BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
4.1 Gambaran Objek Penelitian
Pada mulanya Yayasan Kemakmuran Rejeki (YKR) Salatiga berdiri mempunyai tujuan untuk membantu jemaat gereja, khususnya Gereja Kristen Jawa (GKJ) dan bukan bertujuan membangun sekolahan. Kegiatan-kegiatan yayasan yang ada pada waktu itu hanya terbatas pada kursus-kursus, antara lain kursus pertanian, ekonomi, perikanan, perkoperasian dan pertukangan. Adapun peserta kursus dari anggota-anggota gereja, karena tujuan kursus adalah membantu ekonomi jemaat. Setelah menyelesaikan kursus mereka bekerja untuk gereja sehingga ekonomi jemaat dapat meningkat dan berkembang.
Tetapi lama kelamaan situasi menjadi lain dan Badan Pengurus Yayasan dibantu Pengurus Gereja memandang perlu untuk membangun sekolah. Maka pertama kali YKR mendirikan SMEP (Sekolah Menengah Ekonomi Pertama) pada tahun 1953 dan siswanya juga khusus dari anggota gereja. Karena anggota jemaat banyak yang tidak berminat memasukkan putra-putrinya ke SMEP, maka penerimaan siswa diselenggarakan untuk umum dalam arti dapat menerima siswa dari luar jemaat gereja. Sehingga animo ke SMEP makin banyak, untuk itu YKR jauh sebelumnya telah memikirkan bagaimana selanjutnya nanti setelah lulus dari SMEP. Maka sejak tanggal 1 Agustus 1958 didirikanlah SMEA Kristen Salatiga dengan SK Pendirian tgl. 1-8-1958 No. Pend/10/58 dengan tujuan menampung anak-anak yang telah selesai dari SMEP (yang telah diintegrasikan menjadi SMP Kristen Krida Dharma sejak tahun 1976).
mendapat status terdaftar dengan SK tgl.1-1-1972 no.KPPE/015/CIV/III/B/72. Kemudian mendapatkan ijin penyelenggaraan Sekolah Kejuruan dari Perwakilan Dep. P dan K Jawa Tengah Cq. Kepala kantor Pendidikan Ekonomi tgl. 15-12-1974 No.A-75/A-001 yang berlaku sejak tgl. 15-12-15-12-1974.
Sesuai dengan surat edaran BAKN no. 03/SE/1978 tgl. 25-3-1978 tentang pengangkatan Guru/Pegawai Subsidi menjadi Pegawai Negeri Sipil. Maka sejak tanggal 1 April 1978 semua Guru/Pegawai Subsidi langsung diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil, (yang pada waktu itu ada 6 guru subsidi dan 4 pegawai subsidi). Setelah itu semua guru/pegawai yang ingin menjadi PNS harus melalui test pegawai negeri. Nomor Statistik Sekolah (NSS) dengan no.NSS 342 036 201 002 diperoleh padatahun ajaran 1979/1980. Selanjutnya pada tgl 4-11-1985 mendapat piagam Nomor Data Sekolah (NDS) sebagai tanda tercatat dengan No.C 31014202 dari Direktorat Sekolah Swasta Jakarta.
Visi dan Misi SMK Kristen BM Salatiga :
1. Visi
Menjadi lembaga pendidikan yang menghasilkan sumber daya manusia sebagai tenaga menengah yang bermoral, berjiwa melayani dan profersional dalam ikut mewujudkan masyarakat yang damai, sejahtera, adil dan makmur.
2. Misi
Mengembangkan proses belajar mengajar yang kondusif dan menghantar siswa untuk memiliki ketrampilan serta keahlian yang memadai dengan didukung oleh tenaga pendidikan profesional;
Menyelenggarakan laboratorium yang relevan dengan keahlian dan ketrampilan tenaga menengah;
4.1.1 Gambaran Subjek Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMK Kristen BM Salatiga kelas 2 yang berjumlah 90 orang terdiri. Sedangkan untuk sampel diambil dari jumlah populasi siswa SMK Kristen BM Salatiga, teknik pengambilan sampel menggunakan rumus Slovin sehingga didapatkan jumlah sampel siswa MK Kristen BM Salatiga sebanyak 73 orang. Pembagian sampel ini dapat dilakukan menggunakan random sampling.
4.2 Analisis Pendahuluan
4.2.1 Analisis Deskriptif
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada Pengaruh Kemandirian Belajar dan Interaksi Sosial terhadap Literasi Keuangan Dikalangan Siswa Kelas 2 SMK Kristen BM Salatiga. Penelitian ini terdiri dari dua variabel bebas terikat. Berkaitan dengan permasalahan yang diteliti, mka dalam penelitian ini dibutuhkan tiga macam data, yaitu :
1. Data Kemandirian Belajar sebagai variabel bebas (X1)
2. Data Interaksi Sosial sebagai variabel bebas (X2)
3. Data Literasi Keungan sebagai variabel terikat (Y)
Pada penelitian ini dilakukan analisis deskriptif dengan memberi gambaran tentang jumlah data, range, minimum, maksismum, mean, dan standar deviasi serta variance. Data dikumpulkan dengan menggunkan kemudian dianalisis dengan bantuan komputer program SPSS 16.0
Tabel 4.1 Statistik Desrkriptif
Descriptive Statistics
N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance
Kemandirian 73 19 14 33 24.18 4.461 19.898
Interaksi 73 20 15 35 28.32 4.362 19.024
Literasi 73 14 11 25 19.01 3.446 11.875
Valid N (listwise) 73
Berdasarkan tabel 4.1 variabel Kemandirian Belajar menunjukan bahwa jumlah data (N) sebanyak 73 mempunyai nilai rata – rata (mean) 24,18 dengan nilai maksimum 33 dan nilai minimum 14 serta standar deviasinya sebesar 4,461 sedangkan variancenya sebesar 19,898. Variabel Interaksi Sosial menunjukan bahwa jumlah (N) sebanyak 73 mempunyai nilai rata – rata (mean) 28,32 dengan nilai maksimum 35 dan nilai minimum 15 serta standar deviasinya sebesar 4.362 sedangkan variancenya sebesar 19,024. Variabel Literasi Keungan menunjukan bhwa jumlah data (N) sebanyak 73 mempunyai nilai rata – rata (mean) 19,01 dengan nilai maksimum 25 dan nilai minimum 11 serta standar deviasinya sebesar 3,446 sedangkan variancenya sebesar 11,875. Untuk memperjelas data – data penelitian dibuat tabel distribusi frekuendi pada masing – masing variabel sebagai berikut :
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Variabel Kemandirian Belajar Siswa Kelas 2 SMK Kristen BM Salatiga
Sumber: Data primer yang diolah, 2017
Berdasarkan tabel 4.2 menunjukan distribusi frekuensi variabel kemandirian belajar. Distribusi frekuensi menjelaskan bahwa 4 responden berada pada kategori sangat rendah (5,5%) terdapat 16 responden berada dalam kategori rendah (21,9%) terdapat 25 responden berada pada kategori sedang (34,2%) terdapat 22 responden berada pada kategori tinggi (30,1%) dan 6 responden berada pada kategori sangat tinggi (8,2%).
Interval
Frequency Percent Valid Percent
Pada tabel menunjukan bahwa variabel kemandirian memiliki kecenderungan sedang. Kecenderungan sedang terebut sebesar (34,2%) atau sebanyak 25 siswa.
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Variabel interaksi sosial Siswa Kleas 2 SMK Kristen BM Salatiga
Sumber: Data primer yang diolah, 2017
Berdasarkan tabel 4.3 menunjukan distribusi frekuensi variabel interaksi sosial. Distri busi frekuensi menjelaskan bahwa 1 responden berada pada kategori sangat rendah (1,4%) Terdapat 7 responden berada dalam kategori rendah (9,6%) terdapat 38 responden berada pada kategori sedang (52%) terdapat 23 responden berada pada kategori tinggi (31,5%) dan 4 responden berada pada kategori sangat tinggi (5,5%).
Pada tabel menunjukan bahwa variabel interaksi sosial memiliki kecenderungan sedang. Kecenderungan sedang terebut sebesar (52%) atau sebanyak 38 siswa.
Interval
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 15-18 1 1.4 1.4 1.4
19-22 7 9.6 9.6 11.0
23-26 16 21.9 21.9 32.9
27-30 22 30.1 30.1 63.0
31-34 23 31.5 31.5 94.5
35-38 4 5.5 5.5 100.0
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Variabel literasi Keungan Siswa Kelas 2 SMK Kristen BM Salatiga
Sumber: Data primer yang diolah, 2017
Berdasarkan tabel 4.4 menunjukan distribusi frekuensi variabel literasi keuangan. Distri busi frekuensi menjelaskan bahwa 4 responden berada pada kategori sangat rendah (5,5%) Terdapat 11 responden berada dalam kategori rendah (15,1%) terdapat 23 responden berada pada kategori sedang (31,5%) terdapat 20 responden berada pada kategori tinggi (27,4%) dan 15 responden berada pada kategori sangat tinggi (20,5%).
Pada tabel menunjukan bahwa variabel literasi keuangan memiliki kecenderungan sedang. Kecenderungan sedang terebut sebesar (31,5%) atau sebanyak 23 siswa.
Interval
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 11-13 4 5.5 5.5 5.5
14-16 11 15.1 15.1 20.5
17-19 23 31.5 31.5 52.1
20-22 20 27.4 27.4 79.5
23-25 15 20.5 20.5 100.0
4.3 Uji Asumsi
4.3.1 Uji Normalitas
Hasil dari uji normalitas data menunjukkan bahwa setiap variabel dalam penelitian ini berdistribusi normal. Hal ini ditunjukan dengan nilai Asymp. Sig yang lebih dari 0,05. Hasil dari uji normalitas ditunjukan dengan tabel sebagai berikut:
Tabel 4.5
Hasil Uji Normalitas Data
Pengaruh Kemandirian Belajar dan Interaksi Sosial Terhadap Literasi Keuangan
Sumber : Data primer yang diolah, 2017
Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan nilai signifikansi variabel kemandirian belajar 0,368, interaksi sosial 0,287, dan ;iterasi keuangan 0,566 lebih besar dari alpha 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa distribusi data dari
masing – masing variabel berdistribusi normal.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Kemandirian Interaksi literasi
N 73 73 73
Normal Parametersa Mean 3,02 4,04 3,80
Std. Deviation ,558 ,623 ,689 Most Extreme
Differences
Absolute .108 .115 .092
Positive .086 .063 .077
Negative -.108 -.115 -.092
Kolmogorov-Smirnov Z .919 .985 .787
Asymp. Sig. (2-tailed) .368 .287 .566
4.3.2. Uji Linieritas
Tabel 4.6
Hasil Uji Linieritas Data
Pengaruh Kemandirian Belajar Terhadap Literasi Keuangan
ANOVA Table
Deviation from Linearity 249.412 16 15.588 1.801 .055
Within Groups 476.022 55 8.655
Total 854.986 72
Sumber: Data primer yang diolah,2017
Hasil tabel 4.6 uji analisis menunjukan bahwa variabel kemandirian belajar memperoleh Fhitung=1,801 dengan nilai signifikansi 0,055 lebih besar dari 0,05. Yang berarti data kemandirian belajar dan literasi keuangan dalam penelitian ini Linier
Tabel 4.7
Hasil Uji Linieritas Data
Pengaruh Interaksi Sosial Terhadap Literasi Keuangan
ANOVA Table
Deviation from Linearity 155.939 15 10.396 1.120 .361
Within Groups 519.670 56 9.280
Total 854.986 72
Sumber: Data primer yang diolah, 2017
4.4 Analisis Lanjutan
4.4.1 Uji Hipotesis
Pengaruh Kemandirian Belajar dan Interaksi Sosial Terhadap Literasi Keuangan Dikalangan Siswa Kelas 2 SMK Kristen BM Salatiga. (Y= a + b1X1 +
b2X2 + e) hipotesis dalam penelitian ini yaitu terdapat pengaruh kemandirian
belajar dan interaksi sosial terhadap literasi keuangan dikalangan siswa kelas 2 SMK Kristen BM Salatiga. Untuk mengetahui besarnya kemandirian belajar (X1)
dan interaksi sosial (X2) terhadap literaksi keuangan dikalangan sisiwa kelas 2
SMK Kristen BM Salatiga digunakan analisis regresi berganda. Adapun pengujian hipotesisnya sebagai berikut :
Ha : Terdapat pengeruh kemandirian belajar dan interaksi sosial terhadap literasi
keuangan dikalangan siswa kelas 2 SMK Kristen BM Salatiga.
Ho : Tidak terdapat pengeruh kemandirian belajar dan interaksi sosial terhadap
literasi keuangan dikalangan siswa kelas 2 SMK Kristen BM Salatiga. Untuk mengetahui apakah kemandirian belajarbersifat prediktif / tidak, maka dilakukan analisis regresi berganda.
4.4.2. Analsis Regresi Sederhana
Analisis regresi sederhana digunakan untuk mengetahui pengaruh satu variabel independen terhadap variabel dependen
4.4.2.1. Persamaan Regresi Sederhana Kemandirian Belajar Terhadap Literasi Keuangan
Persamaan regresi sederhana yang dipakai menunjukan pengaruh kemandirian belajar terhadap literasi keuangan siswa adalah sebagai berikut:
Y = a + b1X1
Tabel 4.8
Regresi Sederhana Kemandirian Belajar Terhadap Literasi Keuangan
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 11.743 2.076 5.657 .000
Kemandirian .301 .084 .389 3.561 .001
a. Dependent Variable: literasi
Sumber: Data primer yang diolah,2017
Tabel 4.8 menunjukan regresi variabel kemandirian belajar terhadap literasi keuanagan siswa yaitu Y = 11,743+0,301 yang berarti jika kemanidrian belajar meningkat 1% maka akan meningkatkan literasi keuangan sebesar 0,301. Koefisien bernilai positif berarti terjadi pengaruh yang yang positif antara kemandirian belajar terhadap literasi keuangan siswa, semakin tinggi kemandirian belajar maka semakin tinggi literasi keuanagn.
4.4.2.2. Persamaan Regresi Sederhana Interaksi Sosial Terhadap Literasi Keuangan Siswa
Persamaan regresi sederhana yang dipakai untuk menunjukan pengaruh interaksi sosial terhadap literasi keuangan adalah sebagai berikut :
Y= a+b2X2
Tabel 4.9
Regresi Sederhana Interaksi Sosial Terhadap Literasi Keuangan Siswa
Coefficientsa
Tabel 4.9 menunjukan persamaan regresi sederhana variabel interaksi sosial terhadap literasi keuangan yitu Y= 8,767+0,362 yang berarti jika interaksi sosial meningkat 1% maka akan meningkatkan literasi keuangan sebesar 0,362 Koefisien bernilai positif berarti terjadi pengaruh yang yang positif antara interaksi sosial terhadap literasi keuangan sisiwa, semakin tinggi interaksi sosial maka semakin tinggi literasi keuangan siswa.
4.4.3 Analisis Regresi Berganda
Teknik analisis Teknik analisis regresi berganda bertujuan untuk mencari besarnya pengaruh antara dua variabel bebas (X), yaitu variabel kemandirian belajar (X1) dan interaksi sosial (X2) secara simultan (bersama – sama) dengan
variabel Y yaitu literasi keuangan. Mencari besarnya pengaruh dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. Persamaan dalam analisis regresi berganda dapat ditulis sebagai berikut:
Y= a + b1X1 + b2X2
4.4.3.1 Pengujian Hipotesis Secara Parsial ( Uji t )
Tabel 4.10 Uji t
Y= 6,420 + 0,188X1 + 0,284X2 Persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan
sebagai berikut :
a. Konstanta sebesar 6,420, artinya jika kemandirian belajar dan interaksi sosial nilainya adalah 0 maka maka literasi keuangan adalah 6,420.
b. Koefisien regresi variabel kemandirian belajar sebesar diperoleh nilai thitung(2,168) > ttabel(1,994) dengan nilai signifikansi t sebesar 0,034 < 0,05
dan koefisien regresi (b1) sebesar 0,188. Karena nilai signifikansi t < 0,05
maka hipotesis pertma berbunyi “terdapat pengaruh positif dan signifikan kemandirian belajar terhadap literasi keuangan dikalan siswa SMK Kristen BM Salatiga. Artinya semakin besar nilai pengaruh kemandirian belajar, maka nilai literasi kaungan siswa semakin besar.
c. Koefisisen regresi variabel interaksi sosial diperoleh nilai thitung(3,195) >
ttabel(1,994) dengan nilai signifikansi t sebesar 0,002 < 0,05 dan koefisien
regresi (b2) sebesar 0,284. Karena nilai signifikansi t < 0,05 maka hipotesisnya berbunyi “ terdapat pengaruh positif dan signifikan interaksi sosial terhadap literasi keuangan dikalan siswa SMK Kristen BM Salatiga. Artinya semakin besar nilai pengaruh interaksi sosial, maka nilai literasi kaungan siswa semakin besar.
4.4.3.2 Uji Hipotesis Secara Simultan ( Uji F )
(menerima Ha) yang berarti variabel kemandirian belajar dan interaksi sosial
secara bersama – sama mempengaruhi litersi keuangan dan sebaliknya apabila Fhitung<Ftabel maka Ho diterima (Ha ditolak) yang berarti kemandirian belajar dan
interaksi sosial secara bersama – sama tidak mempengaruhi kinerja karyawan. Hasil analisis uji F sebagai berikut :
Tabel 4.11 Uji F
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 221.886 2 110.943 12.267 .000a
Residual 633.100 70 9.044
Total 854.986 72
a. Predictors: (Constant), interaksi, kemandirian
b. Dependent Variable: literasi
Sumber: Data primer yang diolah, 2017
Berdasarkan data hasil perhitungan secara silmutan pengaruh kemandirian belajar dan interaksi sosial terhadap literasi keuangan dengan menggunakan program SPSS 16.0 diperoleh Fhitung sebesar (12,267) sedangkan Ftabel untuk nilai
n= 73 sebesar (3,13) didapatkan Fhitung>Ftabel, maka dari itu Fhitung (12,267) > Ftabel (3,13) hipotesis berbunyi “secara bersama—sama terdapat pengaruh positif antar kemandirian belajar (X1) dan interaksi sosial (X2) terhadap literasi keuangan
dikalangan siswa kelas 2 SMK Kristen BM Salatiga.
4.4.3.3 Koefisien Diterminasi (R2)
Tabel 4.12
Koefisien Ditermiasi Kemandirian Belajar dan Interaksi Sosial terhadap Literasi Keuangan Sumber: Data primer yang diolah, 2017
Berdasarkan tabel 4.10 besarnya pengaruh kemandirian belajar dan interaksi sosial terhadap literasi keuangan dapat diketahui melalui koefisien determinan Rsquare. Hasil perhitungan koefisien determinasi diperoleh sebesar Rsquare 0,260 atau 26%. Dapat dikatakan bahwa sebesar 26% literasi keuangan dapat dipengaruhi oleh kemandirian belajar dan interaksi sosial , sedangkan sisanya sebesar 74% dipengaruhi variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini .
4.5 Pembahasan Hasil Analisis
Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Owen
(Romadoni,2015) “Menyatakan bahwa untuk memiliki ketrampilan mengelola
keuangannya sendiri dengan baik, paling tidak anak harus dilatih dalam hal menabung, mengelola uang saku, melakukan pekerjaan ringan di luar rumah,
berderma dan berinvestasi”. Dengan demikian siswa diharapkan mampu belajar secara mandir tentang mengelola keuangan pribadinya tanpa ada paksaan dari dalam maupundari luar diri siswa, sehingga siswa mempunyai kesadaran bahwa literasi keuangan sangat penting untuk dipelajari supaya siswa dapat mengelola kuangan pribadinya guna keberlangsungan hidup mendatang. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan hasil penelitian ini menunjukan adanya pengaruh kemandirian belajar terhadap literasi keuangan.
sebesar 0,301. Koefisien bernilai positif berarti terjadi pengaruh yang positif antara kemandirian belajar terhadap literasi keuangan siswa, semakin tinggi kemandirian belajar maka semakin tinggi literasi keuangan.
Berdasarkan hasil penelitian regresi berganda kemandirian belajar diperoleh nilai thitung(2,168) > ttabel(1,994) dengan nilai signifikansi t sebesar 0,034
dan koefisien regresi (b1) sebesar 0,188. Karena nilai signifikansi (0,034) < 0,05
dan koefisien regresi mempunyai nilai positif, maka dapat disimpikan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan kemandirian belajar terhadap literasi keuangan dikalan siswa kelas 2 SMK Kristen BM Salatiga. Artinya semakin besar nilai pengaruh kemandirian belajar, maka nilai literasi kaungan semakin besar. Semaksin mandiri dalam blajar tentang keungan maka siswa semakin memahami pentingnya literasi keuangan oleh sebab itu siswa mampu mengelola keuangannya sendiri untuk kebutuhan jangka panjang dan kebutuhan yang mendesak.
Interaksis sosial sangat penting bagi siswa dilah dari banyaknya waktu yang dihabiskan untuk berinteraksi dengan teman sebaya semakin terpengaruh oleh kelompok teman sebaya itu. Kondisi tersebut sedikit banyak berpengaruh terhadap perilaku pengelolaan uang mereka seperti berhemat dan menabung. Penelitian ini sejalan dengan Mendari dan Kewal (2013) “Edukasi financial adalah proses panjang yang memacu individu untuk memiliki rencana keuangan di masa depan demi mendapatkan kesejahteraan sesuai dengan pola dan gaya
hidup yang dijalani”. Rencana keuangan tidak hanya untuk individu saja namun juga terlekat pada masyarakat luas karena adanya interaksi sosial. Keeratan hubungan antar siswa mampu mempengaruhi siswa liain dalam mengelola keuangannya. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan hasil penelitian ini menunjukan adanya pengaruh interaksi sosil terhadap literasi keuangan.
berdasarkan hasil penelitian interaksi sosial diperoleh nilai thitung(3,195) >
ttabel(1,994) dengan nilai signifikansi t sebesar 0,002 dan koefisien regresi (b2)
sebesar 0,284. Karena nilai signifikansi 0,002 < 0,05 dan koefisien regresi mempunyai nilai positif, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan interaksi sosial terhadap literasi keuangan dikalan siswa kelas 2 SMK Kristen BM Salatiga. Artinya semakin besar nilai pengaruh interaksi sosial, maka nilai literasi kaungan semakin besar. Menunjukan bahwa interaksi sosial memegang peran yang cukup penting dalam literasi keuanagn. Banyaknya waktu yang dihabiskan dan interaksi yang dilakukan bersama teman sebaya maka semakin berpengaruh. Kondisi tersebut sedikit banyak berpengaruh pengaruh terhadap literasi keuangan dan kemudiang mengarah pada perilaku pengelolaan keuangaan pribadinya.
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dengan menggunakan pengujian secara statistik yaitu pengujin regresi sederhana dan berganda dengan menggunakan bantuan program komputer SPPP 16.0 for winndows diperoleh hasil uji regresi berganda sebagai berikut Y= 6,420 + 0,188X1 + 0,284X2 maka
persamaan tersebut dapat diartikan bahwa nilai hasil kemandirian belajar 0,188 dan interaksi sosial 0,284 dan konstanta 6,420. Jika kemandirian belajar dan interaksi sosial sebesar 0 maka literasi keuangan siswa adalah sebesar 6,420. Koefisien regresi dari masing-masing variabekl independen bernilai positif, artinya varibale kemandirian belajar dan interaksi sosila secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap literasi keuangan siswa. Dibandingkan regresi
berganda nilai β untuk variabel kemandirian belajar dan interaksi sosial sebesar
11,743 dan 8,767 regresi sederhana lebih besar untuk setiap masing-masig vaiabel.
dapat berpengaruh pada pengelolaan uang yang tepat, proteksi, meningkatkan tabungan dan mampu mengelola pengeluaran, siswa juga bisa bertukar pikiran dengan teman tentang cara pengelolaan keuangan yang baik. Literasi keuangan dikalangan siswa kelas 2 SMK Kristen BM Salatiga sudah dikatakan baik yaitu (31,5%). Pengelolaan keuangan yang baik perlu adanya pemahaman tentang literasi keuangan. Kemandirian belajar dan interaksi sosial merupakan salah satu faktor penting dalam literasi keuangan dikalangan siswa. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan hasil penelitian ini menunjukan adanya pengaruh kemandirian belajar dan interaksi sosil terhadap literasi keuangan.
Kemandirian belajar dan interaksi sosial secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap literasi keuangan dikalangan siswa kelas 2 SMK Kristen BM Salatiga. Hal ini ditunjukan dengan hasil pengujian dengan uji F yang diperoleh nilai Fhitung sebesar (12,267) dengan nilai signifikan F sebesar
(0,000) sedangkan Ftabel untuk nilai n= 73 sebesar (3,13) didapatkan Fhitung>Ftabel dan nilai signifikansinya <α (0,05) maka dari itu Fhitung (12,267) > Ftabel (3,13) sedangkan nilai signifikansinya (0,000) <α (0,05), maka hal ini berarti bahwa
kemandirian belajar dan interaksi sosial secara bersama-sama berpengaruh terhadap literasi keuangan dikalangan sisiwa kelas 2 SMK Kristen BM Salatiga.