• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran Radio Dalam Dakwah di radio

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Peran Radio Dalam Dakwah di radio"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH KOMUNIKASI MASSA “PERAN RADIO DALAM DAKWAH”

YUME SACHARIAS PRAMUDHANA

(2)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Indonesia adalah bangsa yang kaya akan nilai-nilai budaya dan sejarah, yang tentunya budaya dan sejarah tersebut mempengaruhi semua aspek kehidupan dan juga memberikan serta membantu dalam pembentukan pola pikir (paradigma) masyarakat dalam bernegara dan bertanah air.

Di era globalisasi ini dimana jaringan informasi dapat diakses dimanapun kapanpun dan oleh siapapun mengakibatkan terjadinya perkembangan di segala sektor dan pemahaman baru terhadap budaya serta penerapan-penerapan akan pola yang diterapkan oleh negara lain.

Negara kita Indonesia adalah negara yang menjadi salah satu tujuan tempat penyebaran jaringan informasi dan budaya global. Karena Indonesia adalah negara berkembang dengan tingkat populasi yang tinggi dan ditunjang dengan berbagai macam fasilitas yang mana dengan fasilitas tersebut memungkinkan untuk mengakses semua informasi. Dan informasi yang didapat, didalamnya terdapat unsur-unsur budaya asing yang mana sangat berlawanan dengan khas budaya kita sendiri.

(3)

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian dan Sejarah Radio

2.1 Pengertian Radio

Radio adalah suatu perlengkapan elektronik yang termasuk media audio. Dan hanya memberikan rangsangan audio(pendengar). Dengan melalui alat ini orang dapat mendengar siaran tentang berbagai peristiwa,kejadian penting dan baru,masalah-masalah dalam kehidupan serta acara rekreasi yang menyenangkan. Dapat dimengerti kalau audio menjadi media pendidikan dalam berbagai aspek nya. Karena media ini memang memiliki potensi dan kekuatan yang amat berpengaruh dalam dunia kependidikan.

Radio pendidikan adalah radio yang memanfaatkan dunia pembelajaran, dimana pola atau ruang lingkup pembelajaran ialah pendidikan formal, nonformal, yang meliputi pembelajaran. Dengan format radio pendidikan dan informasi (jauh berbeda dengan siaran-siaran radio lain yang cenderung lebih besar porsinya kepada siaran-siaran hiburan), radio pendidikan mampu menarik perhatian audiens yang haus akan informasi yang obyektif dan berbobot. Misal dalam pelajaran baca tulis, radio berfungsi untuk menimbulkan motivasi untuk belajar baik sendiri maupun berkelompok, juga untuk memobilisasikan pendapat dan meningkatkan daya imajinasi anak.

Media audio/radio pembelajaran adalah suatu media yang menyampaikan pesan-pesan pendidikan/pembelajaran melalui CD atau disiarkan melalui stasiun (station) pemancar radio Menurut UU No. 32/2002 tentang penyiaran: ” Penyiaran radio adalah media komunikasi massa dengar yang menyalurkan gagasan dan informasi dalam bentuk suara secara umum dan terbuka, berupa program yang teratur dan berkesinambungan”.

2.2 Sejarah Radio

(4)

gelombang Hertzian), dan menemukan bahwa persamaan elektromagnetik dapat diformulasikan ke persamaan turunan partial disebut persamaan gelombang.

Amstrong seorang ahli teknis penemu radio yang dilahirkan pada tanggal 18 Desember 1890 di New York City, Amerika Serikat. Kepintaran dan keuletannya sudah tampak sejak kecil. Ketika usianya menginjak 14 tahun, ia telah bercita-cita ingin menjadi seorang penemu. Saat ia menginjak usia remaja, dia mulai mencoba menjad tukang servis alat-alat rumah tangga tanpa kabel (nirkabel), dan ketika duduk di banggu SMA dia melakukan uji coba membuat antena di depan rumahnya untuk mempelajari teknologi nirkabel yang kala itu sering mengalami gangguan. Dia dengan mudha dan cepat dapat mengetahui permasalahan pada alat komunikasi tersebut. Ia juga dapat menemukan kelemahan sinyal pada penerima terakhir transmisi komunikasi. Padahal tidak ada cara lain untuk memperkuat tenaga pada pengiriman akhir. Untuk mengembangkan pengetahuannya dalam bidang gelombang komunikasi, setelah tamat SMA Amstrong masuk ke Universitas Columbia jurusan Teknik. Di universitas itulah dia melanjutkan penelitiannya di bidang nirkabel.

Pada tahun ketiga di Universitas Columbia, Amstrong memperkenalkan penemuannya berupa penguat gelombang radio pertama (radio amplifier). Radio sendiri sebenarnya sudah ditemukan terlebih dahulu oleh Lee De Forest dan kemudia mendesain ulang dengan mengambil gelombang elektromagnetik yang datang dari sebuah transmisi radio dan dengan cepat mengambil sinyal balik melalui tabung. Hanya sesaat, kekuatan sinyal akan meningkat sebanyak 20.000 kali per detik. Fenomena ini oleh Amstrong disebut dengan “Regenarasi Radio” yang merupakan penemuan penting dan sangat diperlukan saat radio pertama kali ada.

Dengan pengembangan ini, para teknisi radio tidak memerlukan 20 ton generator lagi agar stasiun radio mereka mengudara. Desain sirkuit tunggal temuan Amstrong menjadi kunci kelangsungan gelombang transmiter yang menjadi inti operasional radio. Dan dia lulus sarjana teknik tahun 1913. Atas temuannya tersebut, Amstrong mematenkan ciptannya dan memberi lisensinya pada Marconi Corporation tahun 1914.

1. Sejarah Perkembangan Radio

(5)

meningkat, mulai terdengar gaungnya dan sudah memiliki audience yang terbagi-bagi. 1996: Perilaku komunikasi menyebabkan banyak radio yang melakukan marger dan kerjasama. 2000: Situs Internet Napser diperintahkan untuk mengakhiri saling berbagi file di Internet secara bebas. 2002: Stasiun Radio Web setuju untuk berbagi sebagian keuntungan untuk para musisi dan label untuk menggunakan hak cipta.

B. Karakteristik Radio

Radio sering disebut-sebut sebagai media buta karena hanya menampilkan audio tanpa visual. Akan tetapi, radio dalam menjalankan perannya sebagai sarana komunikasi masal tetap dipercaya oleh khayalak. Book D. Cary yang dikutip oleh Gede Bayu Rahanatha dalam “BULETIN STUDI EKONOMI Volume 13 Nomor 1 Tahun 2008” mengungkapkan beberapa karakteristik radio antara lain sebagai berikut:

1. Radio terdapat di mana mana,

Book menyatakan bahwa penelitian menyebutkan bahwa sekitar setengah miliar pesawat radio yang ada di dunia, 73% di antaranya berada di rumahrumah, toko- toko, kantor-kantor, sedangkan sisanya terdapat pada kendaraan bermotor. Jika kita berada pada jarak dengar sebuah radio yang sedang diputar, maka mau tidak mau kita akan mendengarnya.

2. Radio bersifat memilih

Geografi, demografi, dan keragaman program stasiun radio membantu pengiklan untuk menetapkan target pendengar. Fleksibilitas semacam ini berarti bahwa spot dan adlips iklan dapat disiarkan, baik secara lokal, regional, maupun nasional bahkan internasional, pada jam-jam yang dapat disesuaikan dan program-program yang ditawarkan radio. Keragaman seperti ini akan memungkinkan pengiklan atau sponsor mampu menembak target yang sesuai.

3. Radio bersifat ekonomis

(6)

atas mendengarkan radio selama hampir tiga setengah jam sehari. Seorang pengiklan biasanya mempercayakan kombinasi yang efektif atas jangkauan dan frekuensi dengan biaya yang relatif rendah per ribuan orang. Radio cepat dalam menyampaikan informasi Jika timbul kebutuhan, maka pengiklan dapat mengiklankan produk yang langsung diudarakan dalam hitungan beberapa jam. Hal ini sangat menguntungkan pengiklan yang menghadapi situasi darurat.

4. Radio cepat dalam menyampaikan informasi

Jika timbul kebutuhan, maka pengiklan dapat mengiklankan produk yang langsung diudarakan dalam hitungan beberapa jam. Hal ini sangat menguntungkan pengiklan yang menghadapi situasi darurat.

5. Radio bersifat partisipasif

Terdapat hubungan emosional antara pendengar dengan penyiar radio. Hubungan interaktif antara penyiar dan pendengar pun sangat mudah dilakukan. (Rahanatha, 2008: 43)

C. Kekuatan Media Radio untuk Dakwah

Media radio siaran dianggap sebagai “media komunikasi yang efektif”. Hal demikian dikarenakan radio siaran memiliki beberapa kekebihan, diantara lain:

1) Memiliki daya langsung. Pesan dakwah dapat disampaikan secara langsung kepada khalayak, proses penyampaian tidak begitu rumit atau kompleks. Pesan dapat disiarkan langsung dari ruang studio melalui saluran modulisasi diteruskan ke pemancar lalu sampai ke pesawat penerima.

2) Memiliki daya tembus. Siaran radio menjangkau wilayah yang luas, semakin kuat saya pemancarnya semakin jauh jarak siarannya.

3) Memiliki daya tarik, yaitu terpadunya suara manusia, suara musik dan bunyi tiruan (sound effect) sehingga mampu mengembangkan daya rekan pendengarnya. Selain itu, “radio juga memiliki kelebihan dibandingkan dengan media lain, ialah cepat dan mudah di bawah kemana-mana. Radio bisa dinikmati sambil mengerjakan pekerjaan lain, seperti memasak, menulis, menjahit dan semacamnya”.

(7)

Atas dasar kelebihan yang ada pada radio, maka perlu sekali dimanfaatkan sebagai media dakwah seperti yang terlihat sekarang ini. penggunaan radio sebagai media dakwah Islam dipandang cukup membawa hasil dan sampai pada sasarannya tanpa banyak mengalami hambatan. Radio sebagai media dakwah memiliki berberapa keutamaan antara lain:

1. Program radio dipersiapkan oleh seorang ahli, sehingga bahan yang disampaikan benar-benar bermutu.

2. Radio merupakan budaya dari masyarakat.

3. Harga dan biaya cukup murah, sehingga masyarakat mayoritas memiliki.

4. Mudah dijangkau oleh masyarakat, artinya audien atau pendengar cukup di rumah. 5. Radio memapu menyampaikan kebijaksanaan, informasi secara tepat dan akurat. 6. Pesawat mudah dibawa kemana-mana. (Asmuni, 1983: 176-177)

Dalam pemahaman moderen, pandangan Radio bukan lagi objek yang menggunakan telinga untuk menyimak sebuah acara. Mereka juga menggunakan nalar fikiran dan sekaligus empati, sehingga membentuk sikap kritis. Jika program yang ditayangkan Radio tidak sesuai, maka sikap mereka tidak sekedar memindah channel atau gelombang ke stasiun lain, tetapi akan bersifat antipati terhadap stasiun yang dinilai mengecewakan.

Sebagai contoh, dominasi menu hiburan yang muncul di Radio menimbulkan kebosanan jika tidak mampu menyuguhkan fariasi program. Dan salah satu pertimbangan untuk memfariasikan program radio adalah sikap memberdayakan pendengar dengan memberikan mereka suguhan informasi yang bersifat aktual dan yang dapat mencerdaskan intelektual pendengarnya. (Masduki, 2004: 3).

Disinilah daya kreatifitas dari pengelola (owner) program radio siaran sangat dibutuhkan dalam mengemas program siaran radio (format program). Di mana format program ini diartikan sebagai bentuk penyajian program, yang dalam percakapan sehari-hari, istilah format program ini lebih populer dibanding bentuk penyajian. Sebab dengan mengggunakan kata bentuk penyajian kadang kala imej orang terseret pada pola announcing, dan sejenisnya. Sedangkan istilah format program langsung menunjuk pada sifat dan struktur penyajian setiap acara.

(8)

antara manajemen dan penyiaran, perlu dipadukan dan disesuaikan di atas landasan tujuan yang hendak dicapai. Tujuan tersebut ada yang bersifat idiil, materiil dan atau kedua-duanya.

Dalam usaha pencapaian tujuan ini, mengingat siaran memiliki dampak sangat luas pada khalayak, serta mampu mengubah sikap, pendapat dan tingkah laku individu atau kelompok dalam waktu relatif singkat, maka pengelola siaran mempunyai tanggung jawab moral terhadap khalayak. Di sini manajemen penyiaran dapat didefinisikan sebagai kemampuan seseorang untuk mempengaruhi atau memanfaatkan kepandaian atau keterampilan orang lain, untuk merencanakan, memproduksi, dan menyiarkan siaran, dalam usaha mencapai tujuan bersama. (Raf’iuddin, 1997 : 32)

A. Rosyad Saleh mengartikan manajemen dakwah sebagai peroses merencanakan tugas, mengedepankan tugas, kemudian mengarahkan kearah pencapaian tujuan sesuai sasaran yang ditju. (Raf’iuddin, 1997)

Radio sebagai salah satu media komunikasi elektronik mempunyai prospek yang sangat strategis dalam era informasi sekarang ini, sebab Radio merupakan salah satu media informasi yang memiliki daya jangkau luas dan jauh. Manajemen yang dimaksudkan disini adalam melalui penyusunan program dan pelaksanaan program siaran serta manajemen waktunya.

D. Kelemahan Media Radio untuk Dakwah setiap saat dapat didengar menurut kehendak (objeknya).

3. Terlalu peka akan gangguan sekitar, baik bersifat alami maupun teknis.

Dengan melihat kelemahan diatas, masih terdapat kelemahan lainnya, diantaranya:

1. Produksi radio hanya suara, karena produksinya hanya suara, maka seorang reporter harus mutlak meguasai teknik announcing atau teknik penyiar.

2. Radio tidak dapat mendemonstransikan karena layarnya terletak pada imajinasi pendengar itu sendiri.

(9)
(10)

melalui masing-masing media dakwah. Dengan demikian radio dalam proses dakwahnya berbeda dengan keberadaan media dakwah lainnya. Misalnya dalam penyiaran-penyiaran yang berupa ceramah tentang keagamaan yang semuanya itu merupakan upaya penyebaran ajaran yang mudah diterima masyarakat sebagai pedoman hidup guna memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat. Tiga alasan mengapa radio semakin dilirik, karena sifat ketersegeraan ( actuality) beita radio yang tersaji secara langsng menjadi primadona karena aktualitas dan objektivitasnya aterjamin tanpa rekayasa ulang dari redaktur. Sifat format kemasan ( bodystyle), kemasan berita radio dewasa ini makin bervariasi, sehingga memjudahkan pendengar (audiean) untuk memilih kemasan yang pas untuk mereka, dan mencatat waktu penyiaran yang sesuai dengan kesibukan mereka. Sifat lokalitasnya, sebagai sarana kkomunikasi publik, radio menganut prinsip segmentasi menurut kedekatan geografis dan prilaku sosial masyarakat sekitarnya. Prinsip ini mengharuskan radio bersifat sangat lokal, dan karena itu radio lebih mampu menyerap lebih dalam aspirasi lokal dan menyiarkannya. Kehadiran radio sebagai media dakwah adalah sudah lama di manfaatkan, bagaimana mengemas dakwah melalui media radio agar lebih efektif masih merupakan hal yang perlu dikaji lebih dalam oleh pengelola radiao dan lembaga-lembaga dakwah. Terkait dengan efektifitas tersebut maka ada hal yang paling mendasar yang perlu dikaji yakni berkaitan dengan format program siaran dakwah islam, dan juga yang tidak kalah pentingnya adalah mengenai keterbatasan waktu yang disediakan untuk program siaran dakwah islam di radio relatif sedikit.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan radio sebagai media dakwah diantaranya : 1. Daya Langsung

(11)

seharusnya lebih aktual ketimbang surat kabar. Demikian juga dalam proses penyampaian pesan dakwah melalui radio.

2. Daya Tembus

Daya tembus merupakan faktor lain yangmenyebabkan radio dianggap memiliki kekuatan, yaitu daya tembus radio siaran, dalam arti tidak mengenal jarak dan rintangan. Gunung-gunung, lembah-lembah, padang pasir, rawa-rawa maupun lautan dapat ditembus oleh siaran radio.

3. Daya Tarik

Faktor ketiga yang menyebabkan radio siaran mempunyai kekuatan ialah daya tariknya yang kuat. Selain keefektifitasannya, radio juga mempunyai sifat yang antara lain adalah :

 Auditif

Yang dimaksud sifat auditif disini adalah bahwa keberadaan siaran radio hanya untuk didengar. Siaran yang sampai ketelinga pendengar hanya sepintas lalu saja. Pendengar yang tidak mengerti suatu uraian dari siaran radio, tidak mungkin meminta kepada penyiar untuk mrngulanginya lagi, sebab ia pun tidak melihat penyiarnya dan siaran pun berlalu begitu saja seperti angin.

 Gangguan

Radio tidak luput dari kekurangan, khususnya dari faktor gangguan yang antara lain : bahasa, channel, dan mekanik.

 Inti

(12)

BAB III PEMBAHASAN

Teknologi yang dipakai untuk menghantar sinyal dengan cara modulasi dan radiasi elektromagnetik ( gelombang elektromagnetik). Gelombang tersebut melintas dan merambat melalui jalur udara dan bisa juga merambat lewat ruang angkasa yang hampa udara, karena gelombang ini tidak memerlukan medium pengangkut (seperti molekul udara). Perkembangan dunia tekhnologi kini berdampak pula terhadap siaran radio. Dulu kita hanya dapat menikmati siaran radio dengan gelombang AM (Amplitude Modulation). Namun, kini pendengar pun dimanjakan oleh kemunculan gelombang radio FM (frequency modulation) yang bersuara lebih jernih. Orang yang berjasa menemukan gelombang FM adalah Edwin Howard Armstrong yang dikenal sebagai “ Bapak penemu radio FM”. Atas dasar kelebihan yang ada pada radio, maka perlu sekali dimanfaatkan sebagai media dakwah seperti yang terlihat sekarang ini. Penggunaan radio sebagai media dakwah islam dipandang cukup membawa hasil dan sampai pada sasarannya tanpa banyak mengalami hambatan Radio sebagai media dakwah memiliki beberapa keutamaan antara lain :

Program radio dipersiapkan oelh seorang ahli, sehingga bahan yang disampaikan benar benar bermutu.

 Radio merupakan bagian dari budaya masyarakat.

 Harga dan biaya cukup murah, sehingga masyarakat mayoritas memiliki.

 Mudah dijangkau oleh masyarakat, artinya audien atau pendengar cukup dirumah.

 Radio mampu menyampaikan kebijaksanaan, informasi secara tepat dan akurat.

 Pesawat mudah dibawa kemana-mana.

Radio di bagi menjadi beberapa macam, diantaranya yaitu :

 Radio AM

Radio AM (modulasi amplitudo ) bekerja dengan prinsip memodulasikan gelombang radio dan gelombang audio.

 Radio FM

Radio FM (modulasi frekuensi) bekerja dengan prinsip yang serupa dengan radio AM, yaitu dengan memodulasi gelombang radio (penghantar) dengan gelombang audio.

(13)

Radio internet (dikenal juga sebagai web radio, radio streaming dan e-radio) bekerja dengan cara mentransmisikan gelombang suara lewat internet.

 Radio Satelit

Radio satelit mentransmisikan gelombang audio menggunakan sinyal digital. Siaran radio satelit juga hanya bisa diterima di tempat terbuka dimana antena pada pesawat radio memiliki garis pandang dengan satelit pemancar.

 Radio Berdefinisi Tinggi (HD Radio)

Radio yang dikenal juga sebagai radio digital ini bekerja dengan menggabungkan sistem analog dan digital sekaligus. Faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan radio sebagai media dakwah, diantaranya :

 Daya Langsung

Daya langsung radio siaran berkaitan dengan proses penyusunan dan penyampaian pesan pada pendengarnya yang relatif cepat.

 Daya Tembus

Daya tembus merupakan faktor lain yang menyebabkan radio dianggap memiliki kekuatan, yaitu daya tembus radio siaran, dalam arti tidak mengenal jarak dan rintangan.

 Daya Tarik

Faktor ketiga yang menyebabkan radio siaran mempunyai kekuatan ialah daya tariknya yang kuat. Selain keefektifitasannya, radio juga mempunyai sifat yang antara lain adalah :

 Auditif

Yang dimaksud sifat auditif disini adalah bahwa keberadaan siaran radio hanya untuk didengar.

 Gangguan

Radio tidak luput dari kekurangan, khususnya dari faktor gangguan yang antara lain : bahasa, channel, dan mekanik.

 Inti

(14)

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan

Identitas berarti ciri-ciri, sifat-sifat khas yang melekat pada suatu hal sehingga menunjukkan suatu keunikan serta membedakannya dengan hal-hal lain. Nasional berasal dari “nation” yang memiliki arti bangsa, menunjukkan kesatuan komunitas sosio-kultural tertentu yang menjadi semangat, cita-cita, tujuan serta ideologi bersama. Jadi, Identitas Nasional adalah ciri-ciri atau sifat-sifat khas bangsa Indonesia yang membedakannya dengan bangsa-bangsa lain di dunia.

Adanya globalisasi membuat budaya kita terkikis oleh pengaruh globalisasi itu sendiri. Saat ini dapat kita lihat bahwa Indonesia memiliki krisis identitas nasional. Banyak masyarakat Indonesia yang telah melupakan unsur-unsur kebudayaan yang merupakan basis dari identitas nasional suatu bangsa.

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Selain tanaman vegetasi pohon, banyak sumber hasil hutan bukan kayu yang dapat dihasilkan oleh hutan, diantaranya adalah anggrek alam sebagai sumber plasma nutfah

Mitra Usaha tidak diperbolehkan untuk pindah ke sponsor atau jaringan lain atau mengambil Mitra Usaha yang terdaftar baik didalam grupnya maupun grup lain kecuali Mitra Usaha

Penulisan di dalam buku sakuini sudah sesuai kaidah PUEBI karena isi buku saku menggunakan huruf kapital di awal kalimat, menggunakan tanda baca yang tepat, penggunaan huruf

In this modern era, the public demand for the quality of human resources are increasing day by day and high competition of all the fields influence their mindset, especially

Nilai ini menunjukan bahwa hubungan minat membaca dengan prestasi belajar bahasa Indonesia berada pada kategori yang rendah sedangkan hasil belajar siswa di MIN Kambiolangi

Hasil analisis data dan pembahasan berdasarkan penelitian menunjukkan bahwa: 1) Pengakuan pendapatan premi asuransi jiwa secara kontrak jangka panjang sudah sesuai

Berdasarkan beberapa hal yang melatar belakangi usulan penelitian ini, tujuan utama yang dapat dicapai adalah Mengetahui dan membandingkan Efisiensi Kapasitas Desain