Matakuliah Filologi
II
Pertemuan Kelima
Penentuan Umur Naskah dan Teks
Fungsi Penentuan Umur Naskah dan Teks
1.
Mengetahui kapan naskah diproduksi atau
prakiraan umurnya
2.
Mengetahui umur teks danprakiraan
penulisan/penyalinannya
3.
Mengetahui bahasa serta konteks sosial
budaya dalam teks
Naskah Tua Teks Muda
Naskah yang ditulis dengan bahan-bahan yang
terlihat sudah tua karena bahannya tidak kuat dan kurang terawat namun isi teksnya merupakan teks yang belum berusia tua.
Naskah Muda Teks Tua
Naskah ditulis dengan bahan-bahan yang awet,
terawat dengan baik, belum ada kerusakan sehingga terkesan merupakan bahan yang ditulis pada tahun yang masih berjarak sedikit dari pembacaannya.
Namun berisi teks yang berasal dari teks yang sudah berjarak lama dari pembacaannya.
Penentuan Umur Naskah dan Teks
Melalui:
1. Internal evidentie : penurutan umur naskah dari dalam naskah yaitu :
a) manggala: keterangan penulisan di awal penulisan teks yang mengandung keterangan teks ditulis,
kapan, tempat penulisan, ditulis untuk kepentingan apa, dan raja yang memerinta utuk menulis
Manggala pada bahasa Jawa Kuna berarti kata pengantar. Dalam tradisi naskah Jawa Kuna
manggala biasanya berisi penyebutan Ista Dewata yang memberi kekuatan Sang kawi atau penyair, raja yang memerintahkan penulisan, serta
meskipun tidak selalu ada penanggalan dan nama Sang Kawi
Pada manggala terdapat keterangan sengkalan seperti pada kakawin harisraya menyebut Sanganjala
b). kolofon: keterangan waktu penulisan yang tertulis di akhir penulisan teks. Pada kolofon kadang tersurat skriptorium
Skriptorium adalah pusat-pusat kebahasan yang
sekaligus menjadi pusat penciptaan penyalinan teks. Kelompok Skriptorium:
1. Skriptorium Kraton: istana-istana Jawa
2. Skriptorium Luar Kraton: pusat-pusat kegiatan budaya seperti mandala, pesantren, pedesaan.
Contoh teks yang menyebut teks kolofon:
keterangan waktu penulisan yang tertulis di akhir penulisan teks. Pada kolofon kadang tersurat
Teks maradahana menyebut tempat
penciptaan teks di Kediri
Kelompok Skriptorium Pcaio
1.
Teks-teks yang ditulis di Jawa Tengah
Skriptorium; lembah Bengawan Sala serta
lembah Sungai Opak dan Sungai Progo
2.
Teks-teks yang ditulis di Jawa Timur
Skriptorium: lembah Sungai Branta dan
Maduea
3.
Teks-teks yang ditulis di Sepanjang Pantai
Utara Jawa dan selanjutnya
c. watermark/cap air
→ Lambang pabrik yang membuat kertas yang menunjukkan tahun pembuatan kertas
Dalam gambar sering ditemukan inisial atau tahun di luar cap kertas tersebut yang disebut cap kertas tandingan/countermark
d. Rubrikasi
→ tanda atau pemarka yang terdapat pada
halaman. Naskah, biasanya merupakan pemarka satuan bahasayang didalam puisi tradisional Jawa berkaitan dengan unsur-unsur pembaitan atau
metrum, meliputi gatra/larik/baris,
e. Iluminasi: hiasan yang membentuk
bingkai pada halaman-halaman naskah
yang sekaligus menjadi bingkai blog
teks. Dalam tradisi pernaskahan Jawa
bingkai tersebut disebut wadana
renggan
2. External evidentie
a. Catatan dari sampul luar/belakang naskah
b. Catatan asal mula naskah sehingga menjadi milik perpustakaan
c. Peristiwa-peristiwa sejarah yang disebutkan dalam teks yang menyiratkan bahwa teks ditulis sesudah kejadian atau peristiwa
tersebut.
d. Penyebutan teks yang lain yang mempunyai angka tahun yang jelas sehingga paling tidak bisa digunakan untuk acuan prakiraan umur naskah
3. Metode Analisis DNA
Metode ini untuk mengetahui umur naskah,
dengan menggunakan cara teknologi genetika.
Metode ini ditemukan oleh Sten Son
Metode ini digunakan untuk meneliti naskah yang
ditulis dengan bahan kulit hewan.
4. Dengan Cara Pronogram
Metode ini menyebutkan bahwa setiap kata
mempunyai nilai numerik yang berbeda-beda
yang kadang-kadang sesuai dengan realitas
makna, yang ada pada kata tersebut .
Pada satu pronogram terdapat 4 kata yang
mempunyai nilai numerik tertentu, yang bisa
mengindikasikan makna titi wangsa.
Kata pertama menunjukkan makna tahun
pembuatan, kedua menunjukkan dekade,
5. Termino aquano
Perkiraan saat paling awal atau paling tua suatu
peristiwa terjadi.
Contoh: Susunan PB IX disebut dalam teks, tetapi
tidak ada keterangan lain maka teks tersebut dapat
diperkirakan sama dengan saat raja tersebut
berkuasa yakni tahun 1861-1893, karena tidak
mungkin teks ditulis sebelum Susunan PB IX atau
kemungkinan teks ditulis setelah tahun 1861-1893.