• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR ISI - Pembuatan Dan Karakterisasi Papan Akustik Poliester Berbasis Serat Agave Angustifolia Haw

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "DAFTAR ISI - Pembuatan Dan Karakterisasi Papan Akustik Poliester Berbasis Serat Agave Angustifolia Haw"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

2.1 Ruang Lingkup Akustik 6

2.2 Material Akustik 6

2.2.1 Jenis-jenis Material Penyerap Bunyi 8

2.3 Konsep Dasar Tentang Bunyi 8

2.3.1 Pengertian Gelombang 8

2.3.2 Jenis- jenis Gelombang 9

2.3.3 Bunyi 9

2.3.4 Terjadinya Bunyi 10

2.3.5 Intensitas dan Energi Bunyi 11

2.3.6 Frekuensi 12

2.3.7 Jarak Tempuh 12

2.3.8 Perambatan Bunyi 13

2.3.9 Pemantulan Dan Penyerapan Bunyi 14 2.3.10 Faktor- faktor yang Mempengaruhi Penyerapan Bunyi 15

2.4 Kebisingan 17

2.4.1 Sumber- sumber Kebisingan 17

2.4.2 Upaya Pengendalian Kebisingan 18

2.5 Papan Akustik Berbasis Serat 19

(2)

2.6 Polimer 23

BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN 33

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 33

3.2Peralatan dan Bahan 33

3.4 Diagram Alir Penelitian 36

3.4.1 Penyiapan Serat Agave 36

3.4.2 Tahap Penelitian 37

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 38

4.1 Perhitungan Densitas 38

4.2 PengujianKoefisien Serap Bunyi 39

4.3 PengujianMekanik 46

4.3.1 Pengujian Kuat Lentur 46

4.3.2 Pengujian Kuat Impak 48

BAB 5.KESIMPULAN DAN SARAN 50

5.1 Kesimpulan 50

5.2 Saran 50

(3)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman Tabel

Tabel 2.1 Spesifikasi dan Fungsi Seperangkat Alat Tabung Impedansi 29

Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Densitas Papan Akustik Serat Agave- Poliester 38

Tabel 4.2 Hasil Pengujian Koefisien Serap Bunyi Sampel dengan 40 Komposisi Serat Agave : Poliester sebesar 5% : 10%

Tabel 4.3 Hasil Pengujian Koefisien Serap Bunyi Sampel dengan 41 Komposisi Serat Agave : Poliester sebesar 10% : 90%

Tabel 4.4 Hasil Pengujian Koefisien Serap Bunyi Sampel dengan 42 Komposisi Serat Agave : Poliester sebesar 15% : 85%

Tabel 4.5 Hasil Pengujian Koefisien Serap Bunyi Sampel dengan 43 Komposisi Serat Agave : Poliester sebesar 20% : 80%

Tabel 4.6 Hasil Pengujian Koefisien Serap Bunyi Sampel dengan 44 Komposisi Serat Agave : Poliester sebesar 25% : 75%

Tabel 4.7 Perbandingan Daya Serap Bunyi Papan Serat Agave – Poliester 45

Tabel 4.8 Hasil Pengujian Lentur Papan akustik serat Agave – Poliester 47

(4)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman Gambar

Gambar 2.1 Tanaman Agave 20

Gambar 2.2 Skema pengujian Kuat Lentur 28

Gambar 2.3 Skema pengujian Kuat Impak 28

Gambar 2.4 Konfigurasi pengujian koefisien serapan bunyi dengan 30 ASTM E 1050-98

Gambar 2.5 Tabung impedansi 31

Gambar 3.1 Diagram alir penyiapan serat 36

Gambar 3.2 Diagram alir tahapan penelitian 37

Gambar 4.2 Diagram batang nilai koefisien absorbs dari sampel 40 dengan perbandingan komposisi serat Agave : polyester 5% : 95%

Gambar 4.3 Diagram batang nilai koefisien absorbs dari sampel 41 dengan perbandingan komposisi serat Agave : polyester 10% : 90%

Gambar 4.4 Diagram batang nilai koefisien absorbs dari sampel 42 dengan perbandingan komposisi serat Agave : polyester 15% : 85%

Gambar 4.5 Diagram batang nilai koefisien absorbs dari sampel 43 dengan perbandingan komposisi serat Agave : polyester 20% : 80%

(5)

DAFTAR GRAFIK

Nomor Judul Halaman Grafik

Grafik 4.1 Hubungan Densitas dengan Komposisi Serat Agave 39

Grafik 4.2 Hubungan Koefisien Reduksi Bising dengan Variasi 45 Komposisi Serat Agave dan densitas

Grafik 4.3 Hubungan densitas dengan Koefisien Reduksi Bising 46

Grafik 4.4 Hubungan Kuat Lentur dengan Komposisi Serat 48 Agave pada papan akustik serat Agave-Poliester

(6)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Lampiran Judul LAMPIRAN A Alat-alat Percobaan

LAMPIRAN B Bahan-bahan Percobaan LAMPIRAN C Perhitungan Data Pengujian

(7)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Dengan bertambahnya urbanisasi sehubungan dengan pertambahan transportasi yang pesat dan pertambahan penggunaan mesin-mesin baru, yang lebih besar dan berkekuatan dimana-mana, bising telah menjadi hasil sampingan yang tak dapat diabaikan dari kehidupan kita yang telah dimekanisasi dan merupakan bahaya yang serius bagi kesehatan kita. Semua bunyi yang mengalihkan perhatian, mengganggu, atau berbahaya bagi kegiatan sehari-hari dianggap sebagai bising. Sebagai definisi standart, tiap bunyi yang tidak diinginkan oleh penerima dianggap bising (Doelle,1993).

Dalam bahasa sehari-hari, ruangan yang terisolasi secara akustik dari lingkungan sekitar disebut sebagai ruangan kedap suara. Ruangan kedap suara memungkinkan untuk berlangsungnya aktivitas yang berkaitan dengan suara tanpa menimbulkan kebisingan. Kebisingan sangat erat kaitannya dengan bunyi. Bunyi yang dihasilkan selama aktivitas berlangsung memberi kontribusi yang besar terhadap timbulnya kebisingan. Kebisingan dapat dihindari bila ruangan yang digunakan untuk beraktifitas mampu meredam suara yang dihasilkan (Mediastika,2005).

Bunyi termasuk gelombang mekanis longitudinal yang dapat merambat di dalam benda padat, benda cair dan gas. Bunyi memerlukan suatu medium untuk merambat dan tidak merambat di ruang hampa udara. Bunyi akan merambat melalui sebuah medium dengan cara memindahkan energi kinetik dari satu molekul ke molekul lainnya dalam medium tersebut. Oleh karena itu, untuk menghindari kebisingan diperlukan upaya untuk mencegah perambatan bunyi (Doelle,1993).

(8)

energi suara menjadi energi panas atau kalor. Bagian dari energi akustik yang masuk ke dalam bahan diserap oleh massanya. Massa mengubah energi akustik menjadi energi kalor atau lebih tepat disebut absorp sound. Kualitas dari bahan peredam suara ditunjukkan dengan harga α (koefisien penyerapan bahan terhadap bunyi), semakin besar α maka semakin baik digunakan sebagai peredam suara. Nilai α berkisar dari 0 sampai 1. Jika α bernilai 0, artinya tidak ada bunyi yang diserap sedangkan jika α bernilai 1, artinya 100% bunyi yang datang diserap oleh bahan. Pada umumnya bahan yang berpori (porous material) akan menyerap energi suara yang lebih besar dibandingkan dengan jenis bahan lainnya. Adanya pori-pori menyebabkan gelombang suara dapat masuk kedalam material tersebut. Energi suara yang diserap oleh bahan akan dikonversikan menjadi bentuk energi lainnya, pada umumnya diubah ke energi kalor ( Irawan,2013).

Salah satu satu tanaman yang memiliki potensi untuk dimanfaatkan sebagai serat penguat material komposit adalah serat Agave angustifolia Haw. Sifat mekanis serat ini telah diteliti oleh Silva-Santos dkk (2009) dengan kekuatan tarik sebesar 322,51 MPa, modulus elastisitas 17,51 GPa dan regangan 1,99 %. Agave merupakan tanaman penghasil serat alam potensial dengan keunggulan serat kuat, tahan terhadap kadar garam tinggi, dapat diperbaharui dan ramah lingkungan ( Santoso,2009).

(9)

1.2Perumusan Masalah

Untuk menghasilkan papan komposit berbasis polimer dengan penguat serat sebagai material akustik dengan kualitas terbaik, proses pemilihan dan pengolahan serat yang digunakan merupakan salah satu tahapan pengerjaan yang cukup mempunyai andil. Dengan demikian, perumusan masalah pada penelitian kali ini adalah :

1. Bagaimana pengaruh akustik terhadap papan komposit poliester dengan pengisi serat Agave angustifolia haw ?

2. Bagaimana sifat mekanis papan komposit poliester dengan pengisi serat

Agave angustifolia haw ?

3. Bagaimana pengaruh variasi komposisi terhadap sifat mekanis papan komposit poliester dengan pengisi serat Agave angustifolia haw?

1.3Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Membuat papan komposit poliester dengan pengisi serat Agave angustifolia haw sebagai material akustik.

2. Mengetahui sifat mekanis dan fisis papan akustik berbasis serat Agave angustifolia haw dengan resin polyester.

3. Mendapatkan koefisien serap (absorbsi) bunyi papan akustik berbasis serat

Agave angustifolia haw dengan resin poliester pada berbagai frekuensi

secara eksperimental.

1.4Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap usaha penurunan kebisingan diantaranya :

(10)

2. Papan akustik berbasis serat Agave angustifolia haw dapat dikembangkan sebagai dinding ruangan yang kedap suara

3. Memberikan informasi sebagai pengembangan pengetahuan pada penelitian lanjutan khususnya bidang material akustik berbasis serat Agave

angustifolia haw dan teknik pengendalian kebisingan.

1.5Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Serat Agave digunakan sebagai pengisi papan akustik adalah Agave jenis Agave angustifolia haw

2. Karakterisasi bahan yang akan dilakukan yaitu : Densitas, Uji lentur dan uji impak.

3. Uji akustik yang diterapkan yaitu pengujian koefisien absorbsi papan akustik berbasis serat Agave Angustifolia Haw dengan metode tabung impedansi pada frekuensi 125Hz, 250Hz, 500Hz, 1000Hz, 1500Hz dan 2000Hz.

4. Spesimen yang diuji merupakan campuran serat agave dan resin poliester dengan perbandingan komposisi serat agave : resin poliester dalam persen sebesar 5 :95 , 10 :90, 15 : 85, 20 :80 , dan 25:75.

1.6 Sistematika Penulisan

Laporan tugas akhir ini disusun dengan sistematika sebagai berikut: Bab 1 Pendahuluan

Bab ini berisi tentang latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah dan sistematika penulisan. Bab 2 Tinjauan Pustaka

Bab ini membahas tentang landasan teori yang menjadi acuan untuk proses pengembilan data, analisa data serta pembahasan.

(11)

Bab ini membahas tentang rancangan penelitian, tempat dan waktu penelitian, peralatan dan bahan penelitian, prosedur penelitian serta diagram alir penelitian.

Bab 4 Hasil dan Pembahasan Penelitian

Bab ini membahas tentang data hasil penelitian dan analisa data yang diperoleh dari penelitian.

Bab 5 Kesimpulan dan Saran

Bab ini menyajikan kesimpulan dari seluruh kegiatan dan hasil penelitian dan berisi saran-saran yang diperlukan untuk pengembangan dan penelitian lebih lanjut.

Daftar Pustaka

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu penelitian dari Brazil yang melakukan evaluasi pada kualitas hidup penderita kanker mulut mengatakan bahwa, masalah pengunyahan merupakan keluhan yang paling

[r]

8 Nilai-nilai kearifan budaya lokal yang dimaksud dalam tulisan ini adalah nilai-nilai kearifan budaya Bugis, yang tentu saja terdapat pada nilai-nilai budaya suku

Satuan pendidikan pada semua jenis dan jenjang pendidikan menyelenggarakan program pendidikan dengan menggunakan sistem paket atau sistem kredit semester. Kedua

waktu yang lebih lama dibanding pada saat menggunakan T PA 81 karena. adanya pengaruh lampu di luar lapangan, sedangkan untuk intensitas cahaya I

Basalioma merupakan jenis kanker kulit dan tumor ganas pada manusia yang paling sering terjadi dan lebih banyak mengenai orang kulit putih dan jarang terjadi pada orang kulit

yaitu persepsi keperawanan responden positif, gambaran pengetahuan responden tentang seks pranikah secara agama responden hanya mengetahui dosa, dilarang dan masuk neraka

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden sebanyak 14 orang (40%) menggunakan KB suntik 3 bulan, sebagian terkecil responden sebanyak 9 orang