• Tidak ada hasil yang ditemukan

S SOS 1202882 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "S SOS 1202882 Chapter3"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITAN 1.1Desain Penelitian

Peneliti menggunakan Desain penelitian studi kasus dikarenakan peneliti

lebih memfokuskan penelitian terhadap suatu fenomena atau kasus yang ingin

dipahami secara mendalam dengan mengabaikan fenomena lain. fenomena

tersebut yaitu gaya hidup masyrakat Desa Cibodas sebagai Desa wisata, dari

fenomena tersebut peneliti mengkaji tentang bagaimana fenomena tersebut terjadi

dan dampak yang ditimbulkan fenomena tersebut dalam masyarakat sekitarnya.

Selama penelitian melakukan pengamatan secara mendalam terhadap fenomena

mengenai gaya hidup masyarakat Cibodas sebagai Desa wisata, dengan

melakukan hal tersebut peneliti memiliki banyak persiapan untuk mendapatkan

informasi secara lengkap dan mendalam.

Untuk menjawab pertaanyaan masalah diatas peneliti menggunakan Desain

penelitian studi kasus. Stake (dalam Creswell 2010) menjelaskan bahwa :

Studi kasus merupakan strategi penelitian dimana di dalamnya peneliti menyelidiki secara cermat suatu program, peristiwa, aktivitas, proses, atau sekelompok individu. Kasus-kasus dibatasi oleh waktu dan aktivitas, dan peneliti mengumpulkan informasi secara lengkap dengan menggunakan berbagai prosedur pengumpulan data berdasarkan waktu yang telah ditentukan. (hlm. 20).

Sebagaimana penelitian kualitatif, Desain penelitian dalam penelitian ini

bersifat umum, fleksibel, berkembang dan muncul dalam proses penelitian. Meski

bersifat fleksibel, penelitian ini tetap mengacu pada rumusan masalah penelitian.

Langkah pertama yang dilakukan peneliti yaitu mengidentifikasi mengenai gaya

hidup masyarakat Desa Cibodas, dalam hal ini peneliti menekankan pada gaya

hidup masyarakat seperti cara berpakaian, cara kerja konsumsi, termasuk pilihan

bacaan, bagaimana individu mengisi kesehariannya. Gaya hidup masyarakat

berubah akibat hubungan dengan wisatawan yang berinteraksi dan saling bertukar

(2)

1.2 Partisipan dan Tempat Penelitian

1.2.1 Partisipan

Partisipan merupakan pihak-pihak yang menjadi sumber yang dapat

memberikan informasi, maka partisipasi dalam penelitian ini adalah Masyarakat

yang bertempat tinggal disekitar objek wisata Desa Cibodas, anggota keluarga

yang terlibat dalam kegiatan di kawasan wisata, tokoh-tokoh masyarakat Desa

Cibodas yang mengetahui pembangunan Desa wisata Cibodas. Karakteristik yang

telah ditentukan untuk menentukan responden bertujuan untuk memudahkan

peneliti untuk mendapatkan data yang akurat dan sesuai dengan yang dibutuhkan

dalam penelitian ini. Adapun rincian informan sebagai berikut:

Tabel 3.2 Identitas Informan

No Informan Usia Pekerjaan Pendidikan

terakhir

1. Ibu Nining 43 tahun Penjual bubur SD

2. Bapak Aceng 40 tahun Kasi pemerintahan S1

3. Bapak Encep 50 tahun Driver di Lembah

Bougenville

SMA

4. Ibu Erna 55 tahun Ibu rumah

tanggapan

SD

5. Ibu Siti 33 tahun Ibu rumah

tanggapan

SD

6. Bapak Emon 77 tahun Pensiunan SD (SR)

7. D. Sukaya 54 tahun Kepala Desa SLTA

8. Ibu Erni 35 tahun Pedagang SD

9. Ibu Yuni 24 tahun Ibu rumah tangga SMP

(3)

11. Bapak Yuri 30 tahun Petani sayur SMP

12. Bapak Ayi 42 tahun Petani SD

1.2.2 Tempat Penelitian

Penelitian ini berlokasi di Desa Cibodas kecamatan Lembang yang terletak

1.260 mdpl di atas ketinggian laut. Desa Cibodas memiliki luas wilayah sebesar

1.273,44 hektar. Pada bagian utara Desa Cibodas berbatasan dengan Desa

Wangunharja, sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Cimenyan, sebelah barat

berbatasan dengan Desa Langensari, dan sebelah timur berbatasan dengan Desa

Suntenjaya.

1.3 Teknik Pengumpulan Data

1.3.1 Wawancara

Teknik pengumpul data lain yang sering digunakan oleh para peneliti di

lapangan adalah teknik wawancara, yaitu pertemuan langsung yang direncanakan

antara pewawancara dan yang diwawancarai untuk memberikan atau menerima

informasi tertentu (Sukardi, 2006, hlm. 53).

Wawancara mendalam adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan

penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dan

informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan

pedoman (guide) wawancara, di mana pewawancara dan informan terlibat dalam

kehidupan sosial yang relatif lama.

Wawancara mendalam dilakukan secara fleksibel, misalnya mengobrol

dengan informan ketika informan melakukan kegiatan dengan peneliti. Oleh

karena itu, peneliti menggunakan metode wawancara semi terstruktur untuk

menemukan permasalahan secara lebih terbuka. Peneliti membuat pedoman

wawancara berupa pokok-pokok pertanyaan yang berhubungan dengan

permasalahan, kemudian ketika proses wawancara berlangsung mengikuti situasi

(4)

peneliti harus bisa mengarahkan. Wawancara dilakukan berulang kali dengan

seluruh informan hingga mendapatkan data-data yang dibutuhkan secara akurat.

Untuk mempermudah dan membantu kegiatan wawancara mendalam,

peneliti akan menggunakan alat bantu berupaperekam suara dan kamera. Perekam

suara digunakan untuk merekam percakapan selama wawancara agar peneliti

dapat memeriksa ulang hasil wawancara atau data-data sebagai bukti penelitian.

Kamera digunakan untuk mengambil gambar ketika wawancara dilakukan sebagai

dokumentasi bahwa peneliti melakukan wawancara terhadap informan.

Jadi, peneliti akan menggunakan metode wawancara secara langsung dan

mendalam kepada pengelola pariwisata, wisatawan, penjabat desa, tokoh

masyarakat serta masyarakat setempat yang bertempat tinggal di Desa Cibodas

kecamatan Lembang ataupun mereka yang ikut andil dalam kegiatan pariwisata

tersebut. Wawancara mendalam sangat penting dilakukan untuk memperoleh

banyak informasi yang akurat berkaitan dengan permasalahan yang sedang

diteliti.

1.3.2 Observasi

Sebagai metode ilmiah observasi biasa diartikan sebagai pengamatan dan

pencatatan fenomena-fenomena yang diselidiki secara sistematik. Dalam arti yang

luas observasi sebenarnya tidak hanya terbatas kepada pengamatan yang

dilakukan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Observasi dilakukan

untuk mendapatkan data mengenai gaya hidup masyarakat Desa Cibodas sebagai

kawasan Desa wisata. Observasi dilakukan dengan cara menganati gaya hidup

masyarakat dalam kegiatan sehari-hari di lingkungan masyarakat. Observasi

dilakukan pada waktu-waktu tertentu untuk melihat gaya hidup masyarakat Desa

Cibodas.

1.3.3 Dokumentasi

Studi dokumentasi yang dilakukan dalam penelitian ini dengan cara

mengkaji dokumen-dokumen profil desa Cibodas sehingga dapat dikaji keadaan

masyarakatnya. Dokumentasi ini dimaksudkan untuk memperkuat data hasil

(5)

masyarakat desa Cibodas. Jenis dokumen yang digunakan dapat berupa dokumen

pemerintah yang berasal dari kantor desa.

Dokumen dapat berupa surat-surat, buku-buku, arsip, notulen, modul,

majalah, dan catatan-catatan. Studi dokumentasi adalah mengumpulkan sejumlah

dokumen yang diperlukan sebagai bahan data informasi sesuai dengan masalah

penelitian, seperti peta, data statistik, jumlah dan data penduduk; grafik, gambar,

surat-surat, foto, akte. (Danial, 2009, hlm. 79).

Menurut Guba dan Lincoln (dalam Bungin, 2011) dokumentasi yaitu:

Setiap bahan tertulis ataupun film lain dari record, yang tidak dipersiapkan karena adanya permintaan seorang penyidik. Dokumen adalah suatu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan pencatatan atau pengutipan data dari dokumen yang ada dilokasi penelitian (hlm. 161).

Penelitian ini akan menggunakan metode pengumpulan data dokumentasi

sehingga peneliti dapat melihat secara langsung serta menganalisis berbagai

dokumen yang berhubungan dengan gaya hidup masyarakat dan perkembangan

pariwisata yang ada di Desa Cibodas kecamatan Lembang.

1.3.4 Studi Literatur

Studi litelatur yaitu mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan

masalah yang menjadi pokok bahasan dengan objek penelitian. Hal ini merujuk

pendapat (Kartono, 1996) yang mengemukakan bahwa :

Studi literatur adalah teknik penelitian yang dapat berupa informasi-informasi data-data yang berhubungan dengan masalah yang diteliti yang di dapat dari buku-buku, majalah, naskah-naskah, kisah sejarah, dokumentasi-dokumentasi, dan lain-lain. (hlm. 33)

Sehingga dengan studi literatur ini digunakan untuk memperoleh data empiris

yang relevan dan berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti.

1.3.5 Penelitian Kepustakaan

Penelitian kepustakaan dilakukan melalui pembelajaran buku-buku,

jurnal-jurnal dan penelitian-penelitian/skripsi yang telah ada sebelumnya yang terkait

(6)

terdapat dalam majalah, koran, maupun didapat dari media elektronik melalui

internet research.

1.4 Instrumen Penelitian

Instrument dalam penelitian digunakan untuk mengumpulkan data. Dalam

penelitian kualitatif ini instrument utamanya adalah penulis sendiri. Sugiyono

(2005, hlm. 59) menyatakan bahwa, “Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi

instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri”. Selanjutnya Nasution

(dalam Sugiyono, 2009) menyatakan bahwa:

Dalam penelitian kualitatif tidak ada pilihan lain daripada menjadikan manusia sebagai instrument penelitian utama. Alasannya ialah segala sesuatu belum mempunyai bentuk yang pasti. Masalah, focus penelitian, prosedur penelitian, hipotesis yang digunakan, bahkan hasil yang didapatkan itu semua tidak dapat ditentukan secara pasti dan jelas sebelumnya. segala sesuatu masih perlu dikembangkan sepanjang penelitian itu. (hlm. 60).

Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian

adalah peneliti itu sendiri yang menjadi instrumen adalah peneliti sendiri. Tetapi

setelah masalahnya yang akan dipelajari jelas, maka dapat dikembangkan menjadi

suatu instrumen.

Berdasarkan dua pernyataan tersebut dapat dipahami bahwa dalam

penelitian kualitatif pada awalnya dimana permasalahan belum jelas dan pasti,

maka yang menjadi instrument adalah peneliti sendiri. Tetapi setelah masalahnya

yang akan dipelajari jelas, maka dapat dikembangkan suatu instrumen. Saat

melakukan penelitain peneliti dibantu oleh beberapa pedoman seperti pedoman

wawancar dan pedoman observasi

Pedoman wawancara dan pedoman observasi mempermudah peneliti

untuk melakukan penelitian dalam menjawab masalah yang telah dirumuskan.

Karena terkadang, peneliti mengalami kesulitan dalam mengajukan pertanyaan

yang relevan.

1.5 Penyusunan Alat dan Pengumpulan Data

Penyusunan alat dan pengumpulan data diperlukan untuk mempermudah

peneliti dalam mengumpulkan data hasil observasi dan wawancara. Adapun

(7)

1.5.1 Tahap Persiapan

Dalam tahapan persiapan langkah awal yang dilakukan oleh peneliti

adalah mencari informasi mengenai pengelola pariwisata, aparatur Desa, tokoh

masyarakat, serta sejumlah masyarakat yang bersedia menjadi partisipan

penelitian. Selain itu untuk memudahkan penelitian, peneliti juga harus

melakukan pengenalan atau penilaian terhadap lapangan. Pengenalan dan

penilaian lapangan bertujuan untuk pengenalan kondisi, situasi, dan menyesuaikan

diri dengan kondisi lingkungan penelitian. Peneliti harus melakukan pendekatan

secara personal maupun interpersonal dengan para partisipan yakni panitia

pengelola pariwisata, aparatur Desa, tokoh masyarakat, serta sejumlah masyarakat

Desa Cibodas kecamatan Lembang

Langkah selanjutnya yang dilakukan oleh peneliti adalah penyusunan

rancangan penelitian atau penyusunan kisi-kisi penelitian. Penyusunan kisi-kisi

penelitian digunakan untuk mempermudah dalam pengumpulan data-data dan

agar penelitian lebih sistematis dan terarah.

Kemudian setelah kisi-kisi penelitian telah disusun, maka langkah

selanjutnya adalah penyusunan alat pengumpulan data, alat pengumpulan dalam

penelitian ini yaitu observasi dan wawancara kepada informan yang telah

ditetapkan sebelumnya yaitu panitia pembebasan lahan, pengelola pariwisata,

tokoh masyarakat, serta masyarakat Desa Cibodas kecamaan Lembang. Karena

alat pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan wawancara, maka

perlu adanya penyusunan pedoman observasi dan pedoman wawancara.

Pedoman observasi disusun sebelum peneliti melakukan pengamatan di

lingkungan masyarakat Desa Cibodas. Pedoman observasi disusun agar kegiatan

yang akan dilakukan selama observasi sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan,

sehingga kegiatan observasi berjalan secara efektif dan efisien.

Pedoman wawancara disusun untuk mempermudah proses wawancara agar

lebih terarah. Pedoman wawancara terdiri dari daftar pertanyaan yang

berhubungan dengan permasalahan yang kemudian akan ditanyakan kepada

(8)

1.5.2 Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan merupakan tahap utama dalam penelitian. Jika peneliti

sudah melakukan penyusunan rancangan penelitian serta pengenalan dan

penilaian lapangan, langkah selanjutnya adalah tahap pelaksanaan penelitian.

Namun sebelum tahap pelaksanaan penelitian dilakukan peneliti harus

mempersiapkan peralatan pendukung yang akan dibutuhkan untuk mempermudah

proses penelitian seperti alat tulis, alat perekam, dan kamera. Peralatan pendukung

digunakan untuk membantu peneliti dalam mendokumentasikan hasil catatan

lapangan selama proses pelaksanaan penelitian.

Langkah selanjutnya dalam tahapan pelaksanaan penelitian adalah

melakukan observasi dan wawancara dengan partisipan yakni panitia aparatur

Desa, tokoh masyarakat, dan sebagian masyarakat Desa Cibodas kecamatan

Lembang namun langkah tersebut dilaksanakan dengan pendekatan yang tidak

terlalu kaku dimana peneliti harus bisa menciptakan suasana yang nyaman bagi

partisipan sehingga kegiatan observasi dan wawancara lebih fleksibel dan

memungkinkan partisipan untuk terbuka dalam memberikan informasi yang

dibutuhkan peneliti.

1.5.3 Tahap Pengelolaan Data

Data dan informasi yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara, studi

dokumentasi, dan studi literatur membuat catatan lapangan untuk memudahkan

proses penelitian yang selanjutnya akan dideskripsikan dan dijabarkan dalam

bentuk laporan. Kemudian dilakukanlah tahap pengelolaan data yakni menyusun,

mengelompokkan, mengklasifikasikan atau mengkategorikan data, serta

selanjutnya menemukan hubungan atau kaitan data yang diperoleh dengan

maksud untuk menemukan makna dan informasi yang berhubungan dengan

masalah yang sedang diteliti.

Data yang diperoleh peneliti dari hasil observasi dan wawancara dipilih

dan diklasifikasikan berdasarkan kepentingan dan kebutuhan untuk memenuhi

tujuan penelitian yang hendak dicapai sesuai dengan rumusan masalah yang telah

ditentukan peneliti, yang tentunya mengenai gaya hidup masyarakat Desa Cibodas

(9)

penelitian kemudian diidentifikasi dan dipahami, kemudian agar lebih mudah

dipahami divisualisasikan dalam bentuk table atau diagram.

1.6Uji Keabsahan Data

Cresswell (2010, hlm. 285) menjelaskan validitas merupakan “upaya pemeriksaan terhadap akurasi hal penelitian degan menerapkan prosedur-prosedur tertentu”. Berikut cara yang didapat dilakukan untuk mengusahakan agar kebenaran hal peneliti dapat dipercaya yaitu antara lain:

1. Triangulasi

Salah satu hal terpenting dalam penelitian adalah validitas data karena data

yang diperoleh hatuslah data data yang didapat baik kualitasnya dan sesuai dengan

kenyataan dilapangan. Menurut Nasution (2003, hlm. 105) mengatakan “validitas

data merupakan faktor yang penting dalam sebuah penelitian karena data

dianalisis terlebih dahulu harus mengalami pemeriksaan. Validitas membuktikan

hasil yang diamati sudah sesuai dengan kenyataan dan memangg sesuai dengan yang sebenarnya terjadi”. Dalam hal ini Sugiyono (2009, hlm.121) mengemukankan bahwa “uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi uji credibility (validitas internal), transferability (validitas eksternal),

dependability (reliabilitas), dan confirmability(objektivitas)”.

Berdasarkan pendapat Sugiyono diatas, dalam penelitian ini akan

dilakukan uji credibility (validitas internal). Uji kredibilitas data dapat dilakukan

dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian,

triangulasi, analisis kasus negatif, menggunakan bahan referansi dan member

check. Berdasarkan uji kreadibilitas tersebut, peneliti menggunakan teknik

(10)

triangulasi sumber data penelti akan melakukan pengecekan melalui tiga sumber

yaitu pemerintah Desa Cibodas, Pengelola wisata, dan masyarakat Desa Cibodas.

Gambar 3.1 Teknik Triangulasi Sumber Data

2. Sumber: Diolah oleh Peneliti

Dari gambar di atas dapat dijelaskan dalam triangulasi sumber data ini peneliti

mengecek data mulai dari pemerintah Desa Cibodas, kemudian data diambil dari

pengelola wisata dan terakhir data selanjutnya diperoleh dari masyarakat Desa

Cibodas yang bertempat di sekitar objek wisata. Hal ini dilakukan dengan tujuan

agar mendapatkan keabsahan data yang berasal langsung dari lapangan.

Selanjutnya adalah teknik triangulasi pengumpulan data. Pada teknik ini

pengujian data dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh dengan

menggunakan teknik ayang dipakai dalam mencari data dilapangan.

Gambar 3.2 Teknik Triangulasi Pengumpulan Data

Sumber: Diolah oleh Peneliti

Dalam gambar di atas dapat dijelaskan bahwa triangulasi teknik ini

memiliki tiga teknik yang akan digunakan dalam mengecek data yaitu dimulai

dari observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hal ini dilakukan agar hasil dari

penelitian yang telah dilakukan teruji keaabsahannya.

Panggelola tempat Wisata

Tokoh Masyarakat Masyarakat

Observasi

Dokumentasi

(11)

Gambar 3.3 Teknik Triangulasi Tiga Waktu

2. Mengadakan Member Check

Tujuan dari member check adalah agar informasi yang peneliti peroleh

yang digunakan dalam penulisan laporan sesuai dengan apa yang dimaksud oleh

informasi.

3. Memperpanjang Masa Observasi

Pada saat melakukan observasi diperlukan waktuu betul-betul mengenal suatu

lingkungan, oleh sebab itu peneliti berusaha memperpanjang waktu penelitian

dengan cara mengadakan hubungan baik dengan masyarakat disana, dengan

mengenal kebasaan yang ada dan mengecek kebenaran informasi guna

memperoleh data dan informasi yang valid yang diperlukan dalam penelitian ini.

4. Pengamatan Terus menerus

Agar tingkat validitas data diperoleh mencapai tingkat tertinggi, peneliti

mengadakan pengamatan secara terus menerus terhadap subjek penelitian untuk

memperoleh gambaran nyata tentang status ekonomi keluarga. Sebagai bahan

referensi untuk meningkatkan kepecayaan dan kebenaran data, peneliti

menggunakan bahan dokumen yakni hal rekaman wawancara dengan subjek

penelitian, foto-foto dan lainnya.

3.7 Teknik Analisis Data

a. Data Reduction (Reduksi Data)

Reduksi data adalah proses analisis yang dilakukan untuk

mengelompokkan dan mengklasifikasikan data-data dan informasi hasil

lapangan, baik hasil observasi, hasil wawancara mendalam terhadap partisipan,

studi dokumentasi, dan studi literatur yang sesuai dengan aspek yang akan

Minggu 1

Minggu 3

(12)

diteliti, yaitu gambaran gaya hidup masyarakat, faktor penyebab gaya hidup

masyarakat, tanggapan masyarakat Desa Cibodas terhadap gaya hidup

masyarakat. Reduksi data bertujuan untuk memperoleh pemahaman dan

gambaran yang lebih jelas terhadap data yang telah terkumpul dari hasil catatan

lapangan, karena sudah diklasifikasikan sesuai masalah dan aspek-aspek

permasalahan yang diteliti. Sementara itu menurut Sugiyono (2010, hlm. 92) mengungkapkan bahwa, “Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Semakin lama

peneliti ke lapangan maka data akan bertambah jumlahnya, semakin kompleks dan semakin rumit, untuk itu diperlukan reduksi data”.

Dari berbagai data-data yang peneliti dapat dilapangan mengenai hal-hal

yang berkaitan dengan objek penelitian yaitu gaya hidup masyarakat desa

Cibodas, peneliti melakukan reduksi data dengan merangkum, memilih hal

pokok, fokus pada hal yang bersifat penting dan dicari pola temanya.

b. Data Display (Penyajian Data)

Penyajian data (data display) adalah sekumpulan informasi tersusun yang

akan memberikan gambaran penelitian secara menyeluruh dengan kata lain

menyajikan data secara terperinci dan menyeluruh dengan mencari pola

hubungannya.

Penyajian data yang disusun secara singkat, jelas dan terperinci namun

menyeluruh akan memudahkan dalam memahami gambaran-gambaran terhadap

aspek-aspek yang diteliti baik secara keseluruhan maupun bagian demi bagian.

Penyajian data selanjutnya disajikan dalam bentuk uraian atau laporan sesuai

dengan data hasil penelitian yang diperoleh.

c. Conclution Drawing Verivication

Conclusion drawing verification merupakan upaya untuk mencari arti,

makna, penjelasan yang dilakukan terhadap data-data yang telah dianalisis dengan

mencari hal-hal penting. Kesimpulan ini disusun dalam bentuk pernyataan singkat

(13)

3.8Isu Etik

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran tentang gaya hidup

Gambar

Tabel 3.2 Identitas Informan
Gambar 3.2 Teknik Triangulasi Pengumpulan Data

Referensi

Dokumen terkait

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur atau studi kepustakaan, yaitu kegiatan penelusuran dan penelaahan literatur yang

yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yng diteliti secara tepat. Uji validitas adalah uji yang digunakan mengukur tingkat-tingkat kevalidan atau. kesahihan suatu

Sumber sejarah yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber literatur.. berupa buku-buku dan artikel yang dapat membantu penulis

literatur yang dilakukan pada proyek apartemen Gateway Pasteur – Bandung dan data yang diperoleh dari studi literatur ini, yaitu berupa Data Sekunder. Data sekunder

Wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data untuk mendapatkan informasi yang digali dari sumber data langsung melalui percakapan atau tanya jawab. Wawancara dalam

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara menggali serta mempelajari berbagai macam sumber buku bacaan, dokumen, teks atau naskah, karya ilmiah, yang

Pendekatan kualitatif deskriptif yaitu berupa uraian dengan menggunakan data-data, literatur-literatur maupun buku-buku yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi

Dalam penelitian kualitatif yang dijadikan sampel hanyalah sumber yang dapat memberikan informasi. Sampel dapat berupa hal, peristiwa, manusia, situasi yang