• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH SENI BUDAYA GAMELAN NAMA RAKHEL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH SENI BUDAYA GAMELAN NAMA RAKHEL"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH SENI BUDAYA

GAMELAN

NAMA :RAKHEL CITRA D

KELAS :X S 2

SMAN 2 BANGUNTAPAN

(2)

MAKALAH SENI BUDAYA

GAMELAN

NAMA :KARUNIA MAHARANI

KELAS :X S 2

SMAN 2 BANGUNTAPAN

(3)

Sejarah gamelan Jawa

Apabila kita melihat ke masa lampau, jadi sebenarnya gamelan pada mulanya hanya terdiri atas satu buah gong besar saja, kemudian lama-kelamaan dari satu buah gong besar tersebut ditambah dengan gong-gong yang ukurannya lebih kecil dengan berbagai macam bentuk termasuk seperti apa yang bisa kita lihat sekarang ini.

Menurut kepercayaan orang jawa, gamelan diciptakan oleh dewa yang menguasai daratan Jawa yaitu Sang Hyang Guru yang mendiami Gunung Mahendra atau saat ini lebih terkenal dengan sebutan Gunung Lawu. Jadi pada jaman dahulu gamelan tersebut dibuat dan

digunakan untuk berkomunikasi dan untuk memanggil dewa-dewa lainnya. Akan tetapi agar bisa menyampaikan pesan yang lebih khusus akhirnya dibuatlah 2 macam gong yang menjadi cikal bakal gamelan secara umum seperti saat ini.

Gamelan sendiri termasuk dalam jenis musik ansamble yang mana dimainkan secara

bersama-sama dengan alat musik lain untuk menciptakan alunan suara yang merdu. Bahkan alat musik gamelan ini juga bisa kita jumpai di relief candi borobudur.

Asal usul nama gamelan

Nama gamelan sendiri sebenarnya berasal dari dua suku kata "gamel" dan "an". Adapun Gamel dalam bahasa jawa berarti memukul atau menabuh, sedangkan an dalam bahasa jawa berarti kata benda. Jadi gamelan merupakan suatu aktifitas menabuh yang dilakukan oleh orang jaman dahulu yang kemudian menjadi nama alat musik ansambel.

Gamelan Jawa adalah ensembel musik yang biasanya menonjolkan metalofon, gambang, gendang, dan gong. Musik yang tercipta pada Gamelan Jawa berasal dari paduan bunyi gong, kenong dan alat musik Jawa lainnya. Irama musik umumnya lembut dan mencerminkan keselarasan hidup, sebagaimana prinsip hidup yang dianut pada umumnya oleh masyarakat Jawa.

Kendang

(4)

Seseorang yang memainkan kendang.

Kendang koleksi KBRI Canberra, Australia.

Kendang atau kendhang adalah instrumen dalam gamelanJawa Tengah dan Jawa Barat

yang salah satu fungsi utamanya mengatur irama. Instrument ini dibunyikan dengan tangan, tanpa alat bantu. Jenis kendang yang kecil disebut ketipung, yang menengah disebut kendang ciblon/kebar. Pasangan ketipung ada satu lagi bernama kendang gedhe biasa disebut kendang kalih. Kendang kalih dimainkan pada lagu atau gendhing yang berkarakter halus seperti ketawang, gendhing kethuk kalih, dan ladrang irama dadi. Bisa juga dimainkan cepat pada pembukaan lagu jenis lancaran ,ladrang irama tanggung. Untuk wayangan ada satu lagi kendhang yang khas yaitu kendhang kosek.

Kendang kebanyakan dimainkan oleh para pemain gamelan profesional, yang sudah lama menyelami budaya Jawa. Kendang kebanyakan di mainkan sesuai naluri pengendang, sehingga bila dimainkan oleh satu orang dengan orang lain maka akan berbeda nuansanya.

Bonang Barung

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas (Dialihkan dari Bonang)

Bonang Barung adalah salah satu bagian dari seperangkat Gamelan Jawa, Bonang terbagi menjadi dua yaitu Bonang barung dan Bonang penerus.[1]

Bonang barung berukuran sedang, beroktaf tengah sampai tinggi, adalah salah satu dari instrumen-instrumen pemuka dalam Ansambel.[1] Khususnya dalam teknik tabuhan pipilan,

pola-pola nada yang selalu mengantisipasi nada-nada yang akan datang dapat menuntun lagu instrumen-instrumen lainnya.[1] Pada jenis gendhing bonang, bonang barung memainkan

pembuka gendhing (menentukan gendhing yang akan dimainkan) dan menuntun alur lagu gendhing.[1] Pada teknik tabuhan imbal-imbalan, bonang barung tidak berfungsi sebagai lagu

penuntun; ia membentuk pola-pola lagu jalin-menjalin dengan bonang panerus, dan pada aksen aksen penting bonang boleh membuat sekaran (lagu-lagu hiasan), biasanya di akhiran kalimat lagu.[1]

Demung

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

(5)

Dalam satu set gamelan biasanya terdapat 2 demung, keduanya memiliki versi pelog dan

slendro. Demung menghasilkan nada dengan oktaf terendah dalam keluarga balungan, dengan ukuran fisik yang lebih besar. Demung memiliki wilahan yang relatif lebih tipis namun lebih lebar daripada wilahan saron, sehingga nada yang dihasilkannya lebih rendah. Tabuh demung biasanya terbuat dari kayu, dengan bentuk seperti palu, lebih besar dan lebih berat daripada tabuh saron.

Cara menabuhnya ada yang biasa sesuai nada, nada yang imbal, atau menabuh bergantian antara demung 1 dan demung 2, menghasilkan jalinan nada yang bervariasi namun mengikuti pola tertentu. Cepat lambatnya dan keras lemahnya penabuhan tergantung pada komando dari kendang dan jenis gendhingnya. Pada gendhing Gangsaran yang menggambarkan kondisi peperangan misalnya, demung ditabuh dengan keras dan cepat. Pada gendhing Gati yang bernuansa militer, demung ditabuh lambat namun keras. Ketika mengiringi lagu ditabuh pelan. Ketika sedang dalam kondisi imbal, maka ditabuh cepat dan keras.

Demung dan tabuh demung (di atasnya)

Dalam memainkan demung, tangan kanan memukul wilahan / lembaran logam dengan tabuh, lalu tangan kiri memencet wilahan yang dipukul sebelumnya untuk menghilangkan

dengungan yang tersisa dari pemukulan nada sebelumnya. Teknik ini disebut memathet (kata dasar: pathet = pencet)

Kenong

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Artikel atau bagian artikel ini tidak memiliki referensi atau sumber tepercaya sehingga isinya tidak bisa dipastikan. Bantu perbaiki artikel ini dengan

menambahkan referensi yang layak. Tulisan tanpa

sumber dapat dipertanyakan dan dihapus sewaktu-waktu oleh Pengurus. (30 Juni 2010)

Kenong merupakan salah satu alat musik yang menyusun gamelan Jawa. Kenong biasanya dimainkan dengan dipukul oleh satu alat pemukul. Alat ini merupakan pengisi akor atau harmoni dalam permainkan gamelan, kenong berfungsi sebagai penentu batas-batas gatra, menegaskan irama. Kenong juga termasuk dalam alat musik berpencu, namun ukuran lebih besar daripada bonang. Alat ini juga dipukul menggunakan alat pemukul kayu yang dililitkan kain. Jumlah dalam satu set bervariasi tetapi biasanya sekitar 10 buah.

(6)

Kenong merupakan unsur instrumen pencongamelan yang paling gemuk, dibandingkan dengan kempul dan gong yang walaupun besar namun berbentuk pipih. Kenong ini disusun pada pangkon berupa kayu keras yang dialasi dengan tali, sehingga pada saat dipukul kenong tidak akan bergoyang ke samping namun dapat bergoyang ke atas bawah, sehingga

menghasilkan suara. Bentuk kenong yang besar menghasilkan suara yang rendah namun nyaring dengan timber yang khas (dalam telinga masyarakat Jawa ditangkap berbunyi ning-nong, sehingga dinamakan kenong). Dalam gamelan, suara kenong mengisi sela-sela antara

kempul.

Slenthem

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Slenthem merupakan salah satu instrumengamelan yang terdiri dari lembaran lebar logam tipis yang diuntai dengan tali dan direntangkan di atas tabung-tabung dan menghasilkan dengungan rendah atau gema yang mengikuti nada saron, ricik, dan balungan bila ditabuh. Beberapa kalangan menamakannya sebagai gender penembung. Seperti halnya pada instrumen lain dalam satu set gamelan, slenthem tentunya memiliki versi slendro dan versi

pelog. Wilahan Slenthem Pelog umumnya memiliki rentang nada C hingga B, sedangkan slenthem slendro memiliki rentang nada C, D, E, G, A, C'.

Cara memainkan

Cara menabuh slenthem sama seperti menabuh balungan, ricik, ataupun saron. Tangan kanan mengayunkan pemukulnya dan tangan kiri melakukan "patet", yaitu menahan getaran yang terjadi pada lembaran logam. Dalam menabuh slenthem lebih dibutuhkan naluri atau perasaan si penabuh untuk menghasilkan gema ataupun bentuk dengungan yang baik. Pada notasi C, D, E, G misalnya, gema yang dihasilkan saat menabuh nada C harus hilang tepat saat nada D ditabuh, dan begitu seterusnya.

Untuk tempo penabuhan, cara yang digunakan sama seperti halnya bila menggunakan balungan, ricik, dan saron. Namun untuk keadaan tertentu misalnya demung imbal, maka slenthem dimainkan untuk mengisi kekosongan antara nada balungan yang ditabuh lambat dengan menabuh dua kali lipat ketukan balungan. Atau bisa juga pada kondisi slenthem harus menabuh setengah kali ada balungan karena balungan sedang ditabuh cepat, misalnya ketika gendhing Gangsaran pada adegan perangan

Gender

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Untuk alat musik gamelan Jawa, lihat Gender (musik).

Gender (pengucapan bahasa Indonesia: [gènder]) atau sering juga disalahejakan jender dalam

sosiologi mengacu pada sekumpulan ciri-ciri khas yang dikaitkan dengan jenis kelamin

seseorang dan diarahkan pada peran sosial atau identitasnya dalam masyarakat. WHO

(7)

dianggap layak bagi laki-laki dan perempuan yang dikonstruksi secara sosial dalam suatu masyarakat."[1]

Konsep gender berbeda dari seks atau jenis kelamin (laki-laki dan perempuan) yang bersifat

biologis, walaupun dalam pembicaraan sehari-hari seks dan gender dapat saling

dipertukarkan. Ilmu bahasa (linguistik) juga menggunakan istilah gender (alternatif lain adalah genus) bagi pengelompokan kata benda (nomina) dalam sejumlah bahasa. Banyak bahasa yang terkenal dari rumpun bahasa Indo-Eropa (contohnya bahasa Spanyol) dan

Afroasiatik (seperti bahasa Arab), mengenal kata benda "maskulin" dan "feminin" (beberapa juga mengenal kata benda "netral").

Dalam isu LGBT, gender dikaitkan dengan orientasi seksual. Seseorang yang merasa identitas gendernya tidak sejalan dengan jenis kelaminnya dapat menyebut dirinya "intergender", seperti dalam kasus waria.

Dalam konsep gender yang dikenal adalah peran gender individu di masyarakat, sehingga orang mengenal maskulinitas dan femininitas. Sebagai ilustrasi, sesuatu yang dianggap maskulin dalam satu kebudayaan bisa dianggap sebagai feminin dalam budaya lain. Dengan kata lain, ciri maskulin atau feminin itu tergantung dari konteks sosial-budaya bukan semata-mata pada perbedaan jenis kelamin.

Gong

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Gong

Gong merupakan sebuah alat musik pukul yang terkenal di Asia Tenggara dan Asia Timur. Gong ini digunakan untuk alat musik tradisional. Saat ini tidak banyak lagi perajin gong seperti ini.

Gong yang telah ditempa belum dapat ditentukan nadanya. Nada gong baru terbentuk setelah dibilas dan dibersihkan. Apabila nadanya masih belum sesuai, gong dikerok sehingga lapisan perunggunya menjadi lebih tipis.

(8)

Gandingan

 Agung  Babendil  Bonang  Coil Gong  Gandingan  Gong ageng  Kempul

 Kempyang and ketuk  Kenong

 Khong mon  Kulintang  chau gong

 nipple gong (boa gong)  feng gong

 tam tam

(9)

 flat gong  rin gong  Umpan

 Kkwaenggwari - gong kecil tipis  Jing - gong besar

Rebab

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Rebab di Turki.

Rebab (Arabةبابرلا atau ةبابر - "busur (instrumen)"),[1] juga rebap, rabab, rebeb, rababah,

atau al-rababa) adalah jenis alat musik senar yang dinamakan demikian paling lambat dari abad ke-8 dan menyebar melalui jalur-jalur perdagangan Islam yang lebih banyak dari Afrika Utara, Timur Tengah, bagian dari Eropa, dan Timur Jauh. Beberapa varietas sering memiliki tangkai di bagian bawah agar rebab dapat bertumpu di tanah, dan dengan demikian disebut rebab tangkai di daerah tertentu, namun terdapat versi yang dipetik seperti kabuli rebab

(kadang-kadang disebut sebagai robab atau rubab).

Ukuran rebab biasanya kecil, badannya bulat, bagian depan yang tercakup dalam suatu membran seperti perkamen atau kulit domba dan memiliki leher panjang terpasang. Ada leher tipis panjang dengan pegbox pada akhir dan ada satu, dua atau tiga senar. Tidak ada papan nada. Alat musik ini dibuat tegak, baik bertumpu di pangkuan atau di lantai. Busurnya

biasanya lebih melengkung daripada biola.

Rebab, meskipun dihargai karena nada suara, tetapi memiliki rentang yang sangat terbatas (sedikit lebih dari satu oktaf), dan secara bertahap diganti di banyak dunia Arab oleh biola dan kemenche. Hal ini terkait dengan instrumen Irak, Joza, yang memiliki empat senar.

(10)

Bizantium (atau lūrā) sebagai alat musik busur khas Bizantium dan setara dengan rabāb

Arab.[2]

Konstruksi

Rebab ini digunakan dalam berbagai macam ansambel musik dan genre, sesuai dengan distribusi yang luas, dan dibangun dan dimainkan agak berbeda di daerah berbeda. Di Asia Tenggara, rebab adalah instrumen besar dengan kisaran mirip dengan viola da gamba, sedangkan versi dari instrumen yang jauh lebih ke barat cenderung lebih kecil dan lebih tinggi melengking. Badannya bervariasi dengan banyak hiasan ukiran, seperti di Jawa, untuk model sederhana seperti "biola sungai Nil" Mesir 2 senar mungkin memiliki badan yang terbuat dari setengah tempurung kelapa. Versi yang lebih canggih memiliki kotak suara logam dan depan mungkin setengah-ditutupi dengan tembaga yang dipukuli, dan setengah dengan kulit sapi.

Arab, Persia dan Ottoman

Rebab itu banyak digunakan, dan terus akan digunakan, dalam musik tradisional Persia. Ada juga instrumen busur pada musik Persia bernama Kamanche yang memiliki bentuk dan struktur yang sama. Rebab juga dimainkan di negara lain seperti India, kemungkinan besar menelusuri asal kepada Iran Raya karena penggunaannya di pengadilan Sassanid. Ini diadopsi sebagai instrumen kunci dalam musik klasik Arab dan di Maroko, tradisi musik

Arab-Andalusia telah tetap hidup dengan keturunan Muslim yang meninggalkan Spanyol sebagai pengungsi mengikuti Reconquista. Rebab ini menjadi instrumen favorit di rumah teh

Kekaisaran Ottoman (Turki) sampai kedatangan biola, satu-satunya alat musik busur di Kekaisaran Ottoman.

Pedalaman Asia

Permainan Rebab di Banjarmasin (era tahun 1910-1925).

Varian biola tangkai sangat umum digunakan oleh banyak kelompok etnis Timur dan Asia Tengah dan diaspora mereka di seluruh dunia, seperti berbagai Huqin yang digunakan oleh sebagian besar kelompok etnis Cina, morin khuur dari Mongolia, Byzaanchy dari Tuva,

Kokyu dari Jepang, Haegeum dari Korea, kyl kiak dari Kirgizstan, Saw sam sai dari Thailand

(11)

Indonesia dan Malaysia

Dalam gamelan Indonesia rebab adalah instrumen penting dalam mengelaborasi dan

menghiasi melodi dasar. Ini tidak harus sesuai persis dengan skala instrumen gamelan lainnya dan dapat dimainkan dalam waktu yang relatif bebas, penyelesaian frasa setelah dentuman dari gong ageng (gong besar yang "mengatur" ansambel). Rebab juga sering memainkan

buka yang saat itu adalah bagian dari ansambel.[4]

Di negara bagian Malaysia timur, Kelantan dan Terengganu, Rebab digunakan dalam ritual penyembuhan yang disebut "Main Puteri". Musisi penyembuh kadang-kadang dibawa ke rumah sakit dalam kasus-kasus di mana dokter tidak dapat menyembuhkan pasien yang sakit.

Siter dan celempung

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas (Dialihkan dari Siter)

Alat musik Celempung di Kedutaan Besar Indonesia di Australia

Siter dan celempung adalah alat musik petik di dalam gamelan Jawa. Ada hubungannya juga dengan kecapi di gamelan Sunda.

Siter dan celempung masing-masing memiliki 11 dan 13 pasang senar, direntang kedua sisinya di antara kotak resonator. Ciri khasnya satu senar disetel nada pelog dan senar lainnya dengan nada slendro. Umumnya sitar memiliki panjang sekitar 30 cm dan dimasukkan dalam sebuah kotak ketika dimainkan, sedangkan celempung panjangnya kira-kira 90 cm dan memiliki empat kaki, serta disetel satu oktaf di bawah siter. Siter dan celempung dimainkan sebagai salah satu dari alat musik yang dimainkan bersama (panerusan), sebagai instrumen yang memainkan cengkok (pola melodik berdasarkan balungan). Baik siter maupun

celempung dimainkan dengan kecepatan yang sama dengan gambang (temponya cepat).

Nama "siter" berasal dari Bahasa Belanda "citer", yang juga berhubungan dengan Bahasa Inggris "zither". "Celempung" berkaitan dengan bentuk musikal Sunda celempungan.

(12)

tangan digunakan untuk menahan, dengan jari tangan kanan berada di bawah senar sedangkan jari tangan kiri berada di atas senar.

Siter dan celempung dengan berbagai ukuran adalah instrumen khas Gamelan Siteran, meskipun juga dipakai dalam berbagai jenis gamelan lain.

Suling

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Berbagai macam suling.

Suling adalah alat musik dari keluarga alat musik tiup kayu atau terbuat dari bambu. Suara suling berciri lembut dan dapat dipadukan dengan alat musik lainnya dengan baik.

Suling modern untuk para ahli umumnya terbuat dari perak, emas atau campuran keduanya. Sedangkan suling untuk pelajar umumnya terbuat dari nikel-perak, atau logam yang dilapisi perak.

Suling konser standar ditalakan di C dan mempunyai jangkauan nada 3 oktaf dimulai dari

middle C. Akan tetapi, pada beberapa suling untuk para ahli ada kunci tambahan untuk mencapai nada B di bawah middle C. Ini berarti suling merupakan salah satu alat musik orkes yang tinggi, hanya piccolo yang lebih tinggi lagi dari suling. Piccolo adalah suling kecil yang ditalakan satu oktaf lebih tinggi dari suling konser standar. Piccolo juga umumnya digunakan dalam orkes.

Suling konser modern memiliki banyak pilihan. Thumb key B-flat (diciptakan dan dirintis oleh Briccialdi) standar. B foot joint, akan tetapi, adalah pilihan ekstra untuk model menengah ke atas dan profesional.

Suling open-holed, juga biasa disebut French Flute (di mana beberapa kunci memiliki lubang di tengahnya sehingga pemain harus menutupnya dengan jarinya) umum pada pemain tingkat konser. Namun beberapa pemain suling (terutama para pelajar, dan bahkan beberapa para ahli) memilih closed-hole plateau key. Para pelajar umumnya menggunakan penutup

sementara untuk menutup lubang tersebut sampai mereka berhasil menguasai penempatan jari yang sangat tepat.

(13)

Suling konser pada sebelum Era Klasik (1750) memakai Suling Blok (seperti gambar atas), sedangkan pada sebelum Era Romantis (Era Klasik 1750-1820) pakai Suling Albert (kayu hitam berlubang dan dilengkapi klep), dan sejak Era Romantis (1820) memakai suling Boehm (kayu hitam atau metal dilengkapi klep semua yang disebut juga suling Boehm, sistem Carl Boehm), atau suling saja.

Khusus musik keroncong di Indonesia pada Era Stambul (1880-1920) memakai suling Albert, dan pada Era Keroncong Abadi (1920-1960) telah memakai suling Bohm

Kempul

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Kempul yang memiliki bentuk menyerupai gong namun lebih kecil

Kempul merupakan salah satu perangkat gamelan yang ditabuh, biasanya digantung menjadi satu perangkat dengan Gong.[1] Kempul termasuk bagian dari kelompok instrumen keras dari

gamelan.[2] Gamelan adalah alat musik tradisional Jawa yang terbuat dari timah dan tembaga. [2] Gamelan memiliki 2 jenis instrumen yaitu instrumen keras dan instrumen lunak.[2] Alat

musik yang termasuk instrumen keras selain kempul adalah bonang barung, bonang penerus,

kenong, kethuk, kempyang, gong, demung, saron, dan saron peking.[2] Sedangkan instrumen

lunak terdiri dari gender barung, gender penerus, rebab, gambang, siter, slenthem, seruling, dan kendhang.[2] Kempul memiliki bentuk mirip dengan gong tetapi lebih kecil.[3] Kempul

menandai aksen-aksen penting dalam kalimat lagu/gendhing.[4] Dalam hubungannya dengan

lagu/gendhing, kempul bisa memainkan nada yang sama dengan nada balungan; kadang-kadang kempul mendahului nada balungan berikutnya.[4] Kempul menghasilkan suara yang

Referensi

Dokumen terkait

Gejala pertama yang diselidiki dalam penelitian ini gambaran dari beberapa hal yang berkaitan dengan pembelajaran model pengajaran langsung dengan pelatihan

Bahwa nama domain <electronicsolution.id> oleh TERMOHON didaftarkan dengan itikad tidak baik yang mana hal ini dibuktikan dengan fakta bahwa sampai diajukannya

Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa tidak ada pengaruh perbedaan jenis kelamin terhadap besarnya motivasi bekerja pada mahasiswa, sebab menurut Wiegersma (1963;

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui jenis kesalahan yang dibuat siswa di SMP Pangudi Luhur Yogyakarta kelas VIII A pada tahun pelajaran 2010/2011 dalam

PERBANDINGAN POPULASI KUMBANG TANDUK Oryctes rhinoceros ANTARA LADANG POKOK KELAPA SAWIT MUDA «5 TAHUN DAN MATANG >10 TAHUN DI SG.. BATANG,

pasukan Muslim harus terus bergerak ke Syria atau kembali. Hadhrat ’Abdur Rahmān bin ’Auf ra mengatakan bahwa ia telah mendengar Rasulullah Saw bersabda bahwa jika. kalian

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menghitung nilai ekonomi kawasan Kebun Raya Purwodadi dengan pendekatan Travel Cost Method (TCM) dan Contingent Valuation Method

Tesis ini membahas tentang “Efektivitas Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 16/15/2014 tentang Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing Bukan Bank Terkait Jasa Money Changer