• Tidak ada hasil yang ditemukan

Profil Penderita Kanker Mulut Di RSUP H. Adam Malik Tahun 2013-2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Profil Penderita Kanker Mulut Di RSUP H. Adam Malik Tahun 2013-2016"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kanker merupakan penyakit yang disebabkan oleh pembelahan yang tidak terkontrol dari sel-sel abnormal di dalam tubuh. Sel kanker dapat merusak dan menginvasi jaringan yaitu dengan menyebar ke daerah lain secara metastasis melalui darah, limpa, atau permukaan serosa.1 Di seluruh dunia, kanker mulut merupakan salah satu kanker yang mempunyai prevalensi yang tinggi dan dapat mengancam kehidupan.2 Lebih dari satu juta kasus kanker didiagnosa setiap tahun di Amerika Serikat dengan kanker rongga mulut dan orofaring sekitar 3%. Di negara-negara Asia khususnya di Asia Selatan dan Asia Tenggara mempunyai prevalensi kanker mulut yang tinggi. Kanker mulut merupakan kanker keenam yang paling sering dijumpai di Asia daripada kanker yang lain dengan angka hampir 274.300 kasus didiagnosa setiap tahun.4

Namun demikian, insidensi kanker mulut di Indonesia belum diketahui secara pasti, tetapi menurut Maulani etal kanker mulut diperkirakan mencakup sebesar 1,5-5% dari keseluruhan kasus kanker.7 Di Pulau Jawa, di Rumah Sakit dr. Hasan Sadikin, kasus kanker mulut sebanyak 4,61% dari keseluruhan kanker. Menurut Jelita, dalam penelitiannya menyebutkan di RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung terdapat 110 kasus kanker mulut pada periode Januari 2006–Desember 2010.8 Sementara itu, di Pulau Sumatera, di Provinsi Sumatera Utara, Kota Medan, khususnya di RSUP H. Adam Malik, terdapat lebih kurang 104 kasus kanker mulut pada periode Januari 2008– Desember 2013 yang memiliki peningkatan sebanyak 1,1% tiap tahunnya.

(2)

tingkat kelangsungan hidup 5 tahun untuk kanker mulut tetap rendah di sekitar 50% dan prognosisnya tetap terburuk di antara semua jenis kanker.10 Menurut Ford et al, meskipun rongga mulut merupakan tempat yang berpotensi untuk diakses saat pemeriksaan rongga mulut, tetapi hanya 50% dari kanker mulutdapat dideteksi sehingga perkembangan patologis terjadi. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pelatihan tenaga profesional kesehatan yang mempunyai kemampuan untuk melakukan deteksi dini dan diagnosa.11

Menurut Oral Health Foundation, kanker mulut menurunkan kualitas hidup seperti berdampak pada pernapasan, penelanan, kemampuan bicara dan kecacatan wajah. Hal ini dapat menyebabkan masalah lain seperti kekurangan gizi, depresi kesulitan dalam komunikasi, rendah diri dan terjadi isolasi sosial. Salah satu penelitian dari Brazil yang melakukan evaluasi pada kualitas hidup penderita kanker mulut mengatakan bahwa, masalah pengunyahan merupakan keluhan yang paling sering dijumpai yaitu sebanyak 50% dan diikuti oleh kesulitan menelan sebanyak 33%, nyeri sebanyak 29% dan pengurangan aliran saliva sebanyak 24%.12

(3)

daripada perempuan karena mempunyai kebiasaan pribadi yang berbeda, penelitian ini juga mengemukakan perempuan mempunyai risiko yang lebih tinggi daripada laki-laki jika perempuan mempunyai faktor risiko yang sama dengan laki-laki. Penjelasan bahwa perempuan lebih rentan dibandingkan laki-laki dalam paparan karsinogen tidak jelas, tetapi peneliti telah menyatakan beberapa kemungkinan yaitu hormon estrogen, female-specific nutritional variables, infeksi mikroba dan gen pada kromosom X atau Y.5Faktor risiko ekstrinsik terjadinya kanker mulut yaitu penggunaan tembakau, kebiasaan menyirih, konsumsi alkohol, dan paparan sinar ultraviolet di bawah sinar matahari. Menyirih merupakan kebiasaan minimal 10% dari populasi dunia, dan juga merupakan bahan karsinogen keempat yang paling substansial setelah tembakau, alkohol, dan kafein.6Selain itu, konsumsi alkohol dan tembakau bersifat sinergis dalam mengakibatkan kanker rongga mulut.18 Menurut penelitian Oo et al di Myanmar, tingkat risiko perkembangan kanker mulut meningkat apabila kebiasaan merokok dan menyirih dilakukan minimal 15 tahun.6

Diagnosa dini pada kanker mulut sangat penting karena penderita dapat dirujuk ke ahli onkologi untuk mendapatkan terapi sedini mungkin maka prognosis akan lebih baik. Dokter gigi harus mampu merujuk lesi yang berpotensi bersifat ganas ke dokter spesialis agar dapat melakukan diagnosa definitif dan rencana perawatan yang dibutuhkan. Namun demikian, pengembangan ilmu pengetahuan tentang profil penderita kanker mulut di Provinsi Sumatera Utara terbatas. Dengan besarnya angka kejadian kanker mulut dan dampaknya yang telah disebutkan di atas maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui bagaimana profil penderita kanker mulut yang diperoleh dari data rekam medik di RSUP H. Adam Malik pada tahun 2013-2016.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimanakah profil penderita kanker mulut di RSUP H. Adam Malik tahun 2013-2016?

(4)

1.3.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui profil penderita kanker mulut di RSUP H. Adam Malik tahun 2013-2016.

1.3.2. Tujuan Khusus

Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini:

1. Untuk mengetahui distribusi dan frekuensi penderita kanker mulut berdasarkan usia di RSUP H. Adam Malik tahun 2013-2016.

2. Untuk mengetahui distribusi dan frekuensi penderita kanker mulut berdasarkan jenis kelamin di RSUP H. Adam Malik tahun 2013-2016.

3. Untuk mengetahui distribusi dan frekuensi penderita kanker mulut berdasarkan pekerjaan di RSUP H. Adam Malik tahun 2013-2016.

4. Untuk mengetahui distribusi dan frekuensi penderita kanker mulut berdasarkan faktor risiko di RSUP H. Adam Malik tahun 2013-2016.

5. Untuk mengetahui distribusi dan frekuensi lokasi lesi pada kanker mulut di RSUP H. Adam Malik tahun 2013-2016.

6. Untuk mengetahui distribusi dan frekuensi jenis tumor epitel ganas di RSUP H. Adam Malik tahun 2013-2016.

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

1. Penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi atau sumbangan bagi pengembangan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan tentang profil penderita kanker mulut.

(5)

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Informasi ini dapat digunakan dalam membuat rancangan dan pengembangan program penyuluhan kesehatan gigi dan mulut untuk mencegah terjadi kanker mulut.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA.

Pati Teroksidasi telah disintesis melalui reaksi oksidasi antara pati buah sukun ( Artocarpus altilis ) dan Natrium Hipoklorit dengan variasi konsentrari Natrium hipoklorit 9 ,

Pengembangan penelitian secara garis besar dapat dilihat pada Gambar 2 yang mengilustra- sikan sistem penyelenggaraan jalan tol yang terdiri dari tiga elemen untuk

murah. Sehingga pedagang bisa megambil keuntungan yang lebih tinggi. Perdagangan buku bajakan tidak terlepas dari jaringan. Dari informasi. rahaia yang didapat, mereka

Dilakukan pengukuran pengetahuan gizi pada kedua kelompok, baik sebelum maupun setelah mendapat perlakuan dengan jarak 1 bulan dengan menggunakan kuesioner yang

Karakteristik keluarga berperan besar dalam pembentukan kebiasaan penerapan personal hygiene pada anak usia sekolah.Tujuan dilakukannya penlitian untuk melihat hubungan

Selanjutnya digambarkan DFD Level 0 untuk menggambarkan sistem secara terinci yang berisikan proses nomor 1 (satu) untuk pendataan awal, proses nomor 2 (dua) untuk