudia diuji kembali keaslian sumber tersebut demi menjaga keobjektifan suatu data.

(9)

9

Dengan adanya interpretasi ini diharapkan dapat menjadi data sementara sebelum peneliti menuangkannya ke dalam bentuk tulisan.

Referensi

Dokumen terkait

The natural neighbour (Sibson, 1981) (Watson, 1987) method of interpolation is based on one idea: that if the “query point” (at the location where it is desired to make

Gambar 1.2 Kerajinan dari bahan serat alam. Indonesia dinyatakan sebagai negara dengan tingkat biodiversitas tertinggi kedua di dunia setelah Bra a il, yaitu negara yang

Bulan berbentuk bulat mirip seperti planet. Permukaan bulan berupa dataran kering dan tandus, banyak kawah, dan juga terdapat pegunungan dan dataran tinggi. Bulan tidak memiliki

This paper aims that to discuss GIS integrated 3D modelling affects in urban planning and environmental design, explain Turkish planning processes with GIS and 3D modelling, and

disease differs for the exposed and the unexposed groups.. Only for cross-sectional and cohort studies: Ratio of the probability that the outcome characteristic is present for

Dunia Usaha/Dunia Industri (DUDI) Pasangan TKPI .... Industri Strategis

Hasil Output Pengolahan Data Menggunakan SPSS 17..

Ir Sumasriyono Msi/ Kepala Kantor Pengolahan Data Elektronik Bantul menjelaskan/ pengelolaan situs bantul memang sudah terlihat bagus// Namun/ untuk memperoleh data secara