• Tidak ada hasil yang ditemukan

Renstra OPD 2014-2019 | Kabupaten Kerinci

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Renstra OPD 2014-2019 | Kabupaten Kerinci"

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

Renstra DPMPT&NAKER Kab. Kerinci Tahun 2017-2019 i

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas perkenan-Nya sehingga dokumen Rencana Strategis (Renstra) Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu Dan Tenaga Kerja Kabupaten Kerinci dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Penyusunan Renstra ini bermaksud untuk memberi konsistensi antara dokumen perencanaan dan anggaran, pelaksanaan, dan pengawasan. Renstra ini menjadi dasar dalam memberi arah kebijakan umum APBD. Mengingat sumber daya (dana dan personil) pembangunan relatif terbatas. Oleh karena itu program prioritas pembangunan dalam Renstra ini disesuaikan dengan kemampuan sumber daya yang tersedia. Oleh sebab itu Renstra merupakan pedoman bagi pengusulan untuk dipertimbangkan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Kerinci, dengan maksud dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat dalam kontek penyelenggaraan pelayanan publik. Penyusunan Renstra ini merupakan tindak lanjut dan penjabaran dari Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kerinci Tahun 2014-2019.

Dengan selesainya Renstra ini kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunannya. Harapan kami kiranya program-program dalam Renstra ini mendapat dukungan dari berbagai pihak terkait baik di Daerah maupun Pusat. Terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL, PELAYANAN TERPADU SATU PINTU DAN

TENAGA KERJA KABUPATEN KERINCI

Drs. DAMHAR DAHLAN

(2)

Renstra DPMPT&NAKER Kab. Kerinci Tahun 2017-2019 1

1.1. Latar Belakang.

Sesuai dengan amanat Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 Tentang Perangkat Daerah dan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan Dan Susunan Perangkat Daerah, dalam rangka implementasi kebijakan tentang peningkatan investasi, pelayanan perizinan dan ketenagakerjaan yang sejalan dengan visi dan misi Pemerintah Kabupaten Kerinci, diperlukan sebuah kerangka acuan yang sistemik agar segala sesuatu yang telah menjadi tugas dan fungsi DPMPT Dan NAKER Kabupaten Kerinci dapat terealisasi dengan baik. Kerangka acuan tersebut berupa perencanaan yang bersifat strategis dan berkesinambungan dalam periode waktu tertentu. Dalam hal ini, maka disusunlah Renstra DPMPT Dan NAKER Kabupaten Kerinci Tahun 2017 – 2019 untuk kurun waktu 3 (tiga) tahun kedepan yang diarahkan untuk mencapai Visi, Misi Pemerintah Kabupaten Kerinci dan berpedoman pada Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kerinci 2014-2019.

Penyusunan Renstra DPMPT Dan NAKER Kabupaten Kerinci tahun 2017-2019, DPMPT Dan NAKER berusaha merumuskan strategi yang tepat, berkelanjutan, terpadu dan dinamis sebagai suatu proses perencanaan yang panjang. Renstra membantu mengambil keputusan didalam memformulasikan dan mengkomunikasikan secara jelas, strategis yang perlu dilakukan untuk mencapai sasaran dan target. Pemerintah Kabupaten Kerinci menyadari sepenuhnya terhadap kondisi yang berkembang saat ini tentang perlunya reformasi dalam sektor pelayanan kepada masyarakat, sehingga Pemerintah Kabupaten Kerinci dalam implementasi kebijakan pengembangan dan penyelenggaraan pelayanan publik, diantaranya berusaha semaksimal mungkin untuk meningkatkan pengembangan dan pengelolaan penanaman modal, meningkatkan kualitas pelayanan perizinan terpadu, mewujudkan fasilitas sarana investasi yang kondusip bagi para investor, meningkatkan kualitas tenaga kerja, dan berkembangnya peluang dan kesempatan kerja. Hal ini dilakukan

BAB I

(3)

Renstra DPMPT&NAKER Kab. Kerinci Tahun 2017-2019 2 dengan cara melakukan pengembangan sistem pelayanan perizinan dan non perizinan secara menyeluruh dan terintegrasi serta dilakukan dalam kerangka sinergitas dengan strategi yang berlaku secara nasional.

Sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan Dan Susunan Perangkat Daerah, Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja Kabupaten Kerinci merupakan dinas daerah dengan Tipe B yang menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang penanaman modal dan pelayanan perizinan dan non perizinan, dan urusan pemerintahan bidang tenaga kerja. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam sektor investasi, perizinan dan non perizinan dan sektor ketenagakerjaan, sehingga dapat memberikan tingkat kepuasan kepada masyarakat terhadap aspek investasi, perizinan dan non perizinan dan sektor ketenagakerjaan. Selain itu DPMPT Dan NAKER mempunyai fungsi sebagai lembaga pemerintah yang paling depan dalam rangka membangun apresiasi positif masyarakat terhadap aparatur Pemerintah Daerah sehingga dalam skala makro dapat memberikan efek timbal balik berupa partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan di Kabupaten Kerinci.

Dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 5679) membawa konsekwensi kepada seluruh daerah untuk memiliki kemandirian dan kesiapan menyusun strategi dan program pembangunan yang relevan guna mengembangkan daerahnya sehingga memiliki keunggulan komparatif dari daerah lain dan tidak tertelan oleh persaingan yang semakin kompetitif.

Dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektifitas program serta agar mampu bersaing dalam lingkungan yang berubah sangat cepat dewasa ini, maka suatu instansi pemerintah harus terus-menerus melakukan perubahan. Perubahan tersebut harus disusun dalam suatu tahapan yang konsisten dan berkelanjutan sehingga dapat meningkatkan kinerja yang berorientasi pada pencapaian hasil.

(4)

Renstra DPMPT&NAKER Kab. Kerinci Tahun 2017-2019 3 DPMPT Dan NAKER Kabupaten Kerinci merupakan penggabungan beberapa urusan yang sebelumnya berada pada BPMPPTSP Kabupaten Kerinci dan DinSosNakerTrans Kabupaten Kerinci. Oleh karena itu DPMPT Dan NAKER Kabupaten Kerinci sebagai Perangkat Daerah yang membantu Bupati dalam bidang penanaman modal dan pelayanan perizinan dan non perizinan, dan urusan pemerintahan bidang tenaga kerja perlu menyusun rencana strategis yang merupakan revisi dari Renstra BPMPPTSP Kabupaten Kerinci dan DinSosNakerTrans Kabupaten Kerinci, sehingga pelaksanaan tugas dan fungsi DPMPT Dan NAKER dapat terlaksana secara efisien, efektif dan terpadu. Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu Dan Tenaga Kerja (DPMPT Dan NAKER) Kabupaten Kerinci disusun dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun dari tahun 2017 sampai dengan tahun 2019.

1.2. Maksud dan Tujuan

Rencana strategis disusun sebagai dokumen perencanaan teknis operasional dan merupakan penjabaran teknis RPJMD Kabupaten Kerinci yang memuat Visi, Misi, Tujuan, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan setiap bidang kewenangan dan atau fungsi pemerintahan.

Renstra DPMPT Dan NAKER ini disusun dengan maksud untuk menyediakan dokumen perencanaan yang komprehensif untuk masa 2017-2019 yang akan digunakan sebagai acuan penyusunan Rencana Kerja Tahunan (RKT) DPMPT Dan NAKER yang terarah sesuai dengan visi dan misi yang ingin dicapai. Selain itu Rencana Strategis ini juga diharapkan dapat menjadi acuan penyusunan Renstra pada masa atau periode lima tahun berikutnya.

Renstra DPMPT Dan NAKER ini disusun dengan tujuan :

a) Agar dapat dijadikan pedoman bagi pejabat DPMPT Dan NAKER Kabupaten Kerinci dalam merumuskan kegiatan pelaksanaan program yang lebih realistis dalam skala prioritas yang telah ditetapkan.

b) Tersedianya rumusan program strategi dalam skala prioritas yang lebih terarah. c) Merumuskan instrumen dan komitmen kebijakan anggaran jangka menengah.

(5)

Renstra DPMPT&NAKER Kab. Kerinci Tahun 2017-2019 4 e) Merumuskan kebijakan, strategi dan program pembangunan yang dapat

mensinergikan sumber daya atau potensi yang dimiliki dengan peluang pengembangan wilayah Kabupaten Kerinci untuk mewujudkan tujuan akhir yang ingin dicapai.

f) Mengarahkan program dan kegiatan yang dilakukan oleh seluruh unsur organisasi untuk pencapaian Visi dan Misi Kabupaten Kerinci.

g) Memudahkan di dalam mengkomunikasikan dan mensosialisasikan ke seluruh elemen internal maupun eksternal organisasi untuk meningkatkan komitmen dan motivasi semua pihak untuk mencapai tujuan akhir organisasi.

h) Mengarahkan semua unsur kekuatan dan peluang yang ada serta faktor kunci keberhasilan dalam menentukan strategi yang tepat untuk mencapai tujuan dan sasaran dalam penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan serta pelayanan masyarakat yang didasarkan pada prinsip “clean and good governance”.

1.3. Hubungan Renstra Dengan Dokumen Perencanaan Lainnya

(6)

Renstra DPMPT&NAKER Kab. Kerinci Tahun 2017-2019 5 Gambar 1.1 Hubungan Renstra Dengan Dokumen Perencanaan Lainnya

1.4. Landasan Hukum

1. Undang-Undang Nomor 58 Tahun 1958 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 21 Tahun 1957 tentang Pengubahan Undang-undang Nomor 12 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat II Dalam Lingkungan Daerah Swatantra Tingkat I Sumatera Tengah sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1643);

2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 Tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3890);

3. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4279);

4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 5679);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Nomor Republik Indonesia 4593); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah,

(7)

Renstra DPMPT&NAKER Kab. Kerinci Tahun 2017-2019 6 8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Daerah;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

10. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2009 tentang Pelayanan Terpadu Satu Pintu di Bidang Penanaman Modal;

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu;

12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2008 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelayanan Perizinan Terpadu di Daerah;

13. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Nomor PER.07/MEN/IV/2008 tentang Penempatan Tenaga Kerja;

14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 100 Tahun 2016 tentang Pedoman Nomenklatur Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Dan Kabupaten/Kota;

16. Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2009 tentang Pedoman dan Tata Cara Permohonan Penanaman Modal;

17. Peraturan Kepala Badan Nasional Penempatan Dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Nomor PER-26/KA/XII/2013 tentang Pedoman Pelaksanaan Sistem Komputerisasi Tenaga Kerja Indonesia Di Luar Negeri (SISKOTKLN);

18. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembentukan Produk Hukum Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Kerinci Tahun 2014 Nomor 2);

(8)

Renstra DPMPT&NAKER Kab. Kerinci Tahun 2017-2019 7 20. Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata

Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Kerinci (Lembaran Daerah Kabupaten Kerinci Tahun 2016 Nomor 5);

21. Peraturan Bupati Kerinci Nomor 48 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi, Serta Tata Kerja Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu Dan Tenaga Kerja (Berita Daerah Kabupaten Kerinci Tahun 2016 Nomor 48).

1.5. Ruang Lingkup dan Sistematika

1.5.1. Ruang Lingkup

Perencanaan Pembangunan yang dilakukan oleh DPMPT Dan NAKER Kabupaten Kerinci meliputi : perencanaan bidang penanaman modal, bidang pelayanan perizinan dan non perizinan, bidang ketenagakerjaan serta perencanaan pada sekretariat DPMPT Dan NAKER Kabupaten Kerinci.

1.5.2. Sistematika Penyusunan

Sistematika Penyusunan Rencana Strategis DPMPT Dan NAKER Kabupaten Kerinci adalah sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1.2 Maksud dan Tujuan

1.3 Hubungan Renstra Dengan Dokumen Perencanaan Lainnya 1.4 Landasan Hukum

1.5 Ruang Lingkup dan Sistematika

BAB II : TUGAS DAN FUNGSI

2.1 Struktur Organisasi

2.2 Kedudukan, Tugas dan Fungsi

BAB III : GAMBARAN UMUM

3.1 Kondisi Umum Daerah

3.2 Kondisi DPMPT Dan NAKER saat ini

3.3 Kondisi yang diinginkan dan Proyeksi Kedepan

BAB IV : VISI, MISI TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

1.1 Visi 1.2 Misi 1.3 Tujuan 1.4 Strategi 1.5 Kebijakan

BAB V : PROGRAM DAN KEGIATAN

(9)

Renstra DPMPT&NAKER Kab. Kerinci Tahun 2017-2019 8

2.1 STRUKTUR ORGANISASI

Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu Dan Tenaga Kerja Kabupaten Kerinci dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan Dan Susunan Perangkat Daerah. Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja Kabupaten Kerinci merupakan dinas daerah dengan Tipe B yang menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang penanaman modal dan pelayanan perizinan dan non perizinan, dan urusan pemerintahan bidang tenaga kerja.

Berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 48 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi, Serta Tata Kerja Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu Dan Tenaga Kerja, struktur organisasi DPMPT Dan NAKER Kabupaten Kerinci terdiri dari :

1. Kepala Dinas 2. Sekretaris

2.1 Kepala Sub Bagian Umum Dan Kepegawaian

2.2 Kepala Sub Bagian Perencanaan, Keuangan Dan Pelaporan 3. Kepala Bidang Penanaman Modal

3.1 Kepala Seksi Perencanaan Dan Promosi 3.2 Kepala Seksi Kerjasama Dan Pengawasan 4. Kepala Bidang Perizinan Dan Non Perizinan

4.1 Kepala Seksi Data, Informasi Dan Dokumentasi 4.2 Kepala Seksi Pelayanan Umum Dan Pengaduan

4.3 Kepala Seksi Pengolahan Dan Penerbitan Perizinan Dan Non Perizinan 4.3.1 Tim Teknis

5. Kepala Bidang Ketenagakerjaan

BAB II

(10)

Renstra DPMPT&NAKER Kab. Kerinci Tahun 2017-2019 9 5.1 Kepala Seksi Pelatihan Dan Peningkatan Produktivitas Tenaga Kerja

5.2 Kepala Seksi Penempatan Dan Perluasan Kesempatan Kerja 5.3 Kepala Seksi Pengawasan Dan Hubungan Industrial

6. Kepala UPTD (Unit Pelaksana Teknis Dinas) Loka Latihan Kerja 7. Kelompok Jabatan Fungsional

2.2 KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI

a. Kedudukan

Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu Dan Tenaga Kerja Kabupaten Kerinci yang selanjutnya disebut DPMPT Dan NAKER Kabupaten Kerinci adalah Perangkat Daerah Kabupaten Kerinci yang dibentuk dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi untuk melaksanakan urusan pemerintahan bidang penanaman modal dan pelayanan perizinan dan non perizinan, dan urusan pemerintahan bidang tenaga kerja.

b. Tugas

DPMPT Dan NAKER merupakan unsur pelaksana bidang Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja, dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada Bupati Kerinci melalui Sekretaris Daerah. DPMPT dan NAKER Kabupaten Kerinci mempunyai tugas membantu melaksanakan Urusan Pemerintahan bidang Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu Dan Tenaga Kerja yang menjadi kewenangan daerah dan Tugas Pembantuan yang ditugaskan kepada Daerah, sesuai dengan ketentuan peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

c. Fungsi

Untuk melaksanakan Tugas Pokok tersebut di atas, DPMPT Dan NAKER Kabupaten Kerinci menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :

a. Perumusan kebijakan dibidang Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja yang menjadi kewenangan Daerah dan Tugas Perbantuan yang ditugaskan kepada Daerah;

(11)

Renstra DPMPT&NAKER Kab. Kerinci Tahun 2017-2019 10 c. Pelaksanaan kebijakan di bidang Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu

Pintu dan Tenaga Kerja yang menjadi kewenangan Daerah dan Tugas Perbantuan yang ditugaskan kepada Daerah;

d. Pelaksanaan administrasi Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja; dan

e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati Kerinci terkait dengan tugas dan fungsinya.

Secara rinci tugas dan fungsi masing-masing jabatan adalah sebagai berikut :

1. Kepala Dinas, bertugas :

a. Mengkoordinasikan perumusan kebijakan dibidang Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja yang menjadi kewenangan Daerah dan Tugas Perbantuan yang ditugaskan kepada Daerah;

b. Mengkoordinir pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja yang menjadi kewenangan daerah dan Tugas Perbantuan yang ditugaskan kepada Daerah;

c. Mengkoordinir pelaksanaan kebijakan di bidang Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja yang menjadi kewenangan Daerah dan Tugas Perbantuan yang ditugaskan kepada Daerah;

d. Mengkoordinir pelaksanaan administrasi Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja; dan

a. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Bupati Kerinci terkait dengan tugas dan fungsinya.

2. Sekretaris.

Sekretaris mempunyai tugas mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas bidang dan pengelolaan pelayanan kesekretariatan yang meliputi pengkoordinasian perencanaan program, evaluasi, pelaporan dan data, pengelolaan dan urusan umum, keuangan dan kepegawaian, serta penataan asset dan dinas.

(12)

Renstra DPMPT&NAKER Kab. Kerinci Tahun 2017-2019 11 a. Pengkoordinasian penyusunan rencana program dan anggaran di bidang

Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja; b. Pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi

ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan, kerjasama, hubungan masyarakat, arsip dan dokumentasi;

c. Pembinaan dan penataan organisasi dan tatalaksana;

d. Pengkoordinasian dan penyusunan peraturan perundang-undangan; e. Pengumpulan dan pengolahan data serta pemantauan, evaluasi dan

pelaporan;

f. Pengelolaan barang milik daeerah; dan

g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

2.1. Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian bertugas :

a. Menyusun rencana dan program kerja operasional kegiatan pelayanan administrasi umum, kerumahtanggaan, pengelolaan administrasi kepegawaian;

b. Melaksanakan penerimaan, pendistribusian dan pengiriman naskah dinas serta pengelolaan dokumentasi, kearsipan;

c. Melaksanakan penyusunan dan pengadministrasian persuratan dinas;

d. Melaksanakan pengelolaan dan penyiapan bahan pembinaan, dokumentasi, kearsipan dilingkungan dinas;

e. Melaksanakan pelayanan keprotokolan, hubungan masyarakat dan penyelenggaraan rapat-rapat dinas;

f. Melaksanakan pengurusan kerumahtanggaan, pemeliharaan kebersihan gedung kantor, perawatan kendaraan dinas dan lainnya serta keamanan dan ketertiban kantor;

(13)

Renstra DPMPT&NAKER Kab. Kerinci Tahun 2017-2019 12 h. Melaksanakan penyimpanan, pendistribusian dan inventarisasi

perlengkapan dinas hasil pengadaan;

i. Menyiapkan bahan pembinaan organisasi dan tatalaksana;

j. Melaksanakan pengelolaan dokumentasi dan perpustakaan dinas;

k. Melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian yang meliputi kenaikan pangkat, gaji berkala, pensiun, KARPEG, KARIS/KARSU, TASPEN, ASKES, cuti pegawai, pemberian penghargaan serta pengkoordinasian penyusunan penilaian kinerja pegawai;

l. Melaksanakan pengumpulan, penyimpanan dan pemeliharaan data dokumentasi kepegawaian;

m. Menyiapkan dan menyusun rencana kebutuhan formasi, mutasi pegawai dan pengembangan karier pegawai;

n. Menyiapkan bahan pelaksanaan pembinaan kepegawaian dilingkungan dinas;

o. Menyiapkan bahan perencanaan kebutuhan diklat pegawai; dan

p. Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

2.2 Kepala Sub Bagian Perencanaan, Keuangan dan Pelaporan bertugas :

a. Menyiapkan bahan koordinasi dan penyusunan rencana program dan anggaran;

b. Menyiapkan bahan-bahan koordinasi dan penyusunan rencana strategis, rencana kerja, dan Indikator Kinerja Utama Dinas;

c. Mengumpulkan dan mengolah data perencanaan dan program kerja dinas;

d. Melaksanakan penyiapan bahan penyusunan laporan kegiatan bulanan, triwulanan, semesteran, tahunan, lima tahunan, Laporan Kinerja, dan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah lingkup dinas;

e. Melaksanakan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan penunjang pelaksanaan tugas;

(14)

Renstra DPMPT&NAKER Kab. Kerinci Tahun 2017-2019 13 g. Menyusun Rencana Kerja Anggaran (RKA), Dokumen Pelaksanaan

Anggaran (DPA) serta Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran (DPPA) dengan para Kepala Bidang;

h. Melaksanakan penatausahaan keuangan dinas yang meliputi penelitian kelengkapan SPP LS yang diajukan oleh PPTK, SPP UP, SPP GU dan SPP TU yang diajukan oleh bendahara pengeluaran;

i. Melaksanakan penelitian pengujian kebenaran, kelengkapan dan keabsahan surat pertanggung jawaban (SPJ) atau tanda bukti pengeluaran uang;

j. Melaksanakan pengadaan barang dan jasa dilingkungan dinas dan penyampaian laporan keuangan dinas yang meliputi realisasi anggaran, neraca dan catatan atas laporan keuangan yang disampaikan kepada Bupati Kerinci melalui BPKAD;

k. Membina, mengawasi, dan mengevaluasi kinerja bawahan; dan

l. Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

3. Kepala Bidang Penanaman Modal.

Kepala Bidang Penanaman Modal mempunyai tugas merumuskan kebijakan, melaksanakan kebijakan, serta evaluasi dan pelaporan di Bidang Penanaman Modal.

Dalam melaksanakan tugas-tugasnya, Kepala Bidang Penanaman Modal menyelenggarakan fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis daerah di bidang Penanaman Modal; b. Pelaksanaan kebijakan teknis daerah di bidang Penanaman Modal;

c. Pengkajian, penyusunan dan pengusulan rencana umum, rencana strategis dan rencana pengembangan penanaman modal lingkup daerah berdasarkan sektor usaha maupun wilayah;

d. Pengkajian, penyusunan dan pengusulan deregulasi/kebijakan penanaman modal lingkup daerah;

(15)

Renstra DPMPT&NAKER Kab. Kerinci Tahun 2017-2019 14 lain meningkatkan kemitraan dan daya saing penanaman modal lingkup daerah;

f. Penyusunan dan pengembangan kebijakan/strategi promosi penanaman modal lingkup daerah;

g. Perencanaan kegiatan promosi penanaman modal di dalam dan luar negeri;

h. Penyusunan bahan, sarana dan prasarana promosi penanaman modal;

i. Pelaksanaan pemantauan realisasi penanaman modal berdasarkan sektor usaha dan wilayah;

j. Pelaksanaan pembinaan dan fasilitasi penyelesaian permasalahan penanaman modal;

k. Pelaksanaan pengawasan kepatuhan dan kewajiban perusahaan penanaman modal sesuai ketentuan kegiatan usaha dan peraturan perundang-undangan;

l. Pelaksanaan verifikasi/validasi dan pengolahan data perizinan dan non perizinan penanaman modal;

m. Pelaksanaan analisa dan evaluasi data perizinan dan non perizinan penanaman modal;

n. Pembangunan dan pengembangan serta pengelolaan sistem informasi penanaman modal; dan

o. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

3.1 Kepala Seksi Perencanaan dan Promosi, bertugas :

a. Menyusun rencana kerja urusan perencanaan dan promosi;

b. Menyiapkan bahan koordinasi di bidang promosi penanaman modal;

(16)

Renstra DPMPT&NAKER Kab. Kerinci Tahun 2017-2019 15 d. Menyusun program pengembangan penanaman modal Kabupaten

Kerinci dalam bentuk rencana strategis sesuai dengan Program Pembangunan Kabupaten Kerinci;

e. Menyusun ketetapan bidang usaha unggulan/prioritas sesuai dengan potensi dan daya dukung Kabupaten Kerinci dalam bentuk daftar bidang-bidang usaha unggulan/prioritas;

f. Menyiapkan usulan bidang-bidang usaha yang tertutup mutlak untuk penanaman modal, tertutup untuk PMA dan bidang-bidang usaha unggulan/prioritas;

g. Menyusun daftar proyek-proyek penanaman modal bidang usaha unggulan/prioritas;

h. Menyusun profil investasi proyek kemitraan;

i. Menetapkan kebijakan pemberian intensif khusus sesuai dengan kewenangan Kabupaten Kerinci;

j. Menyelenggarakan promosi penanaman modal daerah baik di dalam maupun di luar negeri/daerah seperti seminar, pameran, temu usaha, dan loka karya;

k. Membuat bahan promosi penanaman modal Kabupaten Kerinci dalam bentuk media cetak antara lain : daftar peluang usaha dan profil proyek unggulan/prioritas, profil pengusaha daerah yang potensi untuk bermitra, prosedur penanaman modal dan dalam bentuk media elektronik antara lain seperti film, video, slide, cd dan multimedia/situs web;

l. Membangun dan mengembangkan sistem informasi penanaman modal provinsi dan pemerintah pusat (BKPM);

m. Mengumpulkan dan mengolah data persetujuan dan realisasi proyek PMDN dan PMA;

n. Melakukan pengecekan dan penelitian lokasi secara teknis kegiatan/usaha atas permohonan suatu izin yang diajukan oleh badan usaha/masyarakat dengan melibatkan instansi terkait;

(17)

Renstra DPMPT&NAKER Kab. Kerinci Tahun 2017-2019 16 p. Melaksanakan pemantauan, pembinaan dan evaluasi kepada bawahan;

q. Memberikan saran pendapat dan pertimbangan kepada atasan; dan r. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang

sesuai dengan tugas dan fungsinya.

3.2 Kepala Seksi Kerjasama dan Pengawasan, bertugas :

a. Menyusun program dan rencana kegiatan Seksi;

b. Melaksanakan kerjasama dengan dinas instansi terkait;

c. Melaksanakan pengawasan kepada pemohon izin penanaman modal dalam melaksanakan kegiatan usaha; dan

d. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya.

4. Kepala Bidang Perizinan dan Non Perizinan.

Kepala Bidang Perizinan dan Non Perizinan mempunyai tugas melaksanakan penghimpunan data, informasi, dokumentasi, pelayanan umum perizinan dan non perizinan serta melaksanakan tugas yang diberikan oleh Kepala Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Dalam melaksanakan tugas-tugasnya, Kepala Bidang Perizinan dan Non Perizinan menyelenggarakan fungsi :

a. Perencanaan dan perumusan bahan kebijakan program kerja bidang; b. Pelaksanaan pengelolaan pelayanan umum;

c. Pelaksanaan pemberian petunjuk, mekanisme dan persyaratan yang berkaitan dengan perizinan;

d. Pelaksanaan analisis data dan bahan kelengkapan perizinan;

e. Pelaksanaan pemeriksaan kelengkapan persyaratan permohonan perizinan;

f. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi/lembaga lainnya terkait bidang pelayanan; dan

(18)

Renstra DPMPT&NAKER Kab. Kerinci Tahun 2017-2019 17

4.1 Kepala Seksi Data, Informasi dan Dokumentasi, bertugas :

a. Melaksanakan menganalisa data, bahan kelengkapan perizinan;

b. Melaksanakan bimbingan dan pengisian blanko berkaitan dengan perizinan;

c. Melaksanakan pemeriksaan kelengkapan berkas persyaratan perizinan;

d. Melaksanakan koordinasi guna penyusunan informasi dan dokumentasi;

e. Mengawasi pelaksanaan tugas bawahan dalam memberikan informasi kepada masyarakat maupun tamu;

f. Melaksanakan tugas yang lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidangnya;

g. Melaksanakan kearsipan naskah izin yang diterbitkan oleh dinas; dan h. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang

sesuai dengan tugas dan fungsinya.

4.2 Kepala Seksi Pelayanan Umum dan Pengaduan, bertugas :

a. Menyusun perencanaan kegiatan urusan pelayanan umum dan pengaduan;

b. Perencanaan dan perumusan bahan kebijakan program kerja urusan pelayanan umum dan pengaduan;

c. Penerimaan dan pengumpulan data pengaduan;

d. Pelaksanaan bahan pemecahan masalah dalam rangka menindaklanjuti pengaduan masyarakat;

e. Menyampaikan tanggapan atas pengaduan yang disampaikan oleh masyarakat dengan baik;

f. Melaksanakan monitoring dan evaluasi serta pelaporan kegiatan dibidang penelitian pelayanan;

g. Mengawasi pelaksanaan tugas bawahan dalam memberikan penanganan pengaduan masyarakat; dan

(19)

Renstra DPMPT&NAKER Kab. Kerinci Tahun 2017-2019 18

4.3 Kepala Seksi Pengolahan dan Penerbitan Perizinan dan Non

Perizinan, bertugas :

a. Menyusun perencanaan kegiatan urusan pengolahan dan penerbitan perizinan dan non perizinan;

b. Menyiapkan bahan penyusunan dan perumusan kebijakan, petunjuk teknis serta rencana strategis sesuai lingkup tugasnya;

c. Mengkoordinasikan dengan dinas instansi terkait dalam rangka penyusunan rencana program kerja urusan Pengolahan dan Penerbitan Perizinan dan Non Perizinan;

d. Menyediakan fasilitas sarana dan prasarana untuk kegiatan pemeriksaan lapangan/lokasi;

e. Melaksanakan rapat dengan Tim Teknis untuk pemberian rekomendasi persetujuan perizinan;

f. Membuat berita acara dan menyusun laporan hasil pelaksanaan penelitian dilapangan;

g. Menerbitkan izin dan melaksanakan penetapan melalui Surat Keputusan Retribusi Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku;

h. Menyusun konsep dan melaporkan rekapitulasi jumlah permohonan/penerimaan mingguan, bulanan dan tahunan di Seksi Pengolahan dan Penerbitan Perizinan dan Non Perizinan;

i. Mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai dengan bidangnya masing-masing;

j. Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan terkait urusan pengolahan dan penerbitan perizinan dan non perizinan;

k. Melakukan pengecekan dan penelitian lokasi secara teknis kegiatan/usaha atas permohonan suatu izin yang diajukan oleh badan usaha/masyarakat;

(20)

Renstra DPMPT&NAKER Kab. Kerinci Tahun 2017-2019 19 m. Mengkoordinasikan dengan instansi teknis sesuai dengan jenis

permohonan izin yang diajukan badan usaha/masyarakat;

n. Memberikan keputusan diterima atau ditolak permohonan suatu izin yang diajukan oleh badan usaha/masyarakat dengan menuangkannya dalam berita acara;

o. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya.

5. Kepala Bidang Ketenagakerjaan.

Kepala Bidang Ketenagakerjaan mempunyai tugas melaksanakan pendataan, bimbingan, pembinaan, penyaluran penempatan tenaga kerja, pendayagunaan tenaga kerja, pengembangan dan perluasan lapangan kerja, pelatihan dan peningkatan produktivitas tenaga kerja, serta melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Kepala Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Dalam melaksanakan tugas-tugasnya, Kepala Bidang Ketenagakerjaan menyelenggarakan fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis dibidang Tenaga Kerja berdasarkan peraturan perundang-undangan;

b. Penyusunan program/kegiatan dibidang Tenaga Kerja;

c. Pelaksanaan koordinasi dan penyelenggaraan pelayanan produktivitas tenaga kerja, melalui pelatihan, penempatan tenaga kerja serta pengawasan hubungan industrial;

d. Pembinaan, evaluasi dan pelaporan kinerja dibidang ketenagakerjaan; dan

e. Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan yang diberikan oleh Kepala Dinas.

5.1 Kepala Seksi Pelatihan Peningkatan Produktivitas Tenaga Kerja,

bertugas :

a. Mengidentifikasikan kebutuhan latihan kerja; b. Melaksanakan pelatihan tenaga kerja;

(21)

Renstra DPMPT&NAKER Kab. Kerinci Tahun 2017-2019 20 d. Melaksanakan pembinaan produktivitas tenaga kerja;

e. Memberikan rekomendasi penerbitan izin lembaga latihan kerja swasta dan lembaga latihan kerja perusahaan;

f. Melaksanakan pembinaan lembaga program pelatihan kerja swasta dan perusahaan;

g. Melaksanakan uji keterampilan kerja dan sertifikasi sesuai dengan standar kompetensi kerja;

h. Mengidentifikasi kebutuhan latihan kerja bagi tenaga kerja perusahaan;

i. Merencanakan pemagangan bagi calon karyawan perusahaan; j. Melaksanakan program pemagangan diperusahaan;

k. Melaksanakan pembinaan program pemagangan di lembaga latihan perusahaan;

l. Melaksanakan pengukuran produktivitas tenaga kerja;

m. Melaksanakan pembinaan mutu produktivitas usaha kecil dan menengah;

n. Melaksanakan inventarisasi sumber daya pelatihan swasta, perusahaan dan pemerintah;

o. Melaksanakan pembinaan lembaga latihan swasta dan perusahaan; p. Melaksanakan pembinaan program latihan kerja dan pengelola latihan

kerja;

q. Melaksanakan pembinaan sarana dan prasarana pelatihan kerja; r. Melaksanakan penilaian untuk menetapkan status lembaga latihan

swasta dan perusahaan;

s. Melaksanakan uji keterampilan kerja; t. Melaksanakan sertifikasi tenaga kerja;

u. Melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan;

(22)

Renstra DPMPT&NAKER Kab. Kerinci Tahun 2017-2019 21

5.2 Kepala Seksi Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan

Kerja, bertugas :

a. Melaksanakan penyuluhan tenaga kerja dan bimbingan jabatan; b. Melaksanakan antar kerja antar Negara, antar daerah dan antar lokal;

c. Melaksanakan pembinaan bursa kerja;

d. Melaksanakan perluasan dan penciptaan kesempatan kerja;

e. Melaksanakan sosialisasi tentang pasar kerja;

f. Melaksanakan kunjungan ke perusahaan untuk mendata lowongan kerja;

g. Menyebarluaskan informasi pasar kerja, pendaftaran pencari kerja dan lowongan kerja;

h. Menyusun, mengolah dan mengalisa data pencari kerja dan data lowongan kerja;

i. Memberikan pelayanan informasi pasar kerja, bimbingan jabatan kepada pencari kerja dan pengguna tenaga kerja;

j. Melaksanakan pembinaan bursa kerja dan lembaga penempatan tenaga kerja swasta;

k. Melaksanakan penempatan tenaga kerja lokal, antar daerah, antar negara dan antar kerja khusus;

l. Melaksanakan pembinaan dan monitoring penggunaan tenaga kerja asing dan tenaga kerja Indonesia pendamping tenaga kerja asing;

m. Melaksanakan inventarisaso potensi sumber daya alam dan manusia; n. Menyelenggarakan program perluasan kesempatan kerja melalui

program padat karya;

(23)

Renstra DPMPT&NAKER Kab. Kerinci Tahun 2017-2019 22 p. Melaksanakan bimbingan teknis, penyebarluasan dan penerapan

Teknologi Tepat Guna (TTG);

q. Melaksanakan pemantauan dan bimbingan lanjutan program perluasan kesempatan kerja;

r. Melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan; dan

s. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya.

5.3 Kepala Seksi Pengawasan, Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial,

bertugas :

a. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja;

b. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan norma kerja;

c. Melaksanakan pengawasan santunan jaminan sosial tenaga kerja;

d. Melaksanakan penyidikan terhadap pelanggaran normatif ketenagakerjaan;

e. Melaksanakan inventarisasi data pelaporan ketenagakerjaan; f. Melaksanakan pengawasan waktu kerja di perusahaan;

g. Melaksanakan pengawasan izin kerja bagi wanita yang bekerja pada malam hari;

h. Melaksanakan pengawasan tenaga kerja wanita, anak-anak dan orang muda;

i. Melaksanakan pengawasan pelaksanaan upah kerja di perusahaan; j. Memberikan rekomendasi penerbitan izin perpanjangan norma kerja;

k. Melaksanakan pengawasan penggunaan tenaga kerja asing;

l. Memberikan penyuluhan dan pembinaan pembentukan Panitia Pelaksana Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3);

(24)

Renstra DPMPT&NAKER Kab. Kerinci Tahun 2017-2019 23 n. Melaksanakan pengawasan dan pemeriksaan terhadap perusahaan

yang memproduksi dan menggunakan bahan berbahaya;

o. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan pengujian kesehatan kerja, lingkungan kerja serta pemakaian alat keselamatan kerja;

p. Melaksanakan pembinaan pencegahan perselisihan hubungan industrial, pemutusan hubungan dan unjuk rasa atau pemogokan kerja serta penutupan perusahaan;

q. Menangani dan menyelesaikan kasus perselisihan antar pekerja dengan pengusaha, pemutusan hubungan kerja serta kasus-kasus unjuk rasa atau mogok kerja dan penutupan perusahaan;

r. Memantau pelaksanaan pemutusan peradilan Panitia Perantara Hubungan Industrial (PPHI);

s. Membina sumber daya manusia dan lembaga penyelesaian perselisihan diluar pengadilan;

t. Menyusun dan mengusulkan formasi serta melakukan pembinaan mediator, konsiliator dan arbiter;

u. Mendaftar dan menseleksi calon hakim ad-hoc pengadilan hubungan industrial yang wilayahnya meliputi kabupaten;

v. Melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan; dan

w. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya.

6. Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas Loka Latihan Kerja

(UPTD-LLK).

Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Loka Latihan Kerja (UPTD-LLK) Kabupaten Kerinci dibawah DPMPT Dan NAKER Kabupaten Kerinci mempunyai tugas menunjang kegiatan Dinas, dengan rincian tugas sebagai berikut :

(25)

Renstra DPMPT&NAKER Kab. Kerinci Tahun 2017-2019 24 industri, pertanian, las, tata niaga dan aneka kejuruan dengan mempergunakan bengkel kerja dan asrama;

b. Mengkoordinasikan dan mengendalikan urusan surat-menyurat, kearsipan, kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan rumah tangga UPTD-LLK;

c. Menyusun rencana dan program kegiatan baik rutin maupun pembangunan kerjasama serta kerjasama dengan Pihak Ketiga;

d. Menyusun rencana kegiatan pelatihan dan menginformasikan kepada masyarakat;

e. Menyusun rencana pendayagunaan fasilitas dan instruktur untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi UPTD-LLK;

f. Melaksanakan pelatihan untuk penempatan ekspor jasa tenaga kerja dibidang industri, pertanian, tataniaga dan aneka kejuruan;

g. Mengembangkan kualitas instruktur dan tenaga pelatihan melalui pendidikan pelatihan pemagangan dan praktek kerja nyata instruktur diperusahaan;

h. Mendorong partisipasi instruktur diperusahaan;

i. Memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan pelatihan untuk meningkatkan kualitas pelatihan dan relevansi pelatihan dengan permintaan;

j. Membuat laporan hasil penilaian keberhasilan UPTD-LLK sesuai dengan tolok ukur keberhasilan yang telah ditetapkan;

k. Menyelenggarakan pelatihan kerja;

l. Memasarkan program, fasilitas, hasil produksi dan lulusan pelatihan; m. Melaksanakan pemagangan dalam negeri bagi siswa LLK;

n. Melaksanakan berbagai macam latihan dalam rangka usaha penyediaan tenaga kerja yang memiliki pengetahuan dan keterampilan dibidang industri, pertanian, las, tataniaga dan aneka kejuruan dengan mempergunakan bengkel kerja dan asrama;

o. Melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan; dan

(26)

Renstra DPMPT&NAKER Kab. Kerinci Tahun 2017-2019 25 Gambaran umum dalam Rencana Strategis Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu Dan Tenaga Kerja Kabupaten Kerinci ini memberikan gambaran tentang kondisi umum Daerah, kondisi dan potensi Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu Dan Tenaga Kerja Kabupaten Kerinci pada saat ini serta kondisi yang diinginkan dan proyeksi kedepan.

3.1. GAMBARAN UMUM

Kabupaten Kerinci yang merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jambi, memiliki luas wilayah sebesar 332.842 Ha (RTRW Kab. Kerinci, 2012 dan Kerinci Dalam Angka Tahun 2014). Dari keseluruhan luas wilayah Kabupaten Kerinci tersebut, tercatat 59,81 persen atau 199.088,48 Ha merupakan kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), sedangkan 40,19 persen atau 133.753,52 Ha merupakan areal yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai penggunaan seperti kawasan budidaya dan permukiman. Secara administratif, Wilayah Kabupaten Kerinci terbagi dalam 16 (enam belas) wilayah kecamatan, yang memiliki keberagaman karakteristik seperti jumlah desa/kelurahan, luas wilayah, tingkat kepadatan penduduk, kualitas sumber daya manusia, potensi sumber daya alam, dan kondisi geografis, serta ketersediaan sarana dan prasarana. Adanya keberagaman berbagai karakteristik wilayah antar kecamatan di Kabupaten Kerinci menyebabkan antar wilayah kecamatan dalam Kabupaten Kerinci masih menghadapi persoalan kesenjangan (disparity) dalam pembangunannya. Oleh karenanya, dalam kegiatan pembangunan jangka menengah lima tahunan, Pemerintah Daerah Kabupaten Kerinci bertekad untuk mengurangi kesenjangan (disparity) pembangunan antar wilayah, menuju Kerinci yang lebih baik dengan memperhatikan keberimbangan pembangunan.

Dari sisi administrasi wilayah, Kabupaten Kerinci berbatasan langsung dengan beberapa provinsi, kabupaten dan kota, yaitu:

a. Sebelah Utara berbatasan dengan wilayah Kabupaten Solok Selatan Provinsi Sumatera Barat;

BAB III

(27)

Renstra DPMPT&NAKER Kab. Kerinci Tahun 2017-2019 26 b. Sebelah Selatan berbatasan dengan wilayah Kabupaten Merangin Provinsi Jambi dan

Kabupaten Muko-Muko Provinsi Bengkulu:

c. Sebelah Timur berbatasan dengan wilayah Kabupaten Bungo dan Kabupaten Merangin Provinsi Jambi.

d. Sebelah barat berbatasan dengan wilayah Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumatera Barat dan Kota Sungai Penuh Provinsi Jambi.

Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu Dan Tenaga Kerja Kabupaten Kerinci merupakan organisasi perangkat daerah yang dibentuk pada tahun 2016 berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan Dan Susunan Perangkat Daerah. Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja Kabupaten Kerinci merupakan dinas daerah dengan Tipe B yang menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang penanaman modal dan pelayanan perizinan dan non perizinan, dan urusan pemerintahan bidang tenaga kerja.

Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu Dan Tenaga Kerja Kabupaten Kerinci dalam melakukan tugas, melaksanakan koordinasi dan menyelenggarakan pelayanan administrasi bidang penanaman modal, perizinan dan non perizinan dan ketenagakerjaan secara terpadu dengan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi, simfilikasi, keamanan dan kepastian. Dengan prinsip tersebut akan dapat memangkas jalur birokrasi sehingga administrasi pelayanan publik di sektor bidang penanaman modal, perizinan dan non perizinan dan ketenagakerjaan menjadi lebih cepat, terjamin dan memiliki kepastian tanpa melalui jalur birokrasi yang berbelit-belit, meningkatkan tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik yang diselenggarakan pemerintah daerah, menciptakan iklim investasi yang baik untuk para investor yang pada akhirnya berimbas kepada percepatan pembangunan di Kabupaten Kerinci.

(28)

Renstra DPMPT&NAKER Kab. Kerinci Tahun 2017-2019 27

3.2. JUMLAH PERSONIL DAN TATA LAKSANA.

Jumlah karyawan DPMPT&NAKER Kabupaten Kerinci baik Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Non Pegawai Negeri Sipil dan Perlengkapan Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu Dan Tenaga Kerja Kabupaten Kerinci seperti terlihat pada Tabel berikut :

Tabel I : Komposisi Eselonering Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu Dan Tenaga Kerja Kabupaten Kerinci.

No. Eselon Jumlah Pejabat Keterangan

1. Eselon II 1 orang 6,25 %

2. Eselon III 4 orang 25 %

3. Eselon IV 11 orang 68,75 %

JUMLAH 15 orang 100 %

Tabel II : Jumlah Pegawai Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu Dan Tenaga Kerja Kabupaten Kerinci berdasarkan Pangkat/Golongan.

No. Pangkat / Golongan Jumlah Keterangan

1. Golongan IV 4 orang 6,67 %

2. Golongan III 28 orang 46,67 %

3. Golongan II 5 orang 8,33 %

4. Golongan I 0 orang 0 %

5. Tenaga Harian Tidak Tetap 23 orang 38,33 %

JUMLAH 60 orang 100 %

Tabel III : Jumlah Pegawai Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu Dan Tenaga Kerja Kabupaten Kerinci berdasarkan tingkat pendidikan.

No. Pendidikan Jumlah Keterangan

1. Sarjana Strata 3 (S3) 0 Orang 0 %

(29)

Renstra DPMPT&NAKER Kab. Kerinci Tahun 2017-2019 28 Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu Dan Tenaga Kerja yang sangat strategis dalam rangka penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang penanaman modal dan pelayanan perizinan dan non perizinan, dan urusan pemerintahan bidang tenaga kerja di Kabupaten Kerinci maka diperlukan adanya peningkatan kualitas dan kuantitas SDM Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu Dan Tenaga Kerja

(30)

Renstra DPMPT&NAKER Kab. Kerinci Tahun 2017-2019 29

25. Jaringan LAN Sim-PTSP 1 Set 1 Set 26. Handy Camera 1 Unit 1 Unit

Dari Tabel 4 diatas terlihat bahwa untuk sarana dan prasarana dasar Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu Dan Tenaga Kerja Kabupaten Kerinci dalam rangka penyelenggaraan tugas rutin sehari-hari belum memadai, sehingga perlu tambahan sarana dan prasarana untuk menunjang kegiatan operasional Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu Dan Tenaga Kerja Kabupaten Kerinci.

3.3. MEKANISME DAN PROSEDUR PELAYANAN.

(31)

Renstra DPMPT&NAKER Kab. Kerinci Tahun 2017-2019 30 Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu Dan Tenaga Kerja Kabupaten Kerinci memiliki peran yang cukup penting dalam membantu Kepala Daerah dalam meningkatkan ekonomi kerakyatan dan melaksanakan pembangunan dalam Kabupaten Kerinci. Produk-produk layanan yang dikeluarkan antara lain :

Tabel V : Jenis Layanan Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu Dan Tenaga Kerja Kabupaten Kerinci Tahun 2017

NO. JENIS LAYANAN KETERANGAN

1. Izin Prinsip 2. Izin Lokasi

3. Surat Izin Tempat Usaha (SITU) 4. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) 5. Tanda Daftar Perusahaan (TDP) 6. Tanda Daftar Gudang (TDG) 7. Surat Tanda Daftar Industri (STDI) 8. Surat Izin Usaha Industri (SIUI)

9. Izin Study Kelayakan Lingkungan (AMDAL) 10. Izin Gangguan (HO)

11. Izin Mendirikan Bangunan (IMB)

12. Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK) 13. Izin Panggung Terbuka

14. Izin Taman Rekreasi 15. Izin Fitnes Center 16. Izin Bioskop

17. Izin Pusat Seni dan Hiburan

18. Izin Penyelenggaraan Dunia Fantasi 19. Izin Taman Pentas Pertunjukan Satwa 20. Izin Penyelenggaraan Gelanggang Renang 21. Izin Penyelenggaraan Padang Golf

22. Izin Penyelenggaraan Kolam Pemancingan 23. Izin Penyelenggaraan Gelanggang Bowling 24. Izin Penyelenggaraan Gelanggang Bilyard 25. Izin Penyelenggaraan Panti Pijat

(32)

Renstra DPMPT&NAKER Kab. Kerinci Tahun 2017-2019 31 28. Izin Gelanggang Permainan dan Ketangkasan

29. Izin Panggung Terbuka dan Serbaguna 30. Izin Trayek/Operasi/PO

31. Izin Usaha Angkutan

32. Izin Usaha Perusahaan Angkutan 33. Izin Penyelenggaraan Parkir

34. Izin Penyelenggaraan Warung Internet (Warnet), Pemantau Data Telepon dan Pemasangan Telepon

35. Izin Penyelenggaraan Jaringan Komunikasi

36. Izin Mendirikan Perusahaan Bengkel Kendaraan Bermotor 37. Izin Pendirian Cucian Kendaraan Bermotor

38. Surat Izin Praktek Dokter

39. Surat Izin Praktek Dokter Spesialis 40. Surat Izin Praktek Dokter Gigi 41. Izin Praktek Apoteker

42. Izin Praktek Keperawatan 43. Izin Praktek Bidan

44. Izin Penyelenggaraan Ahli Gizi 45. Izin Penyelenggaraan Toko Obat 46. Izin Penyelenggaraan Apotek 47. Izin Penyelenggaraan Optikal

48. Izin Penyelenggaraan Klinik/Rumah Bersalin

49. Izin Pendirian Rumah Sakit Swasta setara Rumah Sakit Kelas C dan D

50. Izin Operasional Rumah Sakit Swasta setara Rumah Sakit Kelas C dan D

51. Izin Penyelenggaraan Poliklinik, Klinik Swasta dan Klinik Bersama

52. Izin Tukang Gigi

53. Izin Pengobatan Tradisional 54. Izin Fisioterapi

55. Izin Radiologi 56. Izin Okupasi Terapi

57. Izin Laboratorium Kesehatan Swasta 58. Izin Mendirikan Salon Kecantikan

(33)

Renstra DPMPT&NAKER Kab. Kerinci Tahun 2017-2019 32 61. Surat Izin Usaha Peternakan

62. Surat Izin Usaha Perikanan

63. Izin Usaha Perkebunan Budi Daya 64. Izin Usaha Perkebunan Pengolahan

65. Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik Untuk Kepentingan Sendiri (IUKS)

66. Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik Untuk Kepentingan Umum (IUKU)

67. Izin Penyelenggaraan Balai Latihan Kerja 68. Izin Pendirian Lembaga Pendidikan Non Formal 69. Izin Penyelenggaraan PAUD

70. Izin Penelitian

71. Izin Penyelenggaraan Kursus 72. Pendaftaran Penanaman Modal 73. Izin Prinsip Penanaman Modal

74. Izin Prinsip Perluasan Penanaman Modal 75. Izin Prinsip Perubahan Penanaman Modal 76. Izin Usaha Penanaman Modal

77. Izin Usaha Perluasan Penanaman Modal 78. Izin Usaha Perubahan Penanaman Modal

79. Izin Usaha Penggabungan Perusahaan Penanaman Modal (merger)

80. Kartu Tanda Bukti Pendaftaran Pencari Kerja (AK/I) 81. Rekomendasi BPJS Tenaga Kerja

82. Rekomendasi Pembuatan Passport Calon Tenaga Kerja Indonesia

83. Kartu Identitas Tenaga Kerja Indonesia

3.4. TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN

Dengan adanya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kerinci Tahun 2015-2019, Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu Dan Tenaga Kerja Kabupaten Kerinci menjadi lebih fokus dalam mendukung pencapaian target, sasaran, visi dan misi pembangunan.

(34)

Renstra DPMPT&NAKER Kab. Kerinci Tahun 2017-2019 33 Pelayanan Terpadu Satu Pintu Dan Tenaga Kerja Kabupaten Kerinci untuk memberdayakan sumber daya manusianya sesuai dengan bidang keilmuannya masing-masing. Disamping itu, peningkatan kualitas sumber daya manusia menjadi tantangan tersendiri dalam menyesuaikan dengan kondisi perkembangan teknologi saat ini yang bergitu pesat.

Dalam hal alur tata laksana, Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu Dan Tenaga Kerja Kabupaten Kerinci perlu meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan kegiatan di lingkungan internal maupun eksternal Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu Dan Tenaga Kerja Kabupaten Kerinci. Hal ini terkait dengan penghematan waktu, tenaga dan biaya tanpa mengurangi performa Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu Dan Tenaga Kerja Kabupaten Kerinci secara keseluruhan. Untuk mencapai efektivitas dan efisiensi tersebut, perlu dilakukan perubahan-perubahan terhadap alur tata laksana yang berjalan saat ini. Alur tata laksana yang efektif dan efisien merupakan tantangan besar karena perubahan-perubahan tersebut berkaitan erat dengan setiap elemen yang ada di Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu Dan Tenaga Kerja Kabupaten Kerinci.

Berbagai strategi diperlukan dalam memanfaatkan peluang dan mengatasi berbagai tantangan dalam melakukan pelayanan publik antara lain sebagai berikut :

a. Kekuatan untuk memanfaatkan peluang.

Strategi dalam menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang yaitu :

1. Dengan adanya dasar hukum yang jelas tentang keharusan penyelenggaraan PTSP baik di level pusat maupun daerah merupakan pijakan yang kuat dalam menegakkan fungsi DPMPT Dan NAKER sebagai fasilitator pelayanan perizinan dan non perizinan, investasi dan ketenagakerjaan di Kabupaten Kerinci.

2. Dengan sumber daya manusia dan sarana prasarana yang sudah ada merupakan kekuatan dalam menggali potensi investasi dan memberikan pelayanan kepada masyarakat.

b. Kekuatan untuk menghindari ancaman.

Strategi dalam menggunakan kekuatan untuk menghindari ancaman yaitu :

(35)

Renstra DPMPT&NAKER Kab. Kerinci Tahun 2017-2019 34 2. Sumber daya manusia yang tersedia harus menggunakan asas pelayanan prima dalam

melayani masyarakat.

3. Mengkoordinasi pelaku usaha dalam hal investasi dan proaktif dalam penggalian potensi investasi yang ada di Kabupaten Kerinci.

c. Mengurangi kelemahan untuk mengejar peluang.

Strategi dalam mengurangi kelemahan untuk mengejar peluang yaitu :

1. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sumber daya manusia yang tersedia dengan pelatihan teknis sehingga menjadi fasilitator pelayanan dan investasi yang optimal.

2. Menambah sarana dan prasarana pendukung dalam meningkatkan fungsi DPMTP Dan NAKER.

3. Melakukan pendataan dan inventarisasi meliputi kebijakan perizinan, inventarisasi potensi investasi dan inventarisasi ketenagakerjaan.

4. Menyederhanakan prosedur dan mekanisme perizinan yang memudahkan pelayanan kepada masyarakat.

5. Membuat Standar Operasional Prosedur dan Standar Pelayanan yang menjadi acuan dalam melayani masyarakat.

6. Membuat sistem informasi pelayanan dengan teknologi terkini dalam memudahkan pelayanan dan sekaligus pembelajaran kepada masyarakat terhadap teknologi tersebut.

d. Mengurangi kelemahan untuk menghindari ancaman.

Strategi dalam mengurangi kelemahan untuk menghindari ancaman yaitu :

1. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sumber daya manusia yang tersedia dengan berbagai pelatihan teknis sehingga menjadi fasilitator pelayanan dan investasi yang optimal.

2. Menerapkan azas-azas penyelenggaraan publik secara konsekuen.

(36)

Renstra DPMPT&NAKER Kab. Kerinci Tahun 2017-2019 35

3.5. ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.5.1 IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

PELAYANAN SKPD

Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu Dan Tenaga Kerja mempunyai tugas melaksanakan kewenangan daerah dalam rangka pelaksanaan tugas desentralisasi dalam bidang investasi, perizinan dan ketenagakerjaan. Dalam melaksanakan tugas-tugasnya, Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu Dan Tenaga Kerja merupakan organisasi perangkat daerah yang masih baru sehingga masih banyak yang perlu dibenahi. Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu Dan Tenaga Kerja Kabupaten Kerinci dalam melakukan perencanaan pembangunan yang terdiri dari empat tahapan, yaitu :

1. Penyusunan rencana.

2. Penetapan rencana menjadi produk hukum sehingga mengikat semua pihak untuk melaksanakannya.

3. Pengendalian pelaksanaan rencana untuk menjamin tercapainya tujuan dan sasaran pembangunan yang tertuang dalam rencana melalui kegiatan-kegiatan koreksi dan penyesuaian selama pelaksanaan rencana tersebut oleh Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah.

4. Evaluasi pelaksanaan rencana yang secara sistematis mengumpulkan dan menganalisa data dan informasi untuk menilai pencapaian sasaran, tujuan dan kinerja pembangunan berdasarkan indikator dan sasaran kinerja.

Keempat tahapan diatas diselenggarakan secara berkelanjutan sehingga secara keseluruhan membentuk satu siklus perencanaan yang utuh. Selain itu penyusunan perencanaan pembangunan daerah juga dimaksudkan untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan.

Peningkatan kualitas penyelenggaraan perencanaan tidak lepas dari meningkatnya kapasitas kelembagaan meliputi sumber daya manusia, sarana dan prasarana, serta sistem perencanaan sesuai dengan peraturan yang berlaku, antara lain :

1. Peningkatan kapasitas sumber daya manusia melalui penerimaan pegawai baru (CPNS) dengan berbagai bidang keilmuan serta penambahan tenaga fungsional.

(37)

Renstra DPMPT&NAKER Kab. Kerinci Tahun 2017-2019 36 3. Terselenggaranya sarana dan fasilitas penunjang operasional dalam memberikan

pelayanan kepada masyarakat.

4. Peran serta instansi pemerintah yang terkait dalam masalah investasi, perizinan dan ketenagakerjaan.

5. Melakukan sosialiasi dan penyuluhan kepada masyarakat tentang peraturan dan pentingnya perizinan dan non perizinan.

Peningkatan kapasitas ini belum diikuti oleh peningkatan kualitas perencanaan secara keseluruhan. Hal ini disebabkan adanya beberapa tantangan dan permasalahan pokok antara lain :

1. Masih kecilnya pagu dana yang diberikan untuk dikelola Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu Dan Tenaga Kerja Kabupaten Kerinci untuk mengelola pelayanan perizinan yang berbasis Ekonomi Kerakyatan.

2. Kurang tersedianya sumber daya aparatur yang sesuai dengan kompetensi bidang kerjanya masing-masing.

3. Masih belum memadainya sarana dan prasarana penunjang kelancaran tugas khususnya kendaraan roda dua dan roda empat untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan dilapangan serta fasilitas untuk penyandang disabilitas.

4. Masih rendahnya kesadaran para pelaku usaha atas tertib hukum dan tertib perizinan. Adapun kendala-kendala yang dihadapi oleh Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu Dan Tenaga Kerja Kabupaten Kerinci antara lain :

1. Sebagai organisasi yang baru dibentuk, masalah dan tantangan utama yang dihadapi adalah bagaimana memperkenalkan kepada masyarakat tentang adanya oraganisasi perangkat daerah yang berfungsi untuk melayani masyarakat dalam hal investasi, perizinan dan non perizinan dan ketenagakerjaan.

2. Keterbatasan sarana dan prasarana yang merupakan kebutuhan utama di masa yang akan datang.

3. Keterbatasan sumber daya manusia selaku pelaksana kegiatan yang diimbangi dengan kemampuan teknis yang memadai.

(38)

Renstra DPMPT&NAKER Kab. Kerinci Tahun 2017-2019 37 5. Masih belum terwujudnya mekanisme pelayanan satu pintu yang efektif bagi calon

investor.

6. Masih belum tersedianya informasi yang akurat yang dibutuhkan oleh calon investor dalam kaitannya dengan pelayanan perizinan di daerah serta belum efektifnya kegiatan promosi yang dilakukan untuk meningkatkan investasi di daerah.

7. Masih belum tersedianya informasi yang akurat yang dibutuhkan oleh para calon tenaga kerja.

3.5.2 TELAAH VISI, MISI DAN PROGRAM KEPALA DAERAH DAN WAKIL

KEPALA DAERAH

Visi Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu Dan Tenaga Kerja Kabupaten Kerinci Tahun 2017-2019 adalah “UNGGUL DALAM PELAYANAN

PROFESIONAL DALAM BEKERJA”. Sesuai dengan visi tersebut mengemban misi sebagai berikut :

1. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan melalui investasi.

2. Mewujudkan penataan, penyempurnaan system prosedur perizinan serta monitoring dan evaluasi perizinan.

3. Mewujudkan ketersediaan sarana, prasarana dan teknologi pelayanan perizinan dan non perizinan.

4. Meningkatkan kualitas pelayanan dan penanganan bidang ketenagakerjaan.

Untuk mewujudkan misi-misi tersebut, ditetapkan proses yang harus dilakukan dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dikelompokkan kedalam :

1. Perumusan kebijakan. 2. Pelayanan dan fasilitasi.

3. Pengawasan, pengendalian dan evaluasi yang secara langsung menunjang pencapaian sasaran-sasaran strategis yang telah ditetapkan, disamping dukungan kapasitas kelembagaan guna mendukung semua proses yang akan dilaksanakan.

Untuk mendukung pencapaian strategis tersebut dijabarkan arah kebijakan yang menjadi pedoman untuk mencapai sasaran dimaksud. Untuk merealisasikan visi, misi dan sasaran strategis diperlukan sumber daya manusia, ketatalaksanaan, kelembagaan dan struktur organisasi yang tepat dan efisien.

(39)

Renstra DPMPT&NAKER Kab. Kerinci Tahun 2017-2019 38 Beberapa faktor kunci yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu Dan Tenaga Kerja Kabupaten Kerinci terdiri dari :

1. Adanya dukungan kewenangan dan komitmen pendelegasian wewenang yang jelas. 2. Tersedianya sumber daya manusia yang profesional sebagai fasilitator pelayanan

masyarakat dan investasi.

3. Adanya dukungan pendataan dan inventarisasi kebijakan dalam pelayanan perizinan, inventarisasi pelayanan perizinan dan potensi investasi daerah.

4. Penetapan Standar Operasional Prosedur dan Standar Pelayanan yang jelas. 5. Penerapan azas-azas pelayanan publik secara konsekuen.

6. Penyederhanaan prosedural dan mekanisme perizinan serta menyusun sistem informasi pelayanan yang up to date.

7. Adanya kemampuan dalam mengkoordinir dinas/instansi terkait, para pengusaha dan investor dalam pengembangan investasi di Kabupaten Kerinci.

8. Adanya evaluasi dan monitoring keberhasilan kinerja yang dilakukan secara berkala sehingga menjadi umpan balik untuk keberhasilan tahun berikutnya.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kerinci Tahun 2014-2019 menguraikan Visi Bupati dan Wakil Bupati Kerinci yaitu

“TERWUJUDNYA KERINCI YANG LEBIH BAIK”. Rangkaian kalimat Visi tersebut memiliki makna yang sangat dalam. Makna dimaksud adalah sebagai berikut :

1. Terwujudnya, memiliki makna, bahwa segala sesuatu yang telah dirumuskan dan ditetapkan dalam dokumen RPJMD Kabupaten Kerinci Tahun 2014-2019, harus dapat direalisasikan dan diwujudkan secara maksimal dengan menggunakan berbagai potensi sumber daya secara efektif dan efesien. Oleh karena itu, untuk dapat mewujudkannya perlu dilakukan melalui kerja keras, kerja cerdas dan kerja bersinergitas, baik oleh seluruh aparatur Pemerintah Kabupaten Kerinci maupun dukungan dan partisipasi dari seluruh pemangku kepentingan. Dengan menetapkan kata “terwujudnya” sebagai titik tolok, maka target capaian kinerja pemerintahan 5 (lima) tahun (2014-2019) diharapkan akan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Kerinci baik jasmani maupun rohani.

(40)

Renstra DPMPT&NAKER Kab. Kerinci Tahun 2017-2019 39 masyarakat Kerinci agar dapat hidup lebih layak, sehingga secara moril maupun materiil dapat sejajar dengan masyarakat lainnya se Provinsi Jambi, maka tidak ada pilihan lain bahwa pembangunan yang dilaksanakan harus dilakukan secara efektif, efesien, partisipatif, akuntabel dengan mensinergikan perencanaan dengan penganggaran. Melalui langkah strategi seperti ini, diharapkan hasil pembangunan selama 5 (lima) tahun (2014-2019) yaitu kondisi pada akhir tahun 2019 akan lebih baik dibandingkan dengan kondisi pembangunan pada tahun dasar 2014.

Adapun Indikator Kinerja yang dapat dijadikan sebagai tolok ukur untuk Kerinci Yang Lebih Baik adalah membandingkan Pertumbuhan Ekonomi, Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dan Tingkat Pengangguran Kabupaten Kerinci tahun 2014 dengan 2019. Pada tahun 2014 tingkat Indikator pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kerinci adalah sebesar 6,34 persen, Indeks PembangunanManusia (IPM) sebesar 75,49 dan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja adalah sebesar 67,60 persen. Sementara kondisi yang diharapkan pada tahun 2019 dari Indikator pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kerinci adalah sebesar 7%, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebesar 78,09 dan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja adalah sebesar 70%.

Selanjutnya visi 5 (lima) tahun (2014-2019) diatas dijabarkan menjadi tindakan nyata dalam bentuk 7 (tujuh) misi, yaitu :

1. Meningkatkan pendapatan daerah dan masyarakat berbasis pertanian, industri mikro, kecil dan menengah, serta pariwisata;

2. Meningkatkan pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas, berakhlak, beriman dan bertaqwa;.

3. Meningkatkan dan pengembangkan kualitas dan kuantitas infrastruktur yang terintegrasi antar sektor;

4. Meningkatkan kualitas ekosistem yang berbasis sumber daya lokal; dan

5. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik, bermartabat, berwibawa, amanah dan bermoral.

(41)

Renstra DPMPT&NAKER Kab. Kerinci Tahun 2017-2019 40

10. Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga

(42)

Renstra DPMPT&NAKER Kab. Kerinci Tahun 2017-2019 41 berkaitan langsung dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kerinci Tahun 2014-2019, yaitu :

1. Strategi integrasi ke belakang dan pengembangan Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu Dan Tenaga Kerja.

Penetapan strategi kebelakang dimaksudkan untuk menginventarisir dasar-dasar hukum tentang perizinan berpijak terhadap pelimpahan wewenang perizinan yang dilimpahkan kepada Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu Dan Tenaga Kerja Kabupaten Kerinci. Acuan terhadap wewenang dan dasar-dasar hukum yang tegas merupakan modal dalam menjalankan fungsi dan peran Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu Dan Tenaga Kerja sebagai fasilitator pelayanan dan investasi di Kabupaten Kerinci.

2. Strategi integrasi kedepan.

Penetapan strategi integrasi kedepan dimaksudkan untuk mewujudkan Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu Dan Tenaga Kerja Sebagai fasilitator pelayanan dan investasi yang handal dan profesional.

3. Strategi penguatan kedalam.

Gambar

Tabel II : Jumlah Pegawai Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Gambar I : Mekanisme Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan Pada Dinas
Tabel V : Jenis Layanan Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu Dan

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan tindakan yang telah dilakukan pada saat penelitian tindakan, maka peneliti menyarankan hal-hal sebagai berikut: (1) Dengan melihat kenyataan bahwa pelaksanaan model

Indikator menurut Rizkia (2014) bahwa kemampuan pemecahan masalah matematis adalah suatu kemampuan siswa dalam; 1) Memahami masalah, yaitu mengetahui maksud dari

2.5.6 Cakupan Pelayanan Kesehatan Neonatus 0-28 hari (KN Lengkap) Adalah cakupan neonatus yang mendapatkan pelayanan sesuai standar paling sedikit tiga kali dengan

Uji ANOVA dari masing-masing kelompok uji baik aktivitas dan kapasitas fagositosis dari variasi konsentrasi logaritma yang diberikan 0,1 – 1000 µg maupun terhadap kontrol (-)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran FKS dan MGMP SMA/SMK di Kabupaten Sragen dalam pengembangan Sekolah Responsif Gender (SRG). Peran FKS dan MGMP

Studi ini menganalisis bagaimana pengaruh variabel jumlah penduduk, jumlah Industri, dan PDRB perkapita, terhadap penerimaan pajak reklame dan Menganalisis besarnya

Hasil penelitian didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Amalia (2013) tentang hubungan karakteristik dan pengetahuan menunjukan tidak adanya hubungan

• SDS init dikarang untuk membantu pembeli, pemproses atau mana-mana pihak ketiga yang mengendalikan kimia yang disebutkan di dalam SDS; malahannya, ia tidak