• Tidak ada hasil yang ditemukan

2015 3400 ped Pedoman Teknis BPS Provinsi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "2015 3400 ped Pedoman Teknis BPS Provinsi"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

Pedoman Teknis

BPS Provinsi/Kabupaten/Innas

Survei Penyusunan Diagram Timbang

Nilai Tukar Petani 18 Kabupaten

2015

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Buku Pedoman Teknis BPS Provinsi/BPS Kabupaten/Instruktur Nasional Survei Penyusunan Diagram Timbang Nilai Tukar Petani 18 Kabupaten (SPDT NTP) 2015 adalah buku pedoman teknis yang ditujukan bagi Kepala BPS Provinsi, Kepala Bidang Statistik Distribusi, Kasi Statistik Keuangan dan Harga Produsen (Instruktur Nasional), Kepala BPS Kabupaten, dan Kasi Statistik Distribusi. Buku pedoman ini memuat petunjuk dan acuan tentang pelaksanaan lapangan SPDT NTP 18 Kabupaten 2015.

Kegiatan SPDT NTP 18 Kabupaten yang dilaksanakan pada 2015, terdiri dari persiapan, pelaksanaan lapangan, entri data, proses pengolahan, dan tabulasi, sedangkan penyusunan diagram timbang serta penghitungan NTP dilakukan pada 2016.

Mengingat kualitas data sangat ditentukan oleh keberhasilan pengumpulan data di lapangan, maka diperlukan petugas yang mempunyai kualifikasi yang sangat baik. Oleh sebab itu diperlukan kejelian dan kesungguhan dalam rekrutmen petugas.

Kepada seluruh Instruktur Nasional SPDT NTP 18 Kabupaten diharapkan dapat menyampaikan materi pelatihan dengan sungguh-sungguh dan cermat kepada petugas agar pelaksanaan lapangan SPDT NTP 18 Kabupaten 2015 dapat berjalan lancar, sehingga data yang dihasilkan berkualitas.

Terima kasih dan selamat bekerja.

Jakarta, Maret 2015

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa

(4)
(5)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1. Buku Pedoman dan Jenis Dokumen...

1 1 2 2 2

BAB II ORGANISASI SURVEI... 7 2.1.

2.2. 2.3. 2.4. 2.5.

Penanggung Jawab Pelaksanaan Survei... Tugas Pemeriksa (PMS)... Tugas Pencacah (PCS) ... Hubungan antara PCS dan PMS ... Alur Dokumen...

BAB III METODOLOGI... 11 3.1. Kabupaten 2015 (SPDT15-DSRTU) ... Pembentukan Sampel Pengganti ... Daftar Sampel Rumah Tangga Pengganti SPDT NTP 18 Kabupaten 2015 (SPDT15-DSRTU) ... Prosedur Penggantian Sampel... Cakupan Rumah Tangga ... Tata Cara Berwawancara ...

(6)

BAB IV INSTRUKTUR NASIONAL ... 25 4.1.

4.2. 4.3. 4.4. 4.5. 4.6.

Persyaratan Instruktur Nasional ... Tugas Instruktur Nasional ... Persiapan Mengajar... Materi yang Diajarkan ... Cara Mengajar yang Baik ... Pembuatan Laporan...

25 25 25 26 26 27

(7)

I.

PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang

Sektor pertanian merupakan sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja di Indonesia, dimana sekitar 34 persen (Sakernas Agustus 2014) distribusi tenaga kerja diserap oleh sektor tersebut. Hal ini mencerminkan bahwa sektor pertanian sesungguhnya masih menjadi tumpuan bagi penduduk Indonesia dan sekaligus sebagai penyumbang terhadap pertumbuhan ekonomi. Sehubungan dengan itu, maka di perlukan suatu indikator yang secara akurat dapat mengukur kemampuan daya beli petani sebagai salah satu pelaku utama di sektor pertanian. Ukuran ini di sajikan sebagai bentuk perhatian dan kepedulian pemerintah yang berguna sebagai dasar pengambilan kebijakan.

Salah satu indikator proxy untuk mengukur kemampuan daya beli petani di daerah perdesaan adalah Nilai Tukar Petani (NTP). NTP merupakan perbandingan indeks harga komoditas pertanian yang diproduksi oleh petani terhadap indeks harga barang/jasa yang dibayar petani untuk keperluan konsumsi rumah tangga dan biaya produksi. Salah satu bahan dasar dalam penghitungan NTP adalah diagram timbang dan paket komoditas dimana diagram timbang dan paket komoditas didapat dari hasil survei penyusunan diagram timbang.

Pada tahun 2014 Badan Pusat Statistik (BPS) melakukan Survei Penyusunan Diagram Timbang (SPDT) NTP pada tingkat kabupaten. Survei tersebut mencakup 16 kabupaten terpilih di 16 provinsi. Pada tahun 2015, cakupan SPDT NTP di tingkat kabupaten semakin diperluas dengan penambahan sebanyak 18 kabupaten terpilih yang tersebar di 17 provinsi lainnya.

1.2.

Landasan Hukum

Pelaksanaan Survei Penyusunan Diagram Timbang NTP 18 Kabupaten 2015 dilandasi oleh:

a. Undang-undang No. 16 Tahun 1997 tentang Statistik.

b. Peraturan Pemerintah RI No. 51 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Statistik. c. Keputusan Presiden No. 3 Tahun 2002 Jo Keputusan Presiden No. 103 Tahun

(8)

1.3.

Tujuan

Tujuan dari survei ini adalah:

a. Memperoleh nilai produksi dan jenis komoditas pertanian yang banyak dihasilkan petani dan persentase marketed surplusnya.

b. Memperoleh nilai konsumsi dan biaya produksi serta komoditas yang banyak di gunakan oleh rumah tangga pertanian, baik untuk keperluan rumah tangga maupun digunakan dalam proses produksi pertanian.

c. Menyusun struktur input untuk setiap komoditas pertanian yang banyak dihasilkan petani.

d. Sebagai bahan untuk menyusun paket komoditas diagram timbang Nilai Tukar Petani (NTP).

e. Sebagai dasar untuk menghitung NTP tingkat kabupaten terpilih.

1.4.

Ruang Lingkup

Kegiatan survei dilakukan di 18 kabupaten yang tersebar di 17 provinsi di Indonesia (Daftar nama kabupaten terpilih terlampir pada Blok III Metodologi). Responden adalah rumah tangga pertanian terpilih di 5 (lima) subsektor yang meliputi: rumah tangga pertanian Tanaman Pangan, Tanaman Hortikultura, Tanaman Perkebunan Rakyat, Peternakan, dan Perikanan (Tangkap dan Budidaya). Materi pencacahan meliputi pendapatan petani dari penjualan hasil produksi, pengeluaran rumah tangga petani untuk keperluan produksi, dan konsumsi rumah tangga.

1.5.

Buku Pedoman dan Jenis Dokumen

a. Buku 1, digunakan sebagai pedoman teknis BPS Provinsi/ Kabupaten/Innas.

b. Buku 2, digunakan sebagai pedoman pencacahan konsumsi rumah tangga.

c. Buku 3, digunakan sebagai pedoman pencacahan produksi.

d. Buku 4, digunakan sebagai pedoman pengawasan/pemeriksaan.

e. Buku 5, digunakan sebagai pedoman pengolahan.

(9)

g. Daftar SPDT15-TP, daftar ini digunakan untuk mengumpulkan data produksi,

serta biaya-biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi pada Subsektor Tanaman Pangan.

h. Daftar SPDT15-TH, daftar ini digunakan untuk mengumpulkan data produksi,

serta biaya-biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi pada Subsektor Tanaman Hortikultura.

i. Daftar SPDT15-TPR, daftar ini digunakan untuk mengumpulkan data

produksi, serta biaya-biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi pada Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat.

j. Daftar SPDT15-TRK, daftar ini digunakan untuk mengumpulkan data

produksi, serta biaya-biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi pada Subsektor Peternakan.

k. Daftar SPDT15-IKT, daftar ini digunakan untuk mengumpulkan data

produksi, serta biaya-biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi pada Subsektor Perikanan Tangkap.

l. Daftar SPDT15-IKB, daftar ini digunakan untuk mengumpulkan data

produksi, serta biaya-biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi pada Subsektor Perikanan Budidaya.

m. Daftar SPDT15-K, daftar ini digunakan untuk mengumpulkan keterangan rumah tangga dan pengeluaran konsumsi rumah tangga yang berasal dari pembelian, tidak termasuk pemberian dari pihak lain maupun produksi sendiri.

n. Daftar SPDT15-LKK, daftar ini digunakan untuk membantu atau sebagai

lembar kerja pengumpulan data pengeluaran konsumsi rumah tangga selama seminggu yang lalu.

o. Daftar SPDT15-LKP, daftar ini digunakan sebagai lembar kerja untuk

(10)

p. SPDT15-DSRTU, daftar ini memuat nama kepala rumah tangga yang menjadi sampel utama dalam SPDT NTP 18 Kabupaten 2015.

q. SPDT15-DSRTP, daftar ini memuat nama kepala rumah tangga yang menjadi sampel pengganti dalam SPDT NTP 18 Kabupaten 2015.

Satu rumah tangga sampel dicacah dengan satu daftar SPDT15-K dan

salah satu daftar SPDT15 yang sesuai dengan kegiatan subsektor yang

(11)

Tabel 1. Jadwal Kegiatan SPDT NTP 18 Kabupaten 2015

Kegiatan Pusat Daerah

A. Persiapan

1. Pembahasan Persiapan Survei Jan–Feb 2015

2. Penggandaan Kuesioner dan Pedoman Pencacahan

Feb 2015 Mg III

3. Pengiriman Dokumen ke Daerah Mar 2015 Mg II

4. Pelatihan Instruktur Nasional Mar 2015 Mg II (12–13 Mar 2015)

5. Pelatihan Petugas Pencacah dan Pengawas

Mar 2015 Mg III–

IV

B. Pelaksanaan Lapangan

1. Pencacahan SPDT NTP Apr 2015

2. Pengawasan/Pemeriksaan Dokumen Apr 2015

3. Entri Data Mei - Jun 2015

4. Pengiriman Data (softcopy) ke BPS Jul 2015 Mg I

C. Pengolahan di Pusat JulOkt 2015

D.

E.

Cross check tabel

Pengolahan Diagram Timbang

Nov–Des 2015

Jan - Mei 2016

F. Tabulasi Diagram Timbang Jun–Jul 2016

(12)
(13)

II. ORGANISASI SURVEI

2.1

Penanggung Jawab Pelaksanaan Survei

Penanggung jawab Pusat : Direktur Statistik Harga

Penanggung jawab Teknis Pusat

: Kepala Subdirektorat Statistik Harga Perdesaan

Penanggung jawab Daerah : Kepala BPS Provinsi dan Kepala BPS Kabupaten terpilih

Penanggung jawab Teknis Daerah

: Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Provinsi dan Kepala Seksi Statistik Distribusi BPS Kabupaten

Pengawas/Pemeriksa (PMS) : Staf BPS Kabupaten yang ditunjuk

Pencacah (PCS) : Koordinator Statistik Kecamatan (KSK)/ Staf BPS Kabupaten dan/atau Mitra yang ditunjuk

Editor : Kepala Seksi IPDS atau Staf BPS

Kabupaten yang ditunjuk

Petugas entri : Kepala Seksi IPDS atau Staf BPS Kabupaten yang ditunjuk

2.2

Tugas Pemeriksa (PMS)

a. Mengikuti pelatihan petugas survei.

b. Mengatur pendistribusian dokumen dan perlengkapan pencacah (PCS) yang menjadi tanggung jawabnya.

c. Mengawasi jalannya pelaksanaan pencacahan agar sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.

d. Mengatasi masalah teknis yang dihadapi oleh petugas pencacah.

e. Mengumpulkan dan memeriksa kelengkapan semua dokumen serta hasil pencacahan yang dilakukan PCS.

f. Mengisi kode jenis komoditas.

(14)

2.3

Tugas Pencacah (PCS)

a. Mengikuti pelatihan petugas survei.

b. Melakukan pencacahan dengan menggunakan daftar SPDT NTP 18 Kabupaten 2015 ke rumah tangga sampel.

c. Mencatat seluruh permasalahan dan informasi penting dalam blok catatan. d. Memeriksa kelengkapan isian hasil pencacahan.

e. Menyerahkan Daftar SPDT NTP 18 Kabupaten 2015 yang telah diisi kepada PMS secara bertahap tanpa menunggu selesainya seluruh beban tugas yang menjadi tanggung jawabnya.

f. Memperbaiki isian daftar pertanyaan yang dinyatakan salah oleh PMS. g. Mematuhi jadwal waktu yang telah ditetapkan.

2.4

Hubungan antara PCS dan PMS

a. PMS harus membantu, memeriksa dan memberikan bimbingan kepada pencacah/PCS.

b. PCS dan PMS bersama-sama mendiskusikan dan memutuskan kesulitan yang dijumpai selama melaksanakan pencacahan. Apabila tidak dapat memecahkan permasalahan, harus segera melaporkan kepada Kepala Seksi Statistik Distribusi BPS Kabupaten.

2.5

Alur Dokumen

a. PCS menyerahkan dokumen hasil pencacahan kepada PMS

b. PMS meneliti kelengkapan isiannya. Jika belum lengkap atau ada isian yang meragukan, dokumen tersebut dikembalikan ke PCS untuk dilengkapi dan diperbaiki.

c. Seluruh dokumen yang sudah bersih dari kesalahan selanjutnya dientri di BPS Kabupaten.

d. Sebelum proses entri dokumen dilakukan editing coding terlebih dahulu oleh petugas.

(15)

ALUR DOKUMEN DARI BPS RI KE PETUGAS

ALUR DOKUMEN DARI PETUGAS KE BPS RI

(16)
(17)

III. METODOLOGI

3.1.

Cakupan

SPDT NTP 18 Kabupaten 2015 dilaksanakan di 17 provinsi. Secara lengkap cakupan wilayah tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 2. Cakupan wilayah SPDT NTP 18 Kabupaten 2015

No Provinsi Kabupaten

1 Aceh 1103 Aceh Selatan

2 Sumatera Barat 1306 Padang Pariaman

1308 Lima Puluh Kota

3 Riau 1406 Kampar

4 Jambi 1501 Kerinci

5 Sumatera Selatan 1610 Ogan Ilir

6 Bengkulu 1702 Rejang Lebong

7 Kepulauan Bangka Belitung 1901 Bangka

8 Kepulauan Riau 2102 Bintan

9 Kalimantan Tengah 6203 Kapuas

10 Kalimantan Timur 6403 Kutai Kartanegara

11 Kalimantan Utara 6502 Bulungan

12 Sulawesi Utara 7102 Minahasa

13 Sulawesi Tengah 7202 Banggai

14 Sulawesi Tenggara 7405 Konawe Selatan

15 Sulawesi Barat 7602 Polewali Mandar

16 Maluku 8103 Maluku Tengah

17 Papua 9403 Jayapura

SPDT NTP 18 Kabupaten 2015 mencakup semua subsektor dalam sektor pertanian kecuali subsektor kehutanan, sehingga bisa dinyatakan bahwa subsektor yang menjadi cakupan SPDT NTP 18 Kabupaten 2015 adalah:

 Subsektor Tanaman Pangan

 Subsektor Tanaman Hortikultura

 Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat

 Subsektor Peternakan

 Subsektor Perikanan Tangkap

(18)

Terkait dengan tujuan survei tersebut, maka selain mendefinisikan cakupan subsektor maka perlu mendefinisikan komoditas yang akan dicakup dalam survei. Komoditas yang dicakup adalah sebagai berikut:

Subsektor Tanaman Pangan: padi, jagung, kacang kedelai, kacang tanah,

kacang hijau, ubi kayu/ketela pohon, dan ubi jalar/ketela rambat, talas, jagung manis.

Subsektor Tanaman Hortikultura: buah naga, cempedak, duku, durian,

jambu air, jambu biji, jeruk, kedondong, langsat, mangga, manggis, matoa buah, nenas, pepaya, pisang, rambutan, salak, sawo, mentimun suri, semangka, petai, bawang daun, bawang merah, bawang prei, bayam, brokoli, buncis, cabai hijau, cabai merah, cabai rawit, kacang merah, kacang kapri, kacang panjang, kangkung, kembang kol, kentang, kubis, labu siam, lobak, ketimun, oyong/gambas, paria/pare, petsai/sawi putih, sawi hijau, seledri, selada, terong, tomat, wortel, jahe, kemangi, dan kunyit.

Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat: cengkeh, gambir, jambu mete,

kakao, karet, kelapa sawit, kelapa, kemiri, kopi, lada, pala, pinang/jambe, nilam, tebu, dan tembakau.

Subsektor Peternakan: kerbau, kuda, sapi potong, babi, kambing, ayam

kampung, ayam ras pedaging, ayam ras petelur, itik, dan burung puyuh.

Subsektor Perikanan Kelompok Perikanan tangkap:

Khusus penangkapan laut maupun penangkapan perairan umum tidak diperlukan informasi mengenai komoditas. Informasi yang dibutuhkan adalah jenis kapal/perahu yang digunakan. Jenis kapal/perahu yang digunakan antara lain: kapal motor, perahu motor tempel, perahu tanpa motor, dan tanpa perahu.

Subsektor Perikanan Kelompok Perikanan Budidaya: budidaya laut: kerapu dan rumput laut.

budidaya air payau: bandeng, dan udang

budidaya air tawar: baung putih, bawal air tawar, gurame, jelawat, lele, mas,

mujair, nila, dan patin

3.2.

Kerangka Sampel

(19)

i) Kerangka sampel rumah tangga yang digunakan dalam SPDT NTP 18 Kabupaten 2015 adalah daftar rumah tangga usaha pertanian hasil pencacahan lengkap ST2013 pada blok sensus perdesaan.

ii) Rumah tangga eligible SPDT NTP 18 Kabupaten 2015 adalah rumah tangga:

- yang mempunyai 2-10 anggota rumah tangga (jumlah isian pada R107 pada daftar ST2013-L adalah 2-10)

- sumber penghasilan utama rumah tangga adalah dari sektor pertanian (R218=1)

- khusus untuk tanaman pangan, hortikultura, dan tanaman perkebunan, rumah tangga eligible dibatasi dengan kriteria batas minimal usaha (BMU). Kriteria penentuan BMU dilihat dari isian pada R214 pada daftar ST2013-L, dan selanjutnya disesuaikan dengan subsektor masing-masing serta memanfaatkan rincian sebagai berikut:

No Subsektor Komoditas Dasar BMU

1 Tanaman pangan Padi sawah/lading BIII R301 kol (5)

2 Tanaman Palawija Palawija BIII R303 kol (5)

3 Hortikultura Hortikultura tahunan BIV R401 kol (5) Hortikultura semusim BIV R401 kol (4) 4 Perkebunan Perkebunan tahunan BV R501 kol (5)

Perkebunan semusim BV R501 kol (6) 5 Peternakan ayam ras pedaging BVI R 602f kol (3)

Lainnya

-6 Budidaya ikan Budidaya ikan

-7 Penangkapan ikan Penangkapan ikan

-Secara lengkap kriteria BMU untuk masing-masing komoditas terdapat di

lampiran 1

- selain BMU, khusus untuk subsektor palawija, hortikultura, perkebunan, dan peternakan, jumlah komoditas yang diusahakan yang memenuhi BMU juga menjadi pertimbangan dalam penarikan sampel rumah tangga pertanian tersebut.

3.3.

Desain sampel

(20)

 Pengambilan sampel dilakukan dengan menentukan kabupaten terpilih yaitu kabupaten potensi pertanian.

 Tahap selanjutnya memilih rumah tangga usaha tani di kabupaten terpilih dengan sistematic sampling.

Stratifikasi rumah tangga

Stratifikasi rumah tangga dilakukan pada masing-masing subsektor. Rumah tangga pada BS cakupan di bagi menjadi beberapa strata sesuai dengan subsektor masing-masing. Strata tersebut adalah sebagai berikut:

1) Subsektor Tanaman Pangan a. Padi

- strata 1: apabila jumlah luas tanam padi yang diusahakan oleh rumah tangga pertanian tersebut kurang dari atau sama dengan nilai rata-rata luas luas tanam padi yang diusahakan per jenis komoditas padi dalam kabupaten tertentu

- strata 2: apabila jumlah luas tanam padi yang diusahakan oleh rumah tangga pertanian tersebut lebih dari nilai rata-rata luas luas tanam padi yang diusahakan per jenis komoditas padi dalam kabupaten tertentu b. Palawija

- strata 1: apabila jumlah luas tanam komoditas palawija yang diusahakan oleh rumah tangga pertanian tersebut kurang dari atau sama dengan nilai rata-rata luas luas tanam komoditas palawija yang diusahakan per jenis komoditas palawija dalam kabupaten tertentu

- strata 2: apabila jumlah luas tanam komoditas palawija yang diusahakan oleh rumah tangga pertanian tersebut lebih dari nilai rata-rata luas luas tanam komoditas palawija yang diusahakan per jenis komoditas palawija dalam kabupaten tertentu

2) Subsektor Tanaman Hortikultura

- strata 1:

(1) untuk tanaman hortikultura tahunan: apabila jumlah pohon/rumpun/luas tanam yang sudah berproduksi dari tanaman yang diusahakan oleh rumah tangga pertanian tersebut kurang dari atau

(21)

berproduksi dari tanaman yang diusahakan per jenis komoditas dalam kabupaten tertentu

(2) untuk tanaman hortikultura semusim: apabila jumlah pohon/rumpun/luas tanam yang diusahakan/dikelola oleh rumah tangga pertanian tersebut kurang dari atau sama dengan rata-rata jumlah pohon/rumpun/luas tanam yang diusahakan/dikelola per jenis komoditas dalam kabupaten tertentu

- strata 2:

(1) untuk tanaman hortikultura tahunan: apabila jumlah pohon/rumpun/luas tanam yang sudah berproduksi dari tanaman yang diusahakan oleh rumah tangga pertanian tersebut lebih dari rata-rata jumlah pohon/rumpun/luas tanam yang sudah berproduksi dari tanaman yang diusahakan per jenis komoditas dalam kabupaten tertentu

(2) untuk tanaman hortikultura semusim: apabila jumlah pohon/rumpun/luas tanam yang diusahakan/dikelola oleh rumah tangga pertanian tersebut lebih dari rata-rata jumlah pohon/rumpun/luas tanam yang diusahakan/dikelola per jenis komoditas dalam kabupaten tertentu 3) Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat

- strata 1:

(1) untuk tanaman perkebunan tahunan: apabila jumlah pohon/lajar/rumpun yang sudah berproduksi dari tanaman yang diusahakan oleh rumah tangga pertanian tersebut kurang dari atau

sama dengan rata-rata jumlah pohon/lajar/rumpun yang sudah

berproduksi dari tanaman yang diusahakan per jenis komoditas dalam kabupaten tertentu

(2) untuk tanaman hortikultura semusim: apabila jumlah luas

tanaman/luas tanam yang diusahakan/dikelola oleh rumah tangga pertanian tersebut kurang dari atau sama dengan rata-rata jumlah luas tanaman/luas tanam yang diusahakan/dikelola per jenis komoditas dalam kabupaten tertentu

- strata 2:

(22)

diusahakan oleh rumah tangga pertanian tersebut lebih dari rata-rata jumlah pohon/lajar/rumpun yang sudah berproduksi dari tanaman yang diusahakan per jenis komoditas dalam kabupaten tertentu

(2) untuk tanaman hortikultura semusim: apabila jumlah luas

tanaman/luas tanam yang diusahakan/dikelola oleh rumah tangga pertanian tersebut lebih dari rata-rata jumlah luas tanaman/luas tanam yang diusahakan/dikelola per jenis komoditas dalam kabupaten tertentu 4) Subsektor Peternakan

- strata 1: apabila jumlah ternak yang dipelihara/dikuasai pada 1 Mei 2013 untuk usaha peternakan (pengembangbiakan/penggemukan/pembibitan/ pemacekan) oleh rumah tangga pertanian tersebut kurang dari atau sama

dengan rata-rata jumlah ternak (ekor) yang diusahakan per jenis komoditas

dalam kabupaten tertentu

- strata 2: apabila jumlah ternak yang dipelihara/dikuasai pada 1 Mei 2013 untuk usaha peternakan (pengembangbiakan/penggemukan/pembibitan/ pemacekan) oleh rumah tangga pertanian tersebut lebih dari rata-rata jumlah ternak (ekor) yang diusahakan per jenis komoditas dalam kabupaten tertentu

5) Subsektor Perikanan a. Perikanan Budidaya

- strata 1: apabila luas baku budidaya pada saat pencacahan (dari seluruh wadah yang digunakan) dari rumah tangga pertanian tersebut kurang

dari atau sama dengan nilai rata-rata luas baku budidaya pada saat

pencacahan (dari seluruh wadah yang digunakan) per jenis budidaya dalam kabupaten tertentu

- strata 2: apabila luas baku budidaya pada saat pencacahan (dari seluruh wadah yang digunakan) dari rumah tangga pertanian tersebut lebih dari nilai rata-rata luas baku budidaya pada saat pencacahan (dari seluruh wadah yang digunakan) per jenis budidaya dalam kabupaten tertentu b. Perikanan Tangkap

Sebelum dilakukan stratifikasi pada rumah tangga perikanan tangkap, maka

perlu dilakukan pengelompokan rumah tangga berdasarkan usaha perikanan

(23)

termasuk dalam usaha perikanan ditentukan berdasarkan kegiatan utama di

subsektor perikanan tersebut, yaitu apakah penangkapan ikan di laut ataukah

di perairan umum (Rincian 705 Daftar ST2013-L). Tahapan berikutnya

adalah menentukan jenis kapal/perahu utama yang digunakan oleh rumah

tangga perikanan tersebut. Penentuan jenis kapal/perahu didasarkan pada

R704a kolom (5) atau R704b kolom (5) Daftar ST2013-L. Apabila rumah

tangga tersebut menggunakan lebih dari satu jenis kapal/perahu maka pilih

kode terkecil (R704a kolom (5) atau R704b kolom (5) Daftar ST2013-L).

Setelah dilakukan penentuan jenis perahu/kapal, maka tahapan berikutnya

adalah melakukan stratifikasi rumah tangga perikanan tangkap berdasarkan

jenis kapal/perahu yang digunakan tersebut.Strata tersebut antara lain:

- Strata 1: Penangkapan ikan di laut dengan kapal motor

- Strata 2: Penangkapan ikan di laut dengan perahu motor tempel

- Strata 3: Penangkapan ikan di laut dengan perahu tanpa motor

- Strata 4: Penangkapan ikan di perairan umum dengan kapal motor

- Strata 5: Penangkapan ikan di perairan umum dengan perahu motor tempel

- Strata 6: Penangkapan ikan di perairan umum dengan perahu tanpa motor

- Strata 7: Penangkapan ikan di perairan umum tanpa perahu

Selain stratifikasi di atas, khusus subsektor tanaman pangan kelompok palawija, subsektor tanaman hortikultura, subsektor tanaman perkebunan rakyat, dan subsektor peternakan dilakukan stratifikasi yang kedua berdasarkan jumlah komoditas yang diusahakan oleh rumah tangga menurut subsektor. Stratifikasi tersebut adalah sebagai berikut:

1) Subsektor tanaman pangan kelompok palawija

Strata 1: jika jumlah komoditas yang diusahakan sebanyak 1-2 komoditas Strata 2: jika jumlah komoditas yang diusahakan sebanyak 3-4 komoditas Strata 3: jika jumlah komoditas yang diusahakan sebanyak > 4 komoditas 2) Subsektor tanaman hortikultura

(24)

3) Subsektor tanaman perkebunan rakyat

Strata 1: jika jumlah komoditas yang diusahakan sebanyak 1-3 komoditas Strata 2: jika jumlah komoditas yang diusahakan sebanyak 4-7 komoditas Strata 3: jika jumlah komoditas yang diusahakan sebanyak > 7 komoditas 4) Subsektor peternakan

Strata 1: jika jumlah komoditas yang diusahakan sebanyak 1-2 komoditas Strata 2: jika jumlah komoditas yang diusahakan sebanyak 3-4 komoditas Strata 3: jika jumlah komoditas yang diusahakan sebanyak > 4 komoditas

Tahapan pengambilan sampel SPDT NTP 18 Kabupaten 2015

3.4.

Alokasi sampel

Jumlah sampel SPDT NTP 18 Kabupaten 2015 dirancang untuk estimasi tingkat kabupaten. Alokasi sampel untuk tiap kabupaten sekitar 600 rumah tangga usaha tani. Total sampel dialokasikan secara compromise allocation untuk masing-masing komoditas. Formula alokasi yang digunakan adalah sebagai berikut:

= +(1 )

dengan

k = compromise allocation = equal allocation

= proportional allocation

(25)

3.5.

Daftar Sampel Rumah Tangga Utama SPDT NTP 18 Kabupaten

2015 (SPDT15-DSRTU)

SPDT15-DSRTU dibuat dalam satu kecamatan. Rincian yang terdapat dalam SPDT15-DSRTU adalah sebagai berikut:

i) Rincian Provinsi : yang tercantum dalam rincian ini adalah kode dan nama provinsi

ii) Rincian Kabupaten : yang tercantum dalam rincian ini adalah kode dan nama kabupaten

iii) Rincian Kecamatan : yang tercantum dalam rincian ini adalah kode dan nama kecamatan

iv) Kolom (1) : No, yang tercantum pada kolom ini adalah nomor urut v) Kolom (2) : Kode dan Nama Desa/Kelurahan

vi) Kolom (3) : Nomor Blok Sensus

vii) Kolom (4) : NURT, adalah nomor urut rumah tangga tani yang diurutkan dalam satu kabupaten

viii) Kolom (5) : Nama Kepala rumah Tangga ix) Kolom (6) : Alamat

x) Kolom (7) : Subsektor sampel SPDT NTP 18 Kabupaten 2015

xi) Kolom (8) : Komoditas sampel terpilih SPDT NTP 18 Kabupaten 2015 xii) Kolom (9): Kode hasil pencacahan, berisi kode hasil pencacahan rumah

tangga yaitu:

1 : rumah tangga ditemukan dan komoditas yang diusahakan sesuai dengan komoditas terpilih sampel dan output yang dihasilkan

merupakan produk standar

2 : rumah tangga ditemukan dan komoditas yang diusahakan sesuai dengan komoditas terpilih sampel tetapi output yang dihasilkan

bukan merupakan produk standar

3 : rumah tangga ditemukan tetapi komoditas yang diusahakan tidak sesuai dengan komoditas terpilih sampel

4 : bukan rumah tangga pertanian

5 : tidak dapat diwawancarai sampai batas waktu pencacahan 6 : Menolak

(26)

8 : rumah tangga ditemukan tetapi tidak memenuhi BMU

9 : rumah tangga ditemukan tetapi jumlah anggota rumah tangga (ART)= 1 atau ART>10

3.6.

Pembentukan Sampel Pengganti

Pembentukan sampel pengganti dilakukan untuk menyediakan daftar rumah tangga usaha pertanian sebagai sampel pengganti dari Daftar SPDT15-DSRTU. Pembentukan sampel pengganti ini dilakukan dengan paket program bersamaan dengan penarikan sampel utama dan diuraikan sebagai berikut:

Pemilihan rumah tangga sampel pengganti dilakukan setelah pemilihan rumah tangga sampel utama dalam satu kabupaten selesai dilakukan. Rumah tangga yang telah terpilih sebagai sampel utama tidak boleh dijadikan sebagai sampel pengganti. Rumah tangga sampel pengganti adalah rumah tangga dengan subsektor dan jenis komoditas yang sama dengan rumah tangga sampel utama. Pemilihan rumah tangga sampel pengganti dilakukan melalui tahap berikut:

1) Pencarian rumah tangga dilakukan pada desa yang sama dengan rumah tangga sampel utama

2) Cari rumah tangga yang berusaha dalam subsektor dan komoditas yang sama dengan sampel utama

3) Jika pada desa/kelurahan yang sama tidak ditemukan rumah tangga dengan subsektor dan komoditas yang sama dengan sampel utama maka pencarian dilakukan dalam kecamatan yang sama.

4) Jika dalam kecamatan yang sama tidak ditemukan rumah tangga dengan subsektor dan komoditas yang sama dengan sampel utama maka pencarian dilakukan pada kecamatan lain (berbeda kecamatan).

3.7.

Daftar

Sampel

Rumah

Tangga

Pengganti SPDT NTP 18

Kabupaten 2015 (SPDT15-DSRTP)

Rincian yang terdapat dalam SPDT15-DSRTP adalah sebagai berikut:

(27)

ii) Rincian Kabupaten : yang tercantum dalam rincian ini adalah kode dan nama kabupaten

iii) Rincian Kecamatan : yang tercantum dalam rincian ini adalah kode dan nama kecamatan

iv) Kolom (1) : No, yang tercantum pada kolom ini adalah nomor urut v) Kolom (2) : Kode dan Nama Desa/Kelurahan

vi) Kolom (3) : Nomor Blok Sensus

vii) Kolom (4) : NURT, adalah nomor urut rumah tangga tani yang diurutkan dalam satu kabupaten

viii) Kolom (5) : Nama Kepala Rumah Tangga ix) Kolom (6) : Alamat

x) Kolom (7) : Subsektor sampel SPDT NTP 18 Kabupaten 2015

xi) Kolom (8) : Komoditas sampel terpilih SPDT NTP 18 Kabupaten 2015 xii) Kolom (9): Kode hasil pencacahan, berisi kode hasil pencacahan rumah

tangga yaitu:

1 : rumah tangga ditemukan dan komoditas yang diusahakan sesuai dengan komoditas terpilih sampel dan output yang dihasilkan

merupakan produk standar

2 : rumah tangga ditemukan dan komoditas yang diusahakan sesuai dengan komoditas terpilih sampel tetapi output yang dihasilkan

bukan merupakan produk standar

3 : rumah tangga ditemukan tetapi komoditas yang diusahakan tidak sesuai dengan komoditas terpilih sampel

4 : bukan rumah tangga pertanian

5 : tidak dapat diwawancarai sampai batas waktu pencacahan 6 : Menolak

7 : tidak ditemukan

8 : rumah tangga ditemukan tetapi tidak memenuhi BMU

(28)

3.8.

Prosedur Penggantian Sampel

Penggantian sampel rumah tangga usaha pertanian dapat dilakukan apabila hasil pencacahan rumah tangga (isian kolom 9 SPDT15-DSRTU) tersebut berkode 2 sampai 9. Jika rumah tangga ditemukan dan komoditas yang diusahakan sesuai dengan komoditas terpilih sampel tetapi output yang dihasilkan bukan merupakan produk standar, rumah tangga ditemukan tetapi komoditas yang diusahakan tidak sesuai dengan komoditas terpilih sampel, rumah tangga tersebut bukan rumah tangga pertanian, rumah tangga tersebut tidak dapat diwawancarai sampai batas waktu pencacahan, menolak, tidak ditemukan, ditemukan tetapi tidak memenuhi BMU, atau ditemukan tetapi jumlah anggota rumah tangga (ART) = 1 atau ART > 10 maka pencacah harus melaporkan kondisi tersebut kepada pemeriksa. Selanjutnya pemeriksa melaporkan ke BPS Kabupaten untuk dicarikan sampel pengganti rumah tangga tersebut. Prosedur penggantian sampel yang dilakukan oleh BPS Kabupaten adalah mencari rumah tangga pada daftar sampel pengganti SPDT15-DSRTP sesuai dengan komoditas rumah tangga sampel utama. BPS Kabupaten menginformasikan rumah tangga sampel pengganti tersebut kepada pemeriksa dan selanjutnya pemeriksa menginformasikannya kepada pencacah.

Jika rumah tangga pengganti tidak berhasil dicacah karena beberapa alasan, maka prosedur penggantian sampel sama dengan prosedur sebelumnya. BPS Kabupaten melakukan pencarian rumah tangga sampel pengganti pada daftar SPDT15-DSRTP.

Contoh: Dari daftar sampel NURT 005 adalah rumah tangga Pak Mahmud sebagai sampel

usaha palawija dengan komoditas jagung dikunjungi oleh pencacah. Namun ternyata Pak Mahmud tidak mengusahakan jagung melainkan kedelai. Maka carilah sampel pengganti dari SPDT15-DSRTP dengan komoditas yang sesuai dengan komoditas sampel utama sebagai sampel pengganti untuk rumah tangga pak Mahmud. Misalkan ditemukan rumah tangga Pak Toni nomor urut 008 pada daftar SPDT15-DSRTP mengusahakan komoditas yang sama dengan Pak Mahmud yaitu jagung. Maka rumah tangga Pak Toni menjadi sampel pengganti dari rumah tangga Pak Mahmud.

3.9.

Cakupan Rumah Tangga

Responden SPDT NTP 18 Kabupaten 2015 adalah rumah tangga tani. Rumah

tangga tani adalah rumah tangga yang salah satu atau lebih anggota rumah tangganya

(29)

Satu rumah tangga tani hanya bisa menjadi responden pada satu subsektor pertanian. Bila suatu rumah tangga tani telah menjadi responden pada suatu subsektor, maka rumah tangga tersebut tidak bisa menjadi responden pada subsektor yang lain.

Rumah tangga dibedakan menjadi dua macam:

1. Rumah tangga biasa 2. Rumah tangga khusus

Dalam kegiatan ini yang dicakup hanya rumah tangga biasa. Rumah tangga biasa adalah seorang atau sekelompok orang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan fisik/sensus dan biasanya tinggal bersama serta makan dari satu dapur. Yang dimaksud

makan dari satu dapur adalah jika pengurusan kebutuhan sehari-hari dikelola

bersama-sama menjadi satu.

Petani adalah orang yang mengusahakan/mengelola usaha pertanian baik pertanian

tanaman pangan, tanaman hortikultura, tanaman perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan yang bertujuan sebagian atau seluruh hasil produksinya untuk dijual. Namun yang dicakup dalam survei ini hanya petani yang mengusahakan usaha pertanian Subsektor Tanaman Pangan, Tanaman Hortikultura, Tanaman Perkebunan Rakyat, Peternakan dan Perikanan. Petani yang dimaksud adalah petani penggarap baik sebagai pemilik lahan pertanian, penyewa maupun bagi hasil. Dengan demikian, orang yang bekerja di sawah/ladang orang lain dengan menerima upah (buruh tani) bukan petani. Begitu juga dengan orang yang mengembalakan ternak, tukang memberi makan ternak milik orang lain dengan menerima upah, bukanlah peternak. Syarat rumah tangga tani yang dapat menjadi responden survei ini bila:

a. Jumlah anggota rumah tangganya lebih dari 1 dan kurang dari 11 (1<jumlah ART<11).

b. Salah satu anggota rumah tangga mengusahakan komoditas utama pertanian terpilih.

c. Persentase rata-rata penghasilan rumah tangga selama setahun yang lalu dari sektor pertanian harus lebih dari 50 persen terhadap total penghasilan rumah tangga.

d. Komoditas jenis usaha sektor pertanian harus memenuhi syarat Batas Minimal Usaha (BMU).

(30)

f. Hasil produksi komoditas jenis usaha subsektor pertanian minimal 11 persen dari produksi normal.

g. Rumah tangga berdomisili di wilayah sampel minimal 1 tahun. h. Usaha sektor pertanian tidak berbadan hukum.

3.10. Tata Cara Berwawancara

a. Pada saat berkunjung hendaknya berpakaian yang wajar dan sopan.

b. Sebelum memasuki rumah untuk mengadakan wawancara, mintalah ijin dahulu dengan mengucapkan salam, mengetuk pintu atau dengan cara lain yang biasa berlaku.

c. Awali wawancara dengan memperkenalkan diri dan menjelaskan maksud kedatangan pencacah. Bila perlu tunjukkan surat tugas dan tanda pengenal petugas.

d. Pada saat melakukan pencacahan, banyak ditemui berbagai macam sikap dan tingkah laku responden, gunakan kecakapan, kesabaran, keramahan selama berwawancara.

e. Jika responden membelokkan percakapan kepada hal-hal yang menyimpang dari pelaksanaan survei, kembalikan pembicaraan secara bijaksana ke arah daftar isian.

f. Jangan memberikan tanggapan yang tidak baik terhadap jawaban yang diberikan dan jangan kehilangan kesabaran. Bersikaplah tenang dalam menghadapi suasana yang tidak diinginkan.

g. Bersabarlah terhadap rasa ingin tahu responden dan jawablah pertanyaan responden dengan tepat dan jelas.

h. Setelah selesai melakukan pencacahan, jangan lupa mengucapkan terima kasih dan memberitahukan tentang kemungkinan kunjungan ulang bila masih ada keterangan yang diperlukan.

(31)

IV. INSTRUKTUR NASIONAL

4.1.

Persyaratan Instruktur Nasional

Calon Instruktur Nasional berasal dari daerah, dan diutamakan adalah:

a. Kepala Seksi Statistik Keuangan dan Harga Produsen BPS Provinsi.

b. Sudah berpengalaman menjadi Instruktur Nasional atau Daerah.

c. Mampu berkomunikasi dan mengajar.

4.2.

Tugas Instruktur Nasional

Calon Instruktur Nasional yang memenuhi syarat akan ditugaskan untuk melatih petugas di pusat pelatihan yang telah ditentukan. Instruktur Nasional mempunyai tugas sebagai berikut:

a. Mengajarkan semua materi yang diterima selama mengikuti pelatihan Instruktur Nasional kepada peserta pelatihan dengan sebaik-baiknya.

b. Koordinator pelaksanaan lapangan SPDT NTP 18 Kabupaten 2015.

c. Membuat laporan pelatihan.

4.3.

Persiapan Mengajar

a. Menanyakan apakah dokumen dan perlengkapan latihan sudah diterima dengan lengkap. Instruktur Nasional hendaknya menyebutkan satu persatu kegunaan dan isi setiap dokumen. Jika ada dokumen/perlengkapan petugas yang belum diterima oleh peserta, minta kepada panitia pelatihan untuk melengkapinya.

b. Membacakan ralat dan penegasan (jika ada) secara jelas dan perlahan agar dapat diikuti oleh semua peserta pelatihan. Instruksikan kepada peserta untuk memindahkan ralat-ralat tersebut pada dokumen yang dipakai dalam pelatihan.

c. Membacakan tata tertib dan jadwal materi.

(32)

4.4.

Materi yang Diajarkan

Materi yang diajarkan kepada petugas pada dasarnya sama dengan materi yang diajarkan pada waktu pelatihan Instruktur Nasional.

Materi yang harus dijelaskan antara lain :

a. Hal-hal yang berhubungan dengan SPDT NTP 18 Kabupaten 2015:

1. Latar Belakang.

2. Maksud dan Tujuan.

3. Ruang lingkup.

4. Metodologi.

5. Jenis dokumen dan jadwal latihan.

6. Organisasi lapangan.

b. Hal-hal yang berhubungan dengan pencacahan SPDT NTP 18 Kabupaten 2015:

1. Tata cara pelaksanaan pencacahan.

2. Konsep/definisi dan tata cara pengisian daftar.

3. Tata cara pemeriksaan dokumen.

4. Jadwal pencacahan.

4.5.

Cara Mengajar yang Baik

a. Sistematika mengajar harus tetap dijaga.

b. Usahakan volume suara dapat didengar oleh semua peserta pelatihan.

c. Berikan kesempatan bertanya untuk setiap peserta.

d. Berikan penjelasan sebaik-baiknya sehingga semua peserta pelatihan ikut memahami masalah yang dibicarakan.

e. Berikan pertanyaan kepada setiap peserta pelatihan tentang berbagai kasus. Sebaiknya pertanyaan yang diajukan ditulis di papan tulis.

f. Gunakan berbagai cara pendekatan agar suasana pelatihan cukup hidup.

g. Usahakan untuk memperhatikan partisipasi setiap peserta.

(33)

i. Dalam menjawab pertanyaan, usahakan tetap berorientasi kepada konsep/definisi dari pedoman yang ada.

j. Apabila ada waktu, berikan tambahan contoh-contoh atau ”role playing” pada peserta pelatihan.

k. Gunakan peralatan yang disediakan secara optimal.

4.6.

Pembuatan Laporan

Setiap selesai melakukan pelatihan petugas di sebuah ”Pusat Pelatihan”, Instruktur

Nasional diwajibkan membuat laporan pelatihan per kelas/gelombang yang menjadi tugasnya. Pada laporan tersebut harus dilampirkan:

a. Daftar petugas dan nilainya. b. Biodata peserta.

(34)
(35)
(36)
(37)

Lampiran 1. Penentuan BMU menurut komoditas

Kode Nama Tanaman Satuan BMU Kode Nama Tanaman Satuan BMU

(1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4)

TANAMAN PANGAN TANAMAN HOLTIKULTURA

PADI TANAMAN BUAH BUAHAN TAHUNAN

1101 Padi Sawah m2 1700 2143 Markisa Lainnya pohon 20 1102 Padi Ladang (Gogo) m2 1700 2144 Matoa Buah pohon

PALAWIJA 2145 Nangka pohon 25

1201 Jagung m2 1500 2146 Nenas Queen rumpun 100 1202 Kedelai m2 2000 2147 Nenas Smooth Cayenne rumpun 100 1203 Kacang Tanah m2 1500 2148 Nenas Lainnya rumpun 100 1204 Kacang Hijau m2 1500 2149 Pepaya Besar/Dampit pohon 20 1205 Ubi Kayu/Ketela Pohon m2 700 2150 PepayaSedang/Calina/Carissa pohon 20 1206 Ubi Jalar/Ketela Rambat m2 700 2151 Pepaya Kecil/Hawaii pohon 20 1207 Sorgum m2 2152 Pepaya Lainnya pohon 20 1208 Gandum m2 2153 Pisang Mas/Lampung rumpun 20 1209 Talas m2 2154 Pisang Ambon rumpun 20 1210 Ganyong m2 2155 Pisang Kepok rumpun 20 1211 Garut m2 2156 Pisang Raja rumpun 20 1212 Jagung Manis m2 2157 Pisang Lainnya rumpun 20 1299 Lainnya - 2158 Rambutan Binjai pohon 2 2159 Rambutan Rapiah pohon 2

Kode Nama Tanaman Satuan BMU 2160 Rambutan Lainnya pohon 2 (1) (2) (3) (4) 2161 Salak Pondoh/Nglumut rumpun 20

TANAMAN HOLTIKULTURA 2162 Salak Gula Pasir rumpun 20

TANAMAN BUAH BUAHAN TAHUNAN 2163 Salak Lainnya rumpun 20

2101 Alpukat pohon 25 2164 Sawo pohon 10 2102 Anggur pohon 20 2165 Sirsak pohon 80 2103 Apel pohon 10 2166 Sukun pohon 20 2104 Belimbing Dewa/Dewi pohon 10 2167 Terong Brastagi pohon

2105 Belimbing Demak Kunir pohon 10 2199 Lainnya -2106 Belimbing Karang Sari pohon 10

2107 Belimbing Lainnya pohon 10 TANAMAN BUAH BUAHAN SEMUSIM

2108 Buah Naga pohon 2201 Blewah m2 100 2109 Buah Nona/Srikaya pohon 2202 Melon lainnya m2 100 2110 Cempedak pohon 15 2203 Rock Melon/Melon Berjaring m2 100 2111 Duku pohon 10 2204 Golden Melon/Melon tidakBerjaring m2 100 2112 Durian Monthong pohon 3 2205 Mentimun Suri m2 100 2113 Durian Lai pohon 3 2206 Semangka m2 100 2114 Durian Lainnya pohon 3 2207 Stroberi m2 70 2115 Duwet/Juwet pohon 2299 Lainnya - ** 2116 Jambu Air pohon 40

2117 Jambu Air Citra pohon 40 TANAMAN SAYURAN TAHUNAN

2118 Jambu Air Dalhari pohon 40 2301 Blimbing Wuluh pohon

2119 Jambu Air Camplong pohon 40 2302 Jengkol pohon 10 2120 Jambu Biji pohon 40 2303 Kluwih pohon 25 2121 Jambu Biji Putih pohon 40 2304 Melinjo pohon 20 2122 Jambu Biji Merah pohon 40 2305 Petai pohon 10 2123 Jambu Bol pohon 40 2399 Lainnya - ** 2124 Jeruk Siam pohon 25

2125 Jeruk Keprok pohon 25 TANAMAN SAYURAN SEMUSIM

2126 Jeruk Besar pohon 25 2401 Asparagus m2 2127 Jeruk Manis/Baby Pacitan pohon 25 2402 Bawang Bombay m2

2128 Jeruk Lainnya pohon 25 2403 Bawang Daun m2 400 2129 Kedondong pohon 30 2404 Bawang Merah m2 140 2130 Kesemek pohon 25 2405 Bawang Prei m2

(38)

Lampiran 1. Lanjutan

Kode Nama Tanaman Satuan BMU Kode Nama Tanaman Satuan BMU

(1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4)

TANAMAN HOLTIKULTURA TANAMAN HOLTIKULTURA

TANAMAN SAYURAN SEMUSIM TANAMAN OBAT SEMUSIM

2417 Kacang Merah m2 250 2621 Tapak dara m2 2418 Kacang Kapri m2 250 2622 Tapak liman m2 2419 Kacang Panjang m2 250 2623 Tempuyung m2

2420 Kailan m2 2624 Temu Giring m2 100 2421 Kangkung m2 100 2625 Temu Ireng (temu hitam) m2 70 2422 Kembang Kol m2 250 2626 Temu Kunci m2 70 2423 Kentang sayur m2 200 2627 Temu Wiyang m2

2424 Kentang industri m2 200 2628 Temulawak m2 100 2425 Kubis m2 300 2629 Temumangga m2

2426 Labu Siam m2 200 2630 Temuputih m2 2427 Lobak m2 400 2699 Lainnya -2428 Ketimun m2 500

2429 Oyong/Gambas m2 200 TANAMAN HIAS TAHUNAN

2430 Pak Choi m2 2701 Anthurium Bunga m2 2431 Paprika m2 200 2702 Anthurium Daun m2 2432 Paria/pare m2 2703 Bambu Hias m2 2433 Petsai/Sawi Putih m2 300 2704 Bougenvillea spp m2 2434 Sawi m2 2705 Caladium m2 2435 Seledri m2 250 2706 Dieffenbachia m2 2436 Slada m2 300 2707 Euphorbia m2 2437 Terung m2 900 2708 Kaktus m2 2438 Tomat m2 800 2709 Phylodendron m2 2439 Wortel m2 300 2710 Ponix m2 2499 Lainnya - 2711 Polyscias m2 2712 Soka/Ixora m2

TANAMAN OBAT TAHUNAN 2713 Tabulampot pohon

2501 Daun ungu m2 2799 Lainnya -2502 Dlingo m2

2503 Jati Belanda m2 TANAMAN HIAS SEMUSIM

2504 Jojoba m2 2801 Alamanda m2 2505 Kapulaga m2 700 2802 Alpinia m2

2506 Lavender m2 2803 Anggrek m2 50 2507 Mahkota Dewa m2 2804 Anyelir m2

2508 Mengkudu/Pace m2 2805 Aglaoenema m2 2509 Paliasa m2 2806 Bunga Matahari m2 2510 Salam m2 2807 Catleya m2 2511 Sereh m2 2808 Celosia m2 2512 Sembung m2 2809 Cocor Bebek m2 2513 Sirih m2 2810 Cordylene m2

2514 Tribulus m2 2811 Drasena m2 100 2515 Zodia m2 2812 Fitonia m2

2599 Lainnya - 2813 Gladiol m2 174 2814 Hebras m2

TANAMAN OBAT SEMUSIM 2815 Kalla Lili m2

2601 Artemisia m2 2816 Kamboja Jepang/Adenium m2 2602 Brotowali m2 2817 Kastuba m2 2603 Jahe Putih Besar (Jahe Gajah) m2 100 2818 Kecombrang m2

2604 Jahe Putih Kecil (Jahe Emprit) m2 100 2819 Krisan/Seruni m2 100 2605 Jahe Merah m2 100 2820 Lantana m2

2606 Jamur Ling Zhi m2 2821 Mawar m2 100 2607 Keji Beling m2 50 2822 Melati m2 100 2608 Kemangi m2 2823 Melati Gambir Hutan m2 100 2609 Kencur m2 90 2824 Melati Kosta m2 100 2610 Kepel m2 2825 Monstra m2

2611 Kunyit m2 100 2826 Nanas-nanasan/Bromelia m2

2612 Kumis Kucing m2 2827 Palm Jepang m2 50 2613 Lempuyang m2 2828 Palm Kuning m2 50 2614 Lengkuas m2 100 2829 Palm Merah m2 50 2615 Lidah Buaya m2 100 2830 Palm Waregu m2 50 2616 Pegagan m2 2831 Peperonia m2

2617 Pulepandak m2 2832 Pisang-pisangan/Heliconia m2 100 2618 Purwoceng m2 2833 Pohon Dollar m2

(39)

Lampiran 1. Lanjutan

Kode Nama Tanaman Satuan BMU Kode Nama Tanaman Satuan BMU

(1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4)

TANAMAN HOLTIKULTURA TANAMAN PERKEBUNAN

TANAMAN HIAS SEMUSIM TANAMAN TAHUNAN

2835 Pedang-pedangan/Sansevieria m2 3101 Aren/Enau pohon 204 2836 Rose Bombay m2 3102 Asam jawa pohon 35 2837 Rumput Peking m2 3103 Cengkeh pohon 15 2838 Scindapsus m2 3104 Gambir pohon 135 2839 Sirih-sirihan m2 3105 Jambu mete pohon 85 2840 Sedap Malam m2 400 3106 Jarak Pagar pohon

2841 Spathipyllum m2 3107 Kakao pohon 278 2842 Talas-talasan m2 3108 Kapok pohon 25 2843 Vanda m2 3109 Karet pohon 250 2899 Lainnya - 3110 Kayu Manis pohon 250 3111 Kelapa sawit pohon 15 3112 Kelapa pohon 520 3113 Kemenyan pohon 280 3114 Kemiri pohon 15 3115 Kemiri Sunan pohon 15 3116 Kenanga pohon 50 3117 Kina pohon 300 3118 Klerek pohon 25 3119 Kopi pohon 400 3120 Lada lajar 15 3121 Lontar pohon 25 3122 Murbai pohon 500 3123 Panili/Vanili lajar 75 3124 Pala pohon 5 3125 Pandan anyaman rumpun 25 3126 Pinang/Jambe pohon 50 3127 Sagu pohon 500 3128 Soga pohon 25 3129 Teh pohon 1000 3199 Lainnya

-TANAMAN SEMUSIM

3201 Abaca/Manila m2 800 3202 Akar wangi m2 500 3203 Jute m2 800 3204 Kapas m2 1950 3205 Kenaf m2

(40)

-Lampiran 1. Lanjutan

Kode Nama Tanaman Satuan BMU Kode Nama Tanaman Satuan BMU

(1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4)

PETERNAKAN PERIKANAN

TERNAK BESAR IKAN AIR LAUT

4101 Kerbau ekor 5101 Albakora

4102 Kuda ekor 5102 Alu-alu/Manggilala/Pucul 4103 Sapi Perah ekor 5103 Banyar

4104 Sapi Potong ekor 5104 Baronang 5105 Bawal Hitam

TERNAK KECIL 5106 Bawal Putih

4201 Babi ekor 5107 Belanak 4202 Domba ekor 5108 Beloso 4203 Kambing ekor 5109 Bentong

5110 Beronang Kuning

UNGGAS 5111 Beronang Lingkis

4301 Ayam kampung ekor 5112 Biji Nangka 4302 Ayam ras pedaging ekor 100 5113 Biji Nangka Karang 4303 Ayam ras petelur ekor 5114 Cakalang

4304 Itik ekor 5115 Cendro 4305 Itik Manila ekor 5116 Cucut Botol

5117 Cucut Lanyam

TERNAK/UNGGAS LAINNYA 5118 Cucut Martil

4401 Angsa ekor 5119 Cucut Tikus/Cucut Monyet 4402 Ayam lokal lainnya ekor 5120 Cumi-Cumi

4403 Burung merpati ekor 5121 Daun Bambu/Talang-Talang 4404 Burung puyuh ekor 5122 Ekor Kuning/Pisang-Pisang 4405 Kalkun ekor 5123 Gerot-Gerot

(41)

Lampiran 1. Lanjutan

Kode Nama Tanaman Satuan BMU Kode Nama Tanaman Satuan BMU

(1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4)

PERIKANAN PERIKANAN

IKAN AIR LAUT IKAN AIR TAWAR

5165 Remis 5301 Bandeng Air Tawar 5166 Rumput Laut 5302 Baung Putih 5167 Selanget 5303 Bawal Air Tawar 5168 Selar 5304 Belida

5169 Senuk 5305 Belut 5170 Siro 5306 Bentilap 5171 Slengseng 5307 Berukung 5172 Sotong 5308 Betok 5173 Sunglir 5309 Betutu 5174 Swanggi 5310 Beunteur 5175 Tembang 5311 Bilih 5176 Tenggiri 5312 Buaya 5177 Teri 5313 Bulu-Bulu 5178 Teripang 5314 Depik 5179 Terubuk 5315 Gabus 5180 Tetengkek 5316 Genggehek 5181 Tiram 5317 Gurami 5182 Tongkol Abu-Abu 5318 Hampal 5183 Tongkol Komo 5319 Jambal 5184 Tongkol Krai 5320 Jelawat 5185 Tuna Mata Besar 5321 Kancera 5186 Tuna Sirip Biru 5322 Karandang 5187 Ubur-Ubur 5323 Katak Benggala 5188 Udang Barong/Udang Karang 5324 Kehung 5189 Udang Dogol/Endeavor Pawn 5325 Kelabau Padi 5190 Udang Krosok 5326 Kendia 5191 Udang Putih/Jerbung 5327 Keting 5192 Udang Ratu/Raja 5328 Ketup 5193 Udang Windu Jumbo 5329 Koan 5194 Udang Lainnya 5330 Kodok 5199 Ikan Laut Lainnya 5331 Kura-Kura

5332 Labi-Labi

IKAN AIR PAYAU 5333 Lais Junggang

5201 Bandeng 5334 Lais Tabirin 5202 Belanak 5335 Lais Timah 5203 Beloso 5336 Lalang 5204 Kepiting 5337 Lalawak 5205 Kerang Darah 5338 Lampan 5206 Kerang Hijau 5339 Lele 5207 Kerapu Balong 5340 Lempuk 5208 Kerapu Bebek 5341 Lindi 5209 Kerapu Karang 5342 Lukas 5210 Kerapu Lumpur 5343 Mas

5211 Kerapu Sunu 5344 Moa Kembang 5212 Mujair 5345 Mola 5213 Nila 5346 Mujair 5214 Rajungan 5347 Nila 5215 Rumput Laut 5348 Nilem 5216 Tawes 5349 Parang 5217 Teripang 5350 Paray 5218 Udang Dogol 5351 Patin 5219 Udang Jrebung 5352 Patin Jambal 5220 Udang Krosok 5353 Payangka 5221 Udang Putih 5354 Remis 5222 Udang Rostris 5355 Repang 5223 Udang Vaname 5356 Sadarin 5224 Udang Windu 5357 Semah 5225 Udang Lainnya 5358 Sepat Rawa 5299 Ikan Air Payau lainnya 5359 Sepat Siam

(42)

Lampiran 1. Lanjutan

Kode Nama Tanaman Satuan BMU Kode Nama Tanaman Satuan BMU

(1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4)

PERIKANAN PERIKANAN

IKAN AIR TAWAR IKAN HIAS

5364 Singaringan 5439 Paradis 5365 Siput 5440 Phantom Merah 5366 Sumpit 5441 Plati Koral 5367 Tambakan 5442 Plati Pedang 5368 Tawes 5443 Plati Variatus 5369 Tempeh 5444 Rainbow 5370 Toman 5445 Rainbow Lakutris 5371 Tontong tebu 5446 Rainbow Makuloci 5372 Udang Galah 5447 Rainbow Merah 5373 Udang grago 5448 Rainbow Praecox 5374 Udang tawar 5449 Rainbow Sulawesi 5375 Udang lainnya 5450 Silver Dollar 5399 Ikan Air Tawar Lainnya 5451 Tiger Ceplok

5452 Udang Hias Air Tawar

IKAN HIAS 5453 Ikan Hias Air Tawar Lainnya

5401 Akara 5454 Tanaman Hias laut (AquaticPlant) 5402 Arenga 5455 Ikan Hias Laut dan HewanLaut 5403 Arulis

(43)

37

1 : rumah tangga ditemukan dan komoditas yang diusahakan sesuai dengan komoditas terpilih sampel dan output yang dihasilkan merupakan produk standar 2 : rumah tangga ditemukan dan komoditas yang diusahakan sesuai dengan komoditas terpilih sampel tetapi output yang dihasilkan bukan merupakan produk standar 3 : rumah tangga ditemukan tetapi komoditas yang diusahakan tidak sesuai dengan komoditas terpilih sampel

4 : bukan rumah tangga pertanian

5 : tidak dapat diwawancarai sampai batas waktu pencacahan 6 : menolak

7 : tidak ditemukan

8 : rumah tangga ditemukan tetapi tidak memenuhi BMU

Nama Kepala Rumah Tangga

(5) (4)

No Kode dan NamaDesa/ Kelurahan

SPDT15-DSRTU SURVEI PENYUSUNAN DIAGRAM TIMBANG

DAFTAR SAMPEL RUMAH TANGGA UTAMA NILAI TUKAR PETANI 18 KABUPATEN 2015

(44)

38

1 : rumah tangga ditemukan dan komoditas yang diusahakan sesuai dengan komoditas terpilih sampel dan output yang dihasilkan merupakan produk standar 2 : rumah tangga ditemukan dan komoditas yang diusahakan sesuai dengan komoditas terpilih sampel tetapi output yang dihasilkan bukan merupakan produk standar 3 : rumah tangga ditemukan tetapi komoditas yang diusahakan tidak sesuai dengan komoditas terpilih sampel

4 : bukan rumah tangga pertanian

5 : tidak dapat diwawancarai sampai batas waktu pencacahan 6 : menolak

7 : tidak ditemukan

8 : rumah tangga ditemukan tetapi tidak memenuhi BMU

Alamat Sampel SPDTSubsektor NTP

No Kode dan NamaDesa/ Kelurahan

Nomor Blok

Sensus NURT Nama Kepala Rumah Tangga

NILAI TUKAR PETANI 18 KABUPATEN 2015

SPDT15-DSRTP SURVEI PENYUSUNAN DIAGRAM TIMBANG

DAFTAR SAMPEL RUMAH TANGGA PENGGANTI

(45)

39

12 Tanaman Pangan (Palawija) KEDELAI v v v v

12 Tanaman Pangan (Palawija) KACANG TANAH v v v v v v v v v v v

12 Tanaman Pangan (Palawija) KACANG HIJAU v v v v

12 Tanaman Pangan (Palawija) UBI KAYU/KETELA POHON v v v v v v v v v v v v v v v v 12 Tanaman Pangan (Palawija) UBI JALAR/KETELA RAMBAT v v v v v v v v v v v v

12 Tanaman Pangan (Palawija) TALAS v v v

12 Tanaman Pangan (Palawija) JAGUNG MANIS v v v v v

2 Tanaman Hortikultura BUAH NAGA v

2 Tanaman Hortikultura CEMPEDAK v v v

2 Tanaman Hortikultura DUKU v v v

2 Tanaman Hortikultura DURIAN v v v v v v v v v v v v

2 Tanaman Hortikultura JERUK v v v v v v v v v v v

2 Tanaman Hortikultura KEDONDONG

2 Tanaman Hortikultura LANGSAT v v v v v v v

2 Tanaman Hortikultura MANGGA v

2 Tanaman Hortikultura MANGGIS v v

2 Tanaman Hortikultura MATOA BUAH v

2 Tanaman Hortikultura NENAS v v v v v v v

2 Tanaman Hortikultura PEPAYA v v v v

2 Tanaman Hortikultura PISANG v v v v v v v v v v v v v v v v

2 Tanaman Hortikultura RAMBUTAN v v v v v v v v v v

Lampiran 4

(46)

40

2 Tanaman Hortikultura SALAK v v v

2 Tanaman Hortikultura SAWO v

2 Tanaman Hortikultura MENTIMUN SURI v

2 Tanaman Hortikultura SEMANGKA v v v v v v v v

2 Tanaman Hortikultura PETAI v

2 Tanaman Hortikultura BAWANG DAUN v v v

2 Tanaman Hortikultura BAWANG MERAH v v v v

2 Tanaman Hortikultura Bawang Prei v

2 Tanaman Hortikultura BAYAM v v v v v v

2 Tanaman Hortikultura BROKOLI v

2 Tanaman Hortikultura BUNCIS v v v v v

2 Tanaman Hortikultura CABAI HIJAU v v v

2 Tanaman Hortikultura CABAI MERAH v v v v v v v v v v v v v v v 2 Tanaman Hortikultura CABAI RAWIT v v v v v v v v v v v v v v v v

2 Tanaman Hortikultura KACANG MERAH v v

2 Tanaman Hortikultura KACANG KAPRI v

2 Tanaman Hortikultura KACANG PANJANG v v v v v v v v v v v v v v

2 Tanaman Hortikultura KANGKUNG v v v v v v v v

2 Tanaman Hortikultura KEMBANG KOL v v 2 Tanaman Hortikultura KENTANG v

2 Tanaman Hortikultura KUBIS v v

2 Tanaman Hortikultura LABU SIAM v

(47)

41

2 Tanaman Hortikultura LOBAK v

2 Tanaman Hortikultura KETIMUN v v v v v v v v

2 Tanaman Hortikultura OYONG/GAMBAS v v v v

2 Tanaman Hortikultura PAK CHOI

2 Tanaman Hortikultura PARIA/PARE v v v v v v

2 Tanaman Hortikultura PETSAI/SAWI PUTIH v

2 Tanaman Hortikultura SAWI Hijau v v v v v v v

2 Tanaman Hortikultura SELEDRI v v v

2 Tanaman Hortikultura SLADA v

2 Tanaman Hortikultura TERUNG v v v v v v v v v

2 Tanaman Hortikultura TOMAT v v v v v v v

2 Tanaman Hortikultura WORTEL v v

2 Tanaman Hortikultura JAHE v v v v v v

2 Tanaman Hortikultura KUNYIT v v

3 Tanaman Perkebunan Rakyat AREN/ENAU

3 Tanaman Perkebunan Rakyat CENGKEH v v v v v v v v

3 Tanaman Perkebunan Rakyat GAMBIR v

3 Tanaman Perkebunan Rakyat JAMBU METE v v

3 Tanaman Perkebunan Rakyat KAKAO v v v v v v v v v v

3 Tanaman Perkebunan Rakyat KARET v v v v v v v v v v v 3 Tanaman Perkebunan Rakyat KAYU MANIS v

3 Tanaman Perkebunan Rakyat KELAPA SAWIT v v v v v v v v v v v

(48)

42

3 Tanaman Perkebunan Rakyat KEMIRI v v v v

3 Tanaman Perkebunan Rakyat KOPI v v v v v v

3 Tanaman Perkebunan Rakyat LADA v v v v

3 Tanaman Perkebunan Rakyat PALA v v v v v

3 Tanaman Perkebunan Rakyat PINANG/JAMBE v v v v

3 Tanaman Perkebunan Rakyat NILAM v v

3 Tanaman Perkebunan Rakyat TEBU v 3 Tanaman Perkebunan Rakyat TEMBAKAU v

4 Peternakan KERBAU v v v v v v v v v

4 Peternakan KUDA v

4 Peternakan SAPI POTONG v v v v v v v v v v v v v v v v v

4 Peternakan BABI v v v v v v v v v v

4 Peternakan KAMBING v v v v v v v v v v v v v v v v

4 Peternakan AYAM KAMPUNG v v v v v v v v v v v v v v v v v

4 Peternakan AYAM RAS PEDAGING v v v v v v v v v v v

4 Peternakan AYAM RAS PETELUR v v v

4 Peternakan ITIK v v v v v v v v v v

4 Peternakan BURUNG PUYUH v

5 Perikanan Budidaya KERAPU v

5 Perikanan Budidaya RUMPUT LAUT v v

5 Perikanan Budidaya UDANG v

(49)

43

5 Perikanan Budidaya BANDENG v v v v v

5 Perikanan Budidaya UDANG v v v

5 Perikanan Budidaya BAUNG PUTIH v 5 Perikanan Budidaya BAWAL AIR TAWAR v 5 Perikanan Budidaya GURAMI v v v 5 Perikanan Budidaya JELAWAT v

5 Perikanan Budidaya LELE v v v v v v

5 Perikanan Budidaya MAS v v v v

5 Perikanan Budidaya MUJAIR v v

5 Perikanan Budidaya NILA v v v v v v v v v v v v v v

5 Perikanan Budidaya PATIN v v v v

(50)

Lampiran 5

LAPORAN PELATIHAN

SURVEI PENYUSUNAN DIAGRAM TIMBANG NILAI TUKAR PETANI (SPDT NTP) 18 KABUPATEN 2015

Hal : Laporan Pelatihan ...2015 Petugas SPTD NTP 18 Kabupaten 2015

Kepada Yang Terhormat: Direktur Statistik Harga, BPS di–

Jakarta

Bersama ini kami sampaikan laporan pelaksanaan pelatihan pengawas/pemeriksa dan pencacah SPDT NTP 18 Kabupaten 2015

1. Nama : ... 2. NIP : ... 3. Tempat Pelatihan : ... 4. Waktu Pelatihan : ... 5. Jumlah Peserta Pelatihan :

Pemeriksa : ... orang Pencacah : ... orang

Jumlah : ... orang 6. Jadwal Waktu Pelatihan Petugas

7. Rekapitulasi Biodata Peserta Pelatihan 8. Masalah dan Pemecahan selama Pelatihan

9. Daftar Fasilitas Belajar dan Akomodasi/Konsumsi

Demikian laporan yang dapat disampaikan untuk dijadikan bahan evaluasi.

Innas SPDT NTP 18 Kabupaten 2015

(...) Tembusan :

(51)

Lampiran 6

DAFTAR FASILITAS BELAJAR DAN AKOMODASI/KONSUMSI

A. Fasilitas Belajar

1. Kapasitas ruang belajar : ... orang

2. a. Penerangan ruang belajar : Listrik - 1 Lainnya - 2 b. Cukup terang untuk membaca : Ya - 1 Tidak - 2

3. Papan tulis : Putih dengan spidol - 1

Lainnya dengan kapur - 2

4. Meja Belajar : Cukup - 1 Tidak cukup - 2

5. Menggunakan alat pengeras suara : Ya - 1 Tidak -2

6. Laptop tersedia : Ya - 1 Tidak - 2

7. Kepanitiaan : Ya - 1 Tidak - 2

B. Fasilitas Akomodasi/Konsumsi

1. Lokasi tempat menginap dan tempat belajar sama :

Ya - 1 (langsung ke P.4) Tidak - 2 2. Jarak tempat menginap ke tempat belajar : ... meter

3. Transportasi lokal : Ada - 1 (sebutkan...) Tidak - 2

4. Banyaknya orang per kamar : ... orang

5. a. Penerangan kamar : Listrik - 1 Lainnya - 2 b. Cukup terang untuk membaca : Ya - 1 Tidak - 2

6. Meja : Ada - 1 (... buah/kamar)

Tidak - 2

7. Kursi : Ada - 1 (... buah/kamar)

Tidak - 2

8. Air untuk mandi : Ledeng - 1 Lainnya - 2

9. Makan : ... kali/hari

10. Tempat makan : Penginapan - 1 Kelas - 2

(52)

Lampiran 7

JADWAL PELATIHAN INNAS SPDT NTP 18 KABUPATEN 2015

Hari/Tanggal Waktu Kegiatan

Kamis, 12 Maret 2015

Jumat, 13 Maret 2015

08.00–10.00 10.00–10.15 10.15–12.00 12.00–13.30 13.30–15.30 15.30–16.00 16.00–17.30 17.30–18.30 18.30–19.15

08.00–10.00 10.00–10.15 10.15–11.45 11.45–13.30 13.30–15.15 15.15–15.45 15.45–17.45 17.45–18.30 18.30–19.15

Penjelasan Umum dan Metodologi Istirahat

Daftar SPDT15-K dan SPDT15-LKK ISOMA

Daftar SPDT15-TP dan SPDT15-LKP Istirahat

Daftar SPDT15-TH dan SPDT15-TPR ISOMA

Daftar SPDT15-TRK

Daftar SPDT15-IKT dan SPDT15-IKB Istirahat

Pedoman Pengawas/Pemeriksa ISOMA

Pendalaman Materi Istirahat

Pedoman Pengolahan ISOMA

(53)

Lampiran 8

JADWAL PELATIHAN PETUGAS PENCACAH DAN PENGAWAS SPDT NTP 18 KABUPATEN 2015

Hari/Tanggal Waktu Kegiatan

Penjelasan Umum & Metodologi ISOMA

Daftar SPDT15-K dan SPDT15 LKK

SPDT15-K Istirahat

Daftar SPDT15-TP dan SPDT15-LKP ISOMA

Daftar SPDT15-TH dan SPDT15-TPR ISOMA

Daftar SPDT15-TPR dan SPDT15-TRK

Daftar SPDT15-IKT dan SPDT15-IKB Istirahat

Pendalaman Materi Pelatihan SPDT dan Evaluasi

ISOMA

Pedoman Pengawasan ISOMA

Penutupan Pelatihan Petugas SPDT

Pedoman SPDT-Pengolahan Istirahat

Pedoman SPDT-Pengolahan ISOMA

(54)

Lampiran 9

JUMLAH SAMPEL DAN JUMLAH PETUGAS PER KABUPATEN SPDT NTP 18 KABUPATEN 2015

No. Kabupaten Jumlah

sampel

Petugas

Pencacah Pengawas Jumlah Editor/

Entri Data Innas

1. Aceh Selatan 600 24 8 32 3 1

2. Padang Pariaman 600 24 8 32 3 1

3. Lima Puluh Kota 600 24 8 32 3 1

4. Kampar 600 24 8 32 3 1

5. Kerinci 600 24 8 32 3 1

6. Ogan Ilir 600 24 8 32 3 1

7. Rejang Lebong 600 24 8 32 3 1

8. Bangka 600 24 8 32 3 1

9. Bintan 600 24 8 32 3 1

10. Kapuas 600 24 8 32 3 1

11. Kutai Kartanegara 600 24 8 32 3 1

12. Bulungan 600 24 8 32 3 1

13. Minahasa 600 24 8 32 3 1

14. Banggai 600 24 8 32 3 1

15. Konawe Selatan 600 24 8 32 3 1

16. Polewali Mandar 600 24 8 32 3 1

17. Maluku Tengah 600 24 8 32 3 1

18. Jayapura 600 24 8 32 3 1

(55)

Lampiran 10

ALOKASI SAMPEL PER SUBSEKTOR PER KABUPATEN SPDT NTP 18 KABUPATEN 2015

No Kabupaten

Subsektor

Tanaman Pangan

Tanaman Hortikultura

Tanaman Perkebunan

Rakyat

Peternakan Perikanan Tangkap

Perikanan

Budidaya Jumlah

1. Aceh Selatan 158 112 208 56 3 63 600

2. Padang Pariaman 185 108 100 122 45 40 600

3. Lima Puluh Kota 147 130 143 125 55 0 600

4. Kampar 64 125 196 89 76 50 600

5. Kerinci 114 275 104 70 9 28 600

6. Ogan Ilir 147 227 105 65 23 33 600

7. Rejang Lebong 74 305 179 30 12 0 600

8. Bangka 25 126 343 37 0 69 600

9. Bintan 9 151 110 43 20 267 600

10. Kapuas 191 156 88 54 31 80 600

11. Kutai Kartanegara 107 256 96 70 41 30 600

12. Bulungan 155 181 22 86 22 134 600

13. Minahasa 131 173 102 84 32 78 600

14. Banggai 193 120 153 80 0 54 600

15. Konawe Selatan 127 183 140 61 43 46 600

16. Polewali Mandar 136 49 172 104 49 90 600

17. Maluku Tengah 153 160 163 64 0 60 600

18. Jayapura 93 129 140 110 29 99 600

Gambar

Tabel 1. Jadwal Kegiatan SPDT NTP 18 Kabupaten 2015
Tabel 2. Cakupan wilayah SPDT NTP 18 Kabupaten 2015

Referensi

Dokumen terkait

Selain itu, berdasarkan penilaian dari pengguna (siswa) terhadap penggunaan media dari 6 kriteria sebesar 3,04 termasuk kategori.. Pratini, PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ...

Skripsi dengan judul : Perbedaan Perilaku Asertif Pada Siswa Sekolah Mengengah Kejuruan Kasatriyan Surakarta dan Siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Banyumas

Gianyar 17.00 wita Lomba Melukis Areal taman budaya Pagelaran Arja oleh RRI Denpasar 20.00 wita Tari dan Karawitan Inovatif oleh Kabupate n Badung 20.00 wita Lomba

Fogli (2006, dalam Kazi Omar Siddiqi 2011 : 13) mendefinisikan kualitas layanan sebagai &#34;penghakiman global atau sikap berkaitan dengan layanan tertentu, keseluruhan

Hambatan yang terjadi dalam memperoleh sumber pendapatan daerah yang dilakukan oleh pemerintah kota Medan adalah terdapatnya target pajak parkir yang telah ditetapkan tidak

Dengan diketemukannya oleh BPK terhadap penyimpangan-penyimpang- an atau keganjilan dalam SPJ Benda- harawan tadi, maka BPK akan meng- ajukan nota kepada Departemen

Jumlah rumah tangga usaha pertanian kelompok umur kurang dari 15 tahun dengan petani utama laki-laki tercatat sebesar 58 rumah tangga, lebih tinggi daripada petani utama perempuan

Berdasarkan hasil pengumpulan data yang diperoleh dari penyebaran angket, analisis data, dan pengujian hipotesis penelitian dapat ditarik kesimpulan secara umum