PEDOM AN PRAKTIKUM KONSELING (KHUSUS UNTUK SEM GENAP 2011/ 2012) M IKROKONSELING & KONSELING INDIVIDUAL
-Ident itas M at akuliah
Deskripsi M at akuliah
Kompet ensi Yang Dibentuk
M ekanisme Kegiat an Prakt ikum
-Nama Matakuliah : M ikrokonseling Konseling Individual Bobot SKS : 2 + 4 (6 Sks) Status M atakuliah : W ajib lulus
M atakuliah Prasyarat : Teori dan Teknik Konseling
Praktikum M ikrokonseling dan konseling Individual merupakan dua matakuliah praktik yan g secara tekn is dilaksanakan berkelanjutan. Oleh karena itu, mahasiswa harus mengambil kedua matakuliah terseb ut sekaligus dalam satu semester. (un tuk waktu-waktu yang akan datan g / tahun depan, m ikro konselin g diselen ggarakan pada semester sebelum prakti konsseling ind ividual)
1. M ahasiswa mampu mempraktekkan keteramp ilan -keterampilan konseling
2. M ahasiswa mampu mempraktekkan beberapa pendekatan kons g dalam proses konseling (beserta teknik-teknik yang ada pada masing-masing pendekatan tersebut) sesuai dengan karakteristik masalah dan karakteristik konseli.
Perkuliahan Praktikum M ikroko nseling dan Konseling Ind idual dilakukan dalam dua tahap. 1. Tahap Pertama
Pada tahap pertama d ifokuskan pada pelaksaaan praktik krokonseling. M ahasiswa dim in ta untuk dapat menguasai keterampilan-keterampilan konseling pada proses konseling. Ren tang waktu yang digunakan pada tahap ini kuan g lebih 12 kali per temuan dan diakh ir i d engan ujian praktik keterampilan konseling. dapun keterampilan yang ditekankan untuk dikuasai mahasiswa adalah : a) attending; b) be ya; c) refleksi ;d) empati; e) paraphrasing; f) konfron tasi; g) m erangkum ; h ) probing; i) genuine dan j) klarifikasi; k) Keterampilan Restatem en; m) Accent (Pengu langan satu dua kata);
M ahasiswa m empraktikkan keterampilan-keterampilan tersebut secara terpisah-pisah (sepo tong sepotong), kemudian beberapa keterampilan secara bersamaan, dan akh irnya semua keterampilan secara simultan. Praktik d ilakukan lam pasan gan -pasangan (konselor-konseli). Ketika pasangan mahasiswa praktik m elakukan elin g, mahasiswa yang lain m elaku kan observasi dan member ikan masukan pada sesi d skusi.
2. Tahap Kedua
Pada tahap kedua difokuskan pada pelaksanaan praktik konselin g ind ividual. M ahasiswa diharapkan dapat menguasai penggunaan p endekatan konselin g (beser ta tekniknya secara tepat) dalam proses konseling. Dalam menguasai pen ggunaan pendekatan konseling, mahasiswa dim inta untuk 1) m embuat paparan kasus sesuai den gan pendekatan yang ditu gaskan . Paparan kasus harus m emuat gambaran fen omena problem konseli yang diformulasikan sesuai d engan pendekatan yan g dipakai; 2) mendiskusikan tiap-tiap paparan kasus dalam kelompok untuk mendapatkan masukan dan komentar; 3) membuat kerangka ker ja teoretik sesuai dengan masalah konseli dalam kac mata pendekatan yang digunakan; 4) menyusun diagnosis; 5) mendiskusikan kerangka ker ja teoretik dan diagnosisnya (langkah in i diper lukan agar diagnosis yang d imu ncu lkan mahasis tegak, dan berdasarkan kacamata landasan teori yang jelas); 6) m erancang r encana bantuan beser ta tekn iknya; 7) m embuat protokol konseling sesuai den gan pendekatan yang digunakan (Contoh pro tokol konseling terlamp ir ). Setelah itu, secara berpasan gan mahasiswa m empraktekkan con toh kasus dan pendekatan yan g telah disusun dalam protokol konseling. Ketika pasangan mahasiswa praktik m elakukan konseling, mahasiswa yan g lain m elakukan obser v i dan m emberikan masukan pada sesi diskusi.
Adapun pendekatan konseling yang d itekankan untuk d ikuasai mahasiswa adalah : a) Person centered ; b ) Behavior istik; c) Rational Emotif Therapy; d) Analisis Transaksional; e) Reality Therapy dan f) Gestalt. Tahap kedua ini akan diakhir i dengan ujian praktik konselin g.
1. Cermin (untuk belajar keteramp ilan attend in g) 2. Pro tokol konseling