• Tidak ada hasil yang ditemukan

s pem 051609 chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "s pem 051609 chapter3"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1Objek Penelitian Dan Metode Penelitian

3.1.1 Objek Penelitian

Objek penelitian yang digunakan oleh penulis terdiri dari variabel bebas (independent variable) pertama yaitu iklan televisi. Sedangkan yang menjadi variabel terikat (dependent variable) adalah citra merek.

Telkom Flexi merupakan salah satu dari anak perusahaan PT. Telkom Tbk. Adapun yang dijadikan responden pada penelitian ini adalah pengguna dan anggota fan page facebooknya Flexi. Hal ini dipilih karena dengan media sosial kita bisa berkomunikasi dengan siapa pun dan dimana pun juga, karena masyarakat kita yang kini sudah sangat akrab dengan internet sehingga untuk berhubungan melalui media ini sangatlah mudah sehingga bisa menerima informasi kapan pun dan dimana pun dengan mudahnya.

Berdasarkan objek penelitian tersebut, maka akan dianalisis mengenai peranan Iklan di media televisi dalam meningkatkan Citra Merek Telkom Flexi (survei pada pengguna dan anggota fan page facebook Flexi).

3.1.2 Metode Penelitian

Menurut Sugiyono (2012:2) “Metode Penelitian pada dasarnya merupakan

cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.

(2)

deskriptif verifikatif. Metode deskriptif adalah penelitian yanag bertujuan membuat deskripsi atau suatu fenomena sosial atau alam secara sistematis, faktual, dan akurat (Wardiyanta, 2006:5)

Menurut Husein Umar (2004:94) untuk penelitian yang mengunakan metode deskripsi atau metode eskperimen dapat memakai desain kausalitas. Desain kausalitas ini berguna untuk menganalisis hubungan-hubungan antara satu variabel dengan yang lainnya.

Menurut Sugiyono (2012:4) metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi.

Dengan demikian penelitian deskriptif disini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai persepsi konsumen atas iklan di media televisi dan citra merek dari TelkomFlexi.

Adapun verifikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran dari suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan. Dalam penelitian ini diuji mengenai peranan iklan di media televisi dalam meningkatkan citra merek Telkom Flexi.

(3)

variabel melalui pengujian hipotesis, survei dilakukan dengan cara mengambil sampel dari populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpul data.

3.2Operasionalisasi Variabel

Suahrsimi Arikunto (2006;118) mengemukan bahwa “Variabel adalah

objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian atau suatu penelitian”.

Variabel yang dikaji dalam penelitian ini meliputi iklan televisi sebagai variabel bebas dan citra merek sebagai variabel terikat.

(4)

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel/ Sub Variabel

Konsep Variabel/ Sub

Variabel Indikator Ukuran Skala

No. Instrument

Iklan (X)

Segala bentuk penyajian dan promosi ide, barang atau jasa secara non-personal yang dilakukan oleh perusahaan, sponsor tertentu yang

memerlukan pembayaran.

Kotler dan Keller (2012:478)

Mission Tujuan dalam periklanan merupakan langkah pertama yang harus dilakukan sebelum membuat suatu iklan. Tujuan ini berdasarkan pada keputusan masa lalu tentang pasar sasaran, positioning, dan bauran pemasaran.

- Kesesuaian iklan dengan tujuan dalam memberikan informasi

- Kesesuaian iklan dengan tujuan dalam mengingatkan produk Flexi

- Kesesuaian iklan dengan tujuan dalam membujuk konsumen menggunakan produk Flexi

- Tingkat kesesuaian iklan dengan tujuan dalam memberikan informasi

- Tingkat kesesuaian iklan dengan tujuan dalam mengingatkan produk Flexi - Tingkat kesesuaian

iklan dengan tujuan dalam membujuk

Message Pesan iklan ini dipilih dalam memutuskan memilih iklan karena biasanya dipengaruhi oleh tema, teknik atau cara, serta sasaran yang akan dituju. Tema iklan itu sendiri harus singkat, jelas, dan mudah dipahami.

- Kemudahan pemahaman pesan iklan dan tema iklan - Daya tarik iklan

- Kepercayaan terhadap bintang iklan dan isi iklan akan informasi yang disamapikan

- Tingkat kemudahan pemahaman pesan iklan dan tema iklan - Tingkat daya tarik

iklan

- Tingkat kepercayaan terhadap bintang iklan dan isi iklan akan informasi yang

Media Media merupakan

masalah bagaimana mencari cara yang efektif dan efisien dalam menyampaikan sejumlah pesan yang benar-benar dikehendaki oleh konsumen sebagai sasarannya.

- Ketepatan media televisi yang dipilih dalam penayangan iklan.

- Frekuensi penayangan iklan Flexi di media televisi.

- Ketepatan waktu penayangan iklan di media televisi.

- Tingkat ketepatan media televisi yang dipilih dalam penayangan iklan - Tingkat frekuensi

penayangan iklan Flexi di media televisi.

- Tingkat ketepatan waktu penayangan iklan di media televisi.

Ordinal

9.

10.

(5)

Citra Merek

(Y)

Citra merek merupakan seperangkat keyakinan mengenai merek tertentu. Citra merek yang positif dapat dibentuk oleh kekuatan hubungan, manfaat, dan keunikan.

Keller (2007:58)

Powered Semakin seseorang memikirkan informasi produk dan

menghubungkannya dengan pengetahuan merek yang ada, maka yang lebih kuat dapat menghasilkan asosiasi merek.

- Pengetahuan konsumen tentang semua kegiatan yang di sponsori oleh Flexi - Pengetahuan

konsumen tentang kemasan Flexi - Kecocokan Flexi

dengan event yang di sponsorinya

- Tingkat pengetahuan konsumen tentang semua kegiatan yang di sponsori oleh Flexi - Tingkat pengetahuan

konsumen tentang kemasan Flexi - Tingkat kecocokan

Flexi dengan event yang di sponsorinya

Ordinal

12.

13.

14.

Benefit Pengertian dasar, asosiasi merek yang baik diciptakan dengan meyakinkan konsumen bahwa merek memiliki kesesuaian atribut dan bermanfaat bagi mereka yang membutuhkan kemudian membentuk keseluruhan pendapat positif tentang merek.

- Ketepatan saluran televisi yang digunakan dalam penayangan iklannya - Kemudahan dalam

mendaptkan produk Flexi

- Kepercayaan untuk bisa dipakai dimana saja

- Keberagaman layanan dan fitur Flexi

- Tingkat ketepatan saluran televisi yang digunakan dalam penayangan iklannya - Tingkat kemudahan

dalam mendaptkan produk Flexi - Tingkat kepercayaan

untuk bisa dipakai dimana saja

- Tingkat keberagaman layanan dan fitur Flexi

Ordinal kompetitif dan hal tersebut memberi konsumen suatu alasan mengapa mereka perlu membeli merek tertentu. Perbedaan tersebut dikomunikasikan dengan tegas dengan membuat perbandingan langsung dengan pesaing

- Daya tarik kemasan produk Flexi

- Kesukaan akan logo baru dari Flexi

- Kesukaan akan slogan yang dipaki Flexi

- Tingkat daya tarik kemasan produk Flexi

- Tingkat kesukaan akan logo baru dari Flexi

- Tingkat kesukaan akan slogan yang dipaki Flexi

Ordinal

19.

20.

21.

3.3Sumber dan Cara Penentuan Data/Informasi

(6)

1. Sumber data primer

Sumber data primer merupakan sumber data dimana data yang diinginkan dapat diperoleh secara langsung dari subjek yang berhubungan langsung dengan penelitian dalam hal ini adalah anggota fan page facebook Flexi. 2. Sumber data sekunder

Sumber data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung, yaitu dengan cara mencari informasi di berbagai media mengenai hal-hal yang berkaitan dengan masalah penelitian tersebut.

3.4Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling

3.4.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2012:115) “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas; objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan”. Secara

umum, populasi adalah kumpulan dari individu yang memiliki karakteristik dan kuantitas cenderung sama sebagaimana telah ditetapkan dalam suatu penelitian.

Berdasarkan pengertian populasi tersebut maka populasi pada penelitian ini adalah anggota fan page facebook Flexi yang berjumlah 2015 orang.

3.4.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2012:116) “Sampel adalah sebagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Sampel adalah bagian dari

(7)

tidak mungkin mempelajari semua populasi yang ada, dikarenakan keterbatasan dana, waktu, dan tenaga, maka peneliti menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut. Setiap yang dipelajari dari populasi tersebut maka kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi.

Untuk menentukan sampel dari populasi yang telah ditetapkan perlu dilakukan suatu pengukuran yang dapat menghasilkan jumlah n. rumus yang digunakan sebagai berikut :

n =

(Husein Umar, 2004:59)

Keterangan : n = ukuran sampel N = ukuran populasi

e = persentase kelonggaran ketelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir (e = 0,1)

Pada penelilitian ini responden yang diteliti adalah anggota fan page facebook Flexi di Bandung. Dan dapat ditentukan sampel dengan perhitungan sebagai berikut:

n = 2015 1 + 2015 x 0,12 n = 95,271 = 100

(8)

3.4.3 Teknik Sampling

Menurut Sugiyono (2012:73) bahwa yang dimaksud dengan teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel. Sampling adalah proses pengambilan sebagian elemen populasi untuk memahami karakteristik dari keseluruhan elemen populasi. kriteria teknik sampling yang baik adalah:

1. Dapat menghasilkan gambaran yang dapat dipercaya dari seluruh populasi 2. Dapat menentukan presisi dari hasil penelitian

3. Sederhana dan mudah dilaksanakan

4. Dapat memberikan keterangan sebanyak mungkin tentan populasi dengan biaya minimal

Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan simple random sampling. Menurut Suharsimi Arikunto (2006:111) simple random sampling adalah proses memilih satuan sampling dari populasi sedemikian rupa sehingga setiap satuan sampling dalam populasi mempunyai peluang yang sama besar untuk terpilih ke dalam sampel, dan peluang itu diketahui sebelum pemilihan dilakukan. Cara ini dilakukan karena anggota pupulasi dianggap homogen. Pada penelitian ini, populasinya relatif homogen yaitu anggota fan page facebook Flexi.

(9)

3.5Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan suatu cara yang digunakan untuk memperoleh data. Adapun alat pengumpulan data yang digunakannya dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Studi literatur, yaitu pengumpulan data dengan cara mempelajari buku, majalah ilmiah, guna memperoleh informasi yang berhubungan dengan teori-teori dan konsep-konsep yang berkaitan dengan masalah dan variabel yang diteliti yang terdiri dari iklan, dan citra merek. Yaitu Marketing Management Kotler dan Keller 2012, dan juga Strategic Brand Management International Edition Building, Managing, and Measuring Brand Equity Keller 2007.

2. Observasi, dilakukan dengan mengamati langsung objek yang berhubungan dengan masalah yang diteliti khususnya mengenai iklan di media televisi, dan citra merek Telkom Flexi.

3. Kuesioner yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti tentang pribadinya atau hal-hal yang di ketahui.

(10)

3.6Rancangan Analisis Data Dan Pengujian Hipotesis

3.6.1 Rancangan Analisis Data

Setelah data yang diperoleh dari responden melalui kuisioner terkumpul, langkah selanjutnya adalah mengolah dan menafsirkan data sehingga dari hasil tersebut dapat dilihat apakah ada peranan iklan melalui media televisi dalam meningkatkan citra merek. Dalam mengolah data ini, prosedur yang dilaksanakan adalah sebagai berikut:

1. Menyusun data. Kegiatan ini dilakukan dengan cara memeriksa lembar jawaban yang telah diisi oleh responden, dalam hal kelengkapan jawaban, untuk menentukan layak tidaknya lembar jawaban tersebut untuk diproses lebih lanjut.

2. Menghitung bobot nilai dengan skala Likert dengan ukuran interval, artinya yang diteliti mempunyai lima pilihan jawaban dengan urutan peringkat Sangat Baik Sekali (SBS), Baik Sekali (BS), Cukup Baik (CB), Kurang Baik (KB), dan Sangat Tidak Baik (STB).Untuk lebih jelasnya kriteria pemberian skor dapat dilihat pada tabel di baawah ini.

Tabel 3.2 Pedoman Nilai Angket

Alternatif Jawaban Skor (+) Skor (-)

Sangat Baik Sekali(SBS) Baik Sekali (BS)

Cukup Baik (CB) Kurang Baik (KB) Sangat Tidak Baik (STB)

5 4 3 2 1

(11)

3. Rekapitulasi nilai angket peranan iklan melalui media televisi dalam meningkatkan citra merek.

5. Pada penelitian ini, setiap jawaban responden dihitung, penelitian ini adalah didasarkan pada pedoman kategorisasi yang divisualisasikan dalam bentuk

“skor ideal” dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Menghitung skor terendah dan skor tertinggi dari bobot instrumen sebagai berikut :

Skor terendah = SR x JB x JR Skor tertinggi = ST x JB x JR Keterangan:

SR = Skor terendah ST = Skor tertinggi

JB = Jumlah butir pertanyaan JR = Jumlah responden

b. Menghitung rentang dengan cara mengurangkan skor tertinggi dengan skor terendah kemudian hasilnya dibagi lima.

c. Menentukan ukuran sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah.

d. Membuat parameter untuk kriteria sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah.

SR R S T ST

(12)

(Sugiyono : 2012:135)

e. Membandingkan skor total tiap variabel dengan parameter di atas untuk memperoleh gambaran peranan iklan melalui media televisi dalam meningkatkan citra merek.

3.6.2 Pengujian Validitas Dan Reliabilitas

3.6.2.1Pengujian Validitas

Menurut Suharsimin Arikunto (2006:168) “Validitas adalah suatu ukuran

yang menunjukkan tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih memiliki validitas yang tinggi. Sebaliknya

instrumen yang kurang berarti memiliki validitas rendah”.

Uji validitas yang dilakukan bertujuan untuk menguji sejauh mana item kuesioner yang valid dan mana yang tidak. Hal ini dilakukan dengan mencari korelasi setiap item pertanyaan dengan skor total pernyataan untuk hasil jawaban responden yang mempunyai skala pengukuran ordinal minimal serta pilihan jawaban lebih dari dua pilihan, perhitungan korelasi antara pertanyaan kesatu dengan skor total digunakan alat uji korelasi Pearson (product moment coefisient of corelation) dengan rumus:

2 2



2 2

 (Sumber: Suharsimi Arikunto 2006:274)

Keterangan:

r = Koefisien validitas item yang dicari

(13)

∑X = Jumlah skor dalam distribusi X

∑Y = Jumlah skor dalam distribusi Y

∑X2

= Jumlah Kuadrat dalam skor distribusi X

∑Y2

= Jumlah Kuadrat dalam skor distribusi Y N = Banyaknya responden

Keputusan pengujian validitas responden menggunakan taraf signifikansi sebagai berikut :

1. Item pertanyaan-pertanyaan responden penelitian dikatakan valid jika rhitung lebih besar atau sama dengan rtabel (rhitung ≥ rtabel).

2. Item pertanyaan-pertanyaan responden penelitian dikatakan tidak valid jika rhitung lebih kecil dari rtabel (rhitung ≤ rtabel).

3.6.2.2Pengujian Reliabilitas

Instrumen penelitian disamping harus valid, juga harus dapat dipercaya (reliabel). Malhotra (2006:309) mengemukakan bahwa “Reliabilitas adalah sejauh mana skala mampu menciptakan hasil yang konsisten jika pengukuran berulang

dilakukan terhadap karakteristik tertentu”.

Jika suatu instrumen dapat dipercaya maka data yang dihasilkan oleh instrumen tersebut dapat dipercaya. Pengujian reabilitas kuesioner penelitian dilakukan dengan rumus Alpha. Rumus Alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal bentuk uraian. (Suharsimi Arikunto, 2006:196)

(14)

penelitian diindikasikan memiliki tingkat reliabilitas memadai jika koefisien alpha Cronbach lebih besar atau sama dengan 0,70 (Hair, Anderson, Tatham & Black, 1998:88). Rumus yang digunakan untuk mengukur reliabilitas adalah:

(Suharsimi Arikunto, 2006:196)

Keterangan: r11 = reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan atau butir soal

2 Sedangkan rumus variansnya adalah:

2

(Suharsimi Arikunto, 2006: 184)

Keterangan: 2 = varians

X = jumlah skor

N = jumlah responden

Perhitungan reliabilitas pertanyaan bisa juga dilakukan dengan bantuan program SPSS 16.0 for windows.

3.6.3 Method of Successive Interval (MSI)

Mengingat skala pengukuran dalam menjaring data penelitian ini seluruhnya diukur dalam skala ordinal, yaitu skala yang berjenjang dimana

(15)

dengan penerapan statistic parametric. Metode data ini disebut Method Successive Interval (MSI) adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: 1. Perhatikan setiap butir.

2. Untuk setiap butir tersebut tentukan berapa orang yang menjawab skor 1, 2, 3, 4, 5. yang disebut dengan frekuensi.

3. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut proporsi.

4. Tentukan proporsi komulatif

5. Dengan menggunakan tabel distribusi normal, hitung nilai z untuk setiap proporsi komulatif yang diperoleh.

6. Tentukan nilai densitas untuk setiap nilai z yang diperoleh (dengan menggunakan tabel densitas)

7. Tentukan nilai skala dengan menggunakan rumus

 

Density at Lower Limit

 

Density at Upper Limit

NS

Area Below Upper Limit Area Below Lower Limit

 

8. Tentukan nilai transformasi dengan menggunakan rumus Y  NS  k

min

k = 1+ NS

Langkah-langkah di atas jika di jabarkan dalan bentuk tabel akan terlihat seperti berikut:

Tabel 3.3

Pengubahan Data Ordinal ke Interval

Kriteria/Unsur 1 2 3 4 5

Frekuensi

Proporsi

Proporsi kumulatif

Nilai

Scale value

(16)

3.6.4 Regresi Linier Sederhana

Dalam penelitian ini, data akan dianalisis dengan menggunakan regresi linier sederhana. Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen dengan satu variabel dependen. Persamaan umum regresi linier sederhana adalah :

Ŷ = a + bX

Dimana:

Ŷ = Subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan. a = Harga Y bila X = 0 (harga konstan)

b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasakan pada variabel independen. bila b (+) maka naik, dan bila (-) maka terjadi penurunan.

X = Subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu. Secara teknis, harga b merupakan tangen dari perbandingan antara panjang garis variabel dependen setelah persamaan regresi ditemukan. perhitungan harga a dan b ditunjukkan dalam rumus dibawah ini :

a =

(17)

r =

  

Adapun untuk mengetahui kuat rendahnya hubungan pengaruh dapat diklasifikasikan menurut Sugiyono (2012:183) sebagai berikut:

Tabel 3.4

Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Klasifikasi

0,000 – 0,199 Sangat Rendah

3.6.5 Rancangan Pengujian Hipotesis

Langkah terakhir dalam kegiatan analisis data adalah melakukan uji hipotesis. Tujuan dari uji hipotesis adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang cukup jelas dan dapat dipercaya antara variabel independen dengan variabel dependen. Melalui langkah ini dapat diambil suatu kesimpulan, menerima atau menolak hipotesis yang telah dirumuskan. Rumus yang digunakan penulis untuk menguji hipotesis yaitu Uji Signifikasi Koefisien Korelasi (uji t-student) untuk menguji hipotesis parsial yang tersirat dari hipotesis penelitian, seperti dikemukakan oleh Sugiyono (2012:215). Rumus yang digunakan adalah:

(18)

rs= Koefisien korelasi n = Banyaknya sampel

Secara statistik hipotesis yang akan diuji dalam pengambilan keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis dapat ditulis sebagai berikut:

a) Ho = α ≤ 0, artinya iklan di media televisi tidak berperan positif dalam meningkatkan citra merek Tlekom Flexi.

b) Ha = α > 0, artinya iklan di media televisi berperan positif dalam meningkatkan citra merek Tlekom Flexi.

Untuk menentukan besarnya sumbangan X terhadap Y, dapat digunakan rumus koefisien determinasi atau koefisien penentu.

KD = r2

x 100%

(Sudjana, 1996:371)

Menguji hipotesis secara simultan melalui uji F dengan rumus:

(Sudjana, 1996:385)

Dengan kriteria pengambilan H0 ditolak jika Fhitung < Ftabel artinya X

(19)

Gambar

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
Tabel  3.2 Pedoman Nilai Angket
Tabel 3.3 Pengubahan Data Ordinal ke Interval
Tabel 3.4 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

1. Studi kepustakaan, yaitu suatu pengumpulan data dengan cara mempelajari buku, makalah, situs website, dan majalah untuk memperoleh informasi yang berhubungan dengan

1. Studi kepustakaan, yaitu suatu pengumpulan data dengan cara mempelajari buku, makalah, situs website, dan majalah untuk memperoleh informasi yang berhubungan dengan

Pengumpulan data melalui literatur-literatur merupakan pengumpulan data dari sumber-sumber tertulis. Sumber-sumber tertulis tersebut berupa buku-buku, majalah, artikel

Studi literatur merupakan tahapan mempelajari teori-teori tentang metode dan objek yang akan digunakan pada penelitian ini, yaitu mempelajari konsep augmented reality,

1. Studi kepustakaan, yaitu suatu pengumpulan data dengan cara mempelajari buku, makalah, website, dan majalah untuk memperoleh informasi yang berhubungan dengan teori

berhubungan dengan teori-teori dan konsep-konsep yang berkaitan dengan masalah dan variabel yang diteliti yang terdiri dari kemampuan , motivasi kerja dan kinerja

3. Studi literatur merupakan usaha pengumpulan informasi yang berhubungan dengan teori-teori yang ada kaitannya dengan masalah variabel yang diteliti yang terdiri dari

3.Studi kepustakaan yaitu pengumpulan data dengan cara mempelajari buku, makalah, situs website guna memperoleh informasi yang berhubungan dengan teori-teori dan