1
I. PENDAHULUAN
Kendaraan bermotor merupakan salah satu sumber pencemar udara terbesar di perkotaan, karena 60-85% pencemaran udara di perkotaan berasal dari emisi gas buangnya (Suharsono, 1996 dalam Hidayat, 2008). Menurut Santi (2001), bahan bakar kendaraan bermotor di Indonesia terutama bensin sampai saat ini masih mengandung logam berat Pb sebagai bahan aditif yang di gunakan untuk menaikkan angka oktan pada bahan bakar minyak (BBM), konsentrasi Pb yang ditambahkan pada bensin lebih tinggi dari ukuran minimum internasional. Spesifikasi resmi Ditjen Migas, konsentrasi maksimum Pb dalam bahan bakar yang diizinkan adalah 0,45g.l-1. Menurut ukuran internasional, ambang batas maksimum konsentrasi Pb adalah 0,15 g.l-1. Di Indonesia saat ini, premium atau bensin mengandung Pb sebesar 0,84 g.l
-1konsentrasi ini telah melebihi konsentrasi maximum dari Negara-negara lain
misalnya Amerika Serikat sebesar 0,13 g.l-1 , Jerman Barat 0,15 g.l-1 , Jepang 0,31 g.l-1 (Hendrasarie, 2007). Polusi Pb yang terbesar berasal dari pembakaran bensin,
yang menghasilkan berbagai komponen Pb, terutama PbBrCl dan PbBrCl.2PbO (Fardiaz, 1992dalamGusnita, 2012).
Pencemaran udara akibat penggunaan bensin bertimbal merupakan masalah lingkungan yang serius di kota besar di Indonesia. Tanaman peneduh jalan dapat berperan sebagai bioindikator dalam pemantauan kualitas udara, karena daun merupakan bagian tanaman yang dapat digunakan sebagai pereduksi cemaran (Karliansyah, 1997). Suatu tanaman dikatakan berpotensi sebagai agen fitoremediasi jika mampu menyerap pencemar tanpa mengalami kerusakan atau gangguan pertumbuhan (Sembiring dan Sulistyawati, 2006). Proses absorpsi logam berat pada tanaman dapat terjadi lewat beberapa bagian tanaman, yaitu : 1) akar, terutama untuk zat anorganik dan zat hidrofilik; 2) daun, bagi zat yang lipofilik; dan 3) stomata untuk partikel bentuk gas (Soemirat, 2003). Mekanisme masuknya partikel Pb ke dalam jaringan daun melalui proses penyerapan pasif, yaitu melalui stomata daun yang berukuran lebih besar dari ukuran partikel Pb (rata-rata berukuran 0,02-0,05 µm). Partikel Pb yang menempel pada permukaan daun berasal dari tiga proses yaitu, sedimentasi akibat gaya gravitasi, tumbukan akibat turbulensi angin, dan pengendapan yang disebabkan oleh hujan (Dahlan, 1989).
2
Respon tanaman terhadap konsentrasi logam dengan cara membentuk kompleks dengan ion logam untuk mencegah reaksi logam dengan molekul yang terkandung di dalam protoplasma. Akumulasi dan penyimpanan logam dalam vakuola juga dapat menurunkan efek racun terhadap pertumbuhan sel, jaringan, dan morfogenesis. Kemampuan tanaman untuk mengurangi partikel pencemar udara berbeda-beda. Hal ini terkait dengan bentuk mofrologi tanaman khususnya bagian daun (Grey and Deneke, 1978). Tanaman peneduh jalan yang dominan di kota Purwokerto yaitu Glodogan (Polyalthya Sp), Angsana (Pterocarpus indicus), dan Kupu-kupu (Bauhinia tomentosa L.) (Santoso et al., 2012).
Bahan pencemar pada tanaman berpengaruh langsung terhadap enzim- enzim yang terlibat dalam biosintesis senyawa- senyawa metabolit primer seperti karbohidrat, lemak, dan protein (Haryanti et al., 2009). Enzim katalase berfungsi mengkatalis reaksi H2O2 menjadi H2O dan oksigen, serta menyimpannya dalam
peroksisom (Panda & Choudhury, 2005). Katalase ditemukan di peroksisom yang merupakan lokasi produksi H2O2 (Willekens et al., 1997) dan aktivitas enzim
katalase akan meningkat ketika tanaman tercekam logam berat. Mekanisme detoksifikasi akibat logam berat pada tanaman juga dilakukan dengan menginduksi dan mengaktifkan enzim antioksidan, salah satunya adalah enzim katalase (Prasad & Freitas, 1999).
Berdasarkan hal-hal di atas, maka masalah penelitian yang dikaji dapat dirumuskan sebagai berikut : 1) bagaimanakah kemampuan daun tanaman peneduh jalan sebagai penyerap Pb di kota Purwokerto; 2) bagaimanakah respon enzim katalase terhadap konsentrasiPb pada daun tanaman peneduh jalan di kota Purwokerto; dan 3) bagaimanakah hubungan antara konsentrasi Pb daun tanaman peneduh jalan di kota Purwokerto dengan aktivitas enzim katalase.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan daun tanaman peneduh jalan sebagai penyerap Pb di kota Purwokerto; respon enzim katalase terhadap konsentrasi Pb pada daun tanaman peneduh jalan di kota Purwokerto, dan hubungan antara konsentrasi Pb daun tanaman peneduh jalan di kota Purwokerto dengan aktivitas enzim katalase.
Penelitian ini diharapkan memberikan informasi ilmiah tentang pentingnya tanaman peneduh jalan di kota Purwokerto sebagai penyerap Pb udara akibat emisi gas buang kendaraaan bermotor dan respons enzim katalase pada tanaman peneduh jalan akibat cekaman Pb udara ambien.