• Tidak ada hasil yang ditemukan

Paper TONSILITIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Paper TONSILITIS"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Tonsilitis adalah peradangan tonsil palatina yang merupakan bagian dari cincin waldeyer. Tonsilitis adalah infeksi dan inflamasi pada tonsil. Penyebaran infeksi dapat melalui udara (air bone droplets), tangan dan ciuman.1

Tonsilitis bisa disebabkan oleh beberapa jenis bakteri dan virus. Berdasarkan durasi waktu, tonsilitis dibagi menjadi tonsillitis akut dan tonsilitis kronik.1 Tonsilitis kronis merupakan penyakit yang paling sering terjadi dari seluruh penyakit THT.2

Menurut WHO (World Health Organization), pola penyakit THT diberbagai Negara berbeda-beda. Di Islamabad, Pakistan selama 10 tahun (Januari 1998-Desember 2007) dari 68.488 kunjungan pasien didapati penyakit Tonsilitis Kronis merupakan penyakit yang paling banyak dijumpai yakni sebanyak 15.067 (22%) penderita. Di Inggris, 100% dari pasien tonsilitis kronis dan adenoid yang datang berobat ke rumah sakit harus dirawat inap. Dari konsultan rumah sakit didapati 42% adalah untuk laki-laki dan 58% adalah bagi perempuan. Usia rata-rata pasien rawat inap adalah 15 tahun. Pasien yang berusia 15-59 tahun yang dirawat untuk tonsilitis kronis dan adenoid adalah sebanyak 32%. Pasien yang mengalami komplikasi abses sehingga diperlukan penanganan segera adalah sebanyak 94%.3

(2)

data RSUD Raden Mattaher Jambi diketahui jumlah penderita tonsilitis kronis pada tahun 2010 berjumlah 978 dari 1365 jumlah kunjungan dan pada tahun 2011 berjumlah 789 dari 1144 jumlah kunjungan.2 Sedangkan penelitian di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makasar jumlah kunjungan baru dengan tonsilitis kronis mulai Juni 2008 - Mei 2009 adalah sebanyak 63 orang.2

Menurut Manik dan kawan-kawan (2013), populasi penelitian seluruh penderita tonsilitis kronis yang terdaftar di bagian rekam medis RSUP Haji Adam Malik Medan sejak Januari 2012 -Desember 2012 dengan jumlah 86 penderita. Proporsi tertinggi penderita tonsilitis kronis berdasarkan jenis kelamin perempuan sebanyak 66,3%, kelompok umur 1 -10 tahun sebanyak 29,1%, pekerjaan sebagai pelajar/mahasiswa sebanyak 43%, keluhan utama berupa sakit tenggorok/sakit menelan sebanyak 48,8%, ukuran tonsil T2 / T2 sebanyak 39,5%, penatalaksanaan berupa medikamentosa sebanyak 73,3% .4

(3)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi Tonsil

Tonsil merupakan suatu massa yang terdiri dari jaringan limfoid dan ditunjang oleh jaringan ikat dengan kriptus didalamnya.6

Terdapat 3 macam tonsil yaitu tonsil faringeal (adenoid), tonsil palatina dan tonsil lingual yang ketiganya membentuk lingkaran yang disebut cincin Waldeyer. Tonsil palatina yang biasanya disebut tonsil saja terletak didalam fosa tonsil. Pada kutup atas tonsil seringkali ditemukan celah intratonsil yang merupakan sisa kantong faring yang kedua. Kutup bawah tonsil biasanya melekat pada dasar lidah.6

Epitel yang melapisi tonsil ialah epitel skuamosa yang juga meliputi kriptus. Didalam kriptus biasanya ditemukan leukosit, limfosit, epitel yang terlepas, bakteri dan sisa makanan. Permukaan lateral tonsil melekat pada fasia faring yang disebut kapsul tonsil. Kapsul ini tidak melekat erat pada otot faring sehingga mudah dilakukan diseksi pada tonsilektomi.6

(4)

Gambar 2.1 Anatomi Tonsil 2.2 Tonsilitis

2.2.1 Definisi

Tonsilitis adalah peradangan tonsil palatina yang merupakan bagian dari cincin Waldeyer. Cincin Waldeyer terdiri atas susunan kelenjar limfa yang terdapat didalam rongga mulut antara lain, tonsil faringeal (adenoid), tonsil palatina (tonsil faucial), tonsil lingual (tonsil pangkal lidah) dan tonsil tuba eustachius (lateral band dinding faring/Gerlach’s Tonsil).1

2.2.2 Faktor Risiko

Proses penyebaran infeksi timbul melalui udara (air borne droplets), tangan dan ciuman. Dapat terjadi pada semua umur terutama pada anak-anak.

a. Faktor usia, terutama pada anak. b. Penurunan daya tahan tubuh.

(5)

2.2.3 Klasifikasi

1. TONSILITIS AKUT

Tonsilitis akut adalah radang akut yang disebabkan oleh kuman streptococcus beta hemolyticus, streptococcus viridons dan streptococcus pygenes, dapat juga disebabkan oleh virus. Tonsilitis akut merupakan suatu inflamasi akut yang terjadi pada tonsilla palatina, yang terdapat pada daerah orofaring disebabkan oleh adanya infeksi maupun virus.1

a. Tonsilitis Viral

Tonsilitis yang disebabkan oleh virus. Paling sering yaitu Epstein Barr virus. Haemofilus influenzae merupakan penyebab tonsilitis akut supuratif. Gejala tonsilitis viral ini lebih menyerupai common cold yang disertai rasa nyeri tenggorokan.1 Jika terjadi infeksivirus coxschakie, maka pada pemeriksaan rongga mulut akan tampak luka-luka kecil pada palatum dan tonsil yang sangat nyeri dirasakan pasien.7

b. Tonsilitis Bakterial

(6)

nafsu makan dan rasa nyeri pada telinga (otalgia). Rasa nyeri pada telinga ini oleh karena nyeri alih (reffered pain) melalui saraf n.glossofaringeus. pada pemeriksaan tampak tonsil membengkak, hiperemis dan terutama detritus berbentuk folikel, lakuna atau tertutup oleh membran semu. Kelenjar submandibula membengkak dan nyeri tekan.1 8

2. TONSILITIS MEMBRANOSA

Penyakit yang termasuk dalam golongan tonsilitis membranosa adalah tonsilitis difteri, tonsilitis septik, angina plaut vincent, penyakit kelainan darah seperti leukimia akut, anemia pernisiosa, neutropenia maligna serta infeksi mononukleosis.1

a. Tonsilitis Difteri

(7)

kordis, pada saraf kranial dapat menyebabkan kelumpuhan otot palatum dan otot pernafasan, pesudomembran yang meluas ke faringolaring dapat menyebabkan sumbatan jalan nafas atas yang merupakan keadaan gawat darurat serta pada ginjal dapat menimbulkan albuminuria.1 8

b. Tonsilitis septik

Penyebab tonsilitis septik adalah Streptococcus hemoliticus yang terdapat dalam susu sapi sehingga menimbulkan epidemi. Oleh karena itu di Indonesia susu sapi dimasak dulu dengan cara pasteurisasi sebelum diminum maka penyakit ini jarang ditemukan. 1

c. Angina Plaut Vincent (Stomatitis ulseromembranosa)

Penyebab penyakit ini adalah bakteri spirochaeta atau triponema yang didapatkan pada penderita dengan higiene mulut yang kurang dan defisiensi vitamin C. 7

d. Penyakit keganasan

Pembesaran tonsil dapat merupakan manifestasi dari suatu keganasan seperti limfoma maligna atau karsinoma tonsil. Biasanya ditemukan pembesaran tonsil yang asimetris.1 8

3.TONSILITIS KRONIK

Tonsilitis kronik timbul karena rangsangan yang menahun dari rokok, beberapa jenis makanan, hygiene mulut yang buruk, pengaruh cuaca, kelelahan fisik dan pengobatan tonsilitis akut yang tidak adekuat.1 8

(8)

kronik terjadi karena proses radang berulang yang timbul dan epitel mukosa jaringan limpoid yang terkikis sehingga pada proses penyembuhan jaringan limfoid diganti oleh jaringan parut yang akan mengalami pengerutan sehingga kripti melebar. Secara klinik kripti ini diisi oleh detritus. Gejala dan tanda klinis yaitu seperti ada benda asing ditenggorokan dan tonsil tampak besar dengan permukaan tidak rata, kriptus melebar dan diisi oleh detritus, rasa ada yang mengganjal ditenggorokan, tenggorok kering dan napas berbau. Dari hasil pemeriksaan fisik ditemukan permukaan tidak rata (berbenjol-benjol) dan kripte melebar. Kripte diisi oleh detritus.7 8

2.2.4 Patofisiologi

(9)

Gambar2.2 Patofisiologi Tonsilitis

(10)

Gambar 2.3 Tonsilitis 2.2.5 Gejala Klinis

Gejala pada tonsillitis akut adalah rasa gatal/ kering ditenggorokan, anoreksia, otalgia, tonsil membengkak. Dimulai dengan sakit tenggorokan yang ringan hingga menjadi parah, sakit menelan, kadang muntah.

Tanda klinisnya dijumpai tonsil membengkak dan meradang. Tonsila biasanya bercak-bercak dan kadang-kadang diliputi oleh eksudat. Eksudat ini mungkin keabu-abuan dan kekuningan. Eksudat ini dapat berkumpul, membentuk membran dan pada beberapa kasus dapat terjadi nekrosis jaringan lokal8

(11)

Gambar 2.4 Tonsilitis Akut 2.2.6 Diagnosis

1. Anamnesis

Pasien datang dengan keluhan nyeri pada tenggorokan. Gejala lainnya tergantung penyebab tonsilitis.

(12)

Keadaan ini disebut plummy voice/ hot potato voice. Mulut berbau (foetor ex ore) dan ludah menumpuk dalam kavum oris akibat nyeri telan yang hebat (ptialismus). Tonsilitis viral lebih menyerupai common cold yang disertai rasa nyeri tenggorokan.

b. Pada tonsilitis kronik, pasien mengeluh ada penghalang/ mengganjal di tenggorokan, tenggorokan terasa kering dan pernafasan berbau (halitosis).

c. Pada Angina Plaut Vincent (Stomatitis ulseromembranosa) gejala yang timbul adalah demam tinggi (39˚C), nyeri di mulut, gigi dan kepala, sakit tenggorokan, badan lemah, gusi mudah berdarah dan hipersalivasi. 1 7

Hasil Pemeriksaan Fisik dan Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan Fisik

(13)

1. Tonsilitis viral

Virus Epstein Barr adalah penyebab paling sering. Jika terjadi infeksivirus coxschakie, maka pada pemeriksaan rongga mulut akan tampak luka-luka kecil pada palatum dan tonsil yang sangat nyeri dirasakan pasien.

2. Tonsilitis bakterial

Peradangan akut tonsil yang dapat disebabkan oleh kuman grup A stereptococcus beta hemoliticus yang dikenal sebagai strept throat, pneumococcus, streptococcus viridan dan streptococcus piogenes. Haemophilus influenzae merupakan penyebab tonsilitis akut supuratif. Infiltrasi bakteri pada lapisan epitel jaringan tonsil akan menimbulkan reaksi radang berupa keluarnya leukosit polimorfonuklear sehingga terbentuk detritus. Masa inkubasi 2-4 hari.

b. Tonsilitis kronik: pada pemeriksaan fisik ditemukan tampak tonsil membesar dengan permukaan yang tidak rata, kriptus melebar, dan kriptus berisi detritus. Tanda klinis pada Tonsilitis Kronis yang sering muncul adalah kripta yang melebar, pembesaran kelenjar limfe submandibula dan tonsil yang mengalami perlengketan. Tanda klinis tidak harus ada seluruhnya, minimal ada kripta yang melebar dan pembesaran kelenjar limfe submandibular.

c. Tonsilitis Membranosa

(14)

2. Tonsilitis septik: Penyebab tonsilitis septik adalah Streptococcus hemoliticus yang terdapat dalam susu sapi sehingga menimbulkan epidemi. Oleh karena itu di Indonesia susu sapi dimasak dulu dengan cara pasteurisasi sebelum diminum maka penyakit ini jarang ditemukan.

3. Angina Plaut Vincent (Stomatitis ulseromembranosa): Penyebab penyakit ini adalah bakteri spirochaeta atau triponema yang didapatkan pada penderita dengan higiene mulut yang kurang dan defisiensi vitamin C.

4. Penyakit keganasan

Pembesaran tonsil dapat merupakan manifestasi dari suatu keganasan seperti limfoma maligna atau karsinoma tonsil. Biasanya ditemukan pembesaran tonsil yang asimetris.

d. Berdasarkan rasio perbandingan tonsil dengan orofaring, dengan mengukur jarak antara kedua pilar anterior dibandingkan dengan jarak permukaan medial kedua tonsil, maka gradasi pembesaran tonsil dapat dibagi menjadi:

1. T0: tonsil masuk di dalam fossa atau sudah diangkat.

2. T1: <25% volume tonsil dibandingkan dengan volume orofaring atau batas medial tonsil melewati pilar anterior sampai ¼ jarak pilar anterior uvula.

3. T2: 25-50% volume tonsil dibandingkan dengan volume orofaringatau batas medial tonsil melewati ¼ jarak pilar uvula sampai ½ jarak pilar anterior-uvula.

(15)

5. T4: > 75% volume tonsil dibandingkan dengan volume orofaring atau batas medial tonsil melewati ¾ jarak pilar anterior-uvula sampai uvula atau lebih. 1 7 8

Gambar 2.5 Gradasi Pembesaran Tonsil 2.2.7 Penatalaksanaan

a. Istirahat cukup

b. Makan makanan lunak dan menghindari makan makanan yang mengiritasi c. Menjaga kebersihan mulut

d. Pemberian obat topikal dapat berupa obat kumur antiseptik e. Pemberian obat oral sistemik

1. Pada tonsilitis viral istirahat, minum cukup, analgetika, antivirus diberikan bila gejala berat.

(16)

3. Pada tonsilitis difteri, Anti Difteri Serum diberikan segera tanpa menunggu hasil kultur, dengan dosis 20.000-100.000 unit tergantung umur dan jenis kelamin. Antibiotik penisilin atau eritromisin 25-50 mg/kgBB/hari. Antipiretik untuk simptomatis dan pasien harus diisolasi. Perawatan harus istirahat di tempat tidur selama 2-3 minggu.

4. Pada Angina Plaut Vincent (Stomatitis ulseromembranosa) diberikan antibiotik spektrum luas selama 1 minggu, dan pemberian vitamin C serta vitamin B kompleks.

Pengobatan tonsilitis kronik:

a. Diberikan obat-obatan simptomatik dan obat kumur yang mengandung desinfektan. 1 7

b. Indikasi tonsilektomi.

The American Academy of Otolaryngology-Head and Neck Surgery Clinical Indicators Compendium tahun1995 menetapkan indikasi tonsilektomi:

 Serangan tonsilitis lebih dari 3x/tahun walaupun telah mendapat terapi yang adekuat

 Tonsil hipertropi yang menimbulkan maloklusi gigi dan menyebabkan gangguan pertumbuhan orofasial

 Sumbatan jalan napas yang berupa hipertropi tonsil dengan sumbatan jalan napas, sleep apnea, gangguan menelan, gangguan berbicara dan cor pulmunale

(17)

 Napas berbau dengan pengobatan yang tidak berhasil

 Tonsilitis berulang oleh karena bakteri grup A

 Hipertropi tonsil yang dicurigai adanya keganasan

 Otitis media efusi/otitis media supuratif1

Indikasi Tonsilektomi Menurut Health Technology Assessment, Kemenkes tahun 2004, indikasi tonsilektomi, yaitu: 7

a. Indikasi Absolut:

1. Pembengkakan tonsil yang menyebabkan obstruksi saluran nafas, disfagia berat, gangguan tidur dan komplikasi kardiopulmonar

2. Abses peritonsil yang tidak membaik dengan pengobatan medis dan drainase 3. Tonsilitis yang menimbulkan kejang demam

4. Tonsilitis yang membutuhkan biopsi untuk menentukan patologi anatomi b. Indikasi Relatif:

1. Terjadi 3 episode atau lebih infeksi tonsil per tahun dengan terapi antibiotik adekuat

2. Halitosis akibat tonsilitis kronik yang tidak membaik dengan pemberian terapi medis

3. Tonsilitis kronik atau berulang pada karier streptococcus yang tidak membaik dengan pemberian antibiotik laktamase resisten.

2.2.8 Komplikasi

(18)

Komplikasi jauh terjadi secara hematogen atau limfogen dan dapat timbul endokarditis, arttritis. Uveitis, dermatitis.1

2.2.9 Prognosis

(19)

BAB 3 PENUTUP 3.1 Kesimpulan

Tonsilitis adalah peradangan tonsil palatina yang merupakan bagian dari cincin waldeyer. Tonsilitis adalah infeksi dan inflamasi pada tonsil. Penyebaran infeksi dapat melalui udara (air bone droplets), tangan dan ciuman.1Tonsilitis bisa disebabkan oleh beberapa jenis bakteri dan virus. Berdasarkan durasi waktu, tonsilitis dibagi menjadi tonsillitis akut dan tonsilitis kronik.1 Tonsilitis kronis merupakan penyakit yang paling sering terjadi.

Tonsilitis akut adalah radang akut yang disebabkan oleh kuman streptococcus beta hemolyticus, streptococcus viridons dan streptococcus pygenes, dapat juga disebabkan oleh virus.Tonsilitis Membranosa adalah tonsilitis difteri, tonsilitis septik, angina plaut vincent, penyakit kelainan darah seperti leukimia akut, anemia pernisiosa, neutropenia maligna serta infeksi mononukleosis.Tonsilitis kronik timbul karena rangsangan yang menahun dari rokok, beberapa jenis makanan, hygiene mulut yang buruk, pengaruh cuaca, kelelahan fisik dan pengobatan tonsilitis akut yang tidak adekuat.

(20)

DAFTAR PUSTAKA

1. Rusmarjono, Efiaty AS. Faringitis, tonsilitis, dan hipertrofi adenoid. Buku Ajar Ilmu Kesehatan THT-KL. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2007.

2. Vivit S.Karakteristik penderita tonsilitis kronis yang diindikasikan tonsilektomi di bagian THT Rumah Sakit Umum Raden Mattaher Jambi pada Bulan Mei-Juli 2013. Universitas Jambi 2013.

3. Epocrates. Tonsillitis epidemiology. Anthehealth Service[internet]. 2015 4. Anand B. Karakteristik penderita tonsilitis kronis di rsup H. Adam Malik.

Repository USU [internet].2014.

5. Raharjo SP. Infeksi leher dalam Edisi pertama, Yogyakata; Graha Ilmu. 2013. 6. Paulsen, F & Wascke J. 2012. Atlas Anatomi Manusi Sobotta. Jilid 3. Edisi

23. Jakarta. EGC

7. PMK, 2014. Tonsilitis. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer

Gambar

Gambar 2.1 Anatomi Tonsil
Gambar 2.3  Tonsilitis
Gambar 2.4 Tonsilitis Akut
Gambar 2.5 Gradasi Pembesaran Tonsil

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Penjarahan dan Pengrusakan mungkin memiliki porsi yang lebih banyak dibanding bentuk kriminalitas lain pada bulan mei 1998 dan kedua macam kriminalitas ini

Madin Hidayatul Mubtadiin telah memiliki sarana prasarana yang cukup memadai, dengan memiliki 3 ruang kelas dan satu lagi bertempat di mushalla sebelah ruang kelas, satu ruang untuk

Sekarang penulis akan mengajak para pembaca untuk membaca langsung pada bagian pembahasan yang lebih fokus yaitu studi kasus pada sebuah sebuah SMU secara fiktif (imajiner)..

Data manfaat hutan tanaman terdiri dari: manfaat nilai kayu, nilai jasa hutan tanaman dalam mengurangi emisi dari lahan gambut serta data jasa penyerapan gas CO2.. Data

Tujuan audit atas laporan keuangan oleh auditor independen pada umumnya adalah untuk menyatakan pendapat tentang kewajaran, dalam semua hal yang material,

bunga warna putih berbintik-bintik merah (BIN) dan putih bergaris merah (GAR) bertemu dengan bunga warna merah (MER) pada indeks similaritas 0,73 (73%), yang diikuti dengan putih

Pelajaran Bahasa Indonesia secara garis besar bertujuan untuk membentuk siswa terampil berbahasa, yaitu terampil dalam menyimak, berbicara, membaca, dan

Batuk darah atau yang dalam istilah kedokteran disebut dengan hemoptisis adalah ekspetorasi darah akibat perdarahan pada saluran napas di bawah laring atau perdarahan