• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN INDIVIDU KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DI SMK PIUS X KOTA MAGELANG Jl. Ahmad Yani No. 20 Kota Magelang.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LAPORAN INDIVIDU KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DI SMK PIUS X KOTA MAGELANG Jl. Ahmad Yani No. 20 Kota Magelang."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN INDIVIDU

KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DI SMK PIUS X KOTA MAGELANG

Jl. Ahmad Yani No. 20 Kota Magelang

Disusun oleh:

RIZAL NURMAN WIJAYA NIM. 12511241007

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BOGA JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BOGA DAN BUSANA

FAKULTAS TEKNIK

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Laporan

Individu Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Universitas Negeri

Yogyakarta di SMK PIUS X Kota Magelang 2015 dengan baik. Kegiatan PPL

dilaksanakan mulai tanggal 10 Agustus 2015 sampai dengan 11 September 2015.

Selama melaksanakan PPL di SMK PIUS X Kota Magelang , penulis mendapatkan

pengetahuan dan pengalaman yang tidak terlinai harganya.

Terselesainya penulisan laporan ini adalah berkat dukungan dari semua pihak,

untuk itu penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Dra. Demetria Anjar Wulansari, selaku Kepala SMK X PIUS Kota Magelang

yang telah memberikan izin untuk melaksanakan PPL dan atas bimbingan serta

arahan sehingga kegiatan PPL dapat berjalan dengan lancar.

2. Widyabakti Sabatari, M.Sn, selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang

telah membimbing selama kegiatan PPL berlangsung.

3. Lusia Evonia Keting H., S.Pd selaku koordinator PPL sekolah.

4. Dra. Ch. Dyah Wijayanti, selaku Guru Pembimbing yang telah memberikan

arahan selama PPL.

5. Guru dan Karyawan SMK PIUS X Kota Magelang.

6. Syabina Putri R., selaku rekan tunggal PPL di SMK PIUS X Kota Magelang.

7. Siswa-siwa SMK PIUS X Kota Magelang.

8. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan dukungan.

9. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.

Tiada gading yang tak retak, begitu pula laporan ini yang masih banyak

kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun. Harapannya tulisan ini dapat memberi manfaat bagi pembaca pada

umunmnya, dan bagi penulis pada khususnya.

Magelang, 11 September 2015

Penulis

(4)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN PPL ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR LAMPIRAN ... v

ABSTRAK ... vi

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi ... 01

B. Perumusan Program dan Rancangan Kegiatan PPL ... 07

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan PPL ... 10

B. Pelaksanaan PPL ... 14

C. Analisis Hasil ... ... 17

D. Refleksi ... ... 18

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ... 21

B. Saran ... 21

DAFTAR PUSTAKA ... 24

(5)

Lampiran 1: Matriks Program Kerja PPL

Lampiran 2: Laporan Mingguan

Lampiran 3: Kartu Bimbingan

Lampiran 4: Perangkat Pembelajaran

(6)

ABSTRAK

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SMK PIUS X KOTA MAGELANG

Periode 10 Agustus sampai dengan 11 September 2015 Oleh:

Rizal Nurman Wijaya 12511241007

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh Universitas Negeri Yogyakarta sebagai wahana pembentukan calon guru atau tenaga kependidikan yang profesional. Kegiatan ini bertujuan untuk (1) memberikan pengalaman kepada mahasiswa dalam bidang pembelajaran dan majerial di sekolah atau lembaga, dalam rangka melatih dan mengambangkan kompetensi keguruan atau kependidikan, (2) memberikan kesempatan mahasiswa untuk mengenal, mempelajari dan menghayati permasalahan sekolah atau lembaga, baik terikat atau dengan proses pembelajaran maupun kegiatan manajerial kelembagaan, (3) meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang telah dikuasai secara interdisipliner ke dalam kegiatan nyata di sekolah, atau lembaga pendidikan, (4) memacu pengembangan sekolah atau lembaga dengan cara menumbuhkan motivasi atas dasar kekuatan sendiri, (5) meningkatkan hubungan kemitraan antara UNY dengan pemerintah daerah, sekolah atau lembaga pendidikan terkait.

Kegiatan PPL dilaksanakan secara beberapa tahap mulai dari observasi sekolah, micro teaching, pelaksanaan PPL di sekolah dan penyusunan laporan. Dalam prakatik mengajar praktikan mengampu mata pelajaran Persiapan Pengolahan Masakan Indonesia di kelas X Jasa Boga 1 dan mata pelajaran Pengolahan Masakan Pada Kesempatan Khusus di kelas XII Jasa Boga. Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, metode yang digunakan adalah brainstorming, ceramah, latihan soal, diskusi, tanya jawab, talking stick, dan snowball throwing. Praktik mengajar di dalam kelas dilakukan secara terbimbing, artinya dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas, guru pembimbing mendampingi atau memberikan pengawasan dan evaluasi.

Kesimpulan dari kegiatan PPL adalah (1) PPL merupakan wadah bagi mahasiswa untuk mengintegrasikan dan mengimplementasikan ilmu yang telah dikuasainya kedalam praktik keguruan atau praktik kependidikan, (2) PPL sebagai sarana untuk menyiapkan dan menghasilkan calon guru atau tenaga kependidikan yang memliki nilai, sikap, pengetahuan dan keterampilan professional, (3) PPL menjadikan mahasiswa lebih mengetahui kedudukan, fungsi, peran, tugas dan tanggung jawab sekolah secara nyata.

(7)

BAB I PENDAHULUAN

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan kegiatan yang tidak

dapat dipisahkan dari program perkuliahan dan keharusan bagi setiap mahasiswa

yang menempuh jenjang Strata Satu (S.I) Kependidikan pada lembaga Perguruan

Tinggi. Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang merupakan salah satu

perguraan tinggi dan merupakan metamorphosis dari IKIP Yogyakarta juga

mewajibkan mahasiswanya untuk melaksanakan program PPL.

Program PPL dilakukan sebagai wujud pengabdian kepada masyarakat

dan juga sebagai terhadap pendidikan nasional. Sesuai dengan visi dan misi

UNY, bahwa produktivitas tenaga kependidikan, khususnya calon guru, baik

dalam segi kualitas, maupun kuantitas tetap menjadi perhatian utama universitas.

Hal ini dapat ditunjukkan dengan adanya beberapa usaha pembaruan,

peningkatan dalam bidang keguruan seperti: Pengajaran Mikro (micro teaching),

dan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di sekolah, yang diarahkan untuk

mendukung terwujudnya tenaga kependidikan yang profesional.

Kegiatan PPL ini bertujuan untuk (1) memberikan pengalaman

kepadamahasiswa dalam bidang pembelajaran dan manajerial di sekolah atau

lembaga, dalam rangka melatih dan mengembangkan kompetensi keguruan atau

kependidikan. (2) Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengenal,

mempelajari, dan menghayati permasalahan sekolah atau lembaga, baik yang

terkait atau dengan proses pembelajaran maupun kegiatan manajerial

kelembagaan. (3) meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk menerapkan ilmu

pengetahuan dan keterampilan yang telah dikuasai secara interdisipliner ke dalam

kehidupan nyata di sekolah, atau lembaga pendidikan. (4) memacu

pengembangan sekolah atau lembaga dengan cara menumbuhkan motivasi atas

dasar kekuatan sendiri. (5) meningkatkan hubungan kemitraan antara UNY

dengan pemerintah daerah, sekolah atau lembaga pendidikan terkait.

A. Analisis Situasi 1. Sejarah Sekolah

Awal berdirinya SMK Pius X tidak lepas dari surat Mgr. A.

Soegijopranoto SJ, Uskup Agung Semarang, yang dikirim kepada suster-suster

(8)

tarekat Carolus Borromeus bersedia membuka SGKP (Sekolah Guru Kepandaian

Putri) di Magelang. SMK Pius X M agelang menempati lahan seluas 5228 m2

yang meliputi luas keseluruhan bangunan 2858 m2 , halaman atau taman seluas

700 m2, lapangan olahraga 800 m2, kebun seluas 780 m2, dan lain-lain seluas 90

m2 yang terletak di Jl A. Yani No 20 Magelang. Alasan jenis sekolah ini dipilih

disebutkan dalam surat Mgr. A. Soegijopranoto, SJ kepada Suster Lauretia de

Sain (arsip Keuskupan Agung Semarang, map B.2) yang berisi yaitu:

a. Menyediakan sekolah lanjutan bagi siswa lulusan SKP yang sudah banyak

terdapat di Keuskupan Agung Semarang,

b. Mempersiapkan calon ibu yang mengerti akan tanggungan dan tugas

kewajibannya baik dalam rumah tangga maupun dalam lingkungan pergaulan,

c. Mempersiapkan guru-guru yang cakap dalam segala hal untuk mengurus dan

memimpin SKP serta mendidik murid-muridnya.

Tawaran itu ternyata cocok dengan cita-cita terekat CB: “keinginan ikut

serta memberikan sumbangan kepada pendidikan putri-putri Indonesia”.

Menaggapi tawaran itu berarti menghadapi soal pengadaan gedung dan tenaga

pengajar. Maka gedung milik terekat OSF dibeli dan sedikit demi sedikit

dibangun untuk kampus SGKP. Pada bulan September 1953, sekolah Guru

Kepandaian Putri (SGKP) Pius X Magelang secara resmi keberadaannya diakui

oleh pemerintah Republik Indonesia. Suster Chantal Jonckbloedt CB, kepada

SGKP waktu itu mengusahakan agar para siswi memp eroleh bekal keterampilan

yang perlu untuk menjalankan tugasnya dalam masyarakat. Mgr. A.

Soegijopranoto SJ secara langsung melibatkan diri dalam pendidikan rohani para siswa melalui “Bimbingan Kwalwat”.

Pada tahun 1956 angkata pertama menghadapi ujian akhir. Tiga SGKP

Katolik yaitu di Malang, Surabaya, dan Magelang menyatakan diri di bawah

naungan Kantor Wali Gereja untuk berusaha bersama memperoleh ijazah Negara

dan subsidi. Dalam ujian akhir yang pertama 12 siswi SGKP Pius X Magelang

memperoleh persamaan ijazah negeri.

Berubah untuk Berkembang

Pada awal dasa warsa 60-an, SGKP Pius X berubah menjadi SKKA

(Sekolah Kesejahteraan Keluarga tingkat Atas) Pius X. Pada saat itu perhatian

terhadap aspek kesejahteraan keluarga secara khusus mulai diperhitungkan

sebagai sektor yang memberi harapan menjadi lapangan pekerjaan. Tuntutan

(9)

untuk secara kreatif menemukan berbagai jalan guna member nilai tambah bagi

pendidikan menengah kejuruan dalam bidang kesejahteraan keluarga. Pada tahun

1976, Departemen pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia mengadakan

pembenahan bidang pendidikan menengah. SKKA pius X berubah menjadi

SMKK (Sekolah Menengah kejuruan Keluarga) Pius X yang secara operasional

mulai dilaksanakan pada tahun 1997. Pada tahun 1997, pemerintah melakukan

pembenahan untuk SLTA. SLTA terdiri dari SMU dan SMK. Maka SMKK

Pius X berubah menjadi SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) Pius X Magelang

sampai saat ini. Segala perubahan yang dilakukan oleh lembaga yang berwenang,

apakah perubahan nama pendidikan, perubahan kurikulum maupun berbagai

perubahan lain, tidak menggoyahkan almamater Pius X Magelang. Kini tahun

2015 dalam usia 62 tahun, SMK Pius X Magelang yang sering disebut “Kampus Kaca” berdiri semakin tegar, semakin dewasa, dan semakin berguna.

2. Visi dan Misi SMK Pius X Magelang a. Visi

“ Iman kuat dan Kompetensi Tinggi Membentuk Pribadi Utuh dan Unggul Dalam Berkompetensi, Memiliki Wawasan Kebangsaan serta Peduli Lingkungan

Hidup”. b. Misi

1) Meningkatkan profesi onalitas ketenangan

2) Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana

3) Meningkatkan manajemen partisipatif

4) Meningkatkan kualitas dan kuantitas calon peserta didik dengan lebih

memperhatikan berkesesakan hidup

5) Melaksanakan KBM yang lebih berkualitas

6) Mengembangkan pendidikan

7) Mengoptimalkan kerja sama dengan dunia industri

8) Mengembangkan komunikasi dan kerja sama dengan masyarakat

9) Mengadakan dan mengikuti berbagai macam kegiatan yang relevan

10) Mengusahakan penambahan sumber dana.

3. Program Keahlian

Sampai saat ini SMK Pius X Magelang memiliki 3 program keahlian,

yaitu:

a. Program keahlian Jasa Boga

(10)

b. Program keahlian Patiseri

Terdiri dari satu kelas untuk tingkat 1, untuk tingkat 2, dan tingkat 3.

c. Program keahlian Busana Butik

Terdiri dari satu kelas untuk tingkat 1, untuk tingkat 2, dan tingkat 3.

4. Lokasi Sekolah

SMK Pius X Magelang terletak di pusat Kota Magelang. Bangunan yang

mengelilingi SMK Pius X meliputi pusat perbelanjaan, SMP Tarakanita, PLN,

Bank BCA, dan di belakang sekolah terdapat asrama sekolah yang diperuntukkan

bagi siswa SMK Pius X yang kebanyakan banyak berasal dari luar Kota

Magelang. Batas lingkungan sekolah di sebelah utara berbatasan dengan kantor

Polisi Militer, di sebelah timur berbatasan dengan Desa Samban, di sebelah barat

berbatasan dengan Jl. A. Yani dan di sebelah selatan berbatasan dengan SMP

Tarakanita.

5. Kondisi Fisik Sekolah a. Luas Tanah Sekolah

Luas tanah keseluruhan menurut kepemilikan dan penggunaan lahan yaitu seluas

5228 m2 yang meliputi luas keseluruhan bangunan 2858 m2 , halaman atau taman

seluas 700 m2, lapangan olahraga 800 m2, kebun seluas 780 m2, dan lain-lain

seluas 90 m2.

b. Ruang Kelas

Terdapat 8 ruang teori dan 5 ruang dapur

c. Kantin

d. Bangunan Lain:

1) Ruang Kepala Sekolah seluas 32m2

2) Ruang Guru, seluas 64 m2

3) Ruang T U, seluas 67 m2

4) Ruang Graha / Aula, seluas 104 m2

5) Koperasi, seluas 54 m2

6) Ruang UKS, seluas 25 m2

7) Ruang BK, seluas 18 m2

8) Ruang OSIS, seluas 15 m2

9) Kamar mandi siswa dan guru, seluas 59 m2

10)Ruang praktek, seluas 595 m2

11)Gudang, seluas 194 m2

(11)

13)Laboratorium computer, seluas 60 m2

14)Unit Produksi, seluas 386 m2

15)Asrama sekolah

6. Kondisi Non Fisik Sekolah

Keadaan non fisik sekolah terdiri dari:

a. Keadaan Personalia

Pada saat SMK Pius X Magelang dipimpin oleh Dra. Demetria Anjar Wulansari

dibawah naungan Yayasan Tarakanita. Dengan jumlah guru dan karyawan yang

ada dalam rincian sebagai berikut :

1) Nama guru dan mata pelajaran yang diampu

a) Asmiyanto Malkias : mengampu mata pelajaran Pendidikan

Agama Katholik

b) Agustinus Nanang Baskara : mengampu mata pelajaran Matematika

c) Agustinus Sumardjo : mengampu mata pelajaran PKn dan IPS

d) Antonius Parmiyanto : mengampu mata pelajaran Bahasa

Indonesia

e) Anastasius Krismanto : mengampu mata pelajaran Bahasa Inggris

f) Arisanto : mengampu mata pelajaran Boga

g) Hastu Paramita Rahayu : mengampu mata pelajaran Bahasa Inggris

h) Asteria Dwiana Rahayu : mengampu mata pelajaran Olahraga

i) Theresia Susilo Rini : mengampu mata pelajaran Kewirausahaan

j) Lusila Evonia Keting H. : mengampu mata pelajaran Matematika

k) Bernadheta Setyo Harini : mengampu mata pelajaran KKPI / TIK

l) Agnes Rini Yanuarti, S.Pd : mengampu mata pelajaran Bimbingan

Konseling

m) Sri Agustina : mengampu mata pelajaran patiseri

n) Lucia Hesti Wulandari : mengampu mata pelajaran Gizi

o) Yuliana Driyani : mengampu mata pelajaran Boga

p) Chatarina Dyah Wijayanti : mengampu mata pelajaran boga

q) Irine Ratri Iswarini : mengampu mata pelajaran Boga

r) Brigitta Rismiasih : mengampu mata pelajaran Busana

s) Elizabeth Sri Wahyuningsih : mengampu mata pelajaran Busana

t) Niken Wijayanti : mengampu mata pelajaran Busana

u) Rita Ayu Budi Astuti : mengampu mata pelajaran Busana

(12)

w) Lorentinus Sudibyo, S.Pd : mengampu mata pelajaran Bahasa Jawa

x) A. Y. Budi Utomo, S.P.d : mengampu mata pelajaran PKn

2) Daftar karyawan dan tugasnya

a) Budi Waskito : petugas perpustakaan

b) Monica Sujarwati : petugas TU

c) Antonius Kamni : petugas TU

d) Yohanes Andrea Subandi : petugas TU

e) Sandi Ari Bawana : petugas PP

f) Yohanes Jumiran : petugas PP

g) Agustinus Susilo : petugas PP

h) Yohanes Kamidi : petugas PP

3) Jumlah siswa dan sebaran kelasnya a) X Boga 1 : 40 siswa

b) X Boga 2 : 38 siswa

c) X Patiseri : 26 siswa

d) X Busana : 28 siswa

e) XI Boga 1 : 38 siswa

f) XI Boga 2 : 38 siswa

g) XI Patiseri : 40 siswa

h) XI Busana : 34 siswa

i) XII Boga 1 : 37 siswa

j) XII Boga 2 : 37 siswa

k) XII Patiseri : 35 siswa

l) XII Busana : 29 siswa

b. Program Kerja Lembaga

Dalam pelaksanaan program kerja sekolah, yaitu :

a) Wakasek kurikulum bertugas membantu kepala sekolah dalam pelaksanaan

kegiatan kulikuler dan ekstra kulikuler.

b) Wakasek hubungan kerjasama industri/masyarakat bertugas membantu kepala

sekolah dalam pelaksanaan tugas hubungan industri/masyarkat meliputi

menyusun dan melaksanakan program kerja, mengarahkan, membina,

memimpin, mengawasi serta mengkoordinasikan pelaksanaan tugas khususnya

dibidang hubungan kerjasama dengan dunia usaha/dunia industri yang releven

(13)

c) Wakasek urusan ketenagaan bertugas membantu kepala sekolah dalam menyusun

program kerja pendataan analisis, pengadaaan, peningkatan/pengembangan

profesi dan jabatan, peningkatan kesejahteraan dan pemberian rewards atau

punishment kepada tenaga kependidikan disekolah.

d) Wakasek urusan sarana dan prasarana bertugas membantu kepala sekolah dalam

meunyusun program kerja pemanfaatan, pemeliharaan dan perawatan sarana dan

prasarana serta mengkoordinir pelaksanaan pengadaaan inventarisasi

pemeliharaan, perbaikan, pengawasan, penggunaan listrik/telpon/air serta

evaluasi penggunaan sarana dan prasarana sekolaha lainnya.

e) Wakasek urusan kesiswaan bertugas membantu kepala sekolah dalam urusan

kesiswaan, yaitu dalam menyusun program kerja pembinaan kesiswaan, 5K-7K,

kegiatan luar sekolah dan mengkoordinir pelaksanaannya.

f) Ketua jurusan bertugas membantu kepala sekolah dalam pengembangan dan

pelasanaan kurikulum dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar serta

melaksanakan tugas mengajar dan meningkatkan profesi guru dalam jurusannya.

g) Ketua program studi bertugas membantu kepala rumpun dalam pembinaan dan

penjabaran kurikulum progran studi, bimbingan dan peningkatan prestasi belajar,

mengkoordinasikan pemakaian bahanbahan dan alat praktik dalam program studi

yang bersangkutan serta memelihara hubungan dengan dunia kerja.

c. Kegiatan Ekstrakulikuler

Kegiatan ektrakulikuler di SMK Pius X yakni:

1) Bola volley

2) Bola basket

3) Dance

4) Tari Tradisional

5) Paduan Suara

6) Pramuka

B. Perumusan Program dan Rancangan Kegiatan PPL 1. Perumusan Program PPL

a) Observasi Pra-PPL

b) Observasi Lapangan

Observasi dilakukan individu oleh tiap-tiap program studi. Kegiatan ini

bertujuan untuk mengetahui sarana dan prasarana, situasi dan kondisi sekolah.

(14)

Observasi proses belajar mengajar dilakukan di ruang kelas dan diruang

praktik (lapangan) bertujuan agar mahasiswa dapat mengetahui kegiatan belajar

mengajar dari awal sampai akhir, hambatan-hambatan yang ada sehingga

mahasiswa dapat mengatasi dan berusaha belajar dan ganmaksimal.

Adapun aspek-aspek yang diamati adalah :

a) Cara membuka pelajaran

b) Cara menarik perhatian dan memotivasi siswa

c) Cara memberi acuan atau gambaran mengetahui metode atau kegiatan

pembelajaran yang akan dilakukan

d) Cara memberikan kaitan

e) Sistematika pemberian materi

f) Penguasaan materi

g) Metode pembelajaran

h) Media pembelajaran

i) Teknik pengelolaan kelas agar dinamis, aktif, interaktif dan partisipatif

j) Teknik bertanya

k) Cara menanggapi siswa

l) Penguasaan

m) Variasi gerak

n) Pengelolaan waktu

o) Penampilan

p) Cara menutup pelajaran

q) Cara membuat kesimpulan

r) Bentuk dan cara evaluasi

Praktik mengajar sesuai sesuai bidang studi masing-masing mahasiswa dengan

kegiatan berupa :

a) Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

b) Menggunakan dan mengefektifkan perangkat media pembelajaran

c) Praktik mengajar di kelas

d) Pendampingan

e) Evaluasi

f) Mempelajari administrasi guru

g) Bimbingan dengan guru pembimbing lapangan

h) Praktik mengajar terbimbing dan mandiri

(15)

2. Rancangan Kegiatan PPL

Pelaksanaan PPL yang dimulai tanggal 10 Agustus – 11 September 2015

memiliki rancangan kegiatan sebagai berikut :

a) Observasi kelas dan kegiatan pembelajaran

b) Bimbingan dengan guru pembimbing dalam pembuatan RPP dan materi

c) Praktik mengajar meliputi :

d) Praktik mengajar dikelas

e) Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

f) Pendampingan

g) Evaluasi dan koreksi

h) Mempelajari administrasi guru

i) Bimbingan PPL

j) Penyusunan laporan

[image:15.612.137.581.535.894.2]

Berikut matriks kegiatan PPL di SMK PIUS X Kota Magelang :

Tabel 1. Matrik kegiatan PPL SMK PIUS X Kota Magelang

Tanggal Nama Kegiatan Hasil Kegiatan

23 Februari 2015 Penyerahan Penyerahan peserta PPL 2015 di SMK

PIUS X Kota Magelang.

24 Februari 2015 Observasi Observasi yang dilakukan observasi

kelas dan kondisi sekolah.

5 Agustus 2015 Pembekalan PPL Pengarahan tentang PPL dilakukan

pada setiap jurusan.

10 Agustus – 11

September 2015

Pelaksanaan kegiatan PPL Pelaksanaa mengajar dan mengikuti kegiatan yang dilaksanakan di SMK PIUS X Kota Magelang.

11 Agustus 2015 Bimbingan PPL Bimbingan dengan guru pembimbing.

19 Agustus 2015 Bimbingan PPL Bimbingan dengan dosen

pembimbing lapangan dan guru pembimbing.

28 Agustus 2015 Bimbingan PPL Bimbingan dengan dosen

pembimbing lapangan dan guru pembimbing.

8 – 10 September

2015

Penyusunan Laporan Laporan individu

11 September 2015

(16)

BAB II

PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

A. Persiapan PPL

1. Persiapan Program dan Kegiatan PPL

Persiapan sangat diperlukan oleh mahasiswa sebelum diterjunkan secara

langsung ke sekolah untuk melaksanakan praktik PPL. Sebelum penerjunan PPL

secara langsung ke sekolah, maka sebelumnya mahasiswa melakukan persiapan,

yang meliputi kegiatan observasi kondisi sekolah, observasi kelas, pengajaran

mikro, pembekalan PPL, dan persiapan mengajar. Pelaksanaan PPL memerlukan

persiapan-persiapan agar pelaksanaannya dapat berjalan dengan lancar. Oleh

sebab itu diperlukan persiapan-persiapan sebagai berikut:

a. Pengajaran Mikro / Micro Teaching (PPL 1)

Micro Teaching/ pengajaran mikro merupakan pengajaran yang

dilaksanakan dengan membagi mahasiswa ke dalam kelompok-kelompok kecil.

Pengajaran ini bertujuan untuk melatih mahasiswa dalam melakukan kegiatan

pembelajaran sebelum terjun ke lapangan secara langsung di sekolah.

Pelaksanaan micro teaching dilakukan dalam kelompok kecil dengananggota

mahasiswa sebanyak 10-16 orang yang dibimbing Ibu Dr. Kokom Komariah

yang bertujuan agar mahasiswa lebih fokus dalam melaksanakan kegiatan

pembelajaran. Dengan adanya pembelajaran micro teaching, maka diharapkan

mahasiswa memperoleh bekal/ pengalaman dan telah mempersiapkan mental

sebelum terjun langsung ke sekolah. Dosen pembimbing memberikan masukan,

baik berupa kritik maupun saran setiap kali praktikan selesai praktik mengajar.

Berbagai macam metode dan media pembelajaran dicoba dalam kegiatan ini,

sehingga praktikan memahami media yang sesuai untuk setiap materi. Dengan

demikian, pengajaran mikro bertujuan untuk membekali mahasiswa agar lebih

siap dalam melaksanakan PPL, baik segi materi maupun penyampaian atau

metode mengajarnya. Pengajaran mikro juga sebagai syarat bagi mahasiswa

untuk dapat mengikuti PPL yaitu harus lulus dalam matakuliah micro teaching.

b. Pembekalan

Kegiatan pembekalan merupakan salah satu persiapan yang

diselenggarakan oleh lembaga UNY, dilaksanakan dalam bentuk pembekalan

(17)

25 Juni 2014 oleh Dosen Pembimbing PPL UNY. Dalam kegiatan pembekalan,

DPL memberikan arahan kepada mahasiswa mengenai hal-hal yang berhubungan

dengan pelaksanaan kegiatan PPL di SMK PIUS X MAGELANG. DPL

membuka forum tanya jawab dengan mahasiswa agar mahasiswa dapat

menyampaikan hal-hal yang belum diketahui dalam pelaksanaan PPL di Sekolah.

c. Observasi

Sebelum praktikan melaksanakan kegiatan PPL, mahasiswa diberi

kesempatan untuk melakukan pengamatan atau observasi. Observasi yang

dilakukan pada masa pra-PPL wajib dilaksanakan. Selain itu juga terdapat

observasi ketika pelaksanaan. Observasi tersebut dimaksudkan agar mahasiswa

dapat merancang program PPL sesuai dengan situasi dan kondisi di lapangan.

Observasi dibagi menjadi dua macam, yaitu:

1) Observasi Lingkungan Sekolah

Observasi lingkungan sekolah dilaksanakan pada tanggal 23 dan 24

Februari 2015, 10 Agustus 2015. Tujuan observasi adalah untuk mengetahui

kondisi sekolah secara mendalam agar mahasiswa dapat menyesuaikan diri pada

pelaksanaan PPL di sekolah. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam observasi itu

adalah lingkungan fisik sekolah, sarana prasarana sekolah, dan kegiatan belajar

mengajar secara umum.

2) Observasi Pembelajaran di Kelas a) Observasi Pra PPL

Observasi pembelajaran di kelas bertujuan agar mahasiswa dapat secara

langsung melihat dan mengamati proses belajar dalam kelas. Observasi kelas

dilaksanakan tanggal 27 Februari 2015 di kelas X Jasa Boga I. Berdasarkan

observasi yang telah dilakukan tersebut, mahasiswa mendapat masukan tentang

cara guru mengajar dan metode yang akan digunakan. Selain itu, sikap siswa

dalam menerima pelajaran juga dapat memberi gambaran bagaimana metode

yang tepat untuk diaplikasikan pada saat praktik mengajar. Adapun hasil

observasi belajar adalah sebagai berikut:

1. Perangkat Pembelajaran

a. Satuan Pembelajaran

b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

2. Proses Pembelajaran

(18)

b. Penyajian Materi

c. Metode Pembelajaran

d. Penggunaan Bahasa

e. Penggunaan Waktu

f. Gerak

g. Cara Memotivasi Siswa

h. Teknik Bertanya

i. Teknik Penguasaan Kelas

j. Penggunaan Media

k. Bentuk dan Cara Evaluasi

l. Menutup Pelajaran

3. Perilaku Siswa

a. Perilaku siswa di dalam kelas

b. Perilaku siswa di luar kelas

b) Observasi PPL

Observasi yang dilakukan sama seperti observasi pra PPL. Observasi ini

dilakukan kembali karena terdapat perbedaan mata pelajaran semester

sebelumnya yang akan diajarkan selama PPL. Observasi dilakukan pada tanggal

10 Agustus 2015 di kelas X Jasa Boga I Mata Pelajaran Persiapan Pengolahan

Masakan Indonesia dan 11 Agustus 2015 di XII Jasa Boga Mata Pelajaran

Pengolahan Makanan Pada Kesempatan Khusus.

3) Bimbingan Mikro/ PPL

Bimbingan mikro/PPL merupakan wadah bagi mahasiswa PPL untuk

membicarakan masalah yang dihadapi selama PPL dengan dosen mikro/

pembimbing PPL. Melalui bimbingan mikro, dapat dicari penyelesaian dari

masalah yang dihadapi, khususnya masalah-masalah yang terkait selama PPL.

4) Persiapan Mengajar

Persiapan mengajar sangat diperlukan sebelum dan sesudah mengajar.

Melalui persiapan yang matang, mahasiswa PPL diharapkan dapat memenuhi

target yang ingin dicapai. Persiapan yang dilakukan untuk mengajar antara lain:

a) Konsultasi dengan guru pembimbing

Konsultasi dengan guru pembimbing dilakukan sebelum dan setelah

mengajar. Sebelum mengajar guru memberikan materi yang harus disampaikan

(19)

untuk mendiskusikan kegiatan yang akan dilaksanakan selama proses belajar

mengajar. Bimbingan setelah mengajar dimaksudkan untuk mengevaluasi cara

mengajar mahasiswa PPL. Hal ini agar mahasiswa dapat memperbaiki

kekurangan-kurangan selama proses belajar mengajar sehingga selanjutnya

dalam mengajar mahasiswa menjadi lebih baik.

b) Penguasaan materi

Materi yang akan disampaikan pada siswa harus sesuai dengan kurikulum

yang digunakan. Mahasiswa harus menguasai materi dan menggunakan berbagai

macam bahan ajar, selain itu juga mencari banyak referensi agar dapat

mengembangkan materi sehingga pengetahuan yang didapat semakin

berkembang. Materi harus tersusun dengan baik dan jelas agar penyampaian

materi dapat diterima dan mudah dipahami.

c) Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Penyusunan RPP dilaksanakan sebelum praktikan mengajar, sehingga

praktikan dapat mempersiapkan materi, media, dan metode yang akan digunakan.

Dalam penyusunan RPP, mahasiswa juga perlu untuk menyusun RPP cadangan

karena tidak selamanya situasi dan kondisi akan sama seperti yang telah

direncanakan, sehingga ketika RPP yang telah disusun tidak dapat dilaksanakan

maka mahasiswa masih tetap dapat melaksanakan kegiatan mengajar. Sesuai

dengan kesepakatan bersama dengan guru pembimbing mata pelajaran, praktikan

diberi kesempatan untuk melakukan praktik mengajar di kelas X Jasa Boga I

(Mata Pelajaran Persiapan Pengolahan Masakan Indonesia) dan kelas XII Jasa

Boga (Mata Pelajaran Pengolahan Masakan Pada Kesempatan Khusus) sesuai

dengan kurikulum yang digunakan di SMK Pius X Magelang, maka kurikulum

yang digunakan dalam proses pembelajaran adalah kurikulum KTSP.

d) Pembuatan media pembelajaran

Media pembelajaran merupakan faktor pendukung yang penting untuk

keberhasilan proses pengajaran. Media pengajaran adalah suatu alat yang

digunakan sebagai media dalam menyampaikan materi kepada siswa agar mudah

dipahami oleh siswa. Media ini selalu dibuat sebelum mahasiswa mengajar agar

penyampaian materi tidak membosankan. Media dibuat berdasarkan metode yang

akan digunakan selama proses belajar mengajar, sehingga media benar-benar

efektif dan mencapai tujuan pembelajaran.

(20)

Alat evaluasi ini berfungsi untuk mengukur seberapa jauh siswa dapat

memahami materi yang disampaikan. Alat evaluasi berupa latihan dan penugasan

bagi siswa, baik secara individu maupun kelompok.

B. Pelaksanaan PPL

Berdasarkan rumusan program dan rancangan kegiatan PPL dilaksanakan

selama kegiatan PPL di SMK Pius X Magelang, pada umumnya seluruh program

kegiatan dapat terlaksana dengan baik dan lancar. Pelaksanaan kegiatan PPL

akan dibahas secara detail, sebagai berikut :

1. Praktik Mengajar

Praktik mengajar dilakukan mulai 12 Agustus sampai 7 September 2015.

Praktikan dibimbing oleh guru pembimbing. Praktikan melakukan praktik

mengajar dikelas X Jasa Boga I dengan mata pelajaran Persiapan Pengolahan

Masakan Indonesia dan kelas XII Jasa Boga dengan mata pelajaran Pengolahan

Masakan Pada Kesempatan Khusus. Berikut adalah deskripsi praktik mengajar

[image:20.612.149.594.544.906.2]

yang dilakukan oleh praktikkan:

Tabel 2. Pelaksanaan Praktik Mengajar

No Tanggal Kelas Jam

ke- Materi Kegiatan Keterangan 1. 12 Agustus

2015

XII Jasa Boga

3-4 Upacara Adat Mitoni dan Tedhak Siten

Teori

2. 19 Agustus 2015

XII Jasa Boga

3-4 Hidangan dan

Perlengkapan Upacara Adat Mitoni dan

Tedhak Siten

(Persiapan Praktik)

Teori

3. 24 Agustus 2015

X Jasa Boga I

2-6 Bumbu dan Rempah Teori

4. 31 Agustus 2015

X Jasa Boga I

3-7 Bumbu Dasar Masakan Indonesia

Teori-Praktik

5. 1 September 2015

XII Jasa Boga

1-10 Mitoni

(Praktik membuat

hidangan dan

perlengkapan upacara)

Teori-Praktik

6. 2 September 2015

XII Jasa

3-4 Tedhak Siten

(Persiapan Praktik)

(21)

Boga 7. 7 September

2015

X Jasa Boga I

7-10 Lipatan Daun Teori-Praktik

Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, metode yang digunakan

adalah brainstorming, ceramah, latihan soal, diskusi, tanya jawab, talking stick,

dan snowball throwing. Masukan yang sering diberikan oleh guru pembimbing

berkaitan dengan penyampaian materi dan pengaturan waktu. Praktik mengajar

yang dimaksud adalah praktik mengajar di dalam kelas. Praktik mengajar di

dalam kelas dilakukan secara terbimbing, artinya dalam pelaksanaan

pembelajaran di kelas, guru pembimbing mendampingi atau memberikan

pengawasan dan evaluasi. Kegiatan praktik mengajar meliputi:

a. Membuka Pelajaran:

1) Membuka pelajaran dengan salam dan doa

2) Presensi

3) Menyampaikan Tujuan Pembelajaran

b. Kegiatan Inti

c. Penutup:

1) Menyimpulkan kegiatan pembelajaran

2) Memberikan tugas untuk pertemuan berikutnya

3) Salam

2. Pendekatan, Metode, dan media pembelajaran

Pendekatan yang digunakan dalam mengajarkan materi adalah

pendekatan siantifik. Pendekatan metode ini bertujuan untuk meningkatkan

kemampuan intelek, khususnya kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa selain

itu juga pembelajaran ini menciptakan kondisi pembelajaran dimana siswa

merasa bahwa belajar itu merupakan suatu kebutuhan dan untuk melatih siswa

dalam mengkomunikasikan ide-ide, khususnya dalam menulis artikel ilmiah.

Pembelajaran ini mempunyai karakteristik yaitu pembelajaran berpusat pada

siswa, melibatkan ketrampilan proses sains dalam mengkonstruk konsep, perinsip

dan dapat mengembangkan karakter siswa.

Metode yang selalu dipakai pada setiap pembelajaran adalah metode

Brainstorming. Brainstorming adalah suatu teknik atau cara mengajar

yang dilaksanakan oleh guru di dalam kelas ialah dengan melontarkan

(22)

pendapat, atau komentar sehingga mungkin masalah tersebut berkembang

menjadi masalah baru, atau dapat diartikan pula sebagai satu cara untuk

mendapatkan banyak ide dari sekelompok manusia dalam waktu yang sangat

singkat.

Media yang digunakan pada pembelajaran di kelas adalah power point,

video. Pada pembelajaran kelas X Jasa Boga I media ditunjang dengan

menggunakan contoh macam-macam bumbu dan rempah, bumbu dasar jadi

masakan Indonesia dan perlengkapan pembuatan lipatan daun untuk samir.

3. Umpan Balik Pembimbing

Setelah melaksanakan praktik mengajar, praktikan mendapat pengarahan

dari guru pembimbing mengenai hasil evaluasi dalam mengajar sehingga

praktikan mengetahui kelemahan dalam mengajar. Pengarahan ini bertujuan agar

praktikan dapat memperbaiki kesalahan dan kekurangan yang ada sehingga

selanjutnya praktikan mampu meningkatkan kualitas mengajar.

4. Evaluasi

Pada tahap ini, praktikan dinilai oleh guru pembimbing, baik dalam

membuat persiapan mengajar, melakukan aktifitas mengajar di kelas, penguasaan

materi, kepedulian terhadap siswa, maupun penguasaan kelas. Praktikan juga

melakukan evaluasi terhadap murid-murid dengan memberikan tugas baik

individu maupun berkelompok. Hal tersebut dilakukan guna mengetahui sejauh

mana kemampuan siswa yang telah diajar selama pelaksanaan PPL dalam

menyerap materi yang diberikan.

5. Penyusunan Laporan

Tindak lanjut dari program PPL adalah penyusunan laporan sebagai

pertanggungjawaban atas kegiatan PPL yang telah dilaksanakan. Laporan PPL

berisi kegiatan yang dilakukan selama PPL. Laporan ini disusun secara individu

dengan persetujuan guru pembimbing, koordinator PPL sekolah, Kepala Sekolah,

dan DPL-PPL Jurusan.

6. Penarikan

Penarikan mahasiswa PPL dilakukan pada tanggal 11 September 2015

(23)

C. Analisis Hasil Pelaksanaan PPL

Selama pelaksanaan PPL dengan menjalani profesi sebagai guru,

memberikan banyak pengalaman dan gambaran yang jelas bahwa profesi guru

bukan hanya menuntut penguasaan materi dan metode pembelajaran saja, tetapi

juga menuntut kemampuan mengatur waktu, mengelola kelas, berinteraksi

dengan warga sekolah, dan mempersiapkan segala administrasi guru.

Praktik mengajar dilakukan mulai tanggal 11 Agustus 2015 sampai

dengan 10 September 2015. Praktikan telah mengajar sebanyak 7 kali pertemuan

dengan 2 mata pelajaran yang sesuai dengan yang dimapu guru pembimbing

yakni 4 kali di kelas XII Jasa Boga dan 3 kali di kelas X Jasa Boga I.

Praktikan menggunakan buku selama kegiatan mengajar yaitu:

1. Modul Restoran

2. Modul Boga Dasar 2

3. Bahan Ajar

Selama praktik mengajar di kelas, praktikan tidak mengalami hambatan

yang sulit, hanya diawal pertemuan praktikan dalam proses pembelajaran masih

belum sesuai dengan RPP. Setelah melakukan konsultasi dengan guru

pembimbing, praktikan mendapatkan arahan tentang cara melaksanakan kegiatan

pembelajaran agar sesuai dengan RPP. Praktikan juga berkonsultasi mengenai

metode yang akan diterapkan pada pertemuan selanjutnya. Metode dapat berjalan

dengan baik apabila praktikan bisa menguasai kelas. Konsultasi memberikan

manfaat bagi praktikan dalam praktik mengajar agar kelemahan selama mengajar

dapat diperbaiaki. Sehingga pada pertemuan selanjutnya praktikan dapat

mengajar lebih baik.

Secara garis besar, siswa-siswi SMK Pius X Magelang sangat menerima

dengan baik mahasiswa PPL, hanya ada beberapa siswa yang terlihat acuh dan

ramai sendiri ketika dijelaskan. Untuk mengatasi hal tersebut praktikan :

1. Memberikan pertanyaan kepada siswa yang kurang memperhatikan selama

proses pembelajaran berlangsung.

2. Menggunakan variasi metode pembelajaran yang lebih banyak melibatkan

siswa dan dapat diikuti oleh siswa, sehingga siswa tidak ada waktu untuk

ramai sendiri.

3. Menegur siswa agar kembali untuk mendengarkan pelajaran yang

(24)

Selama kegiatan PPL, praktikan mendapatkan banyak manfaat dan

pengetahuan. Menjadi seorang tenaga pendidik yang baik bukan hanya dengan

dapat mengajar dengan baik, karena diperlukan penguasaan materi dan pemilihan

metode yang tepat sehingga materi dapat dengan mudah diterima dan dipahami

oleh siswa. Selain itu, juga harus dapat mengelola kelas sehingga proses

mengajar tidak terganggu. Untuk dapat melaksanakan proses mengajar yang baik

maka diperlukan persiapan yang matang sebelum mengajar.

Kesulitan, hambatan, dan tantangan dalam melaksanakan program PPL

dapat diatasi dengan baik dengan bimbingan guru pembimbing lapangan, beserta

dosen pembimbing lapangan. Mahasiswa telah berusaha mengoptimalkan

kemampuannya dalam melaksanakan program ini. Secara ringkas, rincian praktik

mengajar yang telah terlaksana adalah sebagai berikut:

1. Praktik Mengajar: dimulai tanggal 10 Agustus – 11 September 2015. Setiap

mahasiswa mempunyai guru pembimbing dalam kegiatan pembelajaran dikelas.

Jumlah jam mengajar per minggu disesuaikan dengan jumlah jam pelajaran untuk

masing-masing mata pelajaran yang diampu.

2. Pembuatan atau Penambahan Media Pembelajaran, berupa media dan alat

pembelajaran yang dapat digunakan untuk memperlancar kegiatan belajar

mengajar di kelas. Kegiatan ini hanya dilaksanakan oleh beberapa mahasiswa

PPL dibawah bimbingan dari guru pengampu mata pelajaran yang bersangkutan.

3. Administrasi guru, mahasiswa belajar melaksanakan administrasi guru seperti

pengisian kemajuan kelas, pengisian perangkat administrasi guru seperti presensi

siswa, daftar nilai dan rekapitulasi hasil evaluasi tes formatif.

4. Jumlah pertemuan/jam praktik mengajar mahasiswa tergantung dengan

kesepakatan guru pembimbing lapangan masing-masing. Pelaksanaannya sesuai

dengan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang telah dirancang.

D. Refleksi Hasil Pelaksanaan PPL 1. Faktor Pendukung

a. Guru pembimbing yang sangat perhatian, sehingga kekurangan-kekurangan

praktikan dalam proses pembelajaran dapat diketahui. Selain itu, praktikan

diberikan masukan-masukan untuk perbaikan.

b. Guru pembimbing yang sangat rapi dalam administrasi, sehingga praktikan

(25)

c. Guru pembimbing yang mempunyai prinsip “target oriented” sehingga

pembelajaran dapat berjalan pada waktu yang tepat dan sesuai dengan harapan.

2. Faktor Penghambat

a. Masalah yang timbul pada kegiatan PPL ini antara lain:

1) Kemampuan siswa dalam menerima materi tidak sama.

2) Setiap kelas mempunyai sifat yang berbeda.

3) Ada beberapa siswa dalam kelas yang ramai pada waktu pelajaran sedang

berlangsung.

4) Kesiapan siswa untuk menerima materi yang telah disiapkan dirasa kurang hal ini

dikarenakan siswa tidak belajar pada waktu malam hari.

5) Adanya beberapa siswa yang tidur didalam kelas.

6) Siswa kurang aktif dalam mencari ilmu-ilmu pengetahuan yang bersangkutan

dengan mata pelajaran tersebut baik dari internet maupun buku.

7) Siswa masih sering kurang mempersiapkan diri dalam mata pelajaran khususnya

praktik.

8) Terbatas serta mahalnya tempat untuk mencetak/print RPP, handout, serta

jobsheet sebelum mengajar.

b. Untuk mengatasi masalah tersebut, mahasiswa praktikan melakukan hal-hal

berikut:

1) Melakukan pendekatan interpersonal untuk mendorong siswa agar lebih giat lagi

belajarnya.

2) Pada saat belajar menggunakan model pembelajaran yang dapat membuat siswa

aktif.

3) Gaya mengajar untuk masing-masing kelas harus berbeda, menyesuaikan

karakteistik siswa ditiap-tiap kelas.

4) Penyampaian materi harus pelan-pelan.

5) Praktikan mengajak komunikasi dengan setiap siswa yang ramai sehingga siswa

tersebut akan merasa lebih diperhatikan.

6) Ketika siswa belum siap materi mahasiswa mencoba mengeksplorasi siswa

dengan carameminta siswa untuk membaca materi yang ada pada buku.

Kemudian mahasiswa bertanya kepada siswa dilanjutkan dengan penjelasan

ulang materi yang telah dipelajari dengan menggunakan media laptop dan lcd

(26)

7) Untuk mengatasi siswa yang membuat ramai di kelas mahasiswa mencoba

memanggil siswa tersebut dan memberikan pertanyaan serta mengingatkan untuk

tidak ramai. Selanjutnya mahasiswa juga mencoba mengakrabkan diri dengan

siswa tersebut dengan batas yang wajar, menanyakan kepada siswa tentang

tugas-tugas yang diberikan dan berusaha membantu mengerjakannya, berusaha

untuk selalu berkomunikasi dengan guru untuk mengatasi siswa seperti itu.

8) Memotivasi siswa terhadap perkembangan-perkembangan khususnya tentang

makanan di Dunia, sehingga siswa termotivasi untuk mencari

perkembangan-perkembangan tersebut di internet maupun buku.

9) Mengingatkan siswa untuk mempersiapkan baik resep dan bahanbahan praktik

lainnya 1 hari sebelum praktik dilaksanakan.

10)Ketika hari minggu mahasiswa selalu pergi ke Jogja untuk mengeprint tugas

yang diberikan oleh guru baik itu RPP, Handout, Jobsheet. Hal ini mahasiswa

lakukan karena di Jogja banyak tempat-tempat rental fotocopy yang murah dan

(27)

BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN

Pelaksanaan kegiatan PPL Universitas Negeri Yogyakarta 2015 dimulai

tanggal 10 Agustus sampai dengan 11 September 2015 berlokasi di SMK Pius X

Magelang. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh praktikan selama

masa observasi, praktikan memperoleh gambaran tentang situasi dan kondisi

kegiatan belajar mengajar mata pelajaran Pengolahan Masakan Pada Kesempatan

Khusus kelas XII Jasa Boga dan Persiapan Pengolahan Masakan Indonesia kelas

X Jasa Boga I. Setelah melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di

SMK Pius X Magelang, banyak pengalaman yang praktikan dapatkan mengenai

situasi dan permasalahan pendidikan di suatu sekolah. Program kerja PPL yang

berhasil dilakukan adalah penyusunan rencana pembelajaran, penyusunan

pelaksanaan pembelajaran, praktik mengajar dan mengadakan evaluasi

pembelajaran. Dari kegiatan PPL terpadu yang dilaksanakan selama 1 bulan (dari

tanggal 10 Agustus sampai 11 September 2015), maka dapat dibuat suatu

kesimpulan sebagai berikut :

1. Kegiatan PPL merupakan wadah bagi mahasiswa untuk mengintegrasikan dan

mengimplementasikan ilmu yang telah dikuasainya kedalam praktik keguruan

atau praktik kependidikan.

2. Kegiatan PPL merupakan salah satu sarana untuk menyiapkan dan menghasilkan

calon guru atau tenaga kependidikan yang memliki nilai, sikap, pengetahuan dan

keterampilan professional.

3. Membantu praktikan untuk belajar bagaimana berinteraksi dengan siswa baik di

kelas (dalam proses pembelajaran) maupun di luar kelas (luar jam belajar)

sehingga mahasiswa sadar akan perannya sebagai pengajar dan pendidik yang

wajib memberikan teladan dan sebagai pengayom siswa di sekolah.

B. SARAN

Berdasarkan pengalaman selama kegiatan PPL, maka penulis

memberikan saran-saran sebagai berikut:

(28)

a. Perlunya peningkatan penggunaan media pembelajaran yang sudah ada di

sekolah dan penggunaan variasi metode pembelajaran sehingga dapat menarik

siswa untuk giat belajar.

b. Sarana dan prasarana yang sudah ada, hendaknya dapat dimanfaatkan dengan

lebih efektif.

c. Sekolah perlu mempertahankan pembinaan iman dan takwa serta penanaman tata

krama warga sekolah khususnya siswa yang selama ini sudah berjalan sangat

bagus. Selain itu, kedisiplinan pihak sekolah perlu ditingkatkan agar siswa

memiliki kedisiplinan dan menunjang proses pembelajaran agar tujuan sekolah

dan pembelajaran dapat tercapai.

d. Kegiatan belajar mengajar maupun pembinaan minat dan bakat siswa hendaknya

lebih ditingkatkan lagi kualitasnya agar prestasi yang selama ini diraih bisa terus

dipertahankan.

e. Kegiatan ekstrakulikuler dilaksanakan hari sabtu agar kegiatan lebih efektif

dengan waktu yang cukup.

2. Bagi Mahasiswa

a. Ketika observasi harus sungguh-sungguh agar dalam penyusunan program dapat

direncanakan secara matang dan program tersebut dapat terlaksana dengan baik.

b. Membina kebersamaan dan kekompakkan baik diantara mahasiswa PPL ataupun

dengan pihak sekolah sehingga dapat bekerja sama dengan baik.

c. Persiapan mengajar perlu ditingkatkan dan dipersiapkan dengan sungguhsungguh

agar ketika praktek mengajar dapat berjalan dengan baik

d. Mahasiswa PPL harus belajar lebih keras, menimba pengalaman

sebanyak-banyaknya, dan memanfaatkan kesempatan PPL sebaik-baiknya.

e. Mahasiswa diharapkan dapat memahami kondisi karakter dan kemampuan

akademis siswa.

f. Dalam proses evaluasi suatu kegiatan tidak hanya membahas permasalahan yang

timbul dalam kegiatan yang terkait saja. Namun perlu juga diberikan suatu solusi

atas permasalahan yang terjadi.

3. Bagi Universitas

a. Pembekalan dari UPPL sebaiknya dilakukan sebelum mahasiswa membuat

proposal dan perumusan program PPL agar mahasiswa mendapatkan bekal yang

(29)

kerja sama dan komunikasi yang harmonis antara Universitas dengan pihak

sekolah.

b. Pembekalan kegiatan PPL dan sosialisasi ketentuan yang harus dilaksanakan oleh

mahasiswa dan sekolah hendaknya dikemas lebih baik lagi agar tidak terjadi

simpang siur informasi yang menjadikan pihak mahasiswa dan sekolah menjadi

kebingungan di tengah-tengah pelaksanaan PPL seperti ketentuan warna

seragam, berapa kali mengajar, dsb.

c. Kunjungan ke sekolah-sekolah mohon untuk lebih diperhatikan agar setiap

sekolah benar- benar mendapat kunjungan dari pihak UPPL.

d. Pihak UPPL sebagai lembaga koordinator PPL yang menangani secara langsung

kegiatan PPL diharapkan mampu melakukan sosialisasi secara efektif dan

terperinci, sehingga program-program dapat berjalan sesuai dengan harapan

(30)

DAFTAR PUSTAKA

UPPL. 2015. Panduan KKN-PPL 2015 .Yogyakarta : UPPL Universitas Negeri

Yogyakarta

UPPL. 2015. Materi Pembekalan KKN-PPL 2015 .Yogyakarta : UPPL Universitas

Negeri Yogyakarta

Alwi, Hasan dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 2003. Kamus Besar

Gambar

Tabel 1. Matrik kegiatan PPL SMK PIUS X Kota Magelang
Tabel 2. Pelaksanaan Praktik Mengajar

Referensi

Dokumen terkait

PEKERJAAN : Pengawasan Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan SP3 Trans - Desa Taluduyunu - Desa Hulawa. LOKASI :

Memory data register (MDR) digunakan untuk menampung data atau instruksi hasil pengiriman dari memori utama ke CPU atau menampung data yang akan direkam ke memori utama dari

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan big five personality dan attachment style terhadap agresivitas. Hasil pengujian hipotesis minor

Surat Pernyataan bahwa perusahaan yang bersangkutan dan manajemennya tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak bangkrut dan tidak sedang dihentikan kegiatan usahanya dibubuhi

Pada hari ini KAMIS tanggal SEMBILAN bulan AGUSTUS tahun DUA RIBU DUA BELAS , Panitia Pembangunan Gedung yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Kuasa

Pokja Unit Layanan Pengadaan Kementerian Luar Negeri akan melaksanakan Pelelangan Sederhana dengan pascakualifikasi untuk paket pekerjaan pengadaan jasa Lainnya sebagai

Basis data ( database ), atau sering pula dieja basisdata, adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat.. diperiksa

Serta pemecahan masalah tentang bagaimana cara mengatasi kesulitan belajar dalam menciptakan sikap kritis dan aktif pada setiap mata pelajaran sehingga siswa dapat mengetahui