HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGELOLA STRES DAN
MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA GURU
SD NEGERI KECAMATAN PANTAI LABU
KABUPATEN DELI SERDANG
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh GelarMagister Pendidikan Pada
Program Studi Administrasi Pendidikan
Oleh:
YUNIARTI
NIM. 8136132056
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRAK
Yuniarti, 8136132056. Hubungan Kemampuan Mengelola Stres dan Motivasi Kerja dengan Kinerja Guru SD Negeri Kecamatan Pantai Labu. Tesis. Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan. 2015. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Hubungan kemampuan mengelola stres dengan kinerja guru, (2) Hubungan motivasi kerja dengan kinerja guru, (3) Hubungan kemampuan mengelola stres dan motivasi kerja secara bersama-sama dengan kinerja guru.Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru berstatuskan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di SD Negeri Kecamatan Pantai Labu yang berjumlah 178 guru. Sampel penelitian diambil secara random berstrata berjumla 112 guru. Pengumpulan data dalam penelitian dengan menggunakan instrumen model Likert. Dilanjutkan dengan analisis korelasi regresi sederhana dan korelasi regresi ganda 2 prediktor dengan hasil sebagai berikut: hubungan kemampuan mengelola stres dengan kinerja guru sebesar 0,30. Hubungan motivasi kerja dengan kinerja guru sebesar 0,18. Selanjutnya tidak terjadi hubungan multikolinieritas antara variabel kemampuan mengelola stres dengan motivasi kerja. Hubungan kemampuan mengelola stres dan motivasi kerja dengan kinerja guru sebesar (R) 0,12. Kemudian diperoleh juga koefisien determinasi sebesar 12%.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi kemampuan mengelola stres, maka semakin tinggi pula kinerja guru SD Negeri Kecamatan Pantai Labu.
ABSTRACT
Yuniarti, 8136132056. The correlation of Ability to Manage Stress and work motivation on teacher’s job performance in SD Negeri subdistric of Pantai Labu. Thesis.Graduate of State University of Medan. 2015. This study aims to determine: (1) The correlation ability to manage Stress on teacher’s performance of SD Negeri subdistric of Pantai Labu , (2) The correlation motivation to work with teacher’s performance of SD Negeri subdistric of Pantai Labu, (3) The correlation ability to manage Stress and motivation to work on teacher’s performance of SD Negeri subdistric of Pantai Labu.The method used is the quantitative method. The population in this research are all teachers of Civil Servant was the 178 teachers in Elementary School of Pantai Labu District. Samples were randomly stratified 112 teachers. The data collection in researching using a Likert’s instrument. Through a simple regression correlation analysis and multiple regression correlation 2 predictors with the following results consist of: The ability to manage stressful relationship with teacher performance 0.30, Work motivation relationship with teacher performance 0.18. Then, there arenot occur multikolinieritas relationship between the variables ability stress with work motivation. to manage the Relationship ability to create stress and work motivation work with the power of the job’s teacher perfomance of (R) 0,12. Then also obtained determination coefficient of 12%.finally it can be concluded, that the higher of ability to manage stress so the higher that teacher’s performance of the District elementary school of Pantai Labu.
KATA PENGANTAR
Atas berkat rahmat dan izin Allah Yang Maha Kuasa, Alhamdulillah penulisan proposal tesis ini dapat saya selesaikan setelah melalui proses yang panjang serta menyita waktu, biaya dan tenaga. Penulis menyadari jika tanpa Ridho Allah SWT. Mustahil proposal tesis ini dapat saya selesaikan dengan segala keterbatasan dan kelemahan penulis.
Slawat beriring salam kepada junjungan Rasulullah Muhammad SAW. Yang telah membawa umat manusia dari zaman kebodohan ke zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan dan teknologi seperti sekarang ini. Penulis banyak mendapatkan inspirasi dari pengalaman hidup Rasulullah SAW dalam berjuang menuntut ilmu tanpa kenal lelah dan pantang menyerah. Inspirasi dan motivasi penulis peroleh juga dari almarhumah Ibunda tercinta yang telah mendukung penulis untuk melanjutkan studi ini. Ucapan terima kasih juga penulis peruntukkan khusus buat ananda tercinta Aqila Fakhri, yang setia menemani bunda dalam suka maupun duka dengan keceriannya.
Dalam upaya memenuhi persyaratan memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd) Program Studi Administrasi pendidikan pada Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan, penulis merasa tertarik melakukan penelitian tentang kinerja guru di Kecamatan tempat dimana penulis bekerja. Dengan melihat fenomena yang terjadi mendengarkan opini masyarakat serta berdasarkan pengamatan penulis, maka penulis tertarik meneliti “Hubungan Kemampuan mengelola Stres, Motivasi Kerja terhadap Kinerja Guru SD Negeri Kecamatan Pantai Labu”. Hal ini dianggap penting karena peran guru yang sangat menentukan kualitas pendidikan yang berarti menentukan generasi masa depan bangsa.Harapan penulis, semoga penelitian ini nantinya akan memberikan kontribusi pada dunia pendidikan umumnya dan Dinas Pendidikan Kecamatan Pantai Labu khususnya. Serta dapat memberikan masukan pada penelitian/kajian selanjutnya.
penelitian ini berkualitas dan memberi manfaat dalam dunia pendidikan. Selanjutnya ucapan terima kasih saya kepada Bapak Direktur Pasca sarjana Prof.Dr. Abdul Muin Sibuea, M.Pd dan Bapak Dr.Darwin,M.Pd selaku Kaprodi Administrasi Pendidikan. Kepada Bapak Tikwan Siregar, M.Pd selaku Ka.UPT Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kec. Pantai Labu. Kepada Bapak Julkarnain, S.Pd selaku Kepala Sekolah SDN 105343 Ramunia I/II Kec. Pantai labu beserta dewan guru. Dan tak lupa terima kasih yang sedalam-dalamnya khusus buat keluarga tercinta yang tak berhenti mendukung penulis. Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan kasih sayang-Nya yang melimpah bagi kita semua. Amin
Akhirnya penulis menyadari masih banyak kekurangan, kelemahan dan keterbatasan. Untuk itu penulis mengharapkan saran yang akan berkontribusi untuk menjadikan tesis yang bermanfaat.
Medan, Agustus 2015 Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN TESIS ... i
ABSTRAK ... ii A. Diskriptif Teoritis ……… 11
1. Kinerja Guru ……….. 11
2. Kemampuan Mengelola Stres ……….… 22
3. Motivasi Kerja ……… 30
B. Penelitian Yang Relevan ……….. 39
C. Kerangka Berpikir ………. 40
D. Hipotesis ………... 44
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian………... 45
C. Populasi dan Sampel ……….….. 46
D. Defenisi Oprasional ……… 51
E. Teknik Pengumpulan Data ……… 53
F. Uji Coba Instrumen ……… 54
G. Uji Linearitas dan Keberartian Regresi Sederhana … 59 H. Pengujian Hipotesis ………... 61
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian ……….. 63
B. Uji Kecenderungan Variabel Penelitian ………. 69
C. Pengujian Persyaratan Analisis ……….. 72
D. Pengujian Hipotesis ………... 78
E. Temuan Penelitian ………. 85
F. Pembahasan Hasil Penelitian ………. 88
G. Keterbatasan Penelitian ………...………… 90
BAB V SIMPULAN, IMPIKASI DAN SARAN A. Simpulan ………. 92
B. Implikasi Hasil Penelitian ……… 93
C. Saran ………. 95
Daftar Pustaka ……….. 97
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 3.1 Sebaran Populasi Penelitian ... 47
Tabel 3.2 Perolehan Besaran Sampel ... 49
Tabel 3.3 Perolehan Jumlah Sampel ... 51
Tabel 3.4 Penilaian Skala Likert ... 54
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian ... 54
Tabel 3.6 Rangkuman Hasil Uji Validitas Instrumen ... 56
Tabel 3.7 Rangkuman Hasil Uji reliabelitas Butir Instrumen ... 58
Tabel 3.8 Interprestasi Nilai Korelasi ... 60
Tabel 4.1 Tabel Belanja Hasil Skor Variabel Penelitian ... 63
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Variabel X1 ... 64
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Variabel X2 ... 66
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Variabel Y ... 68
Tabel 4.5 Tingkat Kecendrungan Varibel Y ... 70
Tabel 4.6 Tingkat Kecendrungan Variabel X1 ... 70
Tabel 4.7 Tingkat Kecendrungan Variabel X2 ... 71
Tabel 4.8 Ringkasan Hasil Uji Normalitas ... 72
Tabel 4.9 Rangkuman Hasil Pengujian Homogenitas Data ... 73
Tabel 4.10 Ringkasan Perhitungan Persamaan Regresi Y atas X1 ... 75
i
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 1.1 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja ... 6
Gambar 2.1 Dimensi Kerja Robbins ... 12
Gambar 2.2 Hubungan antara Stres dengan Kinerja ... 25
Gambar 2.3 Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja ... 34
Gambar 2.4 Paradigma Penelitian ... 43
Gambar 4.1 Histogram X1 ... 65
Gambar 4.2 Histogram X2 ... 67
LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Lampiran 1 Instrumen Penelitian Variabel Y ...………... 100
Lampiran 2 Instrumen Penelitian Variabel X1 ....………... 102
Lampiran 3 Instrumen Penelitian Variabel X2 ….……….. 104
Lampiran 4 Uji Validitas Instrumen ...……….. 106
Lampiran 5 Uji Validitas Instrumen ....……….. 107
Lampiran 6 Uji Validitas Instrumen ... 108
Lampiran 7 Perhitunngan Validitas Instrumen ... 108
Lampiran 8 Data Hasil Penelitian ... 111
Lampiran 9 Perhitungan Statistik Dasar Variabel X1 ... 114
Lampiran 10 Perhitungan Statistik Dasar Variabel X2... 115
Lampiran 11 Perhitungan Statistik Dasar Variabel Y ... 116
Lampiran 12 Uji Kecendrungan Data ... 117
Lampiran 13 Uji Normalitas Variabel X1 ... 119
Lampiran 14 Uji Normalitas Variabel X2... 121
Lampiran 15 Uji Normalitas Variabel Y ... 123
Lampiran 16 Perhitungan Uji Homogenitas Y berdasarkan X1... 125
Lampiran 17 Perhitungan Uji Homogenitas Y berdasarkan X2 ... 128
Lampiran 18 Uji Linieritas dan Regresi X1 atas Y... 131
Lampiran 19 Uji Linieritas dan Regresi X2 atas Y... 135
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Guru yang disebut juga pendidik merupakan tenaga profesional yang
bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil
pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. (UU No. 20 tahun 2003 tentang
sisdiknas:pasal 39 ayat 2). Konsep ini mengandung arti bahwa guru
merupakan kunci dari pendidikan. Proses awal dalam mendidik adalah
merencanakan. Pelaksanaan merupakan implementasi dari perencanaan.
Sementara itu evaluasi merupakan bagian dari proses untuk mengetahui
keberhasilan dari perencanaan tersebut.
Guru merupakan tenaga pendidik yang berperan sebagai motor
penggerak pendidikan yang secara langsung merencanakan dan melaksanakan
pembelajaran, mengevaluasi, menilai dan menganalisis hasil pembelajaran,
serta melaksanakan tindak lanjut hasil penilaian. Bukan itu saja guru juga
merencanakan dan melaksanakan pembimbingan, mengevaluasi dan menilai
hasil pembimbingan, menganalisis hasil pembimbingan, serta tindak lanjut
hasil pembimbingan.
Hal itu tidaklah mudah ketika guru harus memenuhi tugasnya untuk
mengembangkan potensi yang dimiliki masing-masing peserta didik. Mereka
harus memiliki kemampuan sebagai guru profesioanal. Guru profesional
sehingga menghasilkan peserta didik yang sesuai diharapkan. Peserta didik
yang berkualitas merupakan bibit pemimpin dimasa yang akan datang.
Berkualitas tidaknya proses pembelajaran sangat bergantung pada
kreativitas dan inovasi yang dimiliki guru. Guru merupakan perencana,
pelaksana sekaligus sebagai evaluator pembelajaran. Peserta didik merupakan
objek sekaligus subjek yang terlibat langsung dalam mencapai sasaran
pembelajaran. Kinerja guru menjadi titik awal keberhasilan peserta didik
dalam upaya pencapaian tujuan pendidikan. Komponen lain seperti kurikulum,
sarana prasarana, biaya, dan sebagainya tidak akan berarti tanpa kehadiran
guru. Tidak ada guru tidak ada pendidikan formal.
Salah satu indikator keberhasilan kinerja guru dalam melaksanakan
tugas keprofesiannya adalah mampu membuat dengan baik program
pembelajaran yang meliputi: rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP),
pelaksanaan proses pembelajaran serta menilai dan menindaklanjuti hasil
pembelajaran (evaluator). Begitu pentingnya guru dalam mentranformasikan
ilmu kepada peserta didiknya. Sehingga timbul persepsi dikalangan
mansyarakat menyatakan bahwa disekolah tidak akan ada perubahan atau
peningkatan kualitas tanpa adanya perubahan dan peningkatan kinerja guru.
Kinerja guru merupakan hasil atau tingkat keberhasilan yang dicapai
seorang guru secara keseluruhan selama priode tertentu didalam melaksanakan
tugasnya. Seperti target kerja atau sasaran kerja atau kreteria yang telah
ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama yang tercantum
bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan guru dalam mengemban
tugasnya.
Paparan menteri berdasarkan data (1) Pemetaan Kemendikbud
terhadap 40.000 sekolah pada tahun 2012 menunjukan 75% sekolah di
indonesia tidak memenuhi standar pelayanan minimal, (2) Hasil Uji
Kompetensi Guru pada tahun 2012 terhadap 460.000 guru terlihat nilai
rata-rata uji kompetensi guru 44,5 sedangkan Standar nilai yang diharapkan yaitu
70. (Baswedan, 2014). Data ini menunjukkan bahwa kinerja guru belum
memenuhi harapan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Selanjutnya berdasarkan hasil survey sementara melalui instrumen
penilaian kinerja guru Sekolah Dasar Negeri Kec. Pantai Labu, Kab. Deli
Serdang, diambil sampel sebanyak 20 guru dari total jumlah 178 guru
bersastatuskan PNS, terlihat rendahnya kinerja guru. Sesuai konvesi nilai
kinerja di skala 100% s.d 125% terlihat kinerja guru rata-rata kurang dari
50% yang artinya berada pada posisi kurang. Sesuai dengan Peraturan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka
Kreditnya. Konversi nilai kinerja minimal harus berada pada posisi Baik
(100%).
Guru kurang menyadari bahwa dirinya sangatlah penting. Seyogyanya
guru adalah seseorang yang diguguh dan ditiru. Namun hasil observasi awal
masih ditemukan beberapa guru terlambat masuk ke dalam kelas,
meninggalkan kelas pada jam pelajaran untuk hal diluar pembelajaran.
membuat rencana program pembelajaran (RPP) cenderung menyalin dari
guru yang lain mungkin juga ada yang mengcopy dari internet, tidak sedikit
dari mereka yang belum mampu mempersentasekan media pembelajaran
dengan menggunakan komputer, dan juga kurang kreatif dalam membuat
alat peraga agar bisa menarik minat siswa dalam proses pembelajaran. Siswa
cenderung kurang bersemangat bahkan data dilapangan dan pada laporan
bulanan ada beberapa siswa yang drop out.
Kesalahan perspektif guru dalam memahami profesinya akan
mengakibatkan pergeseran tugas dan fungsi guru secara perlahan-lahan.
Seyogyanya antara guru dan siswa saling membutuhkan berubah menjadi
saat-saat yang membosankan dan jauh dari kesan menyenangkan. Dari sinilah
berawal konflik demi konflik dalam proses pembelajaran, sehingga
pihak-pihak yang terlibat didalamnya menjadi lebih mudah stres dan pada akhirnya
melampiaskan perasaan kacaunya pada cara-cara yang tidak benar.
Stres akan dialami oleh setiap individu tanpa pandang usia, jabatan dan
pekerjaan. Pada guru bisa terjadi dengan alasan perilaku negatif siswa, beban
kerja berlebih, konflik dengan sesama rekan guru, sulit menerima kebijakan
atasan, konflik peran kerja, lingkungan kerja tidak nyaman akibat sarana
prasarana yang belum memenuhi standar. Belum lagi persoalan keluarga. Hal
ini mungkin juga manjadi faktor yang mempengaruhi kinerja. Untuk itu guru
perlu mengelola stres agar stres tidak bersifat negatif atau merusak pada diri,
kesehatan dan sudah tentu akan berimbas pada kinerja guru itu sendiri.
Persoalan yang sering timbul didalam kelas dimana tempat
ada yang positif ada pula yang negatif. Persoalan inilah yang menuntut peran
guru dalam pengelolaan stres untuk dapat mencapai tujuan pendidikan. Stres
tidak selamanya diasumsikan negatif. Stres yang timbul akibat dari interaksi
guru dengan siswa dapat dimaknai positif, apabila guru mampu
menyikapinya.
Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan
kinerja guru. Mulai dari pemberian tunjangan sebesar gaji pokok melalui
program sertifikasi, melakukan penilaian kinerja guru (PKG) setiap tahun.
Hasil PKG diharapkan dapat bermanfaat untuk menentukan berbagai
kebijakan yang terkait dengan kinerja guru sebagai ujung
tombak pelaksanaan proses pendidikan dalam menciptakan insan yang
cerdas, komprehensif, dan berdaya saing tinggi.
Hal senada diungkapkan Rivai dalam Ambarita (2014:192) bahwa
tujuan penilaian kinerja karyawan adalah: a). Untuk mengetahui tingkat
prestasi karyawan; b). Pemberian imbalan yang serasi; c). Mendorong
pertanggungjawaban dari karyawa; d). Meningkatkan motivasi kerja; e).
Meningkatkan etos kerja; f). Memperkuat hubungan antara karyawan dan
supervisor melalui diskusi kemajuan kerja mereka; g). Sebagai alat untuk
memperoleh umpan balik dari karyawan untuk memperbaiki desain
pekerjaan, lingkungan kerja; h). Riset seleksi sebagai kriteria keberhasilan;
i). Sebagai alat untuk menjaga tingkat kinerja; j). Untuk mengembangkan dan
menetapkan kompensasi pekerjan; dan k). Pemutus hubungan kerja,
Ada beberapa faktor yang bisa mempengaruhi kinerja seseorang,
seperti yang diutarakan Colquitt, Lipine, dan Wesson (2009:203) bahwa yang
mempengaruhi kinerja (job performance) adalah individual outcomes, hal ini
dipengaruhi oleh mekanisme individu (individual mechanisms), mekanisme
kelompok (group mechanisms), mekanisme organisasi (organizational
mechanisms), dan karakteristik individu (individual characteristics). Menurut
konsep diatas, kinerja dipengaruhi oleh perilaku individu, karakter individu,
mekanisme mesin dan mekanisme organisasi. Lebih jelasnya terlihat pada
gambar faktor yang mempengaruhi kinerja dibawah ini:
Gambar 1.1 : faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja
sumber; Colquitt, Lipine, and Wesson. Organization Behavior, Improving
Gibson, Ivancevich dan Donney (2012:194) mengemukakan model
partner-lawyer yang menyatakan bahwa kinerja individu dipengaruhi oleh
beberapa faktor (a) harapan mengenai imbalan, (b) dorongan, (c)
kemampuan, kebutuhan dan sifat, (d) persepsi terhadap tugas, (e) imbalan
internal dan eksternal, (f) persepsi terhadap tingkat imbalan dan kepuasan
kerja.
Bila dikaitkan dengan fenomena yang ada dengan teori yang
berkembang maka, kinerja guru dapat dipengaruhi oleh kemampuan
mengelola stres menjadi tindakan yang positif dan motivasi kerja. Akibat dari
kondisi kinerja guru di SDN Kec. Pantai Labu tersebut berdampak negatif
pada kualitas pendidikan di daerah ini terlihat dari hasil UN yang relatif
rendah. Dari kenyataan di atas menunjukkan bahwa kinerja guru belum
memiliki kinerja yang baik dan dapat dikatakan bahwa penyebabnya adalah
karena kemampuan mengelola stres dan motivasi kerja guru masih rendah.
Dengan menemunakan berbagai masalah yang mempengaruhi kinerja
baik secara empirik maupun konseptual, maka hal ini digunakan untuk
memahami, memprediksi dan menemukan alternatif fenomena permasalahan
kinerja seperti di SD Negeri Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli
Serdang. Dari uraian diatas maka kemampuan mengelola stres dan motivasi
kerja sangat penting diteliti untuk mengetahui hubungan ketiga variabel
tersebut terhadap peningkatan kinerja guru. Beranjak dari pemikiran inilah,
maka direncanakan suatu penelitian yang berjudul Hubungan Kemampuan
Mengelola Stres dan Motivasi Kerja dengan Kinerja Guru SD Negeri
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang diatas, dapat diidentifikasikan
permasalahan-permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut;
1. Berdasarkan hasil survey sementara melalui instrumen Penilaian Kinerja
Guru (PKG) Sekolah Dasar Negeri Kec. Pantai Labu, Kab. Deli
Serdang, terlihat rendahnya kinerja guru. Sesuai konvesi nilai kinerja di
skala 100% s.d 125% terlihat kinerja guru rata-rata kurang dari 50%
yang artinya berada pada posisi kurang.
2. Guru belum sepenuhnya mampu membuat rencana program
pembelajaran (RPP) cenderung menyalin dari guru yang lain. Hal ini
mengidentifikasikan kinerja guru rendah.
3. Masih ada guru terlambat masuk ke dalam kelas, meninggalkan kelas
pada jam pelajaran untuk hal diluar pembelajaran. Ini juga
mengidentifikasikan motivasi kerja rendah.
4. Kondisi guru dan siswa yang seyogyanya saling membutuhkan berubah
menjadi saat-saat yang membosankan dan jauh dari kesan
menyenangkan. Ini awal terjadinya konflik demi konflik dalam proses
pembelajaran, sehingga pihak-pihak yang terlibat didalamnya menjadi
lebih mudah stres.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan ldentifikasi masalah, kinerja dapat dipandang dari sudut
proses, hasil, kompetensi, maupun prestasi, maka peniliti membatasi masalah
dalam kurun waktu tertentu. Selanjutny berdasarkan identifikasi masalah
peneliti beranggapan bahwa yang paling penting dalam kinerja guru yaitu
kemampuan guru mengelola stres serta motivasi kerja guru. Kemudian
dengan mempertimbangkan defenisi operasional, keahlian penelitian, tingkat
ketelitian, waktu, tenaga, tempat serta biaya penelitian untuk mendapatkan
hasil penelitian yang bermanfaat, maka peneliti membatasi penelitian pada
variabel korelasi kemampuan mengelola stres serta motivasi kerja terhadap
kinerja guru SD Negeri Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah maka, dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut:
1. Apakah terdapat hubungan kemampuan mengelola stres dengan kineja
guru SD Negeri Kec. Pantai Labu?
2. Apakah terdapat hubungan motivasi kerja dengan kinerja guru SD Negeri
Kec. Pantai Labu?
3. Apakah terdapat hubungan antara kemampuan mengelola stres dan
motivasi kerja secara bersama-sama dengan kinerja guru SD Negeri Kec.
Pantai labu?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan penelitian, maka tujuan penelitian adalah:
1. Untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara kemampuan mengelola
2. Untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara motivasi kerja dengan
kinerja guru SD Negeri Kec. Pantai Labu.
3. Untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara motivasi kerja dan
kemampuan mengelola stres secara bersama-sama dengan kinerja guru SD
Negeri Kec. Pantai labu.
F. Manfaat Penelitian
Upaya untuk mengungkap, menganalisa, dan menguji permasalahan di
atas, untuk mengetahui tingkat korelasi Kemampuan Mengelola Stres dan
Motivasi Kerja terhadap Kinerja guru Sekolah Dasar Negeri di Kec. Pantai
Labu Kabupaten Deli Serdang. Secara Khusus, manfaat penelitian ini adalah:
1. Secara Teoritis:
a. Menambah pengetahuan tentang hubungan kemampuan mengelola
stres dan motivasi kerja terhadap kinerja guru.
b. Sebagai bahan masukan pada kajian atau penelitian yang relevan di
masa yang akan datang.
2. Secara praktis:
a. Sebagai bahan masukan bagi Unit pelaksana Tekhnis (UPT) Dinas
Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kecamatan Pantai Labu dalam
meningkatkan Kinerja Guru SD Negeri Kec. Pantai Labu dalam
pemenuhan tuntutan UU Sisdiknas tahun 2003.
b. Sebagai bahan masukan bagi Kepala Sekolah Dasar Negeri
Kecamatan Pantai Labu dalam meningkatkan Kinerja Guru SD
c. Bagi peneliti lainnya agar penelitian ini dapat dijadikan rujukan untuk
meneliti permasalahan yang lain yang berhubungan dengan penelitian
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pengajuan hipotesis, maka dapat dikemukakan
kesimpulan sebagai berikut:
1. Terdapat hubungan yang signifikan antara Kemampuan Mengelola Stresdengan
Kinerja Guru SD Negeri Kecamatan Pantai Labu. Hubungan ini dapat dilihat dari
hasil analisis korelasi sederhana (r) didapat korelasi antara Kemampuan Mengelola
Stres(X1) dengan Kinerja Guru (Y) sebesar r = 0,30. Hasil ini menunjukkan bahwa
terjadi hubungan dalam kategori rendah antara kedua variabel. Artinya semakin baik
Kemampuan Mengelola Stres guru, maka semakin baik pula kinerjanya.
2. Terdapat hubungan yang signifikan antara Motivasi Kerja dengan kinerja guruSD
Negeri Kecamatan Pantai Labu. Hubungan ini dapat dilihat dari hasil analisis korelasi
sederhana (r) didapat korelasi antara Motivasi Kerja (X2) dengan Kinerja Guru (Y)
sebesar r = 0,18. Hasil ini menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang juga rendah
antara kedua variabel. Artinya semakin tinggi Motivasi Kerja guru, maka akan
semakin baik pula kinerjanya.
3. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Kemampuan Mengelola
Stresdan Motivasi Kerja dengan kinerja guruSD Negeri Kecamatan Pantai Labu. Dari
hasil analisis korelasi ganda diperoleh koefisien korelasi simultan (R) = 0,12. Nilai
ini menunjukkan bahwa hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat
berada pada level rendah. Selain itu dapat diketahui pula informasi berapa koefisien
determinasi adalah (0,12) x 100% = 12%. Nilai ini menunjukkan bahwa kontribusi
semua variabel bebas terhadap variabel terikat hanya sebesar 12% sisanya sebesar
hipotesis penelitian yang menyatakan terdapat hubungan yang positif dan signifikan
antara variabel Kemampuan Mengelola Stres dan Motivasi Kerja dengan kinerja guru
SD Negeri Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang dapat diterima dan teruji
kebenarannya.
B. Implikasi Hasil Penelitian
Implikasi penelitian dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan
penelitian, antara lain:
1. Dengan diterimanya hipotesis pertama, maka dapat dipahami bahwa variabel
Kemampuan Mengelola Stres mempunyai korelasi positif dengan Kinerja Guru. Stres
merupakan respon phisikologis dikarenakan, tuntutan, peluang serta kendala yang
timbul akibat dari interaksi dengan lingkungan. Kemampuan guru dalam mengelola
stresnya dengan baik yang timbul akibat dari interaksi dengan lingkungannya, maka
kemungkinan besar ia akan berhasil dalam kehidupannya bahkan akan menjadi guru
yang profesional seperti amanat UUGD. Seperti yang telah dijabarkan dibab
sebelumnya, guru adalah orang yang mudah stres karna menghadapi berbagai macam
sikap siswanya, tugas-tugas administratifnya serta lingkungan sekolahnya. Guru yang
memiliki Kemampuan Mengelola Stresrendah akan mengalami kesulitan dalam
menghadapi segala tuntutan kerjanya yang berdampak pada penurunan kinerjanya.
2. Dengan diterimanya hipotesis kedua, maka dapat dipahami bahwa unsur Motivasi
Kerja mempunyai korelasi positif dengan Kinerja Guru SD Negeri Kecamatan Pantai
Labu. Jika guru memiliki Motivasi Kerja tinggi, maka secara otomatis dapat
meningkatkan kinerjanya. Perilaku pantang menyerah, sabar menghadapi tantangan,
ketekunan, serta rela berkorban untuk mencapai tujuan perlu dipertahankan bahkan
jaman membutuhkan kesabaran, ketekunan dan pantang menyerah. Motivasi juga bisa
ditimbulkan dari sisi external guru. Motivasi dari keluarga, lingkungan serta
organisasi juga akan berpengaruh dalam meningkatkan Kinerja Guru. Motivasi Kerja
meningkat, maka kinerja akan semakin baik pula.
3. Dengan diterimanya hipotesis ketiga yakni, Kemampuan Mengelola Stresdan
Motivasi Kerja secara bersama-sama menunjukkan hubungan yang positif dan
signifikan dengan Kinerja Guru. Upaya meningkatkan Kinerja Guru adalah dengan
meningkatkan Kemampuan Mengelola Stres dan peningkatan Motivasi Kerja. Banyak
hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kinerja melalui pelatihan, sosialisasi
tentang bagaimana mengatasi masalah-masalah yang biasa timbul dilingkungan
sekolah terutama pada siswa. Mempelajari phisikologi serta latar belakang siswa juga
membantu guru menyikapi persoalan yang timbul.
Selalu berpikir positif, bersikap tenang dalam menghadapi persolan yang timbul
serta memperioritaskan hal yang mampu dikerjakan juga mampu membantu guru
dalam mengelola stresnya. Robbins (2008:189) membagi empat tingkatan dalam stres.
Dalam kata lain stres yang cukup bahkan dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan.
Artinya stres bukanlah hal yang secara keseluruhan harus dihindari, namun
kemampuan pengelolaan stres sangatlah penting untuk dapat meningkatkan kinerja.
Pemberian motivasi juga hal yang tidak kalah pentingnya dalam meningkatkan
kinerja. Colquitt, Lipine, dan Wesson (2009:203) mengemukakan bahwa; motovation
has strong positive effect on job performance. People who experience higher levels of
motivation tend to have higher levels of task performance. Hal ini sejalan dengan hasil
analisis penelitian ini sebesar 0,12. Bahwa motivasi memberikan kontribusi yang
sangat dalam peningkatan kinerja. Peningkatan kedua variabel ini bermuara pada
Dengan demikian Kinerja Guru adalah hal yang urgen untuk diperbaiki bahkan
ditingkatkan.
C. Saran
Berdasarkan uraian dalam simpulan dan implikasi hasil penelitian, maka dapat
diberikan beberapa saran, antara lain:
1. Untuk meningkatkan Kinerja Guru diharapkan kepada semua pihak yang memiliki
kepentingan dalam memajukan pendidikan. Dalam penelitian ini terutama
ditujukan kepada Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kecamatan Pantai Labu sebagai
perpanjangan tangan dari Dinas Pendidikan Kabupaten agar lebih memperhatikan
phikologis tenaga pendidik khususnya guru SD di Kecamatan Pantai Labu dalam
mengelola stres serta bagaimana memotivasi mereka untuk meningkatkan
kinerjanya.
2. Kepala sekolah agar lebih memperhatikan Kemampuan Mengelola Stres serta
Motivasi Kerja para guru di sekolah dengan memberikan pembinaan dan
memberikan bantuan pemecahan persoalan yang timbul demi tercapainya
peningkatan kinerjanya.
3. Bagi peneliti selanjutnya bahwa penelitian ini perlu ditindak lanjuti, khususnya
yang berkaitan dengan variabel-variabel berbeda namun memliki tujuan yang
sama yakni meningkatkan Kinerja Guru. Sehingga diharapkan aspek lain yang
diduga memiliki hubungan dengan penelitian ini dapat dianalisis untuk
DAFTAR PUSTAKA
Ambarita.dkk 2014. Perilaku organisasi. Bandung: Alfabeta
……….. 2012. Manajemen Dalam Kisaran Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Anwar Prabu Mangkunegara.2000. Manajemen Sumber Daya Manusia
Perusahaan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Ambar Teguh Sulistiani dan Rosidah.2003. Manajemen Sumber Daya Manusia.
Graha Ilmu: Yokyakarta
Atkinson, RL, Atkinson, RC and Hilgard. 1991. Pengantar Psikologi. Jakarta:
Bina Aksara.
Colquitt,Lipine, and Wesson.2009.Organization Behavior Internatioanl Edition.
New York. The McGraw-Hill.
Cushway Barry.2002. Human Resource Management. Jakarta: Gramedia
Priyatno Duwi.2014.SPSS 22 Pengolahan Data Praktis. Yokyakarta. C.V Andi
Offset
Depdikbud.1994. Kamu s Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Departemen Pendidikan Nasioanal.2008.Penilaian Kinerja Guru.Jakarta:
Depdiknas
Demsey, H, Kethleen.1982. Final Report to The National Institute of Education,
Nashville: George Peahody College
Fabella, Armand.T.1993. Anda Sanggup Mengatasi Stres.Penterjemah,
C.Z.Panjaitan dan L.J Lintong, Bandung; Indonesia Publishin House
Gibson, Ivancevich, and Donnely.1997. Organization Behavior, Structure,
Processes. New York. The McGraw-Hill.
Ivancevich,John M.Robert Konopaske & Michhael T.Matteson. (2008).
Organizational Behavior and Management. Eighth Edition. New York:
McGraw-Hill Education.
Hasibuan, Malayu.S.P. 2001. Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah.
Jakarta. Bumu Aksara.
Lubis.2009. Depresi Tinjauan Phisikologis. Jakarta: Kencana
Luthan,F.2008. Perilaku Organisasi.Edisi kesepuluh Alih Bahasa; Andika
Lumban Gaol Masdiana.2010. Pengaruh persepsi guru tentang kepemimpinan kepala sekolah, pengendalian stres dan motivasi kerja terhadap komitmen
guru di Sub Rayon SMPN 41 Medan.
Mathis, Robert L and John.H.Jackson terjemahan Jimmy Sadeli dan Bayu
Prawira.2001. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jilid I. Salemba:
Jakarta.
Mifthu A’la. 2010. Quantum Teaching. Jokjakarta. Diva Press
Mulyadi.2014.Anakku, Sah abat dan Guruku.Yayasan Mutiara Indonesia; CV.
Farishma Indonesia Solo
Muhammad Erman Sikumbang. 2012. Pengaruh Kepemimpinan
Transformasional kepala sekolah, kepuasan kerja guru dan motivasi kerja
terhadap kinerja guru. Jurnal edisi Maret 2012 Vol.3. Unimed
Newstrom.JW, and Davis,K. 1997. Organization Behavior, Human Behavior At
Work.100 Edition. New York. The McGraw-Hill
Pidarta . 2014. Supervisi Kontekstual. Bandung. Alfabeta
Permendiknas No.35 Tahun 2010. Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan
Fungsinal dan Angka Kreditnya. Jakarta. Kemndiknas
Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 2011. Tentang Penilaian Prestasi Kerja
PNS. Jakarta. Presiden Republik Indonesia
R.Ibrahim dkk.1993. Pendekatan dan Model pembelajaran.Bandung: Universitas
Pendidikan Indonesia
Robbins,Stephen.P.2007. Perilaku Organisasi, Edisi kesepuluh Alih Bahasa;
Benyamin Molan. Indonesia. Macanan Jaya Cemerlang
Robbins, Stephen. P & Timothy A. Judge. 2008. Essential of Organizational
Behavior.
Ninth Edition. New Jersey: Pearson Prentice Hall.
Robbins, Stephen.P.2003. Organization Behavior (10th.ed). New Jersey: Pearson
Education.
Robbins, Stephen.P.2002. Prinsip-Prinsip Prilaku Organisasi. Terjemahan.
Radarwan Saragih. 2014. Hubungan pengembangan karir dan pengembangan profesional dengan kinerja guru SMP Negeri Kecamatan Kutalimbaru
Kabupaten Deli Serdang.
Sagala.2007. Desain Pendidikan Dalam Implementasi Kebijakan Otonomi
Daerah Bandung: Alfabeta
……… 2012. Administrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung: Alfabeta
Sugiono.2014. Metode Penelitian Manajemen. Bandung. Alfabeta
……... 2006. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung. Alfabeta
Siagian, Sondang P. 2004. Filsafat Administrasi. Jakarta: Bumi Aksara
Simamora.2008. Manajemen Sumber daya Manusia. Yokyakarta.Adi Citra Karya
Nusa
Stone, Raymond J. (2005). Human Resource Management. Fifth Edition. Milton:
John Wiley & Sons Australia.
Undang-Undang N0.20 Tahun 2001.Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang
Sisdiknas. Jakarta: Kemendikbud
(http://pemerintah.net/penilaian-prestasi-kerja-pns ) diakses pada Maret 2015 (http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19918/4/Chapter%2011.pdf)
Di akses pada Januari 2015.
(http://falfakhri.blogspot.com/2012/02/teori-motivasi-html.) Di akses pada Januari 2015.
(ejournal.undip.ac.id/index.php/berkala_fisika/article/download/.../2760.pdf) diakses pada Februari 2015.