11 BAB 3
METODE DAN PELAKSANAAN
3.1. Rancangan Penelitian dan Perlakuan 3.1.1. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK). Alasan digunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) ini karena lingkungan tempat percobaan bersifat heterogen. Adapun model matematis dari rancangan ini adalah sebagai berikut:
Yij = µ + τi + βj + Єij
Keterangan :
Yij = Hasil Pengamatan perlakuan ke i dan ulangan ke j. µ = Purata umum.
τi = Penyimpangan hasil dari nilai µ yang disebabkan oleh pengaruh perlakuan ke i.
βj = Penyimpangan hasil dari nilai µ yang disebabkan oleh pengaruh ulangan ke j.
Єij = Pengaruh acak yang masuk ke dalam percobaan.
3.1.2. Jumlah Perlakuan
Penelitian ini terdiri dari 5 perlakuan perbandingan media pasir dan kascing. Adapun perlakuan yang dicobakan adalah
T1 = Pasir : Kascing = 1 : 0
T2 = Pasir : Kascing = 0 : 1
T3 = Pasir : Kascing = 1 : 1
T4 = Pasir : Kascing = 2 : 1
T5 = Pasir : Kascing = 1 : 2
3.1.3. Jumlah Ulangan
12 3.1.4. Tata Letak Penelitian
[image:2.595.102.506.166.570.2]Tata letak percobaan ditentukan secara acak dengan menggunakan tabel acak, seperti pada Gambar 3.1. Setiap perlakuan terdiri atas 100 tanaman. Unit percobaan dapat dilihat pada Gambar 3.2.
Gambar 3.1. Tata Letak Percobaan.
Gambar 3.2. Tata Letak Benih Dalam Satu Unit.
3.2. Teknik Pengambilan Sampel
Dalam penelitian ini, seluruh tanaman digunakan sebagai sampel. Untuk analisis klorofil hanya mengambil sampel dari tanaman secara acak.
3.3. Pengamatan dan Analisis Data
Pengamatan dalam penelitian ini meliputi pengamatan selintas dan pengamatan utama. Pengamatan selintas adalah pengamatan yang datanya mendukung pengamatan utama, tetapi tidak dianalisa secara statistika, yaitu suhu udara maksimal, suhu udara minimal, kelembaban udara, suhu media tanam, porositas dan kandungan klorofil. Sedang pengamatan utama merupakan pengamatan terhadap tanaman sampel yang akan dianalisa secara statistika
P5U3 P2U3 P3U3 P4U3 P1U3 P1U4 P4U4 P5U4 P3U4 P2U4 P4U5 P3U5 P5U5 P1U5 P2U5 P2U6 P5U6 P4U6 P1U6 P3U6 P 1 U 1 P 2 U 2 P 2 U 1 P 1 U 2 P 4 U 1 P 5 U 2 5 U 1 P 3 U 2 P 3 U 1 P 4 U 2
x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x
x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x
x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x
x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x
x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x
Keterangan :
Jumlah Unit Percobaan = 30 unit
13
meliputi kadar air media pada kapasitas lapang, persentase perkecambahan, luas daun, bobot brangkasan basah tanaman, bobot brangkasan kering tanaman. Dimana pengamatan utama dianalisis dengan menggunakan metode sidik ragam dan digunakan Uji Beda Nyata Jujur (BNJ) dengan selang kepercayaan 95%.
3.4. Alat dan Bahan Penelitian 3.4.1. Alat Penelitian :
Nampan/Tray Timbangan analitik Timbangan
Thermometer
3.4.2. Bahan Penelitian
Benih gandum varietas dewata Kascing
3.5. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mulai 13 mei 2011 sampai 22 mei 2011. Tempat penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah dan Laboratorium Benih Fakultas Pertanian UKSW.
3.6. Prosedur Pelaksanaan Penelitian 3.6.1. Persiapan tray
Persiapan tray/nampan dilakukan pada awal pelaksanaan, tray yang digunakan berasal dari bahan plastik dengan ukuran panjang 34 cm, lebar 25,5 cm dan tinggi 5 cm.
3.6.2. Persiapan Media Tanam
Media tanam yang akan digunakan adalah pasir dan kascing. Pasir yang akan digunakan, sebelumnya dicuci dulu dengan air hingga bersih. Kascing dan pasir dicampur sesuai dengan komposisi pada perlakuan.
Penggaris Toples Plastik
Selang dan sprayer
14 3.6.3. Persiapan Benih Tanaman
Pilih benih yang bagus dan tidak rusak, dalam hal ini benih yang dipakai adalah benih dengan varietas dewata.
3.6.4. Penanaman Benih dalam Tray
Sebelum benih ditanam, sebaiknya dicuci terlebih dahulu dengan menggunakan air bersih. Lakukan penanaman dengan cara membenamkan benih tanaman ke dalam media dengan menggunakan tangan maupun pinset.
3.6.5. Pemeliharaan Rutin
Pemeliharaan rutin dilakukan dengan menyiram tanaman setiap hari. Dengan volume air 500cc/nampan. Penyiraman dilakukan selain untuk memberi nutrisi bagi tanaman tapi juga untuk menjaga kepadatan media tanam. Perlu juga dilakukan penambahan media apabila media ikut terbawa air, ini dimaksudkan agar volume media tanam tidak berkurang atau tetap.
3.6.6. Pemanenan
Pemanenan dilakukan setelah tanaman mencapai umur 10 hari setelah tanam, pemanenan dilakukan dengan mencabut seluruh bagian tanaman. Setelah dipanen tanaman dibawa ke laboratorium untuk diukur kandungan klorofilmya.
3.7. Pelaksanaan Pengamatan
Pelaksanaan pengamatan dibagi dalam dua macam pengamatan berdasarkan waktu pengamatannya, yaitu :
1. Pengamatan dilakukan pada awal penelitian, meliputi pengamatan kadar air media pada kapasitas lapangan.
2. Pengamatan dilakukan pada hari ke 4 dan ke 8, meliputi pengamatan persentase perkecambahan, dilakukan selama 10 hari.