• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelaksanaan Program Health Environment Safety (HES) Leading Indicator Untuk Mencapai Lagging Indicator dI PT WIS Consortium Riau Tahun 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pelaksanaan Program Health Environment Safety (HES) Leading Indicator Untuk Mencapai Lagging Indicator dI PT WIS Consortium Riau Tahun 2015"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1.1 Latar Belakang

Diabad ke-21 sekarang ini, tingkat persaingan semakin ketat. Perkembangan pembangunan setelah Indonesia merdeka menimbulkan konsekuensi meningkatkan intensitas kerja yang mengakibatkan pula meningkatnya resiko kecelakaan di lingkungan kerja.

(2)

Perusahaan mulai sadar bahwa keselamatan setiap perkerja menjadi bagian terpenting dalam mengupayakan kemajuan bagi perusahaan itu sendiri. Banyak upaya dan strategi yang diberlakukan oleh perusahaan agar semakin maju dan berkembang. Selain menciptakan strategi baru, perusahaan juga mengkaji ulang tujuan strategi dalam persaingan dan mengevaluasi kemampuan internal perusahaan.

Perusahaan meyakini bahwa pekerja merupakan aset yang harus dipelihara dan dijaga keselamatannya. Dalam pasal 86 UU RI No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, dinyatakan bahwa setiap pekerja atau buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja, moral dan kesusilaan dan perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat serta nilai-nilai agama.

(3)

diantaranya adalah PT WIS Consortium Duri, Riau (PT WIS Consortium Duri, 2013).

(4)

orang pernah mendapat kecelakaan kerja. Kecelakaan yang terjadi diantaranya, kecelakaan saat berkendara dan tertimpa alat berat. (PT WIS Consortium Riau,2013).

Oleh sebab itu PT WIS Consortium Duri melakukan berbagai upaya terbaik untuk mengurangi angka kecelakaan kerja dan menjaga para pekerjanya agar tetap bisa selamat dalam bekerja. Hal tersebutlah yang mendorong PT WIS Consortium Duri memberlakukan suatu program pada perusahaannya, dimana program tersebut menjadi indikator awal yang dibuat untuk mendukung agar tercapainya indikator hasil yang diinginkan. Program-program Indikator awal tersebut disebut juga dengan Leading Indicator. Leading Indicator yang diberlakukan oleh PT WIS Consortium untuk duri area-13 terdiri dari beberapa program yang rutin dilakukan yaitu, Risk Management, HES Consultation and Communication, HES Inspection, Training and Development, Emergency Response Plan, HES Monitoring and Operational Control, HES Awareness and Campaign, HES Evaluation.

(5)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana pelaksanaan program Health Environment Safety (HES) leading indicator untuk mencapai lagging indicator di PT WIS Consortium Riau.

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui pelaksanaan program Leading Indicator di PT WIS Consortium Duri, Riau.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mendeskripsikan dan menjelaskan program HES yang dilaksanakan oleh PT WIS Consortium Riau.

2. Untuk mengetahui pencapaian Lagging Indicator dari pelaksanaan program Leading Indicator oleh PT WIS Consortium Duri.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Sebagai tambahan wawasan pengetahuan dan pengalaman penulis dalam menerapkan ilmu kesehatan dan keselamatan kerja (K3).

2. Untuk membantu mahasiswa lain mendapatkan pengetahuan mengenai program HES Leading Indicator.

Referensi

Dokumen terkait

Pada kolom grup, notasi yang ditampilkan berbeda (a,b dan c) hal itu menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kandungan karaginan yang signifikan antara rumput laut yang ditanam

Dari hasil pengukuran dan pengolahan data yang dilakukan, didapat bahwa terjadi perubahan tinggi muka tanah pada kawasan yang dilewati oleh patahan

Dokumentasi adalah Metode mencari data dengan hal-hal yang sifatnya tertulis. 24 Teknik tersebut didapat melalui kartu prestasi anak didik, artikel-artikel mengenai

[r]

Nisbah kelamin jantan ikan nila merah tertinggi ada pada perlakuan pemberian hormon 20 mg/kg pakan (perlakuan C) sebesar 86,31% dan perlakuan pemberian hormon 20 mg/kg pakan

Kerangka konseptual dalam penelitian ini menggambarkan bagaimana pengaruh dari perpindahan bandar udara Polonia, pembangunan Hermes Palace, dan perubahan Rencana

Beberapa tenaga kesehatan ikut terlibat dalam promosi susu formula (Purwanti, 2011). Peran tenaga kesehatan dalam pemberian kolostrum pada bayi baru lahir yang

Dalam hal ini guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan disekolah di tuntut untuk lebih kreatif dalam memberdayakan sarana dan prasarana olahraga yang dimiliki