BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Muslim percaya bahwa Tuhan itu satu yakni Allah SWT, dengan diturunkannya nabi dan rasul sebagai utusan untuk menyebarkan syariat dan ajaran Islam di dunia. Nabi Muhammad SAW merupakan nabi terakhir dan sebagai penyempurna bagi Islam dengan kitab suci Al-qur an yang berisi pedoman bagi setiap umat muslim di dunia. Berdasarkan sejarah , Islam berasal dari jazirah Arab yang saat itu dalam keadaan yang sangat buruk ( Jahiliyah ). Islam berkembang dan menyebar ke penjuru dunia melalui perdagangan yang dilakukan oleh saudagar-saudagar muslim. Ketika peradaban Islam menjadi sangat kuat dan menjadi kiblat negara-negara Eropa dan banyak negara menirunya. Dan Sekarang Islam berkembang dan membaur dalam kebudayaan Barat , Islam kini menjadi agama yang paling cepat berkembang didunia ( Pew Research Center, 2015).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, permasalahan yang kami kemukakan adalah:
1. Apakah yang dimaksud dengan Kebudayaan dan Peradaban Islam ? 2. Bagaimanakah keadaan Arab sebelum dan sesudah Islam ?
3. Bagaimanakah masa-masa kemajuan Islam ? 4. Bagaimanakah kedatangan Islam ke Indonesia ?
Peradaban seringkali disama artikan dengan Kebudayaan namun dalam Bahasa Inggris terdapat perbedaan antara kedua istilah tersebut, yakni Civilization untuk peradaban dan Culture untuk kebudayaan tidak berbeda dengan Bahasa Arab Tsaqafah “kebudayaan” dan Hadharah “kemajuan” dan Tamaddun “peradaban”
Civilization atau peradaban bisa diartikan sebagai kewarganegaraan karena berasal dari kata civies (Latin) ataupun civil (Inggris) yang artinya warganegara yang berkemajuan ( A.A Fyzee )
Sedangkan Peradaban Islam sendiri memiliki arti tingkat kecerdasan yang dihasilkan maupun kemajuan yang telah dihasilkan dalam satu periode Islam dimulai periode Nabi Muhammad SAW hingga sekarang.
Kebudayaan adalah sebuah proses dalam mengembangkan suatu ciptaan, karsa dan rasa manusia, maka culture atau kebudayaan memiliki sebuah arti sebagai perkembangan jiwa.
B. Keadaan Arab sebelum dan sesudah Islam
Sebelum Nabi Muhammad SAW lahir Mekkah berada dalam masa Jahiliyah. Hampir segala aspek kehidupan masyarakat Mekkah berada dalam kegelapan , politik , agama , ekonomi dan ilmu pengetahuan.
diserang oleh Raja Abrahah dengan pasukan gajahnya yang berasal dari Yaman.
b. Agama dan akhlak masyarakat Mekkah sangat buruk , karena saat itu belum terdapat nabi yang diutus untuk memberi petunjuk kepada mereka, sehingga masyarakat Arab saat itu banyak yang menyembah patung dan berhala.
c. Ekonomi bangsa Arab saat itu sedang tidak stabil pasca runtuhnya bendungan Ma’rib di Yaman, mengakibatkan orang Arab di selatan semenanjung Arab berpindah keutara untuk berdagang, namun hal ini juga tidak berjalan dengan baik karena selalu mendapatkan tekanan politik dari bangsa Romawi dan Persia.
d. Bangsa Arab saat itu hanya memiliki sedikit kemampuan berdagang namun keahlian tersebut juga tidak cukup untuk menjadikan bangsa mereka menjadi bangsa yang beradab, selain itu bangsa Arab hampir tidak ada penyebaran ilmu pengetahuan hal ini diakibatkan karena bangsa Arab buta huruf, pada saat itu ilmu pengetahuan banyak yang berasal dari Romawi, Yunani dan Persia namun sebagian besar dari mereka hanya terfokus untuk melakukan perdagangan dengan bangsa Arab tanpa melakukan penyebaran ilmu pengetahuan. Sehingga saat itu bangsa Arab tidak memberikan sumbangsih apapun dalam bidang ilmu pengetahuan
ibunya beliau telah ditinggalkan oleh ayahnya. Ayahnya meninggal di kota Yastrib ( Madinah ). Muhammad kecil kemudian diserahkan kepada ibu asuh Halimatus Sa’diyyah, dalam asuhannya nabi Muhammad dibesarkan hingga berumur empat tahun, setelah berumur enam tahun nabi Muhammad ditinggalkan oleh ibunya sehingga tanggung jawab berikutnya diambil oleh kakek nabi Muhammad Abdul Muthalib dan kemudian dua tahun kemudian kakek nabi Muhammad juga meninggalkannya sehingga yang mengasuhnya adalah pamannya , Abu Thalib . Abu Thalib sangat disegani oleh masyarakat Quraish tetapi ia miskin. Muhmmad kecil hidup sebagai seorang pengembala kambing. Selama mengembala kambing nabi Muhammad sering berpikir dan termenung sehingga beliau terhindar dari pemikiran-pemikiran duniawi dan oleh karena itu beliau mendapatkan julukkan al-amin yang artinya orang yang dapat dipercaya.