• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbaikan and Perawatan Mesin Kapal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Perbaikan and Perawatan Mesin Kapal"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

Disusun Guna Memenuhi Tugas Praktek Galangan Kapal

Program Studi Diploma III Teknik Perkapalan Progam Diploma Fakultas Teknik

Univesitas Diponegoro Semarang

Disusun Oleh :

FAUZI IMAM HIDAYAT 21090113060011

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK PERKAPALAN

PROGAM DIPLOMA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

(2)

ii | P r a k t e k G a l a n g a n K a p a l

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah Praktek Galangan Kapal ini. Penulis juga tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada segenap pihak karena telah banyak membantu sehingga Makalah ini dapat terselesaikan sebagaimana mestinya.

Makalah Praktek Galangan Kapal ini disusun berdasarkan informasi yang penulis dapatkan dari hasil Praktek Galangan Kapal di PT. JMI Unit 1 dan Unit 2 serta dari berbagai referensi yang penulis dapatkan.

Dengan tersusunnya Makalah ini, penulis berharap agar kiranya ini dapat digunakan sebagai salah satu sumber penambah ilmu, wawasan, dan pengetahuan. Disamping itu penulis mengharapkan bahwa Makalah ini tidak hanya sebagai pelengkap tugas saja melainkan dapat disebut sebagai hasil karya yang digunakan sebagaimana mestinya.

Akhirnya penulis sadar bahwa Makalah ini belumlah sempurna, oleh karena itu demi kesempurnaan Makalah yang akan dibuat berikutnya, penulis sangat mengharapkan saran serta dukungan maupun kritik yang sifatnya membangun dari para pembaca sehingga dengan semua itu kesempurnaan Makalah ini dapat tercapai.

Semarang, 18 April 2015

(3)

iii | P r a k t e k G a l a n g a n K a p a l

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Tujuan ... 2

1.3 Rumusan Masalah ... 3

1.4 Metode Penulisan ... 3

1.5 Waktu & Tempat ... 3

BAB II TINJAUAN UMUM 2.1 Sejarah Perusahaan ... 4

2.2 Perkembangan Perusahaan ... 4

2.3 Lokasi Perusahaan ... 5

2.4 Visi & Misi Perusahaan ... 8

2.5 Sarana & Fasilitas Galangan... 8

2.6 Pengalaman Pembuatan & Reparasi Kapal ... 11

2.7 Fungsi Kepala Divisi & Kepala Bagian Perusahaan ... 14

BAB III TINJAUAN PUSTAKA ... 16

BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Pengertian Perbaikan & Perawatan Mesin ... 17

4.2 Metode Perbaikan & Perawatan Mesin ... 17

4.3 Tahap Perbaikan & Perawatan Mesin ... 22

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 31

5.2 Saran ... 31

(4)

1 | P r a k t e k G a l a n g a n K a p a l

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang

Sistem perawatan yang terencana termasuk perbaikan mesin-mesin dan kapal adalah suatu pedoman utama pelaksanaan perawatan dan perbaikan kapal, baik yang dilakukan oleh Anak Buah Kapal maupun Perusahaan Kontraktor yang ditunjuk oleh Divisi Teknik untuk memperbaiki kapal. Repair and Maintenance, Docking merupakan komponen-komponen pelaksanaan perawatan dan perbaikan rutin kapal. Melalui sistem perawatan yang terencana pula dilakukan pengawasan terhadap mesin-mesin baik mesin utama maupun mesin bantu. Sudah tentu masalah besarnya biaya yang dikeluarkan dalam perbaikan dan perawatan kapal akan berpengaruh terhadap laba per voyage dan kinerja kapal motor itu sendiri, karena Anak Buah Kapal tidak akan bisa bekerja tanpa didukung dengan peralatan-peralatan yang diperlukan.

Kapal dapat laik membutuhkan perawatan dan perbaikan terutama mesin-mesin, lambung kapal, bagian ruang muat, tanki ballast, alat-alat bongkar muat, alat-alat keselamatan dan alat-alat navigasi, agar kapal selalu berada di lautan dan dapat mengangkut serta memindahkan orang dan barang dari satu pelabuhan ke pelabuhan yang lain dan mesin-mesin selalu berjalan lancar dan tahan lama meskipun dalam kondisi cuaca yang buruk. Dalam mendukung proses pengoperasian kapal diperlukan suatu penanganan yang baik dalam perawatan, agar kapal tersebut dapat lancar dalam pengoperasiannya sesuai dengan yang diinginkan. Dengan kata lain perawatan adalah salah satu hal yang penting untuk menunjang beroperasinya kapal dan kinerja kapal motor

Perawatan atau Pemeliharaan adalah suatu kegiatan yang perlu dilaksanakan terhadap seluruh obyek baik non-teknis meliputi manajemen dan sumber daya manusia agar dapat berfungsi dengan baik teknis meliputi suatu material atau benda yang bergerak ataupun benda yang tidak bergerak, sehingga material tersebut dapat dipakai dan berfungsi dengan baik serta selalu memenuhi persyaratan internasional.

(5)

2 | P r a k t e k G a l a n g a n K a p a l

Struktur fungsional suatu perusahaan pelayaran dengan tegas memberikan tanggung-jawab "Perawatan dan Perbaikan Mesin Kapal" kepada Manajer Armada yang pelaksanaannya dibantu oleh beberapa Assisten Manajer.

Manajer Armada bertanggurig-jawab untuk memelihara agar kapal tetap layak laut, anak buah kapal lengkap dan diperlengkapi sertifikat-sertifikat serta siap berlayar menerima muatan. Manajer Armada harus dapat menetapkan Strategi Perawatan Kapal yang bagaimana yang akan dilaksanakan diatas kapal-kapalnya.

Manajer armada harus merencanakan anggaran belanja untuk pemeliharaan dan perawatan serta bekerjasama dengan Manajemen kapal (Master, Chief Officer, Chief Engineer). Anggaran belanja ini harus didasarkan atas informasi yang tersedia mengenai kondisi kapal, rute kapal yang diharapkan, mutu anak buah kapal dan kondisi perawatan dan perbaikan mesin kapal yang sebenarnya. Anggaran belanja dan target untuk perawatan dan perbaikan ini sangat penting untuk menentukan "komitmen" Manajemen Perusahaan akan rnembawa Armada Kapalnya menjadi yang bagaimana, sehingga tidak akan terjadi perbedaan Fisi dan Misi antara Manajemen Perusahaan (Nasional) dan Manajemen Kapal (Internasional).

I.2. Tujuan Makalah

Dengan membuat makalah ini diharapkan dapat bermanfaat dan menjadi masukan bagi Mahasiswa PSD III Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro, khususnya untuk materi yang terkait tentang perbaikan dan perawatan mesin kapal.

Sedangkan untuk instansi kampus, diharapkan dapat bermanfaat sebagai sumbangan literature atau bahan untuk penelitian selanjutnya. Dan untuk diri sendiri diharapkan dapat menambah wawasan.

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini :

1. Untuk menyampaikan tentang bagaimana tahapan untuk memperbaik mesin kapal. 2. Untuk menyampaikan pentingnya perbaikan & perawatan mesin kapal pada diri sendiri

dan perusahaan kapal.

(6)

3 | P r a k t e k G a l a n g a n K a p a l I.3. Rumusan Masalah

Pada makalah ini terdapat beberapa masalah yang penjelasannya akan dijabarkan dalam landasan teori, adapun masalah yang akan dipaparkan adalah mengenai perbaikan dan perawatan mesin kapal mulai dari persiapan hingga tahap pelaksanaan.

I.4. Metode Penulisan

Praktikan dalam menyusun makalah praktek galangan kapal ini menggunakan metode sebagai berikut:

1. Observasi, yaitu mengikuti dan mengamati secara langsung aktivitas produksi pada divisi-divisi yang terdapat di PT. JMI

2. Wawancara, yaitu melakukan tanya jawab dengan karyawan serta pembimbing lapangan.

3. Studi literatur, yaitu mencari dan mempelajari buku-buku referensi yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas.

1.5 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan

(7)

4 | P r a k t e k G a l a n g a n K a p a l

BAB II

TINJAUAN UMUM

2.1 Sejarah Umum PT. Janata Marina Indah (PT. JMI)

PT Jasa Marina Indah Semarang berdiri dengan ijin Dirjen HUBLA (Perhubungan Laut) No. BXXXII-1974 / DJM / 20. Didirikan pada tanggal 7 Pebruari 1977 dengan akte notaris No. 4 P. Tamara di Jakarta, yang beralamat di jalan Tiang Bendera 82 Jakarta Barat. Kantor pusat PT. JMI berada di Menara Kadin Indonesia, J1. HR. Rasuna Said Block X-5 Kav.2-3, Jakarta PT. JMI mempunyai 2 galangan atau shipyard di Semarang, yaitu :

1. PT. JMI Unit I, yang beralamat di Pelabuhan tanjung emas Jl. Deli no.21 Semarang. 2. PT. JMI Unit II, yang beralamat di Pelabuhan tanjung emas Jl. Yos Sudarso Semarang 2.2 Perkembangan PT. Janata Marina Indah (PT. JMI)

Pada awal berdirinya, PT. Jasa Marina Indah melaksanakan perbaikan maupun perawatan kapal dengan menyewa dock pada perusahaanperusahaan yang berada di Jakarta dan sekitarnya. Tahun 1981 PT. Jasa Marina Indah mulai membangun dock gali (Graving Dock) ukuran 90 x 20 x 4,6 m & kemudian pada tanggal 29 Desember 1982 Graving Dock tersebut diresmikan oleh Gubernur Jawa Tengah, H. Soepardjo Roestam dengan nama Graving Dock "Jasa Marina Indah".

1. Th 1985 perusahaan membangun Building Berth dengan ukuran 86x20m 2. Pada tahun 1988 Graving Dock diperpanjang menjadi 110 x 20 x 7,5 m 3. Mengembangkan area galangan unit II dengan luas 8,2 Ha

(8)

5 | P r a k t e k G a l a n g a n K a p a l

5. Menerapkan ISO 9001 : 1994 yang dikeluarkan oleh Badan Acreditasi ABS dan pada awal tahun 2003 ditingkatkan menjadi ISO 9001 : 2008 dengan Badan Akreditasi

Lloyd's Register

Mengakomodasi Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 1998 & UU PT No. 40 Tahun 2007 yang menyebutkan nama perusahaan harus mencerminkan bidang usaha, maka diputuskan dalam RUPS tanggal 16 Juli 2009 nama perusahaan menjadi "PT. Janata Marina Indah"

2.3 Lokasi PT. Janata Marina Indah Semarang

Lokasi PT. JMI Semarang, yaitu:

1. PT. JMI Unit 1, yang beralamat di Pelabuhan Tanjung Emas J1. Deli no.21 Semarang. 2. PT. JMI Unit II, yang beralamat di Pelabuhan Tanjung Emas Jl. Yos Sudarso Semarang

Dari kedua lokasi galangan milik PT. Janata Marina Indah memiliki total area : a. Luas Area Shipyard Unit I ± 2,6 Ha

b. Luas Area Shipyard Unit II ± 8,2 Ha

c. Luas total Area Gedung dan Shipyard yang dimiliki adalah ±10,4 Ha d. Dengan memiliki beberapa fasilitas pendukung sebagai berikut :

Unit I:

1)Building Berth: kapasitas 7.000 DWT ukuran 114m x 21m 1 unit 2)Graving Dock : kapasitas 8.000 DWT ukuran 110m x 20 m 1 unit Unit II:

(9)

6 | P r a k t e k G a l a n g a n K a p a l

Gambar 1. Lay out JMI 1

Keterangan JMI unit I

1. Kantor utama 18. Tempat Parkir

2. Tempat Parkir 19. Mesjid dan Kantin

3. Gudang Terbuka ( 32 x 20 M ) 20. Fasilitas Karyawan

Tabung Oksigen 21. B/R For Ship's Crew

4. Gudang / Up. Mould Loft ( 30 x 10 M ) 22. Building Berth ( 112 x 21 M )

5. Tempat Peralatan Pemeliharaan 23. Porter

6. Ruang Listrik 24. Dermaga

7. Sand Store 25. Ruang Pompa

8. Galvanis Shop 26. Tiang Derek Kap. = 15 ton

9. Hull Dep. Office 27. Porter

10. Bengkel Mesin ( 30 x 20 M ) 28. Ruang Mesin

11. Hull Shop ( 40 x 20 M ) 29. Bengkel Perlengkapan

12. Wellding Shad I ( 58 x 17 M ) 30. Ruang Keselamatan Kerja

13. Wellding Shad II ( 37 x 17 M ) 31. Bengkel Listrik

14. Wellding Shad III ( 99 x 17 M ) 32. Kantor Bengkel Listrik

15. Galangan Kapal ( 110 x 20 M ) 33. Kantor Dermaga

16. Parter

(10)

7 | P r a k t e k G a l a n g a n K a p a l

Gambar 2. Lay out JMI 2

Keterangan JMI unit II

1. Bengkel Plat ( 135 x 30 M ) 11. Ruang Listrik

2. Tempat Parkir & fasilitas 12. Building Berth ( 190 x 42 M )

3. Kantor Utama 13. Perlengkapan ( 36 x 24 M )

4. Gate Porter 14. Pemasangan Pipa ( 25 x 24 M )

5. Tempat Parkir 15. Listrik ( 25 x 24 M )

6. Jetty 16. Mesin ( 60 x 24 M )

7. Pembuatan &Perakitan 17. Kolam Perbaikan ( 185 x 95 M )

8. Galangan Pembuatan Kapal Baru (22x12 M ) 18. Alat Angkut dan Pemasangan Derek

9. Tiang 19. Galangan ( 185 x 36 M )

(11)

8 | P r a k t e k G a l a n g a n K a p a l

2.4 Visi dan Misi PT. Janata Marina Indah Shipyard

1. VISI

Sebagai perusahaan galangan kapal nasional swasta di Indonesia merupakan salah satu tulang punggung pembangunan maritim Indonesia yang berperan dalam industri perkapalan baik di pasar nasional, regional maupun global.

2. MISI

a. Membantu pemerintah dan perusahaan pelayaran Indonesia untuk meningkatkan kapasitas angkut nasional untuk mengejar ketinggalan selama 30 tahun terakhir. b. Mencegah pemerintah agar tidak membangun atau melakukan perbaikan kapal di

luar negeri, terutama untuk ukuran dan jenis kapal yang sudah mampu dibangun dan diperbaiki di dalam negeri.

c. Meningkatkan kemampuan galangan agar kepasitas bangunan baru maupun reparasi dapat selalu bertambah sehingga dapat mencegah mengalirnya devisa keluar negeri melalui upaya/ solusi untuk menghindari pembangunan kapal-kapal baru maupun perbaikan kapal Indonesia ke luar negeri.

2.5Sarana dan fasilitas galangan PT. Janata Marina Indah Shipyard

2.5.1 Janata Marina Indah Unit 1

a. Bangunan di Janata Marina Indah 1

(12)

9 | P r a k t e k G a l a n g a n K a p a l

m x 20 m dengan kapasitas 3.000 ton, menjadi 110 m x 20 m sehingga kapasitas juga meningkat menjadi 8.000 ton.

Graving dok ini dilengkapi dengan pompa-pompa air untuk memompa air dari dalam dok. Selain itu juga dibangun bengkel plat, bengkel mesin dan bengkel listrik. Penambahan mobile crane, wharf crane dan peralatan lainya menjadikan JMI sebagai galangan pembangun dan perbaikan kapal yang patut diperhitungkan dalam industri perkapalan nasional maupun internasional.

b. Peralatan galangan JMI Unit 1

Peralatan yang dimiliki oleh JMI Unit 1 sudah mampu untuk bersaing dengan galangan kapal luar negeri yang mempunyai peralatan dan teknologi yang jauh lebih canggih.

Peralatan yang dimiliki oleh JM1 Unit 1 antara lain: 1) Peralatan-peralatan di JMI Unit 1

No Nama Peralatan Jumlah

(13)

10 | P r a k t e k G a l a n g a n K a p a l

21 Oxygen Tanks 3000 Liter 2 unit

2) Alat angkat dan alat angkut di JMI 1

No Nama Peralatan Jumlah

1 Tower Crane 10 Tone 1 unit 2 Mobile Crane 20 Tone 1 unit 3 Mobile Crane 45 Tone 1 unit 4 Forklift 5 Tone 1 unit 5 Forklift 3,5 Tone 1 unit 6 Forklift 2 Tone 1 unit 7 Trailer 10 Ton 1 unit

8 Track 10 Ton 1 unit

2.5.2 Janata Marina Indah Unit 2

a. Bangunan di Janata Marina Indah 2

Menyikapi perkembangan dunia perkapalan dan pelayaran nasional maupun internasional yang sangat cerah, maka di bangunlah galangan unit 2 di pelabuhan Tanjung Emas Semarang, dengan kapasitas 4 kali lebih besar dibandingkan dengan JMI Unit 1.

Menempati areal seluas 8,2 hektar, dok gali di Unit 2 ini sangat strategis bagi perusahaan-perusahaan pelayaran yang akan memesan maupun mereparasi kapalnya. Dok gall di JMI unit 2 akan mampu menampung kapal-kapal besar berkapasitas hingga 20.000 DWT. Sementara itu Building dock yang telah selesai dibangun akan mampu untuk membangun kapal-kapal berukuran hingga 30.000 DWT.

(14)

11 | P r a k t e k G a l a n g a n K a p a l

menyelesaikan 5 buah kapal tunda/ tug boat dengan panjang (LPP) 26,85 meter yang merupakan pesanan dari PT. Pelindo (Persero).

b. Peralatan galangan JMI Unit 2

Peralatan yang dimiliki JMI Unit 2 antara lain :

No Nama Peralatan Jumlah

1 Welding Transformer 250 - 400 Ampere 1 unit 2 Pipe Bending Machine 3" 2 unit 3 Electric Air Compressor 8,5 bar, 22 CFM 1 unit 4 Oxygen Tanks 3000 liter 1 unit 5 Computerized Cutting Machine 1 unit

Table Peralatan angkat dan angkut di JMI 2

No Nama Peralatan Jumlah

1 Tower Crane 30 Ton 1 unit

2 Mobil Crane 25 Ton 2 unit

3 Forklift 5 Ton 2 unit

4 Forklift 3,5 Ton 4 unit

5 Truck / Trailer 15 Ton 1 unit

6 Gantry Crane Ton 1 unit

2.6Pengalaman pembuatan kapal dan reparasi kapal galangan PT. Janata Marina

Indah Shipyard

(15)

12 | P r a k t e k G a l a n g a n K a p a l

Berikut adalah data kapal bangunan baru dan data kapal repair yang pernah dikerjakan oleh PT. Janata Marina Indah :

a. Data kapal banguan baru

No Tipe Kapal Jumlah Waktu

1 700 DWT Methanol Barge 1 5 bulan

2 1.000 DWT Flat Top Barge 1 3 bulan

3 1.500 DWT Flat Top Barge 1 4 bulan

4 1 x 150 HP Mooring Boat 4 3 bulan

5 1 x 220 HP Tug Boat 14 4,5 bulan

6 1 x 300 Hp Tug Boat 5 5 bulan

7 1 x 400 HP Tug Boat 2 9 bulan

8 2 x 2.100 PS Tug Boat 1 14 bulan

9 200 GRT Ferry 1 11 bulan

10 3.650 DWT General Cargo 1 14 bulan

11 3.650 DVVT Semi Container 1 12 bulan

12 4.180 DWT Container 1 15 bulan

13 6.500 LDWT Crude Oil Tanker 1 24 bulan 14 6.500 LTDW W/Product Oil Tanker 2 24 bulan 15 Navigation Vessel Aid Tender 5 10 bulan 16 Navigation Vessel Inspection Boat 2 5 bulan

17 Aluminium Inspection Boat 1 6 bulan

18 Crew Boat 2 6 bulan

19 Landing Craft Transportaion KT 1 12 bulan

(16)

13 | P r a k t e k G a l a n g a n K a p a l b. Data kapal reparasi

No Pemilik Jenis / Type Kapal

A BUMN (Pemerintah)

1 ASDP Cab. Jepara Kapal Penumpang, Ro-Ro

2 PT. Garam, Surabaya Kapal Barang

3 PT. Pelayaran Bahtera Adiguna Kapal Barang 4 PT. Pelayaran Nasional Indonesia, Jakarta Kapal Penumpang 5 PT. Pelindo III Cab. Cilacap Kapal Tunda 6 PT. Pelindo III Cab. Semarang Kapal Tunda

7 PT. Pertamina. Jakarta Kapal Tengker

8 PT. Rukindo Cab. Surabaya Kapal Keruk 9 PT. Semen Cibinong - Cilacap Kapal Tunda

10 TNI AL Kapal Perang. Kapal Patroli

11 TNI AD Kapal LST

B SWASTA

1 PT. BAWI - Pontianak Kapal Keruk, Tongkang

2 PT. Dasa Karindo Utama - Semarang Kapal Barang 3 PT. Dharma I.autan llama - Surabaya Kapal Ferry 4 PT. Gurita Lintas Samudra Kapal Barang 5 PT. Inti Lintas Tirta Nusantara Kapal Barang 6 PT. Jembatan Nladura - Surabaya Kapal Ferry 7 PT. Jemla Ferry -Jakarta Kapal Ferry

8 PT. Kayo Lapis Indonesia - Semarang Kapal Barang, Kapal Tunda

9 PT. Manalagi - Surabaya Kapal Barang

10 PT. Pelayaran Pulau Laut - Jakarta Kapal Barang 11 PT. Pagaruyung Prasetya Lines Kapal Barang 12 PT. Pelayaran Mentes - Surabaya Kapal Cargo 13 PT. Prima Vista - Surabaya Kapal Ferry

14 PT. SPIL - Surabaya Kapal Barang

(17)

14 | P r a k t e k G a l a n g a n K a p a l

2.7 Fungsi Kepala Divisi dan Kepala Bagian PT. Janata Marina Indah

 Kepala Bagian listrik

Membantu dan bertanggung jawab pada pada Divisi Produksi dalam memimpin bagian pada listrik kapal.Tugas pokoknya adalah berhubungan dengan instalasi dan perbaikan sistem kelistrikan dalam kapal.

 Kepala Bagian Mesin

Membantu dan bertanggung jawab kepada Divisi Produksi dalam memimpin Bagian Mesin.Tugas pokok dari kepala bagian mesin adalah mengatur segala jenis kegiatan perbaikan yang berhubungan mesin induk dan segala yang menghasilkan tenaga pada kapal. Baik itu mesin induk maupun mesin bantu.

 Kepala Bagian Lambung

Kepala Bagian lambung bertanggung jawab dalam melakukan kegiatan reparasi kapal,pekerjaan yang berhubungan dengan reparasi konstruksi badan kapal,yang didalamnya terdapat pekerjaan pengelasan dan bisa dikatakan semua pekerjaan yang berhubungan dengan plat. Didalam pekerjaan bagian lambung ini merupakan bagian yang paling banyak menyerap tenaga kerja .

Pekerjaan bagian lambung ini sering disebut hotwork/pekerjaan panas.

 Kepala Bagian Outfitting

Job Desk :

• menangani seluruh instalasi pipa di kapal

• menangani semua akomodasi dalam kapal, menggunakan alat berat atau pemindah.

• instalasi infra struktur kapal meliputi aksesoris, seperti : cabin, sekoci, dekorasi ruang, dsb.

• menangani hull outfitting, reparasi kambung ( bekerjasama dengan bagian lambung dan docking)

(18)

15 | P r a k t e k G a l a n g a n K a p a l  Kepala Bagian Keselamatan

Definisi bagian safety dalam suatu galangan kapal adalah bagian yang menangani segala bentuk keselamatan dan standarisasi suatu keselamatan kerja sebelum pelaksaan pekerjaan tersebut, serta mengawasi proses kerja tersebut agar meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja.

Job desk : mengontrol segala kegiatan proyek supaya meminimalisir atau mencegah terjadinya kecelakaan kerja.

 Kepala Bagian Peralatan

Membantu dan bertanggung jawab kepada Departemen Utilitas dalam mengurus dan memimpin bagian peralatan

Tugas pokoknya adalah merawat segala jenis peralatan yang menunjang kerja di galangan kapal, misalnya forklift, mobile crane dan segala peralatan penunjang lainnya.

 Kepala Bagian Dock

Bertanggung jawab dalam melakukan tugas dibidang bagian pekerjaan dok selain mengatur pengedokan kapal meliputi pekerjaan sandblasting,pengecatan badan kapal, dan cleaning tank

Wewenang :

 Mengusulkan perbaikan untuk masing-masing bagiannya.  Meminta fasilitas untuk kelancaran tugas.

 Menilai bawahan, mengusulkan promosi, mutasi dan sanksi bagi bawahannya. Tanggung Jawab :

 Terhadap kelancaran tugas.

 Terhadap kelancaran pekerjaan serta situasi kapal selama berada di dalam dok.  Terhadap biaya-biaya yang dikeluarkan di bidangnya.

(19)

16 | P r a k t e k G a l a n g a n K a p a l

BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

Perawatan atau Pemeliharaan adalah suatu kegiatan yang perlu dilaksanakan terhadap seluruh obyek baik Non – Teknis meliputi manajemen dan sumber daya manusia agar dapat berfungsi dengan baik dan teknis meliputi suatu material atau benda yang bergerak ataupun benda yang tidak bergerak, sehingga material tersebut dapat dipakai dan berfungsi dengan baik serta selalu memenuhi persyaratan internasional.

Perawatan juga diartikan sebagai kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mempertahankan manajemen dan material sampai pada suatu tingkat kondisi tertentu.

Perawatan kapal dalam arti luas, meliputi segala macam kegiatan yang ditujukan untuk menjaga agar kapal selalu berada dalam kondisi laik laut (sea worthyness) dan dapat dioperasikan untuk pengangkutan laut pada setiap saat dengan kemampuan diatas kondisi minimum tertentu. Sistem Perawatan Berencana adalah salah satu sarana untuk menuju kepada perawatan kapal yang lebih baik dan secara garis besar tujuannya adalah :

a. Mengoptimalkan daya dan hasil guna material sesuai fungsi dan manfaatnya (efficiency material)

b. Mencegah terjadinya kerusakan berat secara mendadak (breakdown), serta mencegah menurunnya efisiensi.

c. Mengurangi kerusakan yang mendadak atau pengangguran waktu berarti menambah hari-hari efektif kerja kapal (commission days).

d. Mengurangi jumlah perbaikan dan waktu perbaikan pada waktu kapal melaksanakan perbaikan Dok tahunan (economical cost).

e. Menambah pengetahuan awak kapal dan mendidik untuk memiliki rasa tanggung jawab serta disiplin kerja (sence of belong).

Kapal tidak akan memenuhi persyaratan standar internasional dan dinyatakan laik laut, apabila tanpa dilandasi dengan pemahaman, pendalaman dan pelaksanaan pada peraturan-peraturan

1. IMO the SOLAS, Chapter II-1, Part C & E : Machinery and Electrical Installation. 2. Sistem manajemen perusahaan pelayaran (shipping management system).

(20)

17 | P r a k t e k G a l a n g a n K a p a l

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1Pengertian Perbaikan & Perawatan Mesin

Perawatan kapal dapat diartikan sebagai suatu usaha atau kegiatan yang dilakukan terhadap kapal untuk mencegah terjadinya kerusakan dan mengembangkan kepada kondisi yang lebih baik. Pekerjaan perbaikan kapal dibutuhkan jika ada kerusakan yang terjadi, karena usia kapal yang bertambah dan ausnya bagian-bagian dari konstruksi kapal, sehingga berakibat berkurangnya kemampuan kapal. Seperti diketahui, bahwa perwatan memerlukan penanganan yang baik dan memerlukan biaya yang cukup mahal, sehingga perusahaan pelayaran akan selalu mengusahakan untuk menekan biaya. Dalam pengoperasian kapal juga banyak terdapat kendala-kendala yang sering dihadapi, karena masih ada pemilik kapal yang selalu memperhatikan atau memperhitungkan bahwa perawatan bagian-bagian dari kapal secara rutin merupakan suatu pemborosan, sehingga aspek-aspek penerapan manajemen rencana perawatan kapal perlu diterapkan sepenuhnya dan dikendalikan seefisien mungkin.Suatu aktifitas dan perbaikan mesin yang perlu dilaksanakan terhadap seluruh obyek baik teknis, meliputi seluruh material atau benda yang bergerak atau tidak bergerak sehingga material tersebut dapat dipakai dan berfungsi dengan baik serta selalu memenuhi persyaratan Standar Internasional dan non teknis. Meliputi manajemen dan sumber daya manusia agar dapat berfungsi dengan baik.

Kegiatan yang diperlukan untuk mempertahankan manajemen dan material sampai pada suatu tingkat kondisi tertentu.Segala macam kegiatan yang ditunjukan untuk menjaga agar kapal selalu berada dalam kondisi baik laik laut dan dapat dioperasikan untuk pengangkutan laut pada setiap saat degan kemampuan diatas kondisi minimum tertentu

4.2Metode Perbaikan & Perawatan Mesin

1. Perawatan Insidentil (Breakdown Repair)

Perawatan Insidentil artinya kita membiarkan mesin terus menerus sampai rusak (Down Time), baru kemudian dilaksanakan perawatan dan perbaikan (Break down repair).

(21)

18 | P r a k t e k G a l a n g a n K a p a l

 Kronologi perawatan tidak dicatat secara sistimatis, sehingga tidak terdapat kesinambungan dalam kegiatan perawatan selanjutnya.

 Tidak mengacu standar perawatan dan perbaikan kapal (PMS) sesuai dengan Manual Instruction Book.

 Tidak adanya kepedulian / kepekaan para pengawas terhadap ketidak – teraturan pelaksanaan pekerjaan perawatan.

 Tidak adanya bukti-bukti terjadi kerusakan-kerusakan, kekurangan sebelumnya, kapal menganggur dan kerugian-kerugian lainnya.

 Tidak tersedianya suku cadang yang cukup untuk setiap pesawat / mesin, sehingga memhambat waktu operasi kapal pada saat menunggu pengadaan suku cadang tersebut.

 Banyak data-data yang dilaporkan dari kapal ke darat (kantor), namun sedikit saja yang diproses untuk manfaat perawatan dan perbaikan kapal.

 Nakhoda dan ABK yang tidak berkualitas dan professional di bidangnya.

2. Perawatan Berencana (Plan Maintenance)

Perawatan Berencana artinya kita sudah menentukan dan mempercayakan kepada seluruh prosedur perawatan yang dibuat oleh ”MAKER” melalui Manual Instruction Book, untuk dilaksanakan dengan benar, tepat waktu dan berapapun biaya perawatan yang akan dikeluarkan tidak menjadi masalah, demi mempertahankan operasi kapal tetap lancar tanpa pernah menganggur dan memperkecil / mencegah kerusakan yang terjadi (Life Time).

Beberapa keuntungan-keuntungan perawatan berencana yang dilaksanakan dengan baik dan benar, antara lain :

 Memperpanjang waktu kerja unit pesawat / mesin dan mempertahankan nilai penyusutan pada kapal

 Kondisi material pada pesawat / mesin dapat dipantau setiap saat oleh setiap pengawas atau personil di darat, hanya dengan melihat pelaporan administrasi perawatan.  Dengan tersedianya suku cadang yang cukup, maka pada saat ada perawatan dan

perbaikan tidak kehilangan waktu operasi.

(22)

19 | P r a k t e k G a l a n g a n K a p a l

 Walaupu biaya perawatan sangat besar, namun semua itu dapat diperhitungkan sesuai anggaran biaya perawatan dan diperkirakan paling sedikit ada penghematan biaya sebesar 20%.

3. Perawatan Pencegahan (Prevention Maintenance )

Pengertian pencegahan lebih baik daripada menunggu kerusakan yang lebih berat, adalah merupakan suatu pemahaman yang harus benar-benar tertanam pada setiap orang yang bertanggung jawab atas suatu perawatan.

Perawatan pencegahan adalah bagian dari pelaksanaan pekerjaan perawatan berencana yang bertujuan untuk :

 Memantau perkembangan yang terjadi pada hasil pekerjaan perawatan secara terus -menerus sampai batas nilai-nilai yang diijinkan.

 Menemukan kerusakan dalam tahap yang lebih dini, sehingga masih ada kesempatan untuk merencanakan pelaksanaan waktu perawatan.

 Mencegah terjadinya kerusakan atau bertambahnya kerusakan, yang dapat mengakibatkan terhentinya operasi kapal.

 Suatu tugas yang perlu dilakukan agar kita dapat menelusuri jalannya kerusakan terhadap nilai keselamatan dan nilai ekonomis kapal.

4. Perawatan dan Perbaikan (Repair and Maintenance)

Perawatan dan perbaikan adalah bagian dari pelaksanaan pekerjaan perawatan berencana yang bertujuan untuk :

 Memperbaiki setiap kerusakan yang terpantau, walaupun belum waktunya dilaksanakan perbaikan.

 Mencegah terjadinya kerusakan atau bertambahnya kerusakan yang lebih besar. Suatu tugas yang perlu dilakukan agar kita dapat mempertahankan kondisi pesawat / mesin terhadap nilai keselamatan dan nilai ekonomis kapal.

Pertimbangan membuat suatu rencana perawatan dan perbaikan mesin ialah :

 Tahun pembuatan mesin dan kondisi mesin sudah berapa lama jam kerjanya

 Kapan terakhir melakukan ”General Overhaul” pada mesin tersebut dan material/suku cadang apa saja sudah diganti baru

(23)

20 | P r a k t e k G a l a n g a n K a p a l

 Bagaimana menjalankan sistem perawatan dan perbaikan sebelumnya  Berapa anggaran yang disediakan guna menjalankan PMS tersebut  Urgensi perawatan dan perbaikan terhadap tiap-tiap mesin

5. Perawatan Periodik (Period Maintenance)

Perawatan periodik adalah bagian pelaksanaan pekerjaan perawatan pencegahan yang dilakukan secara periodik berdasarkan waktu kalender atau jam kerja dengan mengacu kepada Manual Instruction Book, yaitu :

 Perawatan yang dilaksanakan secara waktu kalender :

 Perawatan secara rutin (daily)

 Perawatan secara mingguan (weekly)

 Perawatan secara bulanan (monthly)

 Perawatan secara Tiga bulan (quarterly)

 Perawatan secara tahunan (yearly / annual survey) dan

 Perawatan secara lima tahunan (special survey)  Perawatan yang dilaksanakan secara jam kerja : Perawatan setiap 250 jam sekali,

Setiap 500 jam, setiap 1000 jam, 2000 jam, 4000 jam, 8000 jam, 10000 jam, dan seterusnya, terhitung setelah selesai perbaikan (overhaul).

Macam-macam rencana kerja guna perawatan dan perbaikan permesinan, yaitu :

 Rencana kerja berdasarka kondisi mesin yang sudah memerluka perawatan dan perbaikan, misal : mesin – mesin yang sudah dalam keadaan rusak, sedangkan yang masih bekerja baik belum perlu dirawat (rencana kerja warisan).

 Rencana kerja berdasarkan prioritas pada mesin-mesin yang penting, yang langsung berkaitan dengan operasi kapal, misal : mesin induk, genset, mesin kemudi, ketel uap, dll (rencana kerja prioritas).

(24)

21 | P r a k t e k G a l a n g a n K a p a l

 Rencana kerja berdasarka kondisi suku cadang yang masih ada diatas kapal , yaitu : hanya mesin-mesin yang mempunyai suku cadangyang cukup saja yang mendapatkan perawatan dan perbaikan (rencana kerja kondisi).

 Rencana kerja menunggu apabila terjadi kerusakan, baru dilaksanakan perawatan dan perbaikan, walaupun kapal harus mengalami penundaan operasi.

6. Pengukuran Terus – menerus (Continuous Measurement).

Pengukuran terus-menerus adalah pemantauan kondisi yang dilakukan dengan pengukuran secara terus-menerus dan dicatat dalam kronologi mesin dan perlengkapannya. Penerapan pengukuran terus – menerus dapat disamakan dengan penggunaan :

 Sistem proses alarm, dimana pada nilai-nilai tertentu alarm akan berbunyi / memberikan sinyal kepada petugas jaga.

 Sistem proses thermostat, dimana pada nilai-nilai suhu tertentu thermostat akan bekerja memerintahkan sistem kerja lainnya.

 Sistem proses pressure switch, dimana pada nilai-nilai tekanan tertentu pressure switch akan bekerja memerintahkan sistem kerja lainnya.

 Sistem proses pneumatic control valve, dimana pada nilai-nilai tertentu dapat mengatur sesuai ”Differensial” yang dibutuhkan.

 Sistem proses electric automazing, dimana pada nilai-nilai tertentu dapat bekerja memerintahkan sistem dengan automatis.

 Sistem kombinasi proses kerja peralatan tersebut diatas.

Perawatan tidak terus – menerus (Non Continuous maintenance) :

 Periksa dan persiapkan suku cadang yang tersedia diatas kapal, pastikan bahwa suku cadang cukup untuk melakukan perawatan dan perbaikan, misal : General overhaul, Major overhaul, Minor overhaul.

 Persiapkan peralatan untuk perawatan dan perbaikan mesin tersebut, khususnya apabila menggunakan peralatan khusus, sehingga pekerjaan dapat dikerjakan dengan baik.

(25)

22 | P r a k t e k G a l a n g a n K a p a l

 Adakan pertemuan keselamatan (safety meeting) sebelum melakukan pekerjaan dan yakinkan bahwa pekerjaan dilakukan dengan aman dan tidak ada tindakan yang membahayakan. Apabila ada dibuatkan, misal Hot work permit, Enclose permit, dan sebagainya.

 Melapor kepada KKM dan untuk pekerjaan pada mesin – mesin penting langsung mengganggu operasi kapal; KKM harus terlebih dahulu melaporkan kepada Nakhoda dan kordinasi dengan Mualim I.

 Persiapakan Daftar / urutan pekerjaan (Check List), Berita Acara (Statement of Fact), Laporan kerusakan (Damage report), Laporan perawatan (Maintenance report), Laporan perbaikan (Repair report), dan sebagainya.

4.3Tahap Perbaikan & Perawatan Motor Penggerak Utama

Tahapan – tahapan perawatan dan perbaikan Mesin Penggerak Utama, yang popular dalam bahasa permesinan adalah Top Overhaul dan Major Overhaul

4.3.1 TOP OVERHAUL

Top Overhaul adalah tahapan pertama perawatan dan perbaikan untuk pembersihan, pemeriksaan, pengukuran, penganalisaan, penggantian baru pada semua bagian-bagian/material mesin yang di Overhaul.

Top Overhaul meliputi material :

o Kepala Silinder (Cylinder Head / Cylinder Cover). o Penekan Katup lengkap (Rocker Arm Bush, Pin, Bolts). o Batang Pendorong Rocker Arm (Push Rod for rocker arm). o Katup Buang lengkap (Exhaust Valve Spindle, Seat).

o Bushing batang Katup buang / masuk (Guide bush for Exh & Inlet). o Katup Penunjuk Pembakaran (Indicator Cock Set).

o Katup Keamanan (Safety Valve Set).

o Katup Udara Penjalan (Air Starting Valve Set). o Pengabut Bahan – bakar (Fuel Oil Injector Set). o Pompa Bahan – baker (Fuel Oil Injector Pump).

(26)

23 | P r a k t e k G a l a n g a n K a p a l

o Pompa Udara Bilas (Air Scavanging Blower).

o Sistem Udara Pengontrol (Pneumatic Control System) o Sistem Pengaman (Safety Devise System)

o Alat-alat Pengukur Panas (Thermometers)

o Alat-alat Pengukur Tekanan (Pressure Gauge / Manometer) o Penggantian MInyak Pelumas (Lube Oil Crankcase Renew)

o Pemeriksaan Baut dan Mur Ruang Engkol (Bolt & Nut Inspection) o Kunci – kunci / peralatan khusus (Special Tools) dan lainnya.

Penjelasan Top Overhaul :

Kepala Silinder (Cylinder Head/Cylinder Cover )

Kepala silinder merupakan salah satu bagian dari mesin yang sangat penting, dimana fungsi pertama bagian ini sebagai tempat terjadinya tekanan dan ledakan hasil usaha dari setiap silinder mesin. Fungsi kedua adalah untuk menempatkan seluruh bagian / peralatan penting lainnya seperti tertulis pada pekerjaan Top Overhaul tersebut.

Perawatan dan Perbaikan :

 Menjaga seluruh ruangan pendingin didalam kepala silinder tetap bersih, pastikan terisi penuh dengan air pendingin, jangan sampai terjadi adanya ”udara” terjebak didalamnya, hal ini dapat menyebabkan keretakan pada kepala silinder tersebut.  Menjaga suhu air pendingin tetap stabil pada saat mesin penggerak utama bekerja

ataupun sedang tidak bekerja, hal ini juga dapat menyebabkan keretakan pada kepala silinder.

 Seluruh permukaan dudukan (setting) kepala silinder, katup-katup yang menempel harus selalu dalam keadaan rata dan bersih, sebab kerusakan pada salah satu bagian permukaan ini dapat mengakibatkan rusaknya 1 unit kepala silinder.

Penekan Katup lengkap (Rocker Arm Bush, Pin, Bolts).

(27)

24 | P r a k t e k G a l a n g a n K a p a l

juga sangat banyak dan menimbulkan keausan-ausan yang tidak merata, perawatannya dengan sistem pelumasan yang cukup dan lancar.

Perawatan dan Perbaikan.

 Perawatan pertama adalah menjaga sistem minyak pelumasan yang cukup dan lancar untuk seluruh bagian Rocker Arm tersebut. karena pada mesin dengan putaran per menit antara 720 – 1800 Rpm, maka dapat dibayangkan dalam waktu 1 (satu) menit bagian-bagian yang bergesekan menerima beban sampai 720 – 1800 kali gesek.  Pada jadwal dilakukannya perawatan Top Overhaul, maka seluruh bagian Rocker Arm

ini harus diperiksa dengan teliti dan bila perlu adakan pergantian material baru. Keausan pada Bush & Pin walaupun hanya sedikit atau sangat kecil, akan berdampak langsung kepada penyetelan ”Clearence” katup buang dan katup masuk, maka akibatnya dapat terjadi kerugian pembakaran didalam silinder.

 Pengukuran atau penyetelan jarak kelonggaran (clearence) pada katup buang dan katup masuk tergantung dari besar kecilnya tenaga mesin dan pabrik pembuatnya. Pengalaman dari beberapa instruction book pada mesin dibawah 5.000 HP. Menunjukkan antara 0,15 – 0,35 milimeter dan mesin diatas 5.000 HP (umumnya 2 tak) menunjukan antara 0,30 – 0,50.

Batang pendorong penekan katup (Push Rod for rocker arm)

 Periksa jangan sampai batang/tuas ”tidak lurus”, kondisi tidak lurus atau bengkok ini disebabkan pernah terjadi penyetelan kelonggaran katup atau biasa disebut ”Valves Clereance” terlalu sempit / rapat, sehingga pada saat mesin bekerja tidak ada lagi kelonggaran katupnya dan batang pendorong Rocker Arm tertekan sampai terjadi sedikit bengkok.

(28)

25 | P r a k t e k G a l a n g a n K a p a l Perawatan dan Perbaikan

 Pemeriksaan batang yang sudah bengkok sangat mudah sekali, yaitu dengan meletakkan batang tersebut dimeja yang benar-benar rata kemudian batang digelindingkan dan dapat menggelinding dengan baik berarti masih lurus dan sebaliknya tidak mau menggilinding/berputar berarti batang sudah bengkok dan harus diganti baru.

 Periksa semua sistem minyak pelumas, yakinkan semua sudah bekerja dengan baik dengan jumlah minyak yang cukup, yakinkan pada saat penyetelan jumlah minyak pelumas rocker Arm ini hanya boleh dilakukan oleh Masinis yang merawatnya atau Masinis I sebagai kepala kerja.

Pemeriksaan berikutnya adalah pada kedua ujung batang pendorong Rocker Arm tersebut apakah masih berbentuk bulat-licin-mengkilat, apabila tidak demikian atau sudah berbentuk tidak bulat-kasar-ada bekas luka sebaiknya langsung diganti dengan suku cadang yang baru.

Katup Buang Lengkap (Exh Valve Spindle & Seat)

Sebelum melakukan perawatan dan perbaikan katup buang lengkap ini, setiap masinis kapal diharapkan harus benar-benar memahami terlebih dahulu fungsi katup buang lengkap pada sebuah mesin diesel. Selain mesin diesel 4 tak ada juga mesin diesel 2 tak dengan system pembilasan memanjang (misalnya Burmiester & Wind) juga menggunakan sistem katup buang pada kepala silinder.

Pengalaman dilapangan masih banyak Masinis yang sanagt kurang memperhatikan fungsi dan perawatan katup buang lengkap (set) ini, dikatakan lengkap berarti katup buang dan dudukannya.

(29)

26 | P r a k t e k G a l a n g a n K a p a l 4.3.2 MAJOR OVERHAUL

Major Overhaul adalah tahapan kedua perawatan dan perbaikan untuk pembersihan, pemeriksaan, pengukuran, penganalisaan, penggantian baru pada semua bagian-bagian/material mesin yang bergerak. Pelaksanaaannya dilakukan pada saat mesin sudah bekerja sudah mencapai antara 8.000 jam kerja – 16.000 jam kerja.

Major Overhaul meliputi material :

a. Semua material yang dikerjakan pada saat Top Overhaul.

b. Semua material dan semua bagian-bagian yang bergerak pada mesin diesel tersebut yaitu : * Pelapis Silinder (Cylinder Liner)

* Torak & Ring Torak (Piston & Piston Ring) * Kepala Silang (Cross Head)

* Batang Torak (Connecting Road) * Metal Jalan(Crank Pin Bearing) * Poros Engkol (Crank Shaft Journal) * Metal Duduk (Main Bearing)

* Poros Nok & Penggeraknya (Camshaft & Diving Divices) * Turbin Gas Buang (Turbo Charger)

* Pompa Bahan-bakar (Fuel Oil Injection Pump) * Pendingin Udara Pembilas (Air Scavanging Cooler) * Pompa Udara Bilas (Air Scavanging Blower)

* Poros Penerus & Metal (Intermediate Shaft & Bearing) * Sistem Udara Pengontrol (Pneumatic System Control) * Sistem Pengaman (Safety Device System)

* Alat-alat Pengukur Panas (Thermometers)

* Alat-alat Pengukur Tekanan (Pressure Gauge / Manometer) * Kunci – kunci / Peralatan Khusus (Special Tolls)

(30)

27 | P r a k t e k G a l a n g a n K a p a l Penjelasan Perawatan Major Overhaul.

Major Overhaul adalah salah satu tindakan atau bagian penting dari suatu sistem perawatan dan perbaikan yang dilakukan pada semua Motor Diesel untuk semua type dan jenis dari pabrik manapun.

Tujuan utama dilaksanakan perawatan dan perbaikan Major Overhaul ini antara lain adalah : a. Mengembalikan kondisi ”performance” semula mesin (diesel) yang sudah bekerja dan

berjasa melakukan langkah-usaha antara 8.000 – 16.000 jam kerja dengan menggunakan banyak komponen yang bergerak, sudah seharusnya dilakukan penggantian material yang 100% baru, sehingga diharapkan ”performance” Mesin dapat kembali normal seperti 95% baru.

b. Dalam kenyataannya dilapangan tidak semua dilakukan penggantian material baru, terutama material yang kondisinya masih cukup baik dan belum melebihi ambang-batas maksimum yang diijinkan, artinya material tersebut masih layak untuk dipakai dalam kondisi antara70% - 80% (misal : Cylinder Liner, Cylinder Head, piston, spring, Exhaust & Intake Valves), sehingga diharapkan ”performance” mesin hanya dapat mencapai sekitar 70% saja.

c. Kondisi pada Item No.2 tersebut diatas adalah yang paling banyak dilakukan dilapangan/di kapal, dengan banyak pertimbangan bahwa perusahaan tidak menghendaki antara lain :

 Biaya perawatan dan perbaikan yang besar  Kecepatan kapal yang maksimum

 Perawatan dan perbaikan sesuai dengan Running Hours  Pengawasan perusahaan dan Class yang ketat

(31)

28 | P r a k t e k G a l a n g a n K a p a l

BAB V

PENUTUP

5.1Kesimpulan

Dapat ditarik kesimpulan Perawatan atau Pemeliharaan adalah suatu kegiatan yang perlu dilaksanakan terhadap seluruh obyek baik non-teknis meliputi manajemen dan sumber daya manusia agar dapat berfungsi dengan baik teknis meliputi suatu material atau benda yang bergerak ataupun benda yang tidak bergerak, sehingga material tersebut dapat dipakai dan berfungsi dengan baik serta selalu memenuhi persyaratan internasional.

Kegiatan yang diperlukan untuk mempertahankan manajemen dan material sampai pada suatu tingkat kondisi tertentu.Segala macam kegiatan yang ditunjukan untuk menjaga agar kapal selalu berada dalam kondisi baik laik laut dan dapat dioperasikan untuk pengangkutan laut pada setiap saat degan kemampuan diatas kondisi minimum tertentu

Jika pemelihara dilakukan dengan baik dan sesui prosedur maka dapat dipastikan usia dari material dan usaha kapal ketika berlayar dapat maksimal dan tidak ada kendala.

5.2 Saran

(32)

29 | P r a k t e k G a l a n g a n K a p a l

DAFTAR PUSTAKA

V.L.MALLEEV, M.E., DR.A.M, 1986. Operasi dan Pemeliharaan Motor Diesel. Erlangga : Jakarta.

WILKINSON. 2010. Marine Diesel Troubleshooting. Diesel Service, LTD.

NIGATA. Section 5. Troubleshooting. NIGATA Engine Company, Inc.

Gambar

Gambar 1. Lay out JMI 1
Gambar 2. Lay out JMI 2
Table Peralatan angkat dan angkut di JMI 2

Referensi

Dokumen terkait

Masalah yang sedang dihadapi perusahaan saat ini adalah masih terdapat banyak delay pada mesin-mesin yang digunakan dalam sistem produksi job order, khususnya mesin

Kendala-kendala yang ditemukan selama pelaksanaan meliputi : (1) STEAM tergolong baru sehingga bimbingan guru lebih banyak diperlukan; (2) masih terdapat peserta didik