KONSEP HAM DALAM
UN CHARTER
Preamble
We the Peoples of the United Nations Determined
to save succeeding generations from the scourge of war, which twice in our lifetime has brought untold sorrow to mankind, and
to reaffirm faith in fundamental human rights, in the dignity and worth of the human person, in the equal rights of men and women and of nations large and small, and
to establish conditions under which justice and respect for the obligations arising from treaties and other sources of international law can be maintained, and
to promote social progress and better standards of life in larger freedom,
And for these Ends
to practice tolerance and live together in peace with one another as good neighbors, and to unite our strength to maintain international peace and security, and
to ensure by the acceptance of principles and the institution of methods, that armed force shall not be used, save in the common interest, and
ARTICLE 55 & 56
article 55
With a view to the creation of conditions of stability and well-being which are necessary for peaceful and friendly relations among nations based on respect for the principle of equal rights and self-determination of peoples, the United Nations shall promote:
a. higher standards of living, full employment, and conditions of economic and social progress and development;
b. solutions of international economic, social, health, and related problems; and international cultural and educational co-operation; and
c.universal respect for, and observance of, human rights and fundamental freedoms for all without distinction as to race, sex, language, or religion.
Article 56
All Members pledge themselves to take joint and separate action in
UDHR
Preamble
Whereas recognition of the inherent dignity and of the equal and inalienable rights of all members of the human family is the foundation of freedom, justice and peace in the world, Whereas disregard and contempt for human rights have resulted in barbarous acts which have outraged the conscience of mankind, and the advent of a world in which human beings shall enjoy freedom of speech and belief and freedom from fear and want has been proclaimed as the highest aspiration of the common people,
Whereas it is essential, if man is not to be compelled to have recourse, as a last resort, to rebellion against tyranny and oppression, that human rights should be protected by the rule of law,
Whereas it is essential to promote the development of friendly relations between nations, Whereas the peoples of the United Nations have in the Charter reaffirmed their faith in
fundamental human rights, in the dignity and worth of the human person and in the equal rights of men and women and have determined to promote social progress and better standards of life in larger freedom,
Whereas Member States have pledged themselves to achieve, in co-operation with the United Nations, the promotion of universal respect for and observance of human rights and fundamental freedoms,
UDHR
Article 1
All human beings are born
free and equal
in dignity and
rights.They are endowed with
reason
and
conscience
and
should act towards one another in a spirit of brotherhood.
Article 2
Everyone is
entitled to all the rights
and freedoms set forth in
this Declaration,
without distinction
of any kind, such as race,
colour, sex, language, religion, political or other opinion, national
or social origin, property, birth or other status. Furthermore,
no
distinction shall be made
on the basis of the political,
UDHR
Article 29 (2)
In the exercise of his rights and freedoms, everyone shall be
subject only to such limitations
as are determined by law
solely for the purpose of securing due recognition and
respect for the rights and freedoms of others
and of
meeting the just requirements of morality, public
order and the general welfare in a democratic society.
Article 30
Nothing
in this Declaration may be interpreted as implying
for any State, group or person any right to engage in any
PRINCIPLES
•
MARTABAT KEMANUSIAAN
•
KESETARAAN
•
NON DISKRIMINASI
•
NON DEROGABLE RIGHTS
•
PEMBATASAN
•
KEADILAN
•
PERDAMAIAN
•
KEWAJIBAN PENGHORMATAN
UUD 1945
Alenia 4
… maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan
Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar
Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu
susunan Negara Republik Indonesia yang
berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada
Ketuhanan Yang Maha Esa
,
Kemanusiaan yang
adil dan beradab
, Persatuan Indonesia dan
UUD 1945
Pasal 28I
(1) Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan
pikiran dan hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak
diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum,
dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku
surut adalah hak asasi manusia
yang tidak dapat dikurangi
dalam keadaan apa pun
.**)
(2) Setiap orang berhak
bebas dari perlakuan yang bersifat
diskriminatif
atas dasar apa pun dan berhak mendapatkan
perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif
itu.**)
(3) Identitas budaya dan hak masyarakat tradisional dihormati
selaras dengan perkembangan zaman dan peradaban.**)
UUD 1945
Pasal 28J
(1) Setiap orang
wajib menghormati hak asasi
manusia
orang lain dalam tertib kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.**)
(2) Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap
orang wajib
tunduk kepada pembatasan
yang
ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud
semata-mata untuk menjamin pengakuan serta
penghormatan atas hak dan kebebasan orang
lain
dan untuk
memenuhi tuntutan yang adil
sesuai
dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama,
UU HAM
Menimbang :
a. bahwa manusia, sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang mengemban tugas mengelola dan memelihara alam semesta dengan penuh ketaqwaan dan penuh tanggung jawab untuk kesejahteraan umat manusia, oleh pencipta-Nya dianugerahi hak asasi untuk menjamin keberadaan harkat dan martabat kemuliaan dirinya serta keharmonisan lingkungannya;
b. bahwa hak asasi manusia merupakan hak dasar yang secara kodrati melekat pada diri manusia, bersifat universal dan langgeng, oleh karena itu harus dilindungi, dihormati, dipertahankan, dan tidak boleh diabaikan, dikurangi, atau dirampas oleh siapapun;
c. bahwa selain hak asasi manusia, manusia juga mempunyai kewajiban dasar antara manusia yang satu terhadap yang lain dan terhadap masyarakat secara keseluruhan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
d. bahwa bangsa Indonesia sebagai anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa
mengemban tanggung jawab moral dan hukum untuk menjunjung tinggi dan melaksanakan Deklarasi Universal tentang Hak Asasi Manusia yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa, serta berbagai instrumen
UU HAM
Pasal 1 angka 1
Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan
keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa
dan
merupakan anugerah-Nya yang
wajib dihormati,
dijunjung tinggi dan
dilindungi oleh
negara, hukum dan Pemerintah, dan setiap orang
demi
kehormatan serta perlindungan
harkat dan martabat manusia;
Pasal 2
Negara Republik Indonesia mengakui dan menjunjung tinggi hak asasi
manusia dan kebebasan dasar manusia sebagai hak yang secara kodrati
melekat pada dan tidak terpisahkan dari manusia, yang harus dilindungi,
dihormati, dan ditegakkan demi peningkatan martabat kemanusiaan,
kesejahteraan, kebahagiaan, dan kecerdasan serta keadilan.
Pasal 3
(1)
Setiap orang dilahirkan bebas dengan harkat dan martabat manusia
yang sama dan
sederajat
serta dikaruniai akal dan hati nurani untuk
hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dalam semangat
persaudaraan.
(2)
Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan
perlakuan hukum yang adil serta mendapat kepastian hukum dan
perlakuan yang sama di depan hukum.
UU HAM
Pasal 4
Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kebebasan pribadi, pikiran dan hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi dan persamaan di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak-hak manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun dan oleh siapapun.
Pasal 7
(1) Setiap orang berhak untuk menggunakan semua upaya hukum nasional dan forum internasional atas semua pelanggaran hak asasi manusia yang dijamin oleh hukum Indonesia dan hukum internasional mengenai hak asasi manusia yang telah diterima negara Republik Indonesia.
(2) Ketentuan hukum internasional yang telah diterima negara Republik Indonesia yang menyangkut hak asasi manusia menjadi hukum nasional.
Pasal 8