• Tidak ada hasil yang ditemukan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERTAMEDIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERTAMEDIK"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERTAMEDIKA (STIKes PERTAMEDIKA)

Rini Febriyanti 21118034/Akt. VIII/2018 Program Profesi SI Keperawatan

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

Diagnosa Keperawatan : Ketidakefektifan managemen kesehatan di keluarga pada keluarga Ibu.S khususnya Ibu.S dengan diabetes melitus

Topik : Diabetes Mellitus

Pokok Bahasan : Perawatan pasien dengan diabetes mellitus Sasaran : Keluarga Ibu. S khususnya Ibu. S

Hari/Tanggal : Senin, 19 Maret 2018

Waktu : 30 Menit

Tempat : Rumah keluarga Ibu.S Jl. Rawa Papan RT/RW 04/06 No: 35 Bintaro, Jakarta Selatan

A. Tujuan Instruksional Umum

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama ± 30 menit, keluarga Ibu.S khususnya Ibu.S mampu memahami dan mengerti tentang penyakit diabetes mellitus serta mengontrol dan melakukan pengobatan di rumah dengan benar.

B. Tujuan Instruksional Khusus

Adapun tujuan khusus yang ingin dicapai setelah pembelajaran ini antara lain: Kognitif :

Keluarga Ibu.S khususnya Ibu.S mampu menyebutkan pengertian, penyebab, tanda dan gejala, akibat (komplikasi), cara mengontrol diabetes mellitus serta mendemonstrasikan cara pembuatan obat tradisional secara sederhana untuk penderita diabetes mellitus.

Afektif :

Keluarga Ibu.S khususnya Ibu.S memahami bahwa penyakit diabetes mellitus dapat dikontrol.

Psikomotor :

(2)

C. Materi

1. Pengertian Diabetes Mellitus 2. Klasifikasi Diabetes Mellitus

3. Penyebab dan gejala Diabetes Mellitus 4. Resiko dan Komplikasi Diabetes Mellitus

5. Cara mencegah dan mengontrol diabetes mellitus 6. Cara mengatur diet pada Diabetes mellitus

7. Cara meracik obat tradisional untuk diabetes mellitus

D. Strategi Penyampaian 1. Metode

Metode yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan kesehatan dengan sub topik diabetes mellitus antara lain:

a. Ceramah

Metode ini digunakan sebagai pengantar untuk memberikan penekanan pengertian diabetes mellitus dan cara perawatannya.

b. Stimulasi

Stimulasi digunakan bila penyuluh menjelaskan tentang penyakit diabetes mellitus sehingga keluarga dapat mengerti dengan jelas. c. Tanya Jawab

Metode ini digunakan baik pada saat dilangsungkannya penyuluhan atau pada saat diakhirinya penyuluhan yang memungkinkan keluarga mengemukakan hal-hal yang belum dimengerti.

E. Media dan Alat

Media : Leaflet, dan contoh obat tradisional

F. Penataan Strategi Pengorganisasian

Keterangan: = Media = Penyaji = Keluarga

G. Penetapan Strategi Pengorganisasian Materi Diabetes Mellitus Terlampir

H. Kegiatan Pembelajaran Kesehatan Evaluasi

(3)

1. Pendahuluan 1. Salam pembuka akan digunakan dan strategi pelaksanaan. materi tentang diabetes mellitus.

3. Penutup 1. Melakukan evaluasi dan a. Menjawab pertanyaan

1. Prosedur : Setelah proses penyuluhan kesehatan

2. Waktu : 4 Menit

3. Bentuk Soal : Lisan 4. Jumlah Soal : 4 Buah

Butir Soal:

1. Bagaimana cara mencegah dan mengobati Diabetes Mellitus? 2. Jelaskan resiko dan komplikasi yang terjadi pada Diabetes

(4)

3. Bagaimana tanda dan gejala Diabetes Mellitus?

4. Jelaskan cara meracik obat tradisonal untuk diabetes mellitus?

LAMPIRAN MATERI DIABETES MELLITUS

A. Definisi

Diabetes Mellitus klinis adalah suatu sindroma gangguan metabolisme dengan hiperglikemia yang tidak semestinya sebagai akibat suatu defisiensi sekresi insulin atau berkurangnya efektifitas biologis dari insulin atau keduanya (Francis dan John 2000).

Diabetes Mellitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat kekurangan insulin baik absolut maupun relatif (Arjatmo, 2002). Diabetes Mellitus adalah suatu penyakit kronis yang menimbulkan gangguan multi sistem dan mempunyai karakteristik hyperglikemia yang disebabkan defisiensi insulin atau kerja insulin yang tidak adekuat. (Brunner dan Sudart 2001).

Diabetes Mellitus adalah kumpulan gejala yang timbul pada seseorang akibat peningkatan kadar glukosa darah yang disebabkan oleh kekurangan insulin baik absolut maupun relatif (Suyono, 2002).

(5)

B. Macam-macam Diabetes Mellitus 1. Diabetes Tipe I

Diabetes tipe I ditandai oleh penghancuran sel-sel beta pankreas. Kombinasi faktor genetik, imunologi dan mungkin pula lingkungan diperkirakan turut menimbulkan destruksi sel beta. Faktor-faktor genetik. Penderita diabetes tidak mewarisi diabetes tipe I itu sendiri, tetapi mewarisi suatu kecenderungan atau predisposisi genetik ke arah terjadinya diabetes tipe I. Kecenderungan ini ditemukan pada individu yang memiliki tipe antigen HLA (human leucocyt antigen) tertentu. HLA merupakan kumpulan gen yang bertanggung jawab atas antigen transplantasi dan proses imun lainnya. Resiko terjadinya diabetes tipe I meningkat tiga hingga lima kali lipat pada individu yang memiliki salah satu dari kedua tipe HLLA tersebut.

Faktor-faktor imunologi pada diabetes tipe I terdapat bukti adanya suatu respon otoimun. Respon ini merupakan respon abnormal dimana antibodi terarah pada jaringan normal tubuh dengan cara bereaksi pada jaringan tersebut yang dianggapnnya seolah-olah jaringan asing. Faktor-faktor lingkungan. Adanya faktor eksternal yang dapat memicu proses otoimun yang menimbulkan destruksi sel beta. (Irawan Susilo Imim, dkk, 2000).

2. Diabetes Tipe II

Faktor genetik diperkirakan memegang peranan dalam proses terjadinya resistensi insulin. Selain itu terdapat pula faktor-faktor resiko tertentu yang berhubungan dengan proses terjadinya diabetes melitus II. Faktor-faktor ini adalah :

a. Usia resistensi insulin cenderung meningkat pada usia di atas 65 tahun b. Obesitas

c. Riwayat keluarga (Irawan Susilo Imim, dkk, 2000) C. Penyebab Diabetes Mellitus

(6)

3. Jenis kelamin (perempuan > laki-laki karena kadar LDL >) 4. Kegemukan

5. Kurang gerak 6. Alkoholisme 7. Obat-obatan

D. Tanda dan Gejala Diabetes Mellitus 1. Berat badan menurun

2. Banyak makan (poliphagi) banyak minum (polidipsi) 3. Poliuri (Banyak kencing)

4. Luka sulit sembuh

5. Cepat lelah & mengantuk 6. Kesemutan pada jari 7. Penglihatan kabur

8. GDS ≥ 200 mg/dl, gula darah puasa ≥ 126 mg/dl, 9. Perasaan gatal pada tubuh

E. Resiko Terkena Diabetes Mellitus 1. Anak-anak

2. Remaja 3. Orang tua 4. Obesitas

F. Komplikasi Diabetes Mellitus - Hipertensi (stroke)

- Katarak - Jantung - Gagal ginjal

- Saraf (kesemutan, mati rasa)

G. Cara Mencegah dan Mengontrol Diabetes Mellitus 1. Mengatur makanan yang sehat

(7)

4. Menjaga keseimbangan berat badan 5. Menggunakan obat sesuai anjuran dokter 6. Makanlah secara teratur sesuai dengan jadwal 7. Penggunaan gula dibatasi

H. Gizi Seimbang Untuk Penderita Diabetes Mellitus 1. Makanlah aneka ragam makanan

a. Sumber zat tenaga: Karbohidrat dan lemak b. Sumber zat pembangun ( Protein )

c. Sumber zat pengatur ( vitamin, air dan mineral) 2. Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi 3. Batasi konsumsi lemak

4. Gunakan garam beryodium 1 sendok teh perhari 5. Makanlah dengan teratur dan porsi yang kecil

6. Minum air bersih dan cukup (kurang lebih 8 gelas perhari) 7. Melakukan olahraga teratur atau aktifitas fisik

8. Hindari minuman alkohol dan merokok 9. Makanan yang disarankan:

a. Makanan yang terbuat dari biji-bijian utuh/karbohidrat kompleks seperti nasi merah,kentang panggang/rebus, oatmeal, roti gandum, dan sereal dari biji-bijian utuh.

b. Daging tanpa lemak yang dikukus, rebus, panggang atau bakar

c. Sayur-sayuran (brokoli, kembang kol, buncis dan bayam) yang diproses dengan cara dikukus, rebus, panggang atau dikonsumsi mentah.

d. Buah-buahan (strobery, raspberry, kiwi, apel, dan jeruk) e. Kacang-kacangan

f. Olahan susu rendah lemak dan telur

g. Ikan tuna, salmon,dan sarden (hindari ikan tongkol) h. strawberry

(8)

b. Sayur yang dimasak dengan tambahan garam (keju,mentega dan saus dengan jumlah banyak)

c. Buah dan sayuran kaleng

d. Hati ampela dan organ dalam hewan e. Makanan yang digoreng

f. Kulit ayam

g. Soda, kafein, coklat, dan makanan yang mengandung tepung. I. Pengobatan Tradisional

Cara mengobati diabetes mellitus dengan Okra:

1. Alat dan bahan

a. 2 buah (30 gram) buah okra b. 1 gelas (300 ml) air putih c. Pisau

d. Botol minum e. Saringan 2. Langkah- langkah

a. Siapkan 2 buah (30 gram) buah okra yang sudah dicuci kemudian iris tipis-tipis seperti mengiris cabai.

b. Masukan irisan kedalam gelas (300 ml) air putih lalu biarkan 1 malam agar sari dari buah okra tersebut larut dalam air.

c. Setelah 1 malam, keesokan harinya saring

(9)

d. Lakukan 1 minggu berturut-turut kemudian rutin untuk mengecek gula darah

REFERENSI

Aulia, Fitri. 2018. “Pengaruh Pemberian Rendaman Air Buah Okra (Abelmoschus Esculentus L) Terhadap Tingkat Kadar Gula Pada Pasien Diabetes Mellitus Di RT 009 RW 01 Kelurahan Kedaung Kecamatan

Pamulang”. Skripsi. Jakarta: STIKes Pertamedika.

Hardiansyah. 2016. “Ilmu Gizi: Teori dan Aplikasi” Jakarta : Buku Kedokteran EGC.

Huda, Amin. 2015. “Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan

Referensi

Dokumen terkait

menunjang sistem keuangan, maka ekuilibrium tanpa bank run tersebut dapat dipertahankan dengan adanya suatu jaminan bahwa jika terjadi kegagalan bank, maka nasabah

Nonspecific pain of the TMD is very often a symptom of a psychiatric disorder, for example depression with somatic symptoms, hypochondria, psychosis or is classified in the group

Dalam perencanaan pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMP Negeri 1 Tikung Lamongan melibatkan guru dan karyawan sekolah yang dikumpulkan untuk

Untuk setiap posisi kernel pada gambar, setiap angka dikalikan dengan angka yang sesuai pada matriks input (matriks biru) dan kemudian mereka semua dirangkum

Beberapa pandangan para siswa yang setuju mengatakan bahwa mereka sangat antusias bahwa melalui materi yang diajarkan di komputer, materi matematika akan lebih mudah untuk

Pada tahap ini, citra teks biner dilakukan proses segmentasi setiap objek yaitu memisahkan objek satu per satu berdasarkan labelnya dan masing-masing objek akan ditempatkan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Pengelolaan pembelajaran fisika dengan menerapakan model pembelajaran Advance Organizer pada pokok bahasan Usaha

Hal ini menunjukan bahwa pihak manajemen cenderung menuntut sistem informasi yang terkoordinasi dengan baik dan benar.Jaringan kabel merupakan jaringan yang lebih