• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penurunan Waste Intra pada Transportation Process Menggunakan Value Stream Mapping: A Case Study | Natalia | Jurnal Titra 4591 8735 1 SM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penurunan Waste Intra pada Transportation Process Menggunakan Value Stream Mapping: A Case Study | Natalia | Jurnal Titra 4591 8735 1 SM"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Penurunan

Waste Intra

pada

Transportation Process

Menggunakan

Value Stream Mapping

:

A Case Study

Maria Natalia1, Nyoman Sutapa2

Abstract: The thesis discusses the value added and non-value added of the intra transportation process supporting material, i.e. transportation between the plant and the distribution of material to the production department (SKT and SKM), on production process at a cigarette company. Tools to analyze the value added and non value added (Necessary and non Necessary) for whole activity is value stream mapping. The first step is to create current state value stream mapping to map the value/non-value added in accordance with current conditions. The goal was to determine total lead time of intra

transportation process and waste analysis at each transportation activity. The second step, design the

future state value stream mapping according to the proposed improvements. From the results of the trial design, the process of sending the supporting material to SKT reduce lead time by 23.00% and 43.83% to SKM. Delivery of supporting material for inter-plant, lead time was reduced to 7.79%.

Keywords: Value Stream Mapping, Lead Time, Intra Transportation Process.

Pendahuluan

Perusahaan rokok yang dijadikan obyek penelitian ini adalah perusahaan rokok yang memasarkan

produknya dalam skala nasional.Perusahaan ingin

menganalisa waste yang terjadi pada intra

transportation process dengan menggunakan value stream mapping sebagai tool. Intra transportation

process adalah proses transportasi dalam

perusaha-an, mencakup proses transportasi informasi dan

material.Lingkup dari penelitian intra transportation

process meliputi transportasi antar plant dan

distribusi material ke departemen produksi. Departemen produksi dibagi menjadi 2, yaitu

primary dan secondary production. Departemen

primary production adalah departemen yang

mem-produksi bahan baku rokok siap olah (komposisi pencampuran tembakau, cengkeh, dan bahan lainnya).

Departemen secondary production adalah departemen

yang memproduksi rokok (SKM dan SKT). Value

stream mapping digunakan sebagai tool, karena

dapat menggambarkan aliran informasi dan material sesuai batas lingkup yang ditetapkan.

Diharapkan dengan adanya value stream mapping,

akan diketahui seberapa besar waste yang ada dan

dapat mengetahui solusi perbaikan apa yang bisa dilakukan untuk mengurangi segala kegiatan yang tidak menambah nilai.

1,2 Fakultas Teknologi Industri, Program Studi Teknik Industri, Universitas Kristen Petra. Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya 60236. Email: manatali93@gmail.com, mantapa@petra.ac.id

Metode Penelitian

Pada bagian ini akan membahas metodologi yang digunakan dalam penyelesaian rumusan masalah dalam penelitian ini. Metode Perhitungan Waktu Baku merupakan metode awal dalam pembuatan

value stream mapping. Metode Value Stream

Mapping merupakan metode utama dalam

me-nyelesaikan permasalahan. Metode Lean Concept

Waste merupakan metode yang digunakan dalam

menganalisa value stream mapping yang telah

dibuat.

Perhitungan Waktu Baku

Waktu baku menurut Wignjosoebroto [1]

merupakan waktu yang dibutuhkan pekerja yang memiliki tingkat kemampuan rata-rata untuk me-nyelesaikan suatu pekerjaan dengan diberikannya allowance. Nilai allowance yang dimasukkan ke dalam rumus perhitungan berupa persentase penjumlahan faktor–faktor yang ada. Persamaan Matematika perhitungan waktu baku, sebagai berikut:

Wb = Wn ×

%-%all wa ce% (1)

Dimana Wb adalah waktu baku dan Wn adalah waktu normal.

Value Stream Mapping

Value stream mapping (VSM) menurut Evans [2]

adalah tool dalam lean manufacturing yang

(2)
[image:2.595.71.540.97.291.2]

Gambar 1. Currentstatevaluestreammapping proses pengiriman supportingmaterial ke SKT

dibutuhkan untuk mendukung aktivitas tersebut.

Value stream mapping memberi perhatian lebih

kepada aktivitas yang menambah nilai di-bandingkan aktivitas yang tidak menambah nilai dan mencatat waktu dari semua aktivitas. Ada beberapa simbol standar yang digunakan dalam value stream mapping. Simbol tersebut

dikelompok-kan menjadi tiga kategori menurut Lee [3], yaitu

simbol yang digunakan untuk proses, simbol untuk material, simbol untuk informasi, dan simbol–simbol umum lainnya.

Lean Concept

Lean concept menurut Gaspersz [4] dapat

didefinisi-kan sebagai suatu pendekatan sistemik untuk mengidentifikasi dan menghilangkan pemborosan (waste) atau aktivitas yang tidak bernilai tambah (non value added activities) melalui peningkatan

terus menerus (continuous improvement). Beberapa

tipe waste, yaitu: overproduction, delay (waiting

time), transportation, overprocesses, inventory, motion, dan defective.

.

Hasil dan Pembahasan

Value stream mapping yang dibuat berjumlah tiga, disesuaikan dengan lokasi tujuan dari pengiriman supporting material. Lokasi tujuan tersebut adalah

gudang PPIC di kota lain (warehouse A dan B), SKT,

dan SKM ProductionSubDepartment.

Pengiriman Supporting Material ke SKT

Production Sub Department

Pengiriman supporting material ke SKT

meng-gunakan hand pallet, didasarkan padajarak antar

gudang, frekuensi, dan kapasitas pengiriman.

Aktivitas pengiriman supporting material ke SKT

secara garis besar saat ini sebanyak 8 aktivitas

dengan lead time sebesar 63.97 menit. Aktivitas

pengiriman supporting material dimulai dari

pe-ngecekan kartu stok, pembuatan Bukti Penyerahan

Barang (BPB), loading unloading material ke hand

pallet, pengiriman, pengecekan dokumen dan

material, konfirmasi pengiriman, pembuatan Good

Transfer Slip (GTS), dan otorisasi dokumen. Current

state VSM proses pengiriman supportingmaterial ke SKT dapat dilihat pada Gambar 1. Aktivitas yang

teridentifikasi sebagai waste adalah pembuatan BPB

dengan solusi penggabungan form, unloading dan

pengecekan material dengan solusi melakukan aktivitas bersamaan, dan penyerahan GTS dengan

solusi menggunakan work flow approval application.

Future state VSM dibuat berdasarkan solusi

per-baikan. Future state VSM proses pengiriman

supporting material ke SKT dapat dilihat pada

Gambar 2. Perbandingan lead time dan NVA time

dilakukan antara current dan future state VSM

untuk menganalisa hasil pengurangan yang terjadi.

Hasil perbandingan antara current dan future state

VSM proses pengiriman supporting material ke SKT

[image:2.595.312.542.607.683.2]

dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Rekapitulasi perbandingan current state dan future

state pada proses pengiriman supporting material ke SKT

Current State

Future State

Pengurangan (mnt)

Pengurangan (%) Total Lead Time 63.97 49.25 14.71 23.00 Total NVA

Necessary 38.65 33.63 5.02 12.99

Total NVA Non

Necessary 25.31 15.62 9.69 38.29

Tabel 1 menunjukkan bahwa adanya pengurangan

lead time sebesar 23.00%. Pengurangan waktu NVA

necessary adalah sebesar 12.99%, sedangkan

pengurangan waktu NVA non necessary adalah

sebesar 38.29%. Total waktu NVA (Non Value

Added) necessary adalah total lead time dari

kegiatan

loading

,

unloading

,

checking

, otorisasi

SKT Secondary Production

Admin SKT Pengecekan BPB Departmen PPIC

Supporting Material

SPB & Jadwal Kirim

PPIC Support material Warehouse

Supporting Material

Admin Pembuatan Good Transfer

Slip (GTS) Supporting Material Admin & Spv,

SKT Spv, Accounting Otorisasi GTS SPB & Jadwal Kirim

Helper Loading Supporting

Material

Departemen Accounting

Supporting Material Ass

Spv Pengecekan

kartu stok

Supporting material Ass Spv Pembuatan Bukti

Penyerahan Barang (BPB)

Jadwal Kirim

Helper & Admin

SKT Otorisasi

BPB

Admin SKT dan Heper Pengecekan

Material Proses Pengecekkan

Konfirmasi Pengiriman

Lead Time Proses = 63.97 menit

NVA Necessary = 38.65 menit (60.43%)

NVA Non Necessary = 25.32 menit (39.57%)

0.94 mnt 6.43 mnt 0.85 mnt 9.80 mnt 3.77 mnt 2.07mnt 1.92 mnt 1.82 mnt 10.86mnt 0.82 mnt 1.11 mnt 6.89 mnt 0.42 mnt 1.15 mnt 5.39 mnt 2.77 mnt

Admin Time = 32.56 menit Queeing Time = 0 Loading Time = 9.80 menit

Travel Time = 3.77 menit

Unloading Time = 6.98 menit Checking Time = 10.86 menit

Helper Unloading Suporting Material

6.98 mnt

Non Value Added Necessary Non Value Added Non

(3)
[image:3.595.72.532.86.294.2]

Gambar 2. Future statevaluestreammapping proses pengiriman supportingmaterial ke SKT

dan pembuatan dokumen. Total waktu NVA non

necessary adalah total lead time dikurangi dari total

waktu NVA necessary.

Pengiriman Supporting Material ke SKM

Production Sub Department

Pengiriman supporting material ke SKM

meng-gunakan forklift,didasarkan padajarak antar gudang,

frekuensi, dan kapasitas pengiriman. Aktivitas

pe-ngiriman supporting material ke SKM secara garis

besar saat ini sebanyak 8 aktivitas dengan lead time

sebesar 62.35 menit. Aktivitas pengiriman supporting

material dimulai dari pengecekan kartu stok,

pem-buatan Bukti Penyerahan Barang (BPB), loading

unloading material ke forklift, pengiriman, ke area

prestaging dan area gudang SKM, pemanggilan

security, pengecekan dokumen dan material,

pembuatan Good Transfer Slip (GTS), dan otorisasi

dokumen. Current state VSM proses pengiriman

supporting material ke SKM dapat dilihat pada

Gambar 3. Aktivitas yang teridentifikasi sebagai waste

adalah pembuatan BPB dengan solusi penggabungan

form, memanggil security dengan solusi membuat

perencanaan jadwal kedatangan security,

dan penyerahan GTS dengan solusi menggunakan work flow approval application. Future state VSM

dibuat berdasarkan solusi perbaikan. Future state

VSM proses pengiriman supporting material ke

SKM dapat dilihat pada Gambar 4. Perbandingan lead time dan NVA time dilakukan antara current

dan future state VSM untuk menganalisa hasil

pengurangan yang terjadi. Hasil perbandingan

antara current dan future state VSM proses

pengiriman supporting material ke SKM dapat

dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Rekapitulasi perbandingan current state dan future

state pada proses pengiriman supporting material ke SKM

Current State Future State Pengurangan (mnt) Pengurangan (%) Total Lead Time 62.35 35.02 27.33 43.83 Total NVA

Necessary 24.23 21.81 2.42 9.98

Total NVA Non

[image:3.595.84.541.517.774.2]

Necessary 38.12 13.21 24.91 65.35

Gambar 3. Currentstatevaluestreammapping proses pengiriman supportingmaterial ke SKM

SKT Secondary Production Admin SKT Pengecekan BPB Departmen PPIC Supporting Material SPB & Jadwal Kirim PPIC Support Material Warehouse Supporting Material Admin Pembuatan Good Transfer Slip (GTS) SPB & Jadwal Kirim Helper Loading Supporting Material Departemen Accounting Supporting Material Ass Spv Pembuatan BPB Jadwal Kirim Helper & Admin SKT Otorisasi Jadwal Kirim Admin SKT dan Heper Unloading & Pengecekan Material Proses Pengecekan

Lead Time Proses = 49.25 menit

NVA Necessary = 33.63 menit (68.72%)

NVA Non Necessary = 15.62 menit (31.72%)

3.96 mnt 0.85 mnt 9.80 mnt 3.77 mnt 2.07mnt 1.92 mnt 1.82 mnt 15.28mnt 0.82 mnt 6.89 mnt

Admin Time = 20.40 menit

Queeing Time = 0

Loading Time = 9.80 menit

Travel Time = 3.77 menit

Unloading + Checking Time = 15.28 menit

Non Value Added Necessary Non Value Added Non

Necessary Supporting Material Ass Spv Pengecekan kartu stok 0.94 mnt Supporting Material Admin & Spv,

SKT Spv, Accounting Otorisasi GTS 1.15 mnt SKM Secondary Production Admin SKM Pengecekan Departmen PPIC Supporting Material

SPB & Jadwal Kirim

PPIC Support Material Warehouse Supporting Material Admin Pembuatan Good Transfer

Slip (GTS) Material Admin Supporting & Spv, SKM Spv, Accounting

Otorisasi GTS SPB & Jadwal Kirim

Operator Forklift Loading Material Departemen Accounting Supporting Material Ass Spv Pengecekan kartu stok Supporting Material Ass Spv Pembuatan Bukti Penyerahan Barang (BPB) Jadwal Kirim Operator Forklift & AdmIn SKM Otorisasi BPB Security dan Admin SKM Menunggu pintu dibuka

0.93 mnt 6.38 mnt 0.84 mnt mnt3.3

Operator Forklift Unloading Material Operator Forklift Loading Material Operator Forklift Unloading Material 5.23 mnt 10.34 mnt 0.19

mnt 3,8 mnt

0.47 mnt 0.78 mnt 1.78 mnt 2.94 mnt 0,81 mnt

2.03 mnt 6.83 mnt

0.42 mnt 1.14 mnt 5.34 mnt

Lead Time Proses = 62.35 menit NVA Necessary = 24.23 menit (38.86%) NVA Non Necessary = 38.12 menit (61.14%) Admin Time = 28.89 menit Queeing Time = 10.34 menit Loading Time = 4.08 menit Travel Time = 7.01 menit Unloading Time = 8.23 menit Checking Time = 3.80 menit

Operator Forklift Penataan FIFO 5.10 mnt 2.75 mnt Prestaging Area

Non Value Added Necessary Non Value Added Non

(4)
[image:4.595.67.535.84.276.2]

Gambar 4. Future statevaluestreammapping proses pengiriman supportingmaterial ke SKM

Tabel 2 menunjukkan bahwa adanya pengurangan

lead time sebesar 43.83%. Pengurangan waktu

NVA necessary adalah sebesar 9.98%, sedangkan

pengurangan waktu NVA non necessary adalah

sebesar 65.35%.

Pengiriman Supporting Material Antar Plant

Pengiriman supporting material antar plant

meng-gunakan truk, didasarkan pada jarak antar gudang,

frekuensi, dan kapasitas pengiriman. Aktivitas pe-

ngiriman supporting material antar plant secara

garis besar saat ini sebanyak 8 aktivitas dengan lead

time sebesar 122.52 menit. Aktivitas pengiriman

supporting material dimulai dari pembuatan daftar kebutuhan material, konfirmasi, pembuatan buku

ekspedisi, persiapan material, loading material,

penutupan dan penyegelan pintu truk, pembuatan

surat jalan, dan otorisasi dokumen. Currentstate VSM

proses pengiriman supporting material antar plant

dapat dilihat pada Gambar 5. Aktivitas yang

ter-identifikasi sebagai waste adalah konfirmasi dengan

solusi meminimalkan konfirmasi dan penyerahan

GTS dengan solusi menggunakan work flow approval

application. Future state VSM dibuat berdasarkan

solusi perbaikan. Future state VSM proses pengiriman

supporting material ke SKM dapat dilihat pada

Gambar 6. Perbandingan lead time dan NVA time

dilakukan antara current dan future state VSM

untuk menganalisa hasil pengurangan yang terjadi.

Hasil perbandingan antara current dan future state

VSM proses pengiriman supporting material ke

[image:4.595.314.542.465.545.2]

SKM dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Rekapitulasi perbandingan current state dan future

state pada proses pengiriman supporting material antar

plant Current State Future State Pengurangan (mnt) Pengurangan (%) Total Lead Time 122.52 112.97 9.55 7.79 Total NVA

Necessary 94.12 94.12 0.00 0.00

Total NVA Non

Necessary 28.39 18.84 9.55 33.63

Tabel 3 menunjukkan bahwa adanya pengurangan

lead time sebesar 7.79%. Pengurangan waktu NVA

Gambar 5.Currentstatevaluestreammapping proses pengiriman supportingmaterial antar plant

SKM Secondary Production Admin SKM Pengecekan Departmen PPIC Supporting Material PPIC Support Material Warehouse Supporting Material Admin Pembuatan Good Transfer Slip (GTS) SPB & Jadwal Kirim

Operator Forklift Loading Material Departemen Accounting Supporting Material Ass Spv Pembuatan BPB Operator Forklift & AdmIn SKM Otorisasi Jadwal Kirim Security dan Admin SKM Menunggu pintu dibuka

3.96 mnt 0.84 mnt mnt3.3

Operator Forklift Unloading Material Operator Forklift Loading Material Operator Forklift Unloading Material 5.23 mnt 10.34 mnt 0.19

mnt 3,8 mnt

0.47 mnt 0.78 mnt 1.78 mnt 2.94 mnt 0,81 mnt

2.03 mnt 6.83 mnt

Lead Time Proses = 35.02 menit NVA Necessary = 21.81 menit (62.28%) NVA Non Necessary = 13.21 menit (37.72%) Admin Time = 17.01 menit Queeing Time = 0 menit Loading Time = 4.08 menit Travel Time = 7.01 menit Unloading Time = 3.13 menit Checking Time = 3.80 menit

Prestaging Area

Non Value Added Necessary Non Value Added Non

Necessary

GTS Jadwal Kirim

SPB & Jadwal Kirim

Supporting Material Ass Spv Pengecekan kartu stok 0.93 mnt Supporting Material Admin

& Spv, SKM Spv, Accounting Otorisasi GTS 1.14 mnt Departemen Marketing PPIC Supporting Material (Center) PPIC Supporting Material (kota lain) Target Produksi Supporting Material Spv Menghitung Material Supporting Material Spv

& Ass Spv Konfirmasi Supporting Material Ass Spv Membuat Buku Ekspedisi

Laporan Stok bahan Produksi

Operator Forklift Loading Material Helper, Operator Forklift Loading Material Helper Penutupan & Penyegelan Pintu Supporting Material Admin Pembuatan Surat Jalan Supporting Material Spv&Admin SKT, Accounting Jr Mgr Otorisasi Surat Jalan

Accounting Surat jalan

Lead Time Proses = 122.52 menit NVA Necessary = 94.12 menit (76.83%) NVA Non Necessary = 28.39 menit (23.17%)

6.41 mnt 2.39 mnt

Admin Time = 46.21 menit Queing Time = 0 Loading Time = 55.57 menit Travel Time = 7.12 menit Unloading Time = 0 Checking Time = 13.61 menit

1.41 mnt 6.53 mnt 13.61 mnt 3,27 mnt 7.12 mnt 52.30 mnt 1.01 mnt 2.52 mnt 14.58 mnt 5.57 mnt 1.39 mnt 2.58 mnt 1.86 mnt Supporting

Material Ass Spv Persiapan

Material

Non Value Added Necessary Non Value Added Non

[image:4.595.79.530.591.764.2]
(5)
[image:5.595.69.541.85.283.2]

Gambar 4. Future statevaluestreammapping proses pengiriman supportingmaterial antar plant

necessary adalah sebesar 0.00%, sedangkan

pengurangan waktu NVA non necessary adalah

sebesar 33.63%.

Analisa Perbandingan Keseluruhan

Analisa perbandingan keseluruhan dilakukan

terhadap proses pengiriman supportingmaterial ke

SKT, SKM, dan antar plant. Analisa perbandingan

dilakukan dengan membandingkan penurunan atau

pengurangan lead time dan NVA time dari ketiga

proses pengiriman supporting material. Detail

penurunan lead time, NVA necessary, dan NVA non

necessary dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4 menunjukkan bahwa penurunan lead time

terkecil terjadi pada proses pengiriman supporting

material antar plant sebesar 9.55 menit (7.79%).

Penurunan waktu NVA necessary terbesar terjadi

pada proses pengiriman supporting material ke SKT

sebesar 5.02 menit (12.99%). Penurunan waktu NVA non necessary terbesar terjadi pada proses

pengiriman supporting material ke SKM sebesar

24.91 menit (65.35%).

Simpulan

Value stream mapping dari proses pengiriman

supporting material yang dibuat, yaitu proses

pengiriman supporting material ke SKT, SKM, dan

antar plant (gudang PPIC lain). Perancangan current

state value stream mapping dilakukan berdasarkan

data yang dikumpulkan dan diolah dari keadaan

saat ini proses pengiriman supporting material.

Lead time current state VSM proses pengiriman

supporting material ke SKT sebesar 63.97 menit, ke

SKM sebesar 62.35 menit,dan antar plant sebesar

122.52 menit. Pengurangan lead time dan efisiensi

proses aktivitas dapat diketahui dari future state

VSM. Perancangan future state VSM

dilakukan

berdasarkan usulan perbaikan sesuai dengan

waste

yang teridentifikasi.

Waste

yang

ter-identifikasi

secara

keseluruhan

adalah

overprocessing

,

waiting

, dan

transportation

.

Usulan

perbaikan

untuk

waste

yang

teridentifikasi adalah

simplify

,

reduce

, atau

eliminate

. Pengurangan

lead time

pada proses

pengiriman

supporting material

ke SKT

sebesar 23.00%, ke SKM sebesar 35.43%, dan

antar plant sebesar 7.79%. Efisiensi aktivitas

adalah pengurangan jumlah aktivitas dari setiap

proses

pengiriman

supporting

material

.

Efisiensi aktivitas pada proses pengiriman

supporting material

ke SKT berkurang

sebanyak lima aktivitas, ke SKM berkurang

sebanyak tujuh aktivitas, dan antar

plant

berkurang sebanyak tiga aktivitas.

[image:5.595.108.502.690.775.2]

Daftar Pustaka

Tabel 4. Detail perbandingan proses pengiriman supporting material

Tujuan Pengiriman

Pengurangan (Menit)

Lead Tim

e Persentase

NVA

Necessary Persentase NVA NecessaryNon Persentase

SKT 14,71 23,00% 5,02 12,99% 9,69 38,29% SKM 27,33 43,83% 2,42 9,98% 24,91 65,35% Antar Plant 9,55 7,79% 0,00 0,00% 9,55 33,63%

Departemen Marketing

PPIC Supporting Material (Center)

PPIC Supporting Material (kota lain) Target Produksi

Supporting Material Spv Menghitung

Material

Supporting Material Ass

Spv Membuat Buku

Ekspedisi

Laporan Stok bahan Produksi

Operator Forklift Loading Material

Helper, Operator Forklift Loading Material

Helper Penutupan &

Penyegelan

Pintu Supporting

Material Admin Pembuatan Surat Jalan

Supporting Material Spv&Admin SKT, Accounting Jr. Mgr Otorisasi Surat Jalan

Accounting

Lead Time Proses = 112.97 menit

NVA Necessary = 94.12 menit (83.32%)

NVA Non Necessary = 18.84 menit (16.68%)

6.41 mnt 2.39 mnt

Admin Time = 36.67 menit Queing Time = 0 Loading Time = 55.57 menit

Travel Time = 7.12 menit

Unloading Time = 0 Checking Time = 13.61 menit

6.53 mnt 13.61 mnt

3,27 mnt

7.12 mnt

52.30 mnt 1.01 mnt

2.52 mnt

14.58

mnt 1.39 mnt

1.86 mnt Supporting

Material Ass Spv Persiapan

Material

Non Value Added Necessary Non Value Added Non

Necessary

(6)

1. Wignjosoebroto, S., Ergonomi, Studi Gerak,

dan Waktu, Guna Widya, Surabaya, 2005.

2. Evans, J. R., dan William M. L., Pengantar Six

Sigma, Salemba Empat, Jakarta, 2007.

3. Lee, Q., dan Synder, B., The Strategos Guide to

Value Stream & Process Mapping, Enna

Products Corporation, St Carolina, 2007.

4. Gaspersz, V., Organizational Excellence Model

Strategic Menuju World Class Quality

Company, PT Gramedia Pustaka Utama,

Gambar

Gambar 1. Current state value stream mapping proses pengiriman supporting material ke SKT
Gambar 2. Future state value stream mapping proses pengiriman supporting material ke SKT
Gambar 4. Future state value stream mapping proses pengiriman supporting material ke SKM
Gambar 4. Future state value stream mapping proses pengiriman supporting material antar plant

Referensi

Dokumen terkait

Dari future State Value Stream Mapping dapat dilihat bahwa total cycle time untuk membuat sebuah lorri 10 ton adalah 3345,6 menit dan total waktu yang dihabiskan sebuah lorri

A lean manufacturing tool for example like Value Stream Mapping (VSM) was proposed in the textile manufacturing company starting from developing a current state map

Beberapa usulan yang dapat dilakukan pada proses pengiriman tembakau iris dari PMD ke SKM adalah sebagai berikut:.  Perbaikan yang dapat dilakukan pada

Penelitian ini menggunakan pendekatan lean dengan tools value stream mapping (VSM), pada awal penelitian dilakukan penggambaran current state mapping pada Pradamas Toys,

Penelitian ini menggunakan implementasi salah satu dari metode lean manufacturing yakni Value Stream Mapping (VSM) untuk mengidentifikasi waste yang ada pada lini

Then, a Future State Map is developed to design a lean process flow through the elimination of the root causes of waste and through process improvements [5] Value Stream Mapping

From several options, the author chooses to use the value stream mapping method because, in this case, it is necessary to describe the flow of business activities in detail, and it is

Penerapan Value Stream Mapping dan Process Activity Mapping untuk Identifikasi dan Minimasi 7 Waste pada Proses Produksi Sepatu X di PT.PAI Berdasarkan hasil perhitungan dan analisa