• Tidak ada hasil yang ditemukan

Media Manajemen Jasa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Media Manajemen Jasa"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

MEDIA

MANHEMEN

Jf,SA

Mana[in[

$eruice Meilia

ililtilllilIilIil

illllllll

9177235611030000!l

MAP

Volume I

Nomor

I

Halaman

I

-94

Juli

Jakarta,

2014

ISSN 2356 - 0304

PENGARUH

KUALITAS PELAYANAN

DAN KEPUASAN

PELANGGAN TERHADAP

LOYALITAS

PELANGGAN

PT.

D'RAMAZ

PUTRA

MANDIRI

DI

JAKARTA

Ketut Asmara Jaya

DAMPAK PEMBERLAKUKAN LIBERALISASI

PERDAGANGAN

RI-CHINA

TERHADAP

PENDAPATAN RUMAH

TANGGA

DI

INDONESIA

Sulthon Sjahrir Sabaruddin

FAKTOR-FAKTOR

YANG

MEMPENGARUHI

STRUKTUR

MODAL

Hendrik Elisa Sutejo Samosir

PENGARUH

KERELASIAN

PELANGGAN DAN

EKUITAS MEREK

TERHADAP

EKUITAS

PELANGGAN

(Suatu Survei Penabung Simpeda pada Bank

Jabar

Banten

Wilayah

Jawa

Barat)

Demsi Minar

ANALISIS

ANGGARAN

KAS

SEBAGAI

ALAT

PERENCANAAN

DAN

PENGENDALIAN

KEUANGAN

PADA PERUSAHAAN DAERAH

AIR MINUM

(PDAM)

SE.EKS

KARESIDENAN BANYUMAS

Bralian Merdika Yanuar,

Adi

Wiratno dan Sukirman

PENGARUH INVESTASI PORTOFOLIO

MODAL

ASING DAN

RESPON KEBIJAKAN

MONETER TERHADAP NILAT

TUKAR

RUPIAH

Diansyah

PENGARUH

MOTIVASI

DAN

KOMUNIKASI

TERHADAP

KINERJA KARYAWAN

DENGAN

KOMITMEN

SEBAGAI

VARIABEL INTERVENING

PADA

PT.

DHARMA

BAKTI MANDIRI

DI

JAKARTA

Hartanti Nugrahaningsih dan Anna Rachmana

(2)

MediaManqiemenJasa Vol.

I

No.l Juli

2014

Media Manajemen Jasa adalah media resmi untuk publikasi ilmiah, yang memuat artikel mengerg hasil penelitian, kajian dan pemikiran tentang Manajemen, secara khusui untuk bidang Manajern:r

Jasa. Diterbitkan secara teratur dua kali dalam setahun, yaitu bulan Januari dan Juli oleh Fakuh":s

Ekonomi dan Bisnis, Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Managing Service Meciia is the

oficial

medta

for

scientiJic publications, which consist of

articit:

about the results o-f research. study and thoughts about Management, especially Managing

Servr;

Regylarly published fwo times

in

a

year, in January and

Juli

by

the Faculty

of

Economics aru; Buo'iness, {thiversitas

i7

Agustus 1945 Jalearta.

SUSI.INAN PENGURUS

JURNAL

Pelindung

PenanggLxtg Jauiab

Pemimpin Redaksi

Dewan Redaksi

Seirretaris Redalisi

Tata [Jsaha dan Distribusi

Rektor Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas 17 Agustus i945 Jakarta

Hartanti Nugrahaningsih. SE., MM.

Tsulis Ana Muslihatun. SE.,MSM Eonald Picauly. SE,,

MM

f)iansyah. SE.,M.Si.

Arieflia'Sari Dewi, SE.,

MBA

Ari

Soeti Yani. SE.,ivliVI.

Lukiyana- SE,MM

Kustiadi Basulii, SE.,

MM

FAKT]LTAS

EKOI{OMI

DAN BISNIS JI. Surter Permai Raya, Jakarta,

Diterbitkan Oleh:

T]}IIYERSITAS 17 AGUSTUS 1945

JAKARTA

(3)

:naj ernen Jasa Vol.

I

No

l .luli

2014

DAFTAII

ISI

..

,

\IIUH

KUAI,I'|AS

PIILAYANAN

DAN

I(EI'UASAN

PELANGGAN

.iI

\DAP

LOYALI'I'AS PIILANGGAN

PT.

D'RAMAZ

PUTITA MANDIRI

rK.{RTA

I-12

...IP.\K

PEMBERLAKUKAN LIBERALISASI PERDAGANGAN RI-CI{INA

.

.iIIADAP

PENDAPA'TAN RU]\{AH

TANGGA DI INDONESIA

: Sjahrir

Sabarucldin.

13-25

:. K T OR-FAKTOR

YANG

MEIVIPENGARIIH

I

STRUKTUR M O

DAL

: \GAIIUH

KERELASIAN

I'III,ANGGAN

DAN

EKUI'IAS

]\'IEITEK

TEIU'IADAI'

'

\L'll'AS

PELANGGAN

\.rirru Survei Penabung Simpeda pada Bank Jabar Ilanten Wilayah Jarva

Ilarat)

::.si

Minar.

39-51

r\.\LISIS

ANGGAITAN

KAS

SEBAGAI

ALAT

PEIUINCANAAI'{

DAN

:,T-\GENDALIAN KIIUANGAN

I'ADA

PERUSAHAAN

DAEITAII

AIR

N'IINUI\{

i' D.\NI) SE-EKS KAII.ESIDENAN

BAN!'UMAS

:l;.rlian Merdika Yanuar, Adi Wiratno dan Sukirman...

I'E\GARUH

INVES'I'ASI I'OITTOF'OLIO

MODAL ASING

DAN

RESPON

K

EI]I.IAKAN

MONI''fIiII'TBRI IADAI' NILAI

TUKAR

IIUI'IAII

52-65

.):.-rnsyah.

66'7 6

PENGARUH

MOTIVASI

DAN

KOMUNIKASI TEIIIIADAP

KINERJA

KARYAWAN DENGAN KOI\{I'I'MEN SEBAGAI VAII.IABEL

INTERVENING

I'}ADA

l''l'.

DHAIIN{r\

ITAKTI 1\'IANDIIU

DI

JAKAR'I'A

llartanti Nugrahaningsih dan Anna

l{achmana....

17-85

PENGARUH

FASILI'I'AS

OPERASIONAL I'ERGUDANGAN

TERIIADAP

.{KTIVITAS PANGKAI,AN

I,OGISTIK

I'ADA

PT. WTITA

MITI{A I'RIMA

(4)

Media Manajemenlasa/Vol I, No.1, f uli 20L4

F'AKTOR

-

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

STRUKTUR

MODAL

Hendrik

Elisa Sutejo Samosir

Fakultas Ekonomi HKBP Nommensen Medan

Emai I : hendrik. 2007 @yuhoo.com

ABSTRACT

This research was conducted

to

examine the

ffict

of

variable profitability,

structure asset and growth opportunit,v on capital structure in ntanufacturing comparry

in the consumer good industry the period 2008 to 2011.

The population in this study in the consumer goods industry

from

2008 to 201

l.

Obtained totol somple of 60 .

The results slwwed that significan teffect on the

profitability

of capital structure,

structure asset has

no

effict

on capital

structure, growth opportunity has

no

ffict

capital structure. For the investor prospective investor in predicting the company doing

capital

structure

or

not, should consider other

factors

before

nnking

any

fornt

of

investment decision.

Key words : Profitability, Structure Asset, Grov,th Opportunity, Capital Structttre

ABSTRAK

Penelitian

ini

dilakukan untuk menguji pengaruh variabel profitabilitas, struktur asset dan peluang pertumbuhan terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur di industri konsumen periode 2008 - 2011.

Populasi dalam penelitian

ini

di

industri barang-barang konsumsi

dari

tahun

2008 sampaitahun 2011 diperoleh jumlah sampel sebanyak 60.

Hasil

penelitian menunjukkan bahrva

effect

signifikan pada

profitabilitas,

struktur modal, struktur

asset

tidak

berpengaruh

pada struktur modal,

peluang

pertumbuhan

tidak memiliki

pengaruh struktur modal.

Untuk calon

investor dalam

memprediksi

perusahaan

yang

melakukan

struktur modal

atau tidak,

harus

mempertimbangkan

faktor-faktor

lain

sebelum membuat segala bentuk keputusan investasi.
(5)

Media Manajemen fasa/Vol I, No.1,luli 2014

PENDAHULUAN

Keputusan pendanaan merupakan keputusan mengenai seberapa besar tingkat penggunaan utang dibanding dengan ekuitas dalam membiayai investasi perusahaan.

Hutang karena sifatnya

tidak

permanen dan lebih murah untuk diadakan, seringkali

menjadi

bagian

penting

dalam struktur modal perusahaan. Keputusan pemenuhan

danamencakup berbagai pertimbangan apakah perusahaanakan menggunakan sumber

internal maupun sumbereksternal, yang berasal

dari

hutang atau emisiobligasi, atau dengan emisi saham baru.

Keputusan pembelanjaanatau keputusan pemenuhan pembelanjaandana tersebut

berhubungan

dengan

penentuan

sumber

danayang

akan

digunakan,penentuan

perimbanganpembelanjaan

yang baik,

atau penentuan strukturmodal

yang

optimal. Tujuan keputusan pembelanjaan adalah untuk menentukan tingkat struktur modal uang

optimal,

yaitu tingkat

bauran utang dan ekuitas yang dapat memaksimumkan nilai perusahaan.

Konrposisi

atas

pemilihan dana tersebut disebut

sebagai struktur permodalan.

Dana yang tersedia pada struktur permodalan tersebut akan digunakan untuk

mendanai investasi perusahaan atas berbaghi macam

jenis pilihan

investasi yang

tersedia. Dalarn melakukan investasi, perusahaan berusaha menciptakan

nilai.

Oleh karena

itu,

menurut (Nanok 2008) struktur modal akan menentukan sejauh mana,

bagaimana

nilai

diciptakan sebagai tercermin dari laba dan harga saham perusahaan.

Struktur modal

menunjukkan proporsi atas penggunaan hutang

untuk

membiayai investasinya sehingga dengan mengetahui struktur modal, investor dapat mengetahui keseimbangan antara resiko dan tingkat pengembalian investasinya. Struktur modal adalah bauran (proporsi) pendanaan permanenjangka panjang perusahaan yang diwakili

oleh utang, saham preferen, dan ekuitas saham biasa (Van Horne

&

Wachowicz,2007 :

232), dan menurut (Noor, 2005

:

262) struktur modal dapat diartikan kombinasi dari

berbagai sumber dana

jangka

panjan

yang

digunakan

oleh

perusahaan, dan

rnenggambarkan

biaya modal (Cost

of

Copitat)

yang menjadi

beban perusahaan tersebut.

Struktur modal merupakan masalah yang sangat penting bagi perusahaan karena

baik

buruknya sutruktur modal akan berdampak langsung terhadap posisi finansial

perusahaan yang pada akhirnya akan mempengaruhi nilai perusahaan. Kesalahan dalam

mempergunakan struktur modal akan mempunyai dampak yang luas terutama apabila perusahaan

terlalu

besardalam menggunakan hutang, maka beban tetap yangharus

ditanggung perusahaan semakin besar pula. Halitu

juga

berarti akan meningkatkan

risiko

finansial,yaitu

risiko

saat perusahaan tidak dapat membayarbeban bunga atau angsuran-angsuran hutangnya.

Keputusan struktur modal yang diambil

oleh

manager dapat mempengaruhi

profitabilitas dan mempengaruhi resiko keuangan perusahaan yang dihadapi. Resiko keuangan tersebut meliputi kemungkinan ketidakmampuan keuangan perusahaan untuk membayar kewajiban-kewajibannya

dan

kemungkinan

tidak

tercapainya laba yang

ditargetkan perusahaan. BerCasarkan penjelasan tersebut keputusan

struktur

modal

merupakan keputusan yang sangat penting untuk kelangsungan hidup perusahaan.

Beberapa peneliti sebelumnya Nurrohim (2008), Margareth, Ramadhan (2010), Mas'ud (2008), Prabansari, Kusuma (2005) dan Nanok (2008) yang menyatakan bahwa

(6)

Media Manajemen f asa/Vol _ I, No,1,lu!!91:4

growth

opportunity menurut Seftianne,

Ratih

(2011), Kesuma (2009), Margareth,

[.amadhan-

(2010),

Mas'ud (2008)

mengatakan

bahwa

growth

opportu-nity

mempengaruhi struktur modal. Sedangkan Seftianne, Ratih (2011) rnengatakan bahwa

profiiabiitas

tidak berpengaruh terhadap struktur modal, dan Seftianne, Ratih (2011),

irlurrohim (2008) juga'mengatakan bahwa struktur aktiva tidak berpengaruh terhadap

struktur

modal,.

aun

Nunot

(2008)

mengatakan bahwa

growth

opportunity

tidak

berpengaruh terhadap struktur modal. Penetitian terdahulu menggunakan pendekatan

fakior-iaktor spesilik atau

karakteristik

struktur modal.

Faktor-faktor

tersebut

antaralain:

ukuran

perusahaan,

resiko

bisnis,

growth

opportunity,

profitabilitas, likuiditas, struktur aktiva, dan kepemilikan manajerial'

Berdasarkan latar belakang tersebut maka perumusan masalah dalam penelitian

ini

adalah sebagai

berikut

:

(a)

Apakah profitabilitas, struktur

aktiva,

dan growth

opportinity

berpengaruh

secara

simultan

terhadap

struktur modal?

(b)Apakah

ptontuUititus,

stiukirr

aktiva,

dan groturh opporturtitlt berpengaruh secara parsial terhadap struktur modal ?

KAJIAN

TEORI

Struktur

Modal. Menurut van Horne, Wachowicz (2007 :232), struktur modal adalah

bauran (proporsi) pendanaan permanen jangka panjang perusahaan yang

diwakili

oleh

utang, ruhunl preferen, dan ekiitas saham biasa' Menurut Sjahrial (2010

:179),

struktur

rnoali

merupakan perimbangan antara penggunaan modal pinjaman yang terdiri dari: utang jangka pendek yang bersifat permanen, utang

jangka

panjang dengan modal

,.nOlriyuig

teidiri

da.i: suhum preferen dan saham biasa. Menurut Noor (2005 :262),

struktui rnodal adalah

su*be,

dana

jangka

panjang

oleh

perusahaan, dan

menggambarkan

biaya modal (Cost

of

Capital) yang menjadi

beban perusahaan

tersebut. Sementara untuk mencapai laba yang maksimum,

biaya

harus minimum, termasuk biaya modal alau Cost of Capital. Biaya modal yang minimum, sekaligus akan

memperkecii resiko usaha. Oleh karena itu untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan strukiur modal yang optimum. Berikut definisi struktur modal yang optimum: Menurut

Brigham,

Houston

(i011

:

155) struktur modal optimal

adalah

"struktur

modal

perisahaan yang akan memaksimalkan harga sahamnya. Pe-rusahaan pada umumnya

mempelajari

siluasi,

mengambil kesirnpulan ientang-

struktur

yang optimal,

dan

menentukan suatu sasaran itruktur rnodal (target copital structure)' Brigham, Houston (2011

:

155) mengatakan sasaran struktur modal merupakan kombinasi utang, saham preferen,

dan

ekuitas biasa

yang akan

menjadi dasar penghimpunan

modal

oleh

perusahaan.

Teori Struktur

Modat Tradisional. Teori struktur modal tradisional dibagi menjadi 3.

Ketiga pendekatan struktur modal tradisonal pada mulanya dikembangkan oleh David

Durind'pada tahun 1982

di

dalam bukunyaSjahrial (2010

:

179).

Berikut merupakan

penjelasan dari ketiga pendeketan struktur modal tradisonal diantaranya: (a) Pendekatan

iaba bersih (Net Inclonie Approach), Pendekatan laba bersih

[N[)

mengasumsikan bahwa

investor mengkapitalisasi-atau

menilai

laba perusahaan dengan

tingkat

kapitalisasi (K")yang kons=tan dan perusahaan dapat meningkatkan jumlah utangnya dengan tingkat Uiuyu

uLng

i11)

yang konstan pula Karena

K.

dan K6 konstan maka semakin besar
(7)

Media Manajemen ]asa /Vol I, No.1, fuli 20L4

semakin

kecil

sebagai akibat penggunaan utang yang semakin besar,

nilai

perusahaan

akan meningkat apabila digunakan. (b) Pendekatan Iaba operasi bersih Q,{et Operoting Incorne

Approach:

NOI ). Biaya modal rata-rata tertimbang konstan berapapun tingkat

utang yang digunakan

oleh

perusahaan. Pertama, diasumsikan bahwa biaya utang

konstan seperti halnya dalam pendekatan laba bersih. Kedua, penggunaan utang yang

semakin besar oleh pemilik modal sendiri dilihat sebagai peningkatan risiko perusahaan.

Oleh karena itu tingkat keuntungan yang diisyaratkan oleh pemilik modal sendiri akan

meningkat sebagai akibat meningkatnya

risiko

perusahaan.

Oleh

karena

itu

tingkat keuntungan yang diisyaratkan

oleh pemilik

modal sendiri akan meningkat sebagai

akibat

meningkatnya

risiko

penjualan.

Konsekwensinya

biaya modal

rata-rata tertimbang

tidak

rnengalami perubahan dan keputusan struktur modal menjadi tidak

penting.

(c)

Pendekatan

Tradisional (Traditional Approach).

Pendekatan ini mengasumsikan hingga suatu leverage tertentu,

risiko

perusahaan

tidak

mengalami perubahan. Sehingga baik kapitalisasi

(Kd)

maupun biaya utang (Ke) relatif konstan.

Namun demikian setelah leverage atau rasio utang tertentu, biaya utang dan biaya modal sendiri meningkat.

Teori Struktur Modal

Modern. Teori

struktur modal modern

terdiri dari:

Model

Modigliani

-

Miller (MM)

tanpa pajak. Pada tahun 1958 mereka mengajukan suatu

teori. Tcori mereka menggunakan asumsi: (1) Risiko bisnis perusahaan diukur dengan standar deviation earning before. interest and taxes= deviasi standar sebelum bunga dan

pajak. (2) Investor memiliki pengharapan yang sama tentang EBIT perusahaan di masa

mendatang.

(3)

Saham dan obligasi

di

pedual belikan

di

suatu pasar modal yang

sempurna.

(4)

Seluruh aliran kas adalah perpetuitas (sama jumlahnya setiap periode

hingga waktu tar terhingga). Dengan kata lain pertumbuhan perusahaan adalah nol atau

EBIT

selalu sama.

(5)

Model

Modigliani

-

Miller (MM)

dengan pajak. Penggunaan

utang(leverage) akan meningkatkan perusahaan karena biaya bunga utang adalah biaya yang mengurangi pembayaran pajak. (6) Model

Miller.

Suatu teori struktur modal yang

juga

meliputi pajak untuk penghasilan pribadi. Pajak Pribadi tersebut meliputi pajak penghasilan dari saham, dan pajak penghasilan dari obligasi. (7) Financial Disiress Dan

Agency CostFinancial distress merupakan

kondisi

dimana perusahaan mengalarni

kesuiitan keuangan dan terancam bangkrut. Jika perusahaan mengalami kenamgkrutan,

maka akan

timbul

biaya

kebangkrutan (bankcrupty

cost) yang

disebabkan oleh: keterpaksaan, menjual aktiva dibawah harga pasar, biaya likuidasi perusahaan, rusaknya

aktiva tetap dirnakan waktu sebelum terjual dan sebagainya.

Faktor

-

Faktor

yang

Mempengaruhi Struktur

Modal.

Faktor

-

Faktor

yang

Mempengaruhi Struktur Modal adalah sebagai berikut :

l.

Stabilitas penjualan

Suatu perusahaan yang penjualannya

relatif

stabil dapat secara aman mengambil utang dalam jumlah yang lebih besar dan mengeluarkan beban tetap yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang penjualannya tidak stabil.

2.

Struktur asset

Perusahaan yang

memiliki

aktiva tetap dalam

jumlah

besar dapat menggunakan

utang dalam jumlah besar hal

ini

disebabkan karena dari skalanya perusahaan besar
(8)

Media Manajemen Jasa/Vol I, No.1, Juli 2014

3. Tingkat pertumbuhan perusahaan

Semakin cepat pertumbuhan perusahaan maka semakn besar kebutuhan dana untuk pernbiayaan ekspansi. Sernakin besar kebutuhan untuk pembiayaan mendatang maka

semakin besar keinginan perusahaan untuk menahan laba.

4.

Kemampuan menghasilkan laba (P rofitability)

Periode laba sebelumnya merupakan

faktor

penting dalam menentukan struktur modal. Dengan laba ditahan yang besar, perusahaan akan lebih senang menggunakan laba ditahan sebelum menggunakan utang atau menerbitkan saham baru.

5.

Variabilitas laba dan perlindungan pajak

Perusahaau dengan variabilitas laba yang

kecil

akan

memiliki

kemampuan yang

lebih

besar

untuk

menanggung

beban

tetap yang

berasal

dari

utang.

Ada

kecendurangan

bahrva

penggunaan

utang akan

memberikan

rnanfaat

berupa

perlindungan

pajak. Bunga

rnerupakan

suatu

beban

pengurang

pajak,

dan

pengurangan

ini

lebih bernilai bagi perusahaan dengan

tarif

pajak yang tinggi. Jadi,

makin tinggi tarif pajak suatu perusahaan, maka makin besar keunggulan dari utang.

6. Leverage operasi

Jika hal yang

lain

dianggap sama, perusahaan dengan leyerage operasi yang lebih

rendah akan mampu menerapkan leverage keuangan karena perusahaan tersebut akan

rnemiliki risiko usaha yang lebih rendah.

7. Kondisi intern perusahaan dan ekonomi makro

Perusahaan perlu melihat saat yang tepat untuk menjual saham dan obligasi. Secara

umum kondisi yang paling tepat untuk menjual obligasi atau saham adalah pada saat

tingkat bunga pasar sedang rendah dan pasar modal sedang bullish.

8. Kendali

Pengaruh utang dibandingkan saham pada posisi kendali suatu perusahaan dapat

mempengaruhi

struktur modal.

Pertimbangan

kendali dapat

mengarah pada

penggunaan

baik

itu

utang maupun ekuitas karena

jenis

modal yang

memberi perlindungan terbaik kepada manajemen akan bervariasi dari satu situasi yang lain.

Apa

pun kondisinya,

jika

manajemen merasa tidak aman, maka manajemen akan

mempertimbangkan situasi kendal i.

9.

Sikap manajemen

Tidaka ada yang dapat membuktikan bahwa satu struktur modal akan mengarah pada

harga saham yang lebih tinggi dibandingkan dengan struktur yang lain. Manajemen dapat melaksanakan pertimbangannya sendiri tentang struktur modal yang tepat.

Beberapa manjemen lebih cenderung lebih konservatif dibandingkan yang lain, dan

menggunakan utang dalam jumlah yang lebih kecildibandingkan dengan rata-rata perusahaan

di

dalam

industrinya, sementara manajemen

yang agresif

akan

menggunakan lebih banyak utang dalam usaha mereka untuk mendapat laba yang

(9)

elgli"

Manajemen Jasa/Vol I, No.1,luli2014

l0.Sikap pemberi pinjaman dan lembaga pemeringkat

Tanpa mempertimbangkan analisis manajemen sendiri atas

faktor

leverage yang tepat bagi perusahaan, sikap pemberi pinjaman dan lembaga pemeringkat seringkati

akan memengaruhi keputusan struktur keuangan.

1 l.Kondisi pasar

Kondisi

pasar saham dan obligasi maupun jangka pendek yang dapat

optimal perusahaan.

mengalami perubahan dalam

jangka

panjang

memberikan arah penting pada struktur modal

I 2.Fleksibilitas keuangan

Mempertahankan kecukupan kapasitas pinjaman cadangan. Menentukan cadangan

yang memadai adalh sesuatu yang dilakukan berdasarkan pertimbangan faktor-faktor yang rnempengaruhi struktur modal.

Profitabilitas.

Menurut Sjahrial (2010

:

205), profitabilitas didefisinikan kemampuan

menghasilkan laba sebelumnya merupakan faktor penting dalam menentukan struktur

modal. Dengan laba ditahan yang besar perusahaan akan lebih senang menggunakan laba ditahan sebelunr menggunakan utang atau menerbitkan saham baru.

Struktur Aktiva.

Menurut Brigham,'Houston

(20i1

:

188) struktur aktiva merupakan

perusahaan

yang

asetnya memadai

untuk

digunakan sebagai

jaminan

pinjaman cenderung akan cukup banyak mertggunakan utang. Aset umum yang dapat digunakan

oleh banyak perusahaan dapat menjadi penjamin yang lebih baik, sementara tidak untuk

aset dengan tujuan khusus.

Komponen

Struktur Aktiva.

Struktur aktiva mencerminkan dua komponen secara

garis besar yang terdiri dari :

l.

Aktiva

lancar yang

terdiri dari

kas, dan aktiva lainnya yang dapat direalisasikan.

Menurut

Kieso (2008

:

194)

aktiva

lancar adalah kas dan

aktiva

lainnya yang

diharapkan akan dapat dikonversi menjadi kas, dijual, atau dikonsumsi dalam satu

tahun atau dalam satu

siklus

operasi, tergantung mana yang

paling

lama.Siklus operasi adalah

waktu

ruta-rata antara akuisisi, bahan

dan

perlengkapan dengan

realisasi kas melalui penjualan produk.

2. Aktiva tidak

lancar, menurut Kieso (200S

:

198) aktiva tidak lancar adalah aktiva yang tidak memenuhi definisi aktiva lancar.

Aktiva

ini

mencakup: investasijangka panjang yang

terdiri dari:

investasi dalam sekuritas, investasi dalam aktiva tetap,

investasi yang disisihkan dalam dana khusus, dan investasi dalam anak perusahaan.

Dan aktiva

inijuga

mencakup aktiva tidak berwujud.

Growtlt Oppurtunity. Menurut Sjahrial (2010

:205)

growth opportunity didefinisikan "semakin cepat pertumbuhan perusahaan maka semakin besar kebutuhan dana untuk pembiayaan ekspansi. Semakin besar kebutuhan untuk untukpembiayaan mendatang

maka semakin besar keinginan perusahaan untuk menahan laba.

Pengembangan

Hipotesis.

Penyusunan hipotesis penelitian dirancang berdasarkan
(10)

-?

Mgqi, Manajemen Jasa/Vol I, No.1, IuliZ0L4

Pengaruh

profitabilitas

terhadap

struktur

modal. Kemampuan menghasilkan laba pada periode sebelumnya merupakan faktor penting dalam menentukan siruktur modal.

Dengan laba ditahan yang besar, perusahaan akan

lebih

senang menggunakan laba

ditahan sebelum menggunakan utang atau menerbitkan saham baru Sjahrial (2010 :

205).

Disamping

itu,

perusahaan dengan tingkat pengembalian atas investasi yang

sangat

tinggi

memungkinkan perusahaan melakukan sebagian besar pendanaannya

melalui

dana

yang

dihasilkan

secara

internal Brigham, Houston

Qott

:

ts9).

Pernyataan yang sesuaijuga didapat dari penelitian yang dilakukan Mas'ud (2008) yang

menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh signifikan positif terhadap struktur modal. Perusahaan yang menggunakan rate of return on ivestment sangattinggi menggunakan

relatif

kecil pendanaan.

Dari

hasil teori dan penelitian tersebut maka hipoteiis yung

diajukan adalah sebagai berikut.

Hl:

Profitabilitas

berpengaruh terhadap

struktur

modal perusahaan.

Pengaruh

struktur

aktiva

terhadap

struktur

modal.

Perusahaan yang memiliki

aktiva tetap dalam jumlah besar dapat menggunakan utang dalam jumlah besar hal ini

disebabkan karena dari skalanya perusahaan besar akan lebih mudah mendapatkan akses

ke

sumber dana dibandingkan dengan perusahaan kecil. Besarnya aktiva tetap dapat

digunakan sebagai jaminan atau kolateral utang perusahaan yang dinyatakan dalam

bukunya Sjahrial (2010

:

205). Penelitian yang dilakukan oleh Mas,ud (200g) yang

menyatakan struktur

aktiva

berpengaruh

positif

signifikan terhadap struktur modal. Sernakin besar struktur aset maka akan memperbesar pula penggunaan utang dalam

struktur

modal.

Dari hasil teori dan penelitian tersebut maka hipotesis yang diajukan

adalah sebagai berikut.

H2

:

Struktur

aktiva berpengaruh terhadap

strukiur

modal perusahaan.

Pengaruh

growtlt

opportunily terhadap

struktur

modal. Semakin besar kebutuhan

untuk

pembiayaan mendatang

maka

semakin besar keinginan perusahaan untuk menahan laba. Perusahaan yang sedang tumbuh sebaiknya

tidak

membagikan laba sebagai dividen tetapi lebih baik digunakan untuk pembiayaan investasi (Sjahrial (ZOIO

:

205). Potensi pertumbuhan tersebut dapat diukur dari besarnya biaya penelitian dan pengembangan. Penelitian yang dilakukan oleh Mas'ud (2008) yang menyatakan bahwa

glowth

opportunity berpengaruh

signifikan

positif

terhadap

struktur

modal, dapat

dijelaskan kesempatan perusahaan untuk berkembang mempengaruhi struktur rnodal.

Hal

tersebut dapat dijelaskan pertumbuhan perusahaan pada dasarnya mencerminkan

produktifitas perusahaan dan merupakaan suatu harapan yang diinginkan oleh pihak

internal perusahaan (manajemen) maupun pihak eksternal (investor maupun kreditor).

Dari

hasil teori dan penelitian tersebut maka hipotesis yang diajukan adalah sebagai

berikut.

H3:

Growth

opportunity berpengaruh terhadap

struktur

modal

perusahaan.

METODE

PENELITIAN

1. Variabel Independen (X)

a.

Profitabilitas yaitu kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dalam suatu
(11)

Media Manajemen fasa/Vol I, No.1, fuli 2014

b.

Struktur aktiva yaitu asset yang memadai dan dapat digunakan sebagai jaminan

pinjaman yang diharapkan akan memberikan manfaat dimasa yung akun datang, yang terdiri dari aktiva tetap, aktiva tidak berwujud, aktiva lancar, dan aktiva tidak

lancar.

c.

Growth

Opportunity (GROWThD kesempatan

yang

dimiliki

oleh

perusahaan

dalam mengembangkan dirinya dalam pasar.

2.

Variabel Dependen (Y)

Struktur modal

yaitu

berbagai macam sumber pendanaan yang disatukan dengan

kategori utang

dan

ekuitas, yang

dipergunakan

perusahaan

untuk

mendanei

investasi asetnya.

Pengukuran Variabel. Pengukuran variabel dalam penelitian adalah sebagai berikut : a. Profitabilitas diukur dengan ROA

b.

Struktur aktiva diukur dengan

Aktiva Tetap

x

100% Total Aktiva

c.

Growth of sales diukur dengan:

Sr - S,-r

-

x

100%

S,-r

Keterangan:

Sr s,_r

: penjualan

: penjualan

pada tahun ke I

pada periode sebelumnya

Variabel Dependen (Y) dalam penelitian ini adalah Struktur Modal yang diukur dengan

Hutang Jangka Panjang

x

r00%

Ekuitas

Earning After Tax

(12)

--fi

Hor Har

Hoz Haz

Ho:

Hag

Media Manajemen |asa/Vol I, No.1,

luli20L4

Pengujian

Individu

atau Parsial

(Uji

t).

Uji

t

digunakan untuk mengetahui apakah

variabel

independen berpengaruh secara

signifikan atau tidak

terhadap variabel

dependen. Pengujian menggunakan tingkat signifikansi 0,05 dan 2 sisi. Langkah-langkah pengujiannya sebagai berikut.

Ho

Variabel

Profitabilitas,

struktur aktiva,

dan growth

opportunity

tidak berpengaruh secara parsial terhadap variabel struktur rnodal.

:

Variabel Profitabilitas, struktur aktiva, dan growth oppurtunity berpengaruh

secara parsial terhadap variabel struktur modal.

Rumusan hipotesis dalam pengujian ini adalah sebagai berikut :

Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap struktur modal Profitabilitas berpengaruh terhadap struktur modal

Struktur Aktivatidak berpengaruh terhadap struktur modal

Struktur Aktiva berpengaruh terhadapstruktur modal

Growth Oppportunityidak berpengaruh terhadap struktur modal Growth Oppportunityberpengaruh terhadap struktur modal

Ha

HASIL

DAN

PEMBAHASAN

Analisis

Regresi

Linier

Berganda. Berdasarkan hasil penelitian didapat persama.an

Y:0.240

+

0.607X1- 0.380X2 + 0.178X3 dimana

Y:

Struktur Modal,

a:

Konstanta,

Xl

:

Profitabilitas, X2

:

Struktur Aktiva dan X3 = Growth Opportunity

(a)

Nilai

konstanta

sebesar

0.240

yang

artinya

jika

profitabiiitas

(Xr), strukturaktiva(X2), dan growth opportunity

(X3)

adalah bernilai 0 atau konstanta,

maka struktur modal (Y) nilainya adalah 0.240.

(b)

Koefisien

regresi variabel

profitabilitas

(Xr)

sebesar

0.607

yang artinya

jika

profitabilitas perusahaan mengalami kenaikan lYo, maka struktur modal mengalami kenaikan sebesar 0.607 dengan asumsi variabel independen yang Iain nilainya tetap.

Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara profitabilitas (Xr)

dengan struktur modal

(Y),

semakin tinggi profitabilitas, maka struktur modalnya semakin meningkat, begitu

juga

sebaliknya apabila profitabilitas menurun maka

struktur modal juga mengalami penurunan.

(c)

Koefisien regresi variable struktur aktiva

(X2)

sebesar -0.380 yang artinya

jika

struktur aktiva mengalami kenaikan l%omaka struktur modal mengalami penurunan sebesar 0.380 dengan asumsi bahwa variable independen yang lain nilainya tetap.

Koefisien

bernilai

negatif artinya

terjadi

pengaruh antara struktur

aktiva

(X2)

dengan

struktur modal

(Y),

semakin

tinggi

struktur

aktiva,

maka

struktur modalyang dicapai semakin rendah atau menurun.

(d)

Koefisien regresi variable

growth

opportunity

(X3)

sebesar 0.178 yangartinya

jikagrovth

opportunity mengalami kenaikan l%o maka struktur modal mengalami

kenaikan sebesar 0.178 dengan asumsi bahwa variable independen

yang

lain
(13)

I,lg4i, Manajemen |asa/Vol I, No.1, Juli20L4

Pengujian Simultan. Pengujian Simultan (Uji F) dapat dilihat pada table di bawah ini.

Tabel

l.

Hasil as

Uii

F

ANO

Mode,

| ,,

I

I

squur.vean F Sig.

Regression 3 .207 5.377 .003u

Residual 56 .03 9

Total 59

a. Predictors: (constant), Growth

oppg{unity,

Struktur Aktiva,

profitabilitai

b. Dependent Variable : Struktur Modal

Berdasarkan tabel

di

atas,

hasil

uji

pengujian simultan, menunjukkan F6;6n,

sebesar 5,377. F66"; sebesar 2,77dimana

dfl

(umlah

variabel

-

l)

yaitu

(4-l

:3)

dan

dD

(n

-

k

-

l)

yaitu (60

-

3

-

I

-

56). Sehingga Fnr,une lebih besar dari F1u6.1 yaitu 5,377

>

2,77 dengan signifikansi 0.003, maka F6;6nr) Ftabet dengan tingkat signifikansi

0,003 < 0,05, menunjukkan bahwa tingkat signifikansi kurang dari 0,05. Hal ini berarti

ba.hwa

Ho

ditolak dan Ha diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa profitabilitas,

struktur

aktiva,

dan

growth

opportunity' mempunyai pengaruh

signifikan

terhadap

struktur modal.

Pengujian Parsial. Pengujian Parsial (Uji

0

dapat dilihat pada table di bawah ini.

Tabel 2. Hasil S tJi i t

Model t Sig.

(Constant) 2.909 .007

Profitabilitas 3.244 .002

Struktur Aktiva -l .87 4 .066

Growth Opportunity .970 .336

Berdasarkan

tabel

di

atas, dapat dijelaskan hasil dari pengujian secara parsial

(individu), profitabilitas

mempunyai t1,;1un, sebesar

3,244

sedangkan ttuber sebesar

2,00324 sehingga 3.224 > 2,00324 dan tingkat signifikansi 0,002 < 0,05. Hal ini berarti

Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat dikatakan bahwa profitabilitas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap struktur modal. Semakin banyak laba yang diperoleh perusahaan maka penggunaan struktur modal pada perusahaan

juga

akan meningkat.

Dari tabel diatas variabel ROA merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap

struktur modal.

Struktur

aktiva

mempunyai t6i6r, sebesar -1,874 sedangkan t66.1 sebesar

'

2,00324 sehingga -1,874

> -

2,00324 dan tingkat signifikansi 0,066

>

0,05.

Hal

ini

berarti telah melebihi tingkat signifikansi 0,05 sehingga

Ho

diterima dan Ha ditolak, sehingga dapat dikatakan bahwa struktur aktiva tidak berpengaruh signifikan terhaclap [image:13.595.114.505.102.230.2] [image:13.595.96.471.404.507.2]
(14)

\

Media Manajemenlasa/Vol I, No.1, f uli 20L4

Growth Opportunity mempunyai t66n, sebesar 0,970 sedangkan ttauer sebesar

2,00324 sehingga 0,970

<

2,00324 dan tingkat signifikansi

0,336

yang berarti telah

melebihi tingkat signifikansi 0,05. Hal ini berarti Ho diterima dan Ha ditolak, sehingga dapat dikatakan bahwa growth opportunity tidak berpengaruh terhadap struktur modal.

Pembahasan. Penelitian

ini

bertujuan menguji adanya pengaruh profitabilitas, struktur

aktiva, dan growth opportunity baik secara simultan maupun secara parsial terhadap

struktur modal pada

perusahaan barang konsumsi

yang

terdaftar

di

Bursa

Efek Indonesia pada periode 2008 hingga 2011.

Hasil

analisis regresi berganda dengan

menggunakan SPSS 17 menunjukkan bahwa secara simultan variable profitabilitas, struktur aktiva, dan growth opportunity memiliki pengaruh signifikan terhadap struktur

modal.Hasil

ini

dapat

dilihat

dari pengujian bahwa Fr,it ne lebih besar dari Ftauer yaitu

5,377

>

2,77, yang berarii secara simultan variabel profitabilitas, struktur aktiva, dan

growth

opportunitymemiliki

pengaruh

signifikan

terhadap

struktur modal

pada perusahaan barang konsumsi yang terdaftar di BEI. Hasil tersebut juga didukung dengan

tingkat signifikansi sebesar 0.003 dimana nilai

ini

lebih kecil dari 0,05. Hasil penelitian

ini

mendukung

hasil

penelitian yang dilakukan

oleh Mas'ud

(2008).

Hasil

analisis

diperoleh nilai

R2:0,182.

Angka

ini

menunjukkan bahwa variasi

nilai

struktur modal yang dapat dijelaskan oleh persamaan regresi yang diperoleh sebesar l8,2yo sedangkan sisanya yaitu 81,8% dijelaskan oleh variabel lain di luar persamaan model.

Hasil

pengujian

dari

uji

t

variabel profitabilitas

terhadap

struktur

modal

menunj

ukan

angka 3,244

dengan

perbandingan

thitrng

dan

ttabel yaitu

3,244 > 2,00324, dengan tingkat signifikansi 0,002 < 0,05, rnaka secara parsial variabel

profitabilitas

memiliki

pengaruh signifikan terhadap struktur modal pada perusahaan

barang konsumsi

yang

terdaftar

di

BEI. Hasil

ini

sesuai dengan hipotesis yang

menyarakan semakin besar profitabilitas

yang

diperoleh maka akan semakin baik struktur modal perusahaan, karena perusahaan lebih cenderung menggunakan laba yang

dihasilkan

untuk

pendanaannya, sebelum menggunakan utang ataupun menerbitkan saham baru.

Hasil

penelitian

ini

mendukung penelitian yang dilakukan oleh Mas'ud

(2008),

Nurrohim

(2008), Margaretha, Ramdhan

(2010), dan

Prabansari, Kesuma

(2005) namun penelitian

ini

tidak

sejalan dengan penelitian

yang

dilakukan oleh

Sefftiane,

Ratih

(201l),

Kesuma

(2009), yang

menunjukkan

bahwa

variabel profitabilitas tidak memiliki pengaruh terhadap struktur modal perusahaan.

Dari

hasil

pengujian secara parsial variabel

struktur aktiva

tidak

memiliki

pengaruh signifikan terhadap struktur modal pada perusahaan barang konsumsi yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan hasil perhitungan menunjukkan t6i6n, sebesar -1,874 ma,ka t66nu

(

ttabet yaitu -1,874 > - 2,00324 dengan nilai signifikansi 0,066 > 0,05.

Sehingga Hz ditolak.Hal ini berarti semakin banyak aktiva atau asset-asset yang

dimiliki

perusahaan tidak mempengaruhi sumber pendanaan perusahaan yang berasal dari utang

dan modal sendiri, sehingga apabila struktur assetnya

tinggi

belum dapat menjamin baiknya struktur modal perusahaan.

Hasil

penelitian

ini

mendukung penelitian yang

dilakukan oleh Nurrohim (2008), Sefftiane, Ratih

(2011)

namun penelitian

ini

tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Mas'ud

(2008), Nanok (2008) yang menunjukkan ba.hwa variable struktur aktiva tidak memiliki pengaruh terhadap struktur modal perusahaan.

Hasil

pengujian variabel

ketiga yaitu growth

opportunity terhadap struktur
(15)

IMgdia Manajemen fasa/Vol I, No.1, Juli 2014

opportunity kesempatan perusahaan untuk tumbuh itu meningkat, maka struktur modal

yang

digunakan akan menurun karena disebabkan apabila pertumbuhan penjualan

meningkat maka penggunaan pendaan akan menurun yang disebabkan oleh taba yang

didapat oleh perusahaan. Hasil penelitian

ini

sejalan dengan penelitian yang dilakukan

oleh, Nanok (2008).dan

tidak

sejalan dengan peniltian yang dilakukan oleh Mas'ud (2008), Seftianne, Ratih (2011), Kesuma (2009), Margareth4 Ramdhan (2010), Nanok (2008).

PENUTUP

Kesimpulan. Setelah melakukan analisa data dan pengujian hipotesis pada pengaruh

profitabilitas, struktur aktiva, dan growth opportunity terhadap struktur modal pada

l5

perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada

tahun 2008 sarnpai

20ll

(4

tahun). Maka dapat

ditarik

beberapa kesimpulan sebagai

berikut:

l.

Secara simultan (bersama-sama) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antata profitabilitas, struktur aktiva dan growth opportunigrterhadap struktur modal

dengan tingkat signifikan sebesar 0,003 lebih rendah dari tingkat signifikan sebesar 0,05.

2.

Secara parsial variabclprofitabilitas memiliki pengaruh signifikan terhadap struktur

modal dengan tingkat signifikansi 0,002, dimana

nilai ini

iebih kecil dari tingkat

signifikansi 0,05.

Hasil

pengujian menerima hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan profitabilitas terhadap struktur modal. Dengan

demikian maka hipotesis (H1) penelitian diterima.

3.

Secara parsial variabel struktur

aktiva

tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap

struktur modal dengan

nilai

signifikansi 0,066, dimana

nilai

ini

lebih besar dari

tingkat

signifikansi 0,05. SehinEEa Hz

ditolak

dan yang artinya secara parsial struktur aktiva tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap struktur modal.

4.

Secara parsial variabel

growth

opportunity

tidak

memiliki

pengaruh signifikan

terhadap struktur modal dengan nilai signifikansi 0,336, dimana nilai ini lebih besar

dari tingkat signifikansi 0,05. Sehingga

Hl

ditolak dan yang artinya secara parsial

growth opportunity tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap struktur modal.

5.

Pengujian koefisien determinasi (R2) menunjukkan bahwa struktur modal hanya

mampu

menjelaskan

pengaruh profitabilitas,

struktur aktiva,

dan

growth

opportunitysebesar 18,2%Sedangkan sisanya sebesar

81,8 (100%

-

lB,Z%) dipengaruhi atau dijelaskan oleh faktor

-

faktor lain yang tidak dijelaskan dalam

penelitian ini.

DAFTAR

PTISTAKA

Brigham, dan Houston.

201l.

Fundantentals Of Financial Management/Dasar-Dasar Manojemen Keuangan. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Bursa Efek Indonesia, Laporon Keuangan Tahttnan.

(16)

Media Manajemen Jasa/Vol I, No.1, luli ZOL

Kasmir. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : pT RajaGrafindo persada.

Kieso, Donald E, dkk. 2008. Akuntansi Intermediate. Jakarta : Penerbit Erlangga, Edisi

Kedua Belas.

Kesuma

Ali.

2008.

Analisis

Faktor

yang

Mempengaruhi

Struktur

Modal

Serta

Pengaruhnya Terhadap Harga Saham Perusahaan Real Estate yang Go pubticdi Bursa

Efek

Indonesia.Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan.Yol. I

l,

No. l,

38-45. Kalimantan Tengah.

Margaretha, Ramadhan. 2010. "Faktor-faktor yang memepengarhi struktur modal pada

industri manufaktur

di

Bursa

Efbk

Indonesia."

Jurnal

Bisnis dan Akuntansi. Vol.12, No. 2, 1 l9-130. Universitas Trisakti.

Mas'ud

Masdar.

2008. "Analisis

Faktor-Faktor

yang

Mempengaruhi

Struktur

Modal dan I{ubungannya Terhadap

Nilai

Perusahaan". Manajemen

dan

Bisnis.

Vol 7

No

1. Fakultas Ekonomi Muslim Indonesia.

Nanok'2008."Capital Structure Determinan

di

Indonesia".Akuntabilitas. Yol.7,No.2,

122- 127 . Un i versitas Khato I ik Atmaj aya. J akarta.

Noor Faizal. 2005. Manajenrcn, Investasi, dan Keuangan. Jakarta: Penerbit STIA-LAN

Press.

Nurrohim, Hasa. 2008.

"Pengaruh

Profitabilitas,

Fixed

Asset Ratio,

Kontrol

Kepemilikan,

dan

Struktur

Aktiva

Terhaciap

Struktur

Modal dan

Struktur

Aktiva". Kajian

Bisnis

dan

Manajemen.

vol.

10,

No.r, ll-18.

Fakultas

Ekonomi. Universitas Pembangunan Nasionalyogyakarta.

Prabansari, Kusuma.

2005.

"Faktor-faktor

yang

mempengaruhi

modal

perusahaan

manufaktur go public diBursa Efek Jakarta".

Kojian

Bisnis

dan

Manajemen.

Hhn l-16. Universitas Islam Indonesia.

Seftianne,

Ratih.20ll.

"Faktor-faktor

yang

Mempengaruhi

StrukturModal,,.

Jurnal Bisnis danAkzmtarasi.

vol

l3

No

I,39-56.universitas

AL-Azhar,

dan

STIE Trisakti Jakarta.

Santoso

Singgih.

2010. Statistik Parametrik Konsep

dan

Aplikasi

dengan

^!P,S,S. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Sjahrial. 2010. Manajemen Keuangan. Jakarta: Mitra Wacana Media. Edisi Keempat.

Sugiyono. 2006. Metode Penilition dan Bisnis. Bandung: Alfabeta CV.

Titman, wessels. 1988. "Penentu piihan struktur permodalan."

Journal

Keuangan,

Vol.

43,

No

l.

1-19. UniversityCalifurnia. Los Angeles.

Gambar

Tabel l. Hasil asUii F

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Seni dan Desain. © Tiara Septiani

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kemudahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini yang berjudul ” Hubungan Dimensi Kualitas

instagram dagelan_jowo dalam menggunakan bentuk tindak tutur dalam gaya bahasa sindiran sebagai kritik sosial, dan 4) untuk mendeskripsikan kekhasan maksud implikatur

Kereta Tempelan adalah suatu alat yang dipergunakan untuk mengangkut barang yang di rancang untuk di tarik dan sebagian bebannya di tumpu oleh

Pelaksanaan konsep desain kapasitas struktur adalah memperkirakan urutan kejadian dari kegagalan suatu struktur berdasarkan beban maksimum yang dialami struktur, sehingga

Tujuan dari pendidikan anti-korupsi adalah untuk membangun nilai-nilai dan mengembangkan kapasitas yang diperlukan untuk membentuk posisi sipil peserta didik dalam melawan

Pengklasifikasian jenis noise pada explosive noise dan steady state noise berhasil dilakukan pada setiap percobaan, dari 10 kali percobaan pengambilan data yang penulis

Studies were carried out to design a collimator which results in epithermal neutron beam for IN VITRO and IN VIVO of Boron Neutron Capture Therapy (BNCT) at the Kartini