• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENDAHNYA BOR PADA INSTALASI RAWAT INAP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "RENDAHNYA BOR PADA INSTALASI RAWAT INAP"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

RENDAHNYA BOR PADA

INSTALASI RAWAT INAP TAHUN

2004-2007 DAN ANGKA

KUNJUNGAN PASIEN UMUM PADA

RAWAT JALAN TAHUN

2005-OKTOBER 2008 DI RUMAH SAKIT

BHAYANGKARA H. S. SAMSOERI

(2)

PENGERTIAN RUMAH SAKIT…

(Aditama, 2003)

Rumah sakit merupakan bagian integral dari

keseluruhan sistem pelayanan kesehatan. Depkes RI telah menggariskan bahwa RS umum mempunyai

tugas melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan

(3)

RUMAH SAKIT…

Salah satu indikator pelayanan

rumah sakit adalah Bed Occupancy

Rate (BOR), merupakan suatu

(4)

DATA

BOR ruang rawat inap di Rumah Sakit

Bhayangkara H. S. Samsoeri Mertojoso pada tahun 2004, 2005, 2006, 2007.

Sumber : Rekam medis RS Bhayangkara H. S Samsoeri Mertojoso tahun 2004, 2005, 2006, 2007.

Tahun Jumlah Tempat Tidur BOR (Bed Occupancy Rate)

(5)

Cont’d….

Suatu rumah sakit dikatakan nilai

BOR-nya ideal adalah 60 % - 85 %.

Berdasarkan data di atas, dapat

disimpulkan bahwa pencapaian BOR

ruang rawat inap rumah sakit tersebut

(6)

RUMAH SAKIT…

Indikator pelayanan yang lain adalah jumlah kunjungan pasien rawat jalan.

(7)

Distribusi Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Jalan tahun 2005-Oktober 2008

Tahun N % kunjungan pasienn total jumlah

Tahun 2005 Tahun2006 Tahun 2007 Tahun 2008 (sampai bulan Oktober)

(8)

Berikut merupakan grafik garis (line chart) jumlah kunjungan pasien rawat jalan tahun 2005, 2006,

2007, dan Oktober 2008.

Th 20050 Th 2006 Th 2007 Th 2008 5000

10000 15000 20000 25000

12346

18916 19057

(9)

Pada tabel dan grafik garis di atas dapat di lihat bahwa terjadi naik-turunnya presentase jumlah kunjungan pasien di RS

Bhayangkara H. S. Samsoeri Mertojoso.

(10)

Masalah-masalah yang ditemukan

a. Rendahnya BOR pada instalasi rawat inap tahun 2004-2007 di Rumah Sakit H. S. Samsoeri

Mertojoso.

b. Rendahnya angka kunjungan pasien umum pada rawat jalan tahun 2005-Oktober 2008 di Rumah Sakit Bhayangkara H. S. Samsoeri Mertojoso. c. Pengaduan konumen akan pelayanan rawat inap

yang tidak ramah

d. Kurang tertibnya pandataan rekam medik

(11)

Prioritas masalah menggunakan :

1. USG (Urgency, Seriousness, Growth)

2. CARL (Capability, Acsessability, Readiness, Leverage)

(12)

1. USG

Urgency Seriousness Growth

a / b = b a / b = b a / b = b

a / c = c a / c = c a / c = c

a / d = d a / d = d a / d = d

a / e = a a / e = a a / e = a

b / c = c b / c = c b / c = c

b / d = d b / d = d b / d = d

b / e = b b / e = b b / e = b

c / d = c c / d = c c / d = c

c / e = c c / e = c c / e = c

(13)
(14)

Hasil

1. Masalah pengaduan konsumen akan pelayanan rawat inap yang tidak ramah.

2. Masalah kurang tertibnya pendataan rekam medik. 3. masalah rendahnya angka kunjungan pasien umum

pada rwat jalan RS Bhayangkara H. S. Samsoeri Mertojoso.

4. Masalah rendahnya BOR pada instalasi rawat inap RS Bhayangkara H. S. Samsoeri Mertojoso.

(15)

2. CARL

Keterangan :

Nilai 1 = sangat tidak menjadi masalahNilai 2 = tidak menjadi masalah

Nilai 3 = cukup menjadi masalahNilai 4 = menjadi masalah

(16)

NO Masalah

Skor Hasil

Rangking

C A R L CARL

1 Rendahnya BOR 4 5 4 2 160 4

2 Rendahnya angka kunjungan pasien

umum rawat jalan 2 2 2 4 32 2

3 Pengaduan konsumen akan pelayanan

rawat inap yang tidak ramah 3 4 3 5 180 3

4 Kurang tertibnya pendataan rekam

medic 5 3 5 3 225 5

5 Rendahnya minat pasien terhadap

(17)

Hasil

1. Masalah kurang tertibnya pendataan rekam medis

2. Masalah pengaduan konsumen akan pelayanan rawat inap yang tidak ramah

3. Masalah rendahnya BOR

4. Masalah rendahnya angka kunjungan pasien umum rawat jalan

(18)

MCUA

Keterangan :

Nilai 1 = sangat tidak menjadi masalahNilai 2 = tidak menjadi masalah

Nilai 3 = cukup menjadi masalahNilai 4 = menjadi masalah

(19)

No Kriteria Bobot

Masalah

a b c d e

S BS S BS S BS S BS S BS

1 Kemampuan

sumber daya 40 4 160 2 80 3 120 5 200 1 40

2 Kedaruratan

masalah 30 2 60 3 90 5 150 4 120 1 30

3 Besarnya masalah 20 2 40 3 60 5 100 4 80 1 20

4 Keseriusan masalah 10 2 20 3 30 5 50 4 40 1 10

Jumlah BS 280 260 420 440 100

(20)

Hasil

1. Masalah kurang tertibnya pendataan rekam medis

2. Masalah pengaduan konsumen akan pelayanan rawat inap yang tidak ramah 3. Masalah rendahnya BOR

4. Masalah rendahnya angka kunjungan pasien umum rawat jalan

(21)

TERIMA KASIH

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Tabel 2.9 Kategori desain seismik berdasarkan parameter respons percepatan pada perioda 1 detik

Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa pendekatan komunikasi media massa tidak selalu, atau masih kurang dilakukan sebagai salah satu bentuk

IPA UNTUK SEKQI[M 1DA.SAR SE KABUPATEK. PASAIVAV WIUliAIET

Simpulan yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah variabel ukuran perusahaan, likuiditas, leverage dan profitabilitas secara simultan berpengaruh secara

Maka dari itu, pada Tugas Akhir ini dirancang sebuah sistem komunikasi yang memungkinkan node slave mengirimkan data informasi hasil monitoring secara tidak langsung menujuI.

Pengunjung memasuki gate entrance site dengan membayar karcis parkir, kemudian dapat melihat kolam dan air mancur, merasakan suasana alam dengan kehadiran

Aset keuangan (atau mana yang lebih tepat, bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya pada saat: (1) hak untuk menerima arus