• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH CCU KOMUNIKASI NON VERBAL DI IND

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH CCU KOMUNIKASI NON VERBAL DI IND"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH CCU

KOMUNIKASI NON VERBAL DI

INDONESIA DAN JEPANG

Oleh:

1. Sitti Ayusdianti T.

135110601111005

2. Henry Agung S. T.

135110601111006

3. Gresli Thalita R.

135110600111001

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, karunia, dan hidayah- Nya sehingga penulisan makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak, baik yang berupa saran, kritik, bimbingan maupun bantuan lainnya. Penulis menyampaikan rasa terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada teman-teman satu kelompok yang telah membantu dalam mengerjakan makalah ini. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan motivasi serta bimbingannya. Demikian penulisan makalah ini, penulis menyadari banyak keterbatasan dan kekurangan ada di dalamnya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi peningkatan wawasan kami dalam memberikan penulisan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini bermanfaat pada semua pihak.

Malang, 12 Oktober 2014

(3)

BAB 1

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Seperti kita ketahui, komunikasi manusia tidak hanya menggunakan simbol-simbol verbal melainkan juga simbol-simbol nonverbal. Begitu juga halnya dalam komunikasi antarpribadi, kita tidak hanya menyampaikan pesan secara verbal, tetapi juga secara nonverbal. Pesan-pesan nonverbal tersebut bukan hanya memperkuat pesan verbal yang disampaikan, terkadang malah menyampaikan pesan tersendiri. Oleh karena itu, diperlukan keterampilan untuk menafsirkan dan memahami pesan-pesan nonverbal tersebut.

Sama halnya dengan bahasa verbal, pesan-pesan nonverbal pun terikat pada lingkungan budaya tempat komunikasi berlangsung. Oleh sebab itu, dalam komunikasi antarpribadi yang banyak menggunakan pesan-pesan nonverbal, diperlukan juga pemahaman atas lingkungan budaya tempat kita berkomunikasi. Tanpa memiliki pengetahuan dan pemahaman yang memadai ada kemungkinan komunikasi nonverbal disalah artikan atau disalah

tafsirkan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui pengertian, fungsi dan jenis-jenis komunikasi nonverbal yang biasa digunakan di Negara Indonesia maupun Jepang.

Komunikasi nonverbal ini pun sangat penting dipahami karena banyak dipergunakan dalam menampilkan atau menjaga citra seseorang. Dalam kampanye pemilihan presiden misalnya, seorang kandidat presiden harus menampilkan diri dengan sosok tertentu sebagai pesan nonverbal yang akan disampaikan pada calon pemilihnya. Dengan komunikasi nonverbal pulalah seorang guru menjelaskan materi pelajaran pada para siswanya selain

(4)

2. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari komunikasi non verbal?

2. Apa perbedaan dari komunikasi non verbal antara Indonesia dan Jepang?

3. Tujuan

1. Membantu mahasiswa lebih mengetahui tentang Jepang.

4. Manfaat

1. Memberikan mahasiswa pemahaman tentang pengertian dan jenis dari komunikasi non verbal.

2. Memberikan mahasiswa pengetahuan baru tentang komunikasi non verbal yang diterapkan di Jepang.

(5)

BAB II

PEMBAHASAN

1. Komunikasi Non Verbal

1.1.Pengertian Komunikasi Nonverbal

Beberapa pengertian dan pendapat Komunikasi nonverbal dari beberapa ahli diantaranya :

Menurut Edward Sapir, Komunikasi nonverbal adalah sebuah kode yang luas yang ditulis tidak di mana pun juga, diketahui oleh tidak

seorang pun dan dimengerti oleh semua (an elaborate code that is written nowhere, known to none, and understood by all).

Molandro dan Barker yang dikutip dari Ilya Sunarwinadi: komunikasi antar budaya memberikan batasan-batasannya sebagai berikut :

1) Komunikasi nonverbal adalah komunikasi tanpa kata-kata.

2) Komunikasi nonverbal terjadi bila individu berkomunikasi tanpa menggunakan suara

3) Komunikasi nonverbal adalah setiap hal yang dilakukan oleh seseorang yang diberi makna oleh orang lain

4) Komunikasi nonverbal adalah studi mengenai ekspresi wajah, sentuhan, waktu, gerak, isyarat, bau, perilaku mata dan lain-lain.

Adapun ciri-ciri komunikasi nonverbal diantaranya :

(6)

2) Proses komunikasi implisit dan dapat terjadi dua arah maupun satu arah.

3) Kualitas proses komunikasi tergantung pada pemahaman terhadap persepsi orang lain.

1.2. Fungsi Komunikasi Verbal

Fungsi pesan nonverbal dalam hubungannya dengan pesan verbal menurut Mark L. Knapp (1972: 9-12) dalam (Herlina Tanpa tahun) ada lima, yaitu:

1. Repitisi, yaitu mengulang kembali pesan yang disampaikan secara verbal

2. Subtitusi, yaitu menggantikan lambang-lambang verbal

3. Kontradiksi, yaitu menolak pesan verbal atau memberikan makna lain terhadap pesan verbal

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas pasangan suami istri di Dusun Meduran Desa Kidangbang Kecamatan Wajak Kabupaten Malang memiliki tingkat kematangan emosi

Divisioonat toimivat jatkosodassa hyökkäysvaiheessa ja vuoden 1944 torjuntataisteluiden aikana armeijakuntien alaisuudessa sekä asemasotavaiheen ajan Kannaksen, Maaselän

Metode detoksifikasi hidrolisat asam dari ubi kayu yang digunakan sebagai substrat fermentasi untuk menghasilkan bioetanol paling optimal adalah menggunakan katalis NH 4 OH

Pembicara yang tidak jelas dapat memberikan redudansi atau suara yang tidak berarti ke dalam informasi dengan cara mengulang kata- katanya, berhenti atau menggunakan

Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Masyithoh (2017) yang menyatakan variabel bauran pemasaran tempat secara parsial berpengaruh terhadap keputusan pembelian madu

Hasil penelitian ini konsisten dengan Tanriverdi (2005), dan Ifada (2011) yang menyatakan bahwa information technology relatedness berpengaruh positif dan signifikan

Hasil tabulasi dari pertanyaan wawancara nomor lima diatas yang dilaksanakan oleh penulis pada tanggal 31 Mei 2016 sebanyak 47 responden memberikan gambaran

Hal ini dapat diartikan bahwa semakin remaja putri mempersepsikan teknik disiplin yang diterapkan panti asuhan mengarah pada teknik disiplin Induction, maka semakin baik