• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pedoman Kepala BPS Provinsi Kabupaten Kota

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pedoman Kepala BPS Provinsi Kabupaten Kota"

Copied!
125
0
0

Teks penuh

(1)

SENSUS PERTANIAN 2013

EVALUASI PASCA SENSUS

PENCACAHAN LENGKAP

RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN

PEDOMAN KEPALA BPS

PROVINSI/KABUPATEN/KOTA

(2)

KATA PENGANTAR

Evaluasi Pasca Sensus ST 2013 (PES ST2013) merupakan kegiatan

yang bertujuan untuk memperoleh ukuran-ukuran kesalahan cakupan dan

isian sebagai evaluasi terhadap hasil pencacahan lengkap rumah tangga

usaha pertanian ST2013. Kegiatan ini harus dilaksanakan segera setelah

pencacahan lengkap ST2013 selesai dilakukan.

Buku Pedoman Kepala BPS Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam

rangka PES ST2013 digunakan sebagai petunjuk bagi para Kepala BPS

Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam melakukan tugasnya dan mengambil

kebijakan berkaitan dengan kegiatan PES ST2013.

Mengingat Kepala BPS Provinsi dan Kabupaten/Kota mempunyai

peran yang cukup penting dalam mengevaluasi data yang berkualitas, maka

diharapkan dapat melaksanakan fungsi dan perannya secara baik, dengan

mengikuti petunjuk yang diuraikan dalam buku ini. Akhirnya, atas peran serta

semua pihak di pusat dan daerah dalam pelaksanaan PES ST2013 ini

diucapkan terima kasih.

Jakarta, Mei 2013

Deputi Metodologi dan Informasi Statistik

Badan Pusat Statistik,

(3)
(4)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ...i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL...v

DAFTAR BAGAN ... vii

DAFTAR GAMBAR ...ix

DAFTAR LAMPIRAN ...xi

I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ...1

1.2. Tujuan...2

1.3. Karakteristik yang dikumpulkan ...2

1.4. Lokasi dan Petugas...2

1.5. Metodologi ...3

1.5.1. Kerangka Sampel ...3

1.5.2. Stratifikasi...3

1.5.3. Desain sampling ...3

1.6. Cakupan Kegiatan...6

1.7. Jenis Dokumen...8

1.8. Alur Dokumen Pelaksanaan PES ST2013...9

1.9. Jadwal Kegiatan ...9

II ORGANISASI LAPANGAN ...11

2.1. Organisasi di Pusat dan di Daerah ... 11

2.2. Tugas, Tanggung jawab, Wewenang Kepala BPS Provinsi ... 11

2.3. Tugas, Tanggung jawab, Wewenang Kepala Bidang IPDS...12

2.4. Tugas, Tanggung jawab, Wewenang Kepala BPS Kabupaten/Kota...12

2.5. Tugas, Tanggung jawab, Wewenang Kepala Seksi IPDS ...13

2.6. Tugas dan Kewajiban Koordinator Tim (Kortim) ...14

2.7. Tugas dan Kewajiban PCL...15

2.8. Tugas dan Kewajiban Koordinator Matching dan Petugas Matching...17

2.9. Tugas dan Kewajiban Petugas Rekonsiliasi Lapangan...18

(5)

3.1. Metode Pengumpulan Data untuk Pencacahan Lengkap PES

ST2013 ST2013 ...21

3.2. Penentuan Strata Konsentrasi Pertanian...22

3.3. Pemutakhiran Rumah Tangga...23

3.4. Metode Pemutakhiran Rumah Tangga...24

IV TAHAP KEGIATAN PENCACAHAN ... 25

4.1. Metode pencacahan “Door to Door” ...25

4.2. Metode pencacahan “Snowball”...36

4.3. Evaluasi dan Pemeriksaan...46

V METODEMATCHINGDAN REKONSILIASI LAPANGAN ... 49

5.1. Tahap AwalMatching...49

5.2. Rekonsiliasi Lapangan ...51

5.3. Tahap AkhirMatching...52

VI METODE ANALISIS... 55

6.1. Kesalahan Cakupan (Coverage Error)...55

6.2. Kesalahan Isian (Content Error)...62

VII PENUTUP ... 67

(6)

DAFTAR TABEL

Tabel.1.1 Jenis Dokumen yang Digunakan dalam PES ST2013...8

Tabel.1.2 Jadwal Kegiatan PES ST2013 ...9

Tabel 3.1. Metode Pencacahan yang digunakan ... 18

Tabel.5.1. Kombinasi Hasil Pemutakhiran PES ST2013 dan ST2013...51

Tabel.6.1. Komponen Populasi yang Sebenarnya Menurut Status Cakupan... 57

Tabel.6.2. Notasi Umum untuk Menghitung Ukuran Kesalahan Isian pada PES... 64

(7)
(8)

DAFTAR BAGAN

Bagan 1.1. Tahapan Kegiatan PES ST2013 ... 7

Bagan 1.2. Alur Dokumen dalam Pelaksanaan PES ST2013 ... 5

Bagan 4.1. Alur Pencacahan pada Blok Sensus Door to Door ... 34

Bagan 4.2. Alur Pencacahan Lengkap pada Blok Sensus Door To Door ... 35

Bagan 4.3. Alur Pencacahan pada Blok Sensus Snowball ... 44

(9)
(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1. Ilustrasi Tugas Pencacah dan Kortim untuk Pemutakhiran

Rumah Tangga pada Blok Sensus Door to Door ... 28

Gambar 4.2. Ilustrasi Tugas Pencacah dan Kortim untuk Pencacahan

Lengkap Rumah Tangga pada Blok Sensus Door to Door ... 32

Gambar 4.3. Identifikasi Responden dengan Metode Snowball... 42

(11)
(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jumlah Sampel Blok Sensus dan Petugas PES ST2013... 71

Lampiran 2. Daftar ST2013-P ... 72

Lampiran 3. Daftar ST2013-L... 77

Lampiran 4. Daftar ST2013-PES.P ... 85

Lampiran 5. Daftar ST2013-PES.L ... 90

Lampiran 6. Daftar ST2013-PES.RL... 108

(13)
(14)

1

I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sesuai Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 1997

Tentang Statistik, penyelenggaraan Sensus Penduduk, Sensus Pertanian, dan

Sensus Ekonomi dilakukan 10 tahun sekali. Selanjutnya, dalam Peraturan

Pemerintah RI Nomor 51 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Statistik

disebutkan bahwa waktu penyelenggaraan Sensus Penduduk adalah pada

tahun berakhiran angka 0 (nol), Sensus Pertanian pada tahun berakhiran angka

3 (tiga), dan Sensus Ekonomi pada tahun berakhiran angka 6 (enam).

Penyelenggaraan Sensus Pertanian dilakukan oleh BPS sejak tahun 1963,

artinya Sensus Pertanian 2013 (ST2013) adalah yang keenam kalinya. Kegiatan

pertanian yang dicakup dalam Sensus Pertanian sebelumnya dan dalam

ST2013 meliputi 6 subsektor, yaitu tanaman pangan, hortikultura, perkebunan,

peternakan, perikanan, dan kehutanan.

Pada setiap kegiatan pengumpulan data, tidak terlepas dari kesalahan

yang disebut dengan non sampling error. Kesalahan ini merupakan bias yang

disebabkan antara lain oleh kesalahan petugas lapangan dan kesalahan

responden. Kesalahan petugas lapangan dapat berupa salah cakup (coverage

error), dan salah isi (content error). Sedangkan kesalahan responden dapat

berupa salah jawab (response error) yang juga merupakan bagian dari content

error.

Untuk memperkirakan besarnya kesalahan non sampling pada

pelaksanaan ST2013, BPS melakukan kegiatan evaluasi yang disebut dengan

kegiatan Post Enumeration Survey ST2013 (PES ST2013). Pelaksanaan

ST2013 dan PES ST2013 dilakukan secara independen. Oleh karena itu dalam

pencacahan PES ST2013 tidak diperkenankan menggunakan Daftar Kuesioner

(15)

1.2. Tujuan

Tujuan utama dari PES ST2013-Listing adalah :

1. Mendapatkan informasi tingkat kesalahan cakupan (coverage error) pada

pelaksanaan pencacahan lengkap rumah tangga usaha pertanian ST2013.

2. Mendapatkan informasi tingkat kesalahan isian (content error) dari

variabel-variabel isian.

Dari hasil kegiatan ini diharapkan dapat diperoleh masukan bagi perencanaan

kegiatan sensus/survei yang akan datang, sehingga kesalahan serupa dapat

dikurangi.

1.3. Karakteristik yang dikumpulkan

Kegiatan PES ST2013 mengumpulkan beberapa karakteristik rumah

tangga pertanian yang meliputi:

1. Jenis kegiatan rumah tangga usaha pertanian,

2. Jenis usaha utama rumah tangga pertanian,

3. Penguasaan/pengusahaan kegiatan tanaman pangan padi dan palawija,

4. Pengusahaan tanaman hortikultura,

5. Pengusahaan tanaman perkebunan,

6. Penguasaan/pengusahaan ternak,

7. Pengusahaan kegiatan perikanan,

8. Pengusahaan tanaman kehutanan dan kegiatan kehutanan lainnya, dan

9. Keterangan penguasaan lahan rumah tangga.

1.4. Lokasi dan Petugas

Kegiatan PES ST2013 dilakukan di seluruh propinsi di Indonesia dengan

jumlah sampel blok sensus sebesar 1.350 blok. Pelaksanaan pencacahan PES

ST2013 dilakukan secara tim. Setiap tim terdiri dari 1 kortim dan 3 PCL yang

akan bekerja di 6 blok sensus sampel. Kortim dan PCL PES ST2013 adalah

petugas ST2013 atau kortim ST2013 berkemampuan baik dari blok sensus yang

berbeda dengan blok sensus wilayah kerjanya pada saat PES ST2013. Selain

(16)

rekonsiliasi. Setiap petugas matching akan melakukan matching di 2 blok

sensus, dan setiap petugas rekonsiliasi akan melakukan rekon di 6 blok sensus.

Banyaknya sampel blok sensus dan jumlah petugas di setiap propinsi dapat

dilihat pada lampiran 1.

1.5. Metodologi

1.5.1. Kerangka Sampel

Kerangka sampel yang digunakan pada PES ST2013 terdiri dua jenis

yaitu:

1) Kerangka sampel untuk penarikan sampel tahap pertama adalah daftar

kecamatan di seluruh Indonesia yang dilengkapi dengan informasi jumlah

rumah tangga tani.

2) Kerangka sampel penarikan tahap kedua adalah daftar blok sensus di

masing-masing kecamatan terpilih yang dilengkapi dengan jumlah rumah

tangga tani hasil.

Informasi jumlah rumah tangga tani diperoleh dari laporan Kortim berdasarkan

hasil pemutahiran ST2013

1.5.2. Stratifikasi

Pada PES ST2013 dilakukan stratifikasi berdasarkan klasifikasi daerah

yaitu perkotaan (urban) dan perdesaan (rural). Suatu kecamatan yang terdiri

dari satu daerah urban saja dianggap sebagai urban, dan kecamatan yang

terdiri dari satu daerah rural saja dianggap sebagai rural saja. Sedangkan

kecamatan yang terdiri dari daerah urban dan rural dianggap sebagai dua

entitas yaitu urban dan rural. Dengan demikian, ada kemungkinan suatu

kecamatan akan terpilih untuk strata urban saja, rural saja, atau keduanya.

1.5.3. Desain sampling

Desain sampling yang digunakan dalam PES ST2013 adalah two-stage

(17)

1) Tahap pertama, memilih sejumlah kecamatan dengan metode probability

proportional to size(pps) systematic with replacementdengan sizejumlah

rumah tangga tani. Penarikan sampel pada setiap provinsi dilakukan secara

independen antar strata dilakukan secara independent.

2) Tahap dua, memilih sejumlah 6 blok sen sus di kecamatan terpilih secara

PPS sistematik dengan size banyaknya rumah tangga tani. Total blok

sensus terpilih adalah sebanyak 1.350 blok sensus. Seluruh rumah tangga

dalam blok sensus terpilih akan dicacah.

1.5.4. Estimator

Dari desain sampling di atas, secara ringkas dibuat skema sampling

sebagai berikut:

Tahap Unit

sampling Populasi Sampel Metode Peluang

Fraksi= sampel

N

=Populasi kecamatan dalam strata-h

hi

M

= populasi blok sensus pada strata h kecamatan ke-i

hij

L

= jumlah rumah tangga tani pada strata h kecamatan ke-i blok sensus ke-j

hi

L

= jumlah ruta tani strata h kecamatan ke-i

h

n

= jumlah sampel kecamatan dalam strata h

(18)

maka Overall sampling fraction adalah

weight-nya adalah

hij

Misalkan

y

hijkdan

x

hijk masing-masing menyatakan nilai karakteristik

y

dan

x

yang diteliti pada strata ke-h, kecamatan ke-i, blok sensus ke-j, dan rumah

tangga tani ke-k, maka:

1. Estimasi total karakteristik y

2. Estimasi total karakteristik x

3. Estimasi Rasio

X

Y

R

ˆ

ˆ

ˆ

4. Estimasi varians rasio

(19)

N

N

W

h

h

dan

n

n

f

h

h

1.6. Cakupan Kegiatan

Secara keseluruhan tahapan kegiatan PES ST2013 meliputi tahap

menelusuri blok sensus, tahap pemutakhiran rumah tangga, pencacahan

lengkap rumah tangga pertanian, tahap pemeriksaan, tahap matching awal,

tahap rekonsiliasi lapangan, tahap matching akhir dan tahap pengolahan data.

(20)

Mulai

Tim menyelusuri wilayah BS (Peta SP2010-WB)

Pemutakhiran rumah tangga (Daftar ST2013-PES.P)

Pemeriksaan daftar

Kortim menyerahkan dokumen hasil pencacahan ke BPS Kab/Kota

BPS Kab/Kota mengirim hasil pencacahan ke BPS Provinsi

Tahap matching awal

(Daftar ST2013-P, ST2013-L, ST2013-PES.P, ST2013-PES.L)

BPS Provinsi mengirim dokumen (ST2013-PES.P, ST2013-PES.RL) yang akan

direkonsiliasi ke BPS Kab/Kota

Rekonsiliasi lapangan (Daftar ST2013-PES.RL)

BPS Kab/Kota mengembalikan dokumen hasil rekonsiliasi (ST2013-PES.P, ST2013-PES.RL) ke

BPS Provinsi

Tahap match akhir Daftar ST2013-PES.P oleh petugas matching

BPS Provinsi mengirim data clean PES ST2013 ke BPS Pusat

Pengolahan

Selesai

Pencacahan lengkap rumah tangga pertanian (Daftar ST2013-PES.L)

(21)

1.7. Jenis Dokumen

Dokumen yang digunakan dalam PES ST2013 seperti pada tabel

berikut:

Tabel.1.1 Jenis Dokumen yang Digunakan dalam PES ST2013

Jenis Dokumen Kegunaan Digunakan

Oleh

(1) (2) (3)

ST2013-PES.DSBS Daftar sampel blok sensus PES ST2013

PCl, Kortim

Daftar ST2013-P Matchingrumah tangga Petugas

matching

Daftar ST2013-L Matchingrumah tangga usaha pertanian

Petugas

matching

Peta SP2010-WB/ST2013-WB

Mengenali wilayah kerja pencacah PES ST2013

Kortim, PCL Daftar ST2013-KODE Berisi seluruh kode dan nama jenis

tanaman, ternak/unggas, ikan, dan satwa liar.

Kortim, PCL

Daftar ST2013-PES.WB Meneliti Peta SP2010-WB yang digunakan dalam pencacahan PES ST2013

Kortim

Daftar ST2013-PES.RL Rekonsiliasi Lapangan Kortim Daftar ST2013-PES.P Hasil Pemutakhiran rumah tangga

hasil listing SP2010 pada PES ST2013

PCL,Kortim, petugas matching Daftar ST2013-PES.L Hasil pencacahan rumah tangga

usaha pertanian pada kegiatan PES ST2013. Satu set Daftar ST2013-L untuk satu rumah tangga pertanian

PCL,Kortim, petugas

matching

Buku Pedoman Kepala BPS Provinsi/

Kabupaten/Kota

Pedoman Kepala BPS provinsi/Kab/Kota dalam

melaksanakan kegiatan lapangan PES ST2013

Pedoman PCL dalam pencacahan rumah tangga

PCL, Kortim Buku Pedoman Kortim Pedoman kortim dalam rangka

pengawasan di lapangan

Kortim Buku Pedoman Matching Pedoman dalam melakukan kegiatan

matching

Petugas

matching

Buku Pedoman Pengolahan

Pedoman pengolahan hasil pencacahan PES ST2013

(22)

1.8. Alur Dokumen Pelaksanaan PES ST2013

*) Softcopy

**) Daftar ST2013-PES.RL dikirimkan ke BPS kabupaten/kota setelah kegiatan matching

dilakukan

Bagan 1.2. Alur Dokumen dalam Pelaksanaan PES ST2013

1.9. Jadwal Kegiatan

Tabel.1.2 Jadwal Kegiatan PES ST2013

No. Kegiatan Jadwal

1. Pembahasan metodologi/teknik penghitungan dan penyusunan 20 – 24 Mei buku pedoman dan kuesioner

2. Pencetakan Kuesioner dan Buku Pedoman 27 – 29 Mei

3. Pengiriman buku pedoman dan kuesioner ke daerah 30 – 31 Mei 4. Pelatihan Innas PES ST2013 selama 5 hari 3 – 7 Juni 5. Pelatihan Petugas Pencacahan Lengkap selama 4 hari 10-14 Juni 6. Pemutakhiran (ST2013-PES.P), Pencacahan lengkap (ST2013- PES.L) 17 Juni – 7 Juli

& Pemeriksaan

7. BriefingdanMatchinghasil pencacahan PES di Provinsi selama 8 hari 15 – 22 Juli

8. Rekonsiliasi lapangan 23 Juli – 2 Ags

9. Entry data hasil PES ST2013 23 Juli – 23

Ags 10. Pengiriman dokumen dan data clean hasil PES ke BPS RI 26 – 30 Ags

- ST2013-PES.P

- ST2013-PES.P *)

- ST2013-PES.L

- ST2013-PES.WB

- ST2013-KODE

- ST2013-PES.RL

- Buped Kepala BPS

- Buped Pencacah

- Buped Kortim

- Buped Matching

BPS Propinsi

- ST2013-PES.RL **)

- Buped Kepala BPS

- Buped Pencacah

- Buped Kortim

- Buped Matching

BPS Kab/Kota Pencacah/kortim

- ST2013-PES.DSBS

- ST2013-PES.P

- ST2013-PES.L

- ST2013-PES.WB

- ST2013-KODE

- PETA SP2010-WB

- Buped Pencacah

- Buped Kortim

- ST2013-PES.RL

- PETA SP2010-WB

- ST2013-PES.RL

- PETA SP2010-WB

- Buped Kepala BPS

- Buped Pencacah

- Buped Kortim

(23)

No. Kegiatan Jadwal

11. Finalisasi data 2 – 30 Sept

12. Tabulasi dan penghitungan statistik 1 – 14 Okt

(24)

2

II

ORGANISASI LAPANGAN

2.1. Organisasi di Pusat dan di Daerah

Penanggung jawab pelaksanaan PES ST2013 di BPS RI adalah Direktur

Pengembangan Metodologi Sensus dan Survei. Penanggung jawab

pelaksanaan di daerah baik teknis maupun administrasi adalah Kepala BPS

Provinsi dibantu oleh Kepala Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi

Statistik, dan Kepala Seksi Integrasi Pengolahan Data, dan Kepala BPS

Kabupaten/Kota dibantu oleh Kepala Seksi Integrasi Pengolahan dan

Diseminasi Statistik. Dengan demikian BPS Provinsi dan BPS Kabupaten/Kota

bertanggung jawab mulai dari penentuan petugas, termasuk aspek-aspek

pelaksanaan lapangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan ini.

2.2. Tugas, Tanggung jawab, Wewenang Kepala BPS Provinsi

Kepala BPS Provinsi mempunyai tugas, tanggung jawab dan wewenang

sebagai berikut:

1) Mengkoordinasikan pelaksanaan PES ST2013 di daerah sesuai petunjuk

yang digariskan oleh Kepala BPS.

2) Memberi petunjuk kepada Kepala BPS Kabupaten/Kota dan jajarannya

tentang pelaksanaan PES. Untuk melaksanakan tugas-tugas tersebut,

Kepala BPS Provinsi dibantu oleh Kepala Bidang, Kepala Bagian, Kepala

Seksi, Kepala Sub Bagian dan staf lainnya.

3) Mengatur pengelolaan dokumen/perlengkapan.

4) Mengatur pengelolaan dan administrasi keuangan.

5) Mengatur rekrutmen petugas dan penyelenggaraan pelatihan petugas.

6) Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan.

7) Melakukan tugas yang diperintahkan langsung maupun tidak langsung oleh

(25)

2.3. Tugas, Tanggung jawab, Wewenang Kepala Bidang IPDS

Kepala Bidang Statistik Produksi BPS Provinsi dibantu oleh Kepala

Seksi Integrasi Pengolahan Data, mempunyai tugas, tanggung jawab dan

wewenang sebagai berikut:

1) Membantu Kepala BPS Provinsi sebagai koordinator teknis seluruh

pelaksanaan PES ST2013 di provinsi.

2) Mengkoordinasikan kegiatan rekrutmen dan pelatihan petugas dengan BPS

di kabupaten/kota.

3) Menerima dan mendistribusikan dokumen dan perlengkapan PES ST2013.

4) Memonitor dan mengawasi pelaksanaan pencacahan PES ST2013.

5) Bersama Kabid Statistik Produksi menindaklanjuti rekomendasi evaluasi

maupun pengawasan lapangan.

6) Mengkoordinir pemisahan ST2013-L hasil ST2013 untuk blok sensus

terpilih PES ST2013 dari BPS Kabupaten/Kota untuk keperluan matching.

Dokumen-dokumen tersebut agar tidak dipotong terlebih dahulu sampai

pelaksanaan matching selesai, atau dokumen-dokumen tersebut diolah

tidak denganscanner.

7) Menerima Daftar ST2013-PES.P dan ST2013-PES.L hasil updating dan

pencacahan lengkap dari BPS Kabupaten/Kota.

8) Mengkoordinasikan kegiatanmatchingdi BPS Provinsi.

9) Mengkoordinasikan kegiatan entry data hasil pencacahan PES di BPS

Provinsi.

10) Mengelola dan mengawasi dokumen PES ST2013 yang harus dikirim

kembali ke BPS Kabupaten/Kota untuk direkonsiliasi.

11) Mengirim data hasil pengolahan ke BPS cq Direktorat Pengembangan

Metodologi Sensus dan Survei.

12) Melakukan tugas yang diperintahkan langsung maupun tidak langsung oleh

Pimpinan BPS Provinsi, serta petunjuk dalam buku pedoman.

2.4. Tugas, Tanggung jawab, Wewenang Kepala BPS Kabupaten/Kota

Kepala BPS Kabupaten/Kota bertanggung jawab penuh atas

(26)

Kabupaten/Kota mempunyai tugas, tanggung jawab dan wewenang sebagai

berikut:

1) Melaksanakan petunjuk dan pengarahan yang diberikan oleh kepala BPS

Provinsi yang mencakup seluruh tahapan dan proses sesuai dengan

pedoman.

2) Melakukan koordinasi dengan instansi pemerintah terkait di wilayahnya

sehubungan dengan kegiatan PES ST2013.

3) Mengkoordinir perekrutan petugas lapangan.

4) Mengelola distribusi dokumen sesuai petunjuk pelaksanaan.

5) Melakukan pengawasan lapangan, mengelola organisasi PES ST2013 di

tingkat Kabupaten/ Kota, dan menyampaikan laporan kepada Kepala BPS

Provinsi mengenai hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan PES

ST2013.

6) Mengelola administrasi pelaksanaan kegiatan PES ST2013.

7) Mengawasi pengiriman dokumen PES ST2013 ke BPS Provinsi.

8) Menerima dokumen dari BPS Provinsi, serta membagi dokumen dan

perlengkapan petugas untuk pelaksanaan lapangan.

9) Memonitor dan mengawasi pencacahan, serta memecahkan segala

masalah yang timbul.

10) Melakukan tugas yang diperintahkan langsung maupun tidak langsung oleh

Pimpinan BPS Provinsi, serta petunjuk dalam buku pedoman.

2.5. Tugas, Tanggung jawab, Wewenang Kepala Seksi IPDS

Kepala Seksi IPDS BPS Kabupaten/Kota mempunyai tugas, tanggung

jawab dan wewenang sebagai berikut:

1) Melakukan perekrutan petugas lapangan.

2) Membantu Kepala BPS Kabupaten/Kota sebagai koordinator teknis seluruh

kegiatan PES ST2013 di kabupaten/kota dan mengawasi seluruh kegiatan

lapangan.

3) Mempersiapkan print-outpeta WB untuk semua BS, dan menyiapkan peta

desa (WA).

4) Memprioritaskan pengolahan dokumen ST2013-P untuk blok-blok sensus

(27)

Provinsi untuk keperluanmatching.

5) Mengelola dokumen PES ST2013, mencakup penerimaan, pemeriksaan,

dan pengiriman ke BPS provinsi. Termasuk mengelola dokumen yang

harus kembali ke lapangan untuk rekonsiliasi oleh Kortim.

6) Melakukan tugas yang diperintahkan langsung maupun tidak langsung oleh

Pimpinan BPS Provinsi, serta petunjuk dalam buku pedoman.

2.6. Tugas dan Kewajiban Koordinator Tim (Kortim)

Pencacahan rumah tangga dalam kegiatan PES ST2013 dilakukan

secara Tim. Setiap Tim diketuai oleh seorang koordinator yang disebut dengan

Kortim. Kortim adalah mitra statistik atau staf BPS Kabupaten/Kota. Kortim

bertugas melakukan koordinasi pelaksanaan kegiatan pemutakhiran rumah

tangga dan pencacahan lengkap PES ST2013 di seluruh wilayah tugas PCL

yang menjadi tanggung jawabnya.

Adapun tugas dan kewajiban Kortim adalah sebagai berikut:

1) Mengikuti pelatihan PES ST2013.

2) Menerima Daftar ST2013-PES.DSBS, Daftar ST2013-PES.P, Peta

SP2010-WB atau ST2013-SP2010-WB, Daftar ST2013-PES.SP2010-WB, dan Daftar ST2013-PES.L

dari penanggung jawab pelaksana di BPS Kabupaten/Kota

3) Membantu pendistribusian dokumen.

4) Melakukan koordinasi dengan penguasa wilayah dan Ketua SLS setempat

untuk menginformasikan kegiatan lapangan PES ST2013.

5) Mengenali batas-batas blok sensus yang menjadi tanggung jawabnya

bersama-sama dengan PCL.

6) Membagi tugas pemutakhiran rumah tangga dan pencacahan lengkap

rumah tangga usaha pertanian kepada PCL.

7) Mengawasi jalannya pelaksanaan pemutakhiran rumah tangga dan

pencacahan lengkap rumah tangga usaha pertanian, apakah sudah sesuai

dengan prosedur yang ditetapkan.

8) Selama pencacahan, kortim selalu bersama PCL di lapangan, sehingga

(28)

9) Mencacah ulang beberapa rumah tangga yang telah dicacah oleh PCL

pada awal-awal pencacahan. Hasilnya untuk didiskusikan dan sebagai

bahan evaluasi dan perbaikan.

10) Mengatasi masalah teknis yang dihadapi oleh PCL dan apabila perlu

melaporkannya kepada penanggung jawab pelaksanaan di BPS

Kabupaten/Kota untuk penyelesaiannya.

11) Memeriksa kewajaran isian Daftar ST2013-PES.P, Daftar ST2013-PES.L,

dan Peta SP2010-WB atau ST2013-WB, termasuk cara penulisan Daftar

ST2013-PES.L.

12) Memperbaiki isian dokumen ST2013-PES.P, jika terdapat perbedaan isian

dengan dokumen ST2013-PES.L.

13) Mengisi Daftar ST2013-PES.WB.

14) Mengumpulkan dan memeriksa kelengkapan dokumen hasil pencacahan

(Daftar ST2013-PES.P, Daftar ST2013-PES.L, dan Peta SP2010-WB atau

ST2013-WB) dari PCL

15) Menyerahkan dokumen hasil pencacahan (Daftar ST2013-PES.P, Daftar

ST2013-PES.L, dan Peta SP2010-WB atau ST2013-WB), yang sudah

lengkap dan terisi dengan benar setelah pemeriksaan silang antar rincian,

kepada penanggung jawab pelaksanaan di BPS Kabupaten/Kota.

16) Melakukan rekonsiliasi dengan Daftar ST2013-PES.RL untuk rumah tangga

yang “mungkinmatch”.

17) Menyerahkan hasil rekonsiliasi lapangan ke BPS Kabupaten/Kota untuk

selanjutnya dikirim ke BPS Provinsi guna penentuan statusmatchakhir.

18) Mematuhi tata cara, tahapan, dan jadwal waktu yang ditentukan.

19) Melaksanakan tugas yang diberikan oleh Pimpinan BPS Kabupaten/Kota,

serta petunjuk dalam buku pedoman

2.7. Tugas dan Kewajiban PCL

Pelaksanaan pemutakhiran dan pencacahan lengkap di setiap

Kabupaten/Kota terpilih dilakukan oleh 1 (satu) Tim petugas yang terdiri dari 1

(29)

tim bertugas di 6 blok sensus. PCL PES ST2013 adalah mantan PCL/kortim

terbaik pada ST2013 tetapi bertugas pada blok sensus yang berbeda.

Adapun tugas dan kewajiban PCL adalah sebagai berikut:

1) Melakukan tugas dan kewajiban sesuai perintah atau arahan dari pihak yang

berwenang.

2) Mengikuti pelatihan PES ST2013

3) Menerima dokumen pencacahan (yaitu: Peta SP2010-WB atau ST2013-WB,

Daftar ST2013-PES.P, dan Daftar ST2013-PES.L) dari Kortim, serta

perlengkapan pencacahan dari Koordinator Sensus Kecamatan.

4) Melakukan koordinasi dengan penguasa wilayah dan Ketua SLS setempat

untuk menginformasikan kegiatan lapangan PES ST2013.

5) Mengenali batas-batas blok sensus yang menjadi tanggung jawabnya

bersama-sama dengan Kortim.

6) Melakukan pemutakhiran rumah tangga dengan Daftar ST2013-PES.P,

sesuai alokasi tugas dari Kortim.

7) Menggambar simbol rumah tangga usaha pertanian beserta nomor urutnya

dan simbol rumah tangga pada peta blok sensus door to door, sedangkan

pada peta blok sensus snowball hanya menggambar simbol rumah tangga

usaha pertanian beserta nomor urutnya.

8) Menyerahkan hasil pemutakhiran rumah tangga Daftar ST2013-PES.P yang

telah diisi kepada Kortim.

9) Melakukan pencacahan lengkap rumah tangga usaha pertanian dengan

Daftar ST2013-PES.L.

10) Memeriksa kelengkapan isian dan kesesuaian hasil pemutakhiran peta blok

sensus, Daftar ST2013-PES.P, dan hasil pencacahan Daftar ST2013-PES.L.

11) Menyerahkan Daftar ST2013-PES.P, Daftar ST2013-PES.L, dan peta

SP2010-WB atau ST2013-WB yang telah diisi kepada Kortim untuk

diperiksa segera setelah pencacahan selesai.

12) Memperbaiki Peta SP2010-WB atau WB, isian Daftar

(30)

13) Bersama PCL dalam tim mengadakan pemeriksaan dan perapihan bersama

(pemeriksaan silang) dalam rangka menjamin data clean lapangan sejak

dini, pada hari-hari tertentu yang sudah dijadwalkan.

14) Mematuhi mekanisme, tahapan, dan jadwal waktu yang ditentukan.

15) Melaksanakan tugas yang diberikan oleh Kortim atau perintah langsung

maupun tidak langsung dari Pimpinan BPS Kabupaten/Kota, serta petunjuk

dalam buku pedoman.

2.8. Tugas dan Kewajiban KoordinatorMatchingdan PetugasMatching

Petugas yang terlibat dalam kegiatan matching dan rekonsiliasi

lapangan adalah koordinator matching dan petugas matching (pemadan) dan

koordinator tim PES ST2013 sebagai petugas rekonsiliasi lapangan.

 Koordinatormatchingadalah Staf BPS Pusat yang ditunjuk.

 Petugas matching adalah staf BPS Provinsi dan BPS Kabupaten/Kota

terdekat dengan ibukota provinsi yang pernah terlibat dalam kegiatan

ST2013.

 Petugas rekonsiliasi lapangan yang ditunjuk adalah koordinator tim PES

ST2013.

Tugas dan kewajiban koordinatormatchingantara lain sebagai berikut:

1) Mengikuti pelatihan koordinatormatchingdanediting codingPES ST2013.

2) Mengajarkan editing coding Daftar ST2013-PES.P dan Daftar

ST2013-PES.L serta konsistensi antara kedua daftar tersebut.

3) Mengajarkan tata cara matching rumah tangga berdasarkan Daftar

ST2013-P dan Daftar ST2013-PES.P.

4) Mengajarkan tata cara menyalin rumah tangga yang berstatus mungkin

matchke dalam Daftar ST2013-PES.RL.

5) Mengajarkan tata cara mengisi status match awal dan match akhir rumah

tangga, dan menghitung rekapitulasi jumlah rumah tangga menurut status

matchakhir menggunakan Daftar ST2013-PES.P.

6) Mengkoordinir kegiatanediting dan coding serta kegiatan matchingdi BPS

(31)

7) Memberi petunjuk bila petugas matching menemui kesulitan dalam rangka

matching.

8) Membuat laporan mengenai kegiatanmatchingrumah tangga.

9) Membawa dokumen Daftar ST2013-PES.L yang tidak ada isian pada baris

E isian dari Daftar ST2013-L ke BPS.

Sedangkan tugas dan kewajiban petugasmatchingantara lain sebagai berikut:

1) Menyimak dan memahami dengan baik materi tata caraediting coding dan

matchingyang disampaikan oleh KoordinatorMatching.

2) Melakukanediting codingDaftar ST2013-PES.P dan Daftar ST2013-PES.L

dan konsistensi antara kedua daftar tersebut.

3) Melakukan matching rumah tangga menggunakan Daftar ST2013-P dan

Daftar ST2013-PES.P.

4) Menyalin isian Daftar ST2013-P ke dalam Daftar ST2013-PES.RL untuk

rumah tangga yang tercatat pada Daftar ST2013-P tetapi tidak tercatat pada

Daftar ST2013- PES.P dan rumah tangga yang tercatat pada Daftar

ST2013-PES.P tetapi tidak tercatat pada Daftar ST2013-P.

5) Memberi tanda cek pada posisi/lokasi rumah tangga yang mungkin match

pada peta WB.

6) Menentukan status match akhir rumah tangga berdasarkan hasil

rekonsiliasi lapangan.

7) Memeriksa secara keseluruhan konsistensi isian matching antara Daftar

ST2013- PES.P dan Daftar ST2013-P.

8) Menyalin status match awal dan match akhir untuk setiap rumah tangga

PES ST2013 dan menghitung rekapitulasi jumlah rumah tangga menurut

status match awal dan status match akhir rumah tangga menggunakan

Daftar ST2013-PES.P.

9) Menyalin isian Daftar ST2013-L ke Daftar ST2013-PES.L

2.9. Tugas dan Kewajiban Petugas Rekonsiliasi Lapangan

Tugas dan kewajiban petugas rekonsiliasi lapangan antara lain sebagai

berikut:

(32)

2) Melakukan rekonsiliasi lapangan dengan Daftar ST2013-PES.RL.

3) Menuliskan hasil rekonsiliasi lapangan dalam Daftar ST2013-PES.RL.

4) Menghitung rekapitulasi jumlah rumah tangga menurut status match akhir

rumah tangga menggunakan Daftar ST2013-PES.RL

5) Menyerahkan Daftar ST2013-PES.RL hasil rekonsiliasi lapangan kepada

Kasi Statistik IPDS BPS Kabupaten/Kota.

(33)
(34)

3

.

III

METODE PENCACAHAN

Kegiatan pencacahan lengkap PES ST2013 dilakukan pada seluruh blok

sensus di lokasi PES ST2013 yang merupakan sampel dari blok sensus

ST2013. Metode pengumpulan data yang dilakukan pada blok sensus terpilih

PES ST2013 disesuaikan dengan metode yang digunakan pada saat ST2013.

Pada persiapan ST2013, telah dilakukan pengelompokkan terhadap wilayah

administrasi berdasarkan konsentrasi pertaniannya pada level desa/kelurahan,

guna penentuan metode pengumpulan data di lapangan Dengan

memperhatikan sebaran rumah tangga usaha pertanian yang cukup berbeda

antara wilayah kabupaten dan kota, pengklasifikasian daerah konsentrasi

pertanian untuk pelaksanaan pencacahan lengkap dilakukan dengan metode

yang berbeda, yaitu:

1) Kabupaten

 Daerah perdesaan (rural)

Pelaksanaan pencacahan lengkap rumah tangga usaha pertanian

ST2013 dilakukan secaradoor to door,mengingat desa rural merupakan

wilayah pertanian.

 Daerah perkotaan (urban)

Untuk daerah konsentrasi usaha pertanian, pelaksanaan pencacahan

lengkap dilakukan secara door to door, dan untuk daerah

nonkonsentrasi pelaksanaan pencacahan lengkap dilakukan secara

snowball. Penentuan konsentrasi usaha pertanian berdasarkan jumlah

rumah tangga usaha pertanian di setiap desa dengan cut of point

rata-rata rumah tangga usaha pertanian hasil SP2010 per desa di kabupaten

daerah urban.

2) Kota

(35)

Baik daerah perdesaan (rural) maupun daerah perkotaan (urban)

menggunakan metode:

 Strata konsentrasi usaha pertanian

Pelaksanaan pencacahan lengkap rumah tangga ST2013 dilakukan

secaradoor to door.

 Strata nonkonsentrasi usaha pertanian

Pelaksanaan pencacahan lengkap rumah tangga ST2013 dilakukan

secarasnowball.

Tabel.3.1 Metode Pencacahan yang Digunakan

Klasifikasi Strata Metode pencacahan

Kabupaten

Urban Desa nonkonsentrasi Snowball

Desa konsentrasi Door to door

Rural Semua desa Door to door

Kota Urban & Rural BS nonkonsentrasi Snowball

BS konsentrasi Door to door

Penentuan konsentrasi usaha pertanian dilakukan dengan unit dan cut

of point yang berbeda antara kabupaten dan kota. Unit penentuan strata

konsentrasi dan nonkonsentrasi untuk kabupaten adalah desa-desa yang

terletak di kabupaten daerah urban, sedangkan unit penentuan strata

konsentrasi di Kota adalah blok sensus. Penentuan daerah konsentrasi untuk

kabupaten dan kota sebagai berikut:

1) Kabupaten

 Daerah perdesaan (rural)

Semua desa di daerah perdesaan dikategorikan sebagai desa

konsentrasi, mengingat daerah rural merupakan potensi pertanian.

 Daerah perkotaan (urban)

Strata konsentrasi usaha pertanian di kabupaten daerah urban

ditentukan pada level desa dengan cut of point rata-rata jumlah rumah

(36)

tangga usaha pertanian per desa di kabupaten urban (secara nasional),

yaitu sebesar 202.



dengan: xi = jumlah rumah tangga usaha pertanian di desai,

u

X = rata-rata jumlah rumah tangga usaha pertanian per

desa di kabupaten daerah urban (nasional), yaitu

sebesar 202.

2) Kota

Strata konsentrasi usaha pertanian di kota, baik daerah rural maupun

daerah urban, ditentukan pada level blok sensus dengan cut of point yaitu

10 rumah tangga usaha pertanian.



dengan: yi = jumlah rumah tangga usaha pertanian di blok sensusi.

Tujuan pemutakhiran rumah tangga adalah untuk memperoleh daftar

nama dan alamat rumah tangga yang lengkap dan mutakhir. Sumber data yang

digunakan untuk melakukan pemutakhiran adalah daftar nama dan alamat

rumah tangga hasil pencacahan lengkap Sensus Penduduk 2010 (SP2010)

dengan menggunakan Daftar SP2010-C1. Penggunaan daftar rumah tangga

hasil SP2010 dimaksudkan agar cakupan (coverage) dapat dioptimalkan.

Instrumen yang digunakan dalam pemutakhiran rumah tangga adalah:

1) Peta SP2010-WB/ST2013-WB

Peta SP2010-WB adalah peta blok sensus yang dibuat saat persiapan

SP2010. Peta ST2013-WB adalah peta SP2010-WB yang telah di-update.

Peta digunakan sebagai dasar untuk mengenali wilayah kerja pencacah

PES ST2013.

3.3. Pemutakhiran Rumah Tangga

; konsentrasi

; nonkonsentrasi

(37)

2) Daftar ST2013-PES.P

Daftar ST2013-PES.P adalah daftar yang memuat nama-nama kepala

rumah tangga beserta alamat (SLS, nama jalan, dsb) hasil pencacahan

SP2010 dalam suatu blok sensus yang nantinya digunakan sebagai dasar

pemutakhiran. Contoh Daftar PES ST2013-P terdapat pada Lampiran 4.

3.4. Metode Pemutakhiran Rumah Tangga

Pemutakhiran rumah tangga dilakukan dengan cara wawancara

langsung dengan responden. Metode pemutakhiran rumah tangga dapat

dilakukan melalui 2 (dua) metode, bergantung pada klasifikasi desa konsentrasi

pertaniannya, yaitu:

A. Pada Blok SensusDoor to door

Pemutakhiran rumah tangga dengan metode ini dilakukan dengan cara

melakukan kunjungan dari pintu rumah ke pintu rumah untuk seluruh rumah

tangga dalam blok sensus baik yang tercantum maupun yang belum tercantum

pada Daftar ST2013-PES.Pdoor to door.

B. Pada Blok SensusSnowball

Pemutakhiran keberadaan rumah tangga dengan cara snowball adalah

pendataan yang dilakukan terhadap rumah tangga usaha pertanian, termasuk

rumah tangga usaha jasa pertanian berdasarkan informasi dari berbagai

narasumber (prioritas utama adalah ketua/pengurus SLS setempat).

Narasumber lain yang dapat dimintai keterangannya, antara lain: Ketua

Kelompok Tani (Kapoktan), Petugas Penyuluh Lapangan (PPL), Kepala Cabang

Dinas (KCD), Tokoh Masyarakat (Tomas), dan Tokoh Agama (Toga), serta rumah

tangga yang menjadi responden. Nama kepala rumah tangga yang tercantum

pada Daftar ST2013-PES.Psnowball juga harus dijadikan sebagai narasumber

dalam mencari informasi rumah tangga pertanian termasuk yang melakukan

usaha jasa pertanian lainnya. Pemutakhiran rumah tangga dengan metode ini

dapat dilakukan untuk setiap rumah tangga yang tercetak pada Daftar

ST2013-PES.Psnowball, dan rumah tangga yang dikunjungi berdasarkan informasi dari

(38)

4

IVTAHAP KEGIATAN

PENCACAHAN

Metode pencacahan pada setiap blok sensus terpilih kegiatan PES

ST2013 mengikuti metode yang sama pada saat pelaksanaan ST2013. Metode

pencacahan ST2013 dibedakan menjadi dua sesuai dengan

pengelompokkannya berdasarkan klasifikasi daerah konsentrasi pertanian.

4.1. Metode pencacahan “Door to Door

Pelaksanaan pencacahan pada blok sensus door to door dilakukan

secara tim. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara langsung

dengan kepala rumah tangga, atau anggota rumah tangga yang benar-benar

mengetahui tentang karakteristik kegiatan pertanian yang ada di rumah

tangganya sesuai pertanyaan pada kuesioner. Pencacahan dilakukan dengan

metode 2 kunjungan ke rumah tangga. Kunjungan pertama dilakukan untuk

pemutakhiran rumah tangga dan identifikasi rumah tangga pertanian dengan

menggunakan Daftar ST2013-PES.P, sedangkan kunjungan kedua dilakukan

untuk pencacahan lengkap rumah tangga pertanian dengan menggunakan

Daftar ST2013-PES.L untuk rumah tangga yang teridentifikasi sebagai rumah

tangga pertanian. Pada saat melakukan kunjungan pertama, pencacah harus

memberitahu responden/rumah tangga yang teridentifikasi sebagai rumah

tangga pertanian bahwa rumah tangga tersebut akan dikunjungi lagi untuk

diwawancarai berkaitan dengan kegiatan usaha pertaniannya.

Apabila rumah tangga tidak dapat ditemui atau diwawancarai pada

kunjungan pertama, maka tim harus melakukan kunjungan ulang dilain waktu

tetapi masih dalam periode pencacahan. Pada akhir periode pencacahan, tim

harus sudah dapat menyelesaikan pemutakhiran dan pencacahan lengkap

rumah tangga pada wilayah (blok sensus) yang menjadi tanggung jawabnya.

(39)

1. Pertemuan tim blok sensus

Rapat tim yang terdiri dari kortim dan pencacah harus dilakukan

setidaknya 4 (empat) kali selama periode pencacahan, yaitu rapat persiapan

sebelum memulai pepertemuanncacahan, pertemuan evaluasi pemutakhiran

rumah tangga dan identifikasi rumah tangga pertanian, rapat evaluasi

permasalahan pencacahan lengkap rumah tangga usaha pertanian, dan

pertemuan pemeriksaan akhir.

Pertemuan pertama yaitu pertemuan persiapan sebelum memulai

pencacahan, dilakukan sebelum pencacahan lapangan dengan pokok bahasan

seperti berikut:

1) Strategi lapangan secara umum, termasuk penelusuran wilayah kerja

secara bersama-sama.

2) Pengecekan kelengkapan dokumen dan perlengkapan petugas.

3) Pembagian lokasi tugas (blok sensus) pemutakhiran rumah tangga untuk

setiap pencacah.

4) Penyusunan jadwal kerja tim dan jadwal pertemuan di lapangan.

5) Strategi menyelesaikan tugas sesuai jadwal.

Pertemuan kedua yaitu pertemuan evaluasi pemutakhiran rumah tangga

dan identifikasi rumah tangga pertanian dapat dilakukan setelah pemutakhiran

rumah tangga di satu blok sensus selesai dilakukan oleh setiap pencacah. Pada

pertemuan kali ini tim membahas beberapa hal antara lain:

1) Mengevaluasi jalannya pelaksanaan pemutakhiran rumah tangga.

2) Penyelesaian permasalahan yang ditemui di lapangan berkaitan dengan

pemutakhiran rumah tangga dan identifikasi rumah tangga usaha pertanian,

termasuk strategi penyelesaian pemutakhiran rumah tangga untuk kasus

rumah tangga yang belum dapat ditemui.

3) Memeriksa kesesuaian antara isian alamat pada Daftar ST2013-PES.P

dengan letak simbol yang menyatakan lokasi rumah tangga pada peta blok

sensus, dan kesesuaian nomor rumah tangga pertanian pada peta blok

sensus dengan nomor rumah tangga pertanian pada Daftar ST2013-PES.P

(40)

4) Bila dalam periode pencacahan ternyata jadwal kerja tim tidak dapat dipenuhi, tim harus mengatur strategi agar pelaksanaan pencacahan

secara tim dapat tetap berjalan sesuai jadwal yang telah ditentukan.

Pertemuan ketiga yaitu persiapan pencacahan lengkap rumah tangga

pertanian, dapat dilakukan sebelum pencacahan lengkap rumah tangga

pertanian termasuk rumah tangga jasa pertanian, atau kapan pun apabila

ditemui kendala di lapangan dan diperlukan pertemuan tim. Pokok bahasan

pada pertemuan ini antara lain:

1) Pembagian tugas pencacahan lengkap rumah tangga kepada pencacah.

Bila pembagian tugas belum ada maka lakukan pembagian tugas.

2) Permasalahan yang ditemui berkaitan dengan pencacahan lengkap (baik

penerapan konsep/definisi, maupun strategi kunjungan ke rumah tangga

yang belum dapat diwawancarai).

3) Bila dalam periode pencacahan ternyata jadwal kerja tim tidak dapat

dipenuhi, tim harus mengatur strategi agar pelaksanaan pencacahan

secara tim dapat tetap berjalan sesuai jadwal yang telah ditentukan.

Pertemuan keempat yaitu pemeriksaan akhir, dilakukan setelah

pemutakhiran dan pencacahan lengkap rumah tangga usaha pertanian pada

seluruh blok sensus yang menjadi tanggung jawab tim selesai dilakukan. Pada

pertemuan ini dibahas hal-hal sebagai berikut:

1) Pemeriksaan kelengkapan isian dan konsistensi antarisian pada Daftar

ST2013-PES.L.

2) Pemeriksaan akhir konsistensi antara Daftar ST2013-PES.P dan Daftar

ST2013-PES.L.

3) Pemeriksaan akhir peta blok sensus SP2010-WB/ST2013-WB.

4) Pemeriksaan kelengkapan dokumen hasil lapangan.

2. Pembagian wilayah tugas pencacahan

Lokasi tugas setiap tim dapat dilihat pada Daftar PES ST2013-DSBS.

Pembagian tugas setiap pencacah untuk melakukan pemutakhiran rumah

tangga dilakukan oleh kortim sedemikian rupa sehingga tim dapat bekerja

(41)

pemutakhiran rumah tangga tersebut dilakukan pada pertemuan pertama tim.

Pemutakhiran rumah tangga dalam blok sensus dengan Daftar

ST2013-PES.P dilakukan oleh masing-masing pencacah secara individu di bawah

pengawasan kortim, dan berlangsung secara serentak dengan pencacah

lainnya pada masing-masing blok sensus yang menjadi tanggung jawabnya.

Pencacahan lengkap rumah tangga pertanian termasuk rumah tangga jasa

pertanian dengan Daftar ST2013-PES.L untuk suatu blok sensus dilakukan

secara tim, dan untuk pencacahan setiap rumah tangga dilakukan oleh

masing-masing pencacah. Kortim harus mendampingi setiap Pencacah secara bergilir

ketika melakukan pemutakhiran pada setiap blok sensus.

Pembagian tugas pencacah untuk melakukan wawancara ke rumah

tangga pertanian termasuk rumah tangga jasa pertanian dilakukan berdasarkan

Daftar ST2013-PES.P. Pembagian tugas ini dilakukan pada saat akan

melakukan kunjungan ke beberapa lokasi rumah tangga pertanian yang

berdekatan, dan tugas untuk setiap pencacah berdekatan satu sama lain. Hal ini

dimaksudkan agar tim dengan mudah dapat berdiskusi kapan pun apabila

diperlukan. Kortim harus membagi tugas sedemikian rupa agar tugas antar

pencacah yang harus melakukan pencacahan lengkap berimbang satu sama

lain.

Gambar 4.1. Ilustrasi Tugas Pencacah dan Kortim untuk Pemutakhiran Rumah

(42)

3. Penulusuran wilayah kerja

Untuk penulusuran wilayah kerja pencacahan dua peta berikut akan

digunakan, yaitu:

1) Peta desa/kelurahan, digunakan oleh tim untuk identifikasi posisi blok

sensus di dalam desa dan pembagian tugas untuk setiap tim.

2) Peta blok sensus tanpa simbol bangunan fisik

- digunakan oleh kortim untuk identifikasi arah utara, batas luar blok

sensus, jalan, dan landmark penting lainnya (rumah ibadah, sekolah,

kantor, dsb.),

- digunakan oleh pencacah, untuk identifikasi posisi rumah tangga.

Penelusuran wilayah kerja dilakukan oleh tim sebelum melakukan

pemutakhiran dan pencacahan lengkap rumah tangga, dengan tahapan sebagai

berikut:

1) Mengunjungi ketua/pengurus SLS untuk mendapatkan izin bertugas di

wilayah tersebut dengan membawa surat tugas dari BPS Kabupaten/Kota.

Tanyakan posisi rumah tangga pertama pada Daftar ST2013-PES.P,

petugas memberi simbol () pada posisi rumah tangga pertama tersebut di

peta blok sensus. Gunakanlandmarksebagai referensi posisi;

2) Menelusuri wilayah kerja dengan membawa peta blok sensus;

3) Mengenali arah utara, batas luar blok sensus, jalan, dan landmark

(bangunan yang mudah dikenali sebagai batas seperti rumah ibadah,

sekolah, kantor, dsb.). Periksa ketepatan posisi landmark dan tambahkan

landmarkpada batas luar SLS dan batas luar blok sensus bila belum ada.

Perhatikan dengan seksama batas terluar blok sensus, karena hal ini

berkaitan dengan cakupan rumah tangga dalam blok sensus tersebut.

Apabila terdapat ketidaksesuaian antara batas terluar peta blok sensus

dengan rumah tangga yang tercakup dalam Daftar ST2013-PES.P, tim

harus memastikan batas terluar blok sensus tersebut;

4) Jika ditemui ketidaksesuaian antara peta dengan kondisi lapangan, seperti:

(43)

(rumah ibadah, sekolah, kantor, dsb.), tim harus memperbaiki dan/atau

melengkapi arah utara, batas luar blok sensus, jalan, danlandmarkpenting

lainnya (rumah ibadah, sekolah, kantor, dsb.) sesuai keadaan di lapangan;

5) Tim merencanakan kegiatan pemutakhiran dengan cermat agar rumah

tangga dalam blok sensus tersebut tidak terlewat cacah atau tercacah lebih

dari satu kali.

6) Memperkirakan kapan selesai pemutakhiran rumah tangga pada

masing-masing blok sensus.

7) Menentukan di mana tim akan mengadakan pertemuan pertama, kedua

dan pertemuan selanjutnya yang dibutuhkan.

8) Menjelaskan kepada masyarakat bahwa kegiatan PES ST2013 akan

dimulai.

9) Melakukan identifikasi karakter masyarakat dan menyusun rencana untuk

menyesuaikan diri (waktu berkunjung, dll).

4. Pemutakhiran dan pencacahan lengkap rumah tangga

Prosedur pemutakhiran rumah tangga dengan metode ini dilakukan

untuk mengetahui keberadaan rumah tangga, dengan berbagai kondisi

(ditemukan, ganti kepala rumah tangga, dsb), dengan melakukan kunjungan

dari rumah ke rumah untuk seluruh rumah tangga dalam blok sensus baik yang

tercetak maupun yang belum tercetak pada Daftar ST2013-PES.P. Prosedur

yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1) Kunjungi rumah tangga yang tercantum pada Daftar ST2013-PES.P dimulai

dari nomor urut rumah tangga pertama.

2) Pada setiap rumah tangga yang dikunjungi, lakukan pemutakhiran rumah

tangga dengan wawancara berdasarkan Daftar ST2013-PES.P Blok V,

sampai seluruh pertanyaan pada Blok V selesai, lalu dilanjutkan ke rumah

tangga berikutnya.

3) Apabila rumah tangga yang dikunjungi belum dapat diwawancarai, lanjutkan

ke rumah tangga berikutnya. Sebelum periode pencacahan berakhir,

pencacah harus kembali ke rumah tangga tersebut.

4) Apabila pada saat pemutakhiran ditemukan rumah tangga yang tidak

(44)

tangga baru tersebut setelah baris terakhir yang terisi. Pengisian nomor

bangunan fisik dan bangunan sensus mengikuti bangunan fisik dan sensus

terdekat sebelumnya dengan pemberian akhiran berupa abjad A, B, C, dst.

5) Jika ternyata nama kepala rumah tangga yang tercetak pada PES

ST2013-P sudah pindah atau ganti penghuni, maka keterangan rumah tangga pada

Daftar ST2013-PES.P tidak perlu diubah. Sedangkan rumah tangga

pengganti (rumah tangga baru) dicatat pada baris kosong setelah baris

terakhir yang terisi. Pengisian nomor bangunan fisik dan bangunan sensus

mengikuti bangunan fisik dan bangunan sensus yang ditempatinya.

6) Setelah selesai pengisian Daftar ST2013-PES.P untuk satu rumah tangga,

pada peta blok sensus gambarkan lingkaran kosong ( ) untuk lokasi rumah

tangga yang bukan rumah tangga pertanian atau bukan rumah tangga jasa

pertanian, dan gambarkan lingkaran isi ( ) untuk lokasi rumah tangga

pertanian atau rumah tangga jasa pertanian. Kemudian, beri nomor urut

rumah tangga pertanian atau rumah tangga jasa pertanian di sisi lingkaran

isi ( ) sesuai dengan nomor urut rumah tangga pertanian pada Daftar

ST2013-PES.P Blok V Kolom (20). Jika rumah tangga tersebut rumah

tangga yang pertama, sebelum menggambarkan lingkaran hapus tanda cek

(). Bila dalam satu bangunan sensus ada 3 rumah tangga dimana ketiga

rumah tangga tersebut adalah rumah tangga pertanian atau rumah tangga

jasa pertanian dengan nomor urut rumah tangga 10, 11, dan 12, maka

cukup digambar dengan satu lingkaran ( ) dan beri nomor urut rumah

tangga 10-12.

7) Lakukan pemutakhiran rumah tangga dalam 1 blok sensus hingga selesai

terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan pemutakhiran rumah tangga pada

blok sensus berikutnya yang menjadi tugas tim.

5. Pelaksanaan pencacahan lengkap

1) Pencacahan lengkap untuk satu blok sensus dilakukan secara tim. Satu

blok sensus dicacah bersama-sama oleh 3 pencacah dan diperkirakan

selesai selama 3 (tiga) hari. Satu rumah tangga dicacah oleh satu

(45)

2) Berdasarkan Daftar ST2013-PES.P Blok V, kortim memberi tugas kepada

Pencacah untuk melakukan pencacahan lengkap pada rumah tangga

pertanian dan rumah tangga jasa pertanian.

Cara pembagian tugas untuk pencacah pada saat pencacahan lengkap

sebagai berikut:

a. Pertama, masing-masing pencacah akan menerima satu rumah tangga

yang harus dicacah, yaitu: Pencacah 1 mencacah rumah tangga

pertanian ke-1, Pencacah 2 mencacah rumah tangga pertanian ke-2,

dan Pencacah 3 mencacah rumah tangga pertanian ke-3.

b. Nama kepala rumah tangga berikutnya yang akan dicacah diberikan

kortim setelah pencacah selesai mencacah satu rumah tangga.

3) Kortim harus mendampingi setiap pencacah secara bergiliran ketika

mencacah di salah satu rumah tangga pada awal-awal pencacahan.

Misalnya, pada pembagian tugas tahap pertama, kortim mendampingi

Pencacah 1. Pada pembagian tugas tahap kedua, kortim mendampingi

Pencacah 2. Pada pembagian tugas tahap ketiga, kortim mendampingi

Pencacah 3. Pendampingan ini dimaksudkan untuk melihat langsung

bagaimana pencacah melakukan tugasnya, mengevaluasi, dan

mengarahkan untuk perbaikan agar tidak mengulangi kesalahannya

tersebut pada pencacahan selanjutnya.

Gambar 4.2. Ilustrasi Tugas Pencacah dan Kortim untuk Pencacahan Lengkap Rumah Tangga pada Blok Sensus Door to Door

4) Lakukan wawancara dengan Daftar ST2013-PES.L terhadap rumah tangga

pertanian dan rumah tangga jasa pertanian sesuai dengan tata cara

pencacahan yang ditentukan. Sebaiknya wawancara dilakukan langsung

kepada ART yang mengelola usaha pertanian atau usaha jasa pertanian.

Apabila tidak ada dirumah, wawancara dapat diwakili oleh kepala rumah

No. Urut Ruta Per-tanian

Kortim Kortim Kortim

(46)

tangga (KRT) atau anggota rumah tangga (ART) dewasa yang mengetahui

usaha pertanian atau usaha jasa pertanian di rumah tangga tersebut.

5) Jangan menunda pencacahan dalam satu rumah tangga, usahakan selesai

untuk seluruh anggota rumah tangga dalam satu kali pencacahan.

6) Selesai mencacah satu rumah tangga, periksa kembali apakah semua

pertanyaan sudah terisi dengan benar dan lengkap. Kemudian, serahkan

hasilnya ke kortim untuk dilakukan pemeriksaan.

7) Bila pada saat pencacahan lengkap ada rumah tangga yang sedang

bepergian, maka pencacahan dapat dilanjutkan ke rumah tangga

berikutnya. Catat nama KRT setiap rumah tangga yang sementara

dilewatkan dan pastikan akan dikunjungi kembali.

8) Lakukan butir 2 sampai dengan butir 7 hingga pencacahan lengkap untuk

satu blok sensus selesai, dan tim melanjutkan pendataan pada blok sensus

(47)

Bagan 4.1. Alur Pencacahan pada Blok Sensus Door to Door

Tidak

Kortim memeriksa, apakah isian sudah lengkap, konsisten, wajar,

dan jelas? Ya

Menelusuri wilyah blok sensus di lapangan (oleh

Tim) Tim menerima

daftar wilayah tugas PES ST2013-RP1 & RP2

Pemutakhiranrumah tangga dengan Daftar PES ST2013-P untuk 1 blok sensus, danmenggambarlokasi rumah

tangga pada peta blok sensus sertamemberi nomor urutuntuk rumah tangga pertanian termasuk rumah

tangga jasa pertanian (oleh Pencacah)

Rapat persiapan tim

Kortim melakukan pemantauan kinerja pencacah dalam menyelesaikanPemutakhiranrumah tangga dengan PES

ST2013-P . Menyusun kembali strategi penyelesaian ST2013-PES ST2013-ST2013-P

Kortimmenugaskan pencacahuntuk mencacah rumah tangga pertanian berdasarkan Daftar PES ST2013-P

Pencacahan lengkap dengan Daftar PES ST2013-L (oleh Pencacah)

PCL memeriksa, apakah isian sudah lengkap, konsisten,

wajar, dan jelas?

Ya - Mengenali arah Utara

- Mengenali batas-batas BS

- Memperbaiki batas-batas yang tidak sesuai - Memeriksa ketepatan posisilandmark

- Menambahkanlandmark,batas BS bila belum ada

Jika ada yang tidak sesuai

(48)

Bagan 4.2. Alur Pencacahan Lengkap pada Blok Sensus Door To Door

Ya Tidak

Ya Memeriksa:

- Kelengkapan; - Konsistensi; - Kewajaran isian; - Kejelasan tulisan/marking

Memeriksa: - Kelengkapan; - Konsistensi; - Kewajaran isian; - Coding (Pengkodean).

Pencacah

Menerima satu nama KRT usaha pertanian dari Kortim

Mengisi Daftar PES ST2013-L dengan mewawancarai KRT pertanian/ART yang

mengetahui

Sudah lengkap dan wajar?

Kortim

Sudahokmenurut Kortim?

Tidak

(49)

4.2. Metode pencacahan “Snowball

Pelaksanaan pencacahan pada blok sensus snowball dilakukan secara

(50)

kepala rumah tangga, atau anggota rumah tangga yang benar-benar

mengetahui tentang karakteristik kegiatan pertanian yang ada di rumah

tangganya sesuai pertanyaan pada kuesioner. Pencacahan dilakukan dengan

metode 1 kunjungan ke rumah tangga, yaitu untuk pemutakhiran rumah tangga

dan identifikasi rumah tangga pertanian dengan Daftar ST2013-PES.P,

kemudian langsung melakukan pencacahan lengkap dengan Daftar

ST2013-PES.L apabila rumah tangga tersebut teridentifikasi sebagai rumah tangga

pertanian termasuk rumah tangga jasa pertanian.

Apabila rumah tangga tidak dapat ditemui atau diwawancarai pada

kunjungan pertama, maka tim harus melakukan kunjungan ulang di lain waktu

tetapi masih dalam periode pencacahan. Pada akhir periode pencacahan, tim

harus sudah dapat menyelesaikan pemutakhiran dan pencacahan lengkap

rumah tangga pada wilayah (blok sensus) yang menjadi tanggung jawabnya.

Tahap kegiatan pencacahan secara rinci dijelaskan sebagai berikut.

1. Pertemuan tim blok sensus

Pertemuan tim yang terdiri dari kortim dan pencacah harus dilakukan

setidaknya 4 (empat) kali selama periode pencacahan, yaitu pertemuan

persiapan sebelum memulai pencacahan, pertemuan evaluasi pemutakhiran

rumah tangga dan identifikasi rumah tangga pertanian serta pencacahan

lengkap rumah tangga pertanian untuk BS yang sudah diselesaikan, pertemuan

evaluasi permasalahan pencacahan lengkap rumah tangga usaha pertanian,

dan pertemuan pemeriksaan akhir.

Pertemuan pertama tim yaitu pertemuan persiapan sebelum memulai

pencacahan, dilakukan sebelum pencacahan lapangan dengan pokok bahasan

seperti berikut:

1) Strategi lapangan secara umum, termasuk penelusuran wilayah kerja

secara bersama-sama.

2) Pengecekan kelengkapan dokumen dan perlengkapan petugas.

3) Penyusunan jadwal kerja tim dan jadwal pertemuan di lapangan.

4) Strategi menyelesaikan tugas sesuai jadwal.

(51)

tangga, identifikasi rumah tangga usaha pertanian, dan pencacahan lengkap

rumah tangga usaha pertanian, dapat dilakukan setelah beberapa blok sensus

selesai dilakukan oleh tim. Pada pertemuan kali ini tim membahas beberapa hal

antara lain:

1) Penyelesaian permasalahan yang ditemui di lapangan berkaitan dengan

pemutakhiran rumah tangga dan identifikasi rumah tangga usaha pertanian,

serta pencacahan lengkap rumah tangga usaha pertanian, termasuk

konsep definisi maupun strategi penyelesaian untuk kasus rumah tangga

yang belum dapat ditemui.

2) Pemeriksaan Daftar ST2013-PES.L yang telah diisi dan kesesuaiannya

dengan Daftar ST2013-PES.P untuk setiap rumah tangga pertanian.

3) Bila dalam periode pencacahan ternyata jadwal kerja tim tidak dapat

dipenuhi, tim harus mengatur ulang jadwal agar pelaksanaan pencacahan

secara tim dapat tetap berjalan sesuaistandard operating procedure(SOP).

4) Memeriksa kesesuaian antara isian alamat dan nomor rumah tangga

pertanian pada Daftar ST2013-PES.P dengan letak simbol yang

menyatakan lokasi rumah tangga pertanian peta blok sensus.

Pertemuan ketiga yaitu pertemuan evaluasi pemutakhiran rumah tangga,

identifikasi rumah tangga usaha pertanian, dan pencacahan lengkap rumah

tangga usaha pertanian dapat dilakukan setelah sebagian besar blok sensus

selesai dilakukan oleh tim. Pokok bahasan sama seperti pada pertemuan II.

Pertemuan keempat yaitu pemeriksaan akhir, dilakukan setelah seluruh

blok sensus yang menjadi tanggung jawab tim selesai dilakukan pemutakhiran

dan pencacahan lengkap rumah tangga usaha pertanian. Pada pertemuan ini

dibahas hal-hal sebagai berikut:

1) Pemeriksaan kelengkapan isian dan konsistensi antar isian pada Daftar

ST2013-PES.L.

2) Pemeriksaan akhir konsistensi antara Daftar ST2013-PES.P, Daftar

ST2013-PES.L, dan peta blok sensus.

3) Pemeriksaan kelengkapan dokumen hasil lapangan.

(52)

Seperti pada blok sensus door to door, lokasi tugas setiap tim dapat

dilihat pada Daftar PES ST2013-RP1. Pemutakhiran dan pencacahan lengkap

rumah tangga pada blok sensus snowball dilakukan secara timdengan 1 kali

kunjungan, sehingga untuk pelaksanaan pemutakhiran rumah tangga tidak ada pembagian tugas secara khusus untuk setiap pencacah. Pembagian tugas

kepada pencacah untuk pencacahan lengkap rumah tangga dilakukan setelah

tim memperoleh beberapa nama rumah tangga pertanian bedasarkan informasi

dari nara sumber. Kortim harus membagi tugas sedemikian rupa agar tugas

antar pencacah yang harus melakukan pencacahan lengkap berimbang satu

sama lain.

3. Penelusuran wilayah kerja

Peta wilayah yang digunakan untuk penelusuran wilayah kerja adalah

sebagai berikut:

1) Peta desa/kelurahan

Digunakan oleh Tim untuk identifikasi posisi blok sensus di dalam desa dan

pembagian tugas untuk setiap tim.

2) Peta blok sensus tanpa simbol bangunan fisik

- digunakan oleh kortim untuk identifikasi arah utara, batas luar blok

sensus, jalan, dan landmark penting lainnya (rumah ibadah, sekolah,

kantor, dsb.),

- digunakan oleh pencacah, dan identifikasi posisi rumah tangga

pertanian.

Penelusuran wilayah kerja dilakukan oleh tim sebelum melakukan

pemutakhiran dan pencacahan lengkap rumah tangga, dengan tahapan sebagai

berikut:

1) Mengunjungi ketua/pengurus SLS untuk mendapatkan izin bertugas di

wilayah tersebut dengan membawa surat tugas dari BPS Kabupaten/Kota

sekaligus meminta informasi siapa saja warganya yang melakukan

kegiatan pertanian. Untuk blok sensus snowball tanyakan posisi rumah

tangga pertanian termasuk rumah tangga jasa pertanian baik yang tercetak

(53)

sumber, beri simbol () dan nama pada peta blok sensus untuk seluruh

rumah tangga pertanian. Gunakanlandmarksebagai referensi posisi;

2) Menelusuri wilayah kerja dengan membawa peta blok sensus;

3) Mengenali arah utara, batas luar blok sensus, jalan, dan landmark

(bangunan yang mudah dikenali sebagai batas seperti rumah ibadah,

sekolah, kantor, dsb.). Periksa ketepatan posisi landmark dan tambahkan

landmark pada batas luar SLS dan batas luar blok sensus bila belum ada.

Perhatikan dengan seksama batas terluar blok sensus, karena hal ini

berkaitan dengan cakupan rumah tangga dalam blok sensus tersebut.

Apabila terdapat ketidaksesuaian antara batas terluar peta blok sensus

dengan rumah tangga yang tercakup dalam Daftar ST2013-PES.P, tim

harus memastikan batas terluar blok sensus tersebut;

4) Jika ditemui ketidaksesuaian arah utara, batas luar blok sensus, jalan, dan

landmark penting lainnya (rumah ibadah, sekolah, kantor, dsb.), tim

memperbaiki dan/atau melengkapi arah utara, batas luar blok sensus, jalan,

dan landmark penting lainnya (rumah ibadah, sekolah, kantor, dsb.) dengan

menggunakan warna yang berbeda, sesuai keadaan di lapangan;

5) Pencacah merencanakan kegiatan pemutakhiran dengan cermat agar

rumah tangga pertanian dalam blok sensus baik dari hasil SP2010 maupun

dari nara sumber tersebut tidak terlewat cacah atau tercacah lebih dari satu

kali.

6) Menentukan di mana tim akan mengadakan pertemuan pertama, kedua

dan pertemuan selanjutnya yang dibutuhkan.

7) Menjelaskan kepada masyarakat bahwa kegiatan PES akan dimulai.

Melakukan identifikasi karakter masyarakat dan menyusun rencana untuk

menyesuaikan diri (waktu berkunjung, dll).

4. Pemutakhiran rumah tangga

Pemutakhiran dan pencacahan lengkap rumah tangga usaha pertanian

dengan cara snowball dilakukan terhadap rumah tangga pertanian termasuk

(54)

Karena metode pencacahan pada blok sensussnowball adalah 1 kunjungan ke

rumah tangga, maka pemutakhiran dan pencacahan lengkap rumah tangga

pertanian dengan metode ini dilakukan sekaligus, dengan prosedur sebagai

berikut:

1) Tim melakukan kunjungan ke rumah tangga usaha pertanian berdasarkan

informasi yang tercetak pada Daftar ST2013-PES.P dan dari nara sumber

(ketua SLS atau lainnya). Pencacah pertama melakukan pemutakhiran

rumah tangga dengan wawancara berdasarkan Daftar ST2013-PES.P Blok

V. Selesaikan wawancara sampai seluruh pertanyaan pada Blok V untuk

satu rumah tangga.

2) Setelah selesai melakukan pendataan pada rumah tangga tersebut dengan

Daftar ST2013-P, tanyakan keberadaan rumah tangga pertanian serta

rumah tangga jasa pertanian lainnya yang berada di SLS tersebut atau di

SLS lain dalam blok sensus tersebut.

3) Jika ada informasi dari nara sumber, cek informasi tersebut dengan daftar

nama kepala rumah tangga yang tercetak pada Daftar ST2013-PES.P Blok

V. Jika tidak ada pada Blok V, tuliskan nama kepala rumah tangga tersebut

setelah baris terakhir yang terisi. Beri simbol () dan nama pada peta blok

sensus untuk rumah tangga pertanian.

4) Bila rumah tangga pada butir 1) teridentifikasi sebagai rumah tangga

pertanian termasuk rumah tangga jasa pertanian, kortim menugaskan

pencacah pertama untuk melakukan wawancara dengan Daftar

ST2013-PES.L.

5) Gambarkan lingkaran isi ( ) pada peta blok sensus sebagai simbol lokasi

rumah tangga pertanian atau rumah tangga jasa pertanian. Kemudian beri

nomor urut di sisi lingkaran sesuai dengan nomor urut rumah tangga

pertanian pada Daftar ST2013-PES.P Blok V Kolom (20). Sebelum

menggambarkan lingkaran, hapus tanda cek () dan nama. Bila dalam satu

bangunan sensus ada 3 rumah tangga usaha pertanian dan atau rumah

tangga jasa pertanian dengan nomor urut rumah tangga pertanian 10, 11,

dan 12, maka cukup digambar dengan satu lingkaran ( ) dan beri nomor

(55)

pertanian berdasarkan informasi dari nara sumber bukan merupakan rumah

tangga pertanian maupun rumah tangga jasa pertanian, maka pencacah

harus menghapus tanda cek dan nama yang telah ditulis di peta blok

sensus.

6) Selanjutnya kortim bersama dua pencacah lainnya menuju ke lokasi rumah

tangga pertanian atau rumah tangga jasa pertanian lainnya berdasarkan

informasi dari nara sumber pada butir 2).

7) Lakukan proses pada butir (1) sampai dengan butir (6) dengan pembagian

tugas pemutakhiran dan pencacahan lengkap rumah tangga secara bergilir

untuk setiap pencacah.

8) Kortim juga harus mendampingi pencacah secara bergiliran agar dapat

melihat langsung bagaimana pencacah melakukan tugasnya,

mengevaluasi, dan mengarahkan untuk perbaikan agar tidak mengulangi

kesalahannya tersebut pada pencacahan selanjutnya. Pada saat itu kortim

juga harus memeriksa Daftar ST2013-PES.L yang telah diisi pencacah.

9) Lakukan proses tersebut hingga selesai pendataan dalam satu blok sensus

yang menjadi wilayah kerjanya.

Ilustrasi metodesnowballdapat dilihat seperti pada Gambar 4.3.

(56)

Keterangan Gambar 4.3:

: Menggambarkan rumah tangga pertanian termasuk rumah tangga

jasa pertanian.

: Menggambarkan rumah tangga bukan pertanian termasuk rumah

tangga bukan pelaku usaha jasa pertanian.

 : Nara sumber pertama (prioritas utama adalah ketua/pengurus SLS

setempat, Ketua Kelompok Tani (Kapoktan), Petugas Penyuluh

Lapangan (PPL), Kepala Cabang Dinas (KCD), Tokoh Masyarakat

(Tomas), dan Tokoh Agama (Toga).

 : Nara sumber lainnya.

 : Yang diinformasikan.

PCL tidak diperkenankan menggunakan lembar lain dalam

(57)

Bagan 4.3. Alur Pencacahan pada Blok Sensus Snowball

Menelusuri blok sensus di lapangan

(oleh Tim) Tim menerima

daftar wilayah tugas PES ST2013-RP1 & PES

ST2013-RP2

Memberi tanda cek () untuk rumah tangga pertanian pada peta blok sensus berdasarkan informasi

narasumber.

Pemutakhiranrumah tangga pertanian dengan Daftar PES ST2013-P, danpencacahandengan PES ST2013-L untuk rumah tangga pertanian termasuk rumah tangga

jasa pertanian (oleh Tim)

Kortim melakukan pengawasan dan membagi tugas pemutakhiran dan pencacahan.

Rapat persiapan tim

Ya

Ya, lanjutkan pemutakhiran dan pencacahan ke rumah tangga

Mengunjungi narasumber - Mengenali arah Utara

- Mengenali batas-batas BS

- Memerbaiki batas-batas yang tidak sesuai - Memeriksa ketepatan posisilandmark

- Menambahkanlandmark,batas BS bila belum ada

PCL memeriksa, apakah isian sudah lengkap, konsisten, wajar,

dan jelas?

Kortim memeriksa, apakah isian sudah lengkap, konsisten,

wajar, dan jelas?

Tidak

(58)

Bagan 4.4. Alur Pencacahan Lengkap pada Blok Sensus Snowball

1 Ya

Ya Tidak

Memeriksa: - Kelengkapan; - Konsistensi; - Kewajaran isian; - Kejelasan tulisan/marking

Memeriksa: - Kelengkapan; - Konsistensi; - Kewajaran isian; - Coding (Pengkodean).

Pencacah

Berdasarkan hasil identifikasi dengan Daftar PES ST2013-P

Mengisi Daftar PES ST2013-L dengan mewawancarai KRT pertanian/ART yang mengetahui

Sudah lengkap dan wajar?

Kortim

Sudahokmenurut Kortim?

Tidak

(59)

4.3. Evaluasi dan Pemeriksaan

Pelaksanaan Rancangan pencacahan dengan tim ditujukan untuk

mendapatkan data clean di lapangan. Setelah rumah tangga selesai dicacah

oleh PCL, Daftar ST2013-PES.L langsung diperiksa oleh kortim. Hal penting

(60)

1) Harus ada konsistensi antara Daftar ST2013-PES.P, Daftar ST2013-PES.L,

dan peta WB. Nomor urut terbesar pada Daftar ST2013-PES.P Blok V

Kolom (20) harus sama dengan jumlah dokumen Daftar ST2013-PES.L

dalam satu blok sensus serta harus sama dengan nomor terbesar pada

peta WB.

2) Rincian luas lahan pertanian harus terisi untuk rumah tangga usaha

pertanian yang menggunakan lahan.

3) Untuk rumah tangga pertanian yang memiliki usaha pertanian maka kode

Gambar

Gambar 4.1. Ilustrasi Tugas Pencacah dan Kortim untuk Pemutakhiran RumahTangga pada Blok Sensus Door to Door
Gambar 4.2. Ilustrasi Tugas Pencacah dan Kortim untuk Pencacahan Lengkap
Gambar 4.3. Identifikasi Responden dengan Metode Snowball
tabel dari metode Uttam Chand adalah sebagai berikut :
+3

Referensi

Dokumen terkait

lingkaran kosong ( )) berdasarkan isian Daftar ST2013-PBS Blok IV Kolom (8) nomor urut rumah tangga hasil pemutakhiran1. Jika rumah tangga tersebut rumah tangga yang

(2) untuk tanaman hortikultura semusim: apabila jumlah pohon/rumpun/luas tanam yang diusahakan/dikelola oleh rumah tangga pertanian tersebut kurang dari atau sama

Jika kode 2 dilingkari, maka harus ada isian pada tempat dan kotak yang disediakan dan Rincian 21.b harus kosong.. Jika kode 2 dilingkari maka umur (Blok IV Kolom (6)) dikurangi

Untuk kondisi di mana karakteristik industri kecil bersifat seragam (homogen), yaitu homogenitas pada populasi usaha industri kecil dengan KBLI tertentu, maka

JENIS KOMODITAS, LUAS TANAM, DAN LUAS PANEN YANG DIUSAHAKAN SERTA HASILNYA SELAMA SETAHUN YANG LALU.

1) Kunjungi alamat tempat tinggal responden sesuai urutan pada e-form PES DPF, apabila tidak memungkinkan, kunjungan dapat dilakukan pada lokasi yang

1) Pencacahan Podes pada tahun 2008, bertujuan mendapatkan informasi kelengkapan wilayah administrasi sampai tingkat desa/kelurahan. 2) Pemetaan wilayah dan pembentukan Blok

Apabila dalam 1 rumah tangga lebih dari 1 orang pekebun komoditas terpilih (rincian 402 ≥ 2), isikan untuk pekebun dengan nilai produksi paling besar selama setahun