• Tidak ada hasil yang ditemukan

PADA KAWASAN PARIWISATA DI KABUPATEN BADUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PADA KAWASAN PARIWISATA DI KABUPATEN BADUNG"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

TESIS

EFEKTIVITAS PERATURAN BANK INDONESIA (PBI)

NOMOR 16/15/PBI/2014 TENTANG KEGIATAN USAHA

PENUKARAN VALUTA ASING BUKAN BANK

TERKAIT JASA MONEY CHANGER ILLEGAL

PADA KAWASAN PARIWISATA

DI KABUPATEN BADUNG

I GUSTI AGUNG AYU SUKMA SANJIWANI

PROGRAM MAGISTER

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2016

(2)

i

TESIS

EFEKTIVITAS PERATURAN BANK INDONESIA (PBI)

NOMOR 16/15/PBI/2014 TENTANG KEGIATAN USAHA

PENUKARAN VALUTA ASING BUKAN BANK

TERKAIT JASA MONEY CHANGER ILLEGAL

PADA KAWASAN PARIWISATA

DI KABUPATEN BADUNG

I GUSTI AGUNG AYU SUKMA SANJIWANI NIM: 139056136

PROGRAM MAGISTER

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2016

(3)

EFEKTIVITAS PERATURAN BANK INDONESIA (PBI)

NOMOR 16/15/PBI/2014 TENTANG KEGIATAN USAHA

PENUKARAN VALUTA ASING BUKAN BANK

TERKAIT JASA MONEY CHANGER ILLEGAL

PADA KAWASAN PARIWISATA

DI KABUPATEN BADUNG

Tesis Untuk Memperoleh Gelar Magister Pada Program Magister Program Studi Ilmu Hukum

Program Pascasarjana Universitas Udayana

I GUSTI AGUNG AYU SUKMA SANJIWANI NIM: 1390561036

PROGRAM MAGISTER

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2016

(4)

iii

LEMBAR PENGESAHAN

TESIS INI TELAH DISETUJUI PADA TANGGAL 28 JANUARI 2016

Mengetahui

Ketua Program Studi Magister (S2) Ilmu Hukum Program Pascasarjana

Universitas Udayana

Dr. Ni Ketut Supasti Dharmawan, SH., M.Hum., LL.M NIP. 19611101 198601 2 001

Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana

Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S(K) NIP. 195902151985102001

Pembimbing I

Dr. Ni Ketut Supasti Dharmawan, SH., M.Hum., LL.M NIP. 19611101 198601 2 001

Pembimbing II

Dr. Putu Tuni Cakabawa Landra, SH., M.Hum NIP. 19580321 198602 1 001

(5)

Tesis Ini Telah Diuji Pada

Tanggal 28 April 2016

Panitia Penguji Tesis

Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana,

Nomor 0276/UN14.4/HK/2016 Tanggal 15 Januari 2016

Ketua : Dr. Ni Ketut Supasti Dharmawan, SH., M.Hum., LL.M

Sekretaris : Dr. Putu Tuni Cakabawa Landra, SH., M.Hum

Anggota : 1. Dr. I Wayan Wiryawan, SH., MH

2. Dr. Desak Putu Dewi Kasih, SH., M.Hum 3. Dr. I Made Sarjana, SH., MH

(6)

v

SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : I Gusti Agung Ayu Sukma Sanjiwani

Program Studi : Ilmu Hukum

Judul Tesis : Efektivitas Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor

16/15/PBI/2014 tentang Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing Bukan Bank Terkait Jasa Money Changer Illegal pada Kawasan Pariwisata di Kabupaten Badung

Dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah Tesis ini bebas plagiat. Apabila dikemudian hari terbukti plagiat dalam karya ilmiah ini maka saya bersedia menerima sanksi sebagaimana diatur dalam Peraturan Mendiknas RI Nomor 17 Tahun 2010 dan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku.

Denpasar, 28 Januari 2016 Yang menyatakan

(7)

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan

tugas akhir Tesis yang berjudul “EFEKTIVITAS PERATURAN BANK

INDONESIA (PBI) NOMOR 16/15/2014 TENTANG KEGIATAN USAHA PENUKARAN VALUTA ASING BUKAN BANK TERKAIT JASA MONEY CHANGER ILLEGAL PADA KAWASAN PARIWISATA DI KABUPATEN BADUNG” tepat pada waktunya.

Penyusunan Tesis ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister pada Program Magister Program Studi Ilmu Hukum Program Pascasarjana Universitas Udayana. Adapun dalam penulisan Tesis ini, penulis telah banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada Rektor Universitas Udayana, Bapak Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.Pd KEMD beserta jajarannya atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada Penulis untuk menempuh dan menyelesaikan Pendidikan Program Magister di Universitas Udayana, Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana, Ibu Prof. Dr. dr. A.A Raka Sudewi, Sp.S (K) beserta jajarannya atas kesempatan yang diberikan kepada Penulis untuk menjadi mahasiswi di Program Magister di Universitas Udayana, Dekan Fakultas Hukum Universitas Udayana, Bapak Prof. Dr. I Gusti Ngurah Wairocana, SH., MH., beserta jajarannya atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada penulis untuk menempuh dan menyelesaikan pendidikan di

(8)

vii

Program Magister Ilmu Hukum Universitas Udayana, Ketua Program Magister Ilmu Hukum Program Pascasarjana Universitas Udayana, Ibu Dr. Ni Ketut Supasti Dharmawan, SH.,M.Hum.,LLM., atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada Penulis untuk menempuh dan menyelesaikan pendidikan Program Magister Ilmu Hukum di Universitas Udayana, Sekretaris Program Magister Ilmu Hukum Program Pascasarjana Universitas Udayana, Bapak Dr. Putu Tuni Cakabawa Landra, SH.,M.Hum., atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada Penulis untuk menempuh dan menyelesaikan pendidikan Program Magister Ilmu Hukum di Universitas Udayana.

Ucapan terimakasih juga ditujukan kepada Pembimbing Akademis, Bapak Dr. I Made Sarjana, SH.,MH., yang telah membimbing saya dari awal kuliah di Program Magister Ilmu Hukum di Universitas Udayana, Ibu Dr. Ni Ketut Supasti Dharmawan, SH.,M.Hum.,LLM., Dosen Pembimbing I yang dengan penuh perhatian telah membimbing dan memberikan semangat serta nasehat kepada Penulis untuk menyelesaikan Tesis ini, Bapak Dr. Putu Tuni Cakabawa Landra, SH.,M.Hum., Dosen Pembimbing II yang dengan penuh perhatian telah membimbing dan memberikan semangat serta nasehat kepada Penulis untuk menyelesaikan Tesis ini, Bapak Dr. I Wayan Wiryawan, SH,.MH., Bapak Dr. I Made Sarjana, SH.,MH., Ibu Dr. Desak Putu Dewi Kasih, S.H.,M.Hum., Dosen Penguji yang telah berkenan meluangkan waktu serta tenaganya guna membimbing dan memberikan saran dalam menyelesaikan Tesis ini, yang telah memberikan semangat dan motivasi dalam mengerjakan Tesis ini, Bapak/Ibu Pegawai Tata Usaha Program Studi Magister Ilmu Hukum Program

(9)

Pascasarjana Universitas Udayana yang selalu memberikan bantuan dalam pengurusan akademik dari awal perkuliahan sampai sekarang.

Pada kesempatan ini, Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Bank Indonesia Kantor Perwakilan Daerah Bali, Polda Bali, Asosiasi Pedagang Valuta Asing yang telah memberikan ijin, semangat dan membantu saya dalam penelitian Tesis ini, PT. Kuta Prima Nirwana Valas, PT. Pratama Strata Utama dan PT. Semangat Anak Rantau yang telah memberikan ijin dan membantu saya dalam penelitian Tesis ini dan Dinas Pariwisata Kabupaten Badung telah memberikan ijin dan membantu saya dalam penelitian Tesis ini.

Ucapan terimakasih penulis sampaikan Kepada Orang tua saya, Drs. I Gusti Agung Ngurah Agung, SH, I Gusti Agung Bintang Wahyuni, S.sos, dan Dra. Ni Nyoman Wismadewi yang selalu memberikan nasehat, motivasi dan semangat kepada saya dari awal pendidikan hingga penyusunan Tesis ini; Kepada I Gusti Agung Ayu Intan Pancali Putri, SE dan I Gusti Agung Ngurah Nata Wibawa beserta keluarga yang selalu memberikan semangat dan senantiasa memberikan dukungan saya selama pendidikan hingga mengerjakan Tesis ini, kepada sahabat saya Ida Ayu Wulan Rismayanthi, Intan Permatasari, Dian Pradnyawati, Riky Artininse, Dita Praja, Dwi Mariani, Arini Renda, Yoga Maheswara, Ida Bagus Ketut Purbanegara, Rekan-rekan hukum kepariwisataan yang telah memberi semangat dan dukungan selama pendidikan hingga Tesis ini terselesaikan, kepada Rekan-rekan Mahasiswa Magister Ilmu Hukum Universitas Udayana angkatan 2013 dan seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dan mendukung dalam penyusunan Tesis ini.

(10)

ix

Penulis menyadari, bahwa Tesis ini masih jauh dari sempurna dengan begitu banyaknya kekurangan, sehingga segala kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan tulisan penulis selanjutnya. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih, semoga Tesis ini dapat bermanfaat.

Denpasar, 28 Januari 2016

(11)

ABSTRAK

Money changer memiliki kaitan yang erat dalam pariwisata. Kewajiban

penyelenggara KUPVA bukan bank diatur dalam Pasal 7 juncto Pasal 17 PBI 16/15/2014 tentang Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing. Masih ada pelaku kegiatan usaha penukaran valuta asing yang tidak memasang logo penyelenggara KUPVA berizin yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia, tidak memasang sertifikat izin usaha yang di terbitkan oleh Bank Indonesia dan tidak berbentuk perseroan terbatas. Berdasarkan hal tersebut maka permasalahan yang diteliti adalah : Bagaimana pelaksanaan Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 16/15/PBI/2014 tentang Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing Bukan Bank berkaitan dengan jasa money changer illegal pada kawasan pariwisata di Kabupaten Badung ? dan Bagaimana sanksi hukum bagi usaha jasa money changer illegal pada kawasan pariwisata di Kabupaten Badung ?

Jenis penelitian pada penulisan ini adalah penelitian hukum empiris. Sifat penelitian yang digunakan adalah deskriptif yang didukung oleh data dan sumber data yang relevan. Untuk teknik pengumpulan data yang dilakukan secara studi dokumen dan wawancara dengan teknik purposive sampling, nantinya data diolah dan dianalisa secara kualitatif. Penelitian ini di dukung pula dengan teori-teori hukum seperti Teori Efektivitas Hukum, Teori Sosiological Jurisprudence, Konsep Kepastian Hukum dan Konsep Illegal.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing Bukan Bank di Kabupaten Badung berkaitan dengan jasa money changer belum berjalan secara efektif karena terjadi penyimpangan faktor yang mempengaruhi adalah faktor hukumnya sendiri, faktor penegak hukum, faktor sarana atau fasilitas, faktor masyarakat dan faktor kebudayaan. Dengan telah ditemukannya pelanggaran oleh money changer yang tidak berizin dan sanksi hukum yang diberikan untuk usaha jasa money changer tidak berizin pada kawasan pariwisata di Kabupaten Badung merupakan sanksi secara administrasi dan dapat juga ditindak sesuai dengan hukum pidana.

(12)

xi ABSTRACT

Money changer is closely related to tourism. The obligations of non-bank KUPVA operator is regulated under Article 7 juncto Article 17 Regulation of Bank Indonesia (PBI) No. 16/15/PBI/2014 on Business Activities of Non-Bank. However, there are operators of business activities of foreign currency exchange who did not put the logo of authorized KUPVA operator issued by Bank Indonesia, did not put on business license certificate issued by Bank Indonesia and the entity is not in the form of Limited Liability Company. Based on such conditions, the problems studied are: how is the implementation of the Regulation of Bank Indonesia (PBI) No. 16/15/PBI/2014 on Business Activities of Non-Bank Foreign Currency Exchange in relation to the illegal money changers services in Badung tourism area? and what are the legal sanctions for illegal money changer business services in Badung tourism area?

The type of research in this paper is an empirical legal research. The nature of the research is descriptive supported by the data and relevant data sources. The data collection techniques were conducted by documents study and interviews with a purposive sampling technique, and then data were qualitatively processed and analyzed. This research was also supported by legal theories such as Effectiveness Theory, Sociological Jurisprudence Theory and Legal Certainty Concept.

The results of research showed that the Business Activities of Non-Bank Foreign Currency Exchange in Badung Regency related to money changer service have not operated effectively because of irregularities related to the discovery of violation by unauthorized money changers the factors that influence is a factor of its own law , law enforcement apparatus , factors means or facilities , community factors and factors culture and legal sanctions imposed to the unauthorized money changer service operators were administrative sanction and also criminal sanction.

(13)

RINGKASAN TESIS

Tesis ini membahas tentang “Efektivitas Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 16/15/2014 tentang Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing Bukan Bank Terkait Jasa Money Changer Illegal pada Kawasan Pariwisata di Kabupaten Badung” yang terdiri dari 5 (lima) bab dan masing-masing bab membahas tentang latar belakang pentingnya penulisan tesis ini dan metode penelitian yang dipergunakan dalam tesis ini, tinjuan umum dari teori hukum dan konsep yang digunakan untuk meneliti permasalahan pada tesis ini, kajian maupun pembahasan yang menjadi permasalahan serta kesimpulan dan saran yang dapat diberikan.

Bab I merupakan Pendahuluan yang diawali dengan memaparkan latar belakang penelitian yaitu karena adanya kesenjangan antara Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 16/15/2014 tentang Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing Bukan Bank dalam pasal 17 Penyelenggara Bukan Bank wajib memasang : logo penyelenggara KUPVA berizin yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia, sertifikat izin usaha yang di terbitkan oleh Bank Indonesia dan tulisan ”Penyelenggara Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing Berizin” (Authourized

Money Changer), dan nama Perseroan Terbatas penyelenggara KUPVA di tempat

yang mudah terlihat pada lokasi usaha dalam pelaksanaannya masih ada money

changer tidak berizin. Terhadap hal tersebut maka dirumuskan kedalam 2 (dua)

rumusan yang nantinya akan diteliti pada bab berikutnya, terdapat tujuan dan manfaat penulisan, orisinalitas, landasan teori, dan juga metode penelitian yang digunakan pada penulisan ini.

Bab II pada tesis ini menguraikan kajian tentang valuta asing, money

changer, dan kawasan pariwisata. Bahwa money changer Kegiatan penukaran

valuta asing atau money changer adalah perusahaan bank atau non bank yang melakukan jual beli uang kertas asing dan melakukan pembelian cek perjalanan atau Traveller’s Cheque (TC). Hubungan pariwisata dengan money changer adalah usaha pendukung yang terkait erat dengan pengembangan pariwisata meliputi : usaha perternakan, usaha pertanian, usaha perindustrian, usaha perbankan dan sebagainya. Yang termasuk dalam jasa pendukung ini adalah

(14)

xiii

fasilitas atau sarana penunjang yang dapat menunjang kebutuhan wisatawan apabila diperlukan, sehingga dengan tersedianya sarana penunjang akan lebih membantu memperlancar perjalanan, yang termasuk komponen penunjang antara lain kantor pos dan telepon, kantor bank, tempat pelayanan kesehatan, keamanan, dan penukaran uang (money changer).

BAB III memaparkan tentang jawaban atas rumusan masalah pertama tentang efektivitas pelaksanaan Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 16/15/2014 tentang Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing Bukan Bank terkait dengan jasa money changer pada kawasan pariwisata di Kabupaten Badung. Dalam bab ini permasalahan mulai dijawab dengan keberadaan money changer pada kawasan pariwisata di Kabupaten Badung, proses pelaksanaan Pasal 7 juncto Pasal 17 Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 16/15/PBI/2014 tentang Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing Bukan Bank di Kabupaten Badung, Faktor-Faktor pelaksanaan Peraturan Bank Indonesia Nomor 16/15/2014.

BAB IV merupakan pembahasan terhadap rumusan masalah kedua yang menguraikan tentang sanksi bagi pelanggaran jasa money changer tidak berizin pada kawasan pariwisata di kabupaten badung. Dalam bab ini dimulai pembahasan tentang pelanggaran jasa money changer pada kawasan di Kabupaten Badung terhadap dugaan tindak pidana kegiatan usaha penukaran valuta asing (KUPVA) mengacu pada pedoman kerja yang telah disepakati oleh Bank

Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor :

16/1/DpG/DKSP/PK dan Nomor B/33/IX/2014 tentang tata cara pelaksanaan penanganan dugaan tindak pidana di bidang sistem pembayaran dan kegiatan usaha penukaran valuta asing, Pengawasan dan pembinaan Bank Indonesia berkaitan dengan jasa money changer illegal di Kabupaten Badung adalah Ketentuan Pasal 25 ayat (1) Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor

16/15/PBI/2014, dalam melaksanakan pengawasan langsung terhadap

Penyelenggara KUPVA Bukan Bank sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat (2) huruf a, Bank Indonesia dapat menugaskan pihak lain untuk dan atas nama Bank Indonesia untuk melakukan pemeriksaan terhadap Penyelenggara KUPVA Bukan Bank. Terhadap Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing bukan Bank

(15)

(money changer) tidak berizin yang merupakan pelanggaran, sebagaimana ketentuan Pasal 28 Peraturan Bank Indonesia Nomor 16/15/PBI/2014 tentang Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing bukan Bank dapat dikenakan sanksi administrasi berupa : teguran tertulis, denda, pembatalan izin, penghentian kegiatan usaha dan atau pencabutan izin.

BAB V merupakan bab penutup dari tesis ini yang menguraikan tentang simpulan dan saran yang dapat penulis berikan. Simpulan dalam bab ini merupakan rangkuman yang dibahas pada bab sebelumnya, dan saran yang diberikan ditujukan penulis bagi Bank Indonesia sebagai pihak yang melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap jasa money changer.

(16)

xv DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN SAMPUL DEPAN

HALAMAN SAMPUL DALAM ... i

PRASYARATAN GELAR MAGISTER ... ii

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ... iii

LEMBAR PENGUJI ... iv

SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ... v

UCAPAN TERIMA KASIH ... vi

HALAMAN ABSTRAK ... x

HALAMAN ABSTRACT ... xi

RINGKASAN TESIS ... xii

DAFTAR ISI ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xviii

DAFTAR TABEL ... xix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 9

1.3 Ruang Lingkup Penelitian ... 9

1.4 Tujuan Penelitian ... 10 1.4.1 Tujuan Umum ... 10 1.4.2 Tujuan Khusus ... 10 1.5 Manfaat Penelitian ... 11 1.5.1 Manfaat Teoritis ... 11 1.5.2 Manfaat Praktis ... 11 1.6 Orisinalitas Penelitian ... 12 1.7 Landasan Teoretis ... 13

1.7.1 Teori Sociological Jurisprudence ... 14

1.7.2 Teori Efektivitas Hukum ... 16

1.7.3 Teori Kesadaran Hukum ... 23

(17)

1.7.5 Konsep Illegal ... 25

1.8 Kerangka Berpikir... 26

1.9 Metode Penelitian ... 29

1.9.1 Jenis Penelitian ... 29

1.9.2 Sifat Penelitian... 30

1.9.3 Data dan Sumber Data ... 31

1.9.4 Teknik Pengumpulan Data ... 32

1.9.5 Teknik Penentuan Sampel Penelitian ... 33

1.9.6 Pengolahan dan Analisis Data ... 34

BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI VALUTA ASING, MONEY CHANGER DAN KAWASAN PARIWISATA ... 36

2.1 Kajian Tentang Valuta Asing ... 36

2.1.1 Pengertian Valuta Asing dan Dasar Hukum Valuta Asing ... 36

2.1.2 Karakteristik Valuta Asing ... 43

2.2 Kajian tentang Money Changer ... 47

2.2.1 Pengertian Money Changer dan Dasar Hukum Money Changer ... 47

2.2.2 Syarat dan Perizinan Jasa Money Changer ... 49

2.2.3 Money Changer Ilegal ... 53

2.3 Kajian tentang Kawasan Pariwisata ... 57

2.3.1 Pengertian Pariwisata dan Dasar Hukum Pariwisata ... 57

2.3.2 Karakteristik Kawasan Pariwisata ... 60

2.3.3 Hubungan Hukum antara Money Changer dan Kawasan Pariwisata ... 63

BAB III PELAKSANAAN PERATURAN BANK INDONESIA (PBI) NOMOR 16/15/PBI/2014 BERKAITAN DENGAN MONEY CHANGER PADA KAWASAN PARIWISATA DI KABUPATEN BADUNG... 68

3.1 Keberadaan Money Changer pada Kawasan Pariwisata di Kabupaten Badung ... 68

(18)

xvii

3.2 Proses Pelaksanaan Pasal 7 Juncto Pasal 17 Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 16/15/PBI/2014 tentang Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing Bukan Bank di Kabupaten

Badung ... 76

3.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Pelaksanaan Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 16/15/2014 Berkaitan dengan Money Changer pada Kawasan Pariwisata di Kabupaten Badung ... 83

BAB IV SANKSI TERHADAP PELANGGARAN JASA MONEY CHANGER ILLEGAL PADA KAWASAN PARIWISATA DI KABUPATEN BADUNG... 92

4.1 Pelanggaran Jasa Money Changer pada Kawasan Pariwisata di Kabupaten Badung ... 92

4.2 Pengawasan dan Pembinaan Jasa Money Changer Illegal pada Kawasan Pariwisata di Kabupaten Badung ... 98

4.3 Sanksi-Sanksi Bagi Pelanggaran Jasa Money Changer Illegal pada Kawasan Pariwisata di Kabupaten Badung ... 109

BAB V PENUTUP ... 120

5.1 Kesimpulan ... 120

5.2 Saran ... 121

DAFTAR PUSTAKA ... 123 LAMPIRAN-LAMPIRAN

(19)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1 Kerangka Berpikir ... 27 Gambar 2 Proses Perizinan Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing Bukan

Bank ... 53 Gambar 3 Money Changer Illegal ... 56

(20)

xix

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1 Jumlah Kunjuangan Wisatawan di Kabupaten Badung ... 69 Tabel 2 Jumlah Penyelenggara KUPVA Bukan Bank Periode Juni Tahun

2015 ... 72 Tabel 3 Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing Bukan Bank di

Kabupaten Badung yang Masih Aktif Per Februari 2015 ... 73 Tabel 4 Money Changer terindikasi yang tidak Memiliki Ijin sesuai

dengan PBI Nomor 16/15/2014 tentang Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing Bukan Bank ... 96

(21)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Daftar Informan 2. Daftar Responden 3. Serifikat Bank Indonesia

4. Peraturan Bank Indonesia No 16/15/2014 tentang Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing Bukan Bank

Referensi

Dokumen terkait

Suatu larutan ditetesi dengan metil jingga warna larutan menjadi kuning , ditetesi dengan metil merah warna larutan menjadi kuning dan bromtimol biru warna

DEA mampu menganalisis lebih dari satu input dan/atau output dengan menggunakan model program linier yang menghasilkan nilai efisiensi tunggal untuk setiap

Kelebihan dari budidaya ikan lele dengan teknologi bioflok yaitu ikan lele memiliki pangsa pasar yang luas, mudah diterapkan dan dilakukan oleh semua orang,

Melalui penelitian ini dapat terungkap dan diketahui seberapa besar dampak CEPT terhadap perkembangan perdagangan Indonesia dengan negara-negara ASEAN lainnya,

Proses pengecoran merupakan proses pencairan logam yang selanjutnya dituangkan ke dalam rongga cetakan dan dibiarkan membeku, sehingga akan terbentuk suatu model

Selain itu kedua siswa dapat mengubah kalimat verbal ke dalam model matematika sedangkan siswa yang berkemampuan matematika rendah tidak dapat memahami masalah,

Sebenarnya terdapat dua cara untuk pembuatan aplikasi yang berbasis GUI di Java selain menggunakan Swing, kita juga dapat menggunakan AWT, namun karena