• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP-UKSW T1 292009078 BAB IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP-UKSW T1 292009078 BAB IV"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

52

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Karangtengah 01 yang terletak di

di Jalan Macanan-Tlogo desa Karangtengah Kecamatan Tuntang Kabupaten

Semarang. SD Negeri Karangtengah 01 masuk dalam lingkungan pedesaan

karena terletak di desa Karangtengah.

4.2 Karakter Subjek Penelitian

Siswa SD Negeri Karangtengah 01 berjumlah 234 anak yang terdiri mulai

dari kelas 1 sampai dengan kelas 6 dari kelas 1 sampai kelas 3 kelas paralel

dan kelas 4 sampai kelas 6 hanya ada satu kelas. Di sini peneliti mengambil

sampel seluruh siswa kelas 5 yang berjumlah 41 siswa dengan jumlah 17

siswa laki-laki dan 24 siswa perempuan . Rata-rata usia siswa kelas 5 sekitar

10 tahun. Siswa kelas 5 pada umumnya masih s uka bermain, mencari

perhatian orang lain dan ramai sendiri bila pelajaran tidak ditunggu oleh

gurunya.

4.3 Pelaksanaan Penelitian 4.3.1 Deskripsi Kondisi Awal

Penelitian dilakukan di kelas 5 SD Negeri Karangtengah 01 pada semester

II tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 41 siswa pada pelajaran IPA,

sebelum memulai penelitian untuk mengetahui hasil belajar siswa peneliti

mengambil nilai ulangan semester II yang tercantum pada tabel 4.1.

4.3.1.1 Deskripsi Kondisi Awal Hasil Belajar

Berdasarkan hasil ulangan pada semester I I yang telah dilakukan bisa

terlihat dari nilai hasil evaluasi siswa pada mata pelajaran IPA yang telah

dilakukan di mana sebagian besar siswa memperoleh nilai di bawah

(2)

pembelajaran sebelum dilakukan tindakan pembelajaran yang dilakukan

oleh peneliti yang terdapat dalam tabel 4.1 .

Tabel 4.1

Rekapitulasi Nilai Sebelum Tindakan

NO Skor Pra Siklus Frekuensi Persentase (%) Keterangan

1 40-49 2 5 Belum Tuntas

2 50-59 11 27 Belum Tuntas

3 60-69 16 39 Belum Tuntas

4 70-79 10 24 Tuntas

5 80-89 2 5 Tuntas

Jumlah Nilai Rata-Rata

41 100

64

Nilai Tertinggi 81

Nilai Terendah 40

Dari tabel 4.1 dapat dilihat dari hasil evaluasi IPA menunjukkan

bahwa pembelajaran IPA yang dilakukan belum efektif dengan

banyaknya siswa yang belum tuntas dalam belajarnya (KKM=70)

sebanyak 29 siswa sedangkan siswa yang mencapai KKM sebanyak 12

siswa. Diketahui pada skor nilai antara 40 s/d 49 frekuensinya ada 2

dengan persentase 5%, 50 s/d 59 frekuensinya ada 11 dengan p ersentase

27%, 60 s/d 69 frekuensinya ada 16 dengan p ersentase 39%, 70 s/d 79

frekuensinya ada 10 dengan p ersentase 24%, 80 s/d 89 frekuensinya ada

2 dengan persentase 5%. Dengan nilai rata-rata 64 sedangkan nilai

tertinggi adalah 81 sedangkan nilai terendah adalah 40. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada daftar nilai siswa. Dari data tersebut, peneliti

merasa perlu mengadakan tindakan pembelajaran demi membantu

meningkatkan hasil belajar pada mata pe lajaran IPA. Untuk lebih

jelasnya data nilai pada tabel 4.1 dapat dibuat diagram seperti pada grafik

(3)

Grafik 4.1

Hasil Perolehan Nilai Sebelum Tindakan

Berdasarkan Kriteria Ketuntasan M inimal (KKM=70) data grafik

4.1 hasil perolehan nilai sebelum tindakan dapat disajikan dalam bentuk

tabel 4.2.

Tabel 4.2

Ketuntasan Belajar sebelum Tindakan

NO Nilai Jumlah Siswa Keterangan

Jumlah Persentase (%)

1 < 70 29 71 Belum Tuntas

2 ≥ 70 12 29 Tuntas

Jumlah 41 100

Ketuntasan belajar siswa sebelum tindakan dapat diketahui pada

tabel 4.2 bahwa siswa yang memiliki nilai kurang dari Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM=70) sebanyak siswa 29 atau 71%, sedangkan

yang sudah mencapai ketuntasan minimal sebanyak 12 siswa dengan

persentase 29%. Ketuntasan belajar siswa pada tabel 4.2 dapat dilihat

pada grafik 4.2.

0 5 10 15 20

40-49 50-59 60-69 70-79 80-89 F

re k u e n si

(4)

Hasil B Dengan kondi

29%, peneliti mera

guru kelas 5 sesua

dengan rancanga

kondisi seperti pada grafik 4.2 dengan ketuntasan

erancang penelitian tindakan kelas bekerja sama d

suai rencana yang telah diuraikan pada bab sebelum

ngan penelitian menggunakan model pembel

Jigsawyang akan diterapkan dalam dua siklus dan

iga kali pertemuan.

naan Siklus I

rdapat 3 kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut

mengadakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) m

psikan Sifat-Sifat Cahaya”, peneliti bersama guru kol

materi serta mempersiapkan media dan alat te

menguasai yang akan diajarkan. Perangkat pembel

pkan lembar kerja siswa, lembar evaluasi Siklus I,

n Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) serta s

mperlancar pelaksanaan pembelajaran siswa diorga

kelompok asal yang diberi nama kelompok ang

semangka, jeruk, durian, jambu, manggis, apel

li. Pengorganisasian dilakukan secara heterogen

ntar kelompok lebih berimbang. Keberimbangan ini

(5)

hanya dilihat dari jenis kelamin, namun dilihat dari jenis kemampuan.

Dari jenis kelamin kelas yang terdiri dari 41 siswa dengan 17 siswa

laki-laki, 24 siswa perempuan, maka masing-masing kelompok jumlah

anggota terdiri dari 5 orang anggota kelompok asal dan 8 anggota

kelompok ahli dan perbandingan laki-laki atau perempuan juga tidak

sama.

b) Tindakan dan Observasi 1) Pertemuan Pertama

Tindakan ini dilaksanakan pada hari Senin, 25 Maret 2013, beberapa

kegiatan sebagai berikut:

Kegiatan Awal

Pertemuan pertama ini berlangsung pada hari Senin, 25 Maret 2013

pukul 07.35 WIB atau setelah selesai upacara. Untuk mengawali

pembelajaran ini guru mengucapkan salam, mengabsen kelas dan

melakukan apersepsi dengan bertanya pada siswa “Bagaimana kita bisa

melihat benda?” Berdasarkan jawaban dari siswa guru menegaskan

tentang materi yang akan diajarkan yaitu “sifat cahaya yang mengenai

berbagai benda (bening, berwarna, dan gelap)”. Sebelumnya guru

menjelaskan model pembelajaran yang akan digunak an yakni model

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.

Kegiatan Inti

Kegiatan inti meliputi bebe rapa kegiatan yaitu pembagian

kelompok asal dan kelompok ahli, pembahasan materi di kelompok

ahli, menjelaskan materi ke anggota kelomp ok asal, dan setiap

kelompok asal mempresentasikan hasil diskusinya .

Guru membagi kelompok asal dan kelompok ahli di sini guru

menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan . Setelah

itu membagi siswa dalam 8 kelompok asal dengan memberi nama

kelompok anggur, strawberry, semangka, jeruk, durian, jambu,

manggis, apel yang terdiri dari 5 siswa (yang materi tiap anak berbeda

(6)

kelompok materinya sama). Pembahasan materi di kelompok ahli disini

guru membimbing dan memberi kesempatan kepada kelompok ahli

untuk berdiskusi. Memberi kesempatan kepada kelompok ahli untuk

membaca materi yang dibagikan tentang sifat -sifat cahaya. Menjelaskan

materi ke anggota kelompok asal, guru meminta siswa dalam kelompok

ahli menyampaikan hasil diskusi tentang sifat -sifat cahaya kepada

kelompok asal. Guru meminta siswa membuka buku dalam melakukan

diskusi tentang sifat-sifat cahaya dengan bimbingan guru. Setiap

kelompok asal menunjuk perwakilan siswa untuk melaporkan hasil

diskusi di depan kelas. Guru memberikan fasilitas untuk bertanya pada

kelompok yang maju.

Kegiatan Akhir

Guru bersama dengan siswa menarik simpulan dari kegiatan

pembelajaran yang telah dilakukan. Guru memberikan kesempat an

kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum jelas, dari

materi yang telah dipelajari. Guru memberikan penguatan kepada siswa

atas pekerjaan yang mereka kerjakan. Guru mengadakan refleksi

terhadap pembelajaran yang telah dilakukan.

2) Pertemuan Kedua

Tindakan ini dilaksanakan pada hari Selasa, 26 Maret 2013 , beberapa

kegiatan sebagai berikut:

Kegiatan Awal

Pertemuan ini berlangsung pada pukul 07.35 WIB. Pada pertemuan

kedua untuk mengawali pembelajaran ini guru mengucapkan salam,

mengabsen kelas dan melakukan apersepsi guru mengingatkan siswa

tentang materi pada pertemuan pertama . Berdasarkan jawaban dari

siswa guru menegaskan tentang materi yang akan diajarkan yaitu

“percobaan tentang sifat cahaya yang mengenai berbagai benda

(7)

Kegiatan Inti

Kegiatan inti meliputi beberapa kegiatan yaitu pembagian

kelompok asal dan kelompok ahli, pembahasan materi di kelompok

ahli, menjelaskan materi ke anggota kelompok asal, dan setiap

kelompok asal mempresentasikan hasil diskusinya.

Pada awal kegiatan inti siswa membentuk kelompok seperti pada

pertemuan pertama. Guru membagi kelompok asal dan kelompok ahli

di sini guru menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan

dilakukan. Setelah itu mem bagi siswa dalam 8 kelompok asal dengan

memberi nama kelompok anggur, strawberry, semangka, jeruk, durian,

jambu, manggis, apel yang terdiri dari 5 siswa (yang materi tiap anak

berbeda-beda) dan 5 kelompok ahli yang terdiri dari 8 siswa (yang satu

kelompok materinya sama). Pembahasan materi di kelompok ahli disini

guru membimbing dan memberi kesempatan kepada kelompok ahli

untuk berdiskusi. Memberi kesempatan kepada kelompok ahli untuk

melakukan percobaan yang dibagikan tentang sifat -sifat cahaya.

Menjelaskan materi ke anggota kelompok asal, guru m eminta siswa

dalam kelompok ahli menyampaikan hasil diskusi tentang sifat -sifat

cahaya kepada kelompok asal. Guru meminta siswa membuka buku

dalam melakukan diskusi tentang sifat -sifat cahaya dengan bimbingan

guru. Setiap kelompok asal menunjuk perwakilan siswa untuk

melaporkan hasil diskusi di depan kelas. Guru memberikan fasilitas

untuk bertanya pada kelompok yang maju .

Kegiatan Akhir

Guru bersama dengan siswa menarik simpulan dari kegiatan

pembelajaran yang telah dilakukan. Guru memberikan kesempatan

kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum jelas, dari

materi yang telah dipelajari. Guru memberikan penguatan kepada siswa

atas pekerjaan yang mereka kerjakan. Guru mengadakan refleksi

(8)

3) Pertemuan Ketiga

Tindakan ini dilaksanakan pada hari Kamis, 28 Maret 2013 , beberapa

kegiatan sebagai berikut:

Kegiatan Awal

Pertemuan ini berlangsung pada pukul 07.35 WIB. Seperti biasa

untuk mengawali pembelajaran ini gur u mengucapkan salam,

mengabsen kelas dan melakukan apersepsi dengan guru mengingatkan

siswa tentang materi pada pertemuan pertama dan kedua . Berdasarkan

jawaban dari siswa guru menegaskan tentang materi yang akan

diajarkan yaitu “merangkum tentang sifat cahaya yang mengenai

berbagai benda (bening, berwarna, dan gelap)”.

Kegiatan Inti

Kegiatan inti meliputi beberapa kegiatan yaitu pembagian

kelompok asal dan kelompok ahli, pembahasan materi di kelompok

ahli, menjelaskan materi ke anggota kelompok asal, dan setiap

kelompok asal mempresentasikan hasil diskusinya.

Guru membagi kelompok asal dan kelompok ahli di sini guru

menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan. Setelah

itu membagi siswa dalam 8 kelompok asal dengan memberi nama

kelompok anggur, strawberry, semangka, jeruk, durian, jambu,

manggis, apel yang terdiri dari 5 siswa (yang materi tiap anak berbeda

-beda) dan 5 kelompok ahli yang terdiri dari 8 siswa (yang satu

kelompok materinya sama). Pembahasan materi di kelompok ahli disini

guru membimbing dan memberi kesempatan kepada kelompok ahli

untuk berdiskusi. Memberi kesempatan kepada kelompok ahli untuk

merangkum materi yang dibagikan tentang sifat -sifat cahaya.

Menjelaskan materi ke anggota kelompok asal, guru m eminta siswa

dalam kelompok ahli menyampaikan hasil diskusi tentang sifat -sifat

cahaya kepada kelompok asal. Guru meminta siswa membuka buku

dalam melakukan diskusi tentang sifat -sifat cahaya dengan bimbingan

(9)

melaporkan hasil diskusi di depan kelas. Guru memberikan fasilitas

untuk bertanya pada kelompok yang maju .

Kegiatan Akhir

Guru bersama dengan siswa menarik simpulan dari kegiatan

pembelajaran yang telah dilakukan. Guru memberikan kesempatan

kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum jelas, dari

materi yang telah dipelajari. Guru memberikan penguatan kepada siswa

atas pekerjaan yang mereka kerjakan. Guru mengadakan refleksi

terhadap pembelajaran yang telah dilakukan.

c) Hasil Tindakan 1) Hasil Observasi

Hasil tindakan pembelajaran pada siklus I ini berupa hasil lembar

observasi yang diterapkan oleh guru dan siswa. Untuk mengukur

keberhasilan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

dalam kegiatan pembelajaran menggunakan lembar observasi. Penilaian

observasi ini dilakukan oleh observer. Hasil tindakan proses model

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siklus I ini terdiri dari 3

pertemuan, yaitu pertemuan I, pertemuan II, dan pertemuan III.

Analisis penelitian setelah pembelajaran diperoleh hasil observasi/

pengamatan yang dilakukan oleh observer kegiatan guru dan siswa pada

(10)

Tabel 4.3

Hasil Observasi Metode Pembelajaran JigsawSiklus I Pertemuan I

NO Aspek Indikator Skor

Rata-rata Guru membagi kelompok asal dan

kelompok ahli Kelompok ahli melakukan diskusi 3

Kelompok ahli membahas materi 3

3 Menjelaskan

Hasil diskusi dipresentasikan di depan kelas

5 Kesimpulan Tanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui

Dari data tabel di atas untuk siklus I observasi yang dilakukan oleh

observer dapat disimpulkan bahwa pa da pertemuan I pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw yang diterapkan oleh peneliti kolabor, aktivitas

proses pembelajaran menggunakan metode jigsaw memperoleh jumlah

36 (70%) dengan kategori C. Di sini dalam aspek nomer 1 pembagian

kelompok asal dan kelompok ahli masih kurang baik karena rata -rata

2,7 pada proses pembelajarannya masih kurang tertib dalam pembagian

kelompok asal dan kelompok ahli. Aspek nomer 2 pembahasan materi

di kelompok ahli masih kurang baik rata -rata 2,7 pada proses

pembelajaran masih ada kelompok yang kurang mendapatkan

bimbingan dan pengarahan dari guru khususnya kelompok ahli karena

(11)

materi ke anggota kelompok asal masih kurang baik rata -rata 2,5 pada

proses pembelajaran masih a da kelompok yang kurang mendapatkan

bimbingan dan pengarahan dari guru . Aspek nomer 4 presentasi

kelompok baik rata-rata 3 di sini siswa mempresentasikan hasil

diskusinya di depan kelas dengan baik dan siswa -siswi dalam satu kelas

memberikan penghargaan ke pada siswa yang maju di depan kelas.

Aspek nomer 5 kesimpulan baik rata-rata 3 di dalam kesimpulan guru

dan siswa menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan bersama

-sama dengan baik dan siswa aktif menjawab di dalam kegiatan tanya

jawab dengan guru.

Analisis penelitian setelah pembelajaran diperoleh hasil observasi/

pengamatan yang dilakukan oleh observer kegiatan guru dan siswa pada

siklus I pada pertemuan II dapat dilihat di tabel 4.4.

Tabel 4.4

Hasil Observasi Metode Pembelajaran JigsawSiklus I Pertemuan II

NO Aspek Indikator Skor

Rata-rata Guru membagi kelompok asal dan

kelompok ahli Kelompok ahli melakukan diskusi 4

Kelompok ahli membahas materi 3 3 Menjelaskan

Hasil diskusi dipresentasikan di depan kelas

(12)

Dari data tabel di atas untuk siklus I observasi yang dilakukan oleh

observer dapat disimpulkan bahwa pa da pertemuan II pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw yang diterapkan oleh peneliti kolabor, aktivitas

proses pembelajaran menggunakan metode jigsaw memperoleh jumlah

44 (84%) dengan kategori B. Di sini dalam aspek nomer 1 pembagian

kelompok asal dan kelompok baik karena rata -rata 3,3 pada proses

pembelajarannya sudah tertib dalam pembagian kelompok asal dan

kelompok ahli. Aspek nomer 2 pembahasan materi di kelompok ahli

baik rata-rata 3,3 pada proses pembelajaran kelompok ahli melakukan

diskusi dengan baik karena siswa aktif dalam melakukan percobaan

mendiskripsikan sifat-sifat cahaya. Aspek nomer 3 menjelaskan materi

ke anggota kelompok asal baik rata-rata 3,5 pada proses pembelajaran

mendapatkan bimbingan dan pengarahan dari guru dengan baik. Aspek

nomer 4 presentasi kelompok baik rata-rata 3,5 di sini siswa

mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas dengan baik dan

siswa-siswi dalam satu kelas memberikan penghargaan kepada siswa

yang maju di depan kelas. Aspek no mer 5 kesimpulan baik rata-rata 3,3

di dalam kesimpulan guru dan siswa menyim pulkan pembelajaran yang

telah dilakukan bersama -sama dengan baik dan siswa aktif menjawab di

dalam kegiatan tanya jawab dengan guru.

Analisis penelitian setelah pembelajaran diperoleh hasil observasi/

pengamatan yang dilakukan oleh observer kegiatan guru dan siswa pada

(13)

Tabel 4.5

Hasil Observasi Metode Pembelajaran JigsawSiklus I Pertemuan III

NO Aspek Indikator Skor

Rata-rata Guru membagi kelompok asal

dan kelompok ahli

Kelompok ahli membahas materi 3 3 Menjelaskan materi

Hasil diskusi dipresentasikan di depan kelas

5 Kesimpulan Tanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui

Dari data tabel di atas untuk siklus I observasi yang dilakukan oleh

observer dapat disimpulkan bahwa pa da pertemuan III pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw yang diterapkan oleh peneliti kolabor, aktivitas

proses pembelajaran menggunakan metode jigsaw memperoleh jumlah

45 (86%) dengan kategori B. Di sini dalam aspek nomer 1 pembagian

kelompok asal dan kelompok baik karena rata -rata 3 pada proses

pembelajarannya sudah tertib dalam pembagian kelompok asal dan

kelompok ahli. Aspek nomer 2 pembahasan materi di kelompok ahli

baik rata-rata 3,3 pada proses pembelajaran kelompok ahli melakukan

diskusi dengan baik karena siswa aktif dalam merangkum materi

mendiskripsikan sifat-sifat cahaya. Aspek nomer 3 menjelaskan materi

(14)

mendapatkan bimbingan dan pengarahan dari guru dengan baik. Aspek

nomer 4 presentasi kelompok baik rata-rata 3,5 di sini siswa

mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas dengan baik dan

siswa-siswi dalam satu kelas memberikan penghargaan kepada siswa

yang maju di depan kelas. Aspek nomer 5 kesimpulan sangat baik

rata-rata 4 di dalam kesimpulan guru dan siswa menyimpulkan

pembelajaran yang telah dilakukan bersama -sama dengan baik dan

siswa aktif menjawab di dalam kegiatan tanya jawab dengan guru.

2) Hasil Belajar IPA

Berdasarkan kegiatan yang dilaksanakan pada Siklus I kemudian

diambil data secara kuantitatif melalui penilaian tes formatif hasil

belajar materi mendeskripsikan sifat cahaya yaitu nilai tertinggi yang

dicapai sebelum tindakan 81 dan nilai terendah 40 . Siswa yang telah

mencapai KKM 70 ada 12 siswa (29%), sedangkan yang belum

mencapai KKM 70 sebanyak 29 siswa (71%). Pada Siklus I nilai

tertinggi yang dicapai siswa telah meningkat yaitu 90, sedangkan nilai

terendah 60. Siswa yang mencapai KKM 70 sebanyak 36 siswa (88%)

sedangkan siswa yang belum mencapai KKM ada 5 anak (12%).

Karena masih memperoleh nilai di bawah 70. Berikut ini perolehan

nilai siklus I pada tabel 4.6.

Tabel 4.6

Rekapitulasi Nilai Siklus I

NO Siklus I Frekuensi Persentase (%) Keterangan

1 60-69 5 12 Belum Tuntas

2 70-79 17 41 Tuntas

3 80-89 16 39 Tuntas

4 90-100 3 8 Tuntas

Jumlah 41 100

Nilai Rata-Rata 77

Nilai Tertinggi 90

Nilai Terendah 60

Adapun hasil belajar IP A dengan model pembelajaran kooperatif

(15)

siswa yang memperoleh nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal 70

ada 5 siswa, sedangkan 36 siswa telah memperoleh nilai ≥ KKM.

Kondisi tersebut dapat digambarkan menggunakan grafik 4.3 sebagai

berikut.

Grafik 4.3

Hasil Perolehan Nilai siklus I

Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=70) data hasil

perolehan nilai siklus I dapat disajikan dalam ben tuk tabel 4.7.

Tabel 4.7

Ketuntasan Belajar Siklus I

NO Nilai Jumlah Siswa Keterangan

Jumlah Persentase (%)

1 < 70 5 12 Belum Tuntas

2 ≥ 70 36 88 Tuntas

Jumlah 41 100

Ketuntasan belajar siswa pada siklus I dapat diketahui bahwa siswa

yang memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketunt asan Minimal

(KKM=70) sebanyak 5 siswa atau 12%, sedangkan yang sudah

mencapai ketuntasan minimal sebanyak 36 siswa dengan persentase

88%. Ketuntasan belajar siswa pada tabel 4.7 dapat dilihat dapat dibuat

diagram yang tertuang pada grafik 4.4.

0 5 10 15 20

60-69 70-79 80-89 90-100 F

re k u e n si

(16)

d) Refleksi

Setelah melak

refleksi atas sega

atau pengamatan

laksanakan kegiatan pembelajaran, selanjutnya dia

egala kegiatan yang telah dilakukan berdasarkan te

tan. Refleksi adalah kegiatan mencermati, mengka

secara mendalam dan menyeluruh tindakan yang

yang didasarkan pada data yang telah terkumpul

rvasi. Berdasarkan data baik data kualitatif m

uru sebagai peneliti melakukan evaluasi untuk men em

dari dampak tindakan yang telah dilakukan ter

u peningkatan kualitas proses pembelajaran dan

. Melalui refleksi dalam evaluasi akan ditem

lemahan yang masih ada pada tindakan yang

untuk kemudian dijadikan dasar menyempur

kan pada siklus berikutnya. Adapun hasi l refle

berikut:

u siswa untuk lebi h aktif, kreatif, serta bertang gung

p proses belajarnya de ngan penggunaan metode Jigs

(17)

2. Mendorong siswa untuk berfikir kritis dalam menjelaskan materi

terhadap kelompok asalnya.

3. Memberi kesempatan setiap siswa untuk menerapkan ide yang

dimiliki untuk menjelaskan materi yang dipelajarai kepada siswa

lain dalam kelompok asal.

4. Di dalam diskusi kelompok asal dan kelompok ahli tidak

didominasi oleh siswa tertentu saja tetapi semua siswa dituntut

untuk menjadi aktif dalam diskusi tersebut.

5. Keberanian siswa sudah mulai tumbuh dalam mempresentasikan

hasil diskusinya di depan kelas dan adanya penghargaan dari

teman-teman satu kelas.

6. Keberanian siswa sudah mulai tumbuh dalam mengeluarkan

pendapat atau dalam menjawab pertanyaan dari guru untuk

menarik kesimpulan dalam proses pembelajaran menggunakan

metodeJigsaw.

b. Kelemahan:

1. Di dalam pembagian kelompok asal dan kelompok ahli masih

kurang tertib.

2. Masih ada kelompok yang kurang mendapatkan bimbingan dan

pengarahan dari guru khususnya kelompok ahli karena di sini

setiap kelompok berbeda-beda.

3. Di dalam diskusi kelompok ahli dan kelompok asal masih ada

beberapa siswa yang belum terbiasa berbicara di depan umum,

sehingga menyampaikan materi ketika diskusi terlihat gugup.

4. Masih ada beberapa siswa yang belum antusias dalam belajar.

4.3.3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II

Praktik pembelajaran pada Siklus II dilaksanakan dengan melihat

kekurangan dan kelebihan pada Siklus I. Pelaksanaan Siklus II merupakan

upaya perbaikan pada Siklus I dengan lebih memberi tindakan kepada

(18)

jigsaw. Dalam Siklus II, terdapat tiga kali pertemuan dengan rincian

sebagai berikut:

a) Perencanaan

Persiapan yang dilakukan peneliti untuk melaksanakan pertemuan

Siklus II ini meliputi:

a. Merevisi RPP;

b. Penyusunan skenario pembela jaran dengan model pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw, serta alat dan bahan untuk yang disesuaikan

dengan refleksi dari hasil belajar pada siklus I.

b) Tindakan dan Observasi 1) Pertemuan Pertama

Tindakan ini dilaksanakan pada hari Senin, 8 April 2013 melalui

beberapa kegiatan sebagai berikut:

Kegiatan Awal

Pertemuan ini berlangsung pada pukul 07.35 WIB, Pada pertemuan

pertama untuk mengawali pembelajaran ini guru menguc apkan salam,

mengabsen kelas dan memotivasi belajar siswa degan guru membawa

kaset CD dan menanyakan kepada siswa “kenapa kaset CD bila terkena

cahaya berwarna-warni seperti pelangi?”. kemudian guru melakukan

orientasi kepada siswa dengan menjelaskan tujua n pembelajaran yang

hendak dicapai pada pertemuan ini.

Kegiatan Inti

Kegiatannya seperti kegiatan pada Siklus I. Kegiatan inti meliputi

beberapa kegiatan yaitu pembagian kelompok asal dan kelompok ahli,

pembahasan materi di kelompok ahli, menjelaskan mater i ke anggota

kelompok asal, dan setiap kelompok asal mempresentasikan hasil

diskusinya.

Guru membagi kelompok asal dan kelompok ahli di sini guru

menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan. Setelah

itu membagi siswa dalam 8 kelompok asal dengan memberi nama

(19)

manggis, apel yang terdiri dari 5 siswa (yang materi tiap anak berbeda

-beda) dan 5 kelompok ahli yang terdiri dari 8 siswa (yang satu

kelompok materinya sama) guru memberikan arahan tempat

diskusinya. Pembahasan materi di kelompok ahli disini guru

membimbing dan memberi kesempatan kepada semua kelompok ahli

untuk berdiskusi. Memberi kesempatan kepada kelompok ahli untuk

membaca materi yang diba gikan tentang pemanfaatan sifat -sifat cahaya

dalam karya sederhana. Menjelaskan materi ke anggota kelompok asal,

guru meminta siswa dalam kelompok ahli menyampaika n hasil diskusi

tentang pemanfaatan sifat-sifat cahaya dalam karya sederhana kepada

kelompok asal. Guru meminta siswa membuka buku dalam melakukan

diskusi tentang sifat-sifat cahaya dengan bimbingan guru. Setiap

kelompok asal menunjuk perwakilan siswa untuk melaporkan hasil

diskusi di depan kelas. Guru memberikan fasilitas untuk bertanya pada

kelompok yang maju.

Kegiatan Akhir

Guru bersama dengan siswa menarik simpulan dari kegiatan

pembelajaran yang telah dilakukan. Guru memberikan kesempatan

kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum jelas, dari

materi yang telah dipelajari. Dalam melakukan refleksi guru

mengaitkan pembelajaran yang telah dilakukan dengan berbagai

peristiwa yang terjadi pada kehidupan sehari -hari, hal ini bertujuan agar

siswa dalam kesehariaannya mampu menerapkan ilmu yang didapat

disekolah dalam kesehariannya. Dan guru menjelaskan kenapa kaset

CD apabila terkena cahaya matahari berwarna -warni.

2) Pertemuan Kedua

Tindakan ini dilaksanakan pada hari Rabu, 10 April 2013, beberapa

kegiatan sebagai berikut:

Kegiatan Awal

Pertemuan ini berlangsung pada pukul 07.35 WIB. Pada pertemuan

(20)

mengabsen kelas dan melakukan apersepsi guru mengingatkan siswa tentang materi pada pertemuan pertama. Berdasarkan jawaban dari

siswa guru menegaskan tentang materi yang akan diajarkan yaitu

“percobaan materi cahaya dapat diuraikan, materi cakram warna, materi

membuat periskop, materi membuat lup dan untuk materi alat -alat optik

agar memperdalam materinya”.

Kegiatan Inti

Kegiatan inti meliputi beberapa kegiatan yaitu pembagian

kelompok asal dan kelompok ahli, pembahasan materi di kelompok

ahli, menjelaskan materi ke anggota kelompok asal, dan setiap

kelompok asal mempresentasikan hasil diskusinya.

Pada awal kegiatan inti siswa memben tuk kelompok seperti pada

pertemuan pertama. Guru membagi kelompok asal dan kelompok ahli

di sini guru menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan

dilakukan. Setelah itu membag i siswa dalam 8 kelompok asal dengan

memberi nama kelompok anggur, strawber ry, semangka, jeruk, durian,

jambu, manggis, apel yang terdiri dari 5 siswa (yang materi tiap anak

berbeda-beda) dan 5 kelompok ahli yang terdiri dari 8 siswa (yang satu

kelompok materinya sama) guru memberikan arahan tempat

diskusinya. Pembahasan materi di kelompok ahli disini guru

membimbing dan memberi kesempatan kepada semua kelompok ahli

untuk berdiskusi. Memberi kesempatan kepada kelompok ahli untuk

melakukan percobaan materi cahaya dapat diuraikan, materi cakram

warna, materi membuat periskop, materi membuat lup dan untuk materi

alat-alat optik agar memperdalam materinya . Menjelaskan materi ke

anggota kelompok asal, guru m eminta siswa dalam kelompok ahli

menyampaikan hasil di skusi tentang pemanfaatan sifat-sifat cahaya

dalam karya sederhana kepada kelompok asal. Guru meminta siswa

membuka buku dalam melakukan diskusi tentang pemanfaatan

sifat-sifat cahaya dalam karya sederhana dengan bimbingan guru. Setiap

(21)

diskusi di depan kelas. Guru memberikan fasilitas untuk bertanya pada

kelompok yang maju.

Kegiatan Akhir

Guru bersama dengan siswa menarik simpulan dari kegiatan

pembelajaran yang telah dilakukan. Guru memberikan kesempatan

kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum jelas, dari

materi yang telah dipelajari. Guru memberikan penguatan kepada siswa

atas pekerjaan yang mereka kerjakan. Guru mengadakan refleksi

terhadap pembelajaran yang telah dilakukan.

3) Pertemuan Ketiga

Tindakan ini dilaksanakan pada hari Kamis, 11 April 2013, beberapa

kegiatan sebagai berikut:

Kegiatan Awal

Pertemuan ini berlangsung pada pukul 07.35 WIB. Seperti biasa

untuk mengawali pembelajaran ini guru mengucapkan salam,

mengabsen kelas dan melakukan apersepsi dengan guru mengingatkan

siswa tentang materi pada pertemuan pertama dan kedua . Berdasarkan

jawaban dari siswa guru menegaskan tentang materi yang akan

diajarkan yaitu “merangkum tentang pemanfaatan sifat-sifat cahaya

dalam karya sederhana”.

Kegiatan Inti

Kegiatan inti meliputi beberapa kegiatan yaitu pembagian

kelompok asal dan kelompok ahli, pembahasan materi di kelompok

ahli, menjelaskan materi ke anggota kelompok asal, dan setiap

kelompok asal mempresentasikan hasil diskusinya.

Guru membagi kelompok as al dan kelompok ahli di sini guru

menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan. Setelah

itu membagi siswa dalam 8 kelompok asal dengan memberi nama

kelompok anggur, strawberry, semangka, jeruk, durian, jambu,

manggis, apel yang terdiri dari 5 siswa (yang materi tiap anak berbeda

(22)

kelompok materinya sama) guru memberikan arahan tempat

diskusinya. Pembahasan materi di kelompok ahli disini guru

membimbing dan memberi kesempatan kepad a semua kelompok ahli

untuk berdiskusi. Memberi kesempatan kepada kelompok ahli untuk

merangkum materi yang dibagikan tentang pemanfaatan sifat-sifat

cahaya dalam karya sederhana . Menjelaskan materi ke anggota

kelompok asal, guru m eminta siswa dalam kelompok ahli

menyampaikan hasil diskusi tentang pemanfaatan sifat-sifat cahaya

dalam karya sederhana kepada kelompok asal. Guru meminta siswa

membuka buku dalam melakukan diskusi tentang sifat -sifat cahaya

dengan bimbingan guru. Setiap kelompok asal menunjuk perwakilan

siswa untuk melaporkan hasil disk usi di depan kelas. Guru memberikan

fasilitas untuk bertanya pada kelompok yang maju .

Kegiatan Akhir

Guru bersama dengan siswa menarik simpulan dari kegiatan

pembelajaran yang telah dilakukan. Guru memberikan kesempatan

kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum jelas, dari

materi yang telah dipelajari. Guru memberikan penguatan kepada siswa

atas pekerjaan yang mereka kerjakan. Guru mengadakan refleksi

terhadap pembelajaran yang telah dilakukan.

c) Hasil Tindakan 1) Hasil Observasi

Hasil observasi kriteria siswa dan guru Siklus II sangat baik, hal

tersebut dapat terlihat pada tabel kegiatan guru dan siswa. Pada siklus II

yang dilaksanakan tiga kali pertemuan, siswa antusias mengikuti

pembelajaran IPA, siswa merasa senang dan sebagian besar siswa

memiliki keaktifan, konsentrasi dan mampu bekerja sama dengan baik.

Hal ini bisa dilihat pada hasil lembar observasi kegiatan guru dan siswa

(23)

Analisis penelitian setelah pembelajaran diperoleh hasil observasi/

pengamatan yang dilakukan oleh observer kegiatan guru dan siswa pada

siklus II pada pertemuan I dapat dilihat di tabel 4.8.

Tabel 4.8

Hasil Observasi Metode Pembelajaran JigsawSiklus II Pertemuan I

NO Aspek Indikator Skor

Rata-rata Guru membagi kelompok asal

dan kelompok ahli

Kelompok ahli membahas materi 3 3 Menjelaskan materi

Hasil diskusi dipresentasikan di depan kelas

5 Kesimpulan Tanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui

Dari data tabel di atas untuk siklus I I observasi yang dilakukan oleh

observer dapat disimpulkan bahwa pa da pertemuan I pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw yang diterapkan oleh peneliti kolabor, aktivitas

proses pembelajaran menggunakan metode jigsaw memperoleh jumlah

45 (86%) dengan kategori B. Di sini dalam aspek nomer 1 pembagian

kelompok asal dan kelompok baik karena rata -rata 3,3 pada proses

pembelajarannya sudah tertib dalam pembagian kelompok asal dan

kelompok ahli karena guru mengarahkan tempat diskusinya. Aspek

nomer 2 pembahasan materi di kelompok ahli baik rata-rata 3,3 pada

(24)

karena siswa aktif dalam melakukan diskusinya. Aspek nomer 3

menjelaskan materi ke anggota kelompok asal baik rata-rata 3,5 pada

proses pembelajaran mendapatkan bimbingan dan pengarahan dari guru

dengan baik. Aspek nomer 4 presentasi kelompok baik rata-rata 3,5 di

sini siswa mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas dengan

baik dan siswa-siswi dalam satu kelas memberikan penghargaan kepada

siswa yang maju di depan kelas. Aspek nomer 5 kesimpulan baik

rata-rata 3,7 di dalam kesimpulan guru dan siswa menyimpu lkan

pembelajaran yang telah dilakukan bersama -sama dengan baik dan

siswa aktif menjawab di dalam kegiatan tanya jawab dengan guru.

Analisis penelitian setelah pembelajaran diperoleh hasil observasi/

pengamatan yang dilakukan oleh observer kegiatan guru dan siswa pada

siklus II pada pertemuan II dapat dilihat di tabel 4.9.

Tabel 4.9

Hasil Observasi Metode Pembelajaran JigsawSiklus II Pertemuan II

NO Aspek Indikator Skor

Rata-rata Guru membagi kelompok asal

dan kelompok ahli

Kelompok ahli membahas materi 4 3 Menjelaskan materi

Hasil diskusi dipresentasikan di depan kelas

(25)

Dari data tabel di atas untuk siklus I I observasi yang dilakukan oleh

observer dapat disimpulkan bahwa pa da pertemuan II pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw yang diterapkan oleh peneliti kolabor, aktivitas

proses pembelajaran menggunakan metode jigsaw memperoleh jumlah

49 (94%) dengan kategori A. Di sini dalam aspek nomer 1 pembagian

kelompok asal dan kelompok baik karena rata -rata 3,7 pada proses

pembelajarannya sudah tertib dalam pembagian kelompok asal dan

kelompok ahli karena guru mengarahkan tempat diskusinya. Aspek

nomer 2 pembahasan materi di kelompok ahli sangat baik rata-rata 4

pada proses pembelajaran kelompok ahli melakukan diskusi dengan

baik karena siswa aktif dalam melakukan diskusinya. Aspek nomer 3

menjelaskan materi ke anggota kelompok asal baik rata-rata 3,5 pada

proses pembelajaran mendapatkan bimbingan dan pengarahan dari guru

dengan baik. Aspek nomer 4 presentasi kelompok baik rata-rata 3,5 di

sini siswa mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas dengan

baik dan siswa-siswi dalam satu kelas memberikan penghargaan ke pada

siswa yang maju di depan kelas. Aspek nomer 5 kesimpulan sangat baik

rata-rata 4 di dalam kesimpulan guru dan siswa menyimpulkan

pembelajaran yang telah dilakukan bersama -sama dengan baik dan

siswa aktif menjawab di dalam kegiatan tanya jawab dengan g uru.

Analisis penelitian setelah pembelajaran diperoleh hasil observasi/

pengamatan yang dilakukan oleh observer kegiatan guru dan siswa pada

(26)

Tabel 4.10

Hasil Observasi Metode Pembelajaran JigsawSiklus II Pertemuan III

NO Aspek Indikator Skor Rata-rata

1 Pembagian Guru membagi kelompok asal

dan kelompok ahli

5 Kesimpulan Tanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui

Dari data tabel di atas untuk siklus I I observasi yang dilakukan oleh

observer dapat disimpulkan bahwa pa da pertemuan III pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw yang diterapkan oleh peneliti kolabor, aktivitas

proses pembelajaran menggunakan metode jigsaw memperoleh jumlah

50 ( 96%) dengan kategori A. Di sini dalam aspek nomer 1 pembagian

kelompok asal dan kelompok sangat baik karena rata -rata 4 pada proses

pembelajarannya sudah tertib dalam pembagian kelompok asal dan

kelompok ahli karena guru mengarahkan tempat diskusinya. Aspek

nomer 2 pembahasan materi di kelompok ahli sangat baik rata-rata 4

pada proses pembelajaran kelompok ahli melakukan diskusi dengan

(27)

menjelaskan materi ke anggota kelompok asal baik rata-rata 3,5 pada

proses pembelajaran mendapatkan bimbingan dan pengarahan dari guru

dengan baik. Aspek nomer 4 presentasi kelompok baik rata-rata 3,5 di

sini siswa mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas dengan

baik dan siswa-siswi dalam satu kelas memberikan penghargaan kepada

siswa yang maju di depan kelas. Aspek nomer 5 kesimpulan sangat baik

rata-rata 4 di dalam kesimpul an guru dan siswa menyimpulkan

pembelajaran yang telah dilakukan bersama -sama dengan baik dan

siswa aktif menjawab di dalam kegiatan tanya jawab dengan guru.

2) Hasil Belajar IPA

Tes Evaluasi

Berdasarkan tindakan yang dilaksanakan pada Siklus II, yaitu nilai

yang tertinggi yang dicapai pada Siklus I sebesar 90, dan nilai terendah

60. Siswa yang telah mencapai KKM 70 ada 36 siswa (88 %),

sedangkan yang belum mencapai KKM 70 sebanyak 5 siswa (12 %).

Pada Siklus II nilai tertinggi yang dicapai siswa yaitu 96 sedangkan

nilai terendah 64. Siswa yang mencapai KKM 70 sebanyak 39 anak

(95%) sedangkan siswa yang tidak mencapai KKM ada 2 anak (5%).

Berikut tabel 4.11 perolehan nilai Siklus II.

Tabel 4.11

Rekapitulasi Nilai Siklus I I

NO Siklus II Frekuensi Persentase (%) Keterangan

1 60-69 2 5 Belum Tuntas

2 70-79 10 24 Belum Tuntas

3 80-89 25 61 Belum Tuntas

4 90-100 4 10 Tuntas

Jumlah 41 100

Nilai Rata-Rata 83

Nilai Tertinggi 96

Nilai Terendah 64

Dari data tabel 4.11 adapun hasil belajar IP A dengan model

(28)

sebesar 95% karena dari 41 siswa yang memperoleh nilai di bawah

Kriteria Ketuntasan Minimal 70 ada 2 siswa atau 5%, sedangkan 39

siswa atau 95% telah memperoleh nilai ≥KKM. Kondisi tersebut dapat

digambarkan menggunakan diagr am yang tertuang pada grafik 4.5

sebagai berikut.

Grafik 4.5

Hasil Perolehan Nilai siklus I I

Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=70) data hasil

perolehan nilai siklus II dapat disajikan dalam bentuk tabel 4.12.

Tabel 4.12

Ketuntasan Belajar Siklus II

NO Nilai Jumlah Siswa Keterangan

Jumlah Persentase (%)

1 < 70 2 5 Belum Tuntas

2 ≥ 70 39 95 Tuntas

Jumlah 41 100

Ketuntasan belajar siswa pada siklus II dapat diketahui bahwa

siswa yang memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM=70) sebanyak 2 siswa atau 5%, sedangkan yang sudah mencapai

ketuntasan minimal sebanyak 39 siswa dengan persentase 95 %.

Ketuntasan belajar siswa pada tabel 4.12 dapat dilihat pada grafik 4.6.

0 5 10 15 20 25 30

60-69 70-79 80-89 90-100 F

re k u e n si

(29)

Has d) Refleksi

Setelah melak

refleksi atas sega

atau pengamatan

laksanakan kegiatan pembelajaran, selanjutnya dia

egala kegiatan yang telah dilakukan berdasarkan te

tan. Refleksi adalah kegiatan mencermati, mengka

secara mendalam dan menyeluruh tindakan yang

yang didasarkan pada data yang telah terkumpul

rvasi. Berdasarkan data baik data kualitatif m

u sebagai peneliti melakukan evaluasi untuk menem

dari dampak tindakan yang telah dilakukan ter

u peningkatan kualitas proses pembelajaran dan

. Melalui refleksi dalam evaluasi akan ditem

lemahan yang masih ada pada tindakan yang

untuk kemudian dijadikan dasar menyempur

kan pada siklus berikutnya. Adapun hasi l refle

berikut:

cu siswa untuk lebih aktif, kreatif,

nggungjawab terhadap proses belajarny a de

unaan metodeJigsaw.

ndorong siswa untuk berfikir kritis dalam menjel

(30)

3. Memberi kesempatan setiap siswa untuk menerapkan ide yang

dimiliki untuk menjelaskan materi yang dipelajarai kepada

siswa lain dalam kelompok asal.

4. Di dalam diskusi kelompok asal dan kelompok ahli tidak

didominasi oleh siswa tertentu saja tetapi semua siswa dituntut

untuk menjadi aktif dalam diskusi tersebut.

5. Keberanian siswa sudah mulai tumbuh dalam

mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas dan adanya

penghargaan dari teman-teman satu kelas.

6. Keberanian siswa sudah mulai tumbuh dalam mengeluarkan

pendapat atau dalam menjawab pertanyaan dari guru untuk

menarik kesimpulan dalam proses pembelajaran menggunakan

metodeJigsaw.

7. Di dalam pembagian kelompok asal dan kelompok ahli sudah

tertib.

8. Guru memberi pengarahan dan bimbingan pada setiap

kelompok.

9. Adanya antusias siswa dalam belajar.

b. Kelemahan:

1. Di dalam diskusi kelompok ahli dan kelompok asal masih ada

beberapa siswa yang belum terbiasa berbicara di depan umum,

sehingga menyampaikan mater i ketika diskusi terlihat gugup.

4.4 Hasil Analisis Data

Analisis data kuantitatif dan deskriptif yang berasal dari hasil belajar

siswa saat sebelum tindakan, siklus I, dan siklus II. Perbandingan aktifitas

guru dan siswa, lembar kerja siswa, dan nilai siswa kelas 5 saat sebelum

tindakan, siklus I, dan siklus II berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di

SDN Karangtengah 01 diketahui bahwa dari hasil belajar siswa kelas 5

(31)

4.4.1. Hasil Belajar

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, untuk mengetahui hasil

belajar telah dilakukan observasi guru dan siswa, pemberian lembar kerja

siswa, dan tes evaluasi. Berikut tabel hasil penelitian yang diamati dan

diberikan pada saat penelitian.

a) Tes Evaluasi

Untuk mengetahui berhasil atau tidaknya model pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw maka peneliti mengambil nilai ulangan pada

semester II dengan jumlah 41 siswa dan membandingkannya dengan

hasil tes evaluasi yang diberikan pada akhir siklus I dan siklus II.

Penelitian dilaksanakan pada semester kedua. Dan hasilnya dapat

dilihat pada tabel 4.13 di bawah ini.

Tabel 4.13

Rekapitulasi Pengelompokan Nilai Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II

NO Ketuntasan Belajar

Nilai (X)

Kondisi Awal Siklus I Siklus II

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

1 Belum

Tuntas

< 70 29 71 5 12 2 5

2 Tuntas ≥ 70 12 29 36 88 39 95

Jumlah 41 100 41 100 41 100

Nilai tertinggi 81 90 96

Nilai terendah 40 60 64

Rata-rata 64 77 83

Berdasarkan tabel 4.13 perbandingan hasil pembelajaran dapat

dijelaskan bahwa pada kondisi awal ada 29 siswa (71 %) yang belum

tuntas karena mendapat nilai di bawah KKM (70), sedangkan 12 siswa

(29%) telah tuntas karena mendapat nilai di atas KKM (70). N ilai

tertinggi yang dicapai 81 dan nilai terendahnya 40. Karena terdapat

71% siswa yang belum tuntas maka diadakan pembelajaran metode

teknik tes, alatnya dapat berbentuk butir tes.

Pada evaluasi Siklus I terlihat peningkatan tentang pembelajaran

siswa yang cukup banyak dibanding kondisi awal, siswa kelas 5 SDN

Karangtengah 01 telah mencapai hasil belajar 88% karena dari 41 siswa

(32)

70 sebanyak 36 siswa dan 5 siswa lainnya masih memperoleh nilai di

bawah KKM. Nilai tertinggi yang dicapai siswa adalah 90 dan nilai

terendah 60. Kemudian tindakan dilanjutkan dengan Siklus II agar

pembelajaran IPA siswa bisa mencapai 100%. Dalam Siklus II nilai

terendah yang diperoleh siswa 64 dan nilai tertinggi 96. Pembelajaran

IPA harus dicapai sesuai dengan indikator kinerja yang penulis

harapkan adalah minimal 80% dari jumlah siswa keseluruhan. Hasil

belajar IPA secara umum sudah berhasil walaupun tidak bisa mencapai

100% dari jumlah siswa keseluruhan, namun siswa yang memperoleh

nilai lebih dari atau sama dengan KKM yang ditentukan yaitu 70

sebanyak 39 (95%). Sedangkan siswa yang tidak mencapai KKM 70

hanya 2 siswa (5%).

Berdasarkan hasil penelitian di atas maka dapat dike tahui

peningkatan hasil belajar materi mendeskripsikan sifat cahaya siswa

setelah mengikuti proses belajar mengajar dengan men ggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Hasil belajar siswa berdasarkan

tes dari Siklus I dan Siklus II selalu mengalami kenaikan/peningkatan.

Bila dituangkan dalam bentuk grafik 4.7 maka akan tampak

perbandingan pembelajaran IPA sebagai berikut.

Grafik 4.7

Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar IPA Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II

Kondisi Awal Siklus I Siklus II

Belum Tuntas 29 5 2

Tuntas 12 36 39

0 5 10 15 20 25 30 35 40 45

Ju m la h

(33)

4.5 Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDN Karangtengah 01 dengan subjek

penelitian kelas 5. Proses pembelajaran sebelum penelitian dilakukan hanya

memanfaatkan buku sebagai sumber belajar dan metode yang digunakan

hanya ceramah bervariasi, sehingga siswa merasa bosan dalam pembelajaran.

Hal yang menyebabkan hasil belaja r IPA siswa kelas 5 SDN Karangtengah

01 masih rendah. Siswa yang mencapai KKM (70) hanya 12 siswa atau 2 9%,

sedangkan belum mencapai KKM ada 29 siswa atau 71%, maka perlu

dilakukan tindakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

Peningkatan hasil belajar IPA dengan model pemb elajaran kooperatif tipe

jigsaw dapat dilihat dari hasil perolehan nilai Siklus I dan II, yaitu

pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

diterapkan pada Siklus I memperoleh hasil nilai tertinggi 90 dan nilai

terendah 60 dari 41 siswa yang telah tuntas belajar. Karena mencapai nilai

sama dengan di atas KKM (70) sebanyak 36 siswa atau 88% sedangkan yang

belum tuntas sebanyak 5 siswa atau 12%. Dari hal tersebut dapat dikatakan

bahwa terjadi peningkatan hasil belajar dari kondisi awal ke siklus I dengan

model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw siswa mudah mempelajari materi

IPA dengan siswa dapat terlibat secara aktif dalam proses berpikir dan

kegiatan belajar selama bekerja sama dalam kelompok . Hal ini dapat

merangsang siswa untuk aktif, kreatif, bertanggungjawab dan berfikir kritis

dalam proses belajarnya sehingga meningkat hasil belajarny a. Pada siklus I

masih terdapat kekurangan dalam proses belajarnya yaitu siswa masih belum

antusias dalam belajar dan kegiatan belajarnya. Setelah mempertimbangkan

berbagai kekurangan-kekurangan yang dilakukan pada siklus I, dilakukan lagi

perbaikan pembelajaran pada siklus II. Sedangkan pada Siklus II diperoleh

hasil nilai tertinggi 96 dan nilai terendah 64. Dari 41 siswa yang mendapat

nilai sama dengan atau di atas (KKM) ada 39 siswa (95%) dan yang

mendapat nilai di bawah 70 (KKM) hanya 2 siswa (5 %) sehingga hasil

belajar IPA materi mendeskripsikan sifat cahaya siswa mencapai 95 %. Dari

(34)

siklus I ke siklus II dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsawsiswa

dapat terlibat secara aktif dalam proses berf ikir dan kegiatan belajar selama

bekerja sama dalam kelompok . Hal ini dapat merangsang siswa untuk aktif,

kreatif, bertanggungjawab dan berfikir kritis dalam proses belajarnya

sehingga meningkat hasil belajarnya serta siswa me rasa senang dalam belajar.

Hasil belajar dapat meningkat dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw karena siswa mudah mempelajari materi IPA dengan

siswa dapat terlibat secara aktif dalam proses berpikir dan kegiatan belajar

selama bekerja sama dalam kelompok . Hal ini dapat merangsang siswa untuk

aktif, kreatif, bertanggungjawab terhadap proses belajarnya. Pada kondisi

awal, guru berperan sebagai fasilitor, motivator serta pembimbing bagi siswa.

Guru memberikan arahan -arahan kepada siswa tentang pembelajaran.

Pembelajaran IPA dengan menggunakan metode konvensional membuat

siswa kurang senang sehingga hasil belajar IPA rendah. Tindakan pada Siklus

I ke Siklus II melalui model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat

meningkatkan hasil belajar IPA materi mendeskripsikan sifat cahaya kelas 5

Gambar

Tabel 4.1Rekapitulasi Nilai Sebelum Tindakan
Grafik 4.1Hasil Perolehan Nilai Sebelum Tindakan
Grafik 4.2Hasil Bil Belajar Sebelum Tindakan
Tabel 4.3
+7

Referensi

Dokumen terkait

mengenai keyakinan atas kemampuannya untuk mengontrol peristiwa atau situasi yang ia hadapi, pada aspek ini dapat dijelaskan dengan teori sosiometer oleh Leary, dkk.,

[r]

Dalam hal terjadi atau diperhitungkan akan terjadi bencana yang mempunyai akibat kerugian harta benda maupun jiwa, Pemerintah berwenang mengambil tindakan-tindakan penyelamatan

Acara diawali dengan sambutan oleh Ali Mokhtar, lalu dilanjutkan dengan pembacaan surat keputusan pengunduran diri Sekertaris Jurusan Teknik Informatika dan surat keputusan

[r]

Selain itu, ia juga berpesan agar peserta calon jemaah haji selama disana tidak lupa selalu berdoa untuk kemajuan kampus tercinta kita, supaya menjadi Universitas yang

ptuKpA Komenterian/Lembage/pemerintah Deerah/tnsrilusi Lai;l/:g(g;lr)ort1 xauuparen oonggara. Alamat

Akuntansi sebagai salah satu jurusan di FEB-UMM juga turut serta memeriahkan rangkaian acara, termasuk rombongan asisten Laboratorium Akuntansi yang dipimpin oleh Kepala