16 McMillan publishers limited, 2001), 384. Allegroadalah “gembira”, “riang”, “lincah”.
2 Stadie, volume 1, 128. Adagio adalah tenang, tidak tergesa-gesa.
Bagian Birama Keterangan
Eksposisi
Developmen 29 - 45 Pengembangan
46 Bridge
Rekapitulasi 47- 52 Antiseden Tema I
53 - 57 Konsekuen Tema I
58 - 60 Bridge
61 - 64 Antiseden Tema II
65 - 68 Konsekuen Tema II
17 1. Bagian Eksposisi
Bagian pertama komposisi ini menggunakan struktur sonata form dengan tempo Allegro. Bagian pertama terdiri dari eksposisi, developmen dan rekapitulasi serta coda3. Pada bagian eksposisi terdiri dari frase antiseden tema pertama, frase konsekuen tema pertama, bridge4, antiseden tema kedua, frase konsekuen tema kedua dan bridge sebagai pengantar menuju bagian developmen. Pada tema pertama dimulai dengan tonalitas G Mayor, yang dimainkan oleh cello dengan dinamika forte diiringi oleh piano dengan dinamika mezzoforte. Frase antiseden tema pertama diakhiri dengan imperfecthalf cadence5.
Gambar 3.1 Frase Antiseden Tema Pertama.
18
Frase konsekuen tema pertama dalam tonalitas G mayor. Frase ini merupakan repetisi sebagian dari frase antiseden tema pertama. Pada bagian akhir birama 7-11 ditutup dengan perfect cadence.6
Gambar 3.2 Frase Konsekuen Tema Pertama
Bagian bridge birama 12-14 merupakan jembatan untuk menuju tema kedua. Melodi triol pada cello dan permainan piano dengan sekuens naik yang bertujuan untuk membuat dinamika cresscendo. Dimulai dengan tonalitas G mayor, berpindah ke akor A mayor yang merupakan akor kelima dari akor tujuan yaitu D mayor.
19
Gambar 3.3 Bridge
Tema kedua pada birama 15-18 berada dalam tonalitas D mayor dengan cello sebagai melodi utama dan iringan pada piano.
20
Birama 19-22 merupakan repetisi dari tema kedua dan masih dalam tonalitas D mayor.
Gambar 3.5 Repetisi Tema kedua
21
Gambar 3.6 Bridge
2. Bagian Developmen
22
Gambar 3.7 Tema Pertama Developmen.
23
Gambar 3.8 Repetisi Tema I Developmen.
24
Gambar 3.9 Pengembangan Tema Pertama Developmen.
25
Gambar 3.10 Bridge
3. Rekapitulasi
26
Gambar 3.11 Rekapitulasi Tema Pertama.
Pada birama 59-61 merupakan bridge dengan teknik permainan sekuens naik pada cello dan piano pada tangan kanan, sedangkan tangan kiri piano memainkan akor.
27
Pada birama 62-69 merupakan bagian rekapitulasi tema kedua, jika pada bagian eksposisi tema kedua dimainkan dalam tonalitas D mayor, pada bagian rekapitulasi tema kedua dalam tonika, yaitu G Mayor.
Gambar 3.13 Rekapitulasi Tema Kedua.
Pada birama 70-75 adalah coda atau bagian penutup pada bagian pertama karya ini. Piano memainan akor dan pola ritme seperenambelasan pada piano. Cello masuk pada birama 74 dan diakhiri memainkan akor menggunakan teknik double stop sebagai penutup dengan dinamika
28
29 B. Adagio
Bagian
Birama
Keterangan
Intrroduksi
1-25
Tonalitas E
minor
struktur AB, dimulai dengan introduksi dengan tonalitas E minor, kemudian masuk dalam bagian A. Setelah bagian A terdapat bridge sebagai pengantar untuk masuk dalam bagian B dengan tonalitas D minor. Setelah bagian B terdapat coda sebagai penutup dari bagian kedua karya ini.31
Gambar 3.15 Introduksi Bagian Kedua
2. Bagian A
32
Gambar 3.16 Tema A Bagian Kedua
Pada birama 34-41 tema A direpetisi dan dimainkan oleh cello dengan wilayah nada rendah menggunakan dinamika forte dan teknik legato.
Tangan kanan piano memainkan melodi dengan pola seperdelapanan, tangan kiri memainkan broken chord.
Gambar 3.17 Repetisi Tema A.
Birama 42-50 merupakan bridge, cello memainkan melodi berpola setengah dan seperempat dengan teknik legato dan dinamika cresscendo
33
Gambar 3.18 Bridge
3. Bagian B
34
Gambar 3.19 Antiseden Tema B Bagian Kedua.
Birama 59-68 merupakan konsekuen dari tema B, melodi utama dimainkan oleh cello yang dimainkan pada wilayah nada yang tinggi untuk membuat emosi pendengar menjadi klimaks pada akhir bagian B. Pada bagian tangan kanan piano memainkan pola akor sedangkan tangan kiri memainkan bas dengan jarak satu oktaf lebih tinggi.
Gambar 3.20 Konsekuen Tema B
4. Coda
35
36
Gambar 3.21 Coda.
C. Allegro
Bagian Birama Keterangan
A 1 - 11 Antiseden bagian A
37
Tabel 3.3.Allegro Con Spirito 174 - 178 Bridge
A 179 - 189 Antiseden bagian A
190 - 200 Konsekuen bagian A
38
1. Bagian A
Bagian ketiga komposisi ini menggunakan struktur rondo yaitu A-B-A’ -C-A-B’-A. Pada bagian A dimulai dan tonalitas G mayor dengan tanda sukat 4/4. Antiseden bagian A dimainkan oleh tangan kanan pada piano, cello memainkan melodi berpola seperenambelasan sedangkan piano bagian tangan kiri memainkan akor dari birama 1-8.
Gambar 3.22 Antiseden Bagian A
40
Gambar 3.23 Konsekuen Bagian A.
Birama 17-25/1 merupakan bridge untuk menuju bagian B. Terdiri dari cello yang memainkan akor sekuens naik dengan teknik pizzicato bartok
41
Gambar 3.24 Bridge
Pada birama 25/2-32/3 adalah bagian B, melodi utama terletak pada cello. Pada bagian piano tangan kanan memainkan akor, sedangkan tangan kiri memainkan pola ritme yang hampir sama dengan cello.
Gambar 3.25 Bagian B
42
Gambar 3.26 Repetisi Bagian B
43
Gambar 3.27 Bridge
44
Gambar 3.28 Bagian A
45
46
Gambar 3.29 Bridge
47
memainkan nada yang berjarak oktaf. Sedangkan piano pada tangan kiri memainkan bas dan akor.
Gambar 3.30 Bagian C
Birama 84-91 merupakan imitasi melodi utama dari bagian C. Yang semula dimainkan oleh cello, pada bagian ini melodi utama dimainkan oleh tangan kanan piano, sedangkan tangan kiri memainkan pola yang sama dengan bagian C. Cello memainkan bas dan akor dengan teknik
48
Gambar 3.31 Repetisi Bagian C.
49
Gambar 3.32 Bridge.
50
Gambar 3.33 Bagian A
51
53
Gambar 3.35 Bagian B
Pada birama 144-148/3 merupakan bridge menuju bagian A dengan sukat 3/4 pada birama 144-147 dan berubah sukat menjadi 4/4 pada birama 148. Cello menggunakan teknik tremolo dan memainkan pola triplet. Piano tangan kiri memainkan akor dan tangan kanan memainkan variasi seperenambelasan.
54
55
Gambar 3.37 Bagian A.
56