• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Kimia Pertanian Unsoed

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Kimia Pertanian Unsoed"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRATIKUM

KIMIA PERTANIAN

ACARA 1

PENGENALAN ALAT DAN BAHAN

Oleh

Nama : Nindiaswari Putri

NIM : A1E015048

Rombongan : 10

Asisten : Adri Hudianto

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS PERTANIAN PURWOKERTO

(2)

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Kimia dalam bahasa Arab yaitu kimiya = perubahan benda/zat, dalam bahasa Yunani = khemia. Kimia merupakan ilmu yang mempelajari mengenai komposisi, struktur, dan sifat zat atau materi dari skala atom hingga molekul serta perubahan atau transformasi serta interaksi mereka untuk membentuk materi yang ditemukan sehari-hari. Kimia juga mempelajari pemahaman sifat dan interaksi atom individu dengan tujuan untuk menerapkan pengetahuan tersebut pada tingkat mikroskopik menurut kimia modern, sifat fisik materi umumnya ditentukan oleh gaya antar atom dan ikatan kimia. Kimia adalah ilmu yang mempelajari komposisi dan sifat suatu benda serta perubahan dan pembentukan suatu zat itu. Benda juga disebut dengan materi yaitu segala sesuatu yang memiliki massa dan memiliki ruang (Muchtaridi, 2006).

Laboratorium adalah tempat riset ilmiah, eksperimen, pengukuran ataupun pelatihan ilmiah dilakukan. Laboratorium biasanya dibuat untuk memungkinkan dilakukannya kegiatan-kegiatan tersebut secara terkendali. Untuk mengadakan percobaan, penyelidikan, dan sebagainya yang berhubungan dengan ilmu fisika, kimia, dan biologi atau bidang ilmu lainnya. Tempat ini dapat merupakan suatu ruangan tertutup, kamar, atau ruangan terbukan, misalnya kebun dan lain-lain (Wanmustafa, 2011).

Fungsi laboratorium secara garis besar laboratorium dalam proses pendidikan adalah sebagai berikut : a). Sebagai tempat berlatih untuk

(3)

mengembangkan keterampilan intelektual melalui kegiatan pengamatan, pencatatan dan pengkajian gejala-gejala alam, b). Mengembangkan keterampilan motorik siswa. Siswa akan bertambah keterampilannya dalam mempergunakan alat-alat media yang tersedia untuk mencari dan menemukan yang benar, dan c). Memberikan dan memupuk keberanian untuk mencari hakekat kebenaran ilmiah dari sesuatu objek dalam lingkungan alam dan sosial (Anton, 2013).

B. Tujuan

1. Mahasiswa dapat mengetahui bermacam-macam alat dan bahan kimia yang sering dipakai dalam analisis atau percobaan serta penggunaannya. 2. Mahasiswa dapat memakai alat kimia secara benar.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Pengenalan alat laboratorium sebelum melakukan suatu percobaan sangatlah penting, agar dapat mengurangi terjadinya kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan pratikum dan apabila terjadi kecelakaan dalam pelaksanaan pratikum dapat langsung diatasi dengan cepat dan sebaik mungkin. Alat-alat laboratorium tersebut ada yang berfungsi dalam proses pemanasan, misalnya pembakaran gas.

(4)

Ada juga alat-alat yang mempunyai jenis dan macam yang kompleks sehingga dalam penggunaannya memerlukan ketelitian dan kehati-hatian yang tinggi (Prabowo, 2009)

Pemakaian bahan kimia akan sangat berpengaruh terhadap alat-alat yang digunakan. Setiap alat dirancang dengan bahan-bahan yang berbeda, ada yang terbuat dari gelas, kayu, porselen, aluminium, plastic, dan lain-lain sesuai dengan fungsinya masing-masing. Alat-alat tersebut ada yang tahan terhadap basa, tahan terhadap asam, tahan terhadap panas dan ada yang tahan terhdapa kondisi normal. Oleh sebab itu, penggunaan alat dan bahan kimia sangat menentukan keberhasilan suatu penelitian (Waltor, 2010)

Dalam melakukan percobaan di laboratorium atau bekerja dalam laboratorium terutama laboratorium kimia, seseorang akan selalu dihadapkan pada hal-hal yang berhubungan dengan bahan-bahan kimia, peralatan yang dapat berbahaya dan merugikan diri sendiri, orang lain maupun lingkungan sekitar bila tidak digunakan dengan baik. Seperti pekerjaan lainnya, bekerja dalam laboratorium kimia mempunyai resiko kecelakaan kerja. Resiko ini dapat disebabkan karena factor ketodaksengajaan, keteledoran, dan sebab-sebab lain yang diluar kendali manusia. Terutama disebabkan karena kesalahan penggunaan alat dan bahan, sehingga menjadi sangat penting untuk mengetahui setiap kemungkinan bahaya (Setiawati, 2009)

Bahan yang disgunakan dalam kegiatan praktik di laboratorium Kimia dapat berupa bahan kimia. Dengan karakteristik bahan kimia yang berbahaya

(5)

mudah terbakar, mudah meledak, korosid, dan beracun. Contoh bahan kimia berbahaya seperti asam klorida, asam sulfat, dan asam fosfat. Bahan kimia yang kurang berbahaya seperti akuades, amilum, yodium, dan gula (Mustafa, 2007).

Kebersihan alat-alat yang digunakan dan adanya ketelitian praktikan dalam melakukan pengukuran atau perhitungan yang dilakukan. Penggunaan alat-alat yang tidak steril dapat menyebabkan kegagalan pada pratikum yang dilakukan(Sudarmadji, 2005)

Pengenalan alat-alat ini meliputi macam-macam alat, mengetahui nama-namanya, memahami bentuk, fungsi, serta, cara kerja alat-alat tersebut. Setiap alat dirancang atau dibuat dengan bahan-bahan yang berbeda satu sama lain dan mempunyai fungsi yang sangat spesifik. Kebanyakan peralatan untuk percobaan-percobaan di dalam laboratorium terbuat dari gelas. Meskipun peralatan-peralatan tersebut telah siap dipakai, tetapi di dalam pemasangan alat untuk suatu percobaan kadang kala diperlukan sambungan-sambungan dengan gelas atau membuat peralatn khusus sesuai kebutuhan (Imamkhasani, 2000).

Kebanyakan peralatan untuk percobaan-percobaan di dalam laboratorium tersebut terbuat dari gelas (kaca). Meskipun alat-alat tersebut telah siap dipakai, namun dalam pemasangan alat untuk suatu percobaan kadang kala diperlukan sambungan-sambungan dengan gelas atau alat lain untuk membuat peralatan khusus sesuai kebutuhan (Imam, 2008).

Dalam mengukur suatu zat atau bahan hendaknya menggunakan suatu alat. Alat yang digunakan untuk mengukur suatu zat kimia adalah gelas ukur, akan

(6)

tetapi, pengukuran dari gelas ukur ini penggunaannya tidaklah terlalu teliti. Salah satu contoh alat pratikum pengukuran yang mempunyai tingkat ketelitian tinggi yaitu pipet ukur, namun pengukuran dengan pipet ukur ini tidak terlepas juga dari ketelitian pratikan (Rahman, 2011).

Mengenal alat dan bahan kimia serta cara pemakaiannya merupakan hal yang sangat penting dalam pratikum. Banyak bahan kimia yang harus ditangani dengan hati-hati karena sifatnya berbahaya dan beracun (Panjaatmaka,1990)

III. METODE PRATIKUM

A. Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan dalam pratikum ini antara lain: kompor listrik, deep freezer, auto clave, waterbath, eksikator/desikator, timbangan analitik, AAS(Atomic Absorption Spectofotometer), oven listrik, murle furnance, centri forge, BSC(Bio Safety Cabinet), buret, pipet seukuran pipet tetes, labu ukur, gelas ukur, labu erlemyer, labu didih, kuvet, labu destilasi, tabung reaksi, mortar,

(7)

sendok porselin/spatula, cawan porselin, filler,prop, statif, pH meter, shaker, oven listrik analog, spectofotometer, flamefotometer.

Sementara bahan yang sering digunakan dalam analisis kimia tersedia dalam bentuk cair atau padat dan dikemas botol plastic atau botol gelas yang gelap.

B. Prosedur Kerja

a. Amati alat-alat dan bahan kimia yang ada di laboratorium. b. Tulislah nama alat dan kegunaannya sesuai dengan nomornya.

c. Tulislah nama bahan kimia, rumus kimia, bobot molekul, derajat kemurnianannya, dan keterangan lain yang ada pada label.

d. Tuliskan hasil pengamatan dalam bentuk label.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pratikum a) Alat-alat Laboratorium

No .

Nama Alat Merk kegunaan foto

1 Kompor Listrik Gerhardt Untuk memanaskan bahan

2 Deep Freezer Nuaire Mengawetkan dan penyimpanan bahan dengan suhu -82oC

(8)

3 Auto Clave - Mensterilkan alat pratikum direbus pakai kompor

4 Waterbath Nuohai Memanaskan larutan suatu bahan tanpa langsung terkena dengan sumber panas 5 Eksikator /

Desikator

- Menyimpan

bahan/alat supaya tetap kering, terutama bahan kimia yang higroskopis 6 Timbangan Listrik Metter Toledo Mengethaui suatu massa bahan

(9)

7 AAS( Atomic Absorption Spectofotometer)

Hitachi Menganalisis kandungan kimia dalam suatu larutan, gabungan antara flamefotometer dan spektofotometer 8 Oven Listrik Binder -Mengeringkan suatu

bahan

- Mengurangi kadar air pada tumbuhan

9 Murle Furnace Fotek Pengabuan,

mematikan jaringan pada tanaman

10 Centri Forge Fisher Scintific

Memecahkan suatu ikatan dalam suatu larutan. Dengan cara mengaduk gaya sentry pugal 11 BSC (Bio Safety

Cabinet)

Nuaire Penyimpan untuk kegiatan yang bersifat steril

(10)

12 Buret Assitent Tempat

menampungnya larutan yang akan digunalan pada proses titrasi

13 Pipet Seukuran Assistent Mengambil larutan dalam volume tertentu

14 Pipet Tetes - Meneteskan larutan dalam jumlah kecil

15 Labu Ukur Pyrex Pengukur volume untuk membuat larutan dengan konsentrasi tertentu. Dan mengecerkan larutan

(11)

16 Gelas Ukur Pyrex Mengukur volume zat kimia dalam bentuk cair

17 Labu Erlemyer Pyrex Tempat zat-at yang dititrasi dan dipakai juga untuk

memanaskan larutan 18 Labu Didih Pyrex Mendidihkan larutan

dengan bentuk muut dan leher kecil disbanding bibirnya 19 Kuvet Pyrex Menampung larutan

yang akan diukur dengan

spektofotometer 20 Labu Destilasi Pyrex Menampung larutan

saat

destilasi/penyulingan

21 Tabung Reaksi - Mereaksikan suatu zat

(12)

22 Mortir - Menghancurkan zat dalam bentuk padatan 23 Sendok porselin/spatula - Mengambil bahan kimia yang berbentuk padatan & dipukul untuk mengaduk larutan

24 Cawan Porselin - Penguapan /

pengeringan padatan dalm bentuk tepung 25 Filler D&N Dapat menyedotkan

mengeluarkan larutan yang berbahaya

26 Prop - Menutup labu,

memanaskan selang pada proses destilasi atau penyulingan

27 Statif - Memegang buret atau

peralatan lainnya

28 pH meter - Mengukur derajat kemasaman

(13)

29 Shaker Kofferman Menghomogenkan suatu larutan. Dan mencari endapan suatu larutan 30 Oven listrik analog Memmer T - Mengkeringkan suatu bahan - Mengurangi kadar air tumbuhan 31 Spektofotmeter Million Roy Company Mengetahui nilai absorbansi bahan kimia

32 Flamefotometer Jenway Emisi dari suatu logam b) Bahan-bahan Kimia No Nama Bahan Kimia Rumus Kimia Bobot Molekul Derajat Kemurnia n Keterangan Lain

1 Amonium nitrat NH4NO3 80,04 gr/mol Pro Analis Bentuk serbuk, warna putih,

(14)

higroskopis 2 Sukrosa C12H22O11 342,30 gr/mol - Dibentuk oleh tumbuhan, struktur mengandung cincin glukosa, bentuk serbuk, warna putih 3 Magnesium oxid

MgO 40,30 gr/mol - Bentuk serbuk, warna putih, higroskopis 4 Natrium karbonat Na2CO3 105,99 gr/mol

Pro Analis Tidak berbau, tidak larut dalam etanol, larut dalam gliserol, dimetil formida

5 Kalium klorida KCl 14,55 gr/mol Pro Analis Tidak berbau, penampilan hablur, kaca-kaca tanpa warna 6 Amonium

klorida

NH4Cl 53,49 gr/mol Pro Analis Berbentuk Kristal padat, warna putih 7 Asam oksalat C2H2O4.2H2O 126,07

gr/mol

Pro Analis Dapat ditemukan dalam bentuk bebas & garam 8 Natrium NaOH 40,50 gr/mol Pro Analis Terbentuk dari

(15)

hidroksida oksida basa, bentuk putih padat 9 Amonia NH3 17,03 gr/mol Pro Analis Gas tak berwarna,

berbau tajam 10 Asam asetat CH3COOH 60,05 gr/mol Pro Analis

96%

Cairan tak berwarna atau Kristal

11 Asam sulfat H2SO4 98,07 gr/mol - Cairan bening, tak berwarna, tak berbau

12 Asam klorida HCl 36,09 gr/mol - Cair, bersifat korosif B. Pembahasan

Berdasarkan pengamatan di laboratorium yang saya lakukan, didapati beberapa alat-alat kimia selama pratikum analisis kimia untuk pertanian dan kegunaan. Masing-masing alat kimia memiliki fungsi yang berbeda-beda, antara lain:

1. Kompor listrik, kegunaannya yaitu untuk memanaskan zat-zat kimia dan meningkatkan efektifitas kerja.

2. Deep Freezer, kegunaannya yaitu mengawetkan dan menyimpan bahan dengan suhu -82oC.

3. Auto Clave, kegunaannya yaitu mensterilkan alat pratikum, prinsipnya yaitu direbus memakai kompor.

(16)

4. Waterbath, kegunaannya yaitu memanaskan larutan suatu bahan, prinsip kerjanya yaitu memanaskan larutan tanpa terkena dengan sumber panas/api.

5. Desikator, kegunaannya yaitu menyimpan bahan/alat supaya tetap kering, terutama bahan kimia yang tetap higrokopis.

6. Timbangan analitik, kegunaannya yaitu untuk mengetahui suatu massa bahan.

7. AAS(Atomic Absorption Spectofotometer), kegunaannya yaitu menganalisis kandungan kimia dalam suatu larutan.

8. Oven Listrik, kegunaannya yaitu mengeringkan suatu bahan dan mengurangi kadar air tumbuhan.

9. Murle Furnace, kegunaannya yaitu pengabuan, mematikan jaringan pada tanaman.

10. Centri Forge, kegunaannya yaitu memecahkan suatu ikatan dalam suatu larutan. Dengan cara mengaduk gaya sentry pugal.

11. BSC(Bio Safety Cabinet), kegunaannya yaitu penyimpan alat untuk kegiatan yang bersifat steril.

12. Buret, kegunaannya yaitu tempat menampung larutan yang akan digunakan pada proses titrasi. Prinsipnya yaitu Buret harus bersih, kering dan bebas lemak sebelum digunakan. Sebelum titrasi dimulai, pastikan tidak ada gelembung udara di bawah kran karena menyebabkan kesalahan saat melakukan titrasi.

(17)

13. Pipet, seukuran kegunaannya yaitu mengambil larutan dalam volume tertentu. Prinsipnya yaitu memipet atau memindahkan volume cairan dengan teliti atau seksama.

14. Pipet tetes, kegunaannya yaitu meneteskan larutan dalam jumlah kecil, prinsipnya yaitu menambahkan cairan tetes demi tetes hingga volume tepat.

15. Labu ukur, kegunaannya yaitu pengukur volume untuk membuat larutan dengan konsentrasi tertentu dan mengencerkan larutan,

16. Gelas ukur, kegunaannya yaitu mengukur volume zat kimia dalam bentuk cair, prinsipnya yaitu Mengukur cairan secara tidak teliti dan tidak masuk dalam perhitungan.

17. Labu Erlemeyer, kegunaannya yaitu tempat zat-zat yang di titrasi dan dipakai juga untuk memanaskan larutan. Prinsipnya yaitu labu erlenmeyer dengan tutup asah digunakan untuk pencampuran reaksi dengan pengocokkan kuat sedangkan labu erlenmeyer tanpa tutup asah biasanya digunakan untuk mencampurkan reaksi dengan kecepatan lemah.

18. Labu didi, kegunaannya yaitu untuk mendidihkan larutan dalam bentuk mulut dan leher kecil dibanding bibirnya.

19. Kuvet, kegunaannya yaitu untuk menampung larutan yang akan diukur dengan spektofotometer.

20. Labu destilasi, kegunaannya yaitu menampung larutan saat destilasi/penyulingan.

(18)

21. Tabung reaksi, kegunaannya yaitu mereaksikan suatu zat, prinsipnya yaitu Sebagai wadah larutan, beberapa memiliki tutup yang digunakan untuk meletakkan sampel (darah).

22. Mortir, kegunaannya yaitu menghancurkan zat dalam bentuk padat.

23. Sendok porselin, kegunaannya yaitu mengambil bahan kimia yang berbentuk padatan dan dipakai untuk mengaduk larutan.

24. Filler, kegunaannya yaitu dapat menyedot dan mengeluarkan larutan yang berbahaya.

25. Cawan porselin, kegunaannya yaitu pengeringan padatan dalam bentuk tepung.

26. Prop, kegunaannya yaitu menutup labu, memanaskan selang pada proses penyulingan.

27. Statif, kegunaannya yaitu memegang buret atau peralatan lainnya. Prinsipnya yaitu tekan penekan pada penjepit kemudian jepitkan pada tabung reaksi.

28. pH meter, kegunaannya yaitu mengukur derajat kemasaman.

29. Shaker, kegunaannya yaitu menghomogenkan suatu larutan. Dan mencari endapan suatu larutan.

30. Oven listrik analog, kegunaannya yaitu mengeringakan suatu bahan dan mengurangi kadar air tumbuhan.

(19)

32. Flamefotometer, kegunaannya yaitu emisi dari suatu logam.

Adapun juga bahan kimia yang memiliki kegunaan untuk pertanian dan contoh, antara lain:

1. Ammonium nitrat, kegunaannya yaitu sebai pupuk, pupuk yang hanya mengandung nitrogen ammonia sering tidak efektif, seperti kebanyakan tanaman cenderung menyerap nitrogen dalam bentuk nitrat dan ion ammonium harus diubah terlebih dahulu menjadi nitrat oleh mikroba sebelum terbentuknya nitrogen. Perubahan ini berlangsung dengan lambat dalam temperature dingin. Contohnya bahan baku pupuk nitrogen.

2. Sukrosa, kegunaannya yaitu sebagai bahan makanan terhadap tumbuhan. Contohnya semua tumbuhan.

3. Magnesium oxid, kegunaannya yaitu Menjaga tingkat ketersediaan unsur hara mikro sesuai kebutuhan tanaman.

4. Natrium karbonat, kegunaannya yaitu sebagai pengatur pH untuk mempertahankan kondisi basa stabil diperlukan untuk aksi dari mayoritas agen mengembangkan fotografi

5. Kalium klorida, kegunaannya yaitu dalam pembuatan pupuk. Karena berfungsi sebagai bahan baku dalam penyusunan logam kalium, yang mengandung obat dan digunakan sebagai hiplokemia.

6. Ammonium klorida, kegunaannya yaitu untuk menjaga tingkat pH.

7. Asam oksalat, terdapat pada selada, kobis, bunga kol, kacang hijau, buncis, dan dalam jumlah sedikit pada semua sayuran dan buah-buahan. 8. Natrium hidroksida, kegunaannya yaitu menetralkan dalam tanah tanah

(20)

9. Amonia, kegunaannya yaitu sebagai pupuk, ketika ammonia diletakkan ditanah maka akan menyuburkan tanah dan meningkatkan hasil panen seperti jagung dan gandum.

10. Asam asetat, kegunaannya yaitu proses pembuatan pestisida.

11. Asam sulfat, kegunaannya yaitu pembuatan pupuk yang bersifat kuat. 12. Asam klorida, kegunaannya yaitu mengatur pH.

Di Indonesia banyak terdapat merk alat laboratorium. Berbagai merk tersebut merupakan produsen laboratory instrument, scientific instrument,

laboratory oven, microscope, media microbiology, water analysis, analisa air limbah, moisture analyzer dan lain sebagainya. Berikut ini di sajikan sedikit informasi tentang merk alat laboratorium dan beserta informasi pendukung lainnya.

1. Memmert.Merupakan produsen alat laboratorium yang memiliki spesialisasi untuk produk-produk oven dan incubator. Memmert merupakan perusahaan yang berasal dari Jerman.

2. Kem.Merupakan produsen timbangan analitik atau analytical balance. Timbangan analitik dari Kern sudah teruji tingkat keakuratannya dan menjadi timbangan analitik yang terpercaya. Kern berbasis di Jerman.

3. Hirayama. Merupakan produsen autoclave berasal dari Jepang yang sudah sangat teruji kualitasnya. Hirayama terkenal karena desain dan kualitasnya.

(21)

4. Hach. Kegiatan moisture analyzer, water analysis tidak akan dapat dipisahkan dari satu merk ini demikian juga dengan kegiatan analisa air limbah. Hach telah membuktikan bahwa alat-alat atau instrument yang mereka produksi selalu memiliki keunggulan dibanding dengan produsen alat-alat sejenis. Keakuratan, kemudahan dan desain yang baik menjadi kelebihan merk Hach. Hach berbasis di Amerika.

5. Waring. Waring Blender atau Waring adalah produsen blender yang sangat berpengalaman. Memproduksi berbagai macam blender untuk berbagai macam tujuan penggunaan. Mulai dari blender untuk kebutuhan rumah tangga, industri makanan sampai dengan blender untuk kebutuhan laboratorium. Waring Blender berbasis di Amerika.

6. Optika. Merupakan produsen produk-produk optik seperti microscope atau microscope optik. Optika merupakan produsen yang memiliki komitmen tinggi terhadap setiap produknya. Optika telah memproduksi produk-produk microscope lebih dari 30 tahun.

7. Orion. Salah satu merk dagang dari Thermo Scientific untuk produk-produk instrumen untuk water analysis, analisa air limbah, dan lain sebagainya. Produk-produk Orion terkenal dengan tingkat keakuratan yang tinggi.

(22)

8. Merck. Merck adalah produsen bahan-bahan kimia dan alat-alat laboratorium lainnya. Merck merupakan salah satu produsen yang sudah tidak diragukan lagi kualitas produknya.

9. GFL. GFL merupakan salah satu produsen alat laboratorium dan instrumen waterbath, water distilling, shacking machine dan lain-lain. Berasal dari Jerman dan produk GFL dapat ditemukan di lebih 150 negara di dunia.

Difco. Merupakan salah satu produsen untuk keperluan kegiatan microbiologi seperti media culture dan lain sebagainya. Difco merupakan merk dagang yang terpercaya di kalangan ahli mikrobiologi sedunia

Pada setiap bahan kimia ada tulisan label yang bertuliskan “Pro Analis”. Dan apakah itu Pro Analis? P.A adalah larutan kimia yang telah dianalisa/diteliti kadar/konsentrasinya secara kuantitatif di laboratorium tempat bahan kimia diproduksi. Larutan kimia P.A memiliki tingkat kemurniannya yang sangat tinggi dan benar-benar di teliti dengan baik dari pabrik yang memproduksi larutan ini. Larutan P.A juga mempunyai beberapa fungsi yang penting dalam penelitian ataupun praktek laboratorium. Salah satu fungsinya adalah sebagai reagen (pereaksi) baik itu primer atau sekunder di laboratorium. Untuk kelarutan P.A jenis asam tingkat keasamannya sangat tinggi jadi jangan sampai kulit kita terkena langung larutan P.A jenis asam karena sangat berbahaya bagi tubuh kita dan fatal akibatnya jika kulit kita terkena langsung.

(23)

V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

1. Alat-alat kimia yang tersedia di laboratorium terdiri dari berbagai macam alat. Setiap alat dirancang berbeda-beda sesuai bahan dasar dan fungsi kegunaannya. Ada yang teebuat dari porselin, gelas, aluminium, dan plastic

2. Pro analis memiliki sifat yang mudah terbakar, dapat merusak lingkungan dan berbahaya

3. Dalam setiap bahan kimia memiliki kegunaan masing-masing untuk pertanian

(24)

B. Saran

Harus berhati-berhati membawa alat kimia jika tidak mau pecah. Dan berhati-hati juga pada bahan kimia yang memiliki pro analis tinggi karena berbahaya.

DAFTAR PUSTAKA

Anton. 2013. Fungsi Laboratorium. Media Cipta :Jakarta

Imamkhasani. 2000. Biokimia Nutrisi & Metabolisme. UI Press : Jakarta

Muchtadi, Justiana. 2006. Kimia 1. Erlangga : Bandung

Mustafa, Rahmad. 2007. Kimia Dasar.Jilid 1. Gramedia : Jakarta

Panjaatmaka, A.Hadyana. 1990. Ilmu Kimia. Universitas Airlannga Press : Surabaya

Prabowo E. 2009. Laporan Pratikum Dasar. Universitas Lampung Mangkurat Press : Banjar Baru

(25)

Rohman, T. 2011. Penangangan bahan Kimia dengan Alat Gelas Kimia serta

Penanganan Karbon Akibat Seminar pada Pelatihan Doesn Biokimia : Banjarbaru

Setiawati. 2009. Biokimia I. Gadjah Mada University Press : Yogyakarta

Sudarmadji. 2005. Penuntun Dasar-Dasar Kimia. Lepdikbud : Jakarta

Waltor M. 2010. Penuntun Dasar-Dasar Kimia. Media Cipta : Jakarta

Wanmustafa. 2001. Pengertian dan Fungsi Laboratorium. Erlangga : Jakarta

LAPORAN PRATIKUM

KIMIA PERTANIAN

ACARA 2

ANALISIS KUALITATIF DAN VOLUMETRI

Oleh

(26)

NIM : A1E015048 Rombongan : 10

Asisten : Adri Hudianto

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS PERTANIAN PURWOKERTO

2015

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mahasiswa dianggap sudah akrab dengan uji dan cara bekerja yang diuraikan. Akan diperlihatkan bagaimana fakta yang berdiri sendiri dirangkaikan kedalammetode analisis kualitatif yang sistematik, yang dapat digunakan bukan saja untuk zat-zat padat yang sederhana, tetapi juga untuk campuran zat padat, untuk zat cair, untuk aliase, danuntuk zat-zat yang tak larut, yaitu zat zat yang tak dapat larut dalam air saja dan pelarut asam.

Banyak pendekatan yang dapat digunakan untuk melakukan analisis kualitatif. Ion-ion dapat diidentifikasikan berdasarkan sifat fisika dan kimianya.

(27)

Beberapa metode analisis kualitatif modern menggunakan sifat fisika seperti warna, spectrum absorpsi, spectrum emisis, atau medan magnet untuk mengidentifikasikan ion pada tingkat konsentrasi yang rendah

Larutan baku (standar) adalah larutan yang telah diketahui konsentrasinya secara teliti, dan konsentrasinya biasa dinyatakan dalam satuan N (normalitas) ata M (molaritas)

Indicator adalah zat yang ditambah untuk menunjukkan titik akhir titrasi telah dicapai. Umumnya indicator yang digunakan adalah indicator dengan warna yang spesifik pada berbagai pH.

Pada umumnya, titik ekuivalen lebih dahulu dicapai lalu diteruskan dengan titik akhir titrasi. Ketelitian dalam penentuan titik akhir titrasi sangat mempengaruhi hasil analisis pada suatu senyawa

Analisa volumetric merupakan suatu analisa kuntitatif yang dilakukan dengan jalan mengukur volume larutan yang telah diketahui dengan teliti. Larutan tersebut harus dapat bereaksi secara juantitatif dengan larutan zat yang akan diukur dangan volumenya tertentu

Konsep paling mendasar dan praktis dalam kimia asam basa tidak diragukan lagi adalah reaksi netralisasi. Netralisasi dapat didefinisikan sebagai reaksi antara proton dan ion hidroksida membentuk air. Dalam pembahasan netralisasi tentu akan mendapatkan istilah titrasi.

(28)

Titrasi merupakan suatu metode untuk menentukan kadar suatu zat dengan menggunakan zat yang lain yang sudah diketahui konsentrasinya. Titrasi biasanya dibedakan berdasarkan jenis reaksi asam basa makadisebut sebagai titrasi asam basa, titrasi redox untuk titrasi yang melibatkan reaksi reduksi oksidasi, titrasi kompleksometri untuk titrasi yang melibatkan pembentukan reaksi kompleks dan lain sebagainya.

Keadaan dimana titrasi dihentikan dengan cara melihat perubahan warna indicator disebut sebagai “titik akhir titrasi”. Titik akhirtitrasi adalah keadaan dimana reaksi telah berjalan dengan sempurna yang biasanya ditandai dengan pengamatan visual melalui perubahan warna indicator.

B. Tujuan

1. Mahasiswa dapat mengamati reaksi bahan kimia sederhana yang banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan mengidentifikasikan unknown melalui test reaktivitasnya.

2. Mahasiswa dapat membuat larutan baku asam oksalat 0,1M secara teliti 250ml.

3. Menetapkan konsentrasi larutan NaOH dengan larutan standar asam oksalat

(29)

II. TINJAUAN PUSTAKA

Dalam kimia analisis kualitatif dikenal suatu cara untuk menentukan ion (kation/anion) tertentu dengan menggunakan pereaksi selektif dan spesifikasi. Pereaksi selektif adalah pereaksi ynag memberikan reaksi tertentu untuk satu jenis kation/anion tertentu. Dengan menggunakan pereaksi-pereaksi ini maka akan terlihat adanya perubahan-perubahan kimia yang terjadi, misalnya terbentuk endapan, terjadinya perubahan warna, baud an timbulnya gas (G. Shevla:1985).

Kimia analisis dapat dibagi dalam 2 bidang yaitu analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif membahas tentang identifikasi zat-zat. Urusannya adalah unsure atau senyawa aoa yang terdapatt dalam suatu sempel. Sedangkan analisis kuantitatif berurusan dengan penetapan banyaknya satu zat tertentu yang ada dalam sempel (L. Underwood:1993)

(30)

Analisa kualitatif menggunakan dua macam uji, reaksi kering dan reaksi basah. Reaksi kering dapat diterapkan untuk zat-zat padat dan reaksi basah untuk zat dalam larutan. Reaksi kering ialah sejumlah uji yang berguna dapat dilakukan dalam keadaan kering , yakni tanpa melarutkan. Contoh: petunjuk untuk operasi semacam ialah pemanasan, uji pipa tiup, uji nyala, uji spektroskopi dan uji manic. Reaksi basah ialah uji yang dibuat dengan zat-zat dalam larutan. Suatu reaksi diketahui berlangsung dengan terbentuknya endapan, dengan pembebasan gas dan dengan perubahan warna. Mayoritas reaksi analisis kualitatif dilakukan dengan cara basah (G. Shevla:1985)

Analisa kuantitatif adalah analisa yang berkaitan dengan berapa banyak suatu zat tertentu yang terkandung dalam sautu sample. Zat yang ditetapkan tersebut yang sering kali dinyatakan sebagai konstituen atau analit, menyusun entah sebagian kecil atau besar sample yang dianalisis (Underwood:1999)

Analisis kuantitatif merupakan pemisah suatu materu menjadi partikel-partikel. Fungsinya yaitu untuk menetapkan berapa banyak unsure atau zat yang ada dalam senyawa campuran. Analisa kuantitatif berkaitan dengan penetapan berapa banyak suatu zat tertentu yang terkandung dalam suatu sample zat yang ditetapkan tersebut dinyatakan sebagai konstituen. Jika zat yang dianalisa tersebut menyusun lebih dari sekitar 1% dari sample maka analisis ini dianggap konstituen utama zat itu. Hal itu dapat dikatakan konstituen minor suatu zat itu. Hal itu dapat dikatakan konstituen minor suatu zat jumlah berkisar 0,01% sampai 1% dari sample terakhir, serta apabila dikatakan konstituen trace jika suatu zat ada yang kurang dari 0,01% (Khoppar:1990)

(31)

Reaksi-reaksi dalam volumetri terdiri dari 1) Reaksi netralisasi contoh : HC1 + NaOH →NaCl + H2O, 2)Reaksi pengendapan atau pembentukan senyawa kompleks contoh : AgNO3 + NaC →AgCl + NaNO3, 3) Reaksi redoks contoh : 2FeCl3 + SnCl2 →2FeCl2 + SnCl4. Suatu analisis kimia terdiri daru empat tahapan yaitu : 1) Pengambilan atau pencuplikan smaple, 2) Mengubah analit menjadi suatu bentuk yang sesuai untuk pengukuran, 3) Pengukuran, 4) Perhitungan dan penafsiran pengukuran (Underwood, 1993).

Titrasi asidimetri dan alkalimetri menyangkut reaksi dengan asam dan basa diantaranya : (1) titrasi yang melibatkan asam kuat dan basa kuat, (2) titrasi yang melibatkan asam lemah dan basa kuat, dan (3) titrasi yang melibatkan asam kuat dan basa leamah. Titrasi asam lemah dan basa lemah dirumitkan oleh terhidrolisisnya kation dan anion dari garam yang terbentuk (Raymond. 2004).

Titik ekuivalen titrasi ini dapat dicapai setelah penambahan 100 ml basa, pada saat ini pH larutan besarnya 7. Titik ekuivalen ini disebut titik akhir teoritis. Problemnya sekarang adalah kita inngin menetapkan titik akhir ini dengan pertolongan indikator. Titik akhir yang dinyatakan oleh indikator disebut titik akhir titrasi. Indikator yang dipakai harus dipilih agar titik akhir titrasi dan teoritis berhimpit atau sangat berdekatan. Untuk itu harus dipilih indikator yang memiliki trayek perubahan warnanya di sekitar titik akhir teoritis. (Sukardjo, 1984).

Titik ekuivalen, sebagaimana kita ketahui, ialah titik pada saat sajumlah mol ion OH– yang ditambahkan ke larutan sama dengan jumlah mol ion H+ yang semula ada. Jadi untuk menentukan titik ekuivalen dalam suatu titrasi, kita harus

(32)

mengetahui dengan tepat berapa volume basa yang ditambahkan dari buret ke asam dalam labu. Salah satu cara untuk mencapai tujuan ini adalah dengan menambahkan beberapa tetes indikator asam-basa ke larutan asam saat awal titrasi (Raymond. 2004).

III. METODE PRATIKUM

A. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan antara lain: tabung reaksi, filler, pipet tetes, pipet seukuran,buret, ,kertas pH, batang pengaduk, gelas piiala, kertas saring, botol semprot, labu takar, gelas ukur, labu erlemeyer.

Dan bahan yang digunakan, antara lain: NaCl, NaHCO3, Ba(OH)2, CaCO3, AgNO3, HNO3, MgSO4, BaCl2, KI, NaOCl, C6H10O5, NaOH, akuades dan COOH.

B. Prosedur Kerja a. Analisa Kualitatif Anion

Test CO2

1. 1 ml larutan 10% baking soda dimasukkan kedalam tabung reaksi.

2. Tabung reaksi ditutup sambil dikocok, lalu kertas pH dimasukkan dekat cairan permukaan tabung.

3. Beberapa tetes Ba(OH)2 diteteskan kedalam tabung reaksi. 4. Kemudian, diamati apa yang terjadi.

5. Prosedur 1-4 dilakukan untuk larutan kapur tulis.

Test untuk Ion Klorida, Cl

(33)

2. Tabung reaksi ditutup sambil dikocok, lalu kertas pH basah dimasukkan dekat permukaan cairan dalam tabung

3. 1 ml AgNO3 ditambhakan ke dalam tabung reaksi dan diteteskan beberapa HNO3.

4. Diamati apa yang terjadi.

Test untuk Sulfat, SO4

2-1. 1 ml larutan 0,1M MgSO4 dimasukkan kedalam tabung reaksi. 2. 1 ml BaCl2 ditambahkan dana diberi beberapa tetes HNO3 3. Diamati apa yang terjadi

Test untuk Iodida, I

-1. 1 ml larutan 0,1 KI dimasukkan kedalam tabung reaksi.

2. 1 ml larutan pemutih ditambahkan, kemudian dikocok diamati apa yang terjadi.

3. Diteteskan larutan kanji, diamati apa yang terjadi. b. Volumetri

Pembuatan Larutan Baku Asam Oksalat

1. Dihitung berapa gram asam oksalat yang harus ditimbang untuk membuat larutan 0,1 M asam oksalat sebanyak 250 ml.

2. Ditimbang sejumlah asam oksalat dengan gelas piala 100 ml, diencerkan dengan akuades secukupnya, diaduk dengan batang pengaduk sampai homogeny.

3. Sediakan labu takar 250 ml, dipasangkan corong pada labu takar dan diganjal dengan gulungan kertas saring.

4. Larutan asam oksalat dipindahkan dengan bantuan batang pengaduk kedalam labu takar 250 ml dengan hati-hati.

(34)

5. Dibilas gelas piala dan batang pengaduk dengan botol semprot minimal 5 kali sampai yakin betul semua larutan asam oksalat tidak ada yang tertinggal didalam gelas piala.

6. Akuades ditambhakan ke labu takar dengan gelas ukur sampai volume mendekati 250ml.

7. Gulungan kertas saring diambil yang dipakai sebagai ganjal, diangkat corong sambil dibilas akuades dengan botol semprot air mendekati tanda minikus.

8. Dibilas mulut dan leher labu takar dengan kertas saring dan jangan sampai menyentuh larutan

9. Ditambahkan tetes demi tetes akuades didalam labu takar dengan bantuan pipet tetes sampai permukaan air tepat pada minikus.

10. Ditutup labu takar, dipegang mulut dan tangan kanan dan labu diletakkan di atas lengan sambil dibolak-balikan 25 kali supaya diperoleh larutan yang homogen

11. Diberi label molaritas asam oksalat 0,1 M c. Titrasi Asam-Basa

1. Dibilas buret dengan larutan NaOH yang akan dipakai sebanyak dua kali, setiap kali pembilasan dengan 50 kali.

2. Dimasukkan larutan NaOH yang akan dicari konsentrasinya kedalam buret dengan hati-hati.

3. Ke dalam labu erlemenyer 250 ml diisi dengan 50 ml larutan standar asam oksalat 0,1M dengan menggunakan pipet seukuran. Pipet tidak boleh ditiup, tetapi cukup digesekkan ujungnya pada bibir labu Erlenmeyer. 4. 2 tetes larutan indicator fenolftalein ditambahkan kedalam labu

Erlenmeyer. Dengan hati-hati dibuka kran buret dan dimulai titrasi sambil menggojok labu Erlenmeyer.

5. Jika larutan sudah menjadi merah muda, titrasi dihentikan karena sudah mencapai titik ekuivalen.

(35)

6. Dicatat volume larutan NaOH yang diperlukan untuk menetralkan 10 ml 0,1M asam oksalat. Titrasi dilakukan dua kali, hasilnya dirata-rata.

7. Kemudian dihitung hasilnya.

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pratikum 1. Analisis Kualitatif No Jenis Test Reaksi Perubahan Warna Endapan pH

1 Test CO2 NaHCO3+Ba(OH)2 BaCO3+Ca(OH)2 Bening Bening -Terbentuk -Endapan putih 10 CaCO3+Ba(OH)2 BaCO3+Ca(OH)2 Bening Keruh -Terbentuk -Endapan putih 5 2 Test Cl- NaCl+AgNO3+HNO3 NaNO3+AgCl Bening Putih -Terbentuk -Endapan putih 5 3 Test SO4 2-MgSO4+BaCl2+HNO3 MgCl2+BaSO4 Bening Putih -Terbentuk -Endapan putih 4 Test I- KI+NaOCl+C6H10O5 KNaCl+IC6H10O5 Bening Hitam -Tidak terbentuk endapan -sudah

(36)

tercampur menjadi warna hitam

2. Asam Oksalat + NaOH

Gram (COOH)2 = 0,6217 gram

M (COOH)2 = 0,6127

126*0,05

= 0,0987 M

Titrasi 1

V NaOH = 7 ml ; V (COOH)2 = 10 mll ; M NaOH = …. ?

2NaOH + (COOH)2 (COONa)2 + 2H2O

n NaOH / n COOH = 2 / 1

1*Molar*V = 2*Molar*V

M NaOH = 2*0,0987*10 ml / 7

M NaOH = 0,282 M

(37)

V NaOH = 8,5 ml ; M NaOH = ……? 1*Molar*V = 2*Molar*V M NaOH = 2*0,0987*10 ml / 8,5 M NaOH = 0,2322 M Rata-Rata Molaritas = …..? M tot = M1+M2 / 2 = 0,0282 + 0,2322 / 2 = 0,2571 M 3. Titrasi Asam-Basa Titrasi 1 V NaOH = 5,8 ml ; V HCl = 10 ml M NaOH = 0,1 M ; M HCl =….? M1*V1*1 = M2*V2*1 0,1*5,8*1 = M2*10*1 M2 = 0,1*5,8 / 10 M2 = 0,058 Titrasi 2

(38)

V NaOH = 7,1 ml ; V HCl = 10 ml M NaOH == 0,1 M ; M HCl =…? M1*V1*1 = M2*V2*1 0,1*7,1*1 = M2*10*1 M2 = 0,1*7,1 / 10 M2 = 0,071 Rata-rata Molaritas Mtot = M1+M2/2 = 0,058 + 0,071 / 2 = 0,0645 M pH = 6,45 * 10-4 = 4 – log 645 = 4 – 2,8095 = 1,1905

(39)

B. PEMBAHASAN

NaHCO3 merupakan senyawa yang berupa Kristal yang sering terdapat dalam bentuk serbuk. Natrium bikarbonat larut dalam air. Natrium bikarbonat dapat diperoleh dengan reaksi antara karbon dioksida dengan larutan natrium hidroksida. Dan penambahan karbon dioksida menghasilkan natrium bikarbonat,yang pada konsentrasi cukup tinggi akan mengendap larutan.

Ba(OH)2 atau biasa yang disebut Barium hidroksida merupakan Kristal monoklinik yang tidak berwarna, meleleh pada suhu 78oC, larut dalam air, tidak larut dalam aseton, dan biasa digunakan untuk penyabunan lemak dan peleburan silikat.

Yang terjadi apabila reaksi antara :

NaHCO3+Ba(OH)2 BaCO3+Ca(OH)2

Akan menghasilkan perubahan warna dari bening ke bening, memiliki endapan putih dan memilik pH 10

Kalsium karbonat umumnya berwarna putih dan umumnya sering dijumpai pada batu kapur,marmer dan batu gamping. Reaksi ini akan berlanjut

(40)

apabila ditambahkan air, reaksinya akan berjalan dengan sangat kuat dan cepat apabila dalam bentuk serbuk, serbuk kalsium karbonat akan melepaskan kalor.

CaCO3+Ba(OH)2 BaCO3+Ca(OH)2

natrium klorida juga dikenal dengan garam dapur atau halit adalah senyawa kimia dengan rumus molekul NaCl. Senyawa ini adalah garam yang paling memenagruhi salinitas laut dan cairan ekstarseluler pada banyak organism multisesluler. Sebagai komponen utama pada garam dapur, natrium klorida sering digunakan sebagai bumbu dan pengawet makanan.

AgNO3 merupakan senyawa anorganik yang jauh lebih sensitive terhadap cahaya dan halide

Asam nitrat merupakan larutan kimia yang harus tersedia. Larutan ini merupakan senjata utama untuk proses ekstraksi perak dan palladium karena kedua logam tersebut larut dalam asam nitrat

NaCl+AgNO3+HNO3 NaNO3+AgCl

Magnesium sulfat adalah senyawa kimia garam anorganik yang mengandung magnesium, sulfur, dan oksigen.

Barium klorida adalah senyawa anorganik rumus molekul BaCl2 yang dapat ditemukan dalam bentuk hidratnya BaCla.2H2O. merupakan salah satu garam borium yang paling larut dalam air.

(41)

KI atau biasa disebut Kalium iodide merupakan senyawa yang mudah larut dalam air digunakan dalam fotografi dan pengobatan.

NaOCl merupakan senyawa yang larut dalam air. Berupa larutan. Biasa sebagai pemutih

Amilum merupakan karbihidrat kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud bubuk putih tawar, dan tidak berbau.

KI+NaOCl+C6H10O5 KNaCl+IC6H10O5

Berdasarkan pengamatan dari sumber relevan. Bahwa hasil pratikum yang saya amati hampir sama dengan literature yang relevan.

Contoh penggunaannya dalam bidang teknologi pertanian dan pertanian yaitu untuk pembuatan pupuk kalium klorida yang dalam pembentukkannya diperlukan MgO yang dihitung kadarnya sebagai penguji dengan proses titrasi (Syamsuni, 2006).

Pembuatan pupuk KCl melalui proses ekstarksi bahan baku yang kemudian diteruskan dengan pemisahan bahan melalui penyulingan untuk menghasilkan pupuk KCl. KCl merupakan salah satu jenis pupuk kalium yang termasuk pupuk tunggal. Kalium satu-satunya kation monovalen yang esensial bagi tanaman. Peran utaam kalium ialah sebagai activator berbagai enzim. Kandungan utama dari endapan tambang kalsium adalah KCl dan sedikit K2SO4. . hali ini disebabkan karena umumnya tercampur dengan bahan lain seperti kotoran,

(42)

pupuk ini harus dimurnikan terlebih dahulu. Hasil pemurniannya mengandung K2O sampai 60%.

Untuk pembatan pupuk urea dan ammonium sulfat. Cara pembuatannya dengan cara Haber-Bosch dalam skala besar dari nitrogen yang diperoleh dari udara ditambah hydrogen yang menjadi campuran nitrogen dan hydrogen bertekanan tinggi. Kemudian didaur ulang sehinnga amoiak terbentuk amoniak cair yang siap dipindahkan untuk diolah menjadi pupuk. Namun sebelum amoniak diproduksi melalui proses Haber-Bosch, sumber utama senyawa nitrogen untuk industry adalah mineral yang harus ditambang dan diangkat ribuan kilometer.

Pembuatan pupuk Kalium sulfat. Cara kerjanya sebagai berikut :

 Timbang teliti 500 mg contoh kedalam beker gelas 150 ml, tambahkan 10 ml HCl 4 M

 Panaskan sampai larut

 Saring dengan kertas whatman 41 dan pindahkan secara kuantitatif ke dalam labu takar 250 ml

 Volume ditepatkan sampai tanda tera, kocok bolak balik sampai homogeny

 Pipet 5 ml ekstrak contoh diatas kedalam labu takar 250 ml dan volume ditepatkan hingga tanda tera, kocok sampai homogeny.

 Pipet 5 ml larutan contoh masukkan ke dalam labu ukur volume 100 ml, tambahkan 8 ml larutan asam campur 1:4 kedalam masing ekstrak dan kocok sampai homegen, kemudian tambahkan 5 ml BaCl2

(43)

 Membuat larutan deret standar 0 ppm, 5 ppm, 10 ppm, 20 ppm, 30 ppm, 40 ppm, dan 50 ppm belerang. Kemudaian lakukan perlakuan yang sama dengan larutan contoh seperti diatas

 Larutan contoh dan standar diukur pada spektofotometri dengan panjang gelombang 432 nm.

Asam oksalat adalah senyawa kimia dengan nama sistematis asam etanadiot. Asam dikarboksilat paling sederhana ini bisa digambarkan dengan rumus HOOC-COOH. Merupakan asam organic yang relative kuat dari asam

asetat. Di anionnya dikenal sebagai oksalat juga agen pereduktor. Banyak ion logam yang memebentuk endapan tak larut dengan asam oksalat, penyusun utama jenis batu ginjal.

Natrium hidroksida terbentuk dari oksida basa Natrium Oksida dilarutkan dalam air. Natrium hidroksida membentuk larutan alkalin yang kuat ketika dilarutkan kedalam air. Natrium hidroksida murni berbentuk putih padat dan tersedia dlam bentuk pellet, serpihan, butiran ataaupun larutan jenuh. Sangat larut dalam air dan akan melepaskan panas ketika dilarutkan, karena pada proses pelarutannya dalam air bereaksi secara eksotermis.

HCl pada suhu kamar adalah gas tidak berwarna yang membentuk kabut putih ketika melakukan kontak dengan kelembaban udara. Gas hydrogen klorida dan asam klorida adalah senyawa yang penting dalam bidang teknologi dan industry. Rumus HCl seringkali, walaupun tidak tepat, ditulis untuk merujuk pada asam klorida.

(44)

Reaksi antara NaOH dengan COOH pada percobaan asam okasalat + NaOH sebagai berikut :

2NaOH + (COOH)2 (COONa)2 + 2H2O

Bahwa NaOH dan asam oksalat akan berubah menjadi uap air.

Dan reaksi antara NaOH dengan HCl pada percobaan titrasi asam basa sebagai berikut :

NaOH + HCl NaCl + H2O

(45)

V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

1. Analisa volumetri merupakan salah satu metode dari analisa kuantitatif yang digunakan untuk menentukan banyaknya suatu zat dalam volume tertentu dengan mengukur banyaknya larutan volume standar yang dapat bereaksi secara kuantitatif.

2. Perhitungan pH dalam melakukan praktikum dapat ditentukan dengan mencari volume rata-rata dari larutan NaOH yang digunakan untuk menaikkan kadar atau konsentrasi HCL.

B. Saran

Dalam percobaan tersebut tingkat ketelitiannya biasanya kurang. Hal ini dipengaruhi oleh factor-faktir antara lain adanya kelebihan dan kekurangan air dalam pengenceran.

DAFTAR PUSTAKA

(46)

Khoppar, SM. 1990. Konsep Dasar Kimia Organik. UI Press : Jakarta

L. Underwood, A. 1993. Analisis Kimia Kualitatif Edisi IV. Erlangga : Jakarta L. Underwood, A. 1999. Analisis Kimia Kualitatif. Erlangga : Jakarta

Shevla, G. 1985. VOGEL : Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro Bagian 1, Edisis V. PT Kaluna Media Pustaka : Jakarta

Sukardjo. 1984. Kimia Organik. Roneka Cipta : Jakarta

Syamsuni. 2006. Farmasetika Dasar dan Hitungan Farmasi. EBC : Jakarta

LAPORAN PRATIKUM

KIMIA PERTANIAN

(47)

ACARA 3

SPEKTOFOTOMETRI

Oleh

Nama : Nindiaswari Putri

NIM : A1E015048

Rombongan : 10

Asisten : Adri Hudianto

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS PERTANIAN PURWOKERTO

2015

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

(48)

Spektofotometri merupakan salah satu cabang analisis instrumental yang mempelajari interaksi antara atom atau molekul dengan radiasi elektromagnetik. Interaksi antara atom atau molekul dengan radiasi elektromagnetik dapat berupa hamburan, absorpsi, emisis. Interaksi antara radiasi elektromagnetik dengan atom atau molekul yang berupa absorpsi melahirkan spektofotmetri absorpsi antara lain spektofotometri UV, spektofotometri sinar tampak, spektofotometri infra merah.

Spektofotometer UV-VIS merupakan alat dengan teknik spektofotometer pada daerah UV dan sinar tampak. Alat ini digunakan guna mengukur serapan sinar UV atau sinar tampak oleh suatu materi dalam bentuk larutan. Konsentrasi larutan yang dianalisis sebanding dengan jumlah sinar diserap oleh zat yang terdapat dalam larutan tersebut.

B. Tujuan 1. Membuat kurva kalibrasi

2. Menetapkan konsentrasi larutan CuSO4 secara spektofotometer

II. TINJAUAN PUSTAKA

Spektofotometer menghasilkan sinar dan spectrum dengan panjang gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan ata diabsorbsi. Kebetulan spektofotometer dibandingkan dengan fotometer adalah panjang gelombang dari sinar putih dapat lebih terseleksi dan ini diperoleh dengan alat pengurai seperti prisma grating atau celah optis. Pada

(49)

fotometer filter dari berbagai warna mempunyai spesifikasi melewatkan trayek panjang gelombang tertentu. Pada fotometer filter tidak mungkin diperoleh panjang gelombang 30-40 nm. Sedangkan pada spektofotmeter, panjang gelombang yang benar-benar terseleksi dapat diperoleh dengan bantuan alat pengurai cahaya seperti prisma. Suatau spektofotometer tersusun dari sumber spectrum tampak yang kontinyu monokromator, sel pengabsorbsi untuk larutan sampel blanko dan suatu alat untuk mengukur perbedaan absorbs antara sampledan blanko ataupun pembanding. (Khopkar, 2002)

Spektofotometri dapat dianggap sebagai perluasan suatu pemeriksaan visual dengan studi yang lebh mendalam dari absorbs energy. Absorbs radiasi oleh suatu sample diukur pada berbagai panjang gelombang dan dialirkan oleh suatu perkam untuk menghasilkan spectrum tertentu yang khas untuk komponen yang berberda (Khopkar, 2003)

Cara kerja spektofotometer dimulai dengan dihasilkannya cahaya monokromatik dari sumber sinar. Cahaya tersebut kemudian menuju ke kuvet (tempat sempel). Banyaknya cahaya yang diteruskan maupun yang diserao oleh larutan akan dibaca oleh detector yang kemudian menyampaikan ke layar pembaca (Sastrohamidjojo, 1992).

Keuntungan utama pemilihan metode spektofotometri ini adalah bahwa metode ini memberikan metode sangat sederhana untuk menetapkan kuantitas zat yang sangat kecil. Spektofotometri menyiratkan pengkuran jauhnya penyerapan energy cahaya oleh suatu system kimia itu sebagai suatu fungis dari panjang

(50)

gelombang radiasi, demikian pula pengukuran penyerapan yang menyendiri pada suatu panjang gelombang tertentu. Analisis spektofotometri digunakan suatu sumber radiasi yang menjrok ke dalam daerah UV spectrum itu. Dari spectrum ini dipilih panjang-panjang gelombang tertentu dengan lebar pita kurang dari 1 nm (Sastrohamidjojo, 1999)

Spektofotometri molecular (baik kualitatif dan kuntitatif) bisa dilaksanakan di daerah sinar tampak, sama halnya seperti di daerah yang sinar UV dan saerah sinar inframerah. Spektofotometri dapat dianggap sebagai perluasan suatu pemeriksan visual dengan studi yang lebih mendalam dari absorbs energy. Absorbssi radiasi oleh suatu sampel diukur pada berbagai panjang gelombang dialirkan oleh suatu perkam untuk menghasilkan spectrum tertentu yang khas untuk komponen yang berbeda ( Mathias, 2005).

III. METODE PRATIKUM

A. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan untuk pratikum antara lain : filler, pipet seukuran, tabung reaksi, spektofotometer,

Dan bahan yang digunakan yaitu : akuades dan CuSO4

(51)

1. Larutan CuSO4 diencerkan menjadi 0,02 M; 0,04M; 0,06M dan 0,08M 2. Cara diencerkan yaitu V1.M1=V2.M2

V1 = Volume CuSO4 1 M yang dicari M1 = konsentrasi CuSO4 1 M V2 = volume CuSO4 0,02 M = 10 ml M2 = konsentrasi CuSO4 V1.M1 = V2.M2 V1. 1 = 10 . 0,02 V1 = 0,2 ml

Jadi untuk membuat larutan 0,02 M CuSO4 di pipet 0,2 ml larutan CuSO4 1 M, diencerkan dengan akuades sampai mencapai volume 10 ml. untuk konsentrasi 0,04 M dipipet 0,4 ml larutan CuSO4 1 M diencerkan dengan akuades sampai volume 10 ml dan seterusnya untuk 0,06 M dan 0,08 M dipipet 0,6 ml dan 0,8 ml larutan CuSO4 1 M diencerkan dengan akuades sampai 10 ml.

3. Absorbans diukur masing-masing larutan baku dengan spektofotometer pada panjang gelombang sekitar 600 nm.

4. Membuat kurva kalibrasi hubungan antara konsentrasi CuSO4 dengan absorbans. Persamaan regresi linear. Y = a + bX

Y = absorbans

X = konsentrasi larutan A = konstanta

B = koefisien regresi

5. Absorbans diukur larutan sempel

6. Berdasarkan persamaan regresi Y = a + bX, dimasukkan absorbans sempel ke dalam persamaan tersebut, sehingga diperoleh konsentrasi sempel.

(52)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil X T (%) Y 0 100 % 109 (1/1) = 0 0,02 95 % 109 (1/0,95) = 0,0223 0,04 92 % 109 ( 1/0,92) = 0,0362 0,06 90 % 109 (1/0,9) = 0,457 0,08 86 % 109 (1/0,86) = 0,0655 Sampel 50 % 109 ( 1/0,5) = 0,3010 X Y X^2 X,Y 0 0 0.02 0.0223 0.0004 0.000446 0.04 0.362 0.0016 0.01448 0.06 0.0457 0.0036 0.002742

(53)

0.08 0.655 0.0064 0.0524 jumlah 0.012 0.070068 0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 0.06 0.07 f(x) = 0.77x + 0 R² = 0.98 Y Linear (Y) Konsentrasi CuSO4 Transmitasi b = = 0,17126 Y = a + bX Y sampel= a + bX 0,3010 = 0 + 0,17126 X X = 1,7575 ∑X2 ∑XY

(54)

B. Pembahasan

Spektrofotometri adalah metode analisis suatu senyawa berdasarkan kemampuan senyawa mengabsorbsi berkas cahaya. Spektrofotometri mengukur energi secara relatif bila energi tersebut direfleksikan, ditransmisikan atau diemisikan sebagai fungsi panjang gelombang.

Prinsip kerjanya, suatu sumber cahaya, intensitasnya akan berkurang karena adanya serapan oleh senyawa tersebut dan sebagian dipantulkan atau dihamburkan. Fungsi spektrofotometri adalah untuk mengukur absorbansi dalam daerah tamapk dan UV serta mengukur konsentrasi larutan berwarna.

Mengenai spektofotometer pada analisis kimia untuk pertanian yanitu untuk mengetahu spectrum cahaya pada tanaman. Tanaman membutuhkan gelombang spectrum yang sama (day light) untuk melakukan fotosintesis.

Tanaman lebih banyak menyerap sinar berwarna biiru dengan panjang gelombang 440-470 nm dan sinar berwarna merah antara 640-660 nm. Spectrum warna inilah yang paling efektif bagi klorofil untuk melakukan fotosintesis.

Spectrum warna biru dibutuhkan semua tanaman hijau dan juga jenis alga (ganggang) terutama untuk pertumbuhan vegetative, sementara spectrum warna

(55)

merah dibutuhkan oleh tanaman yang lebih sensitive dengan spektrum warna tersebut untuk melakukan fotosintesis. Umumnya tanaman tanaman yang mempunyai daun dominan berwarna merah, dan untuk perkembangan generatif tanaman.

Tembaga (III) sulfat, juga dikenal sebagai sulfat cupric, adalah senyawa dengan rumus kimia CuSO4. Garam ini ada sebagai serangkaian senyawa yang berbeda dalam derajay mereka hidrasi. Bentuk anhidrat adalah bubuk hijau atau abu-abu putih pucat, sedangkan pentahidran garam paling sering ditemukan, adalah biru terang. Tembaga sulfat exothermically larut dalam air untuk memberikan kompleks akua yang memiliki geometri molekul octahedral dan para magnetic. Nama lain tembaga (III) sulfat adalah vitrol biru dan bluestone

CuSO4 adalah sebuah fungisida. Namun beberapa jamur mampu beradaptasi dengan peningkatan kadar ion tembaga. Dicampur dengan kapur biasanya disebut campuran Bordeaux dan digunakan untuk mengontrol jamur. Sebuah campuran CuSO4 dengan ammonium karbonat digunkan dalam hortikultura untuk mencegah pelembaban biji. Penggunaanny sebagai herbisida bukan pertanian, melainkan untuk control searangan tanaman, air dan akar tumbuhan dengan pipa yang mengandung air.

Sifat-sifat kimia CuSO4 :

CuSO4 akan terdekomposisi sebelum mencair pada 150oC, akan kehilangan dua molekul airnya pada suhu 63oC, diikuti 2 molekul lagi pada suhu 109oC dan

(56)

molekul air teakhir pada suhu 200oC. proses dehidrasi melalui dekomposisi separuh tembaga, 2 gugus akua yang berlawanan akan terlepas untuk menghasilkan separuh tembaga tetra akua. Tahap dehidrasi kedua dimulai ketika 2 gugus akua terakhir terlepas. Dehidrasi sempurna terjadi ketika molekul air yang tidak terikat terlepas.

Deret standar menggunakan persamaan garis linier untuk menghitung konsentrasi sampel. Persamaan garis linier didapatkan dari memplotkan absorbansi dengan konsentrasi. Kurva deret standar didapatkan persamaan linier Y=mx+c. dimana Y adalah absorbansi, x adalah konsentrasi, sedangkan m adalah kemiringan/slope. Slope adalah perbandingan antara absorbansi terhadap konsentrasi, sedangkan c / konstanta karena secara pratikum standar dimulai dari konsentrasi 0 maka seharusnya nilai Y juga adalah 0 karena sesua dengan hokum Lambert Beer. Namunketika memasukkan nilai absorbansi dan konsentrasi kedalam kuva nilai c. akan tetap muncul akibat dari perhitungan yang dilakukan oleh program,namun karena nilainya sangat kecil maka dianggap tidak ada pengaruhnya, sehingga dapat diabaikan. Sehingga persamaan untuk deret standar adalah y = mx. Jadi, untuk mencari konsentrasi sampel hanya tinggal memasukkan data pengukuran absorbansi sampel ke persamaan y = mx. Dimana y adalah absorbansi sampel hasil pengukuran, m adalah kemiringan garis, dan x adalah konsentrasi sampel yang ingin diketahui.

Diagram pencar adalah gambaran yang menunjukkan kemungkinan hubungan antara pasanagan dua macam variable dan menunjukkan keeratan

(57)

hubungan antara dua variable tersebut yang sering diwujudkan sebagai koefisien korelasi. Diagaram pencar juga dapat digunalan untuk mengecek apakah suatu variable dapat digunakan untuk mengganti variable lain.

Regresi adalah suatu metode analisis statistic yang digunakan untuk melihat pengaruh antara dua atau lebih variable. Hubungan variable tersebut bersifat fungsional yang diwujudkan dalam suatu model metematis. Pada setiap analisis regresi, variable dibedakan menjadi dua bagian, yaitu variable respons dan variable bebas. Analisis regresi digunakan hamper pada setiap bidang kehidupan, baik dalam bidang pertanian, ekonomi, dan keuangan, industry, dan ketenagakerjaan, dll. Kegunaan analisis regresi diantarnya untuk mengetahio variable-variabel kunci yang memiliki pengaruh suatu variable bergantung, pemodelan, serta pendugaan.

Koefisien determinas sering diartikan sebagai besar kemampuan semua variable bebas dalam menjelaskan varians dari variabek terikatnya. Secara sederhana koefisien determinasi dihitung mengkuadratkan koefisien korelasi (R). penggunaan R sering menimbulkan permasalahan, yaitu bahwa nilainya akan selalu meningkat dengan adanya penambahan variable bebas dalam suatu model. Hal ini akan menimbulkan bias. Oleh karena itu, banyak peneliti yang menyarankan adjusted R squere. Rumus determinasi sebagai berikut:

r 2 = = (∑XY)

2

∑X2 . ∑Y2

(∑XY) (∑XY) ∑X2 . ∑Y2

(58)

Adapun hasil dari praktikum ini yaitu pada larutan CuSO4 dengan konsentrasi 0 M, didapatkan hasil transmitasi sebesar 100% dan absorbansinya sebesar 0. Pada larutan CuSO4 dengan konsentrasi 0,02 M, didapatkan hasil transmitasi sebesar 95% dan absorbansinya sebesar 0,0223. Pada larutan CuSO4 dengan konsentrasi 0,04 M, didapatkan hasil transmitasi sebesar 92% dan absorbansinya sebesar 0,0362. Pada larutan CuSO4 dengan konsentrasi 0,06 M, didapatkan hasil transmitasi 90% dan absorbansinya sebesar 0,457. Pada larutan CuSO4 dengan konsentrasi 0,08 M, didapatkan hasil transmitasi sebesar 86% dan absorbansinya sebesar 0,0655. Dan pada larutan sampel , didapatkan trasnmitasi sebesar 50% dan absorbansinya sebesar 0,3010.

Setelah mencari koefisien regresi dengan rumus b =

x 2

XY

, maka

didapatkan hasil 0,17126. Setelah koefisien regresi didapat, maka nilai itu dimasukkan ke persamaan Y= a + bX , sehingga konsentrasi larutan sampel yang didapat adalah sebesar 1,7575 M.

Setelah semua nilai didapat, lalu dimasukkan ke dalam betuk perhitungan dengan membuat kurva kalibrasi yang menunjukkan hubungan antara konsentrasi CuSO4 dengan absorbannya.

(59)

V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

1. Semakin besar nilai absorbansi maka semakin besar pula konsentrasi

sampel yang didapat.

2. Semakin pekat larutan maka semakin besar konsentrasi zat pada larutan

tersbut.

3. Prinsip metode spekrofotometri adalah menganalisis larutan dengan skala

kecil.

B. Saran

(60)

DAFTAR PUSTAKA

Khopkar. 2002. Konsep Dasar Kimia Analitik. UI Press : Jakarta

Khopkar. 2003. Konsep Dasar Kimia Analitik. UI Press : Jakarta

Mathias, Ahmad. 2005. Spektofotometri. Exacta : Solo

Sastrohamidjojo. 1992. Spektroskopi Inframerah. Liberty Yogya :Yogyakarta

(61)

BIODATA DIRI

Nama : Nindiaswari Putri

NIM : A1E015048

Prodi : Agroteknologi Paralel

TTL : Yogyakarta, 15 Desember 1996

Referensi

Dokumen terkait

Bagaimanakah strategi mahasiswa baru atau pengunjung yang baru pertama kali mendatangi Universitas Mercu Buana dalam proses wayfinding ?Bagaimana kualitas pemaknaan

Perbandingan dari simulasi dan data menunjukkan bahwa untuk kasus data pendapatan nasional per kapita di Indonesia, model pertumbuhan yang sesuai adalah kasus dengan

Jika terdapat suatu cabang yang mengandung sumber tegangan bebas (yang merupakan elemen dengan arus dan resistansi tak diketahui), kita akan menemui sedikit kesulitan

Nano partikel Tungsten Trioksida (WO 3 ) dibuat dari material dasar Tungsten (VI) Hexaklorida (WCl 6 ) dan alkohol dengan menggunakan metode sol-gel yang kemudian

Berdasarkan gambar tersebut secara umum, penggunaan elemen bara api dengan berbagai variasi diameter kawat nikelin yang diuji mampu meningkatkan efisiensi dibandingkan

Judul: “Analisis Pengaruh Rasio Keuangan, Dan Dana Pihak Ketiga Terhadap Profitabilitas Melalui Financing To Deposit Ratio Sebagai Variabel Intervening Pada Perbankan Syariah Studi

Dalam paragraf 01 diatur bahwa tujuan audit atas laporan keuangan oleh auditor independen pada umumnya adalah untuk menyatakan pendapat

Variabel independen yang digunakan adalah (1) current ratio , diukur dengan perbandingan aktiva lancar terhadap hutang lancar perusahaan, (2) Inventory turnover ,