PERAN DIPLOMASI DOLAR
DALAM PERCATURAN EKONOMI DUNIA
Disusun oleh:
Misbahul Andik 201110360311162
Ummul Hasanah 201110360311157
Janggan Er Cahyo 2011103603111
Muhammad Taufik H 201110360311160
Hubungan Internasional
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Malang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Diplomasi yang melekat pada sifat Amerika yang sangat sering menggunakan bantuan ekonomi dalam memodifikasi perilaku negara lain. Istilah ini pertama kali muncul dalam kebijakan Presiden Howard Taft yang menginginkan kehadiran permanen Amerika di wilayah Karibia dan Latin sesudah mereka menjalankan gunboat diplomacy. Kebijakan ini berlanjut sampai kini. Kebijakan yang terkenal berkait dengan diplomasi dollar misalnya Marshall Plan alias ERP (European Recovery Program) dan program sejenis yang ditawarkan ke seluruh dunia seperti Colombo Plan. Lihat juga cashbox diplomacy.1
Berawal dari perjanjian Bretton woods pasca perang dunia II dimana perjanjian itu berisi mengenai aturan-aturan penggunaan emas sebagai standar global nilai mata uang, Amerika sebagai negara yang menjadi negara yang masih cukup kuat dalam tingkat perekonomiannya menjadi negara pemberi pinjaman dan bantuan kepada negara-bnegara yang perekonomiannya collaps pasca perang dunia II dan sebagai jaminan negara-negara tersebut berhak untuk memberikan pasokan emasnya kepada Amerika setara dengan pinjaman yang diberikan. Sehingga Amerika dapat menguasai pasokan emas dari tiap-tiap negara terhadap hutang yang ditanggunya. Maka dari itulah dolar menjadi mata uang utama didunia atau bisa dikatakan dolar merupakan pengganti dari emas.
B. Rumusan Masalah
1. Kenapa dolar menjadi mata uang utama di dunia?
2. Bagaimana peran dolar di tengah-tengah politik global? C. Tujuan
1. Mengetahui peran dolar dalam international community.
2. Memahami fungsi dan tujuan mengapa dolar menjadi alat mata uang utama di dunia.
BAB II PEMBAHASAN
Diplomasi Dolar adalah bentuk diplomasi yang melibatkan investasi di negara-negara asing untuk menstabilkan mereka. Istilah ini sering digunakan secara khusus untuk mewakili upaya yang dilakukan dalam kepentingan diri sendiri oleh Amerika Serikat. Dolar diplomasi dalam arti kata adalah diplomasi yang akan menguntungkan kepentingan Amerika Serikat. Pendekatan diplomasi telah dipraktekkan untuk waktu yang sangat lama oleh sejumlah negara, bukan hanya Amerika Serikat.2
Istilah ini menjadi populer selama masa Presiden Taft, yang terutama menggunakan diplomasi dolar untuk "mengirim dolar bukan senjata" ke daerah-daerah di mana Amerika Serikat memiliki kepentingan. Pemerintah melakukan hal-hal seperti memperoleh hutang yang dimiliki oleh negara-negara bangkrut dan investasi di bidang infrastruktur di negara-negara yang tidak mampu membelinya. Dalam pertukaran untuk ini, pemerintah Amerika Serikat mengharapkan konsesi tertentu dari negara-negara itu membantu.
Kadang-kadang Amerika Serikat menggunakan diplomasi dolar sehingga bisa berperan dalam membentuk kebijakan peraturan dengan cara yang akan bermanfaat bagi perusahaan-perusahaan Amerika. Diplomasi Dolar juga digunakan untuk mengamankan kekuasaan politik, termasuk menekan perusahaan untuk membuat undang-undang longgar untuk melindungi pekerja, membatasi perpajakan perusahaan asing, dan kegiatan lainnya.
A. Dolar Sebagai Mata Uang Utama Dunia
Dimulai dari perjanjian Bretton Woods setelah Perang Dunia 2 yang efeknya masih terasa hingga sekarang; perjanjian untuk menggunakan emas sebagai standar
2
global nilai mata uang. Pada saat itu keadaan ekonomi negara-negara dunia, kecuali Amerika Serikat, hancur karena perang. Mereka ahirnya bergantung pada pinjaman yang diberikan oleh Amerika. Pinjaman ini diberikan dalam bentuk Dolar Amerika. Sebagai jaminan, Amerika menerima emas yang dimiliki negara-negara ini. Hasilnya, Amerika otomatis menguasai seluruh emas di dunia dan jadinya hanya Dolar Amerika yang nilainya disokong oleh emas. Secara praktis, ini berarti Dolar Amerika telah menggantikan emas sebagai sumber likuiditas perekonomian dunia dan menjadi basis sistem keuangan dunia. Implikasinya, setiap negara membangun cadangan devisa dalam bentuk Dolar Amerika; cadangan dolar diperlukan agar mata uang negara yang bersangkutan dapat ditukarkan dengan dolar atau emas. Pada saat inilah mata uang Amerika menjadi mata uang internasional3.
Selain itu OPEC sebagai negara peng-ekspor minyak menetapkan dolar sebagai mata uang transaksi utamanya. Akibatnya, negara-negara peng-impor minyak dari negara-negara OPEC seperti USS dan negara Eropa lainnya harus menggunakan dolar untuk membeli minyak. Kemungkinan besar, hal tersebut aksi dari negara pengekspor minyak untuk memperkecil hutangnya terhadap AS.
Selain beberapa alasan yang dipaparkan, dolar dijadikan mata uang dunia karena merupakan mata uang paling aman di dunia; seperti krisis perekonomian global pada tahun 2008 lalu, para investor tetap menanamkan modal di AS pasca bangkrutnya Lehman Brothers. Kecenderungan ini menunjukkan bahwa, dolar memiliki likuiditas yang sangat baik terhadap pasar. Dimana likuiditas merupakan instrumen paling penting yang dipertimbangkan ketika terdapat krisis ekonomi global. B. Peran Dolar Sebagai Mata Uang Utama Dunia di Tengah-Tengah Politik Global
Untuk menjadi mata uang internasional dibutuhkan pemilik yang kuat, dalam hal ini negara yang kuat. Menjadi mata uang yang kuat bukan berarti mampu untuk menjadi mata uang internasional. Ini disebabkan karena negara yang memiliki mata uang itu belum tentu memiliki kestabilan ekonomi dan politik yang baik. Padahal untuk menjadi mata uang internasional, dibutuhkan negara dengan keadaan ekonomi maupun politik yang stabil. Karena sebagai mata uang internasional dibutuhkan kepercayaan dari dunia agar dunia menggunakannya. Sebagai contohnya mata uang dari negara Iraq, yaitu Dinar. Walaupun saat ini Dinar sebagai salah satu mata uang 3http://www.gallerydunia.com/2011/08/alasan-dollar-menjadi-mata-uang.html27/12/2012. Diakses pada 27
yang terkuat, namun keadaan Iraq tidak stabil, karena perang, konflik dalam negeri, maupun perekonomiannya. Hal ini menyebabkan dunia tidak ingin mempercayakan mata uangnya kepada Dinar Iraq sebab walaupun mata uang itu terkuat, namun belum tentu dalam jangka panjang akan stabil. Tidak stabil bisa terjadi karena perang yang makin menjadi-jadi atau konflik dalam negeri yang pada akhirnya dapat menyebabkan negara itu jatuh miskin lalu mata uangnya turun menjadi mata uang terlemah. Padahal menukarkan mata uang lalu menyimpannya adalah kegiatan jangka panjang, sehingga dibutuhkan kepercayaan yang besar dari dunia. Inilah sebabnya mengapa Dolar Amerika menjadi mata uang yang dipercayai dunia karena kondisi negaranya yang dapat diprediksi akan stabil dalam jangka panjang4.
Selain itu 85% dari mata uang transaksi5 dunia menggunakan dolar sehingga bisa
dikatakan peranan dolar begitu mempengaruhi kebijakan dalam dan luar negeri suatu negara, khususnya kebijakan perdagangan dan perekonomiannya. Misalnya, ketika dolar menguat maka negara-negara pengekspor material mentah dan manufactured goods (contoh indonesia dan negara-neagara berkembang lainnya diuntungkan) karena harga dari barang tersebut akan lebih mahal; sehingga negara seperti Indonesia dan Cina akan mengintensifkan produksi dan penjualan barangnya kepada pasar dunia disaat dolar menguat.
Berbeda ketika currency dolar menurun atau melemah, yang diuntungkan dari melemahnya dolar merupakan perusahaan yang berbasis MNC (Multi National Coorporations) yang pada dasarnya melakukan transaksi jual beli saham. Melemahnya dolar, meningkatkan investor untuk menanamkan modal. Meningkatnya tingkat penanaman modal, memberikan konsekuensi yang cukup signifikan pada pasar dalam negeri dan bisnis investasi secara umum di negara tersebut.
BAB III PENUTUP Kesimpulan
Amerika Serikat adalah negara yang super dalam banyak hal, terutama dalam bidang teknologi dan ekonomi. Bisa dikatakan mereka adalah kiblat bagi modernisasi. Kita bisa lihat betapa banyak negara-negara yang melakukan pergeseran sistem
4ibid
perpolitikan dewasa ini yang beracuan pada Amerika Serikat, kecuali mereka-mereka yang konservatif (dan itu cuma segelintir). Ini diperkuat dengan adanya mobilisasi keilmuan yang bisa kita jumpai dalam hampir semua subjek pendidikan.
