• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 692008012 Full text

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T1 692008012 Full text"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

2

1. Pendahuluan

Promosi pariwisata yang dilakukan Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten Halmahera Utara beberapa masih bersifat konvensional antara lain pembuatan website pariwisata, pembuatan brosur-brosur wisata, baliho, spanduk, iklan koran dan media cetak lainnya [1]. Namun promosi yang dilakukan Dinas Pariwisata masih belum bisa menjangkau calon wisatawan di luar Halmahera Utara, dikarenakan media promosi yang dipakai masih memiliki kelemahan dalam mempengaruhi calon wisatawan. Dalam hal ini media cetak tentunya tidak mempunyai suara, dikehendaki untuk dibaca, dan hanya dapat dinikmati perindividu [2]. Media promosi ini tentunya membatasi target yang dituju sehingga berpengaruh terhadap jumlah wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang akan berkunjung ke Halmahera Utara.

Melihat masalah yang ada, maka diperlukan sebuah media promosi yang lebih mudah dinikmati dan dapat menjangkau calon wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Media promosi yang memiliki gambar, suara, dan mudah dalam penyampaiannya menjadi salah satu pilihan yang baik dalam melakukan kegiatan promosi, maka dengan ini dibuatlah video promosi pariwisata. video promosi pariwisata dapat memberikan informasi berupa suara dan gambar tentang destinasi pariwisata, dapat dinikmati semua kalangan serta mudah dalam penyebarannya ke masyarakat luas khususnya calon wisatawan. Selain itu media promosi berupa video juga mampu membawa unsur realistik atau keadaan sebenarnya kepada target audience, ini secara tidak langsung akan mempengaruhi perasaan dan emosi para audience dengan lebih nyata.

2. Kajian Pustaka

Pembuatan media promosi berupa video, sudah ada sebelumnya berdasarkan penelitian yang menghasilkan karya ilmiah dengan judul "Potensi dan Promosi Desa Tumang Sebagai Desa Wisata Melalui Video Profile". Penelitian ini menjelaskan tentang media promosi berupa audio visual, dalam hal ini video profile dipakai untuk kegiatan promosi menggantikan media promosi yang bersifat konvensional. Video profile yang dibuat memberikan informasi tentang potensi-potensi sumber daya alam serta memperkenalkan desa Tumang sebagai desa wisata [3].

Penelitian berikutnya juga berupa karya ilmiah dengan judul "Perancangan dan Pembuatan Video Promosi Wisata Alam dan Edukasi Lingkungan Dolandeso Boro Daerah Banjar Asri Kabupaten Kulon Progo". Penelitian ini menghasilkan video promosi yang memperkenalkan tempat wisata alam. Video promosi berisi fasilitas wisata, hotel, animasi peta, serta slide foto kegiatan di tempat wisata [4].

Perancangan media komunikasi visual berupa video promosi pariwisata memiliki keunggulan karena dapat memberikan gambaran dan informasi kepada calon wisatawan sehingga apa yang disampaikan dan ditampilkan bisa lebih mudah diterima dan diingat karena video promosi dibuat dengan sinematografi yang menarik, backsound yang sesuai, narasi yang terdengar dengan jelas.

(2)

3

penggambaran yang hanya terbaca oleh indera penglihatan. Komunikasi visual mengkombinasikan seni, lambang, tipografi, gambar, desain grafis, ilustrasi, dan warna dalam penyampaiannya [5].

Multimedia adalah penggunaan beberapa media yang berbeda untuk menggabungkan dan menyampaikan informasi dalam bentuk teks, audio, grafik, animasi dan video. Kata Multimedia sendiri berasal dari bahasa Latin yang terdiri dari kata multum (multi) yang berarti banyak, bermacam-macam, dan medium (media) yang berarti sesuatu yang dipakai untuk menyampaikan atau membawa sesuatu. Beberapa definisi Multimedia menurut beberapa ahli antara lain:

 Kombinasi dari tiga elemen: suara, gambar dan teks,

 Kombinasi antara komputer dan video,

 Kombinasi dari paling sedikit dua media input atau output. Media ini dapat berupa audio (suara, musik), animasi, video, teks, grafik dan gambar ,

 Alat yang dapat menciptakan presentasi yang dinamis dan interaktif yang mengkombinasikan teks, grafik, animasi, audio dan video,

 Multimedia dalam konteks komputer adalah pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks, grafik, audio video dengan menggunakan tool yang memungkinkan pemakai berinteraksi, berkreasi, dan berkomunikasi [6].

Sinematografi diartikan sebagai the craft of making picture (pengrajin gambar). Sebagai pemahaman sinematografi bisa diartikan kegiatan menulis yang menggunakan gambar bergerak sebagai bahannya. Artinya dalam sinematografi mempelajari bagaimana membuat gambar bergerak, seperti apakah gambar-gambar itu, bagaimana merangkai potongan-potongan gambar yang bergerak menjadi rangkaian gambar yang mampu menyampaikan maksud tertentu atau menyampaikan informasi atau mengkomunikasikan suatu ide tertentu [7].

Fotografi Timelapse adalah pengembangan dari bidang fotografi yang menjadikan sekumpulan foto yang diambil dalam periode tertentu menjadi sebuah klip video pendek. Periode pemotretan umumnya berdurasi lama, bisa hingga berjam-jam, sedangkan timing pengambilan foto bisa dibuat berkala setiap beberapa detik hingga menit, tergantung kebutuhan. Obyek yang difoto biasanya adalah obyek yang punya gerakan sangat lambat, seperti gerakan awan, matahari, bulan, bintang dan sebagainya. Meski begitu timelapse boleh juga dipakai untuk merekam gerakan yang lebih cepat seperti manusia yang berjalan, meski nanti hasilnya gerakan manusia itu akan tampak sangat cepat [8].

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Halmahera Utara berdiri pada tahun 2003 berdasarkan surat keputusan Bupati Halmahera Utara tentang pembentukan organisasi dan tata kerja dinas-dinas daerah kabupaten Halmahera Utara. Selanjutnya melalui surat keputusan Bupati Halmahera Utara nomor 6 tahun 2005, nama instansi mengalami perubahan menjadi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Halmahera Utara sampai sekarang ini, yang dipimpin oleh Drs. E. J. Papilaya, MTP.

(3)

4

budaya maupun rekreatif lain masih kurang berkembang di Kabupaten Halmahera Utara.

Bagi masyarakat setempat, Kabupaten Halmahera Utara memiliki panorama alam yang indah dan mempesona serta keanekaragaman seni budaya yang masih mengakar kuat. Obyek wisata alam, wisata bahari, wisata budaya dan peninggalan sejarah serta agrowisata ditunjang berbagai macam tarian budaya serta hasil kerajinan rakyat berupa cinderamata membuat Halmahera Utara adalah tujuan wisata yang ideal [9].

3. Metode dan Perancangan Sistem

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode cyclic strategy. Strategi berputar ini pada dasarnya memiliki prinsip yang sama dengan linear strategy, hanya pada strategi ini ada kalanya suatu tahap perlu diulang kembali untuk menampung umpan balik (feed back) sebelum tahap berikutnya dilanjutkan. Pengulangan tahap ini lazim disebut loop [10].Tahapan-tahapan yang telah dilaksanakan dalam penelitian dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Metode cyclic strategy

Kemudian untuk metode perancangan video promosi menggunakan perancangan pembuatan film. AdapunTahapan secara garis besar dalam perancangan video promosi pariwisata Kabupaten Halmahera Utara dapat dilihat pada Gambar 2 sebagai berikut :

Gambar 2 Bagan Alur Perancangan

Tahap 3 Lanjut/kembali

(4)

5

Langkah pertama dalam penelitian ini adalah menentukan masalah yang akan diangkat untuk penelitian ini. Untuk penelitian ini masalah yang diangkat adalah belum adanya media komunikasi visual untuk mempromosikan wisata di Kabupaten Halmahera Utara. Media komunikasi visual yang digunakan untuk mempromosikan adalah video.

Dilakukan juga observasi terhadap beberapa video promosi pariwisata, misalnya pada video "Destination West Papua" dan "Destination Lombok" yang dibuat oleh Chundra Setiawan, untuk mengetahui cara penyampaian pesan dari video promosi, cara mixing backsound, cara melibatkan talent dalam video, dan pengambilan gambar dengan sudut yang baik .

Sebelum melakukan tahap perancangan, terlebih dahulu harus mengetahui hasil pengumpulan data, agar dapat menarik kesimpulan yang membantu dalam proses perancangan. Wawancara dilakukan secara langsung dengan Bapak E.J Papilaya selaku Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Halmahera Utara yang dilakukan pada tanggal 19 April 2013. Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui berapa banyak wisatawan lokal dan mancanegara yang pernah berkunjung di Kabupaten Halmahera Utara, apa saja media promosi yang dipakai dalam mempromosikan wisata di Kabupaten Halmahera Utara. Objek-objek wisata apa saja yang terdapat di Kabupaten Halmahera Utara serta bagaimana cara penyampaian informasi atau pelaksanaan kegiatan promosi yang menjadi agenda Dinas Pariwisata terkait. Wawancara juga dilakukan kepada Mark selaku wisatawan mancanegara yang sementara berkunjung di Halmahera Utara. Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana wisatawan memperoleh informasi tentang wisata yang ada di Kabupaten Halmahera Utara.

Dari wawancara tersebut, dapat diperoleh data mengenai pengaruh media promosi yang digunakan bagi angka wisatawan yang berkunjung dan dapat ditentukan target dari perancangan video promosi yaitu wisatawan domestik khususnya.

Dari data verbal dan visual dapat diambil kesimpulan antara lain:

 Belum pernah ada video promosi pariwisata Kabupaten Halmahera utara

 Media promosi yang digunakan belum bisa menggambarkan objek wisata yang ada di Kabupaten Halmahera Utara dan tidak mencapai target.

 Kurangnya informasi destinasi pariwisata terhadap calon wisatawan domestik.

(5)

6

Gambar 3. referensi video promosi pariwisata

Data yang sudah dikumpulkan kemudian dianalisa, dimana nantinya akan digunakan untuk membuat sebuah ide cerita yang akan diangkat menjadi Video Promosi Kabupaten Halmahera Utara. Berdasarkan masalah pengaruhnya media promosi dengan angka wisatawan yang berkunjung, didapatkan ide untuk membuat media komunikasi visual untuk promosi pariwisata dan kebudayaan berupa video promosi pariwisata.

Konsep utama video yang dibuat bertemakan kemegahan, yang akan menampilkan sisi megah dari setiap scene, narasi dan backsound serta menggunakan standar sinematografi sebuah film sehingga nantinya dapat membuat audience dalam hal ini calon wisatawan ikut terlibat merasakan keadaan realistik yang disajikan.

Tahap selanjutnya adalah proses pra produksi berupa ide cerita, storyline, treatment, dan storyboard.

Ide cerita dalam video ini akan menceritakan tentang potensi-potensi wisata, sejarah, budaya, cinderamata, jenis kesenian dan destinasi pariwisata yang terdapat di Kabupaten Halmahera Utara.

(6)

7

monumen. Gambar selanjutnya lebih spesifik kepada keunggulan wisata Kabupaten Halmahera Utara yaitu keadaan pantai yang memperlihatkan keindahan daerah kepulauan Tobelo, seperti gambar laut dengan latar belakang pulau-pulau kecil yang diambil dari atas perahu, kemudian pantai yang masih alami, objek-objek wisata, jembatan tradisional di pinggir pantai membuat kesan pantai yang jarang dikunjungi. Gambar berikutnya adalah gambar wisata bawah laut yang juga merupakan keunggulan wisata daerah Kabupaten Halmahera Utara karena selain menikmati dunia bawah air, kita juga dapat menyaksikan peninggalan sejarah perang dunia ke II yang tenggelam di dasar laut. Selanjutnya adalah adegan wanita yang sedang melihat-lihat cinderamata asli Halmahera utara di dalam sebuah monumen tradisional sejarah. Gambar berikutnya adalah gambar tentang sarana dan prasarana yang mendukung pariwisata di Halmahera utara, seperti hotel lengkap dengan gambar kamar tidur, wisma, maupun homestay. Selanjutnya gambar yang memasuki ending video seperti kuliner yang bisa dinikmati di Halmahera utara, masyarakat yang ramah, beberapa gambar sunset dan ditutup dengan keindahan landscape malam hari serta tetap mempertahankan konsep kemegahan video.

Setelah pembuatan storyline, kemudian tahap selanjutnya adalah pembuatan treatment. Treatment disusun berdasarkan hasil riset awal (baik langsung maupun tak langsung) dan berdasarkan rumusan ide tentang bagaimana rangkaian cerita atau adegan yang nantinya diambil. Dalam penyusunan treatment yang terpenting adalah kumpulan dari jenis shot, angle dan juga transisi kamera.

Seorang ibu sedang menata cengkeh yang dijemur. Cut to....

3. Scene 3 : Rumah ( MCU, EA) Int : (day)

Seorang bapak sedang mengukir parang dan salawaku. Cut to....

4. Scene 4 : Lapangan (LS, EA) Int : (day)

Memperlihatkan tim penari memperagakan tarian cakalele. Cut to....

5. Scene 5 : di atas perahu (LS, EA) Int : (day)

Cuplikan gambar pantai, laut dan pulau dari atas perahu yang bergerak. Cut to....

6. Scene 6 : Tempat bersejarah ( MS, LA) Int : (day)

(7)

8

Pemeran wanita sedang melihat-lihat cinderamata. Cut to....

9. Scene 9: Rumah makan (MCU, HA) Int : (day)

Tracking kuliner (ikan bakar dan sayur). Cut to....

10. Scene 10: Hotel (LS, EA) Int : (day)

Cuplikan-cuplikan hotel,penginapan dan wisma.

Setelah perancangan treatment dari storyline, langkah berikutnya adalah pembuatan storyboard yang akan menjadi acuan bagi kameramen dalam proses pengambilan gambar. Storyboard merupakan deskripsi dari setiap scene yang secara jelas menggambarkan obyek multimedia serta perilakunya [11]. Dalam perancangan video promosi ini, storyboard memegang peranan penting karena storyboard digunakan sebagai acuan dalam pembuatan setiap scene. Berikut adalah contoh storyboard yang terdapat pada Gambar 4.

Gambar 4. Storyboard

4. Hasil pembahasan

Setelah dilakukan perancangan tahap berikutnya adalah proses produksi, pasca produksi yang pada akhirnya akan menghasilkan video promosi yang hendak dicapai. Berikut adalah capture dari masing-masing scene yang terdapat dalam video promosi tersebut yang disesuaikan dengan perencanaan pada storyline, treatment, dan storyboard.

(8)

9

Gambar 5. Scene 1

Scene 2 adalah adegan yang menceritakan tentang sumber daya alam yang terdapat di Halmahera utara. Salah satu adegannya adalah seorang ibu yang sedang menata cengkeh yang sedang dijemur. Jenis shot yang dipakai adalah full shot dan low angle dengan teknik tracking sehingga bisa didapat komposisi yang menjelaskan kekayaan sumber daya alam yang diolah oleh masyarakat tradisional. Scene 2 dapat dilihat pada Gambar 6.

Gambar 6. Scene 2

Scene 3 adalah adegan yang menceritakan tentang kerajinan tangan yang terdapat di Halmahera utara. Salah satu adegannya adalah seorang bapak yang sedang mengukir parang dan salawaku. Jenis shot yang dipakai adalah medium close up dan low angle sehingga dapat menceritakan apa yang sedang dikerjakan oleh sang pengrajin. Scene 3 dapat dilihat pada Gambar 7.

Gambar 7. Scene 3

(9)

10

Gambar 8. Scene 4

Scene 5 adalah adegan yang menceritakan tentang potensi-potensi wisata yang ada di Halmahera utara. Adegan diambil dengan long shot dan eye angle dari atas perahu yang bergerak sehingga bisa menceritakan tentang keindahan potensi-potensi wisata yang ada di Halmahera utara. Scene 5 dapat dilihat pada Gambar 9.

Gambar 9. Scene 5

Scene 6 adalah adegan yang menceritakan tentang peninggalan-peninggalan sejarah yang bisa dijadikan tempat wisata di Halmahera utara. Jenis shot yang dipakai dalam adegan adalah long shot dan eye angle dengan teknik panning sehingga dapat menggambarkan kemegahan dari monument atau tugu tersebut. Scene 6 dapat dilihat pada Gambar 10.

Gambar 10. Scene 6

(10)

11

menjelaskan keindahan keanekaragaman bawah laut. Scene 7 dapat dilihat pada Gambar 11.

Gambar 11. Scene 7

Scene 8 adalah adegan yang menceritakan tentang cinderamata yang terdapat di Halmahera utara. Adegan dibantu dengan seorang talent wanita, yang diambil dengan jenis shot medium close up dan eye angle sehingga membuat video lebih menarik dan menjelaskan apa saja cinderamata yang ada di Halmahera utara. Scene 8 dapat dilihat pada Gambar 12.

Gambar 12. Scene 8

Scene 9 adalah adegan yang menceritakan tentang kuliner khas Halmahera utara. Adegan diambil dengan jenis shot extreme close up dan eye angle dengan teknik focus in sehingga bisa menggambarkan detail dari makanan khas Halmahera utara. Scene 9 dapat dilihat pada Gambar 13.

(11)

12

Scene 10 adalah adegan yang menggambarkan akan sarana dan prasarana pendukung pariwisata yaitu penginapan, hotel, wisma dan homestay. Adegan diambil dengan long shot dan eye angle dengan teknik panning sehingga dapat menggambarkan interior sarana dan prasarana pendukung pariwisata. Scene 10 dapat dilihat pada Gambar 14

Gambar 14. Scene 10

5. Hasil pengujian video

Pengujian kualitatif dilaksanakan pada dinas pariwisata dan kebudayaan Halmahera Utara yang bertindak sebagai client dan kepada para praktisi videografer.

Pengujian kualitatif pertama pada dinas pariwisata dalam hal ini Bpk. E.J Papilaya selaku kepala dinas pariwisata dan kebudayaan kabupaten Halmahera Utara, didapatkan hasil bahwa video ini dapat menjadi alternatif promosi potensi pariwisata yang terdapat di kabupaten Halmahera Utara, serta dapat mewakili dinas pariwisata dan kebudayaan. Video sudah mencakup informasi yang hendak disampaikan dari segi seni, budaya, cinderamata, dan potensi pariwisata.

Pengujian kualitatif kedua pada praktisi videografer dalam hal ini Chandra Makangiras, Novi Nicolaas, Ater Tjaja videografer di pemda, didapatkan hasil bahwa video yang dibuat sangat menarik dari segi sinematografi, backsound audio yang jelas dan sesuai, serta memiliki teknik pengambilan gambar yang baik.

Pengujian kedua adalah pengujian kuantitatif dengan responden berjumlah 36 mahasiswa DKV FTI pada mata kuliah multimedia. Pemberian kuisoner dilakukan dua kali dimana kuisoner pertama berisi pertanyaan mengenai pengetahuan tentang kabupaten Halmahera Utara dan kuisoner kedua berisi tentang pertanyaan mengenai teknis produksi video promosi pariwisata.

Tabel hasil Kuisoner 1

Pertanyaan A B C D Total

1 0 9 23 4 36

2 0 3 23 10 36

3 0 0 27 9 36

4 0 1 25 10 36

(12)

13

0 14 121 45 180

Jawaban A : (0/180 x 100% = 0 % ) (Sangat Mengetahui) Jawaban B : (14/180 x 100% = 7,8 %) (Mengetahui)

Jawaban C : (121/180 x 100% = 67,2%) (Tidak Mengetahui) Jawaban D : (45/180 x 100% = 25%) (Sangat Tidak Mengetahui)

Dari hasil kuisoner 1 dapat simpulkan bahwa sebagian besar responden sebanyak 93,2 % ( dengan asumsi jawaban C dan D dijumhlakan ) belum mengetahui daerah, kebudayaan, cinderamata dan potensi wisata yang terdapat di Halmahera Utara. Dan responden belum pernah melihat video promosi yang berasal dari Dinas pariwisata Halmahera Utara.

Kuisoner 2

Kuisoner ke 2 adalah kuisoner yang dibagikan setelah menonton video promosi pariwisata, adapun pertanyaan yang dibagikan menyangkut ketertarikan mengenai daerah kabupaten Halmahera Utara, apakah video ini dapat menjadi alternative media promosi selain brosur, dan kemudian menyangkut produksi dari video tersebut seperti sinematografi, narasi, backsound, dan transisi.

Tabel Kuisoner 2

Pertanyaan A B C D Total

1 1 35 0 0 36

2 16 20 0 0 36

3 23 13 0 0 36

4 9 25 2 0 36

5 13 22 1 0 36

6 7 28 1 0 36

7 10 26 0 0 36

8 5 31 0 0 36

84 200 4 0 288

0.0%

7.8%

67.2% 25.0%

Sangat mengetahui

Mengetahui

(13)

14

Jawaban A : (84/288 x 100% = 29,2 % ) (Sangat Tertarik) Jawaban B : (200/288 x 100% = 29,4%) (Tertarik)

Jawaban C : (4/288 x 100% = 1,4%) (Tidak Tertarik) Jawaban D : (0/288 x 100% = 0%) (Sangat Tidak Tertarik)

Dari hasil kuisoner 2 dapat simpulkan bahwa sebagian besar responden sebanyak 98,6% (dengan asumsi jawaban A dan B dijumlahkan) tertarik dengan video promosi pariwisata yang dibuat, baik dari sisi sinematografi, narasi, backsound, serta transisi dan juga dapat mewakili keindahan obyek-obyek wisata dan kebudayaan di kabupaten Halmahera Utara.

6. Penyampain Video Promosi

Video promosi pariwisata yang akan disebarkan untuk dipromosikan, di-render dengan kualitas High Definition ukuran pixel 1280x720px serta 25fps berformat mp4 sehingga mudah dijalankan di hampir semua pemutar video sekarang. Disebarkan dalam dua bentuk hardcopy dan softcopy.

Hardcopy dimasukkan dalam CD (Compact Disc) dilengkapi cover dan case yang didesain serta akan dibagikan ketika Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Halmahera Utara melakukan promosi atau pameran dan juga bisa didapatkan ketika mengunjungi kantor Dinas Pariwisata.

Softcopy disebarkan lewat jaringan TV baik lokal maupun nasional, dibawa ke festival-festival film dalam & luar negeri, atau dapat juga diupload secara massal ke jaringan internet (website pariwisata, youtube, facebook, vimeo, dll).

Strategi promosi dari video promosi pariwisata tersebut tentu bukanlah harga mati. Masih dimungkinkan usulan-usulan strategi lain disesuikan dengan perkembangan teknologi.

29.2%

69.4% 1.4%

0.0%

Sangat Tertarik

Tertarik

Tidak Tertarik

(14)

15

7. Simpulan

Berdasarkan hasil pengujian dan penelitian mengenai perancangan Video Promosi Pariwisata Kabupaten Halmahera Utara dapat disimpulkan bahwa video promosi pariwisata di Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten Halmahera Utara telah memenuhi kriteria yang diharapkan sebagai media promosi pariwisata serta mempermudah Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten Halmahera Utara dalam mempromosikan dan memberikan infomasi potensi-potensi wisata kepada calon wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang akan berkunjung ke Halmahera Utara.

Pustaka

[1] Papilaya, E.J, 2013. Festival Canga Jumpa Pers. (Ruang Meeting Kantor Bupati Halmahera Utara). 19 April 2013.

[2] Nawas, Abu, 2013, Kelemahan Media Cetak http://www.iklanizer.com/2013/04/kelemahan-media-cetak.html. Diakses tanggal 7 Februari 2014

[3] Prihanikasi, 2008, Potensi dan Promosi Desa Tumang Sebagai Desa Wisata Melalui Video Profile, Surakarta : Universitas Sebelas Maret [4] Permana, Yasa sidik, 2012, Perancangan Dan Pembuatan Video Promosi

Wisata Alam Dan Edukasi Lingkungan Dolandeso Boro Daerah Banjar Asri Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta : Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Dan Komputer Amikom

[5] Syamsul, Asep, 2012, Komunikasi Non Verbal, Komunikasi Visual. http://romeltea.com/komunikasi-non-verbal-komunikasi-visual/#. Diakses tanggal 11 agustus 2013.

[6] Susanto, Juhaeri, 2007, Pengantar Multimedia Untuk Media

Pembelajaran,

http://ilmukomputer.org/wp-content/uploads/2009/07/juhaeri-multimedia_bagian1.pdf. (Diakses tanggal 11 september 2013)

[7] Ardiansyah, Yulian, 2005, Tips & Trik Fotografi : Teori dan Aplikasi Belajar Cinematografi. Jakarta:PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.

[8] Erwin, 2012, Mengenal Timelapse Photography,

http://ilmukomputer.org/wp-content/uploads/2009/07/Erwin-Photography_Timelaps.pdf. Diakses tanggal 14 september 2013. [9] Benisius, 2010, Profil Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten

Halmahera Utara, http://www.halmaherautara.com/prokam/profil-dinas-pariwisata-dan-kebudayaan-halmahera-utara. Diakses tanggal 14 september 2013.

[10] Sarwono, Jonathan & Hary Lubis. 2007. Metode Riset Untuk Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta : Andi

Gambar

Gambar 1. Metode cyclic strategy
Gambar 3. referensi video promosi pariwisata
gambar yang memasuki ending video seperti kuliner yang bisa dinikmati di
Gambar 4. Storyboard
+6

Referensi

Dokumen terkait

7 Tahun 2012 yang kemudian disempurnakan dengan 2 Permen ESDM No 11 tahun 2012 tentang Peningkatan Nilai Tambah Mineral melalui kegiatan Pengelolaan dan Pemurnian Mineral ( smelter

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas, peneliti memberikan saran hal-hal sebagai berikut : (1) guru hendaknya menggunakan variasi dan inovasi model pembelajaran

Secara bersama-sama simultan varibel bebas lingkungan kerja (X1), disiplin kerja (X2), upah kerja (X3) dan tingkat pendidikan (X4) berpengaruh signifikan terhadap

Bukan hanya dari tempat penelitiannya yang berbeda namun, pembahasan judul yang teliti oleh peneliti juga berbeda yaitu: mengenai bagaimana bentuk perubahan

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui penyebaran vegetasi herba yang ada di hutan lingkungan kampus UNWIRA Penfui Kupang dengan menerapkan parameter- parameter vegetasi

[r]

Perbuatan yang dilarang dalam Pasal 156a KUHP adalah perbuatan, perasaan yang bersifat permusuhan, menyalahgunakan agama dan melakukan penodaan terhadap agama yang

Dalam penelitian ini ditemukan beberapa data penelitian bahwasannya dalam keluarga jama‟ah tabligh ditemukan pola relasi yang berbeda-beda antara satu dengan yang lain, yakni