BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Pusat Pengembangan Minat dan Bakat Pemuda Tanjung Morawa Pada Subbab ini akan dibahas mengenai Pusat Pengembangan Minat dan
Bakat Pemuda Tanjung Morawa, yang meliputi pengertian umum, Tujuan,
Program Kegiatan, dan Studi Banding Proyek Sejenis.
2.2 Tujuan Pusat Pengembangan Minat dan Bakat Tanjung Morawa
Menyediakan wadah kegiatan bagi generasi muda dan pengalaman praktis serta menumbuhkan rasa tanggung jawab diantara mereka sebagai bekal
untuk secara aktif dalam pembangunan masyarakat (W, J. S Poerwadarminta
, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1995, Kamus
Inggris-Indonesia Jhon M Echols – Hasan M Shadily. PT. Gramedia Jakarta) Sebagai sarana dan Prasarana Kegiatan pemuda yang meliputi kegiatan
mental, spiritual, pengetahuan, keterampilan, olahraga, seni dan rekreasi. Membina kerjasama dan koordinasi dengan pihak lain yang berkaitan dengan
pembinaan generasi muda
2.3 Fasilitas Pusat Pengembangan Minat dan Bakat Pemuda Tanjung Morawa
Dalam hal penyediaan fasilitas yang ada di Pusat Pengembangan Minat dan
Bakat Pemuda Tanjung Morawa dibutuhkan sebuah pedoman dari pemerintah,
karena bangunan tersebut adalah milik pemerintah, maka harus berpedoman pada
Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Deliserdang.
Sesuai dengan bunyi dari Visi Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga
Kabupaten Deliserdang yakni :
“Terwujudnya layanan pendidikan yang kondusif dan berkualitas dengan guru yang kompeten dan inspiratif serta dukungan warga yang peduli untuk
menghasilkan Sumber Daya Manusia Deliserdang yang mandiri dan Berkepribadian”
Untuk mewujudkan Visi Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga tersebut
maka ditetapkan Misi Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Deli
Serdang di antaranya :
Mengembangkan pendidikan kecakapan hidup (life skill) melalui pendidikan kewirausahaan dan pemberdayaan pendidikan non formal. Meningkatkan kegiatan kepemudaan, prestasi olahraga, seni dan
budaya melalui optimalisasi pembinaan kepemudaan serta kompetisi
olahraga, seni dan budaya.
Sehingga untuk mewujudkan misi tersebut disediakanlah fasilitas-fasilitas
yang ada pada sebuah gelanggang remaja. Seperti :
2.3.1. Pendidikan Non Formal
Adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan
secara terstruktur dan berjenjang. Berdasarkan Peraturan Pemerintahan Republik
Indonesia Nomor 17 tahun 2010 tentang pengelolaan dan penyelengaraan
pendidikan bagian kedua pasal 102.
“(1) Pendidikan nonformal berfungsi:
a. sebagai pengganti, penambah, dan/atau pelengkap pendidikan
formal atau sebagai alternatif pendidikan; dan
b. mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada
penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional, serta
pengembangan sikap dan kepribadian profesional dalam rangka
mendukung pendidikan sepanjang hayat.
(2) Pendidikan nonformal bertujuan membentuk manusia yang memiliki
kecakapan hidup, keterampilan fungsional, sikap dan kepribadian
profesional, dan mengembangkan jiwa wirausaha yang mandiri, serta
kompetensi untuk bekerja dalam bidang tertentu, dan/atau melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dalam rangka mewujudkan
tujuan pendidikan nasional.”
Maka, dalam Pusat Pengembangan Minat dan Bakat Pemuda Tanjung
Morawa terdapat pendidikan non formal dengan satuan pendidikan lembaga
kursus yang menjalankan program Pendidikan Kepemudaan dan Keterampilan
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 81 Tahun 2013 Tentang Pendirian Satuan Pendidikan Nonformal
Satuan Pendidikan Nonformal adalah kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan program pendidikan
nonformal
Program pendidikan nonformal adalah layanan pendidikan yang diselenggarakan untuk memberdayakan masyarakat melalui
pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini,
pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan,
pendidikan keaksaraan, pendidikan , keterampilan dan pelatihan
kerja, pendidikan kesetaraan, serta pendidikan lain yang
ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik.
Lembaga Kursus dan Pelatihan selanjutnya disebut LKP adalah satuan pendidikan nonformal yang diselenggarakan bagi masyarakat
yang memerlukan bekal pengetahuan , keterampilan, kecakapan
hidup, dan sikap untuk mengembangkan diri , mengembangkan
profesi, bekerja, usaha mandiri dan/atau melanjutkan pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi
Deskripsi persyaratan dan kriteria ruang dalam Pusat Pengembangan
Minat dan Bakat Pemuda Tanjung Morawa diatur dalam Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia no 32 tahun 2013 tentang standar nasional
pendidikan
“ (1) Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber
belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang
diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan
berkelanjutan.
(2) Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi
lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang
pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium,
ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya
tempat berkreasi, dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk
menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan”
Klasifikasi Jenis Pendidikan Seni yang diadakan
Pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 73 tahun 1991 tentang
pendidikan luar sekolah pada pasal 16 ayat 1
Mengatakan,
“ (1) Kursus harus memiliki sejumlah warga belajar, tenaga kependidikan, kurikulum dan alat penunjang belajar.
Maka ,
(5) Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan tata
cara pendirian kursus yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan ditetapkan
oleh Menteri, atau Menteri lain atau Pimpinan Lembaga Pemerintah Non
Departemen setelah berkonsultasi dengan Menteri.”
Karena lembaga kursus yang dimaksud menyelengarakan pendidikan
kejuruan sehingga mengambil Peraturan Menteri Pendidikan Nasional NO. 40
Tahun 2008 Tanggal 31 Juli 2008
Standar Sarana dan Prasarana Sekolah Menengah Kejuruan (SMAK/MAK)
dengan perubahan seperlunya. Jenis Kelas yang diambil merupakan yang paling
diminati dan berpotensi pada daerah Tanjung Morawa, meliputi :
1. Seni Murni
2 Seni musik klasik.
3. Seni musik non klasik
4. Seni Tari
5. Seni Teater
2.3.2 Pembinaan dan Pengembangan Olahraga
Tugas dari Pusat Pengembangan Minat dan Bakat Pemuda Tanjung Morawa di
bidang Olahraga tertuang dalam Peraturan Pemerintah republik Indonesia no. 16
tahun 2007 tentang penyelengaraan keolahragaan pasal 2 ayat 1 yaitu
a. menyelenggarakan olahraga pendidikan
b. pembinaan dan pengembangan olahraga
Selanjutnya pada pasal 20 menjelaskan tentang, Pembinaan dan
pengolahraga, tenaga keolahragaan dan organisasi olahraga, penyediaan dana
olahraga, penyusunan metode pembinaan dan pengembangan olahraga,
penyediaan prasarana dan sarana olahraga, serta pemberian penghargaan di bidang
keolahragaan
Pada Pasal 21 , menjelaskan tentang cara pelaksanaan pembinaan dan
pengembangan olahraga
1) Pembinaan dan pengembangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
20 dilaksanakan melalui tahap pengenalan olahraga, pemantauan,
pemanduan, pengembangan bakat dan peningkatan prestasi dalam
jalur keluarga, jalur pendidikan, dan jalur masyarakat.
2) Pembinaan dan pengembangan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) harus dilakukan sebagai proses yang terpadu, berjenjang, dan
berkelanjutan.
3) Tahap pengenalan olahraga sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan melalui gerakan memasyarakatkan olahraga dan
mengolahragakan masyarakat, yang diarahkan dalam rangka
menyadarkan, memahami, dan menghayati manfaat olahraga,
membangkitkan minat masyarakat untuk berolahraga sepanjang
hayat, serta menguasai gerak dasar olahraga.
4) Tahap pemantauan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
melalui pengamatan yang terencana dan sistematis untuk
memahami, mendeteksi, dan menemukan sumber potensi bibit
olahragawan berbakat.
5) Tahap pemanduan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
melalui penelusuran sumber potensi bibit olahragawan berbakat
secara terencana dan sistematis untuk melakukan identifikasi
dengan menggunakan tes dan pengukuran, seleksi, dan/atau
pengamatan dalam pertandingan /perlombaan serta kejuaraan.
6) Tanggung Jawab dari Pusat Pengembangan Minat dan Bakat
Pemuda Tanjung Morawa di Bidang Olahraga sesuai dengan
Peraturan Pemerintah republik Indonesia no. 16 tahun 2007 tentang
a. pembinaan dan pengembangan pelatih olahraga untuk
ditempatkan pada satuan pendidikan, pusat pembinaan
dan pelatihan olahraga, dan klub / perkumpulan / sasana / sanggar olahraga;
b. penyediaan sarana pelatihan olahraga;
c. penyelenggaraan proses pembinaan dan pelatihan olahraga.”
2.3.2.a Klasifikasi Jenis Olahraga yang diadakan
Jenis Olahraga yang diadakan diambil berdasarkan Presentase
Penduduk Berumur 10 Tahun Keatas menurut jenis olahraga yang paling
disukai, berdasarkan data dari Kemenpora.
Tabel 2.1 Presentase Penduduk Berumur 10 tahun ke atas yang Melakukan Olahraga Menurut Jenis Olahraga yang paling sering dilakukan
(Kemenpora)
Pada Tabel ditampilkan Senam (SKJ dan senam lainnya) merupakan
jenis olahraga yang paling sering dilakukan penduduk meski angkanya
berfluktuasi dari waktu ke waktu. Pada tahun 2003 persentase penduduk
yang melakukan olahraga senam sebesar 43,70 persen, menurun pada tahun
2006 Menjadi 31,96 persen, selanjutnya meningkat pada tahun 2009 menjadi
35,79 persen dan pada tahun 2012 meningkat menjadi 37,52 persen. Jenis
olahraga ini banyak dipilih oleh penduduk karena senam lebih
memasyarakat dimana jenis olah raga ini banyak diselenggarakan baik di
Pada Tata Cara Perencanaan Teknik Bangunan Gedung Olahraga yang
dikeluarkan oleh Departemen Pekerjaan Umum, yang merupakan standar
yang dikeluarkan pemeritah untuk penyediaan dan perencanaan prasarana
olahraga menyatakan bahwa:
1. Klasifikasi Ruang untuk Pengembangan dan Pembinaan Olahraga
1.1 Berdasarkan Jenis cabang olahraga dan jumlah lapangan olahraga
untuk pertandingan serta latihan
1. Gelanggang RemajaTipe A adalah Gelanggang Remaja yang
dalam penggunaannya melayani wilayah Propinsi/ Daerah
Tingkat I.
2. Gelanggang Remaja Tipe B adalah Gelanggang Remaja yang
dalam penggunaannya melayani wilayah Kabupaten.
3. Gelanggang Remaja Tipe C adalah Gelanggang Remaja yang
dalam penggunaannya hanya melayani wilayah Kecamatan.
Klasifikasi
Jumlah Minimal Lapangan Bola basket Bola voli olahraga lain masih
dimungkinkan penggunaannya sepanjang
ketentuan ukuran minimalnya masih dapat dipenuhi oleh gedung olahraga Tipe B . Bola
1.2 Ukuran minimal matra ruang gedung olahraga
Ukuran Minimal
Klasifikasi
Tabel 2.3 Ukuran Gedung Olahraga (Departemen Pekerjaan Umum)
1.3 Kapasitas Penonton Gedung Olahraga
Klasifikasi Jumlah Penonton (Jiwa) Tipe A 3000-5000 Tipe B 1000-3000 Tipe C Maksimal 1000
Tabel 2.4 Kapasitas Penonton (Departemen Pekerjaan Umum)
Dalam hal ini Klasifikasi ruang yang digunakan adalah Gelanggang
Tipe C
2. Fasilitas Penunjang untuk Pengembangan dan Pembinaan Olahraga
Fasilitas penunjang harus memenuhi ketentuan, sebagai berikut:
No Nama
Ruang
Klasifikasi
(jumlah minimal yang diperbolehkan )
Tabel 2.5 Fasilitas penunjang untuk gedung olahraga (Departemen Pekerjaan Umum)
2.4 Studi banding arsitektur yang mempunyai program sejenis Gelanggang Remaja Jakarta Selatan
Gambar 2.1 Gelanggang Remaja di Jakarta Selatan (Wikipedia)
Gelanggang Remaja Jakarta Selatan (GRJS) atau dahulu disebut
sebagai Youth Center Bulungan atau GOR Bulungan atau Gerajas
merupakan salah satu fasilitas olahraga dan tempat rekreasi yang dapat
digunakan oleh warga DKI Jakarta. GRJS ini berada tidak jauh dari Kantor
Kejaksaan Republik Indonesia, SMUN 70 Bulungan, kompleks sekolah
PSKD, Yoshinoya & Family Mart Bulungan, Resto Ayam Ganthari, Warung ‘WAPRES’ Apresiasi Bulungan, pusat perbelanjaan Blok M Plaza, Gultik Bulungan, SMUN 6, Taman Martha Tiahahu dan Terminal Bus Blok M.
Gelanggang Remaja Jakarta Selatan adalah gelanggang remaja pertama
di Jakarta sekaligus di Indonesia. Pembangunan komplek Gelanggang
Remaja Jakarta Selatan ini dipelopori langsung oleh Gubernur Jakarta Ali
Sadikin, Pembangunan komplek gelanggang remaja itu dimulai pada tanggal
25 Juni 1969 dan peresmiannya dilakukan pada tanggal 16 April 1970 oleh
GubernurJakarta Ali Sadikin.
16 Ruang Pers 1 unit 1 unit 1 unit
17 Ruang VIP 1 unit 1 unit -
18 Tempat Parkir 1 unit 1 unit 1 unit
19 Toilet Difable 1 unit 1 unit -
Ide awal pembangunan komplek ini adalah tawuran antar pelajar
dikawasan Jalan Mahakam dan Jalan Bulungan, Jakarta Selatan, yang sudah
terjadi sejak tahun 1970an. Untuk mengatasinya, Ali Sadikin, Gubernur DKI
Jakarta saat itu mempunyai ide untuk membangun Gelanggang Remaja
Bulungan. Diharapkan adanya tempat olahraga bisa mengalihkan minat para
siswa dari tawuran menjadi kegiatan olahraga dan berkesenian.
Tujuan pembangunan Gelanggang Remaja ini berfungsi untuk
menunjang aktifitas remaja dengan fasilitas-fasilitas penunjang yang telah
disediakan di gelanggang remaja bulungan, seperti sarana kegiatan umum,
unit gedung olahraga dan unit kolam renang. Penyediaan sarana ini
dimaksudkan agar para remaja dapat memelopori pengeksplorasian masa
depan di bidang seni, budaya, dan olahraga.
Gambar 2.2 Peta Lokasi Gelanggang Remaja Jakarta Selatan (Wikipedia)
GRJS terdiri dari satu kompleks fasilitas, yaitu
a. Gedung Olahraga (GOR) GRJS,
b. Gedung Pertunjukan,
c. Gedung Blok BCD,
d. Masjid GOR Bulungan,
e. lahan parkir,
f. kantin,
g. area olahraga luar ruang,
i. panggung latihan terbuka.
Untuk pengembangan dan peningkatan kegiatan GRJS, telah dilakukan
kerjasama dengan pihak yang dapat bersinergi dan tidak mengikat untuk mencapai
sasaran kegiatan sesuai harapan. Dari tahun ke tahun hingga kini GRJS telah
melahirkan seniman-seniman besar dan olahragawan yang berprestasi di
bidangnya. Dalam menampung dan menyalurkan minat dan bakat para remaja
dapat memanfaatkan fasilitas Gelanggang Remaja dengan kegiatan rutin maupun
insidentil terutama bidang kegiatan olahraga dan seni budaya, namun belum
semua dapat teralokasikan melalui APBD. Visi GRJS yaitu bersama membangun
prestasi olahraga dan karya pemuda. Sementara misinya adalah meningkatkan
sarana dan prasarana profesionalitas dalam pembinaan dan pengembangan sumber
daya keolahragaan dan kepemudaan untuk meningkatkan prestasi olahraga karya
pemuda.
GOR GRJS berdiri atas tanah seluas 5.110 m2 dengan luas bangunan 2.160
m2 didirikan ditahun 1970 dan mendapat rehabilitasi total pada tahun 2004. GOR
GRJS memiliki
1. 3 lapangan bulutangkis
2. 1 lapangan basket
3. 1 lapangan futsal dan
4. 2 lapangan voli.
GOR GRJS dilengkapi dengan
1. Tribun penonton berkapasitas 1.500 orang;
2. Papan scoreboard
3. Tempat pemanasan
4. Dinding pemanasan;
5. Lobby;
6. Ruang pengelola
7. Ruang panitia
8. Kamar mandi pria dan wanita
9. Ruang ganti
10. Ruang pembinaan latihan bela diri dengan boneka wingchun, matras serta
11. Sekretariat PBSI Jakarta Selatan
12. Sekretariat PBVSI Jakarta Selatan
13. Sekretariat Pencinta Alam TRAMP
14. Sekretariat olahraga selam DIVE
15. Ruang pembinaan teater GRJS
16. Papan informasi tes kebugaran atlet
17. Fasilitas olahraga luar ruang seperti jalur jogging track serta pull up bar.
GOR GRJS Selain menjadi tempat berlatih olahraga para atlet juga menjadi
tempat olahraga bagi mereka yang ingin berlatih di GOR ini diantaranya dari
1. Kantor Kejaksaan Republik Indonesia,
2. SMAN 3
3. Bumiputera
4. BPN
5. AFUNG dan masyarakat umum.
Untuk latihan beladiri di GOR GRJS ini terdapat
1. latihan dojo Bulungan Aikido setiap Rabu, Jumat dan Minggu pukul
16.00-21.00 WIB
2. Kempo setiap Kamis pukul 19.00-21.00 WIB dan Minggu pukul
10.00-15.00 WIB
3. Wingchun setiap Senin dan Selasa pukul 19.00-21.00 WIB
4. Karate Inkanas setiap Kamis dan Sabtu pukul 08.00-10.00 WIB dan
5. pembinaan Taewondo GRJS.
GOR GRJS juga menjadi tempat/venue acara seperti
1. kompetisi
2. turnamen olahraga
3. acara kesenian diantaranya POPNAS XII 2013
4. kunjungan Menpora Andi Malarangeng 2012
5. Pagelaran Body Painting Mahasiswa 2013
6. Live Metal Deadsquad Profanatik 2013
7. Nakso Road To Victory
8. Turnamen Muaythai 2015,
10.Turnamen Futsal antar klub
11.Honda DBL 2013
12.Jakartacore 2015
13.FOMMI Sabuk Championship 2015
14.Turnamen Basket 3 Dekade Ikaboedoet, Basketball Return 2015
15.Pementasan Kebudayaan Betawi oleh pelajar se-DKI Jakarta
16.Ujicoba timnas Indonesia pra Sea Games 2011
17.Open Jujitsu Championship 2015
18.Invitasi Bola Basket Antar Media 2014
19.Olimpic Streetball FE Atmajaya 2011
20.Bulungan Cup XII 2010
21.Pertandingan Bulutangkis antar Rumah Sakit 2015 dan Junior
Basketball League BRI Junio 2015
Angkutan Kota yang menuju tempat ini adalah :
1. Kereta Api
2. Bus Antarkota / Provinsi
3. Bus yang melewati terminal blok M
4. Transjakarta
Fasilitas yang tersedia di Gelanggang Remaja Jaksel
1. Gedung Bridge (luas gedung 600 m2)
2. Meja Bridge sebanyak 40 Meja
3. Gedung Olahraga Bulungan
4. Lapangan Bola Voli
5. Lapangan Bola Basket
6. Lapangan Futsal
7. Lapangan Bulu Tangkis
Gambar 2.3 Lapangan Serbaguna GOR Jakarta Selatan (Wikipedia)
Gambar 2.4 Ruang Serbaguna GOR Jakarta Selatan (Wikipedia)
- AC central
- Panggung Ukuran 10x12 m
- Lightning
- Soundsystem 3000 watt
- Ruang VIP
- Ruang Rias
- Podium
Gambar 2.5 Kolam Renang GOR Jakarta Selatan (Wikipedia)
- Kolam besar uk 25 x 50 m, kedalaman 75 – 160 cm dan 10
lintasan
- Kolam kecil uk 25 x 5 m, kedalaman 50 cm.
- Tribun dengan kapasitas 500 orang
- Wisma Atlet dengan 14 kamar AC
- Lapangan bola basket outdoor (1 lap)
- Lapangan bola voli outdoor (1 lap)
- Stadion PSPT Tebet
Gambar 2.6 Lapangan Tenis GOR Jakarta Selatan (Wikipedia)
- Lapangan tenis indoor (2 lap)
- Lapangan tenis outdoor (1 lap)
- Lapangan sepak bola uk 110 x 50 m
- Gedung BCD
- Ruang B dan C uk 20 x 12 m
- Ruang D 2 lantai
- Pangung terbuka Uk 8 x 12 m x 60 cm
- Panjat tebing
2.5 Elaborasi Tema 1.1 Pengertian Tema 1) Arsitektur
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, arsitektur mempunyai arti seni
bangunan, gaya bangunan. Arsitektur adalah seni dan keteknikan bangunan,
digunakan untuk memenuhi keinginan praktis dan ekspresif dari manusia-manusia
beradab.
Arsitektur menurut kamus Oxford:art and science of building; design or
style of buildings, adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Pengertian
ini bisa lebih luas lagi, arsitektur melingkupi semua proses analisa dan
perencanaan semua kebutuhan fisik bangunan, namun dalam bahasa situs ini,
membatasi pada pengorganisasian perancangan bangunan, mulai dari level makro
yaitu perencanaan kota, perancangan kota, arsitektur lansekap, hingga ke level
mikro yaitu rancang interior/eksterior, rancang asesoris dan pernik-pernik produk
pelengkap.
Menurut Amos Rappoport (1981): Arsitektur adalah ruang tempat hidup
manusia, yang lebih dari sekedar fisik, tapi juga menyangkut pranatapranata
budaya dasar. Pranata ini meliputi: tata atur kehidupan sosial dan budaya
masyarkat, yang diwadahi dan sekaligus memperngaruhi arsitektur
1.2 Interpretasi Tema
Bangunan bentang lebar merupakan bangunan yang memungkinkan
penggunaan ruang bebas kolom yang selebar dan sepanjang mungkin. Bangunan
bentang lebar secara umum terdiri dari 2 yaitu bentang lebar sederhana dan
bentang lebar kompleks. Bentang lebar sederhana berarti bahwa konstruksi
bentang lebar yang ada dipergunakan langsung pada bangunan berdasarkan teori
lebar kompleks merupakan bentuk struktur bentang lebar yang melakukan
modifikasi dari bentuk dasar, bahkan kadang dilakukan penggabungan terhadap
beberapa sistem struktur bentang lebar.
Struktur bentang lebar, memiliki tingkat kerumitan yang berbeda satu
dengan lainnya. Kerumitan yang timbul dipengaruhi oleh gaya yang terjadi pada
struktur tersebut. Dalam Schodek 1998, struktur bentang lebar dibagi ke dalam
beberapa sistem struktur yaitu :
1. Struktur Rangka Batang dan Rangka Ruang.
2. Struktur Furnicular, yaitu kabel dan pelengkung
3. Struktur Plan dan Grid
4. Struktur Membran meliputi Pneumatik dan struktur tent (tenda) dan net
5. Struktur Cangkang
1.3 Keterkaitan Tema dengan Judul
Guna dan fungsi bangunan bentang lebar dipergunakan untuk
kegiatan-kegiatan yang membutuhkan ruang bebas kolom yang cukup besar, seperti untuk
kegiatan olah raga berupa gedung stadion, pertunjukan berupa gedung
pertunjukan, audiotorium dan kegiatan pameran atau gedung exhibition sehingga
tema ini digunakan dalam perancangan Pusat Pengembangan Minat dan Bakat
Tanjung Morawa .
1.4 Studi Banding Arsitektur dengan Tema Sejenis Heydar Aliyev Cultural Centre
Bangunan yang didirikan pada lahan seluas 57,519m2 ini merupakan
sebuah karya dari arsitek wanita yang bernama Zaha Hadid. Pusat Budaya Heydar
Aliyev merupakan bangunan mixed use yang terdiri atas balai pertemuan,
perpustakaan, dan museum. Bangunan itu direncanakan akan dibuka pada bulan
Gambar 2.7 Struktur Spaceframe pada Bangunan (Wikipedia)
Latar Belakang Pembangunan
Pusat Budaya Heydar Aliyev merupakan satu dari banyak bangunan
yang akan didirikan di Azerbaijan pada tahun 2011 dan merupaka salah satu dari
berbagai proyek elemen desain percepatan .
Sifat yang ambisius dan ekspresif dari sebuah struktur yang baru
melukiskan sebuah pergerakan dari Negara soviet yang didominasi oleh masa lalu
menuju ke identitas nasional yang sebenarnya. Nama dari pusat budaya itu
didedikasikan pada pemimpin nasional Azerbaijan terakhir yang bernama Heydar
Aliyev, berlokasi dekat dengan pusat kota. Merupakan area pengembangan
terbesar dan diharapkan dapat menjadi peplopor hidup masyarakat yang lebih
berpendidikan dan berbudaya di Azerbaijan.
Zaha Hadid merancang sebuah bentuk bangunan yang dapat
memunculkan sebuah topografi. Selubung dari bangunan sebuah lengkungan
tunggal yang menyembul, beromba-ombak, dan membungkus sampai ke dalam
Gambar 2.9 Interior (Wikipedia)
dasar untuk menyelimuti berbagai macam volume bangunan yang berbeda-beda.
Permukaan yang melengkung memberikan kesan dari kebebasan bentuk yang
secara simultan membedakan dan menyatukan tiga elemen terprogram dari pusat
kebudayaan Heydar Aliyev. Lenkungan kedalam terbentuk menjadi sebuah tangga
dan ramp yang menghubungkan lantai yang paling rendah ke lantai mezzanine.
Jembatan penghubung yang naik menghubungkan perpustakaan ke gedung
pertemuan.
Gedung Serbaguna di Pusat Budaya Heydar Aliyev terdiri dari tiga
auditorium . Untuk menampung tempat duduk yang bertingkat-tingkat , bagian
dari bangunan ini menonjol sampai plaza budaya. Pada gambar tersebut dapat kita
lihat dari struktur yang bergelombang seperti puncak dari ombak yang membatasi
dua daerah struktur dan pada daerah tepi melengkung dengan rendah menyentuh
permukaan area berjalan plaza
2.7 Deskripsi Persyaratan dan Kriteria Ruang
2.7.1 Deskripsi Persyaratan dan kriteria ruang Pendidikan Nonformal a. Ruang Pembelajaran Umum
Setiap satuan program memiliki satu 1 ruang belajar dengan syarat . Ruang kelas berfungsi sebagai tempat berlangsungnya kegiatan
pembelajaran
Teori, praktik yang tidak memerlukan peralatan khusus, atau praktik dengan alat khusus yang mudah dihadirkan.
Jumlah minimum ruang kelas adalah 60% dari jumlah rombongan belajar.
Kapasitas maksimum ruang kelas adalah 32 peserta didik.
Rasio minimum luas ruang kelas adalah 2 m2/peserta didik. Untuk rombongan belajar dengan peserta didik kurang dari 16 orang, luas
minimum ruang kelas adalah 32 m2. Lebar minimum ruang kelas
adalah 4 m.
Ruang kelas dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada Tabel
No Jenis Rasio Deskripsi
1 Kursi peserta didik
1 buah/pesertadidik Kuat, stabil, aman, dan mudah
dipindahkan.
Ukuran memadai untuk duduk dengan
nyaman.
Desain dudukan dan sandaran membuat peserta didik nyaman belajar
2 Meja peserta didik
1 buah/peserta didik
Kuat, stabil, aman, dilengkapi dengan laci, mudah dipindahkan.
Ukuran memadai untuk belajar dengan
nyaman.
Desain memungkinkan kaki peserta
meja.
3 Kursi guru 1 buah/guru Kuat, stabil, aman, dan mudah
dipindahkan.
Ukuran memadai untuk duduk dengan
nyaman.
4 Meja guru 1 buah/guru Kuat, stabil dan mudah dipindahkan.
Ukuran memadai untuk bekerja dengan
nyaman. Media Pendidikan
5 Papan Tulis 1 buah/ruang Kuat, stabil, dan aman. Ditempatkan pada posisi yang
memungkinkan seluruh peserta didik
melihatnya dengan jelas
Perlengkapan Lain
6 Kotak Kontak 1 buah per ruang Ditempatkan di dinding depan ruang
kelas untuk
mengoperasikan media pendidikan yang memerlukan daya listrik
7 Jam Dinding 1 buah per ruang 8. Tempat Sampah 1 buah per ruang
Tabel 2.6 Sarana pelengkap ruang kelas (Kementrian Pendidikan)
b. Ruang Praktik
Ruang Praktik Program Keahlian Seni Murni
a. Ruang praktik Program Keahlian Seni Murni berfungsi sebagai tempat
berlangsungnya kegiatan pembelajaran: membuat pola, menggambar dua
dan tiga dimensi, membuat patung dari gibs dan batu, membuat lukisan,
pengambilan dan pembuatan foto, menata pameran.
b. Luas minimum ruang praktik Program Keahlian Seni Murni adalah 288
m² untuk menampung 32 peserta didik, yang meliputi: ruang kreatifitas
64 m², ruang pola 24 m², ruang praktik mematung 24 m², ruang
praktik/studio lukis 64 m², ruang praktik fotografi 32 m², ruang pamer 32
m², ruang penyimpanan dan instruktur 48 m².
c. Ruang praktik Program Keahlian Seni Murni dilengkapi prasarana
sebagaimana tercantum pada Tabel
Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Program Keahlian Seni Murni
No Jenis Rasio Deskripsi
1 Ruang kreatifitas 8 m²/peserta didik Kapasitas untuk 8 peserta didik.Luas minimum adalah 64 m².Lebar minimum adalah 4 m.
2 Ruang pola 6 m²/peserta didik Kapasitas untuk 4 peserta didik.Luas minimum adalah 24 m².Lebar minimum adalah 4 m.
3 Ruang praktik mematung
6 m²/peserta didik Kapasitas untuk 4 peserta didik.Luas minimum adalah 24 m².Lebar minimum adalah 4 m.
4 Ruang
praktik/studio lukis
6 m²/peserta didik Kapasitas untuk 8 peserta didik.Luas minimum adalah 64 m².Lebar minimum adalah 8 m.
5 Ruang praktik fotografi
adalah 4 m. 6 Ruang pamer 8 m²/peserta didik Kapasitas untuk 4
peserta didik.Luas minimum adalah 32 m².Lebar minimum adalah 8 m.
7 Ruang penyimpanan dan instruktur
4 m²/instruktur Luas minimum adalah 48 m².Lebar minimum adalah 6 m.
Tabel 2.7 Prasarana Ruang Praktik (Kementrian Pendidikan)
Standar Sarana pada Ruang Kreatifitas
No Jenis Sarana Rasio Deskripsi
1
Perabot
1 set / ruang
Untuk minimum 8 peserta didik pada pekerjaan menggambar dua dan tiga dimensi, gambar bentuk dan gambar teknik. 1.1 Meja kerja
1.2 Kursi kerja/stool
1.3 Lemari simpan alat dan bahan
2
Peralatan
1 set/ruang
Untuk minimum 8 peserta didik pada pekerjaan menggambar dua dan tiga dimensi, gambar bentuk dan gambar teknik. 2.1 Peralatan
untuk pekerjaan kreatifitas menggambar
3
Media pendidikan
1 buah/ruang
Untuk mendukung minimum 8 peserta didik pada pelaksanaan
kegiatan belajar mengajar yang
3.1 Papan tulis bersifat teoritis.
4
Perlengkapan lain
Minimum 2 buah/ruang.
Untuk mendukung
operasionalisasi peralatan yang memerlukan daya listrik.
4.1 Kotak kontak
4.2 Tempat sampah Minimum 1
buah/ruang.
Gambar 2.13 Standar Ukuran Ruang Kereatifitas (Sumber Gbr : Olah data)
Standar Sarana pada Ruang Pola
No Jenis Sarana Rasio Deskripsi
1
Perabot
1 set/ruang
Untuk minimum 4 peserta didik pada pekerjaan membuat pola. 1.1 Meja kerja
1.2 Kursi kerja/stool 1.3 Meja praktik 1.4 Lemari simpan alat dan bahan
2
Peralatan
1 set/ruang
Untuk minimum 4 peserta didik pada pekerjaan membuat pola. 2.1 Peralatan untuk
pekerjaan membuat pola
3
Media pendidikan
1 buah/ruang
Untuk mendukung minimum 4 peserta didik pada
pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar yang bersifat teoritis. 3.1 Papan tulis
4
Perlengkapan lain
Minimum 1 buah/ruang.
Untuk mendukung operasionalisasi peralatan yang memerlukan daya listrik.
4.1 Kotak kontak 4.2 Tempat sampah
Gambar 2.14 Standar Ukuran Ruang Pola (Sumber Gbr : Olah data)
Standar Sarana pada Ruang Praktik Mematung
No Jenis Sarana Rasio Deskripsi
1
Perabot
1 set/ruang
Untuk minimum 4 peserta didik pada pada pembuatan
gibs dan batu 1.1 Meja kerja
1.2 Kursi kerja/stool
1.3 Lemari simpan alat dan bahan
2
Peralatan
1 set/ruang
Untuk minimum 4 peserta didik pada pembuatan gibs
dan batu 2.1 Peralatan untuk
pembuatan patung
3
Media pendidikan
1 buah/ruang
Untuk mendukung minimum 4 peserta didik pada
pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar yang bersifat teoritis. 3.1 Papan tulis
4
Perlengkapan lain
Minimum 1 buah/ruang.
Untuk mendukung operasionalisasi peralatan yang memerlukan daya listrik.
4.1 Kotak kontak 4.2 Tempat sampah
Gambar 2.15 Standar Ukuran Ruang Mematung (Sumber Gbr : Olah data)
Standar Sarana pada Ruang Praktik/Studio Lukis
No Jenis Sarana Rasio Deskripsi
1
Perabot
1 set/ruang
Untuk minimum 8 peserta didik pada pekerjaan membuat lukisan 1.1 Meja kerja
1.2 Kursi kerja/stool
1.3 Lemari simpan alat dan bahan
2
Peralatan
1 set/ruang
Untuk minimum 4 peserta didik pada pekerjaan membuat lukisan 2.1 Peralatan untuk
pekerjaan
membuat lukisan
3
Media pendidikan
1 buah/ruang
Untuk mendukung minimum 4 peserta didik pada
pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar yang bersifat teoritis. 3.1 Papan tulis
4
Perlengkapan lain
Minimum 1 buah/ruang.
Untuk mendukung operasionalisasi peralatan yang memerlukan daya listrik.
4.1 Kotak kontak 4.2 Tempat sampah
Gambar 2.16 Standar Ukuran Studio Lukis (Sumber Gbr : Olah data)
Standar Sarana pada Ruang Praktik Fotografi
No Jenis Sarana Rasio Deskripsi
1
Perabot
1 set/ruang
Untuk minimum 4 peserta didik pada pengembilan gambar dan pencetakan
foto 1.1 Meja kerja
1.2 Kursi kerja/stool
1.3 Lemari simpan alat dan bahan
2
Peralatan
1 set/ruang
Untuk minimum 4 peserta didik pada pengembilan gambar dan pencetakan
foto 2.1 Peralatan untuk
pembuatan patung
3
Media pendidikan
1 buah/ruang
Untuk mendukung minimum 4 peserta didik pada pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar yang bersifat teoritis. 3.1 Papan tulis
4
Perlengkapan lain
Minimum 1 buah/ruang.
Untuk mendukung operasionalisasi peralatan yang memerlukan daya listrik.
4.1 Kotak kontak 4.2 Tempat sampah
Gambar 2.17 Standar Ukuran Studio Fotografi (Sumber Gbr : Olah data)
Standar Sarana pada Ruang Pamer
No Jenis Sarana Rasio Deskripsi
1
Perabot
1 set/ruang
Untuk minimum 4 peserta didik pada pekerjaan penyelengaraan pameran 1.1 Meja kerja
1.2 Kursi kerja/stool
1.3 Lemari simpan alat dan bahan
2
Peralatan
1 set/ruang
Untuk minimum 4 peserta didik pada pekerjaan penyelengaraan pameran 2.1 Peralatan untuk
pembuatan patung
3
Media pendidikan
1 buah/ruang
Untuk mendukung minimum 4 peserta didik pada pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar yang bersifat teoritis. 3.1 Papan tulis
4
Perlengkapan lain
Minimum 1 buah/ruang.
Untuk mendukung operasionalisasi peralatan yang memerlukan daya listrik.
4.1 Kotak kontak 4.2 Tempat sampah
Gambar 2.18 Standar Ukuran Ruang Pamer (Sumber Gbr : Olah data)
Standar Sarana pada Ruang Penyimpanan dan Instruktur
No Jenis Sarana Rasio Deskripsi
1
Perabot
1 set/ruang
Untuk minimum 12 instruktur 1.1 Meja kerja
1.2 Kursi kerja 1.3 Rak alat dan Bahan
1.3 Lemari simpan alat dan bahan
2
Peralatan
1 set/ruang Untuk minimum 12 instruktur 2.1 Peralatan untuk
pembuatan patung
3
Media pendidikan
1 buah/ruang
Untuk pendataan kemajuan siswa dalam pencapaian
tugas praktik dan jadwal.. 3.1 Papan data
4
Perlengkapan lain
Minimum 1 buah/ruang.
Untuk mendukung operasionalisasi peralatan yang memerlukan daya listrik.
4.1 Kotak kontak 4.2 Tempat sampah
Gambar 2.19 Standar Ukuran Ruang instruktur (Sumber Gbr : Olah data)
Ruang Praktik Program Keahlian Seni Musik Klasik
a. Ruang praktik Program Keahlian Seni Musik Klasik berfungsi sebagai
tempat berlangsungnya kegiatan pembelajaran: memainkan alat musik
secara individu, memainkan alat musik secara bersama dalam bentuk
ansembel atau orkestra, pengaturan sound system dan perekaman
b. Luas minimum ruang praktik Program Keahlian Seni Musik Klasik adalah
272 m², untuk menampung 32 peserta didik meliputi: ruang praktik
individu 48 m² ruang praktik bersama 48 m², ruang pagelaran musik 64 m²,
ruang praktik/studio rekam 64 m², ruang penyimpanan dan instruktur 48
m².
c. Ruang praktik Program Keahlian Seni Musik Klasik Klasik dilengkapi
prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel
d. Ruang-ruang praktik Program Keahlian Seni Musik Klasik dilengkapi
sarana sebagaimana tercantum pada Tabel sampai dengan Tabel
No Jenis Rasio Deskripsi
1
Ruang Praktik Individu
6 m²/peserta didik
Kapasitas untuk 8 peserta didik. Luas minimum adalah
48 m².
Lebar minimum adalah 6 m.
2
Ruang Praktik Bersama
6 m²/peserta didik
Kapasitas untuk 8 peserta didik. Luas minimum adalah
48 m².
6 m.
3
Ruang Pagelaran Musik
8 m²/peserta didik
Kapasitas untuk 8 peserta didik. Luas minimum adalah 64 m².
Lebar minimum adalah 8 m.
4
Ruang Praktik / studio rekam
8 m²/peserta didik
Kapasitas untuk 8 peserta didik. Luas minimum adalah 64 m².
Lebar minimum adalah 8 m.
5
Ruang
Penyimpanan dan
instruktur 4 m²/instruktur
Luas minimum adalah 48 m². Lebar minimum
adalah 6 m.
Tabel 2.15 Sarana pelengkap ruang kelas(Kementrian Pendidikan)
Standar Sarana pada Ruang Praktik Individu
No Jenis Sarana Rasio Deskripsi
1
Perabot
1 set/ruang
Untuk minimum 8 peserta didik pada kegiatan memainkan alat musik Klasik secara individu.
1.1 Meja kerja/partitur 1.2 Kursi kerja/stool
1.4 Lemari simpan alat dan bahan
2
Peralatan
1 set/ruang
Untuk minimum 8 peserta didik pada kegiatan memainkan alat musik Klasik secara individu. 2.1 Peralatan untuk
kegiatan
memainkan alat music Klasik secara individu
3
Media pendidikan
1 buah/ruang
Untuk mendukung minimum 8 peserta didik pada pelaksanaan Kegiatan belajar mengajar yang bersifat teori pengantar praktik 3.1 Papan tulis
4
Perlengkapan lain
Minimum 1 buah/ruang.
Untuk mendukung operasionalisasi peralatan yang memerlukan daya listrik.
4.1 Kotak kontak 4.2 Tempat sampah
Gambar 2.20 Standar Ukuran Ruang Praktik individu (Sumber Gbr : Olah data)
Standar Sarana pada Ruang Praktik Bersama
No Jenis Sarana Rasio Deskripsi
1
Perabot
1 set/ruang
Untuk minimum 8 peserta didik pada kegiatan memainkan alat musik Klasik secara bersama .
1.1 Meja kerja/partitur 1.2 Kursi kerja/stool
1.3 Lemari simpan alat dan bahan
2
Peralatan
1 set/ruang
Untuk minimum 8 peserta didik pada kegiatan memainkan alat musik Klasik secara bersama . 2.1 Peralatan untuk
kegiatan
memainkan alat music Klasik secara individu
3
Media pendidikan
1 buah/ruang
Untuk mendukung minimum 8 peserta didik pada pelaksanaan Kegiatan belajar mengajar yang bersifat teori pengantar praktik 3.1 Papan tulis
4
Perlengkapan lain
Minimum 1 buah/ruang.
Untuk mendukung operasionalisasi peralatan yang memerlukan daya listrik.
4.1 Kotak kontak 4.2 Tempat sampah
Gambar 2.21 Standar Ukuran Ruang Praktik Bersama (Sumber Gbr : Olah data)
Standar Sarana pada Ruang Pagelaran Musik
No Jenis Sarana Rasio Deskripsi
1
Perabot
1 set/ruang
Untuk minimum 8 peserta didik
pada kegiatan Pagelaran Musik.
1.1 Meja kerja/partitur 1.2 Kursi kerja/stool
1.4 Lemari simpan alat dan bahan
2
Peralatan
1 set/ruang
Untuk minimum 8 peserta didik
pada kegiatan Pagelaran Musik .
2.1 Peralatan untuk kegiatan
memainkan alat music Klasik secara individu
3
Media pendidikan
1 buah/ruang
Untuk mendukung minimum 8peserta didik pada pelaksanaan kegiatanbelajarmengajar yangbersifat teori pengantar praktik 3.1 Papan tulis
4
Perlengkapan lain
Minimum 1 buah/ruang.
Untuk mendukung operasionalisasi peralatan yang memerlukan daya listrik.
4.1 Kotak kontak 4.2 Tempat sampah
Gambar 2.21 Gambar Standar Ukuran Ruang pagelaran musik (Sumber Gbr : Olah data)
Standar Sarana pada Ruang Praktik/Studio Rekam
No Jenis Sarana Rasio Deskripsi
1
Perabot
1 set/ruang
Untuk minimum 8 peserta didik Pada kegiatan perekaman suara 1.1 Meja
kerja/partitur 1.2 Kursi kerja/stool
1.4 Lemari simpan alat dan bahan
2
Peralatan
1 set/ruang
Untuk minimum 8 peserta didik pada kegiatan perekaman suara. 2.1 Peralatan untuk
kegiatan
perekaman suara
3
Media pendidikan
1 buah/ruang
Untuk mendukung minimum 8 peserta didik pada pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar yangbersifat teori pengantar praktik 3.1 Papan tulis
4
Perlengkapan lain
Minimum 1 buah/ruang.
Untuk mendukung Operasionalisasi peralatan yang memerlukan daya listrik.
4.1 Kotak kontak 4.2 Tempat sampah
Gambar 2.22 Standar Ukuran Ruang Praktik Bersama (Sumber Gbr : Olah data)
Standar Sarana pada Ruang Penyimpanan dan Instruktur
No Jenis Sarana Rasio Deskripsi
1
Perabot
1 set/ruang
Untuk minimum 12 instruktur 1.1 Meja kerja
1.2 Kursi kerja 1.3 Rak alat dan Bahan
1.3 Lemari simpan alat dan bahan
2
Peralatan
1 set/ruang Untuk minimum 12 instruktur 2.1 Peralatan untuk
ruang instruktur
3
Media pendidikan
1 buah/ruang
Untuk pendataan kemajuan siswa dalam pencapaian
tugas praktik dan jadwal.. 3.1 Papan data
4
Perlengkapan lain
Minimum 1 buah/ruang.
Untuk mendukung operasionalisasi peralatan yang memerlukan daya listrik.
4.1 Kotak kontak 4.2 Tempat sampah
Gambar 2.23 Standar Ukuran Ruang Instruktur (Sumber Gbr : Olah data)
Ruang Praktik Program Keahlian Seni Musik Non Klasik
a. Ruang praktik Program Keahlian Seni Musik Non klasik berfungsi sebagai
tempat berlangsungnya kegiatan pembelajaran: memainkan alat musik secara
individu, memainkan alat musik secara bersama dalam bentuk ansembel atau
orkestra, pengaturan sound system dan perekaman
b. Luas minimum ruang praktik Program Keahlian Seni Musik Non Klasik
adalah 272 m², untuk menampung 32 peserta didik meliputi: ruang praktik
individu 48 m² ruang praktik bersama 48 m², ruang pagelaran musik 64 m²,
ruang praktik/studio rekam 64 m², ruang penyimpanan dan instruktur 48 m².
c. Ruang praktik Program Keahlian Seni Musik Non Klasik dilengkapi
prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel
d. Ruang-ruang praktik Program Keahlian Seni Musik Nonklasik dilengkapi
sarana sebagaimana tercantum pada Tabel 3.75.2 sampai dengan Tabel
Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Program Keahlian Seni Musik Nonklasik
No Jenis Rasio Deskripsi
1
Ruang Praktik Individu
6 m²/peserta didik
Kapasitas untuk 8 peserta didik. Luas minimum adalah 48 m². Lebar minimum adalah 6 m.
Bersama didik peserta didik. Luas minimum adalah 48 m². Lebar minimum adalah 6 m.
3
Ruang Pagelaran Musik
8 m²/peserta didik
Kapasitas untuk 8 peserta didik. Luas minimum adalah 64 m². Lebar minimum adalah 8 m.
4
Ruang Praktik / studio rekam
8 m²/peserta didik
Kapasitas untuk 8 peserta didik. Luas minimum adalah 64 m². Lebar minimum adalah 8 m.
5
Ruang
Penyimpanan dan instruktur
4 m²/instruktur
Luas minimum adalah 48 m².Lebar minimum
adalah 6 m.
Tabel 2.21 Prasarana pelengkap ruang kelas (Kementrian Pendidikan)
Standar Sarana pada Ruang Praktik Individu
No Jenis Sarana Rasio Deskripsi
1
Perabot
1 set/ruang
Untuk minimum 8 peserta didik pada kegiatan memainkan alat musik Non Klasik secara individu. 1.1 Meja
kerja/partitur 1.2 Kursi kerja/stool
1.4 Lemari simpan alat dan bahan
2
Peralatan
1 set/ruang
Untuk minimum 8 peserta didik pada kegiatan memainkan alat musik Non Klasik secara individu. 2.1 Peralatan untuk
kegiatan
memainkan alat music Klasik secara individu
3
Media pendidikan
1 buah/ruang
Untuk mendukung minimum 8 peserta didik pada pelaksanaan Kegiatan belajar mengajar yang bersifat teori pengantar praktik 3.1 Papan tulis
4
Perlengkapan lain
Minimum 1 buah/ruang.
Untuk mendukung operasionalisasi peralatan yang memerlukan daya listrik.
4.1 Kotak kontak 4.2 Tempat sampah
Gambar 2.24 Standar Ukuran Ruang Praktik individu (Sumber Gbr : Olah data)
Standar Sarana pada Ruang Praktik Bersama
No Jenis Sarana Rasio Deskripsi
1
Perabot
1 set/ruang
Untuk minimum 8 peserta didik pada kegiatan memainkan alat musik Non Klasik secara bersama . 1.1 Meja
kerja/partitur 1.2 Kursi kerja/stool
1.3 Lemari simpan alat dan bahan
2
Peralatan
1 set/ruang
Untuk minimum 8 peserta didik pada kegiatan memainkan alat
musik Non Klasik secara bersama . 2.1 Peralatan untuk
kegiatan
memainkan alat music Klasik secara individu
3
Media pendidikan
1 buah/ruang
Untuk mendukung minimum 8
peserta didik pada pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang
bersifat teori pengantar praktik
3.1 Papan tulis
4
Perlengkapan lain
Minimum 1 buah/ruang.
Untuk mendukung operasionalisasi peralatan yang memerlukan daya listrik.
4.1 Kotak kontak 4.2 Tempat sampah
Gambar 2.25 Standar Ukuran Ruang Praktik Bersama (Sumber Gbr : Olah data)
Standar Sarana pada Ruang Pagelaran Musik
No Jenis Sarana Rasio Deskripsi
1
Perabot
1 set/ruang
Untuk minimum 8 peserta didik pada kegiatan
Pagelaran Musik Non Klasik .
1.1 Meja kerja/partitur 1.2 Kursi kerja/stool
1.4 Lemari simpan alat dan bahan
2
Peralatan
1 set/ruang
Untuk minimum 8 peserta didik pada kegiatan
Pagelaran Musik Non Klasik .
2.1 Peralatan untuk kegiatan
memainkan alat music Klasik secara individu
3
Media pendidikan
1 buah/ruang
Untuk mendukung minimum 8 peserta didik pada pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar yang bersifat teori pengantar praktik 3.1 Papan tulis
4
Perlengkapan lain
Minimum 1 buah/ruang.
Untuk mendukung operasionalisasi peralatan yang memerlukan daya listrik.
4.1 Kotak kontak 4.2 Tempat sampah
Gambar 2.26 Standar Ukuran Ruang Praktik Bersama (Sumber Gbr : Olah data)
Standar Sarana pada Ruang Praktik/Studio Rekam
No Jenis Sarana Rasio Deskripsi
1
Perabot
1 set/ruang
Untuk minimum 8 peserta didik Pada kegiatan perekaman suara .
1.1 Meja kerja/partitur 1.2 Kursi kerja/stool
1.4 Lemari simpan alat dan bahan
2
Peralatan
1 set/ruang
Untuk minimum 8 peserta didik pada kegiatan perekaman suara .
. 2.1 Peralatan untuk
kegiatan
memainkan alat music Klasik secara individu
3
Media pendidikan
1 buah/ruang
Untuk mendukung minimum 8 peserta didik pada pelaksanaan Kegiatan belajar mengajar yang bersifat teori pengantar praktik 3.1 Papan tulis
4
Perlengkapan lain
Minimum 1 buah/ruang.
Untuk mendukung operasionalisasi peralatan yang memerlukan daya listrik.
4.1 Kotak kontak 4.2 Tempat sampah
Gambar 2. 27 Standar Ukuran Ruang Praktik Bersama (Sumber Gbr : Olah data)
Standar Sarana pada Ruang Penyimpanan dan Instruktur
No Jenis Sarana Rasio Deskripsi
1
Perabot
1 set/ruang
Untuk minimum 12 instruktur 1.1 Meja kerja
1.2 Kursi kerja 1.3 Rak alat dan Bahan
1.3 Lemari simpan alat dan bahan
2
Peralatan
1 set/ruang Untuk minimum 12 instruktur 2.1 Peralatan untuk
pembuatan patung
3
Media pendidikan
1 buah/ruang
Untuk pendataan kemajuan siswa dalam pencapaian
tugas praktik dan jadwal.. 3.1 Papan data
4
Perlengkapan lain
Minimum 1 buah/ruang.
Untuk mendukung operasionalisasi peralatan yang memerlukan daya listrik.
4.1 Kotak kontak 4.2 Tempat sampah
Gambar 2.28 Standar Ukuran Ruang Instruktur (Sumber Gbr : Olah data)
Ruang Praktik Program Keahlian Seni Tari
a. Ruang praktik Program Keahlian Seni Tari berfungsi sebagai tempat
berlangsungnya kegiatan pembelajaran: memainkan tarian secara individu,
memainkan tarian secara bersama dalam bentuk rampak tari, pengaturan
sound system musik pengiring dan perekaman gambar-suara.
b. Luas minimum ruang praktik Program Keahlian Seni Tari adalah 272 m²,
untuk menampung 32 peserta didik meliputi: ruang praktik individu 48 m²,
ruang praktik bersama 48 m², ruang pagelaran tari 64 m², ruang praktik/studio
rekam 64 m², ruang penyimpanan dan instruktur 48 m².
c. Ruang praktik Program Keahlian Seni Tari dilengkapi prasarana sebagaimana
tercantum pada Tabel
d. Ruang-ruang praktik Program Keahlian Seni Tari dilengkapi sarana
sebagaimana tercantum pada Tabel 3.76.2 sampai dengan Tabel
Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Program Keahlian Seni Tari
No Jenis Rasio Deskripsi
1
Ruang Praktik Individu
6 m²/peserta didik
Kapasitas untuk 8 peserta didik. Luas minimum adalah 48 m². Lebar minimum adalah 6 m.
Bersama didik peserta didik. Luas minimum adalah 48 m².
Lebar minimum adalah 6 m.
3
Ruang Pagelaran Tari
8 m²/peserta didik
Kapasitas untuk 8 peserta didik.Luas minimum adalah 64 m². Lebar minimum adalah 8 m.
4
Ruang Praktik / studio Tari
8 m²/peserta didik
Kapasitas untuk 8 peserta didik. Luas minimum adalah 64 m². Lebar minimum adalah 8 m.
5
Ruang
Penyimpanan dan instruktur
4 m²/instruktur
Luas minimum adalah 48 m². Lebar minimum adalah 6 m.
Tabel 2.27 Prasarana pelengkap ruang kelas (Kementrian Pendidikan)
Standar Sarana pada Ruang Praktik Individu
No Jenis Sarana Rasio Deskripsi
1
Perabot
1 set/ruang
Untuk minimum 8 peserta didik pada kegiatan memainkan tarian secara individu. 1.1 Meja kerja
1.2 Kursi kerja/stool
1.4 Lemari simpan alat dan bahan
2
Peralatan
1 set/ruang
Untuk minimum 8 peserta didik pada kegiatan memainkan tarian secara individu. 2.1 Peralatan untuk
kegiatan
memainkan tarian secara individu
3
Media pendidikan
1 buah/ruang
Untuk mendukung minimum 8 peserta didik pada pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar yang bersifat teori pengantar praktik 3.1 Papan tulis
4
Perlengkapan lain
Minimum 1 buah/ruang.
Untuk mendukung operasionalisasi peralatan yang memerlukan daya listrik.
4.1 Kotak kontak 4.2 Tempat sampah
Gambar 2.29 Standar Ukuran Ruang Praktik Individu (Sumber Gbr : Olah data)
Standar Sarana pada Ruang Praktik Bersama
No Jenis Sarana Rasio Deskripsi
1
Perabot
1 set/ruang
Untuk minimum 8 peserta didik pada kegiatan memainkan tarian secara bersama . 1.1 Meja
kerja/partitur 1.2 Kursi kerja/stool
1.3 Lemari simpan alat dan bahan
2
Peralatan
1 set/ruang
Untuk minimum 8 peserta didik
pada kegiatan tarian secara bersama . 2.1 Peralatan untuk
kegiatan
memainkan tarian secara bersama
3
Media pendidikan
1 buah/ruang
Untuk mendukung minimum 8peserta didik pada pelaksanaan Kegiatan belajar mengajar yang bersifat teori pengantar praktik 3.1 Papan tulis
4
Perlengkapan lain
Minimum 1 buah/ruang.
Untuk mendukung operasionalisasi peralatan yang memerlukan daya listrik.
4.1 Kotak kontak 4.2 Tempat sampah
Gambar 2.30 Standar Ukuran Ruang Praktik Bersama (Sumber Gbr : Olah data)
Standar Sarana pada Ruang Pagelaran Tari
No Jenis Sarana Rasio Deskripsi
1
Perabot
1 set/ruang
Untuk minimum 8 peserta didik pada kegiatan Pagelaran tari 1.1 Meja kerja
1.2 Kursi kerja/stool
1.4 Lemari simpan alat dan bahan
2
Peralatan
1 set/ruang
Untuk minimum 8 peserta didik pada kegiatan Pagelaran tari 2.1 Peralatan untuk
kegiatan
memainkan alat music Klasik secara individu
3
Media pendidikan
1 buah/ruang
Untuk mendukung minimum 8peserta didik pada pelaksanaan Kegiatan belajar mengajar yang bersifat teori pengantar praktik 3.1 Papan tulis
4
Perlengkapan lain
Minimum 1 buah/ruang.
Untuk mendukung operasionalisasi peralatan yang memerlukan daya listrik.
4.1 Kotak kontak 4.2 Tempat sampah
Gambar 2.31 Standar Ukuran Ruang Pagelaran Tari (Sumber Gbr : Olah data)
Standar Sarana pada Ruang Praktik/Studio Rekam
No Jenis Sarana Rasio Deskripsi
1
Perabot
1 set/ruang
Untuk minimum 8 peserta didik Pada kegiatan perekaman gambar -suara
1.4 Lemari simpan alat dan bahan
2
Peralatan
1 set/ruang
Untuk minimum 8 peserta didik pada kegiatan perekaman gambar- suara.
2.1 Peralatan untuk kegiatan
memainkan gambar- suara
3
Media pendidikan
1 buah/ruang
Untuk mendukung minimum 8 peserta didik pada pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar yang bersifat teori pengantarpraktik 3.1 Papan tulis
4
Perlengkapan lain
Minimum 1 buah/ruang.
Untuk mendukung operasionalisasi peralatan yang memerlukan daya listrik.
4.1 Kotak kontak 4.2 Tempat sampah
Standar Sarana pada Ruang Penyimpanan dan Instruktur
No Jenis Sarana Rasio Deskripsi
1
Perabot
1 set/ruang
Untuk minimum 12 instruktur 1.1 Meja kerja
1.2 Kursi kerja 1.3 Rak alat dan Bahan
1.3 Lemari simpan alat dan bahan
2
Peralatan
1 set/ruang Untuk minimum 12 instruktur 2.1 Peralatan untuk
pembuatan patung
3
Media pendidikan
1 buah/ruang
Untuk pendataan kemajuan siswa dalam pencapaian
tugas praktik dan jadwal. 3.1 Papan data
4
Perlengkapan lain
Minimum 1 buah/ruang.
Untuk mendukung operasionalisasi peralatan yang memerlukan daya listrik.
4.1 Kotak kontak 4.2 Tempat sampah
Tabel 2.31 Sarana pelengkap ruang kelas (Kementrian Pendidikan)
Ruang Praktik Program Keahlian Seni Teater
a. Ruang praktik Program Keahlian Seni Teater berfungsi sebagai tempat
berlangsungnya kegiatan pembelajaran: olah tubuh dan gerak, olah
vokal,memainkan peran secara individu, appresiasi teater, pagelaran teater.
b. Luas minimum ruang praktik Program Keahlian Seni Teater adalah 256 m²,
untuk menampung 32 peserta didik meliputi: ruang praktik olah tubuh dan
gerak 48 m², ruang praktik olah vokal 48 m², ruang praktik appresiasi teater 48
m², ruang pagelaran teater 64 m², ruang penyimpanan dan instruktur 48 m².
c. Ruang praktik Program Keahlian Seni Teater dilengkapi prasarana sebagaimana
tercantum pada Tabel
No Jenis Rasio Deskripsi
1
Ruang Praktik olah tubuh dan
gerak 6 m²/peserta didik
Kapasitas untuk 8 peserta didik. Luas minimum adalah
48 m².
Lebar minimum adalah 6 m.
2
Ruang Praktik Olah Vokal
6 m²/peserta didik
Kapasitas untuk 8 peserta didik. Luas minimum adalah
48 m².
Lebar minimum adalah 6 m.
3
Ruang Praktik Apresiasi teater
6 m²/peserta didik
Kapasitas untuk 8 peserta didik. Luas minimum adalah
64 m².
Lebar minimum adalah 8 m.
4
Ruang pagelaran
8 m²/peserta didik
Kapasitas untuk 8 peserta didik. Luas minimum adalah
64 m².
Lebar minimum adalah 8 m.
5
Ruang
Penyimpanan dan
instruktur 4 m²/instruktur
Luas minimum adalah 48 m².
Lebar minimum adalah 6 m.
Standar Sarana pada Ruang Praktik Olah Tubuh dan Gerak
No Jenis Sarana Rasio Deskripsi
1
Perabot
1 set/ruang
Untuk minimum 8 peserta didik pada kegiatan mengolah tubuh dan gerak
1.1 Meja kerja 1.2 Kursi kerja/stool
1.4 Lemari simpan alat dan bahan
2
Peralatan
1 set/ruang
Untuk minimum 8 peserta didik pada kegiatan
mengolah dan gerak 2.1 Peralatan untuk
mengolah tubuh dan gerak
3
Media pendidikan
1 buah/ruang
Untuk mendukung minimum 8
peserta didik pada pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang
bersifat teori pengantar praktik
3.1 Papan tulis
4
Perlengkapan lain
Minimum 1 buah/ruang.
Untuk mendukung operasionalisasi peralatan yang memerlukan daya listrik.
4.1 Kotak kontak 4.2 Tempat sampah
Tabel 2.33 Sarana pelengkap ruang kelas (Kementrian Pendidikan)
Standar Sarana pada Ruang Praktik Olah Vokal
No Jenis Sarana Rasio Deskripsi
1
Perabot
1 set/ruang
Untuk minimum 8 peserta didik pada kegiatan mengolah vocal 1.1 Meja
kerja/partitur 1.2 Kursi kerja/stool
1.4 Lemari simpan alat dan bahan
2
Peralatan
1 set/ruang
Untuk minimum 8 peserta didik pada kegiatan mengolah vocal 2.1 Peralatan untuk
mengolah vocal
3
Media pendidikan
1 buah/ruang
Untuk mendukung minimum 8
peserta didik pada pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang
bersifat teori pengantar praktik
3.1 Papan tulis
4
Perlengkapan lain
Minimum 1 buah/ruang.
Untuk mendukung operasionalisasi peralatan yang memerlukan daya listrik.
4.1 Kotak kontak 4.2 Tempat sampah
Tabel 2.34 Sarana pelengkap ruang kelas (Kementrian Pendidikan)
Standar Sarana pada Ruang Praktik Appresiasi Teater
No Jenis Sarana Rasio Deskripsi
1
Perabot
1 set/ruang
Untuk minimum 8 peserta didik pada kegiatan mengolah vocal 1.1 Meja kerja
1.2 Kursi kerja/stool
1.4 Lemari simpan alat dan bahan
2
Peralatan
1 set/ruang
Untuk minimum 8 peserta didik pada kegiatan mengolah vocal 2.1 Peralatan untuk
apresiasi teater
3
Media pendidikan
1 buah/ruang
Untuk mendukung minimum 8
peserta didik pada pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang
bersifat teori pengantar praktik
3.1 Papan tulis
4
Perlengkapan lain
Minimum 1 buah/ruang.
Untuk mendukung operasionalisasi peralatan yang memerlukan daya listrik.
4.1 Kotak kontak 4.2 Tempat sampah
Tabel 2.35 Sarana pelengkap ruang kelas (Kementrian Pendidikan)
Standar Sarana pada Ruang Pagelaran Teater
No Jenis Sarana Rasio Deskripsi
1
Perabot
1 set/ruang
Untuk minimum 8 peserta didik pada kegiatan pagelaran teater 1.1 Meja kerja
1.2 Kursi kerja/stool
1.4 Lemari simpan alat dan bahan
2
Peralatan
1 set/ruang
Untuk minimum 8 peserta didik pada kegiatan pagelaran teater 2.1 Peralatan untuk
pagelaran teater
3
Media pendidikan
1 buah/ruang
Untuk mendukung minimum 8
peserta didik pada pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang
bersifat teori pengantar praktik
3.1 Papan tulis
4
Perlengkapan lain
Minimum 1 buah/ruang.
Untuk mendukung operasionalisasi peralatan yang memerlukan daya listrik.
4.1 Kotak kontak 4.2 Tempat sampah
Tabel 2.35 Sarana pelengkap ruang kelas (Kementrian Pendidikan)
Standar Sarana pada Ruang Penyimpanan dan Instruktur
No Jenis Sarana Rasio Deskripsi
1
Perabot
1 set/ruang
Untuk minimum 12 instruktur 1.1 Meja kerja
1.2 Kursi kerja 1.3 Rak alat dan Bahan
1.3 Lemari simpan alat dan bahan
2
Peralatan
1 set/ruang Untuk minimum 12 instruktur 2.1 Peralatan untuk
pembuatan patung
3
Media pendidikan
1 buah/ruang
Untuk pendataan kemajuan siswa dalam pencapaian
tugas praktik dan jadwal. 3.1 Papan data
4
Perlengkapan lain
Minimum 1 buah/ruang.
Untuk mendukung operasionalisasi peralatan yang memerlukan daya listrik
4.1 Kotak kontak 4.2 Tempat sampah
Tabel 2.35 Sarana pelengkap ruang kelas (Kementrian Pendidikan)
Gambar 2.37 Standar Ukuran Ruang Instruktur (Sumber Gbr : Olah data)
2.7.2 Dekripsi persyaratan dan kriteria ruang untuk Pengembagan dan Pembinaan Olahraga
Pada Tata Cara Perencanaan Teknik Bangunan Gedung Olahraga yang
dikeluarkan pemeritah untuk penyediaan dan perencanaan prasarana olahraga
menyatakan bahwa (Dalam hal ini klasifikasi ruang yang digunakan adalah
Gelanggang Tipe C
No Nama
Ruang
Klasifikasi
(jumlah minimal yang diperbolehkan )
Ukuran Deskripsi Fasilitas Pelengkap
1 Ruang Ganti Atlit
harus dapat langsung menuju lapangan melalui koridor yang berada dibawah tempat duduk penonton
Toilet Pria 2 buah bak cuci 4 buah peturasan 2 buah kakus Ruang Bilas Pria 9 buah shower Bangku panjang minimal 20 bangku
Toilet Wanita 4 buah bak cuci 4 buah cermin 4 buah kakus Ruang Bilas harus dibuat tertutup dengan jumlah minimal 20 buah
2 Ruang Ganti Pelatih Ruang Ganti Wasit
harus dapat langsung menuju lapangan melalui koridor yang berada dibawah tempat duduk penonton
1 buah bak cuci tangan
1 buah kakus; 1 buah ruang bilas tertutup 1 buah ruang simpan yang dilengkapi 2 buah tempat simpan dan bangku panjang 2 tempat duduk
4 Ruang P3K Min 15 m2
harus berada dekat dengan ruang ganti atau ruang bilas
1 buah tempat tidur untuk pemeriksaan 1 buah tempat tidur untuk perawatan 1 buah kakus yang mempunyai luas lantai dapat menampung 2 orang untuk kegiatan pemeriksaan dopping;
5 Ruang
Pemanasan Min 81 m
2
6 Ruang Latihan
Beban Min 80 m
2
7 Toilet Penonton
perbandingan penonton wanita dan pria adala 1:4 yang
penempatannya dipisahkan
Jumlah peturasan yang dibutuhkan minimal 1 buah untuk 100 penonton pria.
Jumlah kakus jongkok untuk wanita 1 buah kakus jonkok untuk 100 penonton wanita Jumlah bak cuci tangan yang dilengkapi cermin, dibutuhkan minimal
1 buah untuk 100 penonton wanita
8 Kantor Pengelola
Dapat menampung minimal 5m2 dengan luas yang
dibutuhkan minimal 5 m2 untuk setiap orang.
dilengkapi ruang untuk petugas keamanan
9 Gudang
gudang alat olahraga yang dibutuhkan 20m2 9 m2 untuk gudang dan alat
kebersihan;
10 Ruang Panel
harus diletakan dengan ruang staf teknik
11 Ruang Mesin
Tabel 2.36 Standar penyediaan dan perencanaan bangunan olahraga (Kementerian Pekerjaan Umum)
a. Tata cahaya
Tingkat penerangan, pencegahan silau serta sumber cahaya lampu harus
memenuhi ketentuan sebagai berikut :
1) Tingkat penerangan horizontal pada arena 1 m diatas permukaan lantai
untuk ke-3 kelas, sebesar :
(1) Untuk latihan dibutuhkan minimal 200 lux;
(2) Untuk pertandingan dibutuhkan minimal 300 lux
(3) Untuk pengambilan video dokumentasi dibutuhkan minimal 1000 lux tidak
menimbulkan bunyi bising yang mengganggu ruang arena dan penonton
15 Ruang Pers
Harus disediakan kabin untuk awak TV dan Film Toilet khusus untuk pria dan wanita masing-masing minimal 1 unit terdiri dari 1 kakus jongkok dan 1 bak cuci tangan
17 Tempat Parkir
jarak maksimal dari tempat parkir, pool atau tempat pemberhentian kendaraan umum menuju pintu masuk gedung olahraga 1500m
2) Penerangan buatan dan atau penerangan alami tidak boleh menimbulkan
penyilauan bagi para pemain;
3) Pencegahan silau akibat matahari harus sesuai dengan SK SNI T – 05 –
1989 – F, Departemen Pekerjaan Umum, tentang Tata Cara Penerangan
Alami Siang hari untuk rumah dan gedung;
4) Sumber cahaya lampu atau bukan harus diletakan dalam satu area pada
langit-langit sedemikian rupa sehingga sudut yang terjadi antara garis
yang menghubungkan sumber cahaya tersebut dengan titik terjauh dari
arena setinggi 1,5 m garis horizontalnya minimal 300, lihat
Gambar 2.36 Sudut sumber cahaya (kementrian pekerjaan umum)
5) Apabila gedung olahraga digunakan untuk menyelenggarakan lebih dari
satu kegiatan cabang olahraga, maka untuk masing-masing kegiatan harus
tersedia tata lampu yang sesuai untuk kegiatan yang dimaksud
6) Masing-masing tata lampu harus merupakan instalasi yang terpisah, satu
dengan lainnya;
7) Apabila menggunakan tata cahaya buatan, harus disediakan generator set
yang kapasitas dayanya minimum 60% dari daya terpasang, generator set
harus dapat bekerja maksimum 10 detik pada saat setelah aliran PLN
padam.
b. Tata Udara
Tata udara dapat menggunakan ventilasi alami atau ventilasi mekanis, serta
harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:
1) Apabila menggunakan ventilasi alami, maka harus memenuhi: