• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM PENGENDALIAN HAMA DAN (2)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM PENGENDALIAN HAMA DAN (2)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM PENGENDALIAN HAMA DAN

PENYAKIT

PENGENALAN HAMA PENYAKIT DAN GULMA PADA TANAMAN

Disusun Oleh : Nama : Defri Martin NIM : 15.04.027

BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN D III

POLITEKNIK LPP

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Lapora Pengendalian hama dan penyakit ini.

Dalam penyusunannya, saya mengucapkan terimakasih kepada bapak petani yang telah memberikan arahan dan informasi yang begitu banyak kepada penulis.

Meskipun saya berharap isi dari laporan praktikum saya ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar tugas makalah praktikum kimia ini dapat lebih baik lagi.

Akhir kata saya mengucapkan terimakasih, semoga hasil laporan praktikum saya ini bermanfaat.

Yogyakarta, 28 Februari 2017

(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR ISI... iii

DAFTAR TABEL... A. Tabel 1. ... BAB I. PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang... 1

B. Tujuan... 1

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA... 2

1. Umum... 2

BAB III. HASIL PENGAMATAN... 2

1. Aktif... 2

BAB IV. PEMBAHASAN... 4

BAB V. KESIMPULAN... 5

BAB VI. DAFTAR PUSTAKA... 6

BAB VII. LAMPIRAN... 6

(4)

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hampir seluruh atau sebagian besar daerah di Indonesia merupakan daerah pertanian atau biasa disebut sebagai daerah agraris, dan hampir sebagian besar penduduk di Indonesia berprofesi sebagai petani, akan tetapi sebagian besar dari petani tidak mengerti dan mengetahui secara menyeluruh tentang ilmu pertanian, mereka hanya mengetahui ilmu yang mereka dapat dari nenek moyang mereka, masalah yang paling sering ditemui oleh para petani adalah masalah organisme pengganggu tanaman terutama hama dari jenis serangga, hama dari jenis serangga ini menyerang tanaman dengan cara yang berbeda, gejala yang ditimbulkanpun berbeda. Cara dan gejala serangan yang ditimbulkan hama tergantung dari ordonya meskipun sama-sama dari kelompok hama tapi gejala yang di timbulkan berbeda, masalnya hama pemakan jika gejala gigitannya halus maka hama yang menyerang adalah hama dari ordo coleopteran, tapi jika gejala gigitannya bergerigi maka yang menyerang adalah hama dari ordo ortoptera.

Penyakit tanaman sebagian besar disebabkan oleh jamur. Lebih dari 250.000 spesies jamur sebagai pathogen tanaman. Hampir semua jamur dalam hidupnya pada tanaman inangnya dam sebagian dalam tanah dan sisa-sisa tanaman. Penyakit tanaman yang disebabkan oleh jamur sering dikenal dari bagian organ tanaman yang terinfeksi dan dari tipe gejala yang dihasilkan. Tipe umum penyakit tanaman yang disebabkan oleh jamur adalah damping-off (rebah kecambah), root rots( busuk akar), vascular wilt(layu pembuluh), downy dan powdery mildew, leaf spot (bercak daun) dan bligh (hawar), rust (karat),smuts(gosong), antraknosa, gall, dieback (mati ujung) dan penyakit pasca panen.

Pengenalan gulma praktik ini sangat diperlukan karena dengan

(5)

kesimpulan bahwa gulma adalah tumbuhan yang merugikan karena dapat mengurangi hasil dan kualitas hidup dari tanaman. Gulma juga tidak hanya merugikan tanaman tetapi juga dapat merugikan ternak. Hal itu disebabkan oleh gulma yang tumbuh subur di lahan yang biasa para peternak menggembala ternaknya, dan tanpa sengaja ternak itu memakan gulma, dari data ini dapat diambil kesimpulan bahwa ternak yang memakan gulma seringkali mendapatkan efek samping yang tidak baik bagi hewan ternak yang memakan gulma tersebut. Gulma sering kita kenal sebagai tumbuhan yang tumbuh pada areal yang tidak dikehendaki tumbuh pada areal pertanaman. Gulma secara langsung maupun tidak langsung merugikan tanaman budidaya. Pengenalan suatu jenis gulma dapat dilakukan dengan melihat keadaan morfologinya, habitatnya, dan bentuk

pertumbuhanya. Berdasarkan keadaan morfologinya, dikenal gulma rerumputan (grasses), teki-tekian (sedges), dan berdaun lebar (board leaf).

B. Tujuan

1. Untuk mengenal Organisme Penggangu Tanaman

2. Untuk mengenal hama yang menyerang tanaman budidaya

3. Untuk mengenal pathogen yang menyerang tanaman budidaya

4. Untuk mengetahui macam-macam gulma yang menyerang tanaman

budidaya

BAB II

(6)

Organisme pengganggu tanaman terdiri dari tiga kelompok yaitu hama, penyakit dan gulma. Hama dapat berupa hewan, penyakit dari kelompok patogen dan gulma dari kelompok tanaman, hama dapat berupa apa saja selama berasal dari kelompok hewan, manusia juga dapat disebut sebagai hama selama manusia termasuk dalam mengganggu, merusak bahkan mengakibatkan tanaman menjadi mati, namun hama yang paling sering ditemui adalah dari kelomok serangga, cara pengendalian dari ketiga organisme pengganggu ini juga berbeda, dapat dilakukan juga dengan menggunakan pestisida maupun menggunakan pengendalian secara terpadu. Pengendalian secara terpadu memang sangat efektif dan ramah

lingkungan, namun membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mendapatkan hasilnya, tapi kebanyakan dari para petani lebih memilih menggunakan pestisida, pengendalian dengan cara ini boleh saja dilakukan asalkan pemakaiannya tidak berlebihan, karena jika pemakaian pestisida tidak sesuai dengan kebutuhan atau berlebihan dapat berdampak negatif bagi lingkungan seperti :

a. Hama/penyakit/gulma menjadi resistan atau kebal b. Timbulnya hama tesebut/hama baru

c. Terjadinya ledakan hama/penyakit/gulma d. Musuh alami musnah cara diantaranya pengendalian secara kimiawi seperti pestisida, pemakaian pestisidapun tidak sembarangan karena pemberian pestisida dilakukan sesuai dengan serangan yang diterima oleh tanaman yang mendapat serangan, seiring dengan perkembanganya ada beberapa jenis pestisida yaitu;

(7)

e. Akarisida : pengendali tungau

f. Ovarisida : pengendali telur serangga dan telur tungau g. Bakterisida : penendali bakteri

h. Larvasida : pengendali larva i. Avisida : pengendali burung j. Rodentisida : pengendali tikus k. Mollusida : pengendali bekicot l. Sterillant : pemandul

Dari perkembangan pestisida tersebut yang paling banyak dikembangkan yakni pengendali hama, karena yang paling mudah dikenali gejala serangannya adalah hama, gejala serangan yang ditimbulkan hama dapat dilihat secara langsung. ( Anonim, 2002)

BAB III

(8)

Nama

1. Cendawan 1. Alang-alang 2. Babadotan

Kelompok 5

Buah Naga 1. Bekicot2. Semut 3. Tungau

Tebu 1. Tikus2. Belalang 1. Pokbung2. Noda kuning dan mosaic (bercak kuning)

(9)

BAB IV PEMBAHASAN

BAB V KESIMPULAN

BAB VI

Referensi

Dokumen terkait

dimengerti tanpa keseluruhan, proses pencapaian pengetahuan dengan metode dialektik menjadi semacam gerak yang melingkar terus menerus, tanpa diketahui tempat atau

Penelitian ini membuktikan bahwa penggunaan rGH melalui metode oral dapat meningkatkan pertumbuhan bobot mutlak benih ikan tawes (Puntius sp.), Pemberian rGH melalui metode

Untuk mengetahui perbedaan efektifitas antara Intermittent Vacuum Therapy dengan Intermittent Pneumatic Compression dalam pemulihan kelelahan otot-otot kaki paska

Pada kurva IDMT Time semakin besar gangguan arus urutan negatif maka waktu delay yang diperlukan untuk melakukan pemutusan terhadap beban semakin cepat dimana

Menambah pengetahuan serta dapat memberikan informasi sebagai referensi atau perbandingan bagi peneliti lain dalam penelitian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Jalur Hijau yang dibentuk oleh vegetasi dapat memperkuat karakteristik jalan Mastrip sebagai entrance kota Surabaya melalui penataan yang membentuk sekuens

Dwi Narwoko dan Bagung Suyanto yaitu peran pondok pesantren miftahussallam itu sangat penting dalam keberagamaan masyarakat didesa Pariok, karena dapat mengatur atau

Dalam melaksanakan Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Kulon Progo Tahun 2011-2016, LAKIP Tahun 2015 yang merupakan bagian dari informasi pengukuran kinerja