• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kemampuan Media Sosial Membentuk Identitas Kolektif

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kemampuan Media Sosial Membentuk Identitas Kolektif"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

i KEMAMPUAN MEDIA SOSIAL MEMBENTUK

IDENTITAS KOLEKTIF

(Studi Analisis pada Gerakan #SaveRisma di Twitter dalam Mendukung

Walikota Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

v KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Tuhan Yesus Kristus, atas kesempatan yang penulis

peroleh untuk dapat menyelesaikan skripsi ini. Setelah melalui berbagai kendala

dalam mengerjakan skripsi ini, berkali-kali berganti judul untuk menentukan judul

yang tepat dan sesuai kemampuan penulis, beberapa kali juga bermasalah dalam

proses pembuatan skripsi, dan kendala terbesar bagi penulis adalah “Niat” yang

amat sangat susah diperoleh untuk menyelesaikan skripsi ini. Proses yang cukup

panjang yang dialami penulis untuk berkutat dalam skripsi yang hampir genap 2

tahun, dan 5 kali mengganti topik, materi dan metode yang cukup rumit. Rasa

putus asa, lelah ditanya kapan selesai skripsinya, sensitif jika mendengar kata

“skripsi” serta niat yang tak kunjung datang, yang terus mewarnai hampir selama

2 tahun. Tetapi berkat dukungan dan motivasi dari orang-orang yang ada di

sekeliling penulis akhirnya dapat diselesaikan skripsi ini.

Motivasi terbesar penulis, yaitu untuk orang tua penulis, bahwa penulis

ingin membuat Mami dan Papi bangga terhadap anaknya yang paling kecil.

Terima kasih atas dukungan dari saudara kandung, Cik Ira, Cik Christy, Cik Ika,

beserta ipar dan keponakan-keponakan, yang telah memberikan dukungan baik

moril maupun materil. Terima kasih amat sangat Kepada Rudi Setiawan yang

selalu menyemangati, membantu, jadi ojek yang mengantar bolak balik ke

Salatiga, menjadi tempat untuk penulis meluapkan suka dan duka dalam

mengerjakan skripsi; tetapi juga yang selalu jadi incaran luapan emosi penulis

(8)

vi Terima Kasih pula untuk Teman-teman kemplungers, teman-teman

lollipop dan teman-teman EO yang selalu menjadi godaan terbesar penulis untuk

malas mengerjakan skripsi dan sukses menghilangkan niat mengerjakan skripsi,

tetapi selalu menjadi penyemangat juga memotivasi penulis untuk segera

menyelesaikan skripsi. Terima kasih untuk Vera teman seperjuangan yang jauh

lebih malas dari penulis tapi selesai duluan dari penulis, yang ingin wisuda

bersama penulis, yang juga menyemangati serta membantu penulis dalam

pembuatan skripsi.

Tak lupa penulis ucapkan Terima Kasih untuk pihak fakultas, Mbak

Natalia sebagai pembimbing utama penulis, yang mendukung serta membimbing

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Dan pihak-pihak yang telah terlibat

dalam proses skripsi penulis, Mbak Dewi, Mas Seto, Pak Pam, Pak budi yang baik

dan sangat membantu dalam proses birokrasi fakultas. Dan seluruh dosen serta

karyawan di Fiskom UKSW yang baik secara langsung maupun tidak langsung

membantu penulis.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman satu

angkatan di Fiskom yang sama-sama melewati suka duka saat kuliah dan

mengerjakan skripsi. Untuk semua teman-teman kos terutama Moy yang juga

memotivasi penulis untuk segera menyelesaikan skripsi. Dan juga terima kasih

bagi pihak-pihak yang tidak dapat di sebutkan satu persatu yang sudah

mendukung baik dari segi material dan moril, memberi dukungan doa, memberi

semangat, membantu dan memotivasi. Terima kasih yang amat sangat juga

(9)

vii kita tidak saling mengenal satu sama lain, tanpa kalian semua skripsi ini tidak ada

hasilnya.

Dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Penulis menyadari

banyaknya kekurangan dalam skripsi ini, untuk itu mohon maaf jika ada

kesalahan dalam penulisan maupun kata-kata yant tidak sengaja.

Tuhan Yesus Memberkati.

Salatiga, 12 Desember 2014

Penulis,

(10)

viii SARIPATI

Internet pada masa sekarang ini bagi sebagian orang, merupakan kebutuhan utama. Jadi kehidupan orang modern zaman sekarang sangat bergantung dengan internet, salah satunya adalah untuk berkomunikasi. Media sosial sendiri merupakan bentukan dari internet, salah satunya yaitu twitter. Selain digunakan untuk berkomunikasi satu dengan yang lain, twitter juga dapat digunakan menjadi ruang diskusi akan sesuatu. Salah

satunya yaitu hastag #SaveRisma. Dimana #Saverisma berkembang

mulanya dari keinginan Tri Rismaharini (Walikota Surabaya) berencana mengundurkan diri karena tekanan yang dialami dalam pemerintahan. Namun beberapa masyarakat yang tidak setuju akan kemundurannya mecetuskan #SaveRisma ini sebagai bentuk dukungan terhadap Risma agar tidak mundur dari jabatannya.

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kemampuan sosial media dalam membentuk identitas kolektif yang muncul dari hastag #SaveRisma ini. Yang dianalisa menggunakan teori Identitas Kolektifnya Manuel Castells. Dengan menganalisa hasil wawancara dari orang yang terlibat dalam hastag #SaveRisma. Hasil wawancara ini dibagi menjadi 2 kategori berdasarkan lokasi / ruang asal pengguna twitter yaitu Masyarakat Surabaya dan Masyarakat Diluar Surabaya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Unit amatan dari penelitian ini adalah tweets dari pendukung Tri Rismaharini yang meminta agar Risma tidak mundur dari jabatanya, yang dikelompokkan berdasarkan hastag #SaveRisma. Sedang Unit Analisanya adalah identitas kolektif yang dibangun oleh pendukung Tri Rismaharin.

Analisa yang diperoleh melalui wawancara terhadap pendukung Tri Rismaharini yaitu, melakukan perlawanan terhadap keinginan orang-orang yang mengginginkan Tri Rismaharini mundur dari jabatannya. Didalam media sosial maka mereka akan otomatis terkoneksi dan tergabung menjadi satu membentuk suatu identitas kolektif. Bila mengacu pada argumen Manuel Castells, maka konstruksi identitas yang terbentuk pada pendukung Tri Rismaharini mengarah pada Resistance identity, dimana sekelompok orang ini berusaha untuk melawan dominasi.

(11)

ix ABSTRACT

Nowadays, Internet as main needs for everyone. It becomes a modern lifestyle that extremely relies on internet as an effective communication. Social media is a part of Internet such as Twitter, used for communication then put an hashtag as discussion of a topic. In this case, a hashtag #SaveRisma created which developing originally from Tri Rismaharini as Surabaya mayor that she planned for resign since many her life stress happened to her. Nevertheles some communities didn’t agree for her plan then they created #SaveRisma as media supporting to her.

The aim of this research to know the power of social media forming the collective identity of hashtag #SaveRisma. Analyzed using collective identity teory of Manuel Castells. The respondents are people who involved the interview of hashtag #SaveRisma. This observation is divided into two categories based on location of Twitter users, are Surabaya societies and non-Surabaya societies. The research using qualitative descriptive method with a case study approach. The unit of observation is tweets of Tri Rismaharini supporter’s, refused to resign from her position that grouped in hashtag #SaveRisma whereas the unit of analysis is the collective identity which is established by Tri Rismaharini

supporter’s. The most important thing in grouping the collective identity is

the process communication between the individuals. However for this case, the Twitter users never meet even know each other, just interacting in Twitter but could be formed into a very strong notion and action to support Tri Rismaharini.

The results of this interviews was the Tri Rismaharini supporter’s did an resistance for the people who want her resigned for her position. Due to the social media, they would automatically be connected and grouped into a collective identity. Referring to the Manuel Castells theory therefore the construction identity leads to the resistance identity that a group of people against the domination.

(12)

x DAFTAR ISI

Halaman Pengesahan ……….... i

Pernyataan Keaslian Karya Tulis Tugas Akhir ……….. ii

Pernyataan Persetujuan Publikasi ……… iii

Kata Pengantar ………... iv 3.1Pendekatan Penelitian ……….. 24

3.2Unit Amatan dan Unit Analisa ……… 25

3.3Teknik Pengumpulan Data ……….. 25

3.4Teknik Pemilihan Informan ……… 28

(13)

xi

3.6Validitas Data ……… 30

BAB IV Pembahasan 4.1Analisis dan Pembahasan Hasil Penelitian ……… 33

4.1.1 Pendukung Risma yang Berasal dari Surabaya ………. 33

a. Subyek ………. 33

b. Kesamaan Georgrafis / Lokasi / Ruang lingkup ………… 37

c. Harapan Masyarakat Surabaya ……….. 40

d. Media Menurut Masyarakat Surabaya ……….. 42

4.1.2 Pendukung Risma yang Bukan Berasal dari Surabaya ……. 46

a. Subyek ………. 46

b. Media Menurut Masyarakat Bukan Surabaya ………….. 51

c. Mayarakat Bukan Surabaya yang Mendukung Kebaikan 56 BAB V Kesimpulan

2. Daftar Pertanyaan Pedoman Wawancara

3. Transkrip wawancara

(14)

xii Daftar Gambar

Gambar 1.1 #SaveRisma pertama kali tahun 2011 ……… 3

Gambar 1.2 Pernyataan salah seorang pengguna twitter ………... 4

Gambar 2.1 Kerangka Pikir ……….. 22

Gambar

Gambar 3.1 Proses Analisa Data ……………………………………….. 30

Referensi

Dokumen terkait

karena manusia sebagai individu tidak bisa melepas keberadaanya dalam masyarakat maka status identitas kita pun bisa saja datang dari orang lain.. Ini bisa timbul

1) Untuk mengetahui bagaimana cara pemakaian baju bekas impor sehingga dapat dijadikan objek dalam menyampaikan identitas sosial pemakainya. 2) Untuk mengetahui

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengungkapan diri dalam media sosial online (Facebook) ditinjau dari jenis kelamin.. Subyek dalam penelitian ini berjumlah

konflik di Ambon dari perspektif yang berbeda dengan menggunakan analisis teori identitas,.. karena menurut penulis teori identitas sangat potensial dalam menjelaskan

Persoalan seperti ini tidak saja membuat polarisasi atara kedua komunitas menurut agamanya masing-masing, tetapi juga telah menyebabkan konflik antara kedua

)dentitas politik yang melekat pada Masjid Pathok Negoro Plosokuning yang membentuk identitas komunitasnya, tidak saja mencerminkan ikatan sosial yang lahir dari sistem

Dari tangan-tangan perempuan menghasilkan suatu karya yang sangat indah, bukan saja itu menenun menghasilkan sebuah identitas dalam sebuah struktur sosial masyarakat, identitas

sebuah gerakan baru dan membentuk jaringan yang luas melalui media sosial juga. Faktor-faktor pembentuk dari gerakan sosial juga dijelaskan pada penelitian