• Tidak ada hasil yang ditemukan

juknis tbm dekonsentrasi 2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "juknis tbm dekonsentrasi 2011"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

KATA SAMBUTAN

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal

Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia menegaskan bahwa setiap orang berhak memperoleh pendidikan yang layak dan berkualitas tanpa memandang usia, jenis kelamin, ras, golongan ataupun agama tertentu. Pendidikan sebagai bagian dari hak asasi manusia dengan demikian harus ditujukan ke arah pengembangan pribadi seutuhnya yang mempertebal penghargaan terhadap kebebasan hakiki, menumbuhkan dan menggalakkan sikap saling pengertian, toleransi, persahabatan, dan perdamaian.

(2)

KATA PENGANTAR

Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat

Pendidikan masyarakat merupakan suatu proses dimana upaya pendidikan yang diprakarsai pemerintah diwujudkan secara terpadu dengan upaya penduduk setempat untuk meningkatkan kondisi sosial, ekonomi, dan budaya yang lebih bermanfaat dan memberdayakan masyarakat.

Pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan masyarakat berbasis pada kerangka kerja “Aksara Membangun Peradaban” dalam program Aksara Agar Berdaya (AKRAB!). Dengan demikian ukuran capaian kompetensi keberaksaraan masyarakat berubah dari membaca, menulis, dan berhitung teknis ke kemampuan memanfaatkan keberaksaraan untuk meningkatkan kualitas hidup diri dan lingkungannya. Tujuan Aksara Agar Berdaya (AKRAB!) adalah meningkatkan keberaksaraan penduduk dewasa yang masih mempunyai keterbatasan keaksaraan atau masih melek aksara parsial. Tingkat keberaksaraan yang memadai dapat meningkatkan kemampuan seseorang untuk mengakses informasi yang dapat digunakan untuk beradaptasi dan mengatasi berbagai masalah ekonomi, sosial, dan budaya.

Saat ini masyarakat ditingkatkan keberaksaraannya dan diarahkan untuk menguasai ragam keaksaraan melalui program Keaksaraan Dasar, Keaksaraan Usaha Mandiri, Aksara Kewirausahaan, Keaksaraan Keluarga, dan Keaksaraan Bencana. Peningkatan budaya tulis dikembangkan melalui Koran Ibu, dan peningkatan budaya baca dilaksanakan melalui Taman Bacaan Masyarakat (TBM). Sejalan dengan program-program tersebut juga dilaksanakan sejumlah program pendidikan pemberdayaan perempuan dan partisipasi anak untuk meningkatkan harkat, martabat dan kualitas perempuan dan anak melalui program kecakapan hidup perempuan dan anak, program pencegahan tindak pidana perdagangan orang, serta program kesetaraan dan keadilan gender.

Saya menyambut baik diterbitkannya petunjuk teknis ini sebagai upaya untuk meningkatkan layanan pendidikan orang dewasa dengan memperluas ketersediaan, keterjangkauan dan kualitas layanan pendidikan masyarakat secara terarah dan terpadu. Melalui berbagai inisiatif program ini diharapkan investasi pendidikan nasional bagi pemenuhan hak warga negara terhadap akses pendidikan yang bermutu dapat benar-benar dirasakan dan dilihat hasilnya oleh seluruh masyarakat.

Saya menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusinya dalam penyusunan petunjuk teknis ini. Saya mengharapkan petunjuk ini benar-benar dapat dijadikan pedoman oleh semua pihak dalam melaksanakan program pendidikan masyarakat secara tertib dan tepat sasaran. Semoga, dan selamat bekerja.

Jakarta, Januari 2011 Plt. Direktur Jenderal

Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal,

Hamid Muhammad

(3)

DAFTAR ISI

KATA SAMBUTAN ... i

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal KATA PENGANTAR ... iii

Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat DAFTAR ISI ... v

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Dasar Hukum ... 3

C. Tujuan Penyusunan Pedoman ... 4

BAB II PROGRAM TAMAN BACAAN MASYARAKAT 6 A. Pengertian TBM ... 6

B. Sasaran TBM ... 6

C. Tujuan Penyelenggaraan TBM ... 7

D. Hasil yang Diharapkan ... 7

E. Deskripsi Kegiatan ……… 8

F. Alokasi dan Rincian Anggaran ...……… 14 Untuk memastikan kelayakan layanan pendidikan masyarakat

bagi seluruh lapisan masyarakat, peningkatan keberaksaraan penduduk dewasa ini disertai dengan pelaksanaan misi kesetaraan yang tidak mendiskriminasikan para pihak, sehingga terjamin kepastian memperoleh layanan pendidikan untuk semua. Di dunia terdapat 796 juta orang penduduk buta aksara, sebanyak 8,3 juta orang terdapat di Indonesia. Sebanyak 65% penduduk buta aksara di Indonesia adalah perempuan. Hal ini menunjukkan adanya ketidaksetaraan gender untuk pendidikan orang dewasa. Walau keaksaraan bukan tujuan eksplisit pencapaian tujuan pembangunan millennium (MDG’s), tetapi keaksaraan menunjukkan dasar dari pencapaian pendidikan dasar universal. Keaksaraan terutama bagi perempuan dapat meningkatkan mata pencaharian, perbaikan kesehatan ibu dan anak, mengurangi risiko tertular HIV dan AIDS, dan mempermudah akses perempuan generasi berikutnya terhadap pendidikan sehingga dapat mengurangi kemiskinan, menunda usia perkawinan, mengurangi tingkat kesuburan, d a n m e n i n g k a t k a n h a r k a t d a n m a r t a b a t p e r e m p u a n . Saya ucapkan terima kasih dan penghargaan kepada berbagai pihak atas kontribusi dan perannya dalam penyusunan petunjuk teknis Taman Bacaan Masyarakat Rintisan Dekonsentrasi ini. Akhirnya semoga petunjuk teknis yang disusun dengan kesungguhan, komitmen, dan keikhlasan ini dapat bermanfaat untuk kita semua, dengan harapan semoga Allah SWT memberikan rakhmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Amin.

Jakarta, Januari 2011

Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

BAB III PROSEDUR PENGAJUAN DAN

PENYALURAN BANTUAN ... 17

A. Penerima Bantuan ... 17

B. Persyaratan Penerima Bantuan ... 17

C. Tata Cara Pengajuan Proposal ……….. 18

D. Proses Penyaluran Bantuan ... 19

E Pertanggungjawaban Penggunaan Bantuan ………….. 21

F. Catatan Khusus ……… 22

BAB IV PEMANTAUAN, EVALUASI, DAN PELAPORAN ... 23

A. Pemantauan ... 23

B. Evaluasi Kegiatan ... 23

C. Pelaporan dan Sanksi ... 23

BAB V PENUTUP ………...……… 25

LAMPIRAN-LAMPIRAN; Lampiran 1 : Format Proposal ...……… 26

Lampiran 2 : Contoh Rekomendasi ...……… 33

Lampiran 3 : Format Surat Pernyataan ... 34

Lampiran 4 : Format Laporan ...……… 35

Lampiran 5 : Contoh Akad Kerjasama ...………... 39

Lampiran 6 : Sebaran TBM Seluruh Indonesia ...……… 44

Lampiran 7 : Instrumen Verifikasi Lembaga ...……… 53

A. Latar Belakang

Berdasarkan hasil pengamatan singkat cukup untuk mengatakan bahwa kecenderungan masyarakat Indonesia, baik sebagai individu maupun kelompok, apabila sedang berada (a) di tempat penantian (ruang tunggu), seperti: di stasiun kereta api, terminal atau halte bus, di rumah sakit/praktek dokter/apotik, (b) dalam perjalanan, misalnya di kereta api, bus atau pesawat udara, atau (c) dalam keadaan santai di tempat rekreasi, pada umumnya cenderung untuk “tidak berbuat apa-apa (idle)”, kecuali hanya menikmati pemandangan alam sekitar, berdiam diri, atau mengobrol dengan orang yang berada di dekatnya, menyibukkan diri dalam permainan elektronik melalui telepon genggam, atau bahkan tidur-tiduran saja.

(5)

Berbagai contoh hasil pengamatan yang dikemukakan tersebut di atas mengindikasikan bahwa aktivitas membaca masih belum melekat pada setiap insan Indonesia. Kesadaran tentang pentingnya membiasakan diri untuk aktif membaca masih belum tumbuh dan berkembang dengan baik. Salah satu indikator lain yang meneguhkan hasil pengamatan tersebut adalah jumlah surat kabar yang dikonsumsi masyarakat Indonesia. Idealnya setiap surat kabar dikonsumsi oleh 10 orang, tetapi di Indonesia dikonsumsi oleh 45 orang yaitu berada di bawah Filippina dan Srilanka. Di sisi lain, jam bermain anak-anak Indonesia masih tinggi yakni lebih banyak menghabiskan waktunya untuk menonton acara televisi. Di Korea dan Vietnam, jam bermain anak-anak hanya 1 jam, selebihnya digunakan untuk belajar atau membaca buku (Pikiran Rakyat , diakses 18 Januari 2005).

Mengingat pentingnya kegiatan membaca dalam kehidupan sehari-hari, Presiden Soekarno dalam pertengahan tahun 1960-an menyerukan kepada segenap bangsa Indonesia untuk membiasakan diri membaca agar dapat menambah ilmu pengetahuan. Membaca merupakan salah satu cara manusia untuk memperoleh ilmu pengetahuan dan keterampilan dalam berbagai bidang untuk memperbaiki mutu hidupnya sesuai dengan kemampuan intelektual dan spiritualnya. Berbagai tokoh dan ilmuwan mencapai keberhasilan dalam hidupnya melalui aktivitas membaca berbagai sumber bacaan. Membaca menjadi salah satu kebutuhan yang perlu dipenuhi dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia yang ingin berkembang cepat dan maju, baik secara spiritual, intelektual, maupun fisik.

Berdasarkan Rencana Strategis Pembangunan Pendidikan Nasional Tahun 2010-2014, Pemerintah mendorong berbagai elemen untuk menyelenggarakan Taman Bacaan Masyarakat (TBM), “Penguatan dan perluasan budaya baca melalui penyediaan taman bacaan, bahan bacaan dan sumber informasi lain yang mudah, murah, dan merata serta pendukungnya”. Juga diharpakan bahwa “setiap kabupaten/kota memiliki paling sedikit 10 unit TBM”

Penyelenggaraan TBM bukan “profit oriented” sehingga dalam pelaksanaannya menemui hambatan, yang disebabkan keterbatasan sumber daya utamanya dalam hal pembiayaan, akibatnya tidak semua masyarakat bersedia menyelenggarakan TBM. Upaya pemerintah untuk menyediakan TBM yang merata dan meluas untuk menjangkau lapisan masyarakat pada tahun anggaran 2011 dengan memberikan bantuan dana yang bersifat stimulan untuk mendorong masyarakat bersedia menyelenggarakan TBM sebagai sarana pembelajaran dan pembudayaan kegemaran membaca masyarakat.Bantuan yang dimaksud adalah Bantuan Sosial TBM Rintisan yang dapat diakses oleh masyarakat dan dipergunakan untuk merintis-mendirikan TBM di perdesaan dan atau kawasan miskin perkotaan.

Agar penyaluran bantuan sosial TBM Rintisan tepat sasaran, tepat waktu, dan tepat jumlah serta merata dan meluas dilakukan secara dekonsentarsi melalui dinas pendidikan provinsi, maka perlu disusun “Petunjuk Teknis Penyaluran dan Pengelolaan Bantuan Penyelenggaraan TBM Rintisan Dekonsentarsi Tahun 2011”

B. Dasar Hukum

1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

2. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan; 3. Peraturan Presiden No 47 tahun 2009, tentang Pembentukan

dan Organisasi Kementrian Negara;

(6)

7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor: 36 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan Nasional

8. Kesepakatan bersama antara Menteri Pendidikan Nasional dengan Menteri Agama No. 01 tahun 2007 dan No. 02 Tahun 2007 tentang penyelenggaraan program Pendidikan Luar Sekolah di Lembaga Keagamaan.

C. Tujuan

1. Penyusunan Petunjuk Teknis

Petunjuk Teknis Pengajuan dan Pengelolaan Bantuan Penyelenggaraan TBM Rintisan Dekonsentarsi bertujuan untuk:

a. sebagai acuan bagi dinas pendidikan provinsi dalam menyalurkan dana bantuan TBM Rintisan Dekonsentrasi agar penyalurannya tepat sasaran, tepat waktu, dan tepat jumlah,

b. sebagai acuan bagi dinas pendidikan kabupaten/kota dalam memberikan rekomendasi sebagai informasi awal tentang kelayakan lembaga, dan untuk mencegah terjandinya pemberian bantuan ganda,

c. sebagai acuan bagi tim penilai agar dapat melakukan tugas penilaian proposal TBM Rintisan Dekonsentrasi secara obyektif,

d. sebagai acuan bagi petugas verifikasi lembaga dalam rangka memastikan kelayakan lembaga dapat diberi dana bantuan TBM Rintisan Dekonsentrasi,

e. sebagai dasar bagi para penilik untuk melakukan tugas kepenilikan atas penyelenggaraan taman bacaan masyarakat, f. sebagai acuan bagi pusat kegiatan belajar masyarakat, satuan pendidikan nonformal, sejenis unit pelaksana teknis daerah pendidikan nonformal, lembaga keagamaan atau organisasi masyarakat lainnya untuk menyusun proposal TBM Rintisan Dekonsentrasi, kapan dan kemana proposal harus disampaikan.

2. Tujuan Pemberian Bantuan

Pemberian bantuan sosial TBM Rintisan dimaksudkan untuk merintis-mendirikan TBM baru di pedesaan, kawasan miskin perkotaan, tempat-tempat ibadah, dan di panti-panti asuhan anak yatim.

Adapun tujuannya adalah:

a. menyediakan akses TBM yang merata, meluas, dan mudah dijangkau masyarakat pedesaan dan kawasan miskin perkotaan,

b. meningkatkan kemampuan keaksaraan dan keterampilan membaca bagi anak usia dini, melek aksara parsial, aksarawan baru, peserta didik pendidikan dasar, c. meningkatkan kegemaran membaca, menulis, dan belajar

masyarakat,

(7)

BAB II

PROGRAM TAMAN BACAAN MASYARAKAT (TBM)

A. Pengertian Taman Bacaan Masyarakat

1. Taman Bacaan Masyarakat (TBM) adalah lembaga pembudayaan kegemaran membaca masyarakat yang menyediakan ruangan untuk membaca, diskusi, bedah buku, menulis, dan kegiatan – kegiatan sejenis lainnya, yang dilengkapi dengan bahan bacaan, berupa: buku, majalah, tabloid, koran, komik, dan bahan multi media lain, serta didukung oleh pengelola yang berperan sebagai motivator. 2. TBM Rintisan merupakan upaya meningkatkan bahan-bahan bacaan bagi masyarakat melalui pembentukan TBM yang mampu melayani kegiatan membaca dan menulis masyarakat. 3. Dana TBM Rintisan merupakan bantuan biaya opersional merintis-mendirikan, dan menyelenggarakan TBM baru..

B. Sasaran Taman Bacaan Masyarakat

Sebagai penerima manfaat layanan dari perintisan-pendirian TBM baru ini adalah (1) peserta didik berkeaksaraan rendah , (2) peserta didik pendidikan anak usia dini, (3) penduduk yang berlatang belakang dan/atau peserta didik pendidikan dasar, dan masyarakat umum.

C. Tujuan Penyelenggaraan Taman Bacaan Masyarakat

Penyelenggaraan TBM dimaksudkan untuk menyediakan akses bahan bacaan yang merata, meluas, dan terjangkau oleh masyarakat dengan mudah dan murah.

Adapun tujuannya adalah:

1. meningkatkan kemampuan keberaksaraan dan keterampilan membaca,

2. menumbuhkembangkan minat dan kegemaran membaca, 3. mendorong terwujudkan masyarakat pembelajar sepanjang

hayat.

4. mewujudkan kualitas dan kemandirian masyarakat yang berpengetahuan, berketerampilan, berbudaya maju, dan beradab.

D. Hasil Yang Diharapkan

Hasil yang diharapkan dari pemberian bantuan sosial TBM Rintisan ini adalah:

1. adanya TBM baru di pedesaan, kawasan miskin perkotaan, tempat-tempat ibadah, dan/ atau di panti-panti asuhan anak yatim,

2. tersedianya bahan bacaan yang sesuai dengan kebutuhan dan mudah diakses,

3. meningkatnya kemampuan keaksaraan dan keterampilan membaca bagi anak usia dini, melek aksara parsial, aksarawan baru, peserta didik pendidikan dasar,

(8)

E. Deskripsi Kegiatan

1. Indikator Keberhasilan

a. tersalurnya dana bantuan TBM Rintisan Dekonsentarsi kepada 330 lembaga dengan tepat sasaran, tepat waktu, dan tepat jumlah.

b. terselenggaranya 330 TBM baru di pedesaan, kawasan miskin perkotaan, tempat-tempat ibadah, dan atau panti-panti asuhan.

c. tersedianya sarana pembelajaran masyarakat yang merata dan meluas,

d. terlayaninya kebutuhan masyarakat di bidang bahan bacaan, e. terselenggaranya berbagai kegiatan pembudayaan

kegemaran membaca masyarakat,

f. adanya pengujung/pembaca di TBM paling sedikit 10 orang setiap hari.

2. Fungsi Taman Bacaan Masyarakat

Fungsi yang melekat pada TBM adalah sebagai (1) sumber belajar, (2) sumber informasi, dan (3) sarana rekreasi-edukasi. Sebagai Sumber Belajar - TBM memberikan akses layanan bahan bacaan untuk mendukung masyarakat pembelajar sepanjang hayat, seperti buku pengetahuan untuk membuka wawasan, juga berbagai keterampilan praktis yang bisa dipraktekkan setelah membaca misal praktek memasak, budidaya ikan, menanam cabe dan lainnya.

Sebagai sumber informasi - oleh karena bahan bacaan yang disediakan termasuk koran, tabloid, dan juga referensi. Sebagai tempat rekreasi-edukasi - dengan buku-buku nonfiksi yang disediakan memberikan hiburan yang mendidik dan menyenangkan. Lebih jauh dari itu, TBM dengan bahan bacaan yang disediakan mampu membawa masyarakat lebih dewasa dalam berperilaku, bergaul di masyarakat lingkungan.

3. Layanan

Pengeloa TBM yang berperan sebagai motivator harus aktif membantu pengunjung dan memberikan layanan. Layanan yang dapat diberikan TBM adalah:

v membaca ditempat, agar pengunjung mau dan gemar membaca di TBM maka bahan bacaan yang disediakan hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan pengunjung. Dengan menemukenali minat dan karakteristik pengunjung dapat menentukan bahan bacaan yang tepat. v Meminjamkan buku, artinya buku dapat dibawa pulang untuk dibaca dirumah dalam waktu tertentu dan peminjam wajib mengembalikan tepat waktu.

v Pembelajaran, dengan menggunakan berbagai pendekatan, misalnya:

a. membacakan buku dan/atau mendongeng untuk anak usia dini,

b. membimbing belajar membaca, menulis, berhitung, dan berkomunikasi,

c. belajar sambil praktek keterampilan atau melaksanakan kegiatan yang menyenangkan dan bermanfaat, d. Membimbing teknik membaca cepat (scanning dan

skimming),

e. Menemukan kalimat dan kata kunci dari bacaan, f. Lomba menceriterakan kembali buku yang telah dibaca, membedahnya dan mengenal bagaimana memproduksi buku, bagaimana menjadi pembaca dan penulis kreatif. 4. Sumber Daya Taman Bacaan Masyarakat

Untuk dapat melaksanakan peran dan fungsinya, merupakan suatu keharusan bagi TBM untuk melakukan peningkatan kapasitas kelembagaan agar mampu memberikan layanan kepada masyarakat dengan baik dan bermutu. Peningkatan kapasitas kelembagaan TBM meliputi: sumber daya fisik, sumber daya manusia, dan sumber daya finansial. a. Sumber Daya Fisik

(9)

1) Sumber daya fisik utama, adalah bahan bacaan. yaitu: semua jenis bahan bacaan dalam pelbagai bentuk media seperti: buku, majalah, tabloid, koran, CD dan lainnya. Perlu disadari bahwa bahan bacaan yang disediakan tiada lain untuk melayani masyarakat sehingga masyarakat sebagai kelompok sasaran perlu diperhatikan secara sungguh-sungguh, oleh karenanya penentuan bahan bacaan yang harus disediakan perlu memperhatikan : karakteristik masyarakat, kebutuhan nyata masyarakat, kemampuan baca masyarakat, dan sesuai dengan potensi lokal.

2) Sumber daya pendukung, adalah segala sesuatu yang diperlukan untuk mendukung pengelolaan TBM, antara lain: rak/almari buku, display buku baru, rak majalah, gantungan koran, meja kerja, dan fasilitas untuk membaca seperti: meja baca/bangku, alas duduk (tikar/kapet) dan kaca mata baca perlu juga disediakan. b. Sumber Daya Manusia

Factor utama dalam pengelolaan TBM adalah orang sebagai sumber daya manusia, sekurang-kurangnya terdapat 3 orang yang duduk dalam susunan organisasi yang melaksanakan pengelolaan TBM terdiri atas: 1 orang Ketua, 1 orang yang mengurusi adminstrasi dan teknis, dan 1 orang memberikan layanan kepada masyarakat. Dengan kata lain, susunan ornaginsasi TBM sekurang-kurangnya terdiri atas:

1) Ketua, mempunyai tugas: (1) memimpin TBM, (2) menyusun dan menetapkan program, (3) memajukan dan mengembangkan TBM, (4) melakukan hubungan kerjasama, dan (5) mengelola keuangan, 2) Urusan Administrasi dan Teknis, mempunyai tugas: (!) mengurus administrasi dan surat menyurat, (2) mengadakan seleksi dan pengadaan bahan bacaan, (3) melaksanakan pengolahan bahan bacaan, dan (4) melaksanakan pengembangan bahan bacaan, 3) Urusan Layanan, mempunyai tugas: (!) membuat tata tertib, (2) memberikan layanan TBM, dan (3)melaksanakan administrasi keanggotanaan

c. Sumber Daya Finansial

Setiap organisasi dan kegiatan pada dasarnya memerlukan biaya. Sesuai dengan prinsip penyelenggaraan TBM: dari, oleh, dan untuk masyarakat maka sumber daya finasial utamanya seharusnya digali melalui swadaya masyarakat. Untuk itu, perlu dilakukan identifikasi potensi dan kekuatan masing-masing warga sehingga dapat diolah dan dikembangkan menjadi sumber keuangan TBM. Sedangkan, bantuan sosial TBM Rintisan ini hanya bersifat stimulan.

5. Inovasi-Kreatif Taman Bacaan Masyarakat

Dari uraian-uraian tersebut di atas dapat diketahui bahwa masyarakat Indonesia belum menyadari betapa pentingnya kegiatan membaca, mengajak untuk membiasakan membaca bukan sekedar menyediakan TBM dengan segala macam bahan bacaan yang disediakan. Tetapi perlu melakukan berbagai upaya untuk mendorong masyarakat mau dan mampu membaca dengan berbagai kiat berikut:

a. Mengenali masyarakat dan berbagai kebutuhannya, Agar dapat mengajak masyarakat mau membaca di TBM, perlu mengenal lebih dahulu masyarakat di sekitar TBM sebagai sasarannya. Dengan maksud untuk mengetahui sosial–budaya-ekonomi, agama, potensi lingkungan, latar belakang pendidikan, serta kebutuhan nyata yang diperlukan. Hal ini penting sekali sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kegiatan yang akan dilaksanakan, juga penting dalam penyediaan koleksi bahan-bahan bacaan yang akan disediakan.

b. Melakukan sosialisasi TBM dan memberi kesadaran arti pentingnya kepada masyarakat

(10)

mengakibatkan orang malas untuk melakukan aktivitas membaca.

Sehubungan dengan hal tersebut, maka pengelola TBM perlu sekali meningkatkan kemampuan membaca dengan cara membimbing dan mengajarkan teknik membaca yang efektif dan efisien.

e. M e n y e l e n g a r a k a n k e g i a t a n y a n g b e r m a n f a a t , Agar TBM dapat melakukan tugas dan fungsinya, pengelola dituntut untuk kreatif menciptakan kegiatan sebagai upaya untuk menarik masyarakat untuk berkunjung dan memanfaatkan TBM. TBM berfungsi sebagai sarana pembelajaran, sumber informasi, dan rekreasi-edukatif, bahan bacaan apapun jenisnya dapat menjadi penunjang dalam pembelajaran.

Praktek keterampilan dari buku-buku yang tersedia di TBM dengan cara pengelola mencarikan nara sumber teknis di bidang keterampilan tertentu misalnya membuat sampho, sabun cuci, kecap, atau minyak kelapa dengan cara demo. Demo membuat sabun cuci ini akan memotivasi masyarakat untuk membaca penjelasan lengkap melalui buku. Beberapa contoh kegiatan yang bisa dipadukan dengan bahan bacaan adalah:

1) Mempraktekan isi buku (keterampilan), seperti praktek memasak, budi daya ikan, dan bercocok tanam. 2) Mendiskusikan isi buku baru,

3) Lomba-lomba, seperti: .

Ø lomba menulis sinopsis buku bacaan yang pernah dibacanya. Sinopsis sederhana tidak perlu terlalu panjang tetapi disesuaikan dengan tingkat kemampuan dan latar belakang pendidikan masyarakat. Lomba ini sangat bermanfaat bagi masyarakat yang baru melek huruf karena tidak saja melatih keterampilan membaca tetapi juga menulis sehingga akan menjaga ketarmpilan yang sudah diperolehnya tidak akan hilang/lupa.

Ø lomba memasak dengan membaca langsung resep makanan yang diberikan kepada peserta lomba. memberi kesadaran terhadap manfaat yang dapat diperoleh

dari kegiatan membaca.

Kegiatan membaca ibaratnya mengasah otak sehingga meningkatkan kemampuan diri seseorang, demikian pula belajar adalah identik dengan membaca, karena biasanya kegiatan belajar dilakukan dengan cara membaca. Dengan membaca maka terbukalah jendela dunia, terbukalah wawasan, dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti, dari tidak bisa menjadi bisa, dari tidak terampil menjadi terampil. Pendek kata:

”T

ahu dan

B

isa karena

M

embaca

Sebagaimana dikatakan Glenn Doman (1986) dalam bukunya How to Teach your Baby to Read terjemahan Ismail Marahimin (1991:19) mengatakan ”membaca merupakan salah satu fungsi tertinggi otak manusia, membaca merupakan salah satu fungsi yang paling penting dalam hidup dan dapat dikatakan bahwa semua proses belajar didasarkan pada kemampuan membaca. c. Membentuk kelompok sasaran berdasarkan kemampuan

baca/kebutuhan

Membentuk kelompok sasaran berdasarkan kemampuan baca/kebutuhan dengan maksud untuk mempermudah melakukan pendekatan dan bimbingan. Seperti membentuk kelompok sasaran:(a) Aksarawan Baru, (b) Petani/Nelayan, (c) Pedagang/Wiraswasta; (d) Religius, dan (e) pegawai/karyawan

d. Membimbing dan meningkatkan kemampuan baca kelompok sasaran,

Salah satu faktor penyebab masyarakat Indonesia belum berbudaya baca antara lain kemampuan membaca yang rendah. Kemampuan membaca dalam arti: a) memahami isi bacaan, b) menginterpretasikan bacaan, atau c) mengkombinasikan bacaan satu dengan yang lain. Sebuah studi yang dilakukan oleh The International

for The Evaluation of Education Achievment (IEA) tahun

(11)

No. Jenis Bahan Bacaan Alokasi Anggaran

1. Pengadaan Bahan Bacaan Minimal 50%

(buku-buku: pengetahuan umum, (Rp. 10.000.000,-) keterampilan, keagamaan, karya sastra

termasuk buku fiksi, pelajaran sekolah, referensi, Koran lokal)

2. Pengadaan Sarana Maksimal 10%

(seperti: rak buku, meja baca, (Rp. 2.000.000,-) meja petugas, kacamata baca,

alat permainan anak)

3. Biaya kegiatan pembudayaan Minimal 20%

kegemaran (Rp. 4.000.000,-)

4. Biaya operasional Maksimal 20%

(seperti: insentif pengelola, (Rp. 4.000.000) ATK, obat jamur)

Hal penting yang sangat perlu diperhatikan oleh lembaga penerima dana bantuan adalah dana bantuan bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara artinya bahwa dana tersebut pada hakekatnya milik masyarakat, maka harus dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat. Terkait dengan hal tersebut perlu dipahami bahwa setiap lembaga penerima dana bantuan TBM Rintisan wajib menggunakan dana bantuan sesuai dengan alokasi dan rincian penggunaan sebagaimana yang telah ditetapkan pada Petunjuk Teknis ini. Penggunaan dana bantuan yang tidak sesuai dengan Petunjuk Teknis ini dapat dikategorikan sebagai penyimpangan yang dapat ditindak sesuai dengan peraturan hukum yang berlaku. dan tindakan ini merupakan tanggung jawab mutlak dari lembaga penerima dana bantuan.

Memasak dengan bahan sederhana yang mudah diperoleh di lingkungan masyarakat setempat. Kegiatan ini baik juga bila melibatkan PKK. Ø Mengadakan acara cerdas cermat dengan pertanyaan seputar buku yang sudah disediakan oleh TBM. Acara cerdas cermat ini bisa diadakan sebulan sekali tergantung keperluan dan respon masyarakat. Acara ini akan menumbuhkan rasa bersaing dalam kegiatan membaca di masing-masing kelompok peserta. Tentu saja diusahakan ada hadiah yang diberikan kepada pemenang lomba sebagai daya tarik.

f. Membangun kemitraan

Membangun kemitraan dan kerjasama merupakan salah satu modal dasar yang perlu dibina dan dikembangkan. Utamanya dengan struktur lembaga dan masyarakat, seperti karang taruna, remaja misjid, kebiasaan arisan ibu-ibu dengan cara membawa buku keterampilan memasak dan melakukan praktek memasak di tempat arisan. Dengan sekolah (SD dan SLTP), meminta agar sekolah mewajibkan para siswanya untuk membaca buku, misal membaca satu buku dalam seminggu dan membuat resumenya. Dengan kegemaran membaca akan mendukung siswa rajin belajar. F. Alokasi dan Rincian Penggunaan Bantuan

(12)

BAB III

PROSEDUR PENGAJUAN

DAN PENYALURAN BANTUAN

A. Penerima Bantuan

Dana bantuan TBM Rintisan tahun 2011 dapat diakses oleh lembaga secara kompetitif dengan mengajukan proposal. Lembaga yang dimaksud pada Petunjuk Teknis ini adalah: (1) pusat kegiatan belajar mayarakat, (2) satuan pendidikan nonformal sejenis, (3) unit pelaksana teknis pendidikan nonformal, (4) organisasi keagamaan, (4) dan/atau organisasi kemasyarakatan yang memiliki legalitas, kapasitas, dan integritas serta memenuhi kriteria: 1. belum pernah menerima bantuan TBM,

2. satu kabupaten/kota dengan TBM yang akan dibiayai dengan bantuan sosial ini,

3. tidak mengajukan bantuan TBM Rintisan kepada Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, dan

4. memenuhi persyaratan yang ditetapkan pada Petunjuk Teknis ini.

B. Persyaratan Penerima Bantuan 1. Persyaratan Administrasi

a. memiliki:

1) akte notaris pendirian lembaga, atau

2) surat keterangan pendirian lembaga dari pejabat yang berwenang, atau

3) surat ijin opersional penyelenggaraan lembaga, atau 4) surat legalitas lembaga lainnya dari pejabat yang

berwenang;

b. memperoleh rekomendasi dinas pendidikan kabupaten/kota setempat;

c. memiliki rekening bank atas nama lembaga yang masih aktif,

(13)

2. Pengajuan Proposal

Setiap pimpinan lembaga yang ingin memperoleh dana bantuan TBM Rintisan melalui Dekonsentrasi mengajukan permohonan kepada:

K e p a l a D i n a s P e n d i d i k a n P ro v i n s i s e t e m p a t cq. Kepala Bidang/Subdin Pendidikan Nonformal dan Informal setempat.

dengan menyerahkan Proposal TBM Rintisan Dekonsentrasi yang disusun sebagaimana contoh pada lampiran 1 Petunjuk Teknis ini dan dilengkapi berbagai lampiran persyaratan administrasi sebagai berikut:

a. copy: 1) akte notaris pendirian lembaga, atau 2) surat keterangan pendirian lembaga dari pejabat

yang berwenang, atau

3) surat ijin opersional penyelenggaraan lembaga, atau

4) surat legalitas lembaga lainnya dari pejabat yang berwenang;

b. Asli rekomendasi dinas pendidikan kabupaten/kota setempat;

c. Asli Surat Keterangan Bank dan copy buku rekening bank atas nama lembaga,

d. Copy Nomor Pokok Wajib Pajak atas nama lembaga, e. Nomor telpon atau hp yang dapat dihubungi. Penerimaan Proposal TBM Rintisan Dekonsentrasi dilaksanakan pada bulan Maret 2011 sampai dengan 30 Juni 2011 (terakhir diterima Dinas Pendidikan Provinsi). Proposal yang diterima setelah tanggal tersebut dapat diproses selama dana bantuan TBM Rintisan Dekonsentrasi pada anggaran tahun 2011 masih tersedia.

D. Proses Penyaluran Bantuan

1. Penilaian Proposal

Terhadap proposal TBM Rintisan Dekonsentrasi yang masuk, Dinas Pendidikan Provinsi wajib melakukan penilaian dengan maksud agar penyaluran bantuan tepat sasaran dan tepat guna. terhadap:

e. memiliki contack person yang dapat dihubungi dengan mudah dan cepat,

2. Persyaratan Teknis

a. memiliki ruang sebagai tempat penyelenggaraan TBM minimal 20 M2 dilokasi yang strategis dan mudah di jangkau.

b. memiliki rak/almari buku untuk menyimpan/menempatkan bahan bacaan yang cukup memadai,

c. memiliki pengelola TBM yang responsif gender, ramah, dan suka membaca;

d. memiliki bahan bacaan awal paling sedikit 100 judul, tidak termasuk buku pelajaran sekolah, modul/bahan ajar pendidikan nonformal,

e. bagi unit pelaksana teknis daerah kabupaten/kota diperuntukkan untuk penyelenggaraan TBM Percontohan. C. Tata Cara Pengajuan Proposal

Mekanisme pengajuan dan penyaluran dana bantuan TBM Rintisan Dekonsentrasi meliputi tahap – tahap sebagai berikut: 1. Sosialisasi:

Agar dana bantuan TBM Rintisan Dekonsentrasi ini dapat diketahui oleh masyarakat luas dilakukan sosialisasi sebagai berikut:

a. Berjenjang, yaitu sosialisasi dilakukan oleh: 1). Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat pembekalan kepada Dinas Pendidikan Provinsi melalui pelaksanaan orinetsi,

2). Dinas Pendidikan Provinsi kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, dan

3). Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota kepada lembaga/masyarakat luas.

(14)

a. persyaratan adminisatrasi, dilakukan oleh Bidang/Subdinas Pendidikan Nonformal dan Informal,

b. subtansi/teknis, dilakukan oleh Tim Penilai dari unsur birokrasi, akademisi, dan praktisi yang dibentuk oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi atau pejabat yang ditunjuk dengan Keputusan.

Setiap proposal dilakukan seleksi administrasi oleh seorang petugas, sedangkan penilaian subtansi/teknis dilakukan oleh tiga orang anggota Tim Penilaian.

2. Verifikasi Lembaga

Terhadap proposal TBM Rintisan Dekonsentrasi yang lolos dari penilaian administrasi, dan lulus dari penilaian subtansi/teknis dapat dilakukan verifikasi lembaga untuk melihat atau memastikan kelayakan lembaga sebagai bahan pertimbangan tambahan untuk menentukan diberi tidaknya dana bantuan TBM Rintisan. Verifikasi dilakukan dengan maksud untuk mengklarifikasi data, informasi, dokumen yang tertuang dalam proposal. Selain itu juga akan dilakukan penilaian fisik lembaga calon penerima bantuan yang meliputi: dokumen asli, lokasi, kondisi fisik lembaga yang meliputi: sarana, prasarana, koleksi bahan bacaan, penataan bahan bacaan, tata ruang, sistem pengolahan bahan bacaan, dan dukungan masyarakat.

3. Penetapan Lembaga Penerima Program

Lembaga calon penerima dana bantuan TBM Rintisan Dekonsentrasi ditetapkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi atau pejabat yang ditunjuk dengan Surat Keputusan setelah mempelajari dan minta penjelasan dari Kepala Bidang/Subdinas tentang hasil penilaian proposal dan verifikasi. 4. Peluncuran Dana

Penyaluran dana bantuan TBM Rintisan Dekonsentrasi dengan tahapan sebagai berikut:

a. Penandatanganan Akad Kerjasama

Berdasarkan Surat Keputusan tentang Penetapan Lembaga Penerima Dana Bantuan TBM Rintisan Dekonsentrasi, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi atau pejabat yang ditunjuk menindaklanjuti dengan melakukan Akad Kerjasama Penyelenggaraan TBM Rintisan dengan lembaga penerima bantuan. Akad Kerjasama dibuat lima rangkap, tiga diantaranya di atas meterai cukup sehingga mempunyai kekuatan hukum yang sama.

Akad Kerjasama tersebut di atas berisikan:

1) kesepakatan kerjasama penyelenggaraan TBM 2) t u j u a n k e r j a s a m a p e n y e l e n g g a r a a n T B M 3) tugas dan tanggung jawab para pihak,

4) besar bantuan dan penggunaan dana bantuan, 5) sanksi, dan

6) tanggung jawab mutlak.

b. Penyaluran Bantuan

Penyaluran dana bantuan TBM Rintisan Dekonsentrasi disalurkan langsung oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara setempat kepada lembaga penerima dana bantuan melalui transfer bank.

E. Pertanggungjawaban Penggunaan Dana

Lembaga yang ditetapkan sebagai penerima bantuan dana penyelenggaraan TBM Rintisan diwajibkan:

1. Menggunakan dan mengadministrasikan dana secara tertib dan teratur sesuai ketentuan yang berlaku.

2. Mempertanggungjawabkan penggunaan dana secara akuntabel dan transparan sesuai dengan Perjanjian Kerjasama dan peraturan yang berlaku.

3. Menyetor pajak yang dipungut berdasarkan ketentuan yang berlaku.

(15)

A. Pemantauan

Untuk memantau penyelenggaraan TBM Rintisan Dekonsentrasi oleh lembaga penerima dana bantuan, dilakukan pemantauan oleh Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, dinas pendidikan provinsi, dinas pendidikan kabupaten/kota setempat (dalam hal ini dapat dilakukan oleh penilik). Pelaksanaan pemantauan dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti: 1. kunjungan lapangan,

2. meminta dan mempelajari laporan,

3. informasi media maupun pihak lain yang dapat dipertanggungjawabkan.

B. Evaluasi Kegiatan

Evaluasi penyelenggaraan TBM Rintisan oleh lembaga penerima dana bantuan dilakukan oleh Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat secara bersama-sama atau sendiri-sendiri dengan dinas pendidikan setempat dengan metode: 1. kunjungan lapangan untuk melihat kondisi fisik, 2. mengisi instrumen untuk mendapatkan informasi yang

diperlukan,

3. wawancara dengan pengelola dan masyarakat sekitar untuk mencari informasi yang lebih dalam.

C. Pelaporan dan Sanksi

1. Pelaporan

Untuk mengetahui perkembangan penyelenggaraan TBM Rintisan Dekonsentrasi, tingkat keberhasilan, manfaatnya terhadap perkembangan masyarakat, termasuk hambatan yang dihadapi, lembaga penerima dana bantuan wajib menyampaikan F. Catatan Khusus

1. Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal, Kementerian Pendidikan Nasional dan Dinas Pendidikan Provinsi tidak memungut biaya apapun dan tidak menerima pengembalian Dana bantuan dalam bentuk apapun untuk pencairan dana bantuan yang akan dan telah ditetapkan. 2. Berdasarkan Rencana Strategis Kementerian Pendidikan

Nasional 2010-2014, yaitu:

a. misi ke 4 tentang kesetaraan maka daerah dan komunitas khusus tertentu yang memerlukan perhatian khusus dapat diprioritaskan untuk mendapat bantuan TBM Rintisan Dekonsentrasi,

b. indikakator kinerja kunci, yang menargetkan bahwa pada tahun 2011 ini 38% kabupaten/kota telah memiliki TBM paling sedikit 10 unit, maka bantuan social diprioritaskan untuk kabupaten/kota yang belum memiliki minimal 10 TBM.

3. Bantuan Sosial TBM Rintisan Dekonsentrasi tidak diberikan kepada lembaga penerima dana bantuan TBM Penguatan Keaksaraan tahun 2010 dan TBM Penguatan Minat Baca tahun 2010.

4. Setiap lembaga penerima bantuan tidak boleh menerima lebih dari satu dana bantuan TBM.

5. Setiap lembaga hanya diperkenankan mengajukan proposal bantuan sosial TBM Rintisan satu saja, yaitu: kepada Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat atau dinas pendidikan provinsi setempat. Bagi lembaga yang ketahuan mengajukan kepada keduanya maka proposal tidak diproses lebih lanjut.

6. Bagi rumah pintar yang mengajukan dana bantuan TBM Rintisan, harus memperoleh rekomendasi dari pembina SIKIB.

BAB IV

(16)

laporan. Oleh karena itu, kepada lembaga penerima dana bantuan TBM Rintisan Dekonsentrasi pada saat melakukan penandatanganan Akad Kerjasama wajib membuat surat pernyataan di atas kertas bermeterai cukup tentang kesanggupan membuat laporan atas penyelenggaraan TBM. Laporan ini dimaksudkan sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi pihak – pihak pengambil kebijakan untuk mengetahui sejauh mana program pengembangan budaya baca dapat terlaksana baik termasuk hasil yang dicapai maupun hambatan yang ditemukan. Dengan adanya laporan ini pihak pengambil keputusan dapat segera mengambil keputusan guna memperbaiki pelaksanaan program/kegiatan di masa yang akan datang.

Laporan tersebut di atas, termasuk didalamnya adalah laporan keuangan dan dilengkapi dengan bukti – bukti pengeluaran, penyelenggaraan TBM, kegiatan – kegiatannya dan dilengkapi dokumen pendukungnya seperti foto – foto, laporan kegiatan. Laporan disusun oleh lembaga penerima bantuan dengan mengikuti contoh pada lampiran 4 Petunjuk Teknis ini, dan disampaikan paling lambat dua bulan setelah dana bantuan diterima kepada Dinas Pendidikan Provinsi setempat.

2. Sanksi

Kepada lembaga penerima program TBM Rintisan Dekonsentrasi dapat dikenakan sanksi apabila: a. Tidak menyelenggarakan TBM sesuai dengan proposal dan/atau akad kerjasama, diberikan sanksi berupa kewajiban untuk melaksanakan pengembalian dana ke kas negara dan menyampaikan bukti setor pengembalian dana ke bantuan tersebut ke Dinas Pendidikan Provinsi setempat. b. Tidak menyampaikan laporan secara tertulis kepada Dinas Pendidikan Provinsi setempat, diberikan sanksi berupa pencatatan dalam daftar hitam dan tidak diberikan lagi dana bantuan TBM khususnya dan program pendidikan masyarakat pada umumnya di masa yang akan datang.

BAB V

PENUTUP

Kegiatan membaca merupakan bagian dari proses belajar untuk mendapatkan suatu pengertian/pengetahuan/pemahaman dari teks yang tertulis. Hal ini berarti kegiatan membaca berkaitan erat dengan ketersediaan bahan – bahan bacaan, fasilitas dan lingkungan. Oleh karena itu dapat dipastikan terdapat hubungan positif antara membaca, bahan bacaan, taman bacaan masyarakat, dan lingkungan dengan minat baca masyarakat. Dengan alasan itulah pemerintah memberikan bantuan untuk penyelenggaraan TBM dalam rangka memberikan layanan di bidang bahan bacaan yang murah, merata, meluas, dan menjangkau masyarakat sebagai upaya mendorong/memotivasi tumbuh-kembangnya serta meningkatkan minat dan pembudayaan kegemaran membaca. Petunjuk Teknis Pengajuan dan Pengelolaan Dana Bantuan Sosial TBM Rintisan Dekonsentrasi ini sebagai pegangan bagi pihak – pihak yang berkepentingan, yaitu: Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Dinas Pendidikan Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota, penilik, tim penilai, dan lembaga pemohon bantuan. Dengan mengikuti Petunjuk Teknis ini maka penyaluran bantuan TBM Rintisan Dekonsentrasi akan berjalan dengan baik, tepat sasaran, tepat waktu, tepat jumlah, dan tepat guna dalam rangka mendukung terwujudnya masyarakat pembelajar sepanjang hayat.

Petunjuk Teknis ini dibuat untuk memberikan pemahaman dan arahan teknis pada lembaga penyelenggara pendidikan masyarakat dan semua pihak terkait untuk keberhasilan program pendidikan masyarakat secara umum dan peningkatan budaya baca secara khusus. Penjelasan atau informasi lebih lanjut dapat menghubungi:

(17)

SISTEMATIKA PROPOSAL

TAMAN BACAAN MASYARAKAT RINTISAN

Contoh Cover Proposal

Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Rintisan

TBM Cerdas Terampil

Lembaga Penyelenggara:

PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) BINA INSAN MADANI

Jl. Ki Hajar Dewantara no. 13 Semarang, Telpon: 024-7666628 2011

A. Latar Belakang Menjelaskan kondisi masyarakat yang meliputi keadaan geografi, sosial, budaya, ekonomi, tingkat pendidikan, tingkat keberaksaraan, mata pencaharian, potensi daerah, dan sarana pendidikan yang ada.

B. Maksud dan Menjelaskan maksud dan tujuan: Tujuan 1. menyelenggarakan TBM

2. mengajukan dana bantuan

C. Identitas 1. Nama : ... Lembaga 2. Alamat :

Pemohon Jln. ... Desa/Kel. ...Rt.../... Kec. ... Kab. ... Prov. ... Kode Pos ... 3. Surat Pendirian: Nomor : ...

Tanggal : ... Instansi/Notaris : ... ... 4. Rekening Bank:

Nama Bank : ...Cab/Unit ... No. Rekening : ... Atas Nama : ... 5. NPWP : ………...……….. 6. Papan Nama : a. ada b. tidak ada

7. Susunan Pengurus

Jabatan Nama Pendidikan

8. Prasarana

a. Gedung/rumah tersendiri, seluas: ...m2 Status: kontrak/pinjam/milik sendiri

(coret yang tidak perlu)

b. Menyatu dengan rumah tangga, menempati ruangan seluas: ... m2

(18)

D. TBM Yang 1. Nama : ... Akan 2. Alamat :Jln. ... Diselnggarakan Desa/Kel. ...Rt.../.Rw... Kec. ... Kab. ... Prov. ... kode Pos ...

3. Visi : ... ... 4. Misi :

a... b... c... d...

5. Susunan Pengelola

Ketua : ... Tenaga Administrasi : ... Tenaga Teknis : ...

6. Bahan Bacaan Yang Sudah Dimiliki

Buku non fiksi : ...judul, ...eksp Buku fiksi : ...judul, ...eksp Buku keterampilan: ...judul, ...eksp Buku Agama : ... judul, ...eksp Buku Sastra : ... judul, ...eksp Buku Tokoh : ... judul,...eksp Buku pelajaran : ... judul, ...eksp Lain-lain : ...judul, ...eksp

7. Tempat Penyelenggaraan:

a. Gedung/rumah tersendiri, seluas: ...m2 b. Menyatu dengan lembaga penyelenggara,

menempati ruangan seluas: ... m2 9. Ruangan Dimiliki: (beri tanda silang)

- ruang sekretariat a. Ada ( ...ruangan) b. tidak - ruang belajar a. Ada ( ...ruangan) b. tidak - ruang praktek a. Ada ( ...ruangan) b. tidak - ruang TBM a. Ada ( ...ruangan) b. tidak

10. Sarana Yang Dimiliki

- meja biro a. Ada ( ...unit) b. tidak - meja belajar a. Ada ( ...unit) b. Tidak - meja tutor a. ada ( ...unit) b. Tidak - alat kerampilan a. ada ( ...set ) b. Tidak - komputer a. ada ( ...unit) b. Tidak - almari a. ada ( ...buah) b. Tidak - filing kabinet a. ada ( ...buah) b. Tidak

11. Tutor Yang Dimiliki

Nama Tutor Pendidikan

12. Kegiatan Yang Dilakukan

Nama Kegiatan Jumlah Tutor Jumlah Peserta Didik PAUD

Pendidikan Keaksaraan Kursus

Keterampilan

(19)

c. Menyatu dengan rumah tangga, menempati ruangan

seluas: ... m2

d. Status: kontrak/pinjam/milik sendiri (coret yang tidak perlu)

8. Sarana Yang Sudah Dimiliki

Rak/almari buku : ...unit, kapasitas ...eksp Meja/bangku baca: ...unit, kapasitas...orang Karpet/tikar : ...buah, kapasitas ...orang Meja Pengelola : ...unit

Komputer : ...unit Filing Kabinet : ...unit

Gantungan koran : a. Ada b. Tidak ada Display buku baru : a. Ada b. Tidak ada Almari katalog : a. Ada b. Tidak ada

9. Rencana Pembelian Bahan Bacaan:

... ... ... ... ... ...

10. Rencana Pengolahan Bahan Bacaan: (beri tanda silang)

Sistem : a. komputerisasi b. Manual Dengan membuat :

-Buku induk : a. ya b. tidak -Katalogisasi : a. ya b. tidak

11. Rencana mengelola pengunjung: (beri tanda silang)

Dengan mengeluarkan kartu anggota: a. ya b. tidak

Dengan melibatkan dalam kegiatan : a. Ya b. tidak

12. Kegiatan Pembudayaan Kegemaran Membaca Yang Akan dilakukan.

Nama Kegiatan Hasil Yang Unsur Akan Dicapai Peserta

E. Gambaran Menjelaskan karakteristik masyarakat sekitar yang Masyarakat bakal memanfaatkan

F. Potensi Jelaskan

Daerah ... ... ...

G. Penggunaan 1. Pengadaan Buku: Rp. ... Dana • Buku Pengetahuan : Rp. ...

(20)

KOP DINAS

___________________________________________________

REKOMENDASI

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN/KOTA ...

Yang bertanda tangan di bawah ini, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota ... menerangkan bahwa:

Nama lembaga/organisasi : ... Alamat di : ...

... Ketua : ...

adalah dinilai layak mengajukan Proposal kepada Dinas Pendidikan Provinsi ...untuk mendapatkan dana bantuan TBM Rintisan Dekonsentrasi.

Demikian rekomendasi ini diterbitkan sebagai bahan pertimbangan bagi yang berkepentingan.

...,...2011

a.n. Kepala Dinas Kasubdin/Kabid PNFI

cap/tanda tangan

... NIP... 2. Pengadaan peralatan: Rp. ...

Rak/almari buku : ... unit, Rp. ... Meja baca : …... unit, Rp. ... Gantungan koran: ... buah, Rp. ... ...: ..., Rp. ...

3. Biaya Kegiatan Rp. ...untuk ...kegiatan (dapat lebih dari tiga jenis):

Nama kegiatan Peserta Hasil yang Alokasi akan dicapai dana

4. Biaya operasional : Rp. ... ü Isentif pengelola Rp ... ü Membeli obat jamur Rp. ... ü Membeli ATK Rp.. ...

Lampiran- 1. Asli rekomendasi dari dinas pendidikan lampiran kabupaten/kota setempat,

2. Asli surat keteranmgan bank dan copy buku rekening bank atas nama TBM/lembaga, 3. Copy nomor pokok wajib pajak,

4. Copy surat:

a. akte notaris pendirian lembaga, atau

b. surat keterangan pendirian lembaga dari pejabat yang berwenang, atau

c. surat ijin opersional penyelenggaraan lembaga, atau

d. surat legalitas lembaga lainnya dari pejabat yang berwenang;

(21)

SISTEMATIKA LAPORAN

TAMAN BACAAN MASYARAKAT (TBM) RINTISAN

Contoh Cover

Laporan

Penyelenggaraan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Rintisan melalui Dekonsentrasi

TBM Cerdas Terampil

Lembaga Penyelenggara:

PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) BINA INSAN MADANI

Jl. Ki Hajar Dewantara no. 13 Semarang, Telpon: 024-7666628 2011

A. Maksud dan Maksud dan tujuan penyusunan laporan Tujuan Taman Bacaan Masyarakat Penguatan

B. Identitas 1. Nama : ... Lembaga 2. Alamat :

Penerima Jln. ... Desa/Kel. ...Rt.../... Kec. ... Kab. ... Prov. ... Kode Pos ... Telp/Hp. No. ...

Lampiran 3: Format Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak Lampiran 4: Format Laporan

SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK

Yang bertandatangan di bawah ini, kami atas nama pimpinan Lembaga ... yang mengajukan proposal program Taman Bacaan Masyarakat Rintisan Pusat Tahun 2011:

Nama : ...……… Jabatan dalam lembaga : … … … … Alamat Lembaga : …………..……… Telepon/HP/Fax. : … … … … . . … … … … dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa kami sanggup: 1. Menyelenggarakan program TBM Rintisan Pusat sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Perjanjian Kerjasama 2. Membuat dan menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan: a. Laporan Awal, disampaikan paling lambat dua bulan sejak dana diterima dengan menggunakan format laporan pada lampiran 4 Pedoman ini.

b. Laporan Akhir, disampaikan paling lambat akhir bulan Desember 2011 dengan menggunakan format laporan pada lampiran 5 Pedoman ini

3. Berkoordinasi dengan dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota setempat, dan lembaga/instansi yang terkait dalam penyelenggaraan program.

4. Mempertanggungjawabkan penggunaan dana sesuai ketentuan yang berlaku.

Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan dari siapapun juga.

………2011 Yang Membuat Pernyataan

(…………..………….) Materai

(22)

6.000,-3. Nama Ketua: ...

4. Surat Pendirian: No. ... Instansi:... Notaris : ...

5. Rekening Bank:

Nama Bank : ...Cab/Unit ... No. Rek : ... Atas Nama: ………

6. NPWP : ………..

C. Bantuan Yang 1. Dana bantuan :

Diterima a. Besar : Rp. ... b. Diterima tanggal : ... c. melalui transfer Bank ke Rek. No. : ... Atas nama : ………...……….. Nama Bank :………....………..

2. telah dimanfaatkan: Rp. ………..………

3. Sisa dana : Rp. ...

D. TBM Yang 1. Nama TBM : ... Dibiaya 2. Alamat :

Jln. ... Desa/Kel. ...Rt.../... Kec. ... Kab. ...

3. Nama Pengelola:

a.Ketua : ... b.Tenaga Administrasi :...: ……….. c.Tenaga Teknis : ………...

4. Kapan TBM didirikan: ...

E. Pelaksanaan 1. Pembelian buku:

a. dilaksanakan tanggal: ……… b. Jumlah dana : Rp. ……… c. jenis buku:

- buku nonfiksi : ...jdl,...eks Rp. ... - buku fiksi : ...jdl,...eks Rp. ... - buku keterampilan : ...jdl,...eks Rp. ... - buku keagamaan : ...jdl,...eks Rp. ... - buku sastra : ...jdl, ...eks Rp. ... - buku tokoh : ...jdl, ...eks Rp. ... - buku referensi : ...jdl, ...eks Rp. ... - langganan koran : ...bulan ...Rp. ...

Sehingga jumlah buku sebelum & sesudah menerima bantuan adalah:

Jenis buku Sebelum menerima Sesudah menerima bantuan bantuan

Nonfiksi Fiksi Keterampilan Karya sastra Tokoh Keagamaan Referensi

2. Pengadaan Sarana:

(23)

3. Kegiatan pembudayaan kegemaran membaca:

Nama Tempat Unsur Hasil Yg Biaya kegiatan dan waktu Peserta Dicapai

4 Biaya operasional:

a. pembelian ATK : Rp. ... b. obat jamur buku : Rp. ……….. c. isentif pengelola : Rp. ...

F. Perbandingan

Jumlah Pengunjung Pengunjung Sebelum menerima Sesudah menerima tiap Minggu bantuan bantuan

G. Hambatan dan Jelaskan:

Solusi dalam ……….... pelaksanaan TBM ……….... ……….... ……….... Lampiran-lampiran 1. copy bukti pengeluaran uang

2. laporan kegiatan 3. foto-foto kegiatan

AKAD KERJASAMA NOMOR : /B4/AKS/2011

DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN MASYARAKAT DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,

NONFORMAL, DAN INFORMAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

DENGAN

LEMBAGA/ORGANISASI ...

TENTANG

KERJASAMA PENYELENGGARAAN TAMAN BACAAN MASYARAKAT (TBM) RINTISAN TAHUN 2011

Pada hari ini ... tanggal ... bulan ... tahun dua ribu sebelas, kami yang bertandatangan di bawah ini: 1. Nama : ………

NIP : ………

Jabatan : ………

Alamat : Kompleks Kementerian Pendidikan Nasional Gedung E Lantai 6,

Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270 dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal, Kementerian Pendidikan Nasional, dan untuk selanjutnya disebut sebagai Pihak Pertama.

2. Nama : ……… Jabatan : Ketua ………... Alamat : ………

dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Lembaga/Organisasi ……… dan untuk selanjutnya disebut sebagai Pihak Kedua. Secara bersama-sama, PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA selanjutnya disebut sebagai PARA PIHAK, berdasarkan pertimbangan:

(24)

Pasal 3

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

(1) Tugas dan tanggung jawab PIHAK PERTAMA adalah: a. Memproses pencairan dana melalui KPPN Jakarta III sesuai peraturan dan ketentuan yang berlaku setelah penandatanagan akad kerjasama oleh PARA PIHAK,

b. Memberikan bimbingan teknis terhadap penyelenggaraan TBM, c. Memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan TBM yang

dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA;

d. Menghentikan proses pencairan dana kepada PIHAK KEDUA, jika ditemukan hal-hal yang diduga berpotensi merugikan keuangan negara.

(2) Tu g a s d a n t a n g g u n g j a w a b P I H A K K E D U A a d a l a h : a. Menandatangani Surat Pernyataan Kesanggupan untuk

menyelenggarakan TBM;

b. Menyusun rencana dan jadwal kegiatan;

c. Merintis-mendirikan, melaksanakan, dan menjamin terselenggaranya TBM dan kegiatan sesuai rencana kegiatan dan target sasaran yang ditentukan dalam Petunjuk Teknis.

d. Memberitahukan dan mengkoordinasikan pelaksanaan program kepada Dinas Pendidikan Provinsi dan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota setempat;

e. Mengadministrasikan dan mempertanggungjawabkan penggunaan dana secara akuntabel sesuai peraturan dan ketentuan yang berlaku; f. Melaporkan hasil pelaksanaan program kepada PIHAK PERTAMA dengan tembusan kepada Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota setempat;

Pasal 4

PENYALURAN DAN PENGGUNAAN DANA

(1) Untuk melaksanakan TBM Rintisan sebagaimana dimaksud pada pasal 3 ayat (2), PIHAK PERTAMA memberikan dana kepada PIHAK KEDUA sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah), (2) Dana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) di atas, dibebankan pada anggaran Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal Tahun 2011, Nomor 0049/023-05.1/-/2011 tanggal 31 Desember 2010 dengan kode anggaran ………...

1. Bahwa PIHAK PERTAMA sebagai institusi yang bertugas melakukan pembinaan dan pengembangan budaya baca melalui taman bacaan masyarakat.

2. Bahwa PIHAK KEDUA sebagai lembaga/organisasi yang menyelenggarakan taman bacaan masyarakat.

PARA PIHAK bersepakat bekerjasama untuk melaksanakan program pengembangan budaya baca melalui penyelenggaraan taman bacaan masyarakat, dengan ketentuan sebagaimana diatur pada pasal-pasal berikut:

Pasal 1 PENGERTIAN

(1) Taman Bacaan Masyarakat yang selanjutnya disebut TBM adalah sarana penunjang pembudayaan kegemaran membaca masyarakat melalui penyiapan ruang yang disediakan untuk membaca, diskusi, bedah buku, menulis, dan kegiatan – kegiatan sejenis lainnya yang dilengkapi dengan bahan bacaan, berupa: buku, majalah, tabloid, koran, komik, dan bahan multi media lain dan didukung oleh pengelola yang dapat berperan sebagai motivator.

(2) Bantuan Sosial TBM Rintisan adalah dana bantuan yang diberikan oleh pemerintah untuk merintis-mendirikan TBM yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan keaksaraan dan keterampilan membaca masyarakat dengan sasaran khususnya (1) aksarawan baru, (2) peserta didik pendidikan anak usia dini, (3) peserta didik pendidikan dasar, dan pada umumnya masyarakat luas.

Pasal 2

TUJUAN KERJASAMA

Tujuan diadakan kerjasama antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA untuk:

1. Menyediakan akses TBM yang bermutu, merata, dan meluas, dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat.

2. Memberikan dan meningkatkan mutu layanan di bidang bahan bacaan sesuai dengan kebutuhan, mudah, dan murah,

3. Membina dan meningkatkan minat dan kegemaran membaca dan belajar masyarakat,

(25)

(3) PIHAK PERTAMA menyalurkan dana kepada PIHAK KEDUA melalui Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Jakarta III dengan transfer ke:

Nama Bank :

Nomor Rekening :

Atas Nama :

NPWP :

(4) Apabila PIHAK KEDUA menggunakan dana diluar ketentuan di atas, maka sepenuhnya menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA. (5) Biaya administrasi dan perpajakan yang terkait dengan Akad Kerjasama ini ditanggung oleh PIHAK KEDUA sesuai peraturan dan ketentuan yang berlaku.

Pasal 5 SANKSI

(1) Jika PIHAK KEDUA ternyata tidak menggunakan dana sesuai dengan peruntukannya yang telah ditentukan dalam pedoman dan/atau akad kerjasama ini, maka PIHAK KEDUA wajib mengembalikan dana ke Kantor Kas Negara melalui bank, menyampaikan copy bukti setor ke PIHAK PERTAMA,

(2) Apabila PIHAK KEDUA ternyata tidak mengembalikan dana sebagaimana dimaksud pada ayat 1 di atas, maka PIHAK PERTAMA dapat melaporkan PIHAK KEDUA kepada pihak berwenang.

Pasal 6

TANGGUNG JAWAB MUTLAK

PIHAK KEDUA bertanggung jawab mutlak atas penggunaan dan pengelolaan dana bantuan TBM Penguatan sebagaimana dimaksud pada Pasal 4 ayat (1).

Pasal 7

KETENTUAN PENUTUP

1. Hal-hal lain yang belum diatur dalam Akad Kerjasama ini, akan diatur lebih lanjut dalam ketentuan tersendiri, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Akad Kerjasama ini.

2. Akad Kerjasama ini berlaku sejak ditandatangani oleh PARA PIHAK, sampai dengan berakhirnya pelaksanaan program.

Demikian Akad Kerjasama ini dibuat dan ditandatangani oleh PARA PIHAK di Jakarta dalam rangkap 5 (lima), di atas materai enam ribu, dan masing-masing memiliki kekuatan hukum yang sama.

PARA PIHAK

(26)

Sebaran TBM seluruh Indonesia Keadaan akhir tahun 2010

No. Provinsi Jumlah Jumlah Memiliki TBM

TBM Kab/Kota Nama Kab/Kota Jumlah

I Aceh 26 23 1. Kab. Aceh Tenggara 14 unit 2. Kota Banda Aceh 7 unit 3. Kab.Aceh Tamiang 3 unit 4. Kab. Aceh Selatan 2 unit II Sumatera Utara 162 30 1. Kab.Deli Serdang 43 unit 2. Kota Medan 38 unit 3. Kab.Serdang Bedagai 19 unit 4. Kab. Mandailing Natal 17 unit 5. Kab. Tapanuli Tengah 14 unit 6. Kota Binjai 7 unit 7. Karo Kabanjahe 7 unit 8. Kota Tebing Tinggi 5 unit 9. Kab. Asahan 4 unit 10. Kab. Simalungun 2 unit 11. Kab. Labuan Batu 2 unit 12. Kota Padangsidempuan 1 unit 13. Kab. Humbang Hasondutan 1 unit 14. Kab.Sidikalang 1 unit 15. Kab.Dairi 1 unit III Sumatera Barat 202 19 1. Kota Payakumbuh 35 unit 2. Kab.Padang Pariaman 34 unit 3. Kota Sawah Lunto 21 unit 4. Kab.Pasaman Barat 15 unit 5. Kab. Agam 13 unit 6. Kab. Solok 13 unit 7. Kab. Solok Selatan 13 unit 8. Kab. Tanah Datar 12 unit 9. Kab. Lima puluh kota 12 unit 10. Kota Bukit Tinggi 11 unit 11. Kab. Pesisir Selatan 11 unit 12. Kota Padang 5 unit 13. Kota Padang Panjang 5 unit 14. Kab.Sijunjung 1 unit 15. Kota Pariaman 1 unit

No. Provinsi Jumlah Jumlah Memiliki TBM

TBM Kab/Kota Nama Kab/Kota Jumlah

IV Sumatera Selatan 33 15 1. Kab. Ogan Komering Ilir 13 unit 2. Kota Palembang 7 unit 3. Kab. Musi Banyuasin 5 unit 4. Kota Lubuk Linggau 2 unit 5. Kab. Palembang 1 unit 6. Kab.Empat Lawang 1 unit 7. Kab. Oku Selatan 1 unit 8. Kab. Oku 1 unit 9. Kab. Musi Rawas 1 unit 10. Kab. Kayu Agung 1 unit V Riau 45 12 1. Kab. Kampar 26 unit 2. Kab.Rokan Hulu 7 unit 3. Kota Pekanbaru 5 unit 4. Kab. Rokan Hilir 4 unit 5. Kab.Siak 3 unit VI Kepulauan Riau 17 7 1. Tanjung pinang 7 unit 2. Karimun 3 unit 3. Lingga 3 unit 4. Kota Batam 2 unit 5. Kab.Bintan 2 unit VII Jambi 77 11 1. Kota Jambi 15 unit 2. Kab. Merangin 10 unit 3. Kab. Kerinci 10 unit 4. Kab. Batanghari 9 unit 5. Kab. Tebo 8 unit 6. Kab. Muaro Jambi 6 unit 7. Kab. Tanjab Timur 6 unit 8. Kab.Tanjab Barat 5 unit 9. Kab. Bungo 4 unit 10.Kab. Sarolangun 4 unit VIII Bangka Belitung 8 7 1. Bangka Timur 6 unit 2. Belitung Barat 1 unit 3. Sungailiat 1 unit

(27)

No. Provinsi Jumlah Jumlah Memiliki TBM

TBM Kab/Kota Nama Kab/Kota Jumlah

IX Bengkulu 82 9 1. Kota Bengkulu 32 unit 2. Kab.Bengkulu Utara 17 unit 3. Kab.Kaur 11 unit 4. Kab.Lebong 8 unit 5. Kab.Manna 5 unit 6. Kab. Bengkulu Selatan 4 unit 7. Kab. Bengkulu Tengah 2 unit 8. Kab.Kepahiang 2 unit 9. Kab. Curup 1 unit X Lampung 52 10 1. Kota Bandar Lampung 19 unit 2. Kab. Lampung Tengah 12 unit 3. Kota Metro 11 unit 4. Kab. Lampung Barat 4 unit 5. Kab.Lampung Selatan 3 unit 6. Kab. Tanggamus 1 unit 7. Kab. Way Kanan 1 unit 8. Kab. Lampung Timur 1 unit

XI Banten 87 8 1. Lebak 52 unit

2. Kota Tangerang 20 unit 3. Kota Serang 10 unit 4. Pandeglang 4 unit 5. Kab. Serang 1 unit XII DKI Jakarta 56 5 1. Jakarta Timur 17 unit 2. Jakarta Selatan 14 unit 3. Jakarta Pusat 13 unit 4. Jakarta Utara 7 unit 5. Jakarta Barat 5 unit XIII Jawa Barat 1128 26 1. Kab. Karawang 221 unit 2. Kab.Bekasi 86 unit 3. Kab. Subang 74 unit 4. Kab. Bogor 73 unit 5. Kab. Cirebon 57 unit 6. Kab.Indramayu 52 unit 7. Kab.Ciamis 50 unit 8. Kab.Tasikmalaya 47 unit 9. Kab. Sukabumi 47 unit 10. Kota Bandung 43 unit 11. Kab. Garut 41 unit 12. Kota Bekasi 39 unit

No. Provinsi Jumlah Jumlah Memiliki TBM

TBM Kab/Kota Nama Kab/Kota Jumlah

(28)

No. Provinsi Jumlah Jumlah Memiliki TBM

TBM Kab/Kota Nama Kab/Kota Jumlah

29. Kab.Kendal 5 unit 30. Kab.Rembang 4 unit 31. Kab. Semarang 3 unit 32. Kab. Magelang 1 unit XV DI. Yogyakarta 306 5 1. Kota Yoyyakarta 146 unit 2. Kab.Sleman 65 unit 3. Kab.Bantul 46 unit 4. Kab. Kulonprogo 29 unit 5. Kab. Gunung kidul 20 unit XVI Jawa Timur 155 38 1. Kab.Mojokerto 32 unit 2. Kab.Bondowoso 11 unit 3. Kota Blitar 9 unit 4. Kab.Madiun 7 unit 5. Kab.Magetan 6 unit 6. Kab.Sampang 6 unit 7. Kota Kediri 6 unit 8. Kab.Pamekasan 5 unit 9. Kab.Jombang 5 unit 10. Kab.Bojonegoro 5 unit 11. Kab.Bangkalan 5 unit 12. Kab.Pacitan 4 unit 13. Kab.Malang 4 unit 14. Kab.Sidoarjo 4 unit 15. Kab.Probolinggo 4 unit 16. Kab.Situbondo 3 unit 17. Kab.Jember 3 unit 18. Kota Surabaya 3 unit 19. Kab.Nganjuk 3 unit 20. Kab.Tulungagung 3 unit 21. Kota Malang 2 unit 22. Kab.Banyuwangi 2 unit 23. Kota Probolinggo 2 unit 24. Kab.Gresik 2 unit 25. Kab.Lamongan 2 unit 26. Kab.Ngawi 2 unit 27. Kab.Pasuruan 2 unit 28. Kab.Trenggalek 2 unit 29. Kab.Sumenep 2 unit 30. Kab.Lumajang 2 unit 31. Kota Madiun 1 unit 32. Kota Pasuruan 1 unit

No. Provinsi Jumlah Jumlah Memiliki TBM

TBM Kab/Kota Nama Kab/Kota Jumlah

(29)

No. Provinsi Jumlah Jumlah Memiliki TBM

TBM Kab/Kota Nama Kab/Kota Jumlah

6. Kab. Berau 3 unit 7. Kab. Bulungan 3 unit 8. Kab. Malinau 2 unit 9. Kab. Paser Utara 1 unit 10. Kab. Kutai Timur 1 unit 11. Kab. Kutai Barat 1 unit 12. Kab. Nunukan 1 unit XXI Bali 64 9 1. Kab. Tabanan 18 unit 5. Kab. Buleleng 11 unit 6. Kab. Jembaran 8 unit 2. Kab. Karangasem 7 unit 3. Kab. Klungkung 7 unit 9. Kota Denpasar 5 unit 7. Kab. Badung 4 unit 4. Kab. Bangli 3 unit 8. Kab. Gianyar 1 unit XXII Nusa Tenggara Barat 434 10 1. Kab. Lombok Timur 83 unit 2. Kab. Lombok Barat 74 unit 3. Kota Mataram 68 unit 4. Kab. Lombok Tengah 62 unit 5. Kab. Sumbawa 45 unit 6. Kab.Bima 44 unit 7. Kab. Dompu 41 unit 8. Kota Bima 17 unit XXIII Nusa Tenggara Timur 8 21 1. Kota Kupang 7 unit 2. Kab.Kupang 1 unit XXIV Sulawesi Selatan 123 24 1. Kota Makassar 58 unit 2. Kab. Luwu 17 unit 3. Kab. Sidrap 6 unit 4. Kab. Soppeng 5 unit 5. Kab. Selayar 4 unit 6. Kab. Sinderang Rappang 4 unit 7. Kab. Luwu Timur 4 unit 8. Kab. Bantaeng 4 unit 9. Kab. Barru 3 unit 10. Kab. Bone 3 unit 11. Kab. Luwu Utara 2 unit 12. Kab. Maros 2 unit 13. Kab. Sinjai 2 unit 14. Kab. Tanah Toraja 2 unit

No. Provinsi Jumlah Jumlah Memiliki TBM

TBM Kab/Kota Nama Kab/Kota Jumlah

(30)

No. Provinsi Jumlah Jumlah Memiliki TBM

TBM Kab/Kota Nama Kab/Kota Jumlah

7. Kota Bitung 4 unit 8. Kab. Minahasa Tenggara 3 unit 9. Kab. Sangihe 2 unit 10. Kab. Talaud 1 unit XXX Maluku 157 11 1. Kota Ambon 66 unit 2. Kab. Maluku Tengah 30 unit 3. Kab. Seram Bagian Timur 24 unit 4. Kab. Maluku Tenggara 14 unit 5. Kab. Seram Bagian Barat 11 unit 6. Kab. Pulau Burru 6 unit 7. Kab. Maluku Tenggara Barat 5 unit 8. Kab. Kepaluan Aru 1 unit XXXI Maluku Utara 34 9 1. Kab. Halmahera Barat 18 unit 2. Kab. Halmahera Selatan 5 unit 3. Kota Ternate 5 unit 4. Kab. Halmahera Utara 2 unit 5. Kab. Halmahera Timur 1 unit 6. Kab. Kepulauan Sula 1 unit 7. Kota Tidore Kepulauan 1 unit 8. Kab. Halmahera Tengah 1 unit XXXII Papua Barat 2 11 1. Kab. Manokwari 2 unit XXXIII Papua 8 29 1. Kota. Jayapura 4 unit 2. Kab. Jayapura 3 unit 3. Kab. Keerom 1 unit

4.645 497

Lampiran 7: Instrumen Verifikasi Lembaga

INSTRUMEN VERIFIKASI LEMBAGA

PROGRAM...

1. IDENTITAS LEMBAGA/ORGANISASI

a. Nama Lembaga : ... b. Alamat Lengkap : ... c. No.Telepon/Hp : ... d. Nama Ketua : ... e. Alamat Lengkap : ... f. No.Telepon/Hp : ... g. Akta Notaris/Izin Pendirian : 1) Nomor : ... 2) Pejabat : ... h. Nama Bank : ... i. Nomor Rekening, : ... atas nama : ... j. NPWP : ...

2. KELENGKAPAN ADMINISTRASI

No. Jenis Administrasi Keadaan Keterangan

Ada Tidak ada 1. Papan nama lembaga/organisasi

2. Struktur organisasi

3. Rincian tugas pengelola/penyelenggara 4. Nomor rekening bank atas nama lembaga

(tanpa cc/qq; buku rekening asli ditunjukkan) 5. NPWP lembaga

3. PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

No. Nama Jenis Kelamin Pendidikan Peran/

(31)

4. SARANA DAN PRASARANA

No. Jenis Sarana Keadaan Keterangan

1. Luas Gedung Luas Tanah :…...m² Luas Bangunan :…...m²

2. Status Bangunan / Milik sendiri Gedung Kontrak/sewa Pinjam

...

3. Sarana belajar Meja & kursi belajar...set Kondisi : Papan tulis ...set

Lemari/rak buku ....….…unit Mesin tik ...…...…unit Komputer ...…unit Bahan ajar ... jenis Bahan Bacaan ... judul

5. PROGRAM YANG DILAKSANAKAN

Program kegiatan yang pernah diselenggarakan atau yang masih berlangsung saat ini

No. Jenis Program/Kegiatan Tahun Jumlah Sumber Lokasi Pelaksanaan Sasaran Dana Sasaran program

...2011 Mengetahui

Pengurus Lembaga/Organisasi Petugas,

... ...

Catatan:

Referensi

Dokumen terkait

 Pada bulan April 2015 Nusa Tenggara Barat mengalami inflasi sebesar 0,05 persen. Angka inflasi ini berada di bawah angka inflasi nasional yang tercatat sebesar 0,36 persen. 

(3) terdapat perbedaan yang signifikan pada Hasil belajar IPS antara kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pembelajaran metode Mind Mapping dengan kelompok siswa

esiko luka karena terjatuh sendiri dapat terjadi karena tidak adanya kesadaran dari manusia itu sendiri, tetapi resiko tersebut dapat dicegah dengan cara enjual ketika

Tiga sampel madu randu dan madu kelengkeng dari peternak lebah yang berbeda (Ambarawa, Ngaliyan, Gringsing), Tiga produk madu randu dan madu kelengkeng

Pelaksanaan perjanjian jual beli dalam forum jual beli online daerah Mataram secara garis besar sama dengan perjanjian jual beli pada umumnya, hanya saja terdapat

Topologi ini dibentuk seperti bintang karena semua komputer yang terhubung ke hub atau switch dengan kabel UTP, sehingga hub / switch adalah pusat jaringan dan bertugas

Slavin (2009) mendefinisikan pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Division) adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif dengan

Optimal condition for Soybean leaves were 0.5%SDS, 2%PVP, 1% β -mercaptoethanol, in the buffer mixture which incubated 30 minute and extracted by two steps of Phenol: