BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan berkembangnya kehidupan manusia di muka bumi, semakin tinggi pula tingkat kebutuhan energi yang dibutuhkan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.Sampai saat ini, dalam upaya memenuhi kebutuhan energi mayoritas masyarakat masih menggunakan sumber energi dari bahan bakar fosil. Namun seiring berkembangnya kehidupan manusia, tingkat ketersediaan sumber energi dari bahan bakar fosil juga semakin sedikit jumlahnya (Sona dkk., 2014).
Berdasarkan pada kebutuhan energi yang semakin meningkat, manusia berlomba-lomba untuk membuat sumber energi alternatif untuk menggantikan sumber energi konvensional. Sumber energi alternatif dapat berasal dari sumber daya alam yang dapat diperbarui (renewable energy) seperti tenaga angin, air, sinar matahari dan gelombang laut (Sona dkk., 2014).
Indonesia merupakan negara kelautan terbesar di dunia. Luas laut Indonesia mencapai 5,8 juta km2atau mendekati 70% dari luas keseluruhan negara Indonesia. Akan tetapi, belum ada pemanfaatan potensi energi kelautan secara optimum terutama dalam membangkitkan tenaga listrik.Potensi energi laut dan samudera untuk menghasilkan listrik merupakan salah satu yang belum banyak diketahui masyarakat pada umumnya (Utami, 2010).
Pada dasarnya, prinsip kerja teknologi yang mengkonversi energi gelombang laut menjadi energi listrik adalah mengakumulasi energi gelombang laut untuk memutar turbin generator. Karena itu sangat penting memilih lokasi yang secara topografi memungkinkan akumulasi energi tersebut.Meskipun penelitian untuk mendapatkan teknologi yang optimal dalam mengkonversi energi gelombang laut masih terus dilakukan, saat ini ada beberapa alternatif teknologi yang dapat dipilih. Ada dua tipe teknologi yang digunakan, yaitu tipe tepi pantai (on shore) dan lepas pantai (off shore). Beberapa alternatif teknologi itu adalah dengan menggunakan sistem kolom air berosilasi atau disebut oscillating water
column (OWC),sistem Pelamis dan sistem Kanal (Tapered Channel) (Utami,2010).
Bertolak dari uraian sebelumnya, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi kemungkinan penerapan pembangkit listrik tenaga gelombang laut dengan menggunakan sistem oscillating water column atau kolom air berosilasi dan sistem pelamis di wilayah perairan pantai Pulau Sumatera bagian Utara.
1.2 Perumusan Masalah
Dengan memperhatikan permasalahan-permasalahan yang terjadi serta dampak yang ditimbulkan bagi manusia dan lingkungan sekitar, maka permasalahan dalam kajian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Seberapa besar daya dan energi yang dihasilkan oleh pembangkit listrik tenaga gelombang.
2. Pengaplikasian sistem oscillating water column, pelamis dan sistem kanal pada pembangkit listrik tenaga gelombang laut di perairan pantai Pulau Sumatera bagian Utara.
1.3 Pembatasan Masalah
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, maka penulis perlu membatasi masalah yang akan dibahas. Batasan masalah yang ditinjau dari penulisan tugas akhir ini adalah:
1. Dalam skripsi ini, akan difokuskan pada penghitungan daya yang dapat dihasilkan oleh pembangkit listrik tenaga gelombang laut dengan menggunakan sistem Oscillating Water Column, sistem Pelamis dan sistem Kanal di kawasan pesisir pantai Pulau Sumatera bagian Utara. 2. Perhitungan yang dilakukan berdasarkan data yang diambil pada
tanggal 08 Juni – 14 Juni 2016.
3. Prototipe sistem Oscillating Water Column yang digunakan adalah berdasarkan sistem Oscillating Water Column yang telah diterapkan di Pantai Baron Yogyakarta dengan efisiensi sistem sebesar 11,917 %.
4. Sistem Pelamis yang digunakan adalah berdasarkan sistem Pelamis yang ada di Portugal di Laut Agucadoura dengan efisiensi sebesar 20-30%.
5. Sistem Kanal yang digunakan di Toftestallen, Norwegia pada tahun 1988 telah rusak diterjang badai musim dingin yang selesai dibangun pada tahun 1985 sehingga keluaran daya listrik dan efisiensinya tidak diketahui.
I.4 Tujuan
Penulisan tugas akhir ini betujuan untuk mengetahui potensi kemungkinan penerapan pembangkit listrik tenaga gelombang laut dengan menggunakan sistem oscillating water column atau kolom air berosilasi, sistem pelamis dan sistem
kanal di pesisir pantai Pulau Sumatera Bagian Utara.
1.5 Manfaat
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Bagi penulis: Sebagai studi mahasiswa tentang mata kuliah yang berkaitan dengan Teknik Pantai yang telah didapat dalam proses belajar-mengajar di lingkungan kampus dengan mengaplikasikannya di lapangan. Salah satunya yaitu mahasiswa mengetahui sistem owc pada pemanfaatan energi terbarukan
2. Bagi akademik: Sebagai mutu pembelajaran dan dijadikan referensi bagi pihak-pihak yang membutuhkan penelitian ini.
3. Bagi masyarakat: Sebagai pengetahuan mengenai kondisi gelombang laut di Indonesia melalui pengukuran, analisis dan pengkajian data muka air laut untuk berbagai kegiatan yang berkaitan dengan laut atau pantai seperti pelayaran antar pulau, pencemaran laut, pengelolaan sumber daya hayati perairan atau pertahanan nasional.
1.6 Sistematika Penulisan
Rancangan sistematika penulisan secara keseluruhan pada penelitian ini terdiri dari 5 bab yang mana uraian masing-masing bab adalah sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan
Bab ini berisi latar belakang, tujuan, data umum dan ruang lingkup pengerjaan yang dilaksanakan serta sistematika penulisan laporan penelitian.
BAB II Tinjauan Pustaka
Bab ini mencakup segala hal yang dapat dijadikan dasar pengambilan tema penelitian, penentuan langkah pelaksanaan dan metode penganalisaan yang diambil dari beberapa pustaka yang temanya sesuai penelitian ini.
BAB III Metode Penelitian
Bab ini menguraikan tentang metode yang akan digunakan dan rencana kerja dari penelitian serta mendeskripsikan lokasi penelitian.
BAB IV Analisa Data dan Pembahasan
Bab ini merupakan analisa serta pembahasan tentang permasalahan, evaluasi dan perhitungan terhadap masalah yang ada di lokasi penelitian.
BAB V Kesimpulan dan Saran
Merupakan kesimpulan dari butir-butir hasil analisa dan pembahasan yang telah dilakukan. Kesimpulan juga disertai dengan rekomendasi saran yang ditujukan untuk penelitian selanjutnya atau penerapan hasil di lapangan.