• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: ALAKA: Pemahaman Negeri Hulaliu dan Pelauw Terhadap Alaka Sebagai Simbol Integrasi Negeri-Negeri Hatuhaha Amarima

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: ALAKA: Pemahaman Negeri Hulaliu dan Pelauw Terhadap Alaka Sebagai Simbol Integrasi Negeri-Negeri Hatuhaha Amarima"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

“ALAKA”

(Pemahaman Negeri Hulaliu dan Pelauw Terhadap Alaka Sebagai Simbol Integrasi

Negeri-Negeri Hatuhaha Amarima)

TESIS

Diajukan kepada

Program Pascasarjana Magister Sosiologi Agama Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Sains (M.Si) Pada Fakultas Teologi UKSW

Oleh

NELSON TUANAKOTTA

752013014

PROGRAM PASCASARJANA SOSOLIOGI AGAMA

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

(2)
(3)
(4)
(5)

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu,

dan janganlah bersandar pada pengertianmu sendiri

(Amsal 3

:5)

Tesis ini kupersembahkan untuk

(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan

rahmat-Nya dalam Tuhan Yesus Kristus, maka penulis dapat menyelesaikan tesis ini tepat pada

waktunya. Oleh karena itu, penulis menyadari bersama-Nya, penulis mampu menyelesaikan

semua yang Ia percayakan kepada penulis untuk dikerjakan dari awal menimba pengetahuan

pada fakultas ini.

Tesis yang ditulis ini berjudul Alaka, dimana penulis ingin menggali bagaimana

pemahaman masyarakat amarima hatuhaha yang diwakili oleh negeri Hulaliu dan Pelauw dalam

menyikapi peran Alaka sebagai symbol integrasi bagi mereka melihat kekerabatan yang pernah

terjalin. Alaka kadang telah dilupakan, dan dihilangkan dalam benak mereka sebagai wilayah

yang pernah mempersatukan mereka sebagai orang bersaudara adik dan kakak.

Demikian tesis ini dibuat, namun kadang penulis merasa tidak mampu mengerjakannya

sendiri dengan kedua tangan ini. Dengan demikian penulis memerlukan banyak bantuan demi

menyelesaikan tesis sebagaimana adanya saat ini. Penulis merasa tanpa bantuan dan campur

tangan Tuhan maka penulis tak mampu berbuat banyak. Diluar dari campur tangan Sang Kuasa

itu ada banyak individu dan kelompok yang menopang demi terlaksana pendidikan dan tugas

akhir ini. Oleh karena itu tak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Universitas Kristen Satya Wacana dan terkususnya kepada magister sosiologi agama

yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menuntut ilmu dan

pengembangan diri dalam ilmu pendidikan

2. Dr David Samiyono sebagai pembimbing utama yang selalu mendampingi penulis

(7)

segala masukan, saran, kritikan yang dibentuk guna pengembangan tesis ini selama

berproses. Namun bapak selalu berbagi waktu bagi penulis. Kiranya Tuhan

memberkati bapak beserta seluruh keluarga.

3. Pdt. Dr. Thobias A Messakh dan Pdt. Dr. Rama Tulus Pilakoannu selaku pembimbing

dua. Terimakasih atas kehadirannya selama beberapa kali pertemuan. Sekalipun

hanya mengenal tesis ini dikulit, namun bapak telah memperkenalkannya diluar

program studi ini ketika mengisi diskusi pada program studi yang lainnya.

4. Pdt. Izak Lattu, Ph.D yang disapa Bu Chaken selaku penguji. Terimakasih atas segala

dorongan dan masukan yang telah diberikan demi pengembangan tesis ini kedepan.

Semoga Tuhan Yesus memberkati pelayanan Bu sebagai pendeta dan pengajar.

5. Seluruh dosen dan pegawai; Pdt. Dr Daniel Nuhamara, Pdt. Dr. Yusak Setiawan. Pdt

Tony Tampake. Pdt Retnowati, Pdt. Dr. Ebenheizer I. Nuban Timo, Pa Totok, Ibu

Budi, dan Mba Liana termakasih atas kerja sama yang selalu penulis rasakan dalam

berproses. Semoga Tuhan memberkati semuanya.

6. Bagi seluruh informan negeri Hulaliu dan Pelauw yang selalu duduk berbagi waktu

dan berbagi cerita tentang hubungan amarimahatuhaha yang berkaitan dengan alaka. Bapak Taher, bapak Ali, bapak jafar, bapak waldin, bapak Theu, bapak Yopi, bapak

Ampi. Semoga Tuhan memberkati kalian semua

7. Papa, Mama dan Kedua adik Benito dan Naldo tercinta terimakasih atas segala

motivasi yang selalu diberikan berupa semangat dan doa yang selalu ada bagiku.

Selaku anak penulis hanya bisa memberikan ini untuk kebanggaan dan kebahagiaan

(8)

8. Seluruh keluarga besar Tuanakotta, Sahureka, Noya atas segala doa yang dipanjatkan

kepada Tuhan untuk memberkati proses perkuliahan di UKSW. Semoga Tuhan

memberkati kita semua

9. Terimakasih buat teman-teman HRS, SATU, dan kost Yusuf. Bu Chak, Bu Beny, Om

Eten, Bojes, Anes, Femry, Aiby, Lana, Aldo, Elvin, Maryo, Eme, Bu John Saimima,

Usi Yustin, Aleces, Dhyta. terimakasih atas persekutuan ini

10.Teman-teman genfils yang ada di salatiga., Agnes M, Uche, Ansye, , Nevy, Esy,

Glen, Erik, Ampi, Leo, Mardo, John, Robi, dan Yudi yang telah banyak membantu.

11.Terimakasih kepadamu yang telah hadir menemaniku selama dua tahun penulis

berada di kota hati beriman Salatiga. Terimakasih atas keberadaanmu yang selalu

disampingku. Terimakasih karena sifat pesimis atas pekerjaan tesis ini. Ya… Kau

(9)

ABSTRAK

Sejak terjadinya proses migrasi penduduk yang terjadi di Pulau Seram Maluku, yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti perang dan budaya nomaden, menciptakan relasi kehidupan baru tercipta pada tempat yang berbeda. Gunung Alaka merupakan sebuah negeri lama (amalain) yang diciptakan oleh beberapa negeri yang mendiami pulau Haruku. Beberapa negeri ini disebut dengan uli amarima hatuhaha atau kerajaan yang terdiri dari lima negeri yang berdiri di atas batu. Negeri-negeri ini adalah Pelauw, Rohomoni, Kabauw, Hulaliu dan Kailolo. Sebelum menempati negeri-negeri yang ada di pesisir pantai, klan amarima ini menciptakan sebuah hubungan kekerabatan di gunung Alaka. Klan ini tercipta karena adanya rasa

kebersamaan dan persaudaraan antara mereka. Di Alaka mereka membentuk kehidupan yang mempersatukan mereka dengan adat dan budaya yang dimiliki. Kapata, cakalele, kesepakatan adalah bagian yang mengikatkan mereka sebagai satu klan di gunung Alaka.

Alaka menjadi simbol integrasi bagi kerajaan amarima hatuhaha memperkokoh klan mereka. Hingga datangnya para kolonial yang berusaha menguasai masyarakat pribumi Maluku. Alaka tetap menjadi negeri pertama yang menjadi benteng perlindungan bagi mereka mempertahankan wilayah dan jati diri mereka sebagai masyarakat pribumi yang memiliki hak penuh di wilayah Pulau Haruku.

(10)

DAFTAR ISI

BAB II: PENDEKATAN TEORITIS II.1 Agama Menurut Emile Durkheim... 10

II.2 Sakral dan Profan……… 14

(11)

II.4 Fakta Sosial………. 22

II.5 Solidaritas Sosial………. 26

II.6 Kesadaran Kolektif……… 29

II.7 Integrasi Sosial……… 30

II.7.1 Syarat-Syarat Integrasi……….. 32

II.7.2 Faktor-Faktor Pendukung Integrasi……….. 33

II.7.3 Fase-Fase Dalam Integrasi……… 34

II.7.4 Bentuk-Bentuk Integrasi……… 38

BAB III: PENDEKATAN LAPANGAN III. 1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian………. 40

III.1.1 Negeri Hulaliu………. 40

III.1.1.1 Kondisi Geografis……….. 40

III.1.1.2 Sejarah Terbentuknya Negeri Hulaliu………. 41

III.1.2 Negeri Pelauw………. 42

III.1.2.1 Kondisi Geografis………... 42

III.1.2.2 Sejarah Terbentuknya Negeri Pelauw………. 44

III.2 Sejarah Alaka………... 45

III.2.1 Pengertian Alaka……… 46

III.2.2 Asal-usul Kepercayaan Alaka………. 47

III.2.3 Komunitas Alaka………. 49

III.2.4 Alaka Sebagai Saksi Peperangan……… 52

III.2.5 Alaka Sebagai Simbol Sebuah Kepercayaan………... 54

(12)

III.2.5.2 Nyanyian Adat (Kapata)……… 57

III.2.6 Aliran Kepercayaan Alaka……….. 59

III.3 Alaka Sebagai Sistim Etika Hidup Bersama ………. 62

III.3.1 NunulauMalaka Sebagai Sebuah System Etika di Alaka………. 63

III.3.2 Analogi Tubuh Sebagai Sebuah Sistim Kelembagaan di Alaka…. 64 III.3.3 Bentuk Penerapan Alaka Dalam Komunitas Amarima Hatuhaha.. 66

III.3.3.1 Cuci Negeri ……… 66

III.3.3.2 Pembangunan Rumah Adat ………. 67

III.3.3.3 Pembangunan Rumah Beribadah……….. 69

III.3.3.4 Pelantikan Pemerintah Negeri……… 70

III.3.3.5 Momentum Keagamaan………... 78

III.3.4. Disintegrasi System Nilai Hidup Di Alaka……… 71

III.3.4.1 Konflik Agama……….. 71

III.3.4.2 Konflik Sosial……… 73

BAB IV: REVITALISASI PERAN DAN MAKNA ALAKA BAGI NEGERI-NEGERI YANG TERHIMPUN DI DALAMNYA………. 75

IV.1 Makna Alaka bagi Kehidupan Masyarakat Negeri-Negeri Hulaliu dan Pelauw……….. 77

IV.1.1 Alaka, sebuah Fakta Sosial ……….. 78

IV.1.2Alaka sebagai Warisan Leluhur ………... 80

(13)

IV.2.1 Alaka sebagai Etika Kehidupan Bersama ……… 90

IV.2.2Alaka sebagai Kekuatan Pemersatu ……… 92

V. PENUTUP V.1 Kesimpulan……… 97

V.2 Saran……….. 99

DAFTAR PUSTAKA……….. vii

INSTRUMEN PENELITIAN………. viii

KARAKTERISTIK INFORMAN……… ix

DAFTAR GAMBAR 1. Monumen raja negeri Hulaliu pertama………. 42

2. Gambar Alaka……….. 49

3. Rumah adat patasiwa dan patalima………. 51

4. Peta Pulau Haruku……… 52

5. Benteng Hoorn………. 56

6. Tarian Adat……….. 65

7. Konsep kuasa pada kepercayaan Alaka……… 69

8. Analogi pohon beringin……… 64

9. Analogi Tubuh………. 66

10. Masjid Amarima………... 69

Gambar

Gambar Alaka………………………………………………………..

Referensi

Dokumen terkait

[r]

[r]

Mata bor helix kecil ( Low helix drills ) : mata bor dengan sudut helix lebih kecil dari ukuran normal berguna untuk mencegah pahat bor terangkat ke atas

Metodologi: Dilakukan Pengumpulan informasi melalui diskusi kelompok terarah dengan kelompok: kepala puskesmas, dokter, psikolog dan penanggung jawab program kesehatan

RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH MELALUI SWAKELOLA DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI

Ketentuan tersebut terdapat dalam pasal 4 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. adalah hak-hak manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apa pun dan

DINAS KEHUTANAN OAN PERKEBUNAN KABUPATEN LEBONG JALAN RAYA OUA JALUR KOII,IPLEK PERKANTORAN TUBEI meng!mumkan Renoana umum Pengadaan Barang/Ja6a urituk pelaksnaan

Information was obtained from treatment observers (PMOs), TB patients, coordinator of TB control program at Kadipaten Sub District, the head of Kadipaten Health Center, and