LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN
Nomor
: SK. 365/ Menhut -II/ 2003
Tanggal
: 30 Okt ober 2003
KETENTUAN MENGENAI PELAKSANAAN USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU
PADA HUTAN TANAMAN ATAS NAMA PT. BUKIT BATU HUTANI ALAM
KETENTUAN I
: TUJUAN USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU PADA
HUTAN TANAMAN
Usaha pemanf aat an hasil hut an kayu pada hut an t anaman
bert uj uan unt uk :
1.
Meningkat kan produkt if it as lahan dan kualit as lingkungan
hidup.
2.
Menunj ang pengembangan indust ri hasil hut an dalam negeri
guna meningkat kan nilai t ambah dan devisa.
3.
Memperluas lapangan kerj a dan lapangan usaha.
Unt uk mencapai t uj uan t ersebut , maka usaha pemanf aat an
hasil hut an kayu pada hut an t anaman melaksanakan kegiat
an-kegiat an yang meliput i penyiapan lahan, pembibit an,
penanamanan, pemeliharaan, pengamanan, pemanenan at au
penebangan, pengolahan dan pemasaran hasil hut an sesuai
dengan Rencana Kerj a usaha pemanf aat an hasil hut an kayu pada
hut an t anaman menurut ket ent uan-ket ent uan yang berlaku
sert a berdasarkan asas manf aat , kelest arian hut an, dan azas
PEMEGANG IZIN.
KETENTUAN II
: PELAKSANAAN
PT. BUKIT BATU HUTANI ALAM sebagai PEMEGANG IZIN usaha
pemanf aat an hasil hut an kayu pada hut an t anaman yang unt uk
selanj ut nya disebut sebagai “ PEMEGANG IZIN” melaksanakan
kegiat an usaha pemanf aat an hasil hut an kayu pada hut an
t anaman pada areal kerj a yang t elah dit et apkan sesuai
perat uran perundang-undangan yang berlaku sert a ket ent
uan-ket ent uan sebagai berikut :
A.
BIDANG PERENCANAAN
a.
Potret Udara/ Landsat, Inventarisasi Hutan Dan
Pengaturan Tat a Ruang Hutan Tanaman.
1.
Potret Udara atau Citra Landsat.
PEMEGANG IZIN diwaj ibkan menyerahkan ke
Depart emen Kehut anan selambat -lambat nya
dalam wakt u 18 (delapan belas) bulan set elah
dit erimanya Keput usan IUPHHK pada hut an
t anaman :
1)
Pot ret udara skala 1 : 20. 000 at au Cit ra
Landsat TM Band 542 skala 1 : 50. 0000 yang
meliput u seluruh areal kerj anya.
2)
Indeks pot ret udara di at as draf t ing f ilm
skala 1 : 250. 000 at au lebih besar (apabila
t ersedia pot ret udara).
3)
Hasil penaf siran pot ret udara at au cit ra
landsat berupa :
a)
Buku laporan hasil penaf siran
b)
Pet a Veget asi skala 1 : 25. 000 dan pet a
veget asi kompilasi (gabungan) skala 1 :
50. 000 – 1 : 100. 000 yang diberi warna
sesuai keadaan hut annya;
c)
Pet a garis bent uk skala 1 : 25. 000 (apabila
t ersedia pot ret udara);
d)
Pet a kelas lereng skala 1 : 50. 000 – 1 :
100. 000 (apabila t ersedia pot ret udara).
b.
Inventarisasi Hut an
1)
PEMEGANG IZIN waj ib melaksanakan
invent arisasi hut an yang meliput i
paramet er-paramet er lingkungan di dalam
dan sekit ar wilayah kerj anya unt uk
memperoleh dat a/ inf ormasi yang akurat dan
t erbaru mengenai keadaan lahan, f lora dan
f auna, sert a sosial budaya masyarakat di
dalam dan sekit arnya.
2)
Dalam Melaksanakan invent arisasi hut an
PEMEGANG IZIN harus berpedoman kepada
ket ent uan yang berlaku.
2. Rencana Kerj a Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan
Kayu pada Hutan Tanaman
a.
PEMEGANG IZIN waj ib membuat dan
meyampaikan Rencana Kerj a Usaha Pemanf aat an
hasil Hut an Kayu pada Hut an Tanaman
(RK-UPHHKHT), Rencana Kerj a Lima Tahun Usaha
Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu pada Hut an
Tanaman (RKL-UPHHKHT) dan Rencana Kerj a
Tahunan Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu
pada Hut an Tanaman (RKT-UPHHKHT), unt uk
dinilai dan disahkan oleh Depart emen Kehut anan.
b.
RK-UPHHKHT pada hut an t anaman diserahkan
kepada Depart emen Kehut anan sel ambat
-lambat nya 1 (sat u) t ahun sej ak dit erbit kannya
Keput usan ini.
c.
RKL-UPHHKHT pada hut an t anaman diserahkan
kepada Depart emen Kehut anan sel ambat
-lambat nya 5 (lima) bulan sej ak RK-UPHHKHT
disahkan.
d.
RKT-UPHHKHT pada hut an t anaman diserahkan
kepada Dinas Kehut anan Provinsi set empat
selambat -l ambat nya bulan Novermber sebelum
dimulainya t ahun berj alan, unt uk dinilai dan
disahkan.
3.
Penataan Hutan
PEMEGANG IZIN waj ib mengelola seluruh areal
kerj anya dan membent uk unit -unit kelest arian
pengusahaan hut an/ kelas perusahaan berdasarkan
RK-UPHHKHT.
B. BIDANG PENYIAPAN DAN PEMBINAAN
1. Persemaian
a. PEMEGANG IZIN harus menyediakan benih dan
bibit melalui persemaian yang baik pada areal
hut an t anaman, dimana saat penanaman selalu
t ersedia bibit dengan j umlah cukup, t epat wakt u
dan berkualit as t inggi.
b.
PEMEGANG IZIN harus membuat persemaian
menet ap (permanen) pada sat u lokasi at au lebih.
Memiliki suat u organisasi yang mapan dengan
personil pelaksana t et ap dan memungkinkan
pelaksanaan pekerj aan dilakukan secara ef ekt if
dan ef isien. Persemaian dapat digunakan selama
j angka wakt u rot asi t anaman sert a dapat
mendukung produksi bibit dalam j umlah besar
unt uk pemenuhan kebut uhan penanaman dengan
skala yang luas dan berkesinambungan.
c. PEMEGANG IZIN dapat menyiapkan benih dan
bibit dengan cara bekerj asama dengan
Pemerint ah melalui Pusat Persemaian Permanen
yang let aknya t ersebar diseluruh Indonesia. At au
PEMEGANG IZIN dapat mengadakan benih unggul
dari yang berlabel dan at au benih yang berasal
dari pohon plus.
d. PEMEGANG IZIN dalam awal kegiat an dari
pembuat an persemaian harus mempert imbangkan
perencanaan yang mant ap, meliput i :
1). Pemilihan at au penent uan lokasi persemaian
harus mempert imbangkan : sumber air,
sumber media, kondisi t empat , sarana j alan,
luas persemaian, luas penanaman dan
lain-lainnya.
2). Penat aan ruang persemaian dalam areal
kerj a hut an t anaman harus dapat
mencipt akan kegiat an yang ef isien dan
ef ekt if sert a secara langsung akan ikut
menent ukan kualit as bibit yang dihasilkan.
2. Penanaman
a. PEMEGANG IZIN harus melaksanakan sist em
silvikult ur Tebang Habis Permudaan Buat an
(THPB).
b. Jat ah penanaman dit et apkan sesuai RKUPHHK
pada hut an t anaman yang dibuat PEMEGANG IZIN,
set elah disahkan ol eh Depart emen Kehut anan.
Dikelola dengan sist em silvikult ur THPB yang
dit et apkan, dengan mempert imbangkan
kemampuan sert a realisasi PEMEGANG IZIN dalam
melaksanakan pembuat an t anaman, pemungut an
t ahun sebelumnya, sist em silvikult ur THPB sesuai
dengan t uj uan, PEMEGANG IZIN j enis t anaman
pokok, rot asi t ebangan, pot ensi (st anding st ock)
dan pert umbuhan volumenya (riap/ growt ).
c. Pembangunan hut an t anaman didahulukan pada
areal kosong dan/ at au semak belukar.
d. PEMEGANG IZIN harus melaksanakan cara-cara
penanaman (pemasangan aj ir, j arak t anam,
ukuran lobang t anaman) sesuai dengan keadaan
wilayah kerj anya sert a t idak meninggalkan azas
manf aat , kelest arian dan lingkungan.
e.
Semua kegiat an izin pengusahaan hut an t anaman
indust ri dilaksanakan dengan cara yang t idak
mengakibat kan adanya pemborosan dan
kerugian-kerugian sumber daya alam.
f .
PEMEGANG IZIN t idak dibenarkan menebang j enis
kayu yang dilindungi t anpa izin khusus yang
dikeluarkan oleh Depart emen Kehut anan.
g.
PEMEGANG IZIN t idak dibenarkan membuka (land
clearing) melampui j at ah penanaman,
pemungut an yang t elah dit et apkan di dalam
Rencana Karya Tahunan (RKT) pada hut an
t anaman.
h. PEMEGANG
IZIN
dilarang melaksanakan kegiat an
pembangunan hut an t anaman dengan membuka
lahan (land clearing) di luar areal yang
dit et apkan di dalam RKT-UPHHKHT yang t elah
disahkan.
i.
PEMEGANG IZIN dilarang melaksanakan kegiat an
penebangan hut an t anaman dengan membuka
lahan (land clearing) dengan cara dibakar.
j . PEMEGANG
IZIN
dilarang melaksanakan kegiat an
usaha pemanf aat an hasil hut an kayu pada hut an
t anaman di luar areal Izin Usaha Pemanf aat an
Hasil Hut an Kayu pada Hut an Tanamannya
3. Pemeliharaan
a.
PEMEGANG IZIN harus melaksanakan
pemeliharaan t anaman dengan cara penerapan
at au t indakan sist em silvikult ur unt uk
menst imulasikan pert umbuhan t anaman dengan
menent ukan t empat t umbuh dan ruang t umbuh
yang opt imal, mencegah serangan hama dan
penyakit .
b.
PEMEGANG IZIN waj ib melaksanakan
pemeliharaan t anaman pada t ahun
berj alan/ t ahun ke 1 (sat u) dengan cara
penyulaman, penyiangan, pendangiran,
pencegahan hama penyakit ; t ahun ke 2 (dua),
t ahun ke 3 (t iga) dengan kegiat an penyiangan,
pendangiran, pencegahan hama penyakit dan
pemeliharaan selanj ut nya dengan j enis kegiat an
disesuaikan dengan j enis t anaman sesuai
ket ent uan yang berlaku.
C. BIDANG
PEMANFAATAN
1.
Pemanenan at au penebangan hasil hut an kayu :
a.
Kegiat an pemanenan at au penebanganhasil hut an
kayu dilaksanakan dengan
cara
yang
t idak
mengakibat kan adanya pemborosan dan
kerugian-kerugian sumber daya alam.
b.
PEMEGANG IZIN t idak dibenarkan melakukan
kegiat an pemanenan at au penebang kayu pada
areal dengan t uj uan konservasi/ lindung.
c.
PEMEGANG IZIN t idak dibenarkan melakukan
pemungut an hasil melampaui j at ah pemungut an
yang t elah dit et apkan dalam RK, RKL dan RKT pada
hut an t anaman.
d.
PEMEGANG IZIN t idak dibenarkan melaksanakan
kegiat an budidaya yang dapat mengganggu f ungsi
lindung di areal kawasan lindung.
2. Pengolahan
Hasil
PEMEGANG IZIN waj ib berperan sert a dalam
penyediaan bahan baku bagi indust ri pengolahan dan
menj adi Bapak Angkat bagi Indust ri
pendukung/ t erkait .
D.
BIDANG INVESTASI, KETENAGAKERJAAN DAN PERALATAN.
1. Investasi
PEMEGANG IZIN waj ib melaporkan pelaksanaan
kegiat an invest asi set iap t ahun dalam bent uk isian
yang t elah dit ent ukan dan laporan keuangan akhir
t ahun yang diaudit oleh Akunt an Publik dengan
berpedoman kepada Persyarat an St andard Akunt ansi
Keuangan (PSAK) Nomor 32 sesuai Keput usan Ment eri
Kehut anan Nomor 581/ Kpt s-II/ 1994 t anggal 16
Desember 1994 kepada Depart emen Kehut anan
selambat -lambat nya pada akhir semest er pert ama
t ahun berikut nya.
2. Ket enagakerj aan
a.
PEMEGANG IZIN diwaj ibkan mempekerj akan
t enaga t eknis dan t enaga ahli lainnya sesuai
kebut uhan.
b.
PEMEGANG IZIN diwaj ibkan unt uk
mempekerj akan t enaga-t enaga ahli kehut anan
yang memenuhi persyarat an di bidang
Perencanaan Hut an, Silvikult ur dan Pengelolaan
sesuai Perat uran Perundang-undangan yang
berlaku.
c. PEMEGANG IZIN diwaj ibkan menyelenggarakan
Pendidikan dan Lat ihan Tenaga Kerj a Indonesia
sesuai kebut uhan, disamping it u PEMEGANG IZIN
diwaj ibkan mengikut sert akan t enaga kerj a pada
set iap Pendidikan dan Lat ihan yang dilakukan
oleh Pemerint ah sepanj ang menyangkut bidang
kegiat annya.
d.
Pada set iap t erj adinya pemut usan hubungan
kerj a, karyawan harus diperlakukan sesuai
dengan perat uran perundang-undangan yang
berlaku.
3. Peralatan
a.
Dalam rangka pelaksanaan kegiat an di areal
kerj anya, PEMEGANG IZIN diwaj ibkan unt uk
membuat rencana pengadaan/ pemanf aat an dan
laporan realisasi t ent ang j enis, j umlah sert a
keadaan per j enis alat berat yang ada di lapangan
kepada Depart emen Kehut anan.
b.
Set iap pemindahan peralat an yang digunakan
ket empat lain diluar areal kerj anya perlu
mendapat perset uj uan Depart emen Kehut anan.
c.
Set iap pemasukan, penggunaan, dan pemidahan
peralat an yang t idak digunakan lagi dan
direncanakan unt uk dihapuskan agar dibuat
Berit a Acara sebagai penghapusan peralat an.
E.
BIDANG PERLINDUNGAN HUTAN DAN PELESTARIAN ALAM
1.
Perlindungan
Hutan
Unt uk mencegah t erj adinya gangguan keamanan hut an
PEMEGANG IZIN waj ib :
a)
Mencegah adanya penebangan pohon t anpa ij in.
b)
Menyediakan sarana dan prasarana pengamanan
hut an.
c)
Ikut akt if melaksanakan pencegahan, pemadaman
dan penanggulangan kebakaran hut an dan
disekit ar areal kerj anya.
d)
PEMEGANG IZIN waj ib mencegah dan
menghidarkan t erj adinya t indakan pelanggaran
oleh karyawan at au pihak lain yang menyebabkan
kerusakan hut an at au lahan hut an dalam areal
kerj anya, ant ara lain : penggarapan dan at au
penggunaan dan at au menduduki kawasan hut an
secara t idak sah dan perambahan lahan hut an,
pencegahan perburuan sat wa liar dan at au sat wa
yang dilindungi.
e)
PEMEGANG IZIN waj ib melaksanakan
t erselenggaranya f ungsi lindung dari Kawasan
Lindung dan areal kel erengan curam.
f )
PEMEGANG IZIN segera melaporkan set iap
t erj adinya gangguan keamanan hut an dan at au
kerusakan akibat bencana, hama dan at au
penyakit t erhadap t egakan di areal kerj anya
kepada pihak yang berwaj ib.
2.
Pelest arian
Alam
a. Perlindungan
Flora.
Pemegang izin t idak dibenarkan menebang
pohon-pohon dan memungut t umbuhan lain yang
dit et apkan sebagai j enis yang dilindungi sesuai
dengan perat uran perundangan yang berlaku,
kecuali mendapat kan izin khusus dari
Depart emen Kehut anan.
b.
Perlindungan
Sat wa.
1)
PEMEGANG IZIN waj ib mencegah t erj adinya
perburuan t erhadap sat wa liar baik yang
dilindungi maupun sat wa liar di areal
kerj anya kecuali dengan izin.
2)
PEMEGANG IZIN perlu menyediakan f asilit as
koridor unt uk pergerakan sat wa.
c. Perlindungan obj ek-obj ek bernilai Ilmiah dan
Budaya.
1)
PEMEGANG IZIN harus mencegah t erj adinya
kerusakan t erhadap obj ek-obj ek yang
bernilai ilmiah dan at au budaya yang
t erdapat di areal kerj anya.
2)
PEMEGANG IZIN waj ib segera melaporkan
kepada inst ansi yang t erkait apabila
menemukan obj ek yang bernilai ilmiah dan
at au budaya.
d. Pengamanan Kawasan Lindung, Kawasan
Pelest arian Alam dan Kawasan Suaka Alam.
1)
Unt uk pengamanan obj ek-obj ek t ersebut
PEMEGANG IZIN waj ib membuat daerah
penyangga dengan lebar sekurang-kurangnya
500 (lima rat us) met er dari bat as
persekut uan/ bat as areal kerj anya.
2)
Sarana pengusahaan hut an yang
diperbolehkan diadakan penyangga hanyal ah
pembuat an j alan angkut an set elah
mendapat kan izin Depart emen Kehut anan.
3. Upaya-upaya penanggulangan dampak lingkungan harus
dilaksanakan sesuai hasil AMDAL yang t elah disetuj ui.
4. Lain-lain.
Tenaga dan sarana perlindungan hut an dan pelest arian
alam lain yang harus disediakan oleh pemegang izin, ant ara
lain :
a.
Tenaga Sat pam dalam j umlah yang memadai.
b.
Pos j aga dan port al dij alan masuk areal kerj a.
c.
Rambu-rambu larangan dan peringat an.
F. BIDANG
PENELITIAN
Dalam rangka mencegah, mengurangi dampak negat if yang
mungkin t imbul, dan meningkat kan dampak posit if dari
kegiat an pengusahaan hut an t anaman indust ri, PEMEGANG
IZIN waj ib menyediakan pet ak permanen (permanen plot )
unt uk pengamat an pert umbuhan t egakan (kualit as dan
kuant it as) dan erosi.
KETENTUAN III
: KEWAJIBAN-KEWAJIBAN LAIN
A.
BIDANG KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
1.
PEMEGANG IZIN waj ib memperhat ikan at au mengambil
langkah-langkah secara maksimal unt uk menj amin
kesehat an dan keselamat an umum karyawan dan at au
orang lain yang berada di dalam areal kerj anya.
2.
Didalam hal t erj adinya kecelakaan-kecelakaan yang
menimpa karyawan PEMEGANG IZIN at au orang lain
yang berada di dalam areal kerj anya, maka kepada
mereka harus diperlakukan sesuai perat uran
perundangan yang berlaku.
B.
BIDANG PEMBANGUNAN MASYARAKAT
1.
Fasilit as Pembangunan Masyarakat .
PEMEGANG IZIN diwaj ibkan membant u Pemerint ah
dalam melaksanakan pembangunan masyarakat di
dalam dan di sekit ar areal kerj anya yang ant ara lain
meliput i :
a.
Pengadaan t empat -t empat ibadah.
b.
Pengadaan f asilit as-f asilit as pendidikan.
c.
Pengadaan f asilit as-f asilit as kesehat an.
2. Kesempat an
Kerj a
PEMEGANG IZIN harus memberi kesempat an kerj a dan
pelat ihan kepada masyarakat , baik di dalam maupun
di sekit ar areal kerj anya.
3. Fasilit as
Pengobat an.
a.
PEMEGANG IZIN harus mendirikan klinik dengan
kapasit as minimum 6 (enam) t empat t idur
lengkap dengan t enaga medis yang bekerj a penuh
unt uk PEMEGANG IZIN.
b.
PEMEGANG IZIN harus menyediakan pelayanan
pengobat an kepada seluruh karyawannya dan
ist erinya.
c.
Anggot a masyarakat set empat walaupun bukan
karyawan PEMEGANG IZIN dapat t urut
menggunakan f asilit as klinik t ersebut dengan
biaya seringan mungkin.
d.
PEMEGANG IZIN harus menyediakan pos-pos
pert olongan pert ama pada t empat -t empat yang
diperlukan.
4.
PEMEGANG IZIN diwaj ibkan melaksanakan pembinaan
masyarakat yang ada di dalam/ sekit a areal IUPHHK
pada hut an t anaman sesuai ket ent uan yang berlaku.
5.
PEMEGANG IZIN diwaj ibkan membina dan
mengembangkan Koperasi Karyawan dan at au KUD dan
at au Koperasi Primer lainnya yang ada disekit arnya
sert a waj ib memberikan kesempat an kepada Koperasi
t ersebut unt uk memiliki saham PEMEGANG IZIN, at au
kerj asama pada segmen kegiat an pemanf aat an hasil
hut an kayu pada hut an t anaman.
C. BIDANG
FASILITAS
TEMPAT TINGGAL KARYAWAN DAN
KEGIATAN PENGUSAHAAN HUTAN TANAMAN.
1. Base Camp
Dalam pelaksanaan pembangunan Base Camp,
PEMEGANG IZIN harus memenuhi ket ent
uan-ket ent uan:
a.
Pembangunan ruang kerj a, rumah/ barak unt uk
karyawan harus memenuhi kelayakan ruang
t empat yang sehat .
b.
Penggunaan lahan hut an unt uk pembangunan
Base Camp harus sesuai dengan kebut uhan
c.
Pembangunan Base Camp di areal izin usaha
pemanf aat an hasil hut an kayu lain harus ada
perset uj uan t ert ulis dari PEMEGANG IZIN usaha
pemanf aat an hasil hut an kayu yang
bersangkut an.
2. Tempat
penimbunan
Kayu/ hasil
Tempat penimbunan kayu/ hasil izin usaha
pemanf aat an hasil hut an kayu pada hut an t anaman
harus t erpisah dari t empat Base Camp.
3. Bangunan
Lainnya.
Bangunan-bangunan lain yang ada dan yang akan
didirikan di dalam areal kerj anya harus mendapat kan
izin Depart emen Kehut anan.
C.
BIDANG PERUBAHAN LUAS AREAL KERJA
Perubahan luas areal kerj a dimungkinkan dan
pelaksanaannya disesuaikan dengan ket ent uan perat uran
perndang-undangan yang berlaku.
E. BIDANG
HAK-HAK
LAIN
PEMEGANG IZIN t idak mempunyai hak-hak lain sel ain apa
yang t ercant um di dalam izin usaha pemanf aat an hasil
hut an kayu pada hut an t anaman dan kelengkapannya.
Hak-hak lain yang dimaksud adalah meliput i Hak-hak-Hak-hak at as hasil
hut an non kayu, mineral, minyak bumi, gas alam,
bahan-bahan kimia, bat u-bat u mulia at au set engah mulia, dan
sumber-sumber alam lainnya.
KETENTUAN IV : BIMBINGAN DAN PENGENDALIAN
Pemerint ah dan Pemerint ah Derah melakukan bimbingan dan
pengendalian t erhadap pelaksanaan kegiat an PEMEGANG IZIN
baik mengenai pelaksanaan f isik usaha pemanf aat an hasil hut an
kayu pada hut an t anaman maupun semua
administ rasi/ pembukuan dan surat menyurat mengenai
pengelolaannya.
KETENTUAN V
: PELANGGARAN/ SANKSI
1.
Pengert ian Pelanggaran :
Tidak melaksanakan, t idak ment aat i dan/ at au t idak
memenuhi persyarat an/ kewaj iban sebagaimana t ercant um
dalam perat uran perundangan yang berlaku dan/ at au
izin usaha pemanf aat an hasil hut an kayu pada hut an
t anaman besert a dokumen kelengkapannya.
2.
Pengenaan Sanksi
Pelanggaran t erhadap ket ent uan Keput usan ini dikenakan
sanksi sesuai dengan perat uran perundang-undangan yang
berlaku.
KETENTUAN
VI :
KONSEKWENSI TERHADAP HASPUSNYA IZIN USAHA
PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU PADA HUTAN TANAMAN
A.
Kewaj iban PEMEGANG IZIN set elah hapusnya izin usaha
pemanf aat an hasil hut an kayu pada hut an t anaman.
Dalam hal hapusnya izin usaha pemanf aat an hasil hut an
kayu pada hut an t anaman, kepada PEMEGANG IZIN t et ap
dibebankan kewaj iban-kewaj iban :
1.
Melunasi Iuran izin usaha pemanf aat an hasil hut an
kayu pada hut an t anaman dan Provisi Sumber Daya
Hut an (PSDH).
2.
Melaksanakan semua ket ent uan yang dit et apkan oleh
Pemerint ah dan at au Pemerint ah Daerah dalam rangka
hapusnya Izin Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu
pada Hut an Tanaman.
B.
Pada saat hapusnya izin usaha pemanf aat an hasil hut an
kayu pada hut an t anaman karena habis masa berlakunya
dan at au perpanj angannya, at au penyerahan kembali
sebelum j angka wakt u yang diberikan berkahir, at au karena
cicabut oleh Ment eri Kehut anan, maka :
1.
PEMEGANG IZIN harus melunasi seluruh kewaj iban
f inansial sert a memenuhi kewaj iban-kewaj iban lain
yang dit et apkan oleh Pemerint ah dan at au Pemerint ah
Daerah.
2.
PEMEGANG IZIN harus melaksanakan semua ket ent
uan-ket ent uan yang dit et apkan berkait an dengan
berkahirnya izin sesuai dengan ket ent uan yang
berlaku.
3.
Barang t idak bergerak (j alan angkut an, j embat an,
bendungan air, dermaga, base camp, gudang,
perkant oran, rumah kaca dan sebagainya), dan at au
t anaman yang t elah dibangun dan at au dit anam dalam
areal kerj anya menj adi meilik negara.
4.
Pemerint ah dan at au Pemerint ah Daerah t idak
bert anggung j awab at as kewaj iban PEMEGANG IZIN
t erhadap pihak ket iga.
5.
Areal hut an yang dibebani IUPHHK pada hut an
t anaman pengat urannya kembali kepada negara.
6.
PEMEGANG IZIN usaha pemanf aat an hasil hut an kayu
pada hut an t anaman diwaj ibkan menyerahkan semua
klise dan bahan-bahan sert a pet a, gambar-gambar
ukuran t anah, dan sebagainya yang bersangkut an
dengan pengusahaan hut an kepada Depart emen
Kehut anan dengan t idak menerima gant i rugi.
Salinan sesuai dengan aslinya
MENTERI KEHUTANAN,
Kepala Biro Hukum dan Organisasi,
tt d. ttd.
SUYONO, SH.
MUHAMMAD PRAKOSA