52
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Karangtengah 01 yang terletak di
di Jalan Macanan-Tlogo desa Karangtengah Kecamatan Tuntang Kabupaten
Semarang. SD Negeri Karangtengah 01 masuk dalam lingkungan pedesaan
karena terletak di desa Karangtengah.
4.2 Karakter Subjek Penelitian
Siswa SD Negeri Karangtengah 01 berjumlah 234 anak yang terdiri mulai
dari kelas 1 sampai dengan kelas 6 dari kelas 1 sampai kelas 3 kelas paralel
dan kelas 4 sampai kelas 6 hanya ada satu kelas. Di sini peneliti mengambil
sampel seluruh siswa kelas 5 yang berjumlah 41 siswa dengan jumlah 17
siswa laki-laki dan 24 siswa perempuan . Rata-rata usia siswa kelas 5 sekitar
10 tahun. Siswa kelas 5 pada umumnya masih s uka bermain, mencari
perhatian orang lain dan ramai sendiri bila pelajaran tidak ditunggu oleh
gurunya.
4.3 Pelaksanaan Penelitian 4.3.1 Deskripsi Kondisi Awal
Penelitian dilakukan di kelas 5 SD Negeri Karangtengah 01 pada semester
II tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 41 siswa pada pelajaran IPA,
sebelum memulai penelitian untuk mengetahui hasil belajar siswa peneliti
mengambil nilai ulangan semester II yang tercantum pada tabel 4.1.
4.3.1.1 Deskripsi Kondisi Awal Hasil Belajar
Berdasarkan hasil ulangan pada semester I I yang telah dilakukan bisa
terlihat dari nilai hasil evaluasi siswa pada mata pelajaran IPA yang telah
dilakukan di mana sebagian besar siswa memperoleh nilai di bawah
pembelajaran sebelum dilakukan tindakan pembelajaran yang dilakukan
oleh peneliti yang terdapat dalam tabel 4.1 .
Tabel 4.1
Rekapitulasi Nilai Sebelum Tindakan
NO Skor Pra Siklus Frekuensi Persentase (%) Keterangan
1 40-49 2 5 Belum Tuntas
2 50-59 11 27 Belum Tuntas
3 60-69 16 39 Belum Tuntas
4 70-79 10 24 Tuntas
5 80-89 2 5 Tuntas
Jumlah Nilai Rata-Rata
41 100
64
Nilai Tertinggi 81
Nilai Terendah 40
Dari tabel 4.1 dapat dilihat dari hasil evaluasi IPA menunjukkan
bahwa pembelajaran IPA yang dilakukan belum efektif dengan
banyaknya siswa yang belum tuntas dalam belajarnya (KKM=70)
sebanyak 29 siswa sedangkan siswa yang mencapai KKM sebanyak 12
siswa. Diketahui pada skor nilai antara 40 s/d 49 frekuensinya ada 2
dengan persentase 5%, 50 s/d 59 frekuensinya ada 11 dengan p ersentase
27%, 60 s/d 69 frekuensinya ada 16 dengan p ersentase 39%, 70 s/d 79
frekuensinya ada 10 dengan p ersentase 24%, 80 s/d 89 frekuensinya ada
2 dengan persentase 5%. Dengan nilai rata-rata 64 sedangkan nilai
tertinggi adalah 81 sedangkan nilai terendah adalah 40. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada daftar nilai siswa. Dari data tersebut, peneliti
merasa perlu mengadakan tindakan pembelajaran demi membantu
meningkatkan hasil belajar pada mata pe lajaran IPA. Untuk lebih
jelasnya data nilai pada tabel 4.1 dapat dibuat diagram seperti pada grafik
Grafik 4.1
Hasil Perolehan Nilai Sebelum Tindakan
Berdasarkan Kriteria Ketuntasan M inimal (KKM=70) data grafik
4.1 hasil perolehan nilai sebelum tindakan dapat disajikan dalam bentuk
tabel 4.2.
Tabel 4.2
Ketuntasan Belajar sebelum Tindakan
NO Nilai Jumlah Siswa Keterangan
Jumlah Persentase (%)
1 < 70 29 71 Belum Tuntas
2 ≥ 70 12 29 Tuntas
Jumlah 41 100
Ketuntasan belajar siswa sebelum tindakan dapat diketahui pada
tabel 4.2 bahwa siswa yang memiliki nilai kurang dari Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM=70) sebanyak siswa 29 atau 71%, sedangkan
yang sudah mencapai ketuntasan minimal sebanyak 12 siswa dengan
persentase 29%. Ketuntasan belajar siswa pada tabel 4.2 dapat dilihat
pada grafik 4.2.
0 5 10 15 20
40-49 50-59 60-69 70-79 80-89 F
re k u e n si
Hasil B Dengan kondi
29%, peneliti mera
guru kelas 5 sesua
dengan rancanga
kondisi seperti pada grafik 4.2 dengan ketuntasan
erancang penelitian tindakan kelas bekerja sama d
suai rencana yang telah diuraikan pada bab sebelum
ngan penelitian menggunakan model pembel
Jigsawyang akan diterapkan dalam dua siklus dan
iga kali pertemuan.
naan Siklus I
rdapat 3 kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut
mengadakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) m
psikan Sifat-Sifat Cahaya”, peneliti bersama guru kol
materi serta mempersiapkan media dan alat te
menguasai yang akan diajarkan. Perangkat pembel
pkan lembar kerja siswa, lembar evaluasi Siklus I,
n Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) serta s
mperlancar pelaksanaan pembelajaran siswa diorga
kelompok asal yang diberi nama kelompok ang
semangka, jeruk, durian, jambu, manggis, apel
li. Pengorganisasian dilakukan secara heterogen
ntar kelompok lebih berimbang. Keberimbangan ini
hanya dilihat dari jenis kelamin, namun dilihat dari jenis kemampuan.
Dari jenis kelamin kelas yang terdiri dari 41 siswa dengan 17 siswa
laki-laki, 24 siswa perempuan, maka masing-masing kelompok jumlah
anggota terdiri dari 5 orang anggota kelompok asal dan 8 anggota
kelompok ahli dan perbandingan laki-laki atau perempuan juga tidak
sama.
b) Tindakan dan Observasi 1) Pertemuan Pertama
Tindakan ini dilaksanakan pada hari Senin, 25 Maret 2013, beberapa
kegiatan sebagai berikut:
Kegiatan Awal
Pertemuan pertama ini berlangsung pada hari Senin, 25 Maret 2013
pukul 07.35 WIB atau setelah selesai upacara. Untuk mengawali
pembelajaran ini guru mengucapkan salam, mengabsen kelas dan
melakukan apersepsi dengan bertanya pada siswa “Bagaimana kita bisa
melihat benda?” Berdasarkan jawaban dari siswa guru menegaskan
tentang materi yang akan diajarkan yaitu “sifat cahaya yang mengenai
berbagai benda (bening, berwarna, dan gelap)”. Sebelumnya guru
menjelaskan model pembelajaran yang akan digunak an yakni model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.
Kegiatan Inti
Kegiatan inti meliputi bebe rapa kegiatan yaitu pembagian
kelompok asal dan kelompok ahli, pembahasan materi di kelompok
ahli, menjelaskan materi ke anggota kelomp ok asal, dan setiap
kelompok asal mempresentasikan hasil diskusinya .
Guru membagi kelompok asal dan kelompok ahli di sini guru
menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan . Setelah
itu membagi siswa dalam 8 kelompok asal dengan memberi nama
kelompok anggur, strawberry, semangka, jeruk, durian, jambu,
manggis, apel yang terdiri dari 5 siswa (yang materi tiap anak berbeda
kelompok materinya sama). Pembahasan materi di kelompok ahli disini
guru membimbing dan memberi kesempatan kepada kelompok ahli
untuk berdiskusi. Memberi kesempatan kepada kelompok ahli untuk
membaca materi yang dibagikan tentang sifat -sifat cahaya. Menjelaskan
materi ke anggota kelompok asal, guru meminta siswa dalam kelompok
ahli menyampaikan hasil diskusi tentang sifat -sifat cahaya kepada
kelompok asal. Guru meminta siswa membuka buku dalam melakukan
diskusi tentang sifat-sifat cahaya dengan bimbingan guru. Setiap
kelompok asal menunjuk perwakilan siswa untuk melaporkan hasil
diskusi di depan kelas. Guru memberikan fasilitas untuk bertanya pada
kelompok yang maju.
Kegiatan Akhir
Guru bersama dengan siswa menarik simpulan dari kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan. Guru memberikan kesempat an
kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum jelas, dari
materi yang telah dipelajari. Guru memberikan penguatan kepada siswa
atas pekerjaan yang mereka kerjakan. Guru mengadakan refleksi
terhadap pembelajaran yang telah dilakukan.
2) Pertemuan Kedua
Tindakan ini dilaksanakan pada hari Selasa, 26 Maret 2013 , beberapa
kegiatan sebagai berikut:
Kegiatan Awal
Pertemuan ini berlangsung pada pukul 07.35 WIB. Pada pertemuan
kedua untuk mengawali pembelajaran ini guru mengucapkan salam,
mengabsen kelas dan melakukan apersepsi guru mengingatkan siswa
tentang materi pada pertemuan pertama . Berdasarkan jawaban dari
siswa guru menegaskan tentang materi yang akan diajarkan yaitu
“percobaan tentang sifat cahaya yang mengenai berbagai benda
Kegiatan Inti
Kegiatan inti meliputi beberapa kegiatan yaitu pembagian
kelompok asal dan kelompok ahli, pembahasan materi di kelompok
ahli, menjelaskan materi ke anggota kelompok asal, dan setiap
kelompok asal mempresentasikan hasil diskusinya.
Pada awal kegiatan inti siswa membentuk kelompok seperti pada
pertemuan pertama. Guru membagi kelompok asal dan kelompok ahli
di sini guru menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan. Setelah itu mem bagi siswa dalam 8 kelompok asal dengan
memberi nama kelompok anggur, strawberry, semangka, jeruk, durian,
jambu, manggis, apel yang terdiri dari 5 siswa (yang materi tiap anak
berbeda-beda) dan 5 kelompok ahli yang terdiri dari 8 siswa (yang satu
kelompok materinya sama). Pembahasan materi di kelompok ahli disini
guru membimbing dan memberi kesempatan kepada kelompok ahli
untuk berdiskusi. Memberi kesempatan kepada kelompok ahli untuk
melakukan percobaan yang dibagikan tentang sifat -sifat cahaya.
Menjelaskan materi ke anggota kelompok asal, guru m eminta siswa
dalam kelompok ahli menyampaikan hasil diskusi tentang sifat -sifat
cahaya kepada kelompok asal. Guru meminta siswa membuka buku
dalam melakukan diskusi tentang sifat -sifat cahaya dengan bimbingan
guru. Setiap kelompok asal menunjuk perwakilan siswa untuk
melaporkan hasil diskusi di depan kelas. Guru memberikan fasilitas
untuk bertanya pada kelompok yang maju .
Kegiatan Akhir
Guru bersama dengan siswa menarik simpulan dari kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan. Guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum jelas, dari
materi yang telah dipelajari. Guru memberikan penguatan kepada siswa
atas pekerjaan yang mereka kerjakan. Guru mengadakan refleksi
3) Pertemuan Ketiga
Tindakan ini dilaksanakan pada hari Kamis, 28 Maret 2013 , beberapa
kegiatan sebagai berikut:
Kegiatan Awal
Pertemuan ini berlangsung pada pukul 07.35 WIB. Seperti biasa
untuk mengawali pembelajaran ini gur u mengucapkan salam,
mengabsen kelas dan melakukan apersepsi dengan guru mengingatkan
siswa tentang materi pada pertemuan pertama dan kedua . Berdasarkan
jawaban dari siswa guru menegaskan tentang materi yang akan
diajarkan yaitu “merangkum tentang sifat cahaya yang mengenai
berbagai benda (bening, berwarna, dan gelap)”.
Kegiatan Inti
Kegiatan inti meliputi beberapa kegiatan yaitu pembagian
kelompok asal dan kelompok ahli, pembahasan materi di kelompok
ahli, menjelaskan materi ke anggota kelompok asal, dan setiap
kelompok asal mempresentasikan hasil diskusinya.
Guru membagi kelompok asal dan kelompok ahli di sini guru
menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan. Setelah
itu membagi siswa dalam 8 kelompok asal dengan memberi nama
kelompok anggur, strawberry, semangka, jeruk, durian, jambu,
manggis, apel yang terdiri dari 5 siswa (yang materi tiap anak berbeda
-beda) dan 5 kelompok ahli yang terdiri dari 8 siswa (yang satu
kelompok materinya sama). Pembahasan materi di kelompok ahli disini
guru membimbing dan memberi kesempatan kepada kelompok ahli
untuk berdiskusi. Memberi kesempatan kepada kelompok ahli untuk
merangkum materi yang dibagikan tentang sifat -sifat cahaya.
Menjelaskan materi ke anggota kelompok asal, guru m eminta siswa
dalam kelompok ahli menyampaikan hasil diskusi tentang sifat -sifat
cahaya kepada kelompok asal. Guru meminta siswa membuka buku
dalam melakukan diskusi tentang sifat -sifat cahaya dengan bimbingan
melaporkan hasil diskusi di depan kelas. Guru memberikan fasilitas
untuk bertanya pada kelompok yang maju .
Kegiatan Akhir
Guru bersama dengan siswa menarik simpulan dari kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan. Guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum jelas, dari
materi yang telah dipelajari. Guru memberikan penguatan kepada siswa
atas pekerjaan yang mereka kerjakan. Guru mengadakan refleksi
terhadap pembelajaran yang telah dilakukan.
c) Hasil Tindakan 1) Hasil Observasi
Hasil tindakan pembelajaran pada siklus I ini berupa hasil lembar
observasi yang diterapkan oleh guru dan siswa. Untuk mengukur
keberhasilan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
dalam kegiatan pembelajaran menggunakan lembar observasi. Penilaian
observasi ini dilakukan oleh observer. Hasil tindakan proses model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siklus I ini terdiri dari 3
pertemuan, yaitu pertemuan I, pertemuan II, dan pertemuan III.
Analisis penelitian setelah pembelajaran diperoleh hasil observasi/
pengamatan yang dilakukan oleh observer kegiatan guru dan siswa pada
Tabel 4.3
Hasil Observasi Metode Pembelajaran JigsawSiklus I Pertemuan I
NO Aspek Indikator Skor
Rata-rata Guru membagi kelompok asal dan
kelompok ahli Kelompok ahli melakukan diskusi 3
Kelompok ahli membahas materi 3
3 Menjelaskan
Hasil diskusi dipresentasikan di depan kelas
5 Kesimpulan Tanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui
Dari data tabel di atas untuk siklus I observasi yang dilakukan oleh
observer dapat disimpulkan bahwa pa da pertemuan I pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw yang diterapkan oleh peneliti kolabor, aktivitas
proses pembelajaran menggunakan metode jigsaw memperoleh jumlah
36 (70%) dengan kategori C. Di sini dalam aspek nomer 1 pembagian
kelompok asal dan kelompok ahli masih kurang baik karena rata -rata
2,7 pada proses pembelajarannya masih kurang tertib dalam pembagian
kelompok asal dan kelompok ahli. Aspek nomer 2 pembahasan materi
di kelompok ahli masih kurang baik rata -rata 2,7 pada proses
pembelajaran masih ada kelompok yang kurang mendapatkan
bimbingan dan pengarahan dari guru khususnya kelompok ahli karena
materi ke anggota kelompok asal masih kurang baik rata -rata 2,5 pada
proses pembelajaran masih a da kelompok yang kurang mendapatkan
bimbingan dan pengarahan dari guru . Aspek nomer 4 presentasi
kelompok baik rata-rata 3 di sini siswa mempresentasikan hasil
diskusinya di depan kelas dengan baik dan siswa -siswi dalam satu kelas
memberikan penghargaan ke pada siswa yang maju di depan kelas.
Aspek nomer 5 kesimpulan baik rata-rata 3 di dalam kesimpulan guru
dan siswa menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan bersama
-sama dengan baik dan siswa aktif menjawab di dalam kegiatan tanya
jawab dengan guru.
Analisis penelitian setelah pembelajaran diperoleh hasil observasi/
pengamatan yang dilakukan oleh observer kegiatan guru dan siswa pada
siklus I pada pertemuan II dapat dilihat di tabel 4.4.
Tabel 4.4
Hasil Observasi Metode Pembelajaran JigsawSiklus I Pertemuan II
NO Aspek Indikator Skor
Rata-rata Guru membagi kelompok asal dan
kelompok ahli Kelompok ahli melakukan diskusi 4
Kelompok ahli membahas materi 3 3 Menjelaskan
Hasil diskusi dipresentasikan di depan kelas
Dari data tabel di atas untuk siklus I observasi yang dilakukan oleh
observer dapat disimpulkan bahwa pa da pertemuan II pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw yang diterapkan oleh peneliti kolabor, aktivitas
proses pembelajaran menggunakan metode jigsaw memperoleh jumlah
44 (84%) dengan kategori B. Di sini dalam aspek nomer 1 pembagian
kelompok asal dan kelompok baik karena rata -rata 3,3 pada proses
pembelajarannya sudah tertib dalam pembagian kelompok asal dan
kelompok ahli. Aspek nomer 2 pembahasan materi di kelompok ahli
baik rata-rata 3,3 pada proses pembelajaran kelompok ahli melakukan
diskusi dengan baik karena siswa aktif dalam melakukan percobaan
mendiskripsikan sifat-sifat cahaya. Aspek nomer 3 menjelaskan materi
ke anggota kelompok asal baik rata-rata 3,5 pada proses pembelajaran
mendapatkan bimbingan dan pengarahan dari guru dengan baik. Aspek
nomer 4 presentasi kelompok baik rata-rata 3,5 di sini siswa
mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas dengan baik dan
siswa-siswi dalam satu kelas memberikan penghargaan kepada siswa
yang maju di depan kelas. Aspek no mer 5 kesimpulan baik rata-rata 3,3
di dalam kesimpulan guru dan siswa menyim pulkan pembelajaran yang
telah dilakukan bersama -sama dengan baik dan siswa aktif menjawab di
dalam kegiatan tanya jawab dengan guru.
Analisis penelitian setelah pembelajaran diperoleh hasil observasi/
pengamatan yang dilakukan oleh observer kegiatan guru dan siswa pada
Tabel 4.5
Hasil Observasi Metode Pembelajaran JigsawSiklus I Pertemuan III
NO Aspek Indikator Skor
Rata-rata Guru membagi kelompok asal
dan kelompok ahli
Kelompok ahli membahas materi 3 3 Menjelaskan materi
Hasil diskusi dipresentasikan di depan kelas
5 Kesimpulan Tanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui
Dari data tabel di atas untuk siklus I observasi yang dilakukan oleh
observer dapat disimpulkan bahwa pa da pertemuan III pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw yang diterapkan oleh peneliti kolabor, aktivitas
proses pembelajaran menggunakan metode jigsaw memperoleh jumlah
45 (86%) dengan kategori B. Di sini dalam aspek nomer 1 pembagian
kelompok asal dan kelompok baik karena rata -rata 3 pada proses
pembelajarannya sudah tertib dalam pembagian kelompok asal dan
kelompok ahli. Aspek nomer 2 pembahasan materi di kelompok ahli
baik rata-rata 3,3 pada proses pembelajaran kelompok ahli melakukan
diskusi dengan baik karena siswa aktif dalam merangkum materi
mendiskripsikan sifat-sifat cahaya. Aspek nomer 3 menjelaskan materi
mendapatkan bimbingan dan pengarahan dari guru dengan baik. Aspek
nomer 4 presentasi kelompok baik rata-rata 3,5 di sini siswa
mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas dengan baik dan
siswa-siswi dalam satu kelas memberikan penghargaan kepada siswa
yang maju di depan kelas. Aspek nomer 5 kesimpulan sangat baik
rata-rata 4 di dalam kesimpulan guru dan siswa menyimpulkan
pembelajaran yang telah dilakukan bersama -sama dengan baik dan
siswa aktif menjawab di dalam kegiatan tanya jawab dengan guru.
2) Hasil Belajar IPA
Berdasarkan kegiatan yang dilaksanakan pada Siklus I kemudian
diambil data secara kuantitatif melalui penilaian tes formatif hasil
belajar materi mendeskripsikan sifat cahaya yaitu nilai tertinggi yang
dicapai sebelum tindakan 81 dan nilai terendah 40 . Siswa yang telah
mencapai KKM 70 ada 12 siswa (29%), sedangkan yang belum
mencapai KKM 70 sebanyak 29 siswa (71%). Pada Siklus I nilai
tertinggi yang dicapai siswa telah meningkat yaitu 90, sedangkan nilai
terendah 60. Siswa yang mencapai KKM 70 sebanyak 36 siswa (88%)
sedangkan siswa yang belum mencapai KKM ada 5 anak (12%).
Karena masih memperoleh nilai di bawah 70. Berikut ini perolehan
nilai siklus I pada tabel 4.6.
Tabel 4.6
Rekapitulasi Nilai Siklus I
NO Siklus I Frekuensi Persentase (%) Keterangan
1 60-69 5 12 Belum Tuntas
2 70-79 17 41 Tuntas
3 80-89 16 39 Tuntas
4 90-100 3 8 Tuntas
Jumlah 41 100
Nilai Rata-Rata 77
Nilai Tertinggi 90
Nilai Terendah 60
Adapun hasil belajar IP A dengan model pembelajaran kooperatif
siswa yang memperoleh nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal 70
ada 5 siswa, sedangkan 36 siswa telah memperoleh nilai ≥ KKM.
Kondisi tersebut dapat digambarkan menggunakan grafik 4.3 sebagai
berikut.
Grafik 4.3
Hasil Perolehan Nilai siklus I
Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=70) data hasil
perolehan nilai siklus I dapat disajikan dalam ben tuk tabel 4.7.
Tabel 4.7
Ketuntasan Belajar Siklus I
NO Nilai Jumlah Siswa Keterangan
Jumlah Persentase (%)
1 < 70 5 12 Belum Tuntas
2 ≥ 70 36 88 Tuntas
Jumlah 41 100
Ketuntasan belajar siswa pada siklus I dapat diketahui bahwa siswa
yang memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketunt asan Minimal
(KKM=70) sebanyak 5 siswa atau 12%, sedangkan yang sudah
mencapai ketuntasan minimal sebanyak 36 siswa dengan persentase
88%. Ketuntasan belajar siswa pada tabel 4.7 dapat dilihat dapat dibuat
diagram yang tertuang pada grafik 4.4.
0 5 10 15 20
60-69 70-79 80-89 90-100 F
re k u e n si
d) Refleksi
Setelah melak
refleksi atas sega
atau pengamatan
laksanakan kegiatan pembelajaran, selanjutnya dia
egala kegiatan yang telah dilakukan berdasarkan te
tan. Refleksi adalah kegiatan mencermati, mengka
secara mendalam dan menyeluruh tindakan yang
yang didasarkan pada data yang telah terkumpul
rvasi. Berdasarkan data baik data kualitatif m
uru sebagai peneliti melakukan evaluasi untuk men em
dari dampak tindakan yang telah dilakukan ter
u peningkatan kualitas proses pembelajaran dan
. Melalui refleksi dalam evaluasi akan ditem
lemahan yang masih ada pada tindakan yang
untuk kemudian dijadikan dasar menyempur
kan pada siklus berikutnya. Adapun hasi l refle
berikut:
u siswa untuk lebi h aktif, kreatif, serta bertang gung
p proses belajarnya de ngan penggunaan metode Jigs
2. Mendorong siswa untuk berfikir kritis dalam menjelaskan materi
terhadap kelompok asalnya.
3. Memberi kesempatan setiap siswa untuk menerapkan ide yang
dimiliki untuk menjelaskan materi yang dipelajarai kepada siswa
lain dalam kelompok asal.
4. Di dalam diskusi kelompok asal dan kelompok ahli tidak
didominasi oleh siswa tertentu saja tetapi semua siswa dituntut
untuk menjadi aktif dalam diskusi tersebut.
5. Keberanian siswa sudah mulai tumbuh dalam mempresentasikan
hasil diskusinya di depan kelas dan adanya penghargaan dari
teman-teman satu kelas.
6. Keberanian siswa sudah mulai tumbuh dalam mengeluarkan
pendapat atau dalam menjawab pertanyaan dari guru untuk
menarik kesimpulan dalam proses pembelajaran menggunakan
metodeJigsaw.
b. Kelemahan:
1. Di dalam pembagian kelompok asal dan kelompok ahli masih
kurang tertib.
2. Masih ada kelompok yang kurang mendapatkan bimbingan dan
pengarahan dari guru khususnya kelompok ahli karena di sini
setiap kelompok berbeda-beda.
3. Di dalam diskusi kelompok ahli dan kelompok asal masih ada
beberapa siswa yang belum terbiasa berbicara di depan umum,
sehingga menyampaikan materi ketika diskusi terlihat gugup.
4. Masih ada beberapa siswa yang belum antusias dalam belajar.
4.3.3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
Praktik pembelajaran pada Siklus II dilaksanakan dengan melihat
kekurangan dan kelebihan pada Siklus I. Pelaksanaan Siklus II merupakan
upaya perbaikan pada Siklus I dengan lebih memberi tindakan kepada
jigsaw. Dalam Siklus II, terdapat tiga kali pertemuan dengan rincian
sebagai berikut:
a) Perencanaan
Persiapan yang dilakukan peneliti untuk melaksanakan pertemuan
Siklus II ini meliputi:
a. Merevisi RPP;
b. Penyusunan skenario pembela jaran dengan model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw, serta alat dan bahan untuk yang disesuaikan
dengan refleksi dari hasil belajar pada siklus I.
b) Tindakan dan Observasi 1) Pertemuan Pertama
Tindakan ini dilaksanakan pada hari Senin, 8 April 2013 melalui
beberapa kegiatan sebagai berikut:
Kegiatan Awal
Pertemuan ini berlangsung pada pukul 07.35 WIB, Pada pertemuan
pertama untuk mengawali pembelajaran ini guru menguc apkan salam,
mengabsen kelas dan memotivasi belajar siswa degan guru membawa
kaset CD dan menanyakan kepada siswa “kenapa kaset CD bila terkena
cahaya berwarna-warni seperti pelangi?”. kemudian guru melakukan
orientasi kepada siswa dengan menjelaskan tujua n pembelajaran yang
hendak dicapai pada pertemuan ini.
Kegiatan Inti
Kegiatannya seperti kegiatan pada Siklus I. Kegiatan inti meliputi
beberapa kegiatan yaitu pembagian kelompok asal dan kelompok ahli,
pembahasan materi di kelompok ahli, menjelaskan mater i ke anggota
kelompok asal, dan setiap kelompok asal mempresentasikan hasil
diskusinya.
Guru membagi kelompok asal dan kelompok ahli di sini guru
menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan. Setelah
itu membagi siswa dalam 8 kelompok asal dengan memberi nama
manggis, apel yang terdiri dari 5 siswa (yang materi tiap anak berbeda
-beda) dan 5 kelompok ahli yang terdiri dari 8 siswa (yang satu
kelompok materinya sama) guru memberikan arahan tempat
diskusinya. Pembahasan materi di kelompok ahli disini guru
membimbing dan memberi kesempatan kepada semua kelompok ahli
untuk berdiskusi. Memberi kesempatan kepada kelompok ahli untuk
membaca materi yang diba gikan tentang pemanfaatan sifat -sifat cahaya
dalam karya sederhana. Menjelaskan materi ke anggota kelompok asal,
guru meminta siswa dalam kelompok ahli menyampaika n hasil diskusi
tentang pemanfaatan sifat-sifat cahaya dalam karya sederhana kepada
kelompok asal. Guru meminta siswa membuka buku dalam melakukan
diskusi tentang sifat-sifat cahaya dengan bimbingan guru. Setiap
kelompok asal menunjuk perwakilan siswa untuk melaporkan hasil
diskusi di depan kelas. Guru memberikan fasilitas untuk bertanya pada
kelompok yang maju.
Kegiatan Akhir
Guru bersama dengan siswa menarik simpulan dari kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan. Guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum jelas, dari
materi yang telah dipelajari. Dalam melakukan refleksi guru
mengaitkan pembelajaran yang telah dilakukan dengan berbagai
peristiwa yang terjadi pada kehidupan sehari -hari, hal ini bertujuan agar
siswa dalam kesehariaannya mampu menerapkan ilmu yang didapat
disekolah dalam kesehariannya. Dan guru menjelaskan kenapa kaset
CD apabila terkena cahaya matahari berwarna -warni.
2) Pertemuan Kedua
Tindakan ini dilaksanakan pada hari Rabu, 10 April 2013, beberapa
kegiatan sebagai berikut:
Kegiatan Awal
Pertemuan ini berlangsung pada pukul 07.35 WIB. Pada pertemuan
mengabsen kelas dan melakukan apersepsi guru mengingatkan siswa tentang materi pada pertemuan pertama. Berdasarkan jawaban dari
siswa guru menegaskan tentang materi yang akan diajarkan yaitu
“percobaan materi cahaya dapat diuraikan, materi cakram warna, materi
membuat periskop, materi membuat lup dan untuk materi alat -alat optik
agar memperdalam materinya”.
Kegiatan Inti
Kegiatan inti meliputi beberapa kegiatan yaitu pembagian
kelompok asal dan kelompok ahli, pembahasan materi di kelompok
ahli, menjelaskan materi ke anggota kelompok asal, dan setiap
kelompok asal mempresentasikan hasil diskusinya.
Pada awal kegiatan inti siswa memben tuk kelompok seperti pada
pertemuan pertama. Guru membagi kelompok asal dan kelompok ahli
di sini guru menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan. Setelah itu membag i siswa dalam 8 kelompok asal dengan
memberi nama kelompok anggur, strawber ry, semangka, jeruk, durian,
jambu, manggis, apel yang terdiri dari 5 siswa (yang materi tiap anak
berbeda-beda) dan 5 kelompok ahli yang terdiri dari 8 siswa (yang satu
kelompok materinya sama) guru memberikan arahan tempat
diskusinya. Pembahasan materi di kelompok ahli disini guru
membimbing dan memberi kesempatan kepada semua kelompok ahli
untuk berdiskusi. Memberi kesempatan kepada kelompok ahli untuk
melakukan percobaan materi cahaya dapat diuraikan, materi cakram
warna, materi membuat periskop, materi membuat lup dan untuk materi
alat-alat optik agar memperdalam materinya . Menjelaskan materi ke
anggota kelompok asal, guru m eminta siswa dalam kelompok ahli
menyampaikan hasil di skusi tentang pemanfaatan sifat-sifat cahaya
dalam karya sederhana kepada kelompok asal. Guru meminta siswa
membuka buku dalam melakukan diskusi tentang pemanfaatan
sifat-sifat cahaya dalam karya sederhana dengan bimbingan guru. Setiap
diskusi di depan kelas. Guru memberikan fasilitas untuk bertanya pada
kelompok yang maju.
Kegiatan Akhir
Guru bersama dengan siswa menarik simpulan dari kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan. Guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum jelas, dari
materi yang telah dipelajari. Guru memberikan penguatan kepada siswa
atas pekerjaan yang mereka kerjakan. Guru mengadakan refleksi
terhadap pembelajaran yang telah dilakukan.
3) Pertemuan Ketiga
Tindakan ini dilaksanakan pada hari Kamis, 11 April 2013, beberapa
kegiatan sebagai berikut:
Kegiatan Awal
Pertemuan ini berlangsung pada pukul 07.35 WIB. Seperti biasa
untuk mengawali pembelajaran ini guru mengucapkan salam,
mengabsen kelas dan melakukan apersepsi dengan guru mengingatkan
siswa tentang materi pada pertemuan pertama dan kedua . Berdasarkan
jawaban dari siswa guru menegaskan tentang materi yang akan
diajarkan yaitu “merangkum tentang pemanfaatan sifat-sifat cahaya
dalam karya sederhana”.
Kegiatan Inti
Kegiatan inti meliputi beberapa kegiatan yaitu pembagian
kelompok asal dan kelompok ahli, pembahasan materi di kelompok
ahli, menjelaskan materi ke anggota kelompok asal, dan setiap
kelompok asal mempresentasikan hasil diskusinya.
Guru membagi kelompok as al dan kelompok ahli di sini guru
menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan. Setelah
itu membagi siswa dalam 8 kelompok asal dengan memberi nama
kelompok anggur, strawberry, semangka, jeruk, durian, jambu,
manggis, apel yang terdiri dari 5 siswa (yang materi tiap anak berbeda
kelompok materinya sama) guru memberikan arahan tempat
diskusinya. Pembahasan materi di kelompok ahli disini guru
membimbing dan memberi kesempatan kepad a semua kelompok ahli
untuk berdiskusi. Memberi kesempatan kepada kelompok ahli untuk
merangkum materi yang dibagikan tentang pemanfaatan sifat-sifat
cahaya dalam karya sederhana . Menjelaskan materi ke anggota
kelompok asal, guru m eminta siswa dalam kelompok ahli
menyampaikan hasil diskusi tentang pemanfaatan sifat-sifat cahaya
dalam karya sederhana kepada kelompok asal. Guru meminta siswa
membuka buku dalam melakukan diskusi tentang sifat -sifat cahaya
dengan bimbingan guru. Setiap kelompok asal menunjuk perwakilan
siswa untuk melaporkan hasil disk usi di depan kelas. Guru memberikan
fasilitas untuk bertanya pada kelompok yang maju .
Kegiatan Akhir
Guru bersama dengan siswa menarik simpulan dari kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan. Guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum jelas, dari
materi yang telah dipelajari. Guru memberikan penguatan kepada siswa
atas pekerjaan yang mereka kerjakan. Guru mengadakan refleksi
terhadap pembelajaran yang telah dilakukan.
c) Hasil Tindakan 1) Hasil Observasi
Hasil observasi kriteria siswa dan guru Siklus II sangat baik, hal
tersebut dapat terlihat pada tabel kegiatan guru dan siswa. Pada siklus II
yang dilaksanakan tiga kali pertemuan, siswa antusias mengikuti
pembelajaran IPA, siswa merasa senang dan sebagian besar siswa
memiliki keaktifan, konsentrasi dan mampu bekerja sama dengan baik.
Hal ini bisa dilihat pada hasil lembar observasi kegiatan guru dan siswa
Analisis penelitian setelah pembelajaran diperoleh hasil observasi/
pengamatan yang dilakukan oleh observer kegiatan guru dan siswa pada
siklus II pada pertemuan I dapat dilihat di tabel 4.8.
Tabel 4.8
Hasil Observasi Metode Pembelajaran JigsawSiklus II Pertemuan I
NO Aspek Indikator Skor
Rata-rata Guru membagi kelompok asal
dan kelompok ahli
Kelompok ahli membahas materi 3 3 Menjelaskan materi
Hasil diskusi dipresentasikan di depan kelas
5 Kesimpulan Tanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui
Dari data tabel di atas untuk siklus I I observasi yang dilakukan oleh
observer dapat disimpulkan bahwa pa da pertemuan I pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw yang diterapkan oleh peneliti kolabor, aktivitas
proses pembelajaran menggunakan metode jigsaw memperoleh jumlah
45 (86%) dengan kategori B. Di sini dalam aspek nomer 1 pembagian
kelompok asal dan kelompok baik karena rata -rata 3,3 pada proses
pembelajarannya sudah tertib dalam pembagian kelompok asal dan
kelompok ahli karena guru mengarahkan tempat diskusinya. Aspek
nomer 2 pembahasan materi di kelompok ahli baik rata-rata 3,3 pada
karena siswa aktif dalam melakukan diskusinya. Aspek nomer 3
menjelaskan materi ke anggota kelompok asal baik rata-rata 3,5 pada
proses pembelajaran mendapatkan bimbingan dan pengarahan dari guru
dengan baik. Aspek nomer 4 presentasi kelompok baik rata-rata 3,5 di
sini siswa mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas dengan
baik dan siswa-siswi dalam satu kelas memberikan penghargaan kepada
siswa yang maju di depan kelas. Aspek nomer 5 kesimpulan baik
rata-rata 3,7 di dalam kesimpulan guru dan siswa menyimpu lkan
pembelajaran yang telah dilakukan bersama -sama dengan baik dan
siswa aktif menjawab di dalam kegiatan tanya jawab dengan guru.
Analisis penelitian setelah pembelajaran diperoleh hasil observasi/
pengamatan yang dilakukan oleh observer kegiatan guru dan siswa pada
siklus II pada pertemuan II dapat dilihat di tabel 4.9.
Tabel 4.9
Hasil Observasi Metode Pembelajaran JigsawSiklus II Pertemuan II
NO Aspek Indikator Skor
Rata-rata Guru membagi kelompok asal
dan kelompok ahli
Kelompok ahli membahas materi 4 3 Menjelaskan materi
Hasil diskusi dipresentasikan di depan kelas
Dari data tabel di atas untuk siklus I I observasi yang dilakukan oleh
observer dapat disimpulkan bahwa pa da pertemuan II pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw yang diterapkan oleh peneliti kolabor, aktivitas
proses pembelajaran menggunakan metode jigsaw memperoleh jumlah
49 (94%) dengan kategori A. Di sini dalam aspek nomer 1 pembagian
kelompok asal dan kelompok baik karena rata -rata 3,7 pada proses
pembelajarannya sudah tertib dalam pembagian kelompok asal dan
kelompok ahli karena guru mengarahkan tempat diskusinya. Aspek
nomer 2 pembahasan materi di kelompok ahli sangat baik rata-rata 4
pada proses pembelajaran kelompok ahli melakukan diskusi dengan
baik karena siswa aktif dalam melakukan diskusinya. Aspek nomer 3
menjelaskan materi ke anggota kelompok asal baik rata-rata 3,5 pada
proses pembelajaran mendapatkan bimbingan dan pengarahan dari guru
dengan baik. Aspek nomer 4 presentasi kelompok baik rata-rata 3,5 di
sini siswa mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas dengan
baik dan siswa-siswi dalam satu kelas memberikan penghargaan ke pada
siswa yang maju di depan kelas. Aspek nomer 5 kesimpulan sangat baik
rata-rata 4 di dalam kesimpulan guru dan siswa menyimpulkan
pembelajaran yang telah dilakukan bersama -sama dengan baik dan
siswa aktif menjawab di dalam kegiatan tanya jawab dengan g uru.
Analisis penelitian setelah pembelajaran diperoleh hasil observasi/
pengamatan yang dilakukan oleh observer kegiatan guru dan siswa pada
Tabel 4.10
Hasil Observasi Metode Pembelajaran JigsawSiklus II Pertemuan III
NO Aspek Indikator Skor Rata-rata
1 Pembagian Guru membagi kelompok asal
dan kelompok ahli
5 Kesimpulan Tanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui
Dari data tabel di atas untuk siklus I I observasi yang dilakukan oleh
observer dapat disimpulkan bahwa pa da pertemuan III pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw yang diterapkan oleh peneliti kolabor, aktivitas
proses pembelajaran menggunakan metode jigsaw memperoleh jumlah
50 ( 96%) dengan kategori A. Di sini dalam aspek nomer 1 pembagian
kelompok asal dan kelompok sangat baik karena rata -rata 4 pada proses
pembelajarannya sudah tertib dalam pembagian kelompok asal dan
kelompok ahli karena guru mengarahkan tempat diskusinya. Aspek
nomer 2 pembahasan materi di kelompok ahli sangat baik rata-rata 4
pada proses pembelajaran kelompok ahli melakukan diskusi dengan
menjelaskan materi ke anggota kelompok asal baik rata-rata 3,5 pada
proses pembelajaran mendapatkan bimbingan dan pengarahan dari guru
dengan baik. Aspek nomer 4 presentasi kelompok baik rata-rata 3,5 di
sini siswa mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas dengan
baik dan siswa-siswi dalam satu kelas memberikan penghargaan kepada
siswa yang maju di depan kelas. Aspek nomer 5 kesimpulan sangat baik
rata-rata 4 di dalam kesimpul an guru dan siswa menyimpulkan
pembelajaran yang telah dilakukan bersama -sama dengan baik dan
siswa aktif menjawab di dalam kegiatan tanya jawab dengan guru.
2) Hasil Belajar IPA
Tes Evaluasi
Berdasarkan tindakan yang dilaksanakan pada Siklus II, yaitu nilai
yang tertinggi yang dicapai pada Siklus I sebesar 90, dan nilai terendah
60. Siswa yang telah mencapai KKM 70 ada 36 siswa (88 %),
sedangkan yang belum mencapai KKM 70 sebanyak 5 siswa (12 %).
Pada Siklus II nilai tertinggi yang dicapai siswa yaitu 96 sedangkan
nilai terendah 64. Siswa yang mencapai KKM 70 sebanyak 39 anak
(95%) sedangkan siswa yang tidak mencapai KKM ada 2 anak (5%).
Berikut tabel 4.11 perolehan nilai Siklus II.
Tabel 4.11
Rekapitulasi Nilai Siklus I I
NO Siklus II Frekuensi Persentase (%) Keterangan
1 60-69 2 5 Belum Tuntas
2 70-79 10 24 Belum Tuntas
3 80-89 25 61 Belum Tuntas
4 90-100 4 10 Tuntas
Jumlah 41 100
Nilai Rata-Rata 83
Nilai Tertinggi 96
Nilai Terendah 64
Dari data tabel 4.11 adapun hasil belajar IP A dengan model
sebesar 95% karena dari 41 siswa yang memperoleh nilai di bawah
Kriteria Ketuntasan Minimal 70 ada 2 siswa atau 5%, sedangkan 39
siswa atau 95% telah memperoleh nilai ≥KKM. Kondisi tersebut dapat
digambarkan menggunakan diagr am yang tertuang pada grafik 4.5
sebagai berikut.
Grafik 4.5
Hasil Perolehan Nilai siklus I I
Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=70) data hasil
perolehan nilai siklus II dapat disajikan dalam bentuk tabel 4.12.
Tabel 4.12
Ketuntasan Belajar Siklus II
NO Nilai Jumlah Siswa Keterangan
Jumlah Persentase (%)
1 < 70 2 5 Belum Tuntas
2 ≥ 70 39 95 Tuntas
Jumlah 41 100
Ketuntasan belajar siswa pada siklus II dapat diketahui bahwa
siswa yang memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM=70) sebanyak 2 siswa atau 5%, sedangkan yang sudah mencapai
ketuntasan minimal sebanyak 39 siswa dengan persentase 95 %.
Ketuntasan belajar siswa pada tabel 4.12 dapat dilihat pada grafik 4.6.
0 5 10 15 20 25 30
60-69 70-79 80-89 90-100 F
re k u e n si
Has d) Refleksi
Setelah melak
refleksi atas sega
atau pengamatan
laksanakan kegiatan pembelajaran, selanjutnya dia
egala kegiatan yang telah dilakukan berdasarkan te
tan. Refleksi adalah kegiatan mencermati, mengka
secara mendalam dan menyeluruh tindakan yang
yang didasarkan pada data yang telah terkumpul
rvasi. Berdasarkan data baik data kualitatif m
u sebagai peneliti melakukan evaluasi untuk menem
dari dampak tindakan yang telah dilakukan ter
u peningkatan kualitas proses pembelajaran dan
. Melalui refleksi dalam evaluasi akan ditem
lemahan yang masih ada pada tindakan yang
untuk kemudian dijadikan dasar menyempur
kan pada siklus berikutnya. Adapun hasi l refle
berikut:
cu siswa untuk lebih aktif, kreatif,
nggungjawab terhadap proses belajarny a de
unaan metodeJigsaw.
ndorong siswa untuk berfikir kritis dalam menjel
3. Memberi kesempatan setiap siswa untuk menerapkan ide yang
dimiliki untuk menjelaskan materi yang dipelajarai kepada
siswa lain dalam kelompok asal.
4. Di dalam diskusi kelompok asal dan kelompok ahli tidak
didominasi oleh siswa tertentu saja tetapi semua siswa dituntut
untuk menjadi aktif dalam diskusi tersebut.
5. Keberanian siswa sudah mulai tumbuh dalam
mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas dan adanya
penghargaan dari teman-teman satu kelas.
6. Keberanian siswa sudah mulai tumbuh dalam mengeluarkan
pendapat atau dalam menjawab pertanyaan dari guru untuk
menarik kesimpulan dalam proses pembelajaran menggunakan
metodeJigsaw.
7. Di dalam pembagian kelompok asal dan kelompok ahli sudah
tertib.
8. Guru memberi pengarahan dan bimbingan pada setiap
kelompok.
9. Adanya antusias siswa dalam belajar.
b. Kelemahan:
1. Di dalam diskusi kelompok ahli dan kelompok asal masih ada
beberapa siswa yang belum terbiasa berbicara di depan umum,
sehingga menyampaikan mater i ketika diskusi terlihat gugup.
4.4 Hasil Analisis Data
Analisis data kuantitatif dan deskriptif yang berasal dari hasil belajar
siswa saat sebelum tindakan, siklus I, dan siklus II. Perbandingan aktifitas
guru dan siswa, lembar kerja siswa, dan nilai siswa kelas 5 saat sebelum
tindakan, siklus I, dan siklus II berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di
SDN Karangtengah 01 diketahui bahwa dari hasil belajar siswa kelas 5
4.4.1. Hasil Belajar
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, untuk mengetahui hasil
belajar telah dilakukan observasi guru dan siswa, pemberian lembar kerja
siswa, dan tes evaluasi. Berikut tabel hasil penelitian yang diamati dan
diberikan pada saat penelitian.
a) Tes Evaluasi
Untuk mengetahui berhasil atau tidaknya model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw maka peneliti mengambil nilai ulangan pada
semester II dengan jumlah 41 siswa dan membandingkannya dengan
hasil tes evaluasi yang diberikan pada akhir siklus I dan siklus II.
Penelitian dilaksanakan pada semester kedua. Dan hasilnya dapat
dilihat pada tabel 4.13 di bawah ini.
Tabel 4.13
Rekapitulasi Pengelompokan Nilai Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II
NO Ketuntasan Belajar
Nilai (X)
Kondisi Awal Siklus I Siklus II
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
1 Belum
Tuntas
< 70 29 71 5 12 2 5
2 Tuntas ≥ 70 12 29 36 88 39 95
Jumlah 41 100 41 100 41 100
Nilai tertinggi 81 90 96
Nilai terendah 40 60 64
Rata-rata 64 77 83
Berdasarkan tabel 4.13 perbandingan hasil pembelajaran dapat
dijelaskan bahwa pada kondisi awal ada 29 siswa (71 %) yang belum
tuntas karena mendapat nilai di bawah KKM (70), sedangkan 12 siswa
(29%) telah tuntas karena mendapat nilai di atas KKM (70). N ilai
tertinggi yang dicapai 81 dan nilai terendahnya 40. Karena terdapat
71% siswa yang belum tuntas maka diadakan pembelajaran metode
teknik tes, alatnya dapat berbentuk butir tes.
Pada evaluasi Siklus I terlihat peningkatan tentang pembelajaran
siswa yang cukup banyak dibanding kondisi awal, siswa kelas 5 SDN
Karangtengah 01 telah mencapai hasil belajar 88% karena dari 41 siswa
70 sebanyak 36 siswa dan 5 siswa lainnya masih memperoleh nilai di
bawah KKM. Nilai tertinggi yang dicapai siswa adalah 90 dan nilai
terendah 60. Kemudian tindakan dilanjutkan dengan Siklus II agar
pembelajaran IPA siswa bisa mencapai 100%. Dalam Siklus II nilai
terendah yang diperoleh siswa 64 dan nilai tertinggi 96. Pembelajaran
IPA harus dicapai sesuai dengan indikator kinerja yang penulis
harapkan adalah minimal 80% dari jumlah siswa keseluruhan. Hasil
belajar IPA secara umum sudah berhasil walaupun tidak bisa mencapai
100% dari jumlah siswa keseluruhan, namun siswa yang memperoleh
nilai lebih dari atau sama dengan KKM yang ditentukan yaitu 70
sebanyak 39 (95%). Sedangkan siswa yang tidak mencapai KKM 70
hanya 2 siswa (5%).
Berdasarkan hasil penelitian di atas maka dapat dike tahui
peningkatan hasil belajar materi mendeskripsikan sifat cahaya siswa
setelah mengikuti proses belajar mengajar dengan men ggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Hasil belajar siswa berdasarkan
tes dari Siklus I dan Siklus II selalu mengalami kenaikan/peningkatan.
Bila dituangkan dalam bentuk grafik 4.7 maka akan tampak
perbandingan pembelajaran IPA sebagai berikut.
Grafik 4.7
Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar IPA Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II
Kondisi Awal Siklus I Siklus II
Belum Tuntas 29 5 2
Tuntas 12 36 39
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45
Ju m la h
4.5 Pembahasan Hasil Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SDN Karangtengah 01 dengan subjek
penelitian kelas 5. Proses pembelajaran sebelum penelitian dilakukan hanya
memanfaatkan buku sebagai sumber belajar dan metode yang digunakan
hanya ceramah bervariasi, sehingga siswa merasa bosan dalam pembelajaran.
Hal yang menyebabkan hasil belaja r IPA siswa kelas 5 SDN Karangtengah
01 masih rendah. Siswa yang mencapai KKM (70) hanya 12 siswa atau 2 9%,
sedangkan belum mencapai KKM ada 29 siswa atau 71%, maka perlu
dilakukan tindakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
Peningkatan hasil belajar IPA dengan model pemb elajaran kooperatif tipe
jigsaw dapat dilihat dari hasil perolehan nilai Siklus I dan II, yaitu
pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
diterapkan pada Siklus I memperoleh hasil nilai tertinggi 90 dan nilai
terendah 60 dari 41 siswa yang telah tuntas belajar. Karena mencapai nilai
sama dengan di atas KKM (70) sebanyak 36 siswa atau 88% sedangkan yang
belum tuntas sebanyak 5 siswa atau 12%. Dari hal tersebut dapat dikatakan
bahwa terjadi peningkatan hasil belajar dari kondisi awal ke siklus I dengan
model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw siswa mudah mempelajari materi
IPA dengan siswa dapat terlibat secara aktif dalam proses berpikir dan
kegiatan belajar selama bekerja sama dalam kelompok . Hal ini dapat
merangsang siswa untuk aktif, kreatif, bertanggungjawab dan berfikir kritis
dalam proses belajarnya sehingga meningkat hasil belajarny a. Pada siklus I
masih terdapat kekurangan dalam proses belajarnya yaitu siswa masih belum
antusias dalam belajar dan kegiatan belajarnya. Setelah mempertimbangkan
berbagai kekurangan-kekurangan yang dilakukan pada siklus I, dilakukan lagi
perbaikan pembelajaran pada siklus II. Sedangkan pada Siklus II diperoleh
hasil nilai tertinggi 96 dan nilai terendah 64. Dari 41 siswa yang mendapat
nilai sama dengan atau di atas (KKM) ada 39 siswa (95%) dan yang
mendapat nilai di bawah 70 (KKM) hanya 2 siswa (5 %) sehingga hasil
belajar IPA materi mendeskripsikan sifat cahaya siswa mencapai 95 %. Dari
siklus I ke siklus II dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsawsiswa
dapat terlibat secara aktif dalam proses berf ikir dan kegiatan belajar selama
bekerja sama dalam kelompok . Hal ini dapat merangsang siswa untuk aktif,
kreatif, bertanggungjawab dan berfikir kritis dalam proses belajarnya
sehingga meningkat hasil belajarnya serta siswa me rasa senang dalam belajar.
Hasil belajar dapat meningkat dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw karena siswa mudah mempelajari materi IPA dengan
siswa dapat terlibat secara aktif dalam proses berpikir dan kegiatan belajar
selama bekerja sama dalam kelompok . Hal ini dapat merangsang siswa untuk
aktif, kreatif, bertanggungjawab terhadap proses belajarnya. Pada kondisi
awal, guru berperan sebagai fasilitor, motivator serta pembimbing bagi siswa.
Guru memberikan arahan -arahan kepada siswa tentang pembelajaran.
Pembelajaran IPA dengan menggunakan metode konvensional membuat
siswa kurang senang sehingga hasil belajar IPA rendah. Tindakan pada Siklus
I ke Siklus II melalui model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat
meningkatkan hasil belajar IPA materi mendeskripsikan sifat cahaya kelas 5