• Tidak ada hasil yang ditemukan

7.Model Indeks Tunggal Single Index Model

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "7.Model Indeks Tunggal Single Index Model"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

Model Indeks Tunggal

(

Single Index Model – SIM

)

(2)

Pendahuluan

• Dikembangkan oleh William Sharpe (1963) untuk menyederhanakan perhitungan di model Markowitz.

• Dasar penyederhanaannya adalah, bahwa return saham /sekuritas dipengaruhi oleh satu faktor umum yaitu return

indeks pasar saham / sekuritasnya sendiri  berdasarkan pengamatan orang awam bahwa jika indeks saham suatu negara mengalami peningkatan niscaya saham-saham yang ada di dalamnya cenderung naik juga, dan

sebaliknya.

(3)

Rumus &

Komponen

Ri = ai + βi . RM

Ri = αi + βi . RM + ei ai = αi + ei

Ri = return saham ke-i

ai = variabel random yang menunjukkan komponen dari return saham ke-i yang independen terhadap kinerja pasar

βi = Beta; koefisien yang mengukur perubahan Ri akibat dari perubahan RM

RM = tingkat return dari indeks pasar

αi = nilai ekspektasi dari return sekuritas yang independen terhadap return

(4)

Rumus &

Komponen

Dari rumus sebelumnya dapat kita lihat bahwa

terdapat dua komponen utama dalam SIM adalah:

Komponen return yang unik; diwakili oleh αi yang

tidak punya hubungan / independen terhadap return pasar

Komponen return diwakili oleh βi

. R

M yang punya

(5)

Rumus &

Komponen

αi hanya mempengaruhi perusahaan tertentu saja (i) dan

tidak mempengaruhi perusahaan pada umumnya. Faktor-faktor mikro yang terkait adalah, misalnya, pemogokan karyawan atau kebakaran gudang pabrik.

βi merupakan sensitivitas return suatu saham (i) terhadap

(6)

Rumus &

Komponen

Return ekspektasi untuk SIM dapat dinyatakan sebagai: E(Ri) = αi + βi . E(RM)

• Contoh:

Estimasikan besarnya return ekspektasi suatu saham ketika diketahui (1) return ekspektasi dari indeks pasar adalah 20% sedangkan (2) return ekspektasi suatu

sekuritas yang independen terhadap pasar adalah 4% dan (3) Beta adalah 0,75

(7)

Rumus &

Komponen

• Dari contoh tadi, kita bisa menyatakan bahwa nilai return realisasi berdasarkan model indeks tunggal untuk saham ini adalah

Ri = 19% + ei

Makna: Jika ternyata nantinya diketahui bahwa return saham tersebut yang sebenarnya adalah 21% itu berarti bahwa terjadi

penyimpangan estimasi sebesar 2%

(8)

Asumsi-Asumsi

Asumsi utama: kesalahan residu dari saham ke-i (ei) tidak

berkorelasi dengan kesalahan residu dari saham ke-j (ej)

Asumsi kedua: return indeks pasar (RM) dan kesalahan residu untuk

tiap-tiap sekuritas (ei) merupakan variabel acak  ei tidak berkorelasi

dengan RM

• Implikasi dari kedua asumsi ini  saham-saham bergerak bersama-sama bukan karena efek di luar pasar, melainkan karena mempunyai hubungan yang umum terhadap indeks pasar.

(9)

Varian Return Saham –

SIM

Rumus varian return saham berdasarkan SIM adalah: σi2 = βi2 . σM2 + σei2

Risiko (varian return) saham yang dihitung berdasarkan

model ini terdiri dari dua bagian: risiko yang

berhubungan dengan pasar (βi2 . σM2) dan risiko unik

(10)

Varian Return Saham –

SIM

• Contoh:

Tabel di bawah ini merekam data return saham PT A dan return indeks pasar selama 7 periode waktu dan Beta = 1,7

(11)

Varian Return Saham –

SIM

• E(RA) = αA + βA . E(RM)

0,09957 = αA + (1,7)(0,04586) αA = 0,0216

• RA = αA + βA . RM + ei menjadi eA = RA - αA – (βA . RM) • Hitung masing-masing kesalahan residu (eA) tiap

periodenya!

• Periode 1 = -0,0296 Periode 5 = 0,0001

• Periode 2 = -0,0143 Periode 6 = -0,0191

• Periode 3 = -0,0116 Periode 7 = -0,0031

(12)

Varian Return Saham –

SIM

• Setelah tahu kesalahan residu masing-masing periode, kita bisa mulai mencari total risikonya, yang

dilambangkan dengan varian return saham (σA2)

• Pertama-tama, ingat bahwa kita punya rumus baku yaitu σA2 = βA2 . σM2 + σeA2 yang artinya kita harus mencari

tahu nilai dari kedua variabel yang ada di rumus tersebut: varian kesalahan residu yang menunjukkan besarnya

risiko tidak sistematik di perusahaan A (σeA2) dan varian

(13)

Varian Return Saham –

SIM

σeA2 =

= 0,00768 ÷ 6 = 0,00128

Note: mengapa nol ? Karena sudah disebutkan dalam teori bahwa, secara konstruktif, nilai kesalahan residu diharapkan /

diekspektasikan sama dengan nol

σM2 =

(14)

Varian Return Saham –

SIM

Risiko sistematik untuk saham perusahaan A yang terjadi karena

pengaruh pasar  βA2 . σM2 = (1,7)2.(0,00026) = 0,00075

• Sehingga total risiko untuk saham perusahaan A berdasarkan SIM:

σA2 = βA2 . σM2 + σeA2 = 0,00075 x 0,00128 = 0,002

Cara alternatif; hanya bisa dipakai jika memang soalnya hanya menyajikan satu perusahaan saja:

σA2 =

(15)

Kovarian Return Antar

Saham – SIM

Bagaimana jika bukan hanya perusahaan A, tapi ada juga

perusahaan B di dalam portofolio kita? Maka kita memakai tambahan variabel bernama Kovarian dalam perhitungan total risiko portofolio kita nantinya.

(16)

• Contoh:

Tabel di bawah ini merekam data return saham PT A, return saham PT B, dan return indeks pasar selama 7 periode. Beta A = 1,7 dan Beta B = 1,3

Note: karena data dari perusahaan A sama dengan sebelumnya, kita replikasi dulu langkah-langkah yang sudah diterapkan untuk perusahaan A ke perusahaan B

Periode ke- Return saham

(17)

• E(RB) = αB + βB . E(RM)

0,2957 = αB + (1,3)(0,04586) αB = 0,236

• RB = αB + βB . RB + ei menjadi eB = RB - αB – (βB . RM)

• Hitung masing-masing kesalahan residu (eB) tiap periodenya! • Periode 1 = -0,1381 Periode 5 = 0,0144

• Periode 2 = -0,0394 Periode 6 = -0,1706

• Periode 3 = -0,0011 Periode 7 = 0,2424

(18)

σeB2 =

= 0,11724 ÷ 6 = 0,01954

• Untuk kali ini, karena σM2 sudah ditemukan ketika kita tadi

menghitung segala sesuatunya di perusahaan A, maka kita bisa

langsung mencari nilai risiko sistematik untuk sekuritas perusahaan B yang terjadi karena pengaruh pasar

 βB2 . σM2 = (1,3)2.(0,00026) = 0,00044

• Sehingga total risiko untuk saham perusahaan B berdasarkan SIM:

σB2 = βB2 . σM2 + σeB2 = 0,00044 x 0,01954 = 0,01998

(19)

Ingat! Karena ada dua perusahaan yang terlibat, maka risiko total portofolio tidak bisa dengan naifnya menjumlahkan antara risiko total PT A dengan PT B. Kita menggunakan bantuan Kovarian.

σ

A,B = βA . βB . σM2= (1,7)(1,3)(0,00026) = 0,00057

Tambahan soal: asumsikan bahwa bobot dana yang dialokasikan ke

saham PT A dan PT B masing-masing adalah 50%. Tentukan risiko total dari portofolionya (σP2)!

σP2 = wA.σA2 + wB.σB2 + 2.wA.wB.σA,B

σP2 = (0,5)(0,002) + (0,5)(0,00057) + 2(0,5)(0,5)(0,00057)

(20)

• Jika kita sudah menemukan risiko total portofolio berisi PT A dan PT B tadi, bagaimana menghitung return portofolio yang diharapkan / diekspektasikan

berdasarkan SIM?

• Ingat bahwa dulu, E(Rp) = yang artinya bahwa secara

naif kita tinggal menjumlahkan hasil perkalian antara bobot PT A dan return PT A yang diharapkan (dari rata-ratanya) dengan bobot PT B dan return PT B yang

diharapkan (dari rata-ratanya)

Tapi di sini kita bicara tentang Model Indeks Tunggal

(SIM). Maka caranya harus sesuai dengan logika penggunaan SIM.

(21)

Rumus (sesuai dengan SIM):

E(Rp) =

Jika diimplementasikan dari contoh kita barusan: E(Rp) =

E(Rp) = (0,5)(0,0216) + (0,5)(0,236) + (0,5)(1,7)(0,04586) + (0,5)(1,3)

(0,04586)

E(Rp) = 0,19139 atau 19,14% (dibulatkan)

Gambar

Tabel di bawah ini merekam data return saham PT A dan
Tabel di bawah ini merekam data return saham PT A, return saham PT B, dan return

Referensi

Dokumen terkait

Software adalah sebuah program komputer yang apabila dijalankan akan menyediakan fitur dan fungsi, atau bisa diartikan juga sebuah struktur data yang menjalankan program

Papan akustik berbasis serat Agave angustifolia haw dapat dikembangkan sebagai dinding ruangan yang kedap suara. Memberikan informasi sebagai pengembangan pengetahuan pada

Rasa syukur kelompok kami panjatkan kepada Allah SWT karena hanya dengan karunia yang di limpahkan penulis mampu menyelesaikan makalah yang berjudul “Tata

 Meminta siswa untuk menyimpulkan tentang garis-garis yang sejajar, tegak lurus, dan berpotongan dengan sumbu x dan sumbu y pada bidang koordinat..  Memberikan tes tertulis

Karena plat nomor kendaraan di Indonesia yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan warna dasar hitam, maka perlu dilakukan pengecekan lokasi plat nomor

Dengan demikian, dalam proses kegiatan belajar menjadi terhambat karena kondisi kelas yang kurang kondusif untuk pembelajaran Sosiologi karena para siswa cenderung

Dengan potensi tersebut maka Goa Kreo dan Waduk Jatibarang mempunyai peluang untuk dapat dijadikan salah satu lokasi wisata andalan di Kota Semarang dengan melakukan

[r]