• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Spiritualitas Wanita Penderita Kanker Organ Reproduksi di Ruang Rindu B1 RSUP H. Adam Malik Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Gambaran Spiritualitas Wanita Penderita Kanker Organ Reproduksi di Ruang Rindu B1 RSUP H. Adam Malik Medan"

Copied!
87
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Lampiran 2

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN

Saya yang bernama Grace Valentine / NIM 121101096 adalah mahasiswi Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Saat ini saya sedang mengadakan penelitian dengan judul “Gambaran Spiritualitas Wanita Penderita Kanker Organ Reproduksi di RSUP

H. Adam Malik Medan”. Penelitian ini dilakukan sebagai salah satu kegiatan dalam

menyelesaikan tugas akhir di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi gambaran spiritualitas wanita penderita kanker organ reproduksi di RSUP H. Adam Malik Medan.

Untuk keperluan tersebut saya mengharapkan kesediaan Ibu untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Selanjutnya saya memohon kesediaan Ibu untuk mengisi lembar kuesioner dengan jujur apa adanya. Partisipasi Ibu dalam penelitian ini bersifat bebas untuk menjadi responden penelitian atau menolak tanpa ada sanksi apapun. Identitas pribadi dan semua informasi yang Ibu berikan akan dirahasiakan dan hanya akan digunakan untuk keperluan penelitian. Jika Ibu bersedia menjadi responden penelitian ini, silahkan Ibu menandatangani formulir ini.

Terima kasih atas partisipasi Ibu dalam penelitian ini.

Peneliti Responden

(3)

Petunjuk pengisian :

1. Ibu bersedia mengisi seluruh pertanyaan yang ada.

2. Berilah tanda checklist (√) pada tempat yang disediakan dan isilah titik-titik jika ada pertanyaan yang harus dijawab.

3. Setiap pertanyaan dengan satu jawaban.

4. Jawablah pertayaan ini dengan sejujurnya dan saya akan menjamin kerahasiaan atas jawaban yang Ibu berikan.

5. Bila ada yang kurang dimengerti dapat ditanyakan pada peneliti. No. Responden : (diisi oleh peneliti)

A. Kuisioner Data Demografi

1. Usia : ____ tahun

2. Jenis Kanker : ___________________, Stadium : ____ 3. Lama menderita : ____ bulan ____ tahun

4. Agama :

6. Pendidikan terakhir : Tidak sekolah

Menikah Belum menikah Janda

9. Penatalaksanaan medis yang sudah dijalani :

Pembedahan Kemoterapi Lainnya

10.Penatalaksanaan medis yang direncanakan :

Pembedahan Kemoterapi Lainnya

(4)

B. Kuisioner spiritualitas (kondisi selama 1 bulan terakhir)

1. Hubungan dengan Tuhan

No. Pernyataan Selalu Sering Jarang Tidak

pernah 1 Saya beribadah untuk mendapatkan

ketenangan dalam menghadapi penyakit saya (misalnya berdoa, sholat atau zhikir) 2 Saya membaca kitab suci untuk

mendekatkan diri kepada Tuhan 3 Saya mengikuti kegiatan keagamaan

(misalnya pengajian atau persekutuan doa) 4 Saya tidak percaya dengan bantuan Tuhan

saya mampu melewati masa-masa sulit ketika menjalani perawatan

5 Saya menghadapi penyakit saya dengan berfikir positif terhadap Tuhan

2. Hubungan dengan diri sendiri

No. Pernyataan Selalu Sering Jarang Tidak

pernah 6 Saya dapat menerima kondisi penyakit saya

7 Saya menganggap bahwa kesulitan yang saya alami selama perawatan, merupakan pengalaman yang positif untuk menjalani hidup lebih baik

8 Saya merasa penyakit ini menghalangi saya dalam beraktivitas

(5)

pernah 10 Saya menginginkan orang terdekat berdoa untuk

kesembuhan saya

11 Saya menjaga hubungan baik dengan orang terdekat

12 Saya berusaha untuk tidak bergantung kepada orang terdekat

13 Saya tidak senang berkomunikasi dengan teman 14 Semangat saya untuk menjalani kehidupan

bertambah ketika dijenguk oleh orang terdekat

4. Hubungan dengan lingkungan

No. Pernyataan Selalu Sering Jarang Tidak

pernah 15 Saya merasa tenang dan tentram dengan

lingkungan rumah sakit atau rumah 16 Saya menjaga kebersihan dan kerapian di

rumah sakit atau rumah

17 Saya menikmati lingkungan rumah sakit atau rumah (misalnya: berjalan-jalan atau berolahraga)

(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)

Reliability

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha N of Items

(13)

Usia Jenis

Kanker Stadium Lama Agama Suku Pendidikan Pekerjaan Perkawinan Dijalani Rencana Pembayaran

51 4 2 2 1 2 3 1 1 2 1 2

62 3 1 1 2 6 3 1 1 1 3 4

54 1 3 2 2 5 4 2 3 3 3 2

57 1 2 5 1 4 3 1 1 2 1 2

47 3 1 1 2 1 4 5 1 1 2 2

50 1 4 5 2 1 2 2 1 3 2 4

34 4 1 1 1 7 3 1 1 3 3 2

39 1 1 1 1 2 4 2 1 2 1 2

48 1 1 1 1 2 3 1 1 2 1 2

63 1 1 1 2 5 3 1 3 3 3 2

55 1 1 1 1 2 2 1 3 2 1 4

52 1 2 1 1 2 2 1 1 2 3 2

46 4 1 1 1 2 2 1 1 2 1 2

35 1 1 1 1 2 3 5 1 1 2 4

46 1 2 2 2 1 3 1 1 2 1 2

60 4 1 1 1 2 2 2 3 2 3 2

39 1 2 2 1 2 4 1 1 1 2 2

45 1 2 1 2 1 3 1 1 2 1 2

59 1 4 4 1 4 2 2 3 2 1 4

46 4 2 2 2 1 3 1 1 1 2 2

57 1 1 1 1 2 3 1 3 2 1 2

35 4 1 1 1 2 4 1 1 2 1 2

46 1 1 2 2 1 4 1 1 2 1 2

52 1 1 1 1 2 3 1 1 2 1 2

(14)

48 1 1 1 2 1 3 1 1 2 1 2

46 1 1 1 2 5 4 1 1 2 1 2

49 1 2 3 2 6 3 1 1 1 2 2

34 4 1 1 2 6 4 1 1 2 1 2

61 1 2 2 1 2 2 2 3 3 3 4

54 1 2 2 2 6 3 1 1 2 1 2

58 1 3 3 1 2 2 5 3 3 3 4

43 4 1 1 2 1 3 1 1 1 2 2

35 1 1 1 1 2 4 5 1 2 1 2

47 1 2 2 2 7 3 5 1 1 2 2

36 1 1 1 1 2 4 1 1 2 1 2

40 4 1 1 2 6 4 1 1 2 1 2

48 4 1 1 1 2 3 1 1 2 1 2

56 1 2 1 2 6 3 5 1 2 1 2

61 1 3 4 1 2 2 5 3 3 3 4

52 1 2 2 1 7 3 1 1 2 1 2

(15)

kode Pernyataan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 4 3 2 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 2 3

2 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 3 4 3 4

3 4 4 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 2 3

4 4 4 2 4 4 4 4 3 3 4 4 2 3 4 3 4 3 3

5 4 4 2 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 2 3

6 3 3 4 3 3 3 3 2 3 4 3 2 3 3 4 4 3 3

7 4 3 3 4 3 3 4 2 3 4 4 2 3 4 4 4 2 3

8 4 3 4 4 3 4 3 2 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3

9 4 3 4 4 4 3 3 2 3 4 4 2 3 4 3 4 2 3

10 3 4 2 4 4 4 3 2 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3

11 4 4 3 4 3 3 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 2 3

12 4 3 2 4 3 3 3 1 3 4 4 2 4 4 3 3 2 4

13 4 3 2 4 3 3 4 2 3 4 3 2 4 4 4 3 2 4

14 3 2 1 2 2 3 3 1 2 3 3 2 2 3 4 4 3 3

15 4 3 4 4 3 3 4 2 3 4 4 2 3 4 4 4 2 3

16 4 3 2 4 4 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 4 2 3

17 3 4 3 4 4 4 3 2 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3

18 4 4 1 4 3 3 4 2 4 3 3 2 3 3 4 4 2 3

19 3 4 1 4 4 4 3 2 4 4 4 3 3 3 3 4 1 3

20 4 4 3 4 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 4 4 2 3

21 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2

22 3 4 4 3 3 3 3 2 4 4 3 3 4 4 4 4 2 3

23 4 4 2 4 4 4 3 2 3 3 4 2 3 4 3 4 2 3

24 4 4 3 4 3 3 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 2 3

25 4 3 2 4 3 3 3 1 3 4 4 2 4 4 3 3 2 4

(16)

27 3 4 2 4 4 4 3 2 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3

28 3 4 3 4 4 4 3 2 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3

29 4 4 1 4 3 3 4 2 4 3 2 1 3 3 3 2 2 2

30 3 4 3 4 4 4 3 2 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3

31 4 3 2 4 4 3 3 2 3 4 4 2 3 4 3 4 2 3

32 3 4 1 4 4 4 3 2 4 3 4 3 3 3 3 4 1 3

33 4 3 1 4 3 3 4 2 3 4 3 2 4 4 4 3 2 4

34 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 4 4 3 3

35 4 3 1 4 3 3 4 2 3 4 4 2 3 4 4 3 2 3

36 4 3 2 4 4 4 4 2 4 3 4 2 3 3 3 4 3 4

37 4 4 3 3 3 3 3 2 4 3 2 1 2 3 2 2 2 3

38 4 4 3 3 4 4 4 2 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3

39 4 3 2 4 4 3 3 2 3 4 4 2 3 4 3 4 2 3

40 3 4 2 3 4 4 3 2 4 3 4 2 3 4 3 4 2 3

41 4 4 2 4 4 4 4 2 3 4 4 2 3 4 3 4 3 3

(17)

Data Demografi

Usia

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Dewasa awal 5 11.9 11.9 11.9

Dewasa akhir 6 14.3 14.3 26.2

Lansia awal 20 47.6 47.6 73.8

Lansia akhir 11 26.2 26.2 100.0

Total 42 100.0 100.0

Jenis Kanker

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

kanker serviks 30 71.4 71.4 71.4

kanker rahim 2 4.8 4.8 76.2

kanker ovarium 10 23.8 23.8 100.0

Total 42 100.0 100.0

Stadium

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

2A 23 54.8 54.8 54.8

2B 14 33.3 33.3 88.1

3A 3 7.1 7.1 95.2

3B 2 4.8 4.8 100.0

(18)

Lampiran 8

Lama Menderita

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

SD 10 23.8 23.8 23.8

(19)

Pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

BPJS 33 78.6 78.6 78.6

Kartu Sehat Indonesia 9 21.4 21.4 100.0

(20)

Lampiran 8

Frequency Percent Valid Percent

Frequency Percent Valid Percent

Frequency Percent Valid Percent

Frequency Percent Valid Percent

(21)

Hubungan dengan Lingkungan

Frequency Percent Valid Percent

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

(22)

Lampiran 8

P4

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

(23)

P8

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Selalu 4 9.5 9.5 9.5

Sering 33 78.6 78.6 88.1

Jarang 5 11.9 11.9 100.0

Total 42 100.0 100.0

P9

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Jarang 3 7.1 7.1 7.1

Sering 19 45.2 45.2 52.4

Selalu 20 47.6 47.6 100.0

Total 42 100.0 100.0

P10

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Jarang 1 2.4 2.4 2.4

Sering 12 28.6 28.6 31.0

Selalu 29 69.0 69.0 100.0

Total 42 100.0 100.0

P11

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Jarang 4 9.5 9.5 9.5

Sering 12 28.6 28.6 38.1

Selalu 26 61.9 61.9 100.0

(24)

Lampiran 8

P12

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Tidak pernah 2 4.8 4.8 4.8

Jarang 27 64.3 64.3 69.0

Sering 13 31.0 31.0 100.0

Total 42 100.0 100.0

P13

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Sering 5 11.9 11.9 11.9

Jarang 25 59.5 59.5 71.4

Tidak pernah 12 28.6 28.6 100.0

Total 42 100.0 100.0

P14

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Sering 19 45.2 45.2 45.2

Selalu 23 54.8 54.8 100.0

Total 42 100.0 100.0

P15

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Jarang 3 7.1 7.1 7.1

Sering 23 54.8 54.8 61.9

Selalu 16 38.1 38.1 100.0

(25)

P16

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Jarang 4 9.5 9.5 9.5

Sering 6 14.3 14.3 23.8

Selalu 32 76.2 76.2 100.0

Total 42 100.0 100.0

P17

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Tidak pernah 2 4.8 4.8 4.8

Jarang 26 61.9 61.9 66.7

Sering 14 33.3 33.3 100.0

Total 42 100.0 100.0

P18

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Sering 3 7.1 7.1 7.1

Jarang 33 78.6 78.6 85.7

Tidak pernah 6 14.3 14.3 100.0

(26)
(27)
(28)

Lampiran 8

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Grace Valentine

Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 14 Februari 1994 Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Kristen Protestan

Alamat : Jl. Sei seruai no 10, Medan Baru, Medan Riwayat Pendidikan :

1. SD Negeri Pondok Pinang 12 Jakarta Tahun 2000-2006 2. SMP Charitas Jakarta Tahun 2006-2009 3. SMA Negeri 46 Jakarta Tahun 2009-2012 4. S1 Fakultas Keperawatan USU Tahun 2012- sekarang

(29)
(30)

Daftar Pustaka

Aziz, M.F. (2006). Buku Acuan Nasional Onkologi Ginekologi. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Hamid, A. Y. (2008). Bunga Rampai Asuhan Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC. Johansson, et al. (2013). The Relationships Among Coping Strategies, Religious

Coping, and Spirituality in African American Women With Breast Cancer Receiving Chemotherapy. Oncology Nursing Forum, 40, 120-131.

Kandasamy, et al. (2011). Spirituality, distress, depression, anxiety, and quality of life in patients with advanced cancer. Indian Journal of Cancer, 48, 55-59

Kemmenkes.(2013). Pusat Data dan Informasi. Jakarta. Di ambil tanggal 4 november 2015, dari www.depkes.go.id

Kozier, B., et al. (1995). Fundamentals of Nursing: Concepts, Process, and Practice. (5th edition). California: Wesley Publishing Company.

_____. (2004). Fundamentals of nursing: concepts, process, and practice. (7th ed).

California: Wesley Publishing Company.

Musrifah, S. (2011). Hubungan Karakteristik, Pengetahuan Dan Sikap Ibu Rumah Tangga Dengan Praktik Pencegahan Kanker Leher Rahim Di Kelurahan Padangsari Kecamatan Banyumanik Kota Semarang. [skripsi, tidak dipublikasikan]. Semarang: Diponegoro Repository

Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Nugroho, W (2008). Keperawatan Gerontik & Geriatrik. Edisi-3. Jakarta:EGC. Nur, U. E. D. (2009). Efektivitas Pendidikan Kesehatan Terhadap Perubahan

Konsep Diri Pada Wanita yang Menderita Kanker Sistem Reproduksi. [skripsi, tidak dipublikasikan]. Medan: Usu Repository

(31)

Potter, P. A. & Perry, A. G. (2009). Fundamental of Nursing: 7th edition. Singapure: Elsevier (Singapure) Pte Ltd

Rasjidi, I. (2007). Panduan Penatalaksanaan Kanker Ginekologi Berdasarkan Evidence Base. Jakarta: EGC. Hal: 117-118.

Sari, W. (2012). Panduan lengkap kesehatan wanita. Jakarta : Penebar Plus Simangunsong, J.L. (2003). Hubungan Citra Tubuh Dengan Koping Pasien

Kanker di RSUP H. Adam Malik Medan. [skripsi, tidak dipublikasikan]. Medan: Usu Repository

Subagja, H.P. (2014). Waspada Kanker-Kanker Ganas Pembunuh Wanita. Jogjakarta: FlashBooks. Hal: 13-21, 69-70, 98, 125.

Sudarmiati, S. & Fithriana, N.L. (2014). Spiritualitas Wanita dengan Kanker Serviks. Jurnal portal garuda, hal 168-171

Susanti, D.D, dll. (2011). Pengalaman Spiritualitas Perempuan dengan Kanker Serviks.Jurnal Keperawatan Indonesia, Volume 14, No 1, hal 15-22

Utami, D., dll. (2013). Hubungan Dukungan Keluarga Terhadap Tingkat Kecemasan Kemoterapi Pada Pasien Kanker Serviks di RSUD Dr. Moewardi. Jurnal GASTER vol. 10 No. 1

Wellisch, D.K., et al. (2007). Psychological distress of female cancer caregivers: effects of type of cancer and caregivers’ spirituality. Support Care Cancer , 15, 1367–1374.

Wijayanti, H. & Nurwianti, F. (2010). Kekuatan Karakter dan Kebahagiaan pada Suku Jawa. Jurnal Psikologi Volume 3, No 2

(32)

BAB 3

KERANGKA PENELITIAN

3.1 Kerangka konseptual

Kerangka konseptual penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan spiritualitas wanita yang menderita kanker organ reproduksi di Ruang Rindu B1 RSUP H. Adam Malik Medan. Spiritualitas adalah suatu kepercayaan akan adanya hubungan dengan suatu kekuasaan yang lebih tinggi, memiliki kekuatan, mengandung aspek tentang Tuhan, dan memiliki sumber kekuatan yang tidak terbatas dan terdiri dari dimensi vertikal dan dimensi horizontal (Kozier, Erb, Blais & Wilkinson, 2004).

Skema 3.1 Kerangka konseptual gambaran spiritualitas wanita yang menderita kanker organ reproduksi di Ruang Rindu B1 RSUP H. Adam Malik Medan

Spiritualitas Wanita Penderita Kanker Organ Reproduksi

o Dimensi Vertikal o Dimensi Horizontal

 Berhubungan dengan diri sendiri  Berhubungan dengan orang lain  Berhubungan dengan lingkungan Faktor yang mempengaruhi

 Usia  Budaya  Keluarga

(33)

3.2 Definisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi operasional gambaran spiritualitas wanita yang menderita kanker organ reproduksi di Ruang Rindu B1 RSUP H. Adam Malik Medan

(34)

maaf dan pengampunan serta cinta kasih dan dukungan sosial

c. Hubungan dengan lingkungan meliputi memiliki pengetahuan tentang pohon, margasatwa, dan iklim serta dapat

berinteraksi dengan alam atau lingkungan melalui kegiatan bertanam, berjalan-jalan

Kuisioner terdiri dari 4 pernyataan

(5 - 12)

(35)

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Desain penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui spiritualitas wanita yang menderita kanker organ reproduksi di Ruang Rindu B1 RSUP H. Adam Malik Medan.

4.2 Populasi dan Sampel 4.2.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wanita yang menderita kanker organ reproduksi yang dirawat di Ruang Rindu B1 RSUP H. Adam Malik Medan. Jumlah populasi pasien sebanyak 411 orang dalam waktu 10 bulan (Januari – Oktober 2015).

4.2.2 Sampel dan teknik sampling

(36)

4.3 Lokasi dan waktu penelitian

Penelitian ini dilakukan di RSUP H. Adam Malik Medan. Lokasi dipilih berdasarkan pertimbangan bahwa RSUP H. Adam Malik Medan merupakan rumah sakit pendidikan. Penelitian ini dilakukan dari bulan September 2015 - Juli 2016 dan pengumpulan data dilakukan dari bulan Juni sampai Juli 2016.

4.4 Pertimbangan etik penelitian

Penelitian ini dilakukan setelah proposal penelitian disetujui oleh Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, mendapat surat etik dari Komisi Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Keperawatan. Langkah-langkah penelitian mulai dari pertimbangan etik penelitian yang meliputi: peneliti memberi kebebasan pada responden untuk menentukan apakah bersedia atau tidak mengikuti kegiatan penelitian (self determination) bila responden tidak bersedia menjadi responden maka peneliti tidak memaksa dan tetap menghargai hak-hak responden, bagi responden yang bersedia maka peneliti akan memperkenalkan diri, menjelaskan tujuan dan manfaat penelitian serta meminta responden untuk menandatangani lembar persetujuan penelitian disertai judul penelitian (informed consent). Penelitian dilakukan dengan rahasia (Anomity), dan untuk menjaga

(37)

kelompok data tertentu yang akan dilaporkan sebagai hasil penelitian. Penelitian ini tidak menyakiti aspek biologis, psikologis, sosial dan spiritual dari responden.

4.5 Instrumen penelitian

Instrumen dalam penelitian ini berupa kuesioner yang terdiri dari dua bagian yaitu kuesioner data demografi dan kuesioner spiritualitas. Kuesioner data demografi meliputi umur, jenis kanker yang diderita, lama menderita kanker organ reproduksi, pendidikan, agama, suku, status perkawinan, pekerjaan. Kuesioner spiritualitas disusun oleh peneliti sendiri berdasarkan tinjauan pustaka yang terdiri dari pernyataan tentang hubungan dengan Tuhan, hubungan dengan diri sendiri, hubungan dengan orang lain, dan hubungan dengan lingkungan atau alam. Penilaian yang dilakukan menggunakan skala Likert dengan empat pilihan jawaban tertutup yaitu tidak pernah, jarang, sering, dan selalu. Jumlah semua pernyataan adalah 18 yang keseluruhannya adalah pernyataan positif dan negatif. Untuk pernyataan positif nilai Tidak Pernah = 1, Jarang = 2, Sering = 3, dan Selalu = 4 sedangkan untuk pernyataan negatif nilai tidak pernah = 4, jarang= 3, sering= 2, dan selalu = 1.

4.6 Validitas dan Reliabilitas Instrumen 4.6.1 Validitas

(38)

dilakukan penyesuaian instrumen penelitian sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu relevan pada sasaran subjek dan cara pengukuran melalui instrumen yang disusun sesuai dengan tinjauan pustaka. Uji validitas telah dilakukan oleh 3 dosen Fakultas Keperawatan yang memiliki kesesuaian bidang dengan judul penelitian. Hasil uji validitas isi adalah 100% valid dengan nilai content validity indeks (CVI) adalah 0,83.

4.6.2 Realibilitas

Uji reliabilitas ini dilakukan di Rindu B RSUP H. Adam Malik Medan terhadap 30 orang responden yang tidak termasuk dalam jumlah sampel penelitian dengan menggunakan metode uji Cronbach’s Alpha untuk Kuesioner Spiritualitas. Bila dilakukan uji reliabilitas diperoleh nilai Cronbach’s Alpha (α) lebih dari 0,70 maka instrumen dinyatakan reliabel. Hasil uji reliabilitas yang didapatkan adalah 0,868.

4.7 Pengumpulan data

(39)

Selesai pengisian, peneliti memeriksa kelengkapan data. Jika ada data yang kurang lengkap, dapat langsung dilengkapi, selanjutnya data yang terkumpul dianalisa.

4.8 Analisa data

(40)

BAB 5

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini menggambarkan tentang tingkat spiritualitas pada wanita penderita Kanker Organ Reproduksi di Ruang Rindu B1 RSUP Haji Adam Malik Medan. Pengumpulan data dilakukan terhadap 42 orang responden yaitu pasien kanker organ reproduksi yang dirawat di Ruang Rindu B1 RSUP Haji Adam Malik Medan pada tanggal 15 Juni 2016 sampai dengan tanggal 15 Juli 2016.

5.1.1 Data Demografi Responden

(41)
(42)

Tabel 5.1 lanjutan

5.1.2 Spiritualitas Wanita penderita Kanker Organ Reproduksi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas spiritualitas wanita penderita kanker organ reproduksi di Ruang Rindu B1 RSUP Haji Adam Malik Medan berada pada tingkat tinggi dapat dilihat pada tabel 5.2.

Tabel 5.2 Distribusi frekuensi dan persentase hasil spiritualitas wanita penderita kanker organ reproduksi (n=42)

(43)

Tabel 5.3 Distribusi frekuensi dan persentase tingkat spiritualitas wanita penderita kanker organ reproduksi berdasarkan dimensi spiritualitas (n=42) Dimensi Spiritualitas Frekuensi Persentase (%) Dimensi Vertikal

Tabel 5.4 menunjukkan hasil penelitian tentang tingkat spiritualitas wanita penderita kanker organ reproduksi berdasarkan dimensi spiritualitas. Dari keseluruhan dimensi spiritualitas, mayoritas responden berada pada tingkat spiritualitas tinggi yaitu dari aspek hubungan dengan Tuhan, hubungan dengan diri sendiri, hubungan dengan orang lain dan hubungan dengan lingkungan.

Tabel 5.4 Distribusi frekuensi dan persentase tingkat spiritualitas wanita penderita kanker organ reproduksi berdasarkan aspek spiritualitas (n=42)

(44)

Tabel 5.5 menunjukan bahwa mayoritas responden selalu beribadah untuk mendapatkan ketenangan dan percaya dengan bantuan Tuhan mampu melewati masa-masa sulit ketika menjalani perawatan.

Tabel 5.5 Distribusi frekuensi dan persentase berdasarkan dimensi spritualitas dalam aspek hubungan dengan Tuhan

No. Pernyataan Selalu

n(%) 1 Saya beribadah untuk

mendapatkan ketenangan dalam

2 Saya membaca kitab suci untuk mendekatkan diri kepada Tuhan

22 3 Saya mengikuti kegiatan

keagamaan (misalnya pengajian

4 Saya percaya dengan bantuan Tuhan saya mampu melewati

5 Saya menghadapi penyakit saya dengan berfikir positif terhadap

(45)

Tabel 5.6 Distribusi frekuensi dan persentase berdasarkan dimensi spritualitas dalam aspek hubungan dengan diri sendiri

No. Pernyataan Selalu

n(%) 1 Saya dapat menerima kondisi

penyakit saya 2 Saya menganggap bahwa

kesulitan yang saya alami selama perawatan, merupakan

3 Saya merasa penyakit ini tidak menghalangi saya dalam

4 Saya mengambil hikmah atas penyakit yang saya derita

Tabel 5.7 menunjukan bahwa mayoritas responden selalu menginginkan orang terdekat berdoa untuk kesembuhan mereka dan selalu bergantung kepada orang lain.

Tabel 5.7 Distribusi frekuensi dan persentase berdasarkan dimensi spritualitas dalam aspek hubungan dengan orang lain

No. Pernyataan Selalu Sering Jarang Tidak

pernah 1 Saya menginginkan orang

terdekat berdoa untuk

2 Saya menjaga hubungan baik dengan orang terdekat 3 Saya berusaha untuk tidak

bergantung kepada orang terdekat 0 4 Saya tidak senang berkomunikasi

(46)

5 Semangat saya untuk menjalani

Tabel 5.8 menunjukkan bahwa mayoritas responden suka melakukan sesuatu daripada berdiam diri dan selalu menjaga kebersihan dan kerapian di rumah sakit atau dirumah.

Tabel 5.8 Distribusi frekuensi dan persentase berdasarkan dimensi spritualitas dalam aspek hubungan dengan Lingkungan

No. Pernyataan Selalu Sering Jarang Tidak

pernah 1 Saya merasa tenang dan tentram

dengan lingkungan rumah sakit atau rumah

2 Saya menjaga kebersihan dan kerapian di rumah sakit atau rumah

32 3 Saya menikmati lingkungan rumah

sakit atau rumah (misalnya:

(47)

5.2 Pembahasan

5.2.1 Spiritualitas Wanita Penderita Kanker Organ Reproduksi berdasarkan Dimensi Vertikal

Berdasarkan hasil penelitian, spiritualitas wanita penderita kanker organ reproduksi di Ruang Rindu B1 RSUP H. Adam Malik Medan sebanyak 49 (95,2%) responden berada pada tingkat spiritualitas tinggi. Dalam penelitian Susanti, dll (2011) tentang pengalaman spiritualitas perempuan dengan kanker serviks menyimpulkan bahwa perempuan dengan kanker serviks mencoba mengembangkan harapan dalam ketidakpastian hidupnya. Harapan yang tumbuh seiring dengan doa yang mendekatkannya dengan Tuhan, dukungan sosial yang diterima serta tujuan hidup menjadikan dirinya dapat bertahan dalam menjalani kehidupannya dengan kanker serviks.

(48)

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa 40,5% responden jarang mengikuti kegiatan keagamaan (misalnya pengajian atau persekutuan doa). Peneliti berasumsi bahwa wanita dalam penelitian ini memiliki kepercayaan diri yang rendah sehingga mereka mali bersosialisasi dengan ligkungan sekitar.

5.2.2 Spiritualitas Wanita Penderita Kanker Organ Reproduksi berdasarkan Dimensi Horizontal

Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan dimensi horizontal yang meliputi hubungan dengan diri sendiri, hubungan dengan orang lain dan hubungan dengan lingkungan mayoritas responden berada pada tingkat spiritualitas yang tinggi yaitu 92,9%. Hal ini sama dengan penelitian yang dilakukan Wijayanti dan Nurwianti (2010) tentang kekuatan karakter dan kebahagiaan pada suku jawa menyatakan bahwa Orang Jawa dapat melakukan identifikasi lima kekuatan karakter utama, yaitu berterima kasih, kebaikan, kependudukan, keadilan, dan integritas terhadap dirinya sendiri sehingga secara tidak langsung akan mendorong pembentukan citra diri yang positif dan dapat mengikis stereotip negatif pada orang Jawa yang bertentangan dengan lima kekuatan karakter tersebut, dan orang Jawa dapat melatih kekuatan tersebut agar kebahagiaannya meningkat, sehingga memperoleh hidup yang lebih baik.

(49)

anaknya dan adanya dukungan keluarga terhadap kesehatan lansia. Menurut pendapat Nugroho (2008), sebagian besar tingkat spiritualitas pada seseorang yang berusia lanjut mengalami peningkatan, dimana lansia semakin teratur dalam menjalankan kehidupan spiritualnya sehari-hari.

Spiritualitas yang tinggi kemungkinan dapat juga dipengaruhi oleh status pekerjaannya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 66,7% responden bekerja sebagai ibu rumah tangga. Menurut penelitian Musrifah (2011) tentang hubungan karakteristik, pengetahuan dan sikap ibu rumah tangga dengan praktik pencegahan kanker leher rahim di kota semarang menyimpulkan bahwa ibu rumah tangga mempunyai praktik kurang karena kurangnya dukungan suami dan dukungan petugas kesehatan.

Dari hasil penelitian ini, spiritualitas wanita penderita kanker organ reproduksi berdasarkan aspek hubungan dengan diri sendiri mayoritas responden berada pada tingkatan spiritualitas tinggi yaitu mencapai 88,1%. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan responden dapat menerima kondisi penyakitnya. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Simangunsong, J.L. (2013) tentang hubungan citra tubuh dengan koping pasien kanker di RSUP H. Adam Malik Medan yang berpendapat bahwa pasien memiliki persepsi, perasaan/sikap, dan tingkah laku yang baik dan positif terhadap ukuran, penampilan, fungsi/ potensi tubuhnya sehingga pasien dapat menerima perubahan yang terjadi akibat penyakit maupun pengobatan kanker payudara.

(50)

tingkatan spiritualitas tinggi yaitu mencapai 88,1%. Hasil penelitian Utami, dll (2013) tentang hubungan dukungan keluarga terhadap tingkat kecemasan kemoterapi pada pasien kanker serviks di RSUD Dr. moewardi menyimpulkan bahwa semakin tinggi dukungan yang diberikan keluarga terhadap pasien yang akan menjalani kemoterapi kanker serviks maka akan semakin rendah tingkat kecemasan yang dialami pasien yang akan menjalani kemoterapi kanker serviks. Hal ini dibuktikan dari hasil penelitian ini didapatkan 54,8% responden menyatakan bahwa semangat mereka untuk menjalani kehidupan bertambah ketika dijenguk oleh orang lain. Dukungan yang diberikan orang terdekat sangat berpengaruh bagi spiritualitas wanita penderita kanker organ reproduksi.

(51)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan uraian pembahasan, dapat disimpulkan bahwa wanita penderita kanker organ reproduksi mayoritas menderita kanker serviks pada stadium 2A dengan lama menderita selama 1 tahun. Karakteristik sosio demografi dari penelitian ini mayoritas responden berusia 46-65 tahun, agama Islam, suku jawa, pendidikan terakhir SMP, ibu rumah tangga, dan menikah serta menggunakan BPJS. Mayoritas spiritualitas wanita penderita kanker organ reproduksi berada pada tingkatan spiritualitas yang tinggi yang meliputi dimensi vertikal yaitu hubungan dengan Tuhan dan dimensi horizontal meliputi hubungan dengan diri sendiri, hubungan dengan orang lain dan hubungan dengan lingkungan.

6.2 Saran

6.2.1 Bagi praktik keperawatan

Dari hasil penelitian ini, peneliti menyarankan agar perawat mempertahankan serta meningkatkan tingkat spiritualitas wanita penderita kanker organ reproduksi

6.2.2 Bagi peneliti selanjutnya

(52)

5

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Spiritualitas

2.1.1 Definisi Spiritualitas

Istilah “spiritualitas” diturunkan dari kata latin “spiritus” yang berarti nafas, istilah ini juga berkaitan erat dengan kata Yunani, “pneuma”, atau nafas yang mengacu pada nafas hidup atau jiwa. Menurut Dossey, et al (2000 dalam Young & Koopsen, 2005), spiritualitas merupakan hakikat dari siapa dan bagaimana manusia hidup di dunia dan seperti napas, spiritualitas amat penting bagi keberadaan manusia.

Menurut Miller (1995 dalam Young & Koopsen, 2005), spiritualitas merupakan daya semangat, prinsip hidup atau hakikat eksistensi manusia, yang meresapi hidup dan diungkapkan serta dialami dalam tali-temali hubungan antara diri sendiri, sesama, alam, dan Allah atau sumber hidup. Karena dibentuk melalui pengalaman kultural, spiritualitas merupakan pengalaman manusia yang universal.

(53)

2.1.2 Karakteristik Spiritualitas

Karakteristik spiritualitas pada setiap individu didasarkan pada kebutuhan berhubungan dengan Tuhan, hubungan dengan diri sendiri, hubungan dengan orang lain atau sesama, dan hubungan dengan lingkungan atau alam (Bukhardt 1993 dalam Kozier, Erb, Blais & Wilkinson, 1995).

2.1.2.1 Hubungan dengan Tuhan

Meliputi agamis atau tidak agamis, seperti berdoa, sembahyang, memiliki perlengkapan keagamaan, dan berpartisipasi dalam kegiatan keagamaan. Kebutuhan spiritual yang berkaitan pada hubungan dengan Tuhan dapat diwujudkan dengan doa dan ritual agama. Doa dan ritual agama merupakan hal yang penting bagi setiap individu dan dapat memberikan ketenangan pada individu yang melakukannya.

2.1.2.2 Hubungan dengan diri sendiri

Kekuatan dari dalam diri seseorang yang meliputi pengetahuan diri yaitu siapa dirinya, apa yang dapat dilakukannya dan juga sikap yang menyangkut kepercayaan pada diri sendiri, percaya pada kehidupan atau masa depan, ketenangan pikiran, serta keselarasan dengan diri sendiri. Kebutuhan spiritualitas yang bersumber dari kekuatan dalam diri individu sendiri dalam menghadapi masalah, kebutuhan spiritualitas yang bersumber dari kekuatan diri sendiri meliputi kepercayaan, harapan, dan makna dalam kehidupan.

(54)

7

terhadap kebenaran yang tidak dapat dibuktikan dengan pikiran yang logis. Kepercayaan memberikan makna kehidupan pada seseorang dan memberikan kekuatan pada seseorang ketika menghadapi masa yang sulit. Mempunyai kepercayaan berarti mempunyai komitmen terhadap sesuatu atau seseorang sehingga dapat memahami kehidupan manusia dengan wawasan yang lebih luas.

Harapan dapat diartikan sebagai suatu keyakinan akan keinginan yang akan tercapai dalam hidup. Harapan merupakan suatu proses interpersonal yang terbina melalui hubungan dengan orang lain dan yang terutama melalui hubungan dengan Tuhan dan didasarkan pada kepercayaan. Harapan memberikan peranan penting bagi individu dalam mempertahankan dirinya saat menghadapi penyakit atau masalah, tanpa harapan individu akan merasa hampa, lesu/tidak bersemangat, dan terasa mati.

Makna kehidupan dapat menjadikan seseorang individu merasa berharga dan berarti serta memiliki perasaan dekat dengan Tuhan, orang lain, dan alam sekitar, dimana individu merasa hidupnya terarah, memiliki masa depan, dan menerima kasih sayang dari orang lain disekitarnya

2.1.2.3 Hubungan dengan Orang lain

(55)

tidak harmonis mencakup konflik dengan orang lain dan resolusi yang menimbulkan ketidakharmonisan, serta keterbatasan hubungan.

Maaf dan pengampunan (forgiveness), seorang individu dapat meningkatkan koping terhadap stres, cemas, depresi dan tekanan emosional, penyakit fisik serta meningkatkan perilaku sehat dan perasaan damai.

Cinta kasih dan dukungan sosial (Love and social support). Teman dan keluarga dekat dapat memberikan bantuan dan dukungan emosional untuk melawan banyak penyakit. Seseorang yang mempunyai pengalaman cinta kasih dan dukungan sosial yang kuat cenderung untuk menentang perilaku tidak sehat dan melindungi individu dari penyakit.

2.1.2.4 Hubungan dengan lingkungan

Spiritualitas yang mencakup keharmonisan hubungan dengan alam dapat dicapai dengan sikap menghargai alam yaitu memiliki pengetahuan tentang pohon, margasatwa, dan iklim serta dapat berinteraksi dengan alam atau lingkungan melalui kegiatan bertanam, berjalan-jalan di lingkungan luar dan mempunyai sikap melindungi alam.

(56)

9

Kedamaian (Peace) merupakan keadilan, rasa kasihan dan kesatuan. Dengan kedamaian seseorang akan merasa lebih tenang dan dapat meningkatkan status kesehatan.

2.1.3 Faktor yang mempengaruhi Spiritualitas

Faktor-faktor yang mempengaruhi spiritualitas seseorang (Taylor dkk, 1997 dalam Hamid, 2008), yaitu:

2.1.3.1 Tahapan Perkembangan

Semakin bertambah usia, individu akan memeriksa dan membenarkan keyakinan spiritualitasnya. Seperti contoh pada usia pertengahan dan lansia spiritualitasnya semakin kuat dan matang. Mereka lebih cenderung mendekatkan diri kepada Tuhan contohnya berpartisipasi dalam aktifitas sosial dan keagamaan, sehingga membuat individu lebih mampu untuk mengatasi masalah dan menghadapi kenyataan.

2.1.3.2 Budaya

(57)

2.1.3.3 Keluarga

Keluarga sangat berperan dalam perkembangan spiritualitas individu. Keluarga adalah tempat pertama kali individu mendapatkan pengalaman dan pandangan hidup. Melalui keluarga, individu belajar tentang Tuhan, kehidupan, dan diri sendiri. Dukungan keluarga merupakan pemicu untuk meningkatkan spiritulitas individu.

2.1.3.4 Pengalaman Hidup

Pengalaman hidup baik yang positif maupun negatif mempengaruhi spiritualitas seseorang. Pengalaman hidup mempengaruhi seseorang dalam mengartikan secara spiritual terhadap kejadian yang dialaminya. Pengalaman hidup yang menyenangkan dapat menyebabkan seseorang bersyukur atau tidak bersyukur. Peristiwa dalam kehidupan sering dianggap sebagai suatu cobaan yang diberikan Tuhan kepada manusia untuk menguji kekuatan imannya.

2.1.3.5 Krisis dan Perubahan

(58)

11

kematian, keyakinan spiritual dan keinginan untuk sembahyang/berdoa lebih tinggi dibandingkan pasien yang berpenyakit bukan terminal.

2.1.4 Penilaian status spiritualitas

Setiap kali proses holistik dilaksanakan dalam perawatan kesehatan, pasien, pertama-tama penilaian atau assessment harus dilakukan. Penilaian atau assessment didefinisikan sebagai “proses pengumpulan, menganalisis dan sintesis

data bisu, dalam rumus multidimensional yang menjadi landasan pengambilan keputusan.” Secara khusus, proses penilaian menyediakan suatu kerangka kerja

untuk mengidentifikasi kebutuhan spiritual pasien.

Penilaian spiritual penting karena beberapa alasan, antara lain: penilaian ini telah terbukti luas dapat digunakan untuk memprediksi hasil perawatan kesehatan; penilaian ini menjadi sumber informasi bagi anggota tim perawatan kesehatan tentang kemampuan seseorang menghadapi, kira-kira tingkat distres mana, dan tentang penanganan yang diberikan untuk membantu pasien menghadapi krisis kesehatan yang dialami pasien; penilaian memungkinkan pemahaman yang lebih mendalam tentang seseorang dari sudut pandang holistik; penilaian memungkinkan penyelenggaraan perawatan yang menghormati kebutuhan perawatan kesehatan dan keprihatinan seseorang.

(59)

kesejahteraan spiritual di kalangan orang dewasa. Akan tetapi, skala penilaian ini dapat diterapkan secara luas untuk segala jenis pasien.

2.2 Kanker

2.2.1 Definisi kanker

Kanker merupakan penyakit yang tidak menular. Kanker adalah kumpulan sel gen yang rusak yang menjadi liar dan berkembang tanpa henti. Kanker (neoplasma ganas) merupakan istilah yang mencakup sekelompok kompleks dari berbagai jenis penyakit kanker. Kanker bisa mempengaruhi hampir setiap organ pada tubuh manusia. Kanker bisa terjadi dari berbagai jaringan dari bagian organ-organ tubuh, sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangannya, sel-sel kanker membentuk suatu massa dari jaringan ganas yang menyusup ke jaringan disekatnya dan bisa menyebar ke seluruh tubuh (Subagja, 2014).

Kanker dapat tumbuh di bagian mana saja pada tubuh manusia saja salah satunya di organ-organ reproduksi wanita. Kanker sistem reproduksi wanita adalah pertumbuhan sel-sel abnormal yang tidak berfungsi bagi tubuh yang terjadi pada sistem reproduksi wanita yang berasal dari organ itu sendiri ataupun dari metastase kanker organ lainnya (Junaidi, 2007 dalam Nur, 2009).

2.2.2 Jenis-jenis Kanker Organ Reproduksi Wanita 2.2.2.1 Kanker Serviks

(60)

13

Penyebaran virus ini terutama melalui hubungan seksual. Faktor lain yang berhubungan dengan kanker serviks adalah aktivitas seksual terlalu muda (< 16 tahun), jumlah pasangan seksual yang tinggi (> 4 orang), dan adanya riwayata infeksi berpapil (warst). Karena hubungannya yang erat dengan infeksi HPV, wanita yang mendapat atau menggunakan penekan kekebalan (immunosuppressive) dan penderita HIV berisiko menderita kanker serviks (Aziz, 2006).

Tanda dini kanker serviks tidak spesifik seperti adanya sekret vagina yang agak banyak dan kadang-kadang dengan bercak perdarahan. Umumnya tanda yang sangat minimal ini sering diabaikan oleh penderita. Tanda yang lebih klasik adalah perdarahan bercak yang berulang, atau perdarahan bercak setelah bersetubuh atau membersihkan vagina. Pada stadium lanjut ketika tumor telah menyebar ke luar dari serviks dan melibatkan jaringan di rongga pelvis dapat dijumpai tanda lain seperti nyeri yang menjalar ke pinggul atau kaki. Beberapa penderita mengeluh nyeri berkemih, hematuria, perdarahan rektum sampai sulit berkemih dan buang air besar (Aziz, 2006).

Sistem yang umumnya digunakan untuk pembagian stadium kanker serviks adalah sistem yang diperkenalkan oleh International Federation of Gynecology and Obstetrics (FIGO). Berikut tingkatan atau stadium kanker

(61)

dengan kedalaman kurang dari 3 mm dan besarnya kurang dari 7 mm; stadium IA2: invasi ke stroma kedalaman antara 3-5 mm dan besarnya kurang dari 7 mm; stadium IB1: Ukuran tidak lebih besar dari 4 cm; stadium IB2: ukuran lebih besar dari 4 cm; stadium II: kanker berada di bagian dekat serviks tapi bukan diluar panggul; stadium IIA: kanker meluas sampai ke atas vagina, tapi belum menyebar ke jaringan yang lebih dalam dari vagina; stadium IIB: kanker telah menyebar ke luar leher rahim ke dua pertiga bagian atas vagina dan jaringan di sekitar rahim; stadium III: kanker telah menyebar ke jaringan lunak sekitar vagina dan serviks sepanjang dinding panggul. Mungkin dapat menghambat aliran urin ke kandung kemih; stadium IVA: kanker telah menyebar ke organ terdekat, seperti kandung kemih dan rektum; stadium IVB: kanker telah menyebar ke organ yang lebih jauh, seperti paru-paru (Subagja, 2014).

2.2.2.2 Kanker Payudara

(62)

15

mengkonsumsi makanan berlemak, riwayat keluarga, radiasi ionisasi, terapi sulih estrogen, dan mengonsumsi alkohol (Subagja, 2014).

Ada beberapa gejala kanker payudara yang perlu di waspadai, antara lain sebagai berikut : adanya benjolan pada payudaya yang bisa diraba, erosi/ eksema puting susu, edema (pembengkakan) yang berlebihan pada kulit payudara, adanya luka di sekitar puting susu dan sekitarnya yang sukar sembuh, keluarnya cairan berupa darah atau nanah berwarna kuning sampai kehijauan dari puting susu secara spontan, perubahan pada puting susu seperti gatal, terasa terbakar, dan tertarik kedalam. Pada stadium lanjut bisa timbul nyeri tulang, penurunan berat badan, pembengkakan lengan atau ulserasi kulit (Subagja, 2014).

(63)

2.2.2.3 Kanker Endometrium

Kanker endometrium disebut juga kanker rahim. Kanker rahim adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam lapisan rahim, yaitu endometrium (tempat menempelnya ovum yang telah dibuahi. Penyebab yang lain antara lain diet rendah lemak, merokok, kurangnya asupan gizi dan vitamin, penggunaansabun khusus vagina, dan sering menabur bedak pada vagina (Subagja, 2014).

Gejala umum yang sering ditunjukkan oleh kanker endometrium adalah sebagai berikut: pendarahan yang abnormal (setelah menopause pendarahan di antara masa haid), haid lebih berat dari biasanya (belum pernah mengalami menopause), keputihan berair atau berdarah, rasa sakit di daerah panggul, dan rasa sakit ketika berhubungan intim (Subagja, 2014).

(64)

17

2.2.2.4 Kanker Ovarium

Kanker ovarium atau kanker indung telur disebut sebagai “pembunuh tersembunyi” karena ovarium terletak dibagian dalam sehingga

tidak mudah terdeteksi. Kanker ovarium mengacu pada adanya pertumbuhan sel-sel asing yang berbahaya pada beberapa bagian dari ovarium. Kanker ovarium sebagian besar berbentuk kista berisi cairan maupun padat. Penyebab kanker ovarium ini sampai sekarang secara pasti bekum diketahui. Akan tetapi, para peneliti berhasil mengidentifikasi sejumlah faktor pemicu yang dipercaya menjadi penyebab tumbuhnya kanker ovarium pada jaringan epitel (Subagja, 2014).

Kebanyakan pasien kanker ovarium adalah simptomatis, tetapi gejalanya nonspesifik-keluhan/ rasa tidak enak/ rasa tertekan diabdomen, dispareunia, dan bertambahnya berat badan karena asites atau massa (Rasjidi,

2007). Pada stadium lanjut, gejala yang timbul antara lain ansietas (cairan dalam rongga perut), penyebaran ke omentum (lemak perut), perut membuncit, kembung dan mual, gangguan nafsu makan, gangguan BAB dan BAK, sesak napas, dan dyspepsia (penyakit saluran pencernaan) (Subagja, 2014).

(65)

retro peritoneal positif; stadium IV: pertumbuhan sel kanker sudah satu/kedua ovarium dengan metastatis jauh (Subagja, 2014).

2.2.2.5 Kanker Vulva

Kanker vulva adalah tumor ganas yang terjadi di daerah vulva. Vulva adalah bagian luar dari sistem reproduksi wanita. Kanker vulva termasuk jenis kanker yang jarang ditemukan, kira-kira hanya sekitar 4 - 5% dari kanker sistem reproduksi wanita dan banyak terjadi pada wanita pascamenopause. Insidennya meningkat seiring dengan pertambahan usia (Rasjidi, 2007). Faktor etiologi terjadinya kanker vulva belum diketahui secara spesifik. Umumnya terjadi pada penderita obese, hipertensi, diabetes, dan nulipara, dan berkaitan dengan resiko tinggi pada wanita yang mempunyai multiple sexual partner dan merokok (Aziz, 2006).

Kanker vulva bersifat asimtomatik. Penderita datang dengan keluhan benjolan atau tukak di daerah vulva. Dapat disertai riwayat gata-gatal kronis berkaitan dengan adanya distrofi dinding vulva. Pendarahan atau pengeluaran cairan dari vagina merupakan gejala yang jarang ditemukan dan pada stadium lanjut bisa disertai pembengkakan kelenjar limfe di daerah inguinal (Rasjidi, 2007)

(66)

19

stroma > 1 mm; stadium II: tumor tampak pada vulva dan perineum > 2 cm; stadium III: tumor meluas ke banyak tempat: uretra bagian bawah, vagina, dubur dan/atau didapatkan metastate ke limfonodi regional; stadium IV: tumor menyebar ke mukosa kandung kemih, mukosa rektum; stadium IVA: metastase limfonodi regional yang bilateral; stadium IVB: didapatkan metastase jauh termasuk limfonodi di pelvis (Rasjidi, 2007).

2.2.2.6 Kanker Vagina

Kanker vagina biasanya merupakan akibat dari metastasis koriokarsinoma atau dari kanker serviks atau kanker organ yang berdekatan, seperti uterus, vulva, kandung kemih atau rektum (Baughman, 2000). Kanker vagina adalah keganasan pada daerah vagina. Kanker ini dapat tumbuh di bibir kemaluan luar, dalam, maupun di mulut vagina. Kanker ini cukup jarang, sekitar 2-5% dari kanker yang terjadi pada organ reproduksi. Umumnya, kanker vagina terjadi pada wanita usia 55-85 tahun dengan sosial ekonomi rendah. Pada usia yang lebih muda sering dikaitkan dengan kutil kelamin atau riwayat penyakit menular seksual lainnya (Sari, 2012).

(67)

Gejala yang sering dilaporkan adalah rasa gatal pada daerah kelamin yang sudah berlangsung lama. Gejala lainnya yaitu perdarahan pada daerah vagina, keputihan, serta nyeri saat kencing dan berhubungan seksual, atau nyeri di vagina. Kelainan yang dapat terlihat pada vagina antara lain adanya permukaan kulit yang tidak rata, kasar, warna putih atau hitam, serta bisa menyerupai luka (Sari, 2012).

Klasifikasi kanker vagina antara lain; stadium 0: karsinoma insitu; stadium I: terbatas pada dinding vagina; stadium II: invasi ke jaringan sub-vagina, belum ke dinding pelvik; stadium III: invasi ke dinding panggul; stadium IVA: invasi ke organ sekitarnya; stadium IVB: metastasis ke organ jauh (Aziz, 2006).

2.2.2.7 Kanker Tuba Falopi

Kanker tuba falopi, atau juga dikenal sebagai kanker tuba, adalah

kanker sangat jarang yang berkembang di salah satu atau kedua saluran telur

wanita (sepasang tabung ramping yang membawa telur dari ovarium ke

rahim). Kanker tuba falopi merupakan keganasan yang jarang terjadi. Kanker

tuba terutama ditemukan pada usia 60 – 64 tahun, jarang pada usia dibawah

25 tahun (Aziz, 2006).

Faktor pradisposisi masih dalam penelitian, tetapi tidak ada faktor

konsisten yang diidentifikasi. Meskipun begitu, dilihat dari kesamaan

kelompok usia, hubungan dengan paritas yang rendah dan status infertil

sering terjadi, menunjukkan bahwa etiologinya mungkin sama dengan kanker

(68)

21

Tanda yang paling sering terlihat tumor ini adalah menoragia

diikuti nyeri. Tanda fisik yang paling sering terjadi adalah massa pelvis

terjadi pada 12% hingga 66% kasus (Rasjidi, 2007). Penderita kanker tuba

umumnya datang dengan keluhan perdarahan pervagina atau keluarnya cairan

dari vagina, nyeri perut bagian bawah, perut membesar, dan perasaan tertekan

dalam perut (Aziz, 2006).

Stadium kanker tuba falopi menurut FIGO antara lain; Stadium 0:

karsinoma in situ; stadium I: pertumbuhan terbatas pada kedua tuba; stadium

IA: pertumbuhan terbatas pada satu tuba dengan penyebaran sub-mukosa

dan/atau lapisan muskularis, tetapi tidak menembus permukaan lapisan

serosa, tanpa asites; stadium IB: pertumbuhan terbatas pada kedua tuba

dengan penyebaran sub-mukosa dan/atau lapisan muskularis, tetapi tidak

menembus permukaan lapisan serosa, tanpa asites; stadium IC: tumor terbatas

pada satu atau kedua tuba, dengan perluasan pada/ melampaui serosa tuba

dengan sel ganas positif pada asites atau bilasan peritoneum yang

mengandung sel ganas; stadium II: pertumbuhan pada satu atau kedua tuba

falopi dengan penyebaran ke pelvis; stadium IIA: penyebaran atau metastasis

ke uterus dan/atau kedua ovarium; stadium IIB: penyebaran ke jaringan

pelvis; stadium IIC: tumor stadium IIA dan IIB tetapi dengan penyebaran

menembus atau mencapai lapisan serosa tuba atau atau dengan asites yang

(69)

atau inguinal yang positig mengandung tumor; stadium IIIA: metastase

peritoneal secara mikroskopis di luar pelvis, stadium IIIB: metastase

peritoneal secara makroskopis di luar pelvis 2 cm atau kurang; stadium IIIC:

metastase peritoneal lebih dari 2 cm dan/atau kelenjar getah bening

retroperitoneal dan inguinal positif mengandung tumor; stadium IV:

metastase jauh di luar cavum peritoneal (Rasjidi, 2007)

2.3 Spiritualitas Wanita Penderita Kanker Organ Reproduksi

Kanker termasuk penyakit kronis atau bisa juga penyakit terminal, sehingga kanker bisa mengancam diri seseorang, menyebabkan rasa takut, kecemasan, bahkan distres spiritualitas. Ketergantungan pada orang lain untuk kebutuhan perawatan diri rutin sering menimbulkan perasaan tidak berdaya. Ketidakberdayaan dan hilangnya rasa tujuan dalam hidup mengganggu kemampuan untuk mengatasi perubahan dalam berfungsi. Spiritualitas secara signifikan membantu klien untuk beradaptasi dengan perubahan akibat dari penyakit tersebut. Adaptasi yang berhasil sering memberikan pertumbuhan spiritual. Klien yang memiliki rasa kesejahteraan spiritual, yang merasa terhubung dengan kekuatan yang lebih tinggi dan lainnya, dan yang mampu menemukan makna dan tujuan hidup akan lebih mampu mengatasi penyakit tesebut, yang membantu klien dalam mencapai potensi dan meningkatkan pengalaman kualitas hidup. (Potter & Perry, 2009).

(70)

23

perempuan yang didiagnosis dengan kanker payudara atau ovarium tidak hanya karena keluarga lebih mungkin untuk berurusan dengan penderita kanker tetapi juga karena keluarga sendiri seumur hidup kemungkinan mengembangkan penyakit tersebut (Wellisch, 2007).

Spiritualitas merupakan hal yang sangat penting pada saat individu menderita suatu penyakit, karena spiritualitas menjadi satu-satunya dukungan dan sumber kekuatan individu dalam menghadapi penyakit (Ningrum, 2014). Spiritualitas telah didefinisikan sebagai, 'Sebuah kualitas yang melekat semua manusia yang mendorong pencarian makna dan tujuan hidup, melibatkan hubungan dengan diri sendiri, orang lain, dan dimensi transenden (Kandasamy, 2011).

Pasien yang didiagnosis dengan kanker payudara telah dilaporkan menderita kecemasan dan depresi pada tahap tertentu selama diagnosis dan pengobatan dengan kemoterapi (Johansson, 2013)

(71)

1 BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kanker merupakan penyakit yang tidak menular. Kanker adalah kumpulan sel gen yang rusak yang menjadi liar dan berkembang tanpa henti. Kanker (neoplasma ganas) merupakan istilah yang mencakup sekelompok kompleks dari berbagai jenis penyakit kanker. Kanker bisa mempengaruhi hampir setiap organ pada tubuh manusia. Kanker bisa terjadi dari berbagai jaringan dari bagian organ-organ tubuh, sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangannya, sel-sel kanker membentuk suatu massa dari jaringan ganas yang menyusup ke jaringan disekitarnya dan bisa menyebar ke seluruh tubuh (Subagja, 2014).

Kanker dapat tumbuh di bagian mana saja pada tubuh manusia saja salah satunya di organ-organ reproduksi wanita. Kanker sistem reproduksi wanita adalah pertumbuhan sel-sel abnormal yang tidak berfungsi bagi tubuh yang terjadi pada sistem reproduksi wanita yang berasal dari organ itu sendiri ataupun dari metastase kanker organ lainnya (Junaidi, 2007 dalam Nur, 2009).

Menurut data GLOBOCAN, IARC (International Agency for Research on Cancer) menunjukkan bahwa pada tahun 2012, angka kematian penduduk dunia

(72)

Kanker termasuk penyakit kronis atau bisa juga penyakit terminal, sehingga kanker bisa mengancam diri seseorang, menyebabkan rasa takut, kecemasan, bahkan distres spiritualitas. Ketergantungan pada orang lain untuk kebutuhan perawatan diri rutin sering menimbulkan perasaan tidak berdaya. Ketidakberdayaan dan hilangnya rasa tujuan dalam hidup mengganggu kemampuan untuk mengatasi perubahan dalam berfungsi. Spiritualitas secara signifikan membantu klien untuk beradaptasi dengan perubahan akibat dari penyakit tersebut. Adaptasi yang berhasil sering memberikan pertumbuhan spiritual. Klien yang memiliki rasa kesejahteraan spiritual, yang merasa terhubung dengan kekuatan yang lebih tinggi dan lainnya, dan yang mampu menemukan makna dan tujuan hidup akan lebih mampu mengatasi penyakit tesebut, yang membantu klien dalam mencapai potensi dan meningkatkan pengalaman kualitas hidup. (Potter & Perry, 2009).

(73)

3 Dari pengertian yang diatas, peneliti menyimpulkan spiritualitas merupakan kekuatan atau prinsip hidup yang memberikan makna, tujuan dan arti dalam kehidupan seseorang.

Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul “Gambaran Spiritualitas Wanita Penderita Kanker Organ

Reproduksi di Ruang Rindu B1 RSUP H. Adam Malik Medan”.

1.2 Perumusan Masalah

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana gambaran spiritualitas wanita penderita kanker organ reproduksi di Ruang Rindu B1 RSUP H. Adam Malik Medan?

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Mengidentifikasi gambaran spiritualitas wanita penderita kanker organ reproduksi di Ruang Rindu B1 RSUP H. Adam Malik Medan

1.3.2 Tujuan Khusus

1.3.2.1Mengidentifikasi gambaran spiritualitas wanita penderita kanker organ reproduksi di Ruang Rindu B1 RSUP H. Adam Malik Medan yang berhubungan dengan Tuhan

(74)

1.3.2.3Mengidentifikasi gambaran spiritualitas wanita penderita kanker organ reproduksi di Ruang Rindu B1 RSUP H. Adam Malik Medan yang berhubungan dengan orang lain

1.3.2.4Mengidentifikasi gambaran spiritualitas wanita penderita kanker organ reproduksi di Ruang Rindu B1 RSUP H. Adam Malik Medan yang berhubungan dengan lingkungan

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1. Bagi Praktik Keperawatan

Hasil penelitian ini dapat memberi informasi dan saran bagi perawat yang bertugas di rumah sakit untuk dapat memenuhi kebutuhan spiritualitas wanita yang menderita kanker organ reproduksi.

1.4.2. Bagi Riset Keperawatan

(75)

Medan

Peneliti : Grace Valentine

NIM : 121101096

Jurusan : S1 Ilmu Keperawatan Tahun Akademik : 2015/2016

Abstrak

Spiritualitas wanita penderita kanker organ reproduksi merupakan kekuatan atau prinsip hidup yang memberikan makna, tujuan dan arti dalam kehidupan wanita penderita kanker organ reproduksi berdasarkan aspek spiritualitas meliputi hubungan dengan Tuhan, diri sendiri, orang lain, dan alam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran spiritualitas wanita penderita kanker organ reproduksi di Ruang Rindu B1 RSUP H. Adam Malik Medan. Desain penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dilakukan dengan metode total sampling melibatkan 42 wanita penderita kanker organ reproduksi. Hasil penelitian ini menunjukkan wanita penderita kanker organ reproduksi mayoritas menderita kanker serviks pada stadium 2A dengan lama menderita selama 1 tahun. Karakteristik sosio demografi dari penelitian ini mayoritas responden berusia 46-65 tahun, agama Islam, suku jawa, pendidikan terakhir SMP, pekerjaan ibu rumah tangga, dan menikah serta menggunakan BPJS. Sebanyak 95,2% wanita penderita kanker organ reproduksi berada pada tingkat spiritualitas yang tinggi. Tingkat spiritualitas wanita penderita kanker organ reproduksi berdasarkan karakteristik spiritualitas mayoritas juga tinggi yaitu hubungan dengan Tuhan sebanyak 92,9%, hubungan dengan diri sendiri sebanyak 92,9%, hubungan dengan orang lain sebanyak 88,1% dan hubungan dengan lingkungan sebanyak 90,5%. Dapat disimpulkan bahwa spiritualitas wanita penderita kanker organ reproduksi berada pada tingkatan tinggi. Direkomendasi bagi praktik keperawatan untuk mempertahankan tingkat spiritualitas dan untuk peneliti selanjutnya agar mengidentifikasi hubungan karakteristik wanita penderita kanker organ reproduksi dengan tingkat spiritualitas.

(76)
(77)

Gambaran Spiritualitas Wanita Penderita Kanker Organ

Reproduksi di Ruang Rindu B1 RSUP H. Adam Malik Medan

SKRIPSI

Oleh

Grace Valentine

121101096

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(78)
(79)
(80)

PRAKATA

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan pertolongan dari-Nya yang tiada henti kepada peneliti, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Gambaran Spiritualitas Wanita Penderita

Kanker Organ Reproduksi di Ruang Rindu B1 RSUP H. Adam Malik Medan”. Penulisan skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan dalam jenjang perkuliahan Strata I di Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti mendapatkan doa, bantuan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak. Teristimewa untuk Bapak dan Mama peneliti tercinta yang selalu mendoakan, memberikan motivasi, serta dukungan yang tanpa hentinya kepada peneliti baik moril maupun materil, tanpa mereka peneliti tidak akan mampu mengerjakan skripsi ini dengan baik. Dan juga Saudari peneliti, Adinda Rachael yang selalu memberikan motivasi kepada peneliti. Dalam kesempatan ini penulis dengan tulus hati juga mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Setiawan, S.Kp. MNS., Ph.D selaku dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

(81)

Universitas Sumatera Utara dan juga selaku penguji III skripsi yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

3. Ibu Erniyati, S.Kp, MNS selaku dosen pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktu untuk memberikan, masukan, arahan, bimbingan serta ilmu yang sangat bermanfaat selama proses penyusunan skripsi, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

4. Ibu Siti Zahara Nasution, S.Kp, MNS selaku Penguji II skripsi yang telah bersedia memberikan arahan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini 5. Ibu Dr. Siti Saidah Nasution, S.Kp., M.Kep., Sp. Mat selaku penguji III

skripsi yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

6. Pimpinan RSUP HAM Medan atas ijinnya untuk peneliti dalam melakukan penelitian

7. Seluruh staf pengajar Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara yang telah membimbing dan mengarahkan peneliti dalam menyelesaikan penulisan proposal.

(82)

Peneliti berharap agar skripsi ini bermanfaat bagi peningkatan dan pengembangan ilmu dan praktik keperawatan. Semoga Tuhan YME selalu mencurahkan kasih dan karunia-Nya kepada semua pihak yang telah banyak membantu peneliti.

Medan, Agustus 2016 Peneliti

Grace Valentine

(83)

Daftar Isi

Halaman Judul ... i

Halaman Orisinalitas ... ii

Halaman Pengesahan ... iii

(84)

2.2.2.7 Kanker tuba falopi ... 20

2.3 Spiritualitas Wanita Kanker Organ Reproduksi ... 22

Bab 3 Kerangka penelitian ... 24

(85)

Lampiran 1. Jadwal Tentatif Penelitian Lampiran 2. Informed Consent

Lampiran 3. Instrumen Penelitian Lampiran 4. Surat ijin reliabilitas Lampiran 5. Surat ijin penelitian Lampiran 6. Hasil uji relibilitas Lampiran 7. Master data

(86)

Daftar Tabel

Tabel 3.1 Definisi operasional... 25 Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi dan Persentase Data Demografi Responden 33 Tabel 5.2 Distribusi frekuensi dan persentase hasil spiritualitas wanita

penderita kanker organ reproduksi ... 34 Tabel 5.3 Distribusi frekuensi dan persentase tingkat spiritualitas wanita

penderita kanker organ reproduksi berdasarkan dimensi spiritualitas35 Tabel 5.4 Distribusi frekuensi dan persentase tingkat spiritualitas wanita

penderita kanker organ reproduksi berdasarkan aspek spiritualitas35 Tabel 5.5 Distribusi frekuensi dan persentase berdasarkan dimensi

spritualitas dalam aspek hubungan dengan Tuhan ... 36 Tabel 5.6 Distribusi frekuensi dan persentase berdasarkan dimensi

spritualitas dalam aspek hubungan dengan diri sendiri ... 37 Tabel 5.7 Distribusi frekuensi dan persentase berdasarkan dimensi

spritualitas dalam aspek hubungan dengan orang lain ... 37 Tabel 5.8 Distribusi frekuensi dan persentase berdasarkan dimensi

(87)

Daftar Skema

Gambar

Gambaran Kepercayaan
Tabel 5.1  Distribusi Frekuensi dan Persentase Data Demografi Responden (n=42)
Tabel 5.1 lanjutan
Tabel 5.4  Distribusi frekuensi dan persentase tingkat spiritualitas wanita penderita kanker organ reproduksi berdasarkan aspek spiritualitas (n=42)
+4

Referensi

Dokumen terkait

PELELANGAN GAGAL karena t Demikian Berita Acara Lelang Gag. IA PENGADAAN BARANG / JASA RWAKILAN PROVINSI

Dengan ini kam calon penyedia barang pelelangan, kami mengun Jadwal sebagai berikut :..

[r]

Dokumen asli yang harus d 1. NPWP dan Laporan pajak bulan Mei, Ju 4. Dokumen penunjan. Apabila Saudar akan dinyatakan

Selanjutnya Panitia Pengadaan Meubelair Rumah Jabatan Pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan Provinsi Jawa Timur akan melakukan evaluasi administrasi, teknis, dan

Setelah penulis mengadakan penelitian baik melalui pengisian angket, wawancara dengan guru PAI dan Kepala Sekolah, serta melihat langsung kondisi motivasi belajar siswa terutama

Peran perawat dibutuhkan dalam menentukan pelayanan kesehatan yang optimal bagi penderita skizofrenia.Salah satu pelayanan keperawatan adalah perilaku caring perawat. Perilaku

Kesimpulan yang diperoleh adalah untuk mengatasi masalah yang terjadi, maka perlu dilakukan perbaikan dengan membuat standar warna mal posisi rivet , membuat