Inkubator bisnis lewat perguruan tinggi dipacu
Written by Artikel
Monday, 15 November 2010 10:50 -
JAKARTA Kementerian Koperasi dan UKM mengembangkan peran Inkubator bisnis dan teknologi melalui empat perguruan tinggi negeri (PTN) guna memacu daya saing usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM),
Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya UMKM Kemenkop UKM, I Wayan Dipta mengatakan keempat PTN itu akan dioptimalkan perannya sesuai keunggulannya masing-masing yakni IPB, ITB, Unibraw Malang, dan ITS Surabaya.
"DI ITB misalnya, akan dijadikan sebagai model penyusunan Inkubator agroindustri dan green energy. Inkubator manufaktur dipusatkan di ITB, dan di ITS jadi pusat Inkubator teknologi, informasi komunikasi dan industri kreatif," paparnya kemarin.
Di negara lain, menurut Wayan, perguruan tinggi sudah memiliki peran masing-masing dalam pemberdayaan UMKM melalui inkubator bisnis dan teknologi. Kegiatan Itu juga didukung oleh pemerintah maupun pihak swasta yang terkait dengan sektor riil.
Adapun, konsentrasi lembaga inkubator tersebut memberikan layanan kepada UMKM pemula. Terutama melakukan pendampingan terhadap keperluan finansial, peningkatan kapasitas, teknologi, dan untuk mendapat hak paten.
"Pendampingan juga mencakup pembuatan proposal yang selama ini jadi kendala UMKM. Sebelumnya sudah ada 28 pusat Inkubator di perguruan tinggi, tetapi saat Ini yang masih aktif sekitar 23."
Seluruh program inkubator bisnis dan teknologi yang telah ditetapkan pada empat perguruan tinggi nasional tersebut, diimplementasikan pada 2011.
Selanjutnya akan direplikaslkan ke daerah lain dengan memanfaatkan perguruan tinggi lokal.
"Pelatihan bagi staf inkubator perguruan tinggi lain yang akan dijadikan pusat inkubator, sudah dilakukan. Mereka di antaranya berasal dari UGM, UNS, Ikopin, Po-liteknik Bandung,
Universitas Bakrie, UI, Unsoed, dan Undip."
Keberadaan inkubator bisnis dinilai sulit berkembang selama pemerintah tidak mengawasi langsung dalam proses bisnisnya dan pola dana hibah permodalan sehingga usaha pemula kurang memiliki mental kewirausahaan.
Direktur UKM Center Universitas Indonesia Nining I Soesilo mengatakan kesalahan pemerintah dalam pembinaan inkubator bisnis hanya terputus pada pemberian hibah permodalan sehingga proses pendampingan dan pengawasan tidak dilakukan.
Hal itu, membuat wirausaha pemula kurang memiliki semangat kewirausahaan terutama akibat tidak adanya beban kewajiban untuk mengembalikan dana hibah permodalan yang
diperolehnya.
Inkubator bisnis lewat perguruan tinggi dipacu
Written by Artikel
Monday, 15 November 2010 10:50 -
Sumber : Bisnis Indonesia