• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengertian hukum dan hukum ekonomi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pengertian hukum dan hukum ekonomi"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PENGERTIAN HUKUM DAN HUKUM EKONOMI

MAKALAH

Untuk Memenuhi Tugas Kuliah Aspek Hukum Dalam Ekonomi Dosen Pembimbing:

Dr. Rosdalina, S, Ag. M. Hum

Disusun Oleh:

Gamarria Gobel (15.4.1.004) Program Studi Ekonomi Syariah (A)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Manado

(2)

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Untuk memperoleh pengertian yang lebih komprehensif tentang hukum dalam ekonomi, perlu ditinjau kembali terlebih dahulu pengertian hukum dan pengertian ekonomi. Agar dimasyarakat terdapat ketertiban dalam korelasi maka berkembang aturan atau yang lazim disebut norma dan hukum seperti diuraikan sebagai berikut.1

Perilaku kita diatur oleh aktivitas hukum. Setiap perbuatan hukum adalah perbuatan yang dapat dipertanggung secara hukum dan diakui oleh Negara. Hukum adalah suatu pedoman, aturan, mengikat dan diakui oleh Negara yang membatasi segala tindakan manusia agar manusia memiliki norma yang baik sehingga terciptanya suatu keamanan, kesejahteraan dalam bermasyarakat.2

Bukan hukum sosial saja yang gencar diperbincangkan. Dalam urusan perekonomian Negara juga menetapkan suatu aturan atau hukum yang mengikat, mengatur segala tindakan perekonomian di suatu Negara sehingga dapat terkontrolnya sistem ekonomi.3

1 Sari Kartika Elsi dan Simanunsong Advendi, Hukum Dalam Ekonomi, Jakarta: Grasindo,hal:1

(3)

Sumber hukum ada 2 macam, sumber hukum materiil dan sumber hukum formiil, yaitu: Sumber hukum materiil merupakan sumber hukum yang ditinjau dari berbagai perspektif sedangkan sumber hukum formiil yakni undang-undang, kebiasaan (adat), peraturan pemerintah, keputusan hakim, traktat dan doktrin.4

Bahwa hukum bertujuan untuk menjaga dan mencegah agar setiap orang tidak dapat menjadi hakim atas dirinya sendiri. Hukum dibuat untuk dipatuhi dan apabila ada yang melanggar dapat dikenakan sanksi hukum. Hukum juga berfungsi sebagai alat pengatur tata tertib untuk mewujudkan keadilan sosial lahir dan bathin.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah Yang Dimaksud Dengan Pengertian Hukum ?

2. Apakah Yang Dimaksud Dengan Tujuan Hukum dan Sumber-sumber Hukum ?

3. Bagaimana Kodifikasi Hukum?

4. Bagaimana Kaidah atau Norma ?

5. Bagaimana Pengertian Ekonomi dan Hukum Ekonomi ?

(4)

I

PEMBAHASAN

A. Pengertian Hukum

Arti hukum secara etimologi yaitu kata hukum berasal dari bahasa Arab dan merupakan bentuk tunggal. Kata jamaknya adalah “Alkas” yang selanjutnya diambil alih dalam bahasa Indonesia menjadi “Hukum”. Di dalam pengertian hukum terkandung pengertian bertalian erat dengan pengertian yang dapat melakukan paksaan.5

Secara umum kita dapat melihat bahwa hukum merupakan seluruh aturan tingkah laku berupa norma/kaidah baik tertulis yang dapat mengatur dan menciptakan tata tertib dalam masyarakat yang harus ditaati oleh setiap anggota masyarakatnya berdasarkan keyakinan dan kekuasaan hukum itu. Beberapa pendapat para ahli hukum yang telah memerikan definisi yang antara lain sebagai berikut.6

1. Menurut E. Utrecht Hukum adalah himpunan petunjuk hidup (perintah atau larangan) yang mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat yang seharusnya ditaati oleh anggota masyarakat dan jika dilanggar dapat menimbulkan tindakan dari pihak pemerintah dari masyarakat itu.7

2. Menurut Satjipto Rahardjo Hukum adalah karya manusia berupa norma-norma yang berisikan petunjuk-petunjuk tingkah laku.8

(5)

Hukum merupakan pencerminan dari kehendak manusia tentang bagaimana seharusnya masyarakat dibina dan kemana harus diarahkan. Oleh karena itu pertama-tama,hukum mengandung rekaman dari ide-ide yang dipilih oleh masyarakat tempat hukum diciptakan. Ide-ide tersebut berupa ide mengenai keadilan. 9

3. Menurut J.C.T. Simorangkir dan Woerjono Hukum adalah peraturan-peraturan bersifat memaksa yang dibuat oleh badan-badan resmi yang berwajib, yang menentukan tingkah laku manusia dalam lingkungan masyarakat, pelanggaran terhadap peraturan-peeraturan tadi berakibat diambilnya tindakan hukuman.10

4. Menurut Sudikno Martokusumo Kaidah hukum merupakan ketentuan atau pedoman tentang apa yang seharusnya dilakukan. Pada hakikatnya kaidah hukum merupakan perumusan pendapat atau pandangan tentang bagaimana seharusnya seseorang bertingkah laku. Sebagai pedoman kaidah hukum bersifat umum dan pasif.11

5. Menurut Borst hukum adalah keseluruhan peraturan bagi kelakuan atau perbuatan manusia di dalam masyarakat ,yang pelaksanaannya dapat dipaksakan dan bertujuan mendapatkan tata atau keadilan.12

Dari beberapa definisi tentang hukum tersebut, tampaklah bahwa hukum meliputi kehidupan manusia dalam pergaulan masyarakat yang 9 Soerono, Pengantar Ilmu Ekonomi, hal:4.

10 Soerono, Pengantar Ilmu Ekonomi, hal:5.

11 Arrasjid Chainur, Dasar-Dasar Ilmu Hukum,hal:20.

(6)

menyangkut hidup dan kehidupan manusia agar hidup teratur, serta merupakan pedoman atau patokan sikap tindakan atau perilaku yang pantas dalam pergaulan hidup antar manusia. 13

B. 1) Tujuan Hukum

Pendapat berabagai ahli dan sarjana mengenai tujuan hukum sebagai berikut:

a) Dr.Wirjono Prodjodikoro. SH. Dalam bukunya “Perbuatan Melanggar Hukum” mengemukakan bahwa tujuan hukum adalah mengadakan keselamatan, keahagiaan dan tata tertib dalam masyarakat.14

b) Prof. Subekti, SH. Dalam bukunya “Dasar-dasar Hukum dan Pengadilan”, Prof. Subekti, SH. Mengemukakan bahwa hukum itu mengabdi pada tujuan negara yang intinya ialah mendatangkan kemakmuran dan kebahagiaan rakyatnya. Pengabdian tersebut dilakukan dengan cara menyelenggarakan keadilan dan ketertiban.15

13 Arrasjid Chainur, Dasar-Dasar Ilmu Hukum, hal:39. 14 Soerono, Pengantar Ilmu Ekonomi, hal:56.

(7)

c) Prof. Mr. Dr. L.J. Apeldoorn Menyatakan bahwa tujuan hukum adalah mengatur tata terti dalam masyarakat secara damai dan adil. 16

d) Aristoteles Dalam bukunya Ethica Nicomachea dan Rhetorica

mengatakan hukum mempunyai tugas yang suci yakni memberi kepada setiap orang apa yang berhak diterima. Anggapan itu berdasarkan etika dan Aristoteles berpendapat bahwa hukum bertugas hanya membuat keadilan.17

Berdasarkan teor-teori tentang tujuan hukum seagaimana yang telah diuraikan maka dapat di lihat bahwa apabila tujuan hukum semata-mata hanya untuk mewujudkan keadilan saja maka tidak seimbang hingga akan bertentangan dengan kenyataan. 18

2) Sumber-sumber Hukum

Sumber hukum adalah segala sesuatu yang menimbulkan aturan-aturan yang mengikat dan memaksa, sehingga apabila aturan-aturan itu dilanggar akan menimbulkan sanksi yang tegas dan nyata bagi pelanggarnya. Yang di maksud dengan segala sesuatu adalah faktor-faktor yang berpengaruh terhadap timbulnya hukum, faktor-faktor yang merupakan sumber-sumber kekuatan berlakunya hukum secara formal.19

16 Soerono, Pengantar Ilmu Ekonomi, hal:56. 17 Soerono, Pengantar Ilmu Ekonomi, hal:57. 18 Soerono, Pengantar Ilmu Ekonomi, hal:57.

(8)

a) Sumber-sumber Hukum Dalam Arti Kata Materiil

Sumber Hukum dalam arti material, yaitu: suatu keyakinan/ perasaan hukum individu dan pendapat umum yang menentukan isi hukum. Dengan demikian keyakinan/ perasaan hukum individu (selaku anggota masyarakat) dan juga pendapat umum yang merupakan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pembentukan hukum.20

1) Sumber Hukum Menurut Ahli Sejarah

Ahli sejarah memakai perkataan sumber hukum dalam dua arti. 1. Dalam arti sumber pengenalan hukum yakni semua

tulisan, dokumen, inskripsi, dan seagainya. Dari sumber tersebut kita dapat belajar mengenal hukum suatu bangsa pada suatu waktu misalnya undang-undang, keputusan-keputusan hakim, piagam-piagam yang memuat perbuatan hukum, atau tulisan-tulisan ahli hukum.21

2. Dengan melihat dan mempergunakan dokumen-dokumen, surat-surat, dan keterangan yang lain yang memuat undang-undang dan yang memungkinkan dia mengetahui hukum yang berlaku masa sekarang (positif).22

(9)

2) Sumber Hukum Menurut Ahli Filsafat

1. Ukuran yang harus dipakai untuk menjadi hukum agar dapat mengetahui apakah suatu hukum merupakan hukum yang adil? Oleh para filosof, keadilan sangat dipertimbangkan secara mendalam.23

2. Dengan melihat kekuatan mengingat dalam hukum. Dengan mengingat pertanyaan apa sebab kita taat pada hukum? Dalam hal ini banyak faktor yang mengikatvhingga orang mentaati hukum, misalnya karena hukum berasal dari tuhan, perjanjian masyarakat, kekuasaan dan lain-lain.24

3) Sumber Hukum Menurut Ahli Sosiologis

Menurut ahli sosiologis, sumber hukum ialah faktor-faktor yang menentukan isi hukum yang positif, misalnya keadaan ekonomis, pandangan agama, atau saat-saat psikologis. Penyelidikan tentag faktor-faktor tersebut meminta kerja sama dari berbagai ilmu pengetahuan, lebih-lebih kerja sama antar sejarah (sejarah hukum, agama, dan ekonomi), psikologis, dan ilmu filsafat.25

23 Yulies Tiena Masrina, Pengantar Hukum Indonesia, Jakarta: PT. Sinar Grafika, hal:45.

(10)

4) Sumber Hukum Menurut Ahli Ekonomi

Bagi seorang ekonomi maka yang menjadi sumber hukumnya ialah apa yang tampak di lapangan dagang maka penghidupan ekonomis. Misalnya seelum pemerintah membuat peraturan yang bertujuan membatasi persaingan di lapangan dagang maka ahli ekonomi harus memgetahui apa yang dirasa pasti dan tidak dirasa pasti mengenai persaingan itu.26

5) Sumber Hukum Menurut Ahli Agama

Sumber hukum agi seorang ahli agama (Ulama, pendeta, teolog) tentu bereda dari kebanyakan orang. Bagi golongan ahli agama, yang menjadi dasar hukum yang paling hakiki ialah kita suci (Alquran dan hadis, Injil, Taurad, dan Zabur).27

Dari pandangan para ahli tersebut dapat kita tarik kesimpilan bahwa apa yang dimaksud dengan sumber hukum dalam arti kata materiil, ialah segala apa yang merupakan perasaan hukum, keyakinan hukum, dan pendapat umum yang ada pada masyarakat.28

(11)

6) Sumber-Sumber Hukum Dalam Arti Formal

Sedangkan sumber hukum dalam arti Formal, yaitu: bentuk atau kenyataan dimana kita dapat menemukan hukum yang berlaku. Jadi29

karena bentuknya itulah yang menyebabkan hukum berlaku umum, diketahui, dan ditaati. 30

Adapun yang termasuk sumber hukum dalam arti formal adalah : a. Undang-undang

Menurut Prof. Buys, dalam ilmu pengetahuan hukum, undang-undang dapat dibedakan dalam dua arti yaitu sebagai berikut: 1. Undang-undang dalam arti mareriil

Yang dimaksud deengan undang-undang dalam arti kata materiil, ialah setiap keputusan pemerintah yang menurut isinya mengikat langsung setiap penduduk (sesuatu daerah). Berdasarkan teori Buys tersebut maka setiap keputusan pemerintah dapat dikatakan sebagai undang-undang yang jika ditinjau dari segi isinya ataupun materinya dapat mengikat setiap penduduk yang dikenainya (dalam arti kata materiil).31

2. Undang-undang dalam arti kata formal

Yang dimaksud dengan undang-undang dalam arti kata formal ialah keputusan pemerintah yang merupakan undang-undang karena cara terjadinya.32

29 Arrasjid Chainur, Dasar-Dasar Ilmu Hukum, hal:62.

9 30 Arrasjid Chainur, Dasar-Dasar Ilmu Hukum, hal:62

(12)

b. Kebiasaan atau hukum tak tertulis

Bertitik tolak pada keyakinan berpendapat bahwa undang-undang yang berlaku secara positif dan dapat memenuhi segala kebutuhan hukum dalam kehidupan masyarakat. Tatanan kebiasaan merupakan tatanan yang norma-normanya sangat dekat dengan kenyataan kehidupan sehari-hari.33

c. Yurisprudensi (keputusan-keputusan Hakim)

Anggapan yang menyatakan bahwa sumber hukum satu-satunya adalah undang-undang dan diluar undang-undang tiada hukum, ternyata anggapan itu pada saat sekarang telah ditinggalkan orang. Anggapan itu mempunyai kelemahan-kelemahan, diantaranya banyak perkara yang tidak diatur, tidak lengkap, dan tidak sempurna memberikan aturan-aturan dalam perkara yang dihadapi hakim tersebut.34

Undang-undang tidak selamanya mampu memenuhi segala sesuatu yang menyangkut kebutuhan hukum dalam masyarakat. Oleh karena itu, wajarlah timbul pandangan yang mengatakan bahwa diluar undang-undang masih banyak kebutuhan akan pembentukan hukum yang lain, yang sesuai dengan perkembangan masyarakat. Dalam hal ini kebutuhan35

(13)

dalam pembentukan hukum, di samping kebiasaan-kebiasaan yang ada dalam masyarakat, dapat pula dilakukan oleh hakim.

36

d. Traktat (treaty)

Di dalam pergaulan dunia negara-negara selalu saling berhubungan dan mengikat perjanjian antara satu dengan yang lainnya. Perjanjian tersebut berdarkan asas Pacta Sunt Servanda, yang bearti bahwa perjanjian itu mengikat pihak-pihak yang mengadakannya, atau setiap perjanjian harus di taati dan ditepati. Traktat adalah perjanjian yang diadakan di antara dua negara atau lebih dan sifatnya mengikat negara serta warga negara- warga negara dari negara-negara yang mengadakan perjanjian itu.37

C. Kodifikasi Hukum

Kodifikasi hukum adalah pembukuan hukum dalam suatu himpunan undang-undang dalam materi yang sama. Tujuan daripada kodifikasi hukum adalah agar didapat suatu kesatuan hukum dan suatu kepastian hukum.38

(14)

D. Kaidah (Norma)

Dalam kehidupan bermasyarakat setiap subjek hukum, yakni orang maupun badan hukum selalu berhadapan dengan berbagai aturan maupun norma, baik yang bersifat formal maupun nonformal. Aturan atau norma sangat diperlukan dalm kehidupan bermasyarakat agar hubungan antara manuasia dalam masyarakat dapat berlangsung tertib dan berjalan lebih baik. Norma merupakan aturan perilaku dalam kelompok tertentu dimasa setiap anggota masyarakat mengetahui hak dan kewajiban di dalam lingkungan masyarakatnya sehingga memungkinkan seseorang bisa menentukan terlebih dahulu bagaimana tindakan seseorang itu dinilai oleh orang lain.oleh karena itu, norma adalah suatu kriteria bagi orang lain untuk menerima atau menolak perilaku seseorang. Sementara itu di dalam kehidupan bermasyarakat norma yang berlaku adalah norma yang ditetapkan dilingkungan masyarakat sebagai aturan yang mempengaruhi tingkah laku manusia, yaitu norma agama, norma kesusilaan, norma kesopanan, dan norma hukum.39

1. Norma Agama

Norma agama adalah peraturan yang diterima sebagai perintah, larangan, dan anjuran yang diperoleh dari Tuhan Yang Maha Esa bersifat umum dan universal apabila dilanggar maka mendapat sanksi hukum yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa.40

39 Sari Kartika Elsi dan Simanunsong Advendi, Hukum Dalam Ekonomi, hal:1

(15)

2. Norma kesusilaan

Norma kesusilaan adalah aturan hidup yang berasal dari hati sanubari manusia itu sendiri bersifat umum dan universal, apabila apabila dilanggar oleh setiap manusia maka akan menyesalkan perbuatan dirinya sendiri. 41

3. Norma Kesopanan

Norma kesopanan adalah peraturan hidup yang timbul dari pergaulan manusia berupa suatu tatanan pergaulan masyarakat apabila dilanggar oleh setiap anggota masyarakat akan dicela/diasingkan oleh masyarakat setempat.42

Dengan demikian ketiga norma diatas mempunyai tujuan sebagai pembinaan di dalam kehidupan bermasyarakat sehingga interaksi antara anggota masyarakat dapat berjalan dengan baik. Untuk berjalan dengan baik maka norma agama, kesusilaan, dan kesopanan memerlukan penjabaran dalam bentuk suatu aturan/kaidah yang bertujuan untuk menjaga ketertiban masyarakat agar hak daan kewajiban setiap anggota masyarakat dapat berjalan sesuai dengan aturan dan aturan itu sebagai norma hukum.43

41 Sari Kartika Elsi dan Simanunsong Advendi, Hukum Dalam Ekonomi, hal:2.

42 Sari Kartika Elsi dan Simanunsong Advendi, Hukum Dalam Ekonomi, hal:2.

(16)

4. Norma Hukum

Norma hukum adalah aturan yang bersifat mengikat kepada setiap orang yang melaksanakannya dapat dipertahankan dengan segala44

paksaan oleh alat-alat negara untuk melindungi kepentingan manusia dalam pergaulan masyarakat. 45

E. Pengertian Ekonomi dan Hukum Ekonomi

1. Pengertian Ekonomi

Menurut M. Manulang, ilmu ekonomi adalah suatu ilmu yang mempelajari masyarakat dalam usahanya untuk mencapai kemakmuran (kemakmuran suatu keadaan dimana manusia dapat memenuhi kebutuhannya, baik barang-barang maupun jasa).46

Jika mengulas tentang Pengertian Ekonomi, secara automatis bakal mengulas mengenai ilmu ekonomi di mana ilmu ekonomi adalah satu pengetahuan kajian yang mengulas serta pelajari mengenai ekonomi

44 Sari Kartika Elsi dan Simanunsong Advendi, Hukum Dalam Ekonomi, hal:2.

14 45 Sari Kartika Elsi dan Simanunsong Advendi, Hukum Dalam Ekonomi, hal:2.

(17)

tersebut. Pada umumnya, pengetahuan ekonomi dibagi jadi dua yakni pengetahuan ekonomi makro serta pengetahuan ekonomi mikro. 47 2. Pengertian Hukum Ekonomi

Hukum ekonomi lahir disebabkan oleh semakin pesatnya pertumbuhan dan perkembangan perekonomian. Di seluruh dunia hukum berfungsih untuk mengatur dan membatasi kegiatan-kegiatan ekonomi kegiatan-kegiatan ekonomi dengan harapan pembangunan perekonomian tidak mengabaikan hak-hak dan kepentingan masyarakat. 48

Sunaryati Hartono mengatakan bahwa hukum ekonomi adalah penjabaran hukum ekonomi pembangunan dan hukum ekonomi sosial sehingga hukum ekonomi tersebut mempunyai dua aspek berikut. 49

a). Aspek mengatur usaha-usaha pembangunan ekonomi dalam arti peningkatan kehidupan ekonomi secara keseluruhan.

b). Aspek mengatur usaha-usaha pembagian hasil pembangunan ekonomi secara merata di antara seluruh lapisan masyarakat sehingga setiap warga negara indonesia dapat menikmati hasil pembangunan ekonomi sesuai dengan sumbangannya dalam usaha pembangunan ekonomi tersebut.50

Hukum ekonomi Indonesia dapat dibedakan menjadi 2 yakni hukum ekonomi pembangunan dan hukum ekonomi sosial.

a) Hukum Ekonomi pembangunan

47 Sari Kartika Elsi dan Simanunsong Advendi, Hukum Dalam Ekonomi, hal:4.

48 Sari Kartika Elsi dan Simanunsong Advendi, Hukum Dalam Ekonomi, hal:4.

15 49 Sari Kartika Elsi dan Simanunsong Advendi, Hukum Dalam Ekonomi, hal:4.

(18)

Hukum ekonomi pembangunan adalah yang meliputi pengaturan dan pemikiran hukum mengenai cara-cara peningkatan dan pengembangan kehidupan ekonomi Indonesia secara nasional.51

b) Hukum Ekonomi Sosial

Hukum ekonomi sosial adalah yang menyangkut pengaturan pemikiran hukum mengenai cara-cara pembagian hasil pembangunan ekonomi nasional secara adil dan merata dalam martabat kemanusiaan (hak asasi manusia) manusia indonesia. 52

Selain itu, Rochmat Soemitro memberikan definisi hukum ekonomi, Menurutnya , hukum ekonomi ialah sebagian dari keseluruhan norma yang dibuat oleh pemerintah atau penguasa sebagai satu personifikasi dari masyarakat yang mengatur kehidupan kepentingan ekonomi masyarakat yang saling berhadapan.53

Sunaryati Hartono berpendapat dan menyatakan bahwa hukum ekonomi indonesia adalah keseluruhan kaidh-kaidah dan keputusan-keputusan hukum yang secara khusus mengatur kegiatan dan kehidupan ekonomi diindonesia. Atas dasar itu, hukum ekonomi menjadi tersebar dalam berbagai peraturan perundang-undangan yang bersumber pada pancasila dan UUD 1945.54

51 48 Sari Kartika Elsi dan Simanunsong Advendi, Hukum Dalam Ekonomi, hal:4.

52 Sari Kartika Elsi dan Simanunsong Advendi, Hukum Dalam Ekonomi, hal:5.

16 53 Masyhuri, Ekonomi Mikro, UIN-Malang Press, hal:8.

(19)

1. Asas keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan YME, 2. Asas manfaat,

3. Asas demokrasi pancasila, 4. Asas adil dan merata

5. Asas keseimbangan, keserasian, dan keselarasan dalam perikehidupan, 6. Asas hukum

7. Asas kemandirian, 8. Asas keuangan, 55

9. Asas ilmu pengetahuan,

10. Asas kebersamaan, kekurangan, keseimbangan, dan kesinambungan dalam kemakmuran rakyat,

11. Asas pembangunan ekonomi yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan, dan

12. Asas kemandirian yang berwawasan kenegaraan.56

55 Masyhuri, Ekonomi Mikro, hal:9.

17

(20)

PENUTUP

Kesimpulan

Secara umum kita dapat melihat bahwa hukum merupakan seluruh aturan tingkah laku berupa norma/kaidah baik tertulis yang dapat mengatur dan menciptakan tata tertib dalam masyarakat yang harus ditaati oleh setiap anggota masyarakatnya berdasarkan keyakinan dan kekuasaan hukum itu.

Dalam bukunya “Dasar-dasar Hukum dan Pengadilan”, Prof. Subekti, SH. Mengemukakan bahwa hukum itu mengabdi pada tujuan negara yang intinya ialah mendatangkan kemakmuran dan kebahagiaan rakyatnya. Pengabdian tersebut dilakukan dengan cara menyelenggarakan keadilan dan ketertiban.

Sumber hukum adalah segala sesuatu yang menimbulkan aturan-aturan yang mengikat dan memaksa, sehingga apabila aturan-aturan itu dilanggar akan menimbulkan sanksi yang tegas dan nyata bagi pelanggarnya.

a) Sumber-sumber Hukum Dalam Arti Kata Materiil

Yaitu: suatu keyakinan/perasaan hukum individu dan pandapat umum yang menentukan pendapat umum.

(21)

Yaitu: bentuk atau kenyataan dimana kita dapat menemukan hukum yang berlaku.

19

Norma adalah suatu kriteria bagi orang lain untuk menerima atau menolak perilaku seseorang. Sementara itu di dalam kehidupan bermasyarakat norma yang berlaku adalah norma yang ditetapkan dilingkungan masyarakat sebagai aturan yang mempengaruhi tingkah laku manusia, yaitu norma agama, norma kesusilaan, norma kesopanan, dan norma hukum.

Menurut M. Manulang, ilmu ekonomi adalah suatu ilmu yang mempelajari masyarakat dalam usahanya untuk mencapai kemakmuran (kemakmuran suatu keadaan dimana manusia dapat memenuhi kebutuhannya, baik barang-barang maupun jasa).

(22)

20

DAFTAR PUSTAKA

Arrasjid Chainur, Dasar-Dasar Ilmu Hukum, Jakarta: Sinar Grafika, 2004. Dr, Masyhuri, Ekonomi Mikro, UIN-Malang Press, 2007.

Soerono, Pengantar Ilmu Ekonomi, Jakarta: Sinar Grafika, 2008.

Sari Kartika Elsi dan Simanunsong Advendi, Hukum Dalam Ekonomi, Jakarta: Grasindo, 2007.

(23)

Referensi

Dokumen terkait

SMP Negeri 3 Delanggu adalah salah satu sekolah menengah pertama yang pendaftaran siswa baru hanya dilakukan di SMP Negeri 3 Delanggu calon siswa dan orang

Untuk itu tujuan dari pengenalan teknologi ke sekolah dasar di desa Pasir, Kecamatan Bodeh Kabupaten Pemalang adalah untuk mengenalkan dan mengajarkan tentang teknologi yang

Perubahan mengenai penataan kembali bidang2 organisasi, administrasi, dan keuangan dilaksanakan secara bertahap dalam jangka waktu paling lama 5 (lima) tahun. Untuk meningkatkan

Seperti halnya dengan penyakit akar putih , tanaman karet terkena infeksi jamur akar merah dari tunggul dan sisa-sisa akar pohon hutan atau pohon-pohon karet tua.. 

[r]

Sebagai langkah konkrit upaya pengembangan perbankan syariah di Indonesia, maka Bank Indonesia telah merumuskan sebuah Grand Strategi Pengembangan Pasar Perbankan Syariah,

Profile Matching merupakan suatau metode penelitian yang dapat digunakan pada sistem pendukung keputusan, proses penilaian kopentensi dilakukan dengan membandingkan antara

Pihak Bank Mandiri Cabang Padang diharapkan untuk lebih memperhatikan kepuasan kerja dan kinerja karyawan dengan meningkatkan budaya organisasi yang baik dan mengurangi